11/30/2021

Perjalanan Panjang Pembinaan Manajemen Masjid Tingkat Kabupaten Wonosobo

Puncak kegiatan pembinaan manajemen masjid tingkat Kabupaten Wonosobo dalam bentuk kegiatan lomba Kebersihan Keindahan dan Kemakmuran Masjid (K3M) ke-12 tahun 2021 yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 sampai tanggal 30 November 2021. Kegiatan lomba yang diikuti oleh 14 masjid dari 15 kecamatan se- Kabupaten Wonosobo.
Sekcam. Kepil Misro, S. Sos, MM sedang memberikan sambutan pada acara pembukaan.
Kegiatan lomba K3M ke-12 merupakan puncak kegiatan pembinaan manajemen masjid, dimana sebelumnya telah diselenggarakan kegiatan Bimtek manajemen takmir masjid yang diikuti 450 takmir masjid se- Kabupaten Wonosobo. Untuk kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pembinaan di tingkat kecamatan. Dari pembinaan terpilihlah satu masjid yang merupakan masjid binaan tingkat kecamatan untuk mengikuti kegiatan lomba K3M tingkat Kabupaten.
Ketua Rombongan Tim Penilai lomba K3M H. Isnanto, S.Pd. MM

Kegiatan lomba K3M merupakan kegiatan terpadu yang diselenggarakan oleh kecamatan, KUA, Lembaga Keagamaan yang meliputi DMI, MUI, IPHI, ICMI kecamatan, dan juga melibatkan Koramil dan Polsek, UPTD terkait di wilayah kecamatan. Sehingga proses kegiatan lomba benar-benar dapat mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan umat beragama dalam rangka untuk mewujudkan masjid yang ideal yaitu masjid yang tertata dalam bidang administrasi dan leadhership, terawat dari segi fisik bangunannya dan sarana penunjangnya, masjid yang makmur dengan berbagai macam kegiatan. 

 

Jadi Masjid yang telah dibangun bukan hanya digunakan sebagai tempat untuk bersujud saja, tetapi masjid digunakan dengan berbagai macam kegiatan seperti, pelayanan, konsultasi, menghimpun dana dan menyalurkan dana umat, sebagai tempat bermusyawarah dan sebagai tempat untuk pengkaderan generasi muslim. Karena itu fungsi masjid yang begitu besar ini hendaknya dikelola secara bersama-sama oleh takmir masjid dan merekalah sebagai pelayan dari kebutuhan umat beragama.

Bukti partisipasi kegiatan lomba K3M dari berbagai golongan dan profesi
Dari peserta lomba K3M mengharapkan memperoleh kejuaraan untuk menjadi standar pembinaan masjid di wilayah kecamatan. Hal ini ini tidak lepas dari daya upaya dan kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus dalam rangka menyambut pelaksanaan penilaian lomba. Sehingga dengan pengorbanan dan perjuangan yang telah mereka lakukan memperoleh predikat sebagai juara. Disamping itu ada juga takmir masjid yang tidak terlalu berharap dengan kejuaraan, mereka lebih mengutamakan pada pembinaan untuk memperoleh kemajuan pada masa yang akan datang. Sehingga bila masjid yang telah diikutkan dalam kegiatan lomba itu mendapatkan kejuaraan, hal ini semata-mata karena efek dari usaha dan ikhtiar yang telah mereka lakukan.
Prosesi penilaian oleh tim juri
Kejuaraan bukanlah menjadi prioritas dan tujuan, tetapi yang lebih penting adalah setelah kegiatan lomba, masjid mengalami peningkatan dalam segala hal. Sehingga masjid benar-benar menjadi bangunan yang dicintai oleh jamaah dan jamaah benar-benar merasakan manfaat daripada kehadiran tempat ibadah. Masyarakat tidak segan-segan untuk memberikan kontribusi bagi kegiatan masjid. Semoga dengan lomba K3M masjid akan terjaga kebersihan, keindahan dan terwujud inovasi dan kreasi takmir untuk memakmurkan masjid.

Hasad yang Diperbolehkan, Iri untuk mengikuti

Allah telah menentukan petunjuk hidup bagi manusia ke jalan yang benar yaitu jalan yang diridhoi-Nya. Semua petunjuk Allah akan mengarahkan manusia pada perilaku dan akhlak yang terpuji, demikian pula Allah memberikan peringatan tentang sifat dan perbuatan yang tidak buruk, baik bagi diri sendiri atau orang lain.
Hasad seperti api yang membakar kayu

 

Pada dasarnya setiap perbuatan baik akan menjadi baik dan perbuatan buruk juga menjadi buruk. Namun ada suatu perbuatan buruk, tetapi diperbolehkan dan akan mendatangkan kebaikan. Salah satunya adalah sifat hasad atau iri. 

 

Hasad adalah sifat tercela yang ada pada diri manusia, bahkan sejak manusia diciptakan sudah mempunyai sifat hasad. Dengan hasad, orang akan sibuk menghilangkan kenikmatan yang ada pada orang lain. Dari sifat hasad tersebut, orang yang tidak suka orang lain mendapatkan kenikmatan, kebaikan dan kebahagiaan. Karena itu dia merasa iri dengan kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah kepada seseorang. 

 

Kenikmatan dan anugerah yang dimiliki orang lain bisa berupa harta, pangkat dan jabatan atau kenikmatan- kenikmatan lainnya. Karena itu orang yang mempunyai sifat hasad akan sibuk memikirkan, bagaimana kenikmatan yang dimiliki seseorang itu hilang, sehingga berupaya sekuat tenaga melakukan kegiatan atau perbuatan- perbuatan yang tercela. Misalnya dengan melakukan perbuatan fitnah, adu domba. Sungguh dahsyatnya sifat hasad itu sehingga Rasulullah Muhammad SAW mengibaratkan seperti api yang membakar kayu sehingga semakin lama kayu akan kehilangan bentuk bahkan akan sirna. 

 

 Hasad tetapi diperbolehkan 

 

Hasad adalah sifat yang berbahaya dan membahayakan, baik bagi orang lain atau pendengki itu sendiri. Sifat dan akhlak yang tidak terpuji yang semakin lama tertanam pada seseorang akan semakin memperkeruh hati dan fikirannya. Setiap perbuatan akan selalu mengarahkan pada perbuatan yang tidak baik. Bisa jadi pendengki akan mendapatkan kenikmatan, namun sesungguhnya kenikmatan itu hanya sesaat bahkan bisa jadi antara kepuasan dengan penderitaan justru lebih banyak penderitaannya. 

 

Karena perlu diketahui bahwa dunia itu sifatnya fana dan sifat manusia juga bisa berubah, teman yang tidak baik bisa jadi suatu saat akan menjadi baik, musuh suatu saat akan menjadi teman. Teman kadang bisa menjadi saudara dan saudara kadang menjadi teman atau yang lebih buruk seperti musuh. Sebaik-baik orang adalah yang senantiasa berpegang pada Sunnatullah yang bersifat mutlak petunjuk pada jalan kebenaran dan kebaikan. 

 

Dari sifat hasad yang pada dasarnya tidak baik tetapi ternyata diperbolehkan dan bisa mendatangkan kebaikan, bagi diri sendiri dan orang lain. Sifat hasad tersebut adalah: 

 

1. Terhadap orang yang suka berderma dan orang yang mengamalkan ilmunya.

 

 لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا 

 

"Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain".(HR. Buchari: 71) 

 

2. Terhadap orang yang gemar membaca Alquran dan menginfakkan hartanya.

 

 لَا حَسَدَ إِلَّا عَلَى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَقَامَ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَرَجُلٌ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يَتَصَدَّقُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ 

 

"Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua hal, yaitu; Seorang yang diberi karunia Alquran oleh Allah sehingga ia membacanya (shalat dengannya) di pertengahan malam dan siang. Dan seseorang yang diberi karunia harta oleh, sehingga ia menginfakkannya pada malam dan siang hari." (Buchari: 4637) 

 

3. Terhadap orang yang selalu menjaga hafalan Alquran dan gemar berinfaq.

 

 لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ 

 

"Tidak boleh dengki kecuali pada dua hal. (Pertama) kepada seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Alquran, sehingga ia membacanya siang dan malam. (Kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah), " 

 

Dari hadits-hadits tersebut menginfaqkan harta selalu menyertai setiap perbuatan, hal ini menandakan bahwa iman itu harus diikuti dengan amal shalih. Dalam Alquran surat Al Asr Allah memberikan petunjuk, bahwa agar tidak menjadi orang yang merugi maka jadilah orang yang beriman, beramal shalih dan selalu berwasiat untuk melaksanakan perbuatan yang haq dan berbuat sabar.

11/26/2021

Efektifitas Pemberdayaan Fungsi Masjid dengan kegiatan Lomba K3M

Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Wonosobo bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten, Kantor Kementerian Agama dan Lembaga Keagamaan yaitu IPHI, MUI, ICMI secara terpadu menyelenggarakan kegiatan pembinaan manajemen masjid yang dikemas dengan kegiatan lomba Kebersihan Keindahan dan Kemakmuran Masjid (K3M) ke-12 tahun 2021.
Kegiatan lomba dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 30 November 2021 yang diikuti oleh masjid di 15 kecamatan se-kabupaten Wonosobo. Namun karena terjadi kendala teknis maka hanya diikuti 14 masjid.

Kegiatan lomba merupakan media yang efektif untuk melaksanakan kegiatan pembinaan manajemen takmir masjid. Ada beberapa alasan yang menjadikan kegiatan ini efektif : 

 

  1. Takmir masjid akan mempelajari dan mempraktekkan kegiatan pembinaan masjid secara langsung yang meliputi bidang idaroh, imaroh dan riayah. 
  2. Kegiatan lomba dilaksanakan secara terpadu oleh pemerintah kecamatan, KUA, desa/ kelurahan, takmir masjid dan lembaga keagamaan yang terkait seperti DMI, MUI, ICMI, IPHI. 
  3. Dengan pembelajaran langsung kepada masyarakat atau jamaah masjid, maka masyarakat akan semakin paham tentang fungsi masjid, di mana masjid yang sudah dibangun dengan mengerahkan daya upaya sehingga menjadi bangunan yang megah dan indah. Ternyata membutuhkan perawatan dan juga upaya untuk mengisi kegiatan sebagai upaya untuk memakmurkan masjid dengan berbagai macam kegiatan. 

 

Masjid  merupakan salah satu bangunan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga umat Islam sangat berkepentingan terhadap keberadaan masjid. Karena itu dengan keberadaan masjid, jamaah akan merasa bangga tenang dan aman dalam melaksanakan ibadah di masjid. Dengan pelayanan dari takmir masjid kepada jamaah akan menjadikan jamaah semakin senang untuk memakmurkan masjid. Dengan rasa senang itulah, akhirnya masyarakat pun tidak segan-segan untuk memberikan kontribusi guna memakmurkan masjid. 

 

Dalam perjalanan kegiatan lomba K3M terdapat berbagai macam evaluasi yang telah dilakukan oleh para anggota tim juri di antaranya: 

 

Bidang idaroh: 

 

  1. Pada umumnya kegiatan dokumentasi tidak dilaksanakan, sehingga kegiatan yang sudah terlaksana tidak dapat didokumentasikan sehingga tidak dapat memberikan pembelajaran kepada generasi selanjutnya. 
  2. Masjid yang sudah dibangun dengan pengerahan daya upaya ternyata tidak ada ada perencanaan untuk kegiatan masjid baik itu jangka pendek, sedang, menengah dan jangka Panjang. 
  3.  Kegiatan masjid hanya mengikuti naluri dari beberapa pengurus, sehingga keberadaan masjid tidak terdokumentasi, tidak ada arsip, catatan kegiatan yang sudah dilaksanakan. 
  4. Status bangunan yang belum bersertifikat, kadang menggunakan tanah bengkok, tidak ada IMB. 
  5. Fungsi masjid yang sangat banyak, sehingga tidak mungkin dikelola oleh satu atau dua orang saja, karena bila pengelolaan terfokus pada satu atau beberapa orang, maka fungsi masjid akan menjadi sempit bahkan hanya digunakan sebagai tempat shalat. 

 

Bidang riayah yaitu perawatan masjid. 

 

Masjid akan tertap indah, gagah, megah bila selalu diadakan perawatan, meliputi ruang utama masjid dan sarana penunjang lainnya. Perawatan meliputi kebersihan, kerapian, keindahan. Bila terjadi kebocoran maka agar segera diperbaiki, bila catnya sudah kusam agar segera di adakan pengecatan, bila pada beberapa tempat rusak dan tidak sesuai dengan kebutuhan jamaah, maka kemudian diadakan perbaikan. Seperti tempat wudhu yang tidak ada ada pembatas antara laki-laki dan perempuan agar diberi pembatas. Bila tempat berwudhu bagi wanita dan toilet yang tidak ada pintunya agar diberi pintu. Kemudian aspek untuk menjaga kebersihan seperti penyediaan tempat sampah, sekaligus diadakan pemilahan antara sampah yang organik dan yang non organic dan pembuangan limbah, kotoran tidak dibuang ke sungai tetapi di masukkan ke dalam sapiteng. 

 

Bidang imaroh 

 

Bagaimana masjid yang sudah dibangun dengan megah itu diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Kegiatan yang paling utama adalah kegiatan shalat berjamaah, sebagaimana bahwa masjid sebagai tempat untuk bersujud. Ketika masjid dibangun untuk tempat bersujud, maka bagaimana agar diselenggarakan gerakan salat berjamaah sehingga dengan kegiatan shalat berjamaah menambah kesemarakan dan kemakmuran masjid. Gerakan shalat berjamaah, khususnya pada shalat subuh dilanjutkan dengan kegiatan kuliah subuh dan setelah kegiatan kuliah subuh diikuti dengan kegiatan pelayanan, misalnya mengadakan cek kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan silaturahmi yaitu dengan kegiatan makan minum Bersama. 

 

Itulah mengapa bawa kegiatan lomba K3M menjadi media yang efektif untuk melaksanakan kegiatan pembinaan manajemen masjid.