11/21/2020

Shalat Sebagai Media Komunikasi Kepada Allah

Shalat adalah ibadah yang paling utama, indikator ke-Islaman seorang muslim ditentukan dalam hal melaksanakan shalat yang utuh, dalam kuantitas lima waktu dalam sehari semalam dan secara kualitas adalah kondisi shalat yang dilaksanakan dengan khusu’. Shalat yang khusu’ dilaksankaan benar-benar sedang menghadapkan jasad dan ruh kepada Allah. Ketika jasad dan ruh menyatu sedang menghadap Allah disanalah sedang terjadi komunikasi hamba kepada Allah.

Karena itu ketika hendak menghadap Allah maka tubuh, pakaian dan tempatnya harus dalam keadaan suci. Yang sering menjadi persoalan adalah bahwa ketika shalat, jasadnya sedang shalat namun hati dan pikirannya sedang pergi entah kemana. Bisa jadi ketika sedang melaksanakan shalat dapat mengingat sesuatu hal yang tadinya lupa. Sangat aneh ketika shalat menjadi ingat. Bahkan kadang ide-ide kreatif muncul ketika sedang shalat. Padahal ketika sedang shalat hendaknya tubuh, hati pikiran menyatu sedang menghadap Allah. Sadar dengan bacaan shalat dan kaifiyahnya. 

 

Ketika dapat mewujudkan shalat yang khusu’ maka akan terjadi komunikasi kepada Allah, kita memohon Allah mendengarkan. Ketika hamba Allah telah dengan sungguh-sungguh memohon siang dan malam tiada henti, tekun, sabar ikhlas maka tiada halangan bagi Allah untuk mengabulkan doa dan permohonan hamba-Nya.

 وَقاَلَ رَبُّكُمْ ادْعُوْنِى أَسْتَجِبْ لَكُمْ 

 

"dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". ) QS. Mu’min: 60) 

 

Sering terjadi hamba Allah meminta kepada-Nya, hambanya meminta untuk segera dikabulkan, namun terkadang banyak yang menjadi putus asa. Ibadah sudah dilakukan berdoapun tidak pernah henti namun seakan Allah tidak mendengar doanya. Bila demikian, tidak ada salahnya untuk bermuhasabah, Allah SWT berfirman:

 وَاِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَاِنِّى قَرِيْبٌ, أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ, فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِى وَلْيُؤْمِنُوْا بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ 

 

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku (Allah) mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah: 86) 

 

Hikmah dari ayat tersebut: 

1. Allah akan mengabulkan doa hambanya bila mau memohon. 

2. Yakin dengan penuh keimanan kepada Allah, bahwa Allah menciptakan manusia dan telah menyediakan segala yang diperlukan hamba-Nya. 

3. Permohonan akan dikabulkan bukan dengan tanpa syarat, maka penuhilah syarat-syaratnya yaitu dengan menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. 

4. Selalu berupaya untuk menegakkan kebenaran, bahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, suka menolong dan berwasiat dalam kebaikan dan kesabaran.