Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

9/20/2023

Rakerda DMI Rumuskan Program dan Kegiatan 5 Tahun

Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Wonosobo pada hari Selasa 19 September 2023 bertempat di Pendopo Wakil Bupati Wonosobo menyelenggarakan kegiatan rapat kerja Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Wonosobo. Kegiatan Rakerda diikuti pengurus PD DMI Kabupaten Wonosobo. Kepengurusan terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Mustasyar, Dewan Pakar dan Dewan Pimpinan Harian yang terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara serta Koordinator bidang yang terdiri dari 7 bidang 1)Bidang organisasi dan pengembangan SDM, 2)bidang dakwah, pengkajian dan perpustakaan, 3)bidang sarana, hukum dan wakaf, 4)bidang muslimat dan generasi muda, 5)bidang pemberdayaan ekonomi umat dan iptek, 6)bidang kesehatan & lingkungan masjid, 7)kominfo & pembinaan mu'allaf.
Dari kiri Untaji Affan, HM. Said, S. Sos, M. Si, KH. Abdul Halim, AH, H. Tarjo, S. Sos, M. Si
Untuk memaksimalkan kegiatan tersebut ketua PD DMI H. Tarjo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dewan Masjid Indonesia hendaknya bisa memberikan kontribusi yang maksimal dalam pembangunan umat melalui kegiatan takmir masjid. Setiap pengurus hendaknya bisa memberikan kontribusi bagi kemajuan dan bakti DMI di tengah-tengah masyarakat. Karena itu hendaklah setiap bidang itu mempunyai suatu rencana program yang kelak akan bisa dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan.
Kakan. Kemenag Dr. H. Panut, S. Pd, MM selaku Dewan Pembina menyampaikan sambutan.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo H. Panut selaku Dewan Pembina DMI dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dewan Masjid Indonesia adalah suatu lembaga yang strategis untuk turut serta melaksanakan kegiatan kemakmuran masjid. Di samping itu juga Dewan Masjid Indonesia agar bisa mengoptimalkan perannya dalam kegiatan pembangunan pada masyarakat yang meliputi pemberdayaan ekonomi jemaah, 2)sosialisasi pencegahan pernikahan anak, 3)upaya penanganan stunting, 4)kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, 5)pelayanan kesehatan jemaah masjid, 6)penerapan jamban dan pengendalian ODF (open defecation free). 

 

Salah satu anggota Dewan Mustayar Kyai Haji Abdul Halim, AH menyampaikan bahwa kegiatan pembangunan atau pemberdayaan masjid yang selama ini dilakukan oleh Dewan Masjid berupa kegiatan lomba K3 Masjid. Kegiatan ini hendaklah bisa mengangkat masjid-masjid yang memang belum berdaya kemudian diangkat dan diberdayakan sehingga kegiatan lomba K3 Masjid bukanlah mengambil dari masjid-masjid yang sudah bagus secara administrasi dan sudah melaksanakan kegiatan kemakmuran masjid dalam berbagai aspek. Karena diantara tujuan lomba K3 Masjid adalah bisa mensejajarkan masjid-masjid yang belum terbina sehingga bisa menjadi masjid yang bisa mengikuti perkembangan pola manajemen.

Peserta Rakerda DMI Kabupaten Wonosobo, para tokoh dengan berbagai disiplin ilmu.

Untuk memantapkan rencana program kerja Dewan Masjid Indonesia, maka diselenggarakan sidang komisi, di mana setiap ketua bidang merencanakan suatu kegiatan untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. Hasil sidang komisi untuk selanjutnya diplenokan. Sidang pleno dalam rapat kerja Dewan Masjid Indonesia berupa kesepakatan dari sidang komisi yang kemudian disampaikan pada forum, selanjutnya menjadi program kerja jangka pendek, menengah dan jangka Panjang. Kesibukan personalia pengurus dengan profesi yang berbeda tidaklah menghalangi untuk menuangkan ide, gagasan dan kondisi riil di masyarakat menjadi konsep dan kebijakan yang akan dilaksanakan. Karena DMI adalah kegiatan yang berhidmat pada umat melalui kegiatan masjid dan setiap umat Islam tentu membutuhkan masjid, sehingga kegiatan ini menjadi media yang strategis untuk menyeimbangkan dualisme manusia sebagai Abdullah dan khalifatullah serta ubudiyah dan ukhuwah. 

 

Guna terus meningkatkan koordinasi dan soliditas kepengurusan maka akan diselenggarakan pertemuan secara rutin setiap 3 bulan sekali, guna melaporkan capaian hasil kegiatan. Di samping itu juga ada pertemuan yang bersifat insidental guna mensikapi isu-isu yang berkembang dan untuk segera diatasi.

Ketua DMI Kabupaten Wonosobo H. Tarjo, S. Sos, M. Si memberikan sambutan pada forum Rakerda.

9/12/2023

Kolaborasi Dmi dan Baznas untuk Optimalkan UPZ

Dewan Masjid Indonesia adalah organisasi kemasjidan berstatus sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang berkhidmat untuk memberdayakan masjid bagi kemaslahatan dan kesejahteraan umat dan bangsa. Untuk mewujudkan kegiatan ini DMI senantiasa berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemerintah dan lembaga keagamaan. Pada hari 12 September 2023 bersama dengan BAZNAS Kabupaten Wonosobo penyelenggarakan kegiatan sosialisasi zakat dan aplikasi menara masjid, di Koperasi Dharma Praja Setda. Wonosobo. Kegiatan diikuti 45 orang yang terdiri dari 15 orang Kepala KUA, 15 orang Ketua PC DMI Kecamatan, 15 orang takmir masjid perwakilan tiap kecamatan.
Ketua PD DMI Wonosobo H. Tarjo, S. Sos, M. Si sedang menyampaikan sambutan.

Ketua BAZNAS Kabupaten Wonosobo H. Priyo Purwanto bersama jajaran ketua bidang pengumpulan H Samsul Ma’arif, bidang Pendistribusian dan pendayagunaan H Asrori Zaeni, Bidang Perencanaan H Cahyo Sukmana dan H. Soleh Rosyadi dalam sambutannya menyampaikan pengelolaan zakat sementara hanya berkisar pada jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Karena itu potensi zakat, infaq dan sahadaqah yang besar di masyarakat untuk dikelola dengan baik dengan membentuk UPZ di masjid. Jika ada ketakutan dana ZIS diambil oleh pemerintah, tidaklah demikian karena yang diminta oleh pemerintah melalui BAZNAS adalah bentuk laporan. Pemanfaatan dana ZIS sepenuhnya menjadi hak dari takmir masjid. Dengan demikian jika setiap masjid yang mengumpulkan dana umat akan menjadi aman dan nyaman karena disamping memenuhi kaidah syar’i juga mempunyai payung hukum. 

 

Ketua BAZNAS Wonosobo H. Priyo Purwanto, M, Si sedang meberikan sambutan di depan peserta sosialisasi.
Ditambahakan ketua bidang pengumpulan H. Samsul Ma’arif zakat pada tahun 2022 mencapai 2,4 milyard dan pada tahun ini ditargetkan menjcapai 3,6 milyard. BAZNAS bergerak untuk mengimplementasikan rukun Islam yaitu membayar zakat dan DMI yang berupaya untuk memelopri kegiatan memakmurkan masjid diantaranya dengan mengimplementasikan rukun Islam yaitu shalat lima waktu. 

 

Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Wonosobo H. Tarjo menyatakan bahwa potensi masyarakat yang sangat besar perlu terus diberdayakan, sebagaimana masjid yang sudah berkembang seperti masjid Jogokariyan Yogyakarta yang memang mempunyai kas cukup besar hingga mencapai 15 milyard, dan dana tersebut dikembangkan menjadi bentuk badan usaha yang produktif untuk mewujudkan kemakmuran masjid. Jika masjid mempunyai kas nol rupiah sesungguhnya itu saldo suatu kegiatan yang di nolkan, sebagai contoh bila masjid mempunyai program untuk membuat tangga, ternyata dana yang terkumpul melebihi dari kebutuhan. Dari kelebihan itu diberikan pada masjid lain yang sedang melaksanakan pembangunan. Jadi saldo suatu kegiatan tidak dimasukkan menjadi dana kas secara umum.

Ketua Bidang Pengumpulan ZIS BAZNAS Kabupaten Wonosobo melaporkan hasil perolehan dan rencana.
Berdasarkan data sudah ada 382 UPZ masjid, diharapkan bahwa masjid yang sudah mempunyai UPZ agar membuka aplikasi Menara Masjid dan mendaftarakan masjidnya untuk selanjutnya laporan zakat dan infaq bisa disampaikan lewat laporan aplikasi tersebut. Dan bagi masjid yang mengumpulkan dana umat agar mendaftarkan untuk diterbitkan SK UPZ. Untuk lebih memaksimalkan aplikasi Menara Masjid diharapkan setiap kecamatan, atau masjid dapat menyelenggarakan kegiatan pelatihan dengan melibatkan generasi millennial.

9/01/2023

Kolaborasi Pengukuhan Pengurus PD DMI Kabupaten Wonosobo Masa Bhakti 2023-2028

Pengukuhan Pengurus PD DMI (Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia) Kabupaten Wonosobo dilaksanakan bersama dengan kegiatan Pemerintah yaitu pembukaan amal infaq YAKAUMI. Dan dalam aksi dan kegiatan disamping berkolaborasi dengan pemerintah juga dengan Lembaga Keagamaan seperti MUI, IPHI dan ICMI. Apalagi DMI adalah organisasi yang berhidmat pada pembinaan umat melalui kegiatan kemasjidan. Setiap muslim tentu membutuhkan masjid, demikian pula pemerintah sangat berkepentingan dengan masjid. Karena masjid menjadi tempat yang paling strategis untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah, dan pembinaan akhlaq serta peningkatan amal ibadah.
Ketua PW DMI Jawa Tengah Prof. Dr. KH. Ahmad Rofiq, MA sedang mengukuhkan PD DMI Kab. Wonosobo

Pengukuhan pengurus PD DMI Kabupaten Wonosobo dilaksanakan pada Rabu 30 Agustus 2023 di Pendopo Kabupaten Wonosobo. Bersamaan dengan pembukaan amal infaq YAKAUMI dan penyerahan hadiah juara umum FASI dan STQH. Kegiatan dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten, Camat dan Pengurus PD DMI Kabupaten Wonosobo. Sekda Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo dalam sambutannya menyampaikan, hendaknya Dewan Masjid Indonesia dapat memberikan kontribusi pada pemerintah, dengan melakukan kegiatan pendidikan dalam berbagai macam kegiatan dakwah, dalam upaya penguatan karakter dan moral kehidupan berbangsa dan bernegara terutama untuk kalangan generasi muda. Bangkitkan semangat dan partisipasi umat untuk menjadikan masjid sebagai center of activity. Sebagaimana pada masa rasul masjid difungsikan sebagai tempat ibadah, sarana menguatkan rasa persaudaraan, mendalami ajaran Islam baik dalam segi ibadah maupun muamalah, sekaligus sebagai tempat membina dan mengurusi seluruh kepentingan umat. Dalam konsep ini masjid ditempatkan sebagai pranata keagamaan, yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan spiritual, sosial dan kultural umat Islam. 

 

Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Provinsi Jawa Tengah Ahmad Rofiq mengukuhkan Pengurus PD DMI Kabupaten Wonosobo periode 2023 2028. Setelah pengukuhan pengurus dilanjutkan dengan pembacaan ikrar bersama PD DMI. Dalam sambutan pengarahannya beliau menyampaikan bahwa yang memakmurkan masjid adalah orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Iman bukan hanya keyakinan dalam hati dan ucapan lisan tetapi hendaknya diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu Dewan Masjid Indonesia hendaknya dapat mengaktualisasikan amaliah dalam melaksanakan kegiatan dan berkolaborasi dengan pemerintah.

Prosesi Pengukuhan PD DMI Kabupaten Wonosobo.

 

Ada beberapa isu strategis yang perlu dipikirkan dan dientaskan secara bersama yaitu tentang angka kemiskinan, stunting dan juga pernikahan dini yang masih tinggi. Tiga hal ini hendaknya bisa dilakukan secara terpadu. Kabupaten Wonosobo mempunyai potensi zakat yang sangat besar yang bisa digali dan diupayakan sebagai upaya untuk membantu program-program pemerintah. Keberadaan UPZ di masjid perlu untuk ditingkatkan karena dari hasil pengumpulan bisa digunakan untuk mendukung program pemerintah. Membantu keluarga miskin dan kurang mampu dan pengurusan sertifikasi tanah wakaf. 

 

Masih dalam sambutannya bahwa Undang-Undang Perkawinan Nomor 16 tahun 2019 menjadi upaya untuk menekan usia nikah anak, namun kadang terjadi kendala untuk tidak terlaksananya undang-undang tersebut. Hal ini karena calon pengantin sudah berbadan dua, sehingga untuk menyelamatkan bayi yang akan lahir terpaksa dilakukan pernikahan anak dengan konsekwensi terjadi putus sekolah. Pernikahan anak akan memicu problema kehidupan berumah tangga, adanya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, sehingga menimbulkan kekurangan nutrisi dan gizi, hal ini akan memicu timbulnya kasus stunting.

Ketua PW DMI Prov. Jateng sedang meberikan sambutan pengarahan.
Adapun pengurus Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Wonosobo yang dikukuhkan terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Mustasyar, Dewan Pakar, Dewan Pimpinan Harian Ketua H Tarjo S.Sos, MSI, Wakil Ketua I Drs. H. Mahbub, M. Ag, Wakil Ketua II. KH. Ahmad Zuhdi, M. Ag, Wakil Ketua III. H Imron Awaludin S.Ag, Wakil Ketua IV. Drs H Toharotun, Wakil Ketua V. H Muhammad Said S.Sos, MSI, Wakil Ketua VI. dr. H Muhammad Riyatno, M. Kes, Wakil Ketua VII. H Isnanto S.Pd, MM, Sekretaris Untaji Affan, S. Ag, M. Pd, Wakil Sekretaris I. Panut, S. IP, MM, Wakil Sekretaris II. H Muslikun, SE, M.Si, M. Ag, Bendahara H Dwi Subrata, S.Ag, Wakil Bendahara I. H Singgih Kuncoro, SE, MM, Wakil Bendera II. Hj. Ifa Aja Shophia, kemudian bidang-bidang yang meliputi Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM, Bidang dakwah, pengkajian dan perpustakaan, Bidang sarana hukum dan wakaf, Bidang muslimat dan generasi muda, Bidang pemberdayaan ekonomi umat dan IPTEK, Bidang kesehatan dan lingkungan masjid, Bidang kominfo dan bimbingan mualaf.
Foto bersama Ketua PW Jateng, Forkompimda dan Pengurus PD DMI Kab. Wonosobo.,

4/17/2023

Zakat untuk Bersihkan Penghasilan dan Bukan Memberikan Kotoran

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo dalam rangka kegiatan syiar Ramadhan 1444 H dan berbagi rizki kepada kaum dhuafa pada Senin 17 April 2023 mentasyarufkan dana zakat berupa paket sembako. Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo Hj. Artiyah secara simbolis menyerahkan bantuan kepada para mustahik di lingkungan KUA Kecamatan Selomerto. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pemberian santunan zakat merupakan kegiatan rutin, pada Ramadhan 1444 H membagikan 2000 paket sembako dan uang sejumah Rp. 134.400.000 pada 15 Kecamatan se-Kabupaten Wonosobo.
Gara ZAWA Hj. Artiyah, Alhz, S. Ag menyerahkan zakat berupa bingkisan sembako.
Masih dalam sambutannya bahwa dan sumber dana diperoleh dari pengumpulan zakat yang berasal dari zakat para ASN di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo. Setiap mendapatkan gaji dan tunjangan di keluarkan zakatnya sebanyak 2,5%. Zakat untuk membersihkan penghasilan dan mengeluarkan zakat bukan berarti memberikan kotoran, namun sesungguhnya ini merupakan wujud kepedulian para aghinya’ kepada kaum dhuafa’. Bila ada orang yang kaya dengan penghasilan yang sudah melampui nishab maka diwajibkan untuk mengelurkan zakat dan bagi kaum dhuafa’, fakir miskin yang kurang mendapatkan keberuntungan dalam hal harta dan penghasilan maka mereka berhak untuk mendapatkan zakat. Dengan demikian akan terwujud sikap cinta kasih dalam hidup beragama dan bermasyarakat.
Acara pembukaan penyerahan bantuan zakat daru UPZ Kan. Kemenag Kab. Wonosobo.

Kepala KUA Kecamatan Selomerto H. Sarif Hidayat menyambut baik dengan pemberian santunan ini. KUA Kecamatan Selomerto mendapatkan alokasi sebanyak 115 paket sembako terbagi dalam dua kategori 50 paket yang ditasyarufkan lewat KUA dan 65 paket disalurkan lewat PPA yang diperuntukkan bagi para tenaga wiyata bakti. Tentunya pembagian ini belum sepadan dengan jumlah mustahiq yang seharusnya menerima, namun minimal sudah bisa memberikan kontribusi dan sumbangsih pada para mustahiq. 

 

Banyak sedikitnya pengumpulan dana zakat ditentukan beberapa hal 1) besar kecilnya penghasilan para aghniya’. Semakin besar penghasilan para aghniya’ maka pengumpulan dana zakat akan semakin banyak. 2) banyak sedikitnya para aghniya’, jika jumlah aghniya’ semakin banyak maka perolehan pengumpulan dana zakat semakin banyak. 3)terwujudnya pemahaman tentang zakat, hukum zakat, berapa besar dan kadarnya, 4)kesadaran para aghniya’ untuk berzakat, zakat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, bahwa Allah telah memberikan berbagai macam rizqi, kenikmatan yang sangat banyak maka salah satunya diwujudkan dengan berbagi dengan memberikan zakat.

Para mustahiq zakat konsumtif bersama Gara Zara, Ka. KUA, PPA dan Penyuluh Agama

3/17/2023

MUSDA DMI Kabupaten Wonosobo, Jadikan Masjid Sebagai Perekat bukan Pemecah Belah Umat

Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Wonosobo pada Rabu 15 Maret 2023 bertempat di Pendopo Bupati menyelenggarakan kegiatan MUSDA DMI Kabupaten Wonosobo. MUSDA adalah forum tertinggi dan merupakan agenda 5 tahunan yang bertujuan untuk memilih Ketua beserta jajarannya utamanya tim formatur dalam rangka untuk penyusunan kepengurusan PD DMI masa bakti tahun 2023- 2028. MUSDA diikuti oleh Jajaran PD DMI Kabupaten, Pimpinan Lembaga Keagamaan (MUI, IPIHI, ICMI), Pimpinan Ormas Islam (NU, Muhammadiyah, Rifaiyah), PC DMI Kecamatan, Camat dan Kepala KUA se-Kabupaten Wonosobo.
Dari kiri H. Ahmad Fuadi, H. Ahmad Farid, Prof. H. Ahmad Rofiq, H. Tarjo, HM Adib, H. Toharotun, Untaji Affan

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Provinsi Jawa Tengah Profesor Ahmad Rofiq dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa masjid menjadi sarana yang strategis untuk mencerdaskan umat. Sebagaimana Rasulllah Muhammad SAW didalam melaksanakan tugas sebagai Rasul Allah beliau membangun dan menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan dan pelayanan terhadap umat, sehingga kegiatan permusyawaratan diselenggarakan di masjid. 

 

Dalam pesan setelah terpilihnya Ketua DMI Kabupaten Wonosobo beliau menyampaikan terimakasih dan menyambut dengan baik atas terselenggaranya kegiatan MUSDA, bahkan ada hal yang istimewa karena di dalam kegiatan MUSDA bukan hanya dihadiri oleh jajaran pengurus tetapi dapat menghadirkan Camat dan Kepala KUA se-Kabupaten. Hal ini menunjukkan harmonisasinya lembaga keagamaan dengan institusi pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Beliau berpesan setelah ketua terpilih walaupun belum dikukuhkan hendaknya tetap bisa melaksanakan kerja. Dan kepengurusan secara lengkap agar segera diusulkan ke PW DMI Jawa Tengah dengan ditandatangani oleh tim formatur. 

 

Sementara Bupati Wonosobo H. Afif Nurhidayat menyambut baik kegiatan MUSDA DMI, bahkan DMI telah terbukti memberikan kontribusi yang positif untuk kegiatan pembangunan pada masyarakat. Oleh karena itu beliau berpesan bahwa dengan semakin banyaknya masjid yang dibangun secara swadaya dengan biaya banyak dan menjadi bangunan yang megah, jangan biarkan atau bahkan ditinggalkan. Giatkan shalat berjamaah di masjid, demikian pula takmir masjid hendaknya peduli terhadap masyarakat di sekitar masjid. Jangan biarkan masyarakat sekitar dalam kondisi kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Bupati menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas imam masjid terutama dalam kemampuan membaca Alquran. Menurut beliau bacaan imam yang bagus akan dapat menciptakan kekhusukan, kesejukan, ketenangan bahkan semangat umat Islam untuk ikut shalat berjamaah akan semakin banyak. Demikian pula di dalam tahun politik ini, beliau berpesan bahwa kegiatan-kegiatan yang ada di masjid hendaknya jangan digunakan sebagai sarana untuk menjelek-jelekkan terhadap kelompok, golongan dan seseorang.

Bupati Wonosobo H. Afif Nurhidayat dengan memberikan sambutan dan pengarahan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo H. Ahmad Farid sebagai keynote speaker menyampaikan bahwa pemahaman agama yang telah ditancapkan bagi jamaah masjid tidaklah menjamin pada pengamalan agama. Karena itu Wonosobo sebagai masyarakat yang agamis menjadi peran yang strategis bagi DMI untuk mewujudkan tata kelola dan budaya religius. Imam dan muadzin memegang peran penting dalam masjid, sehingga menjadi peluang bagi DMI untuk mengadakan pembinaan dan pelatihan. Jadikan masjid sebagai perekat umat bukan untuk pemecah belah umat. Karena itu dalam kondisi apapun kegiatan di masjid hendaknya bisa menjadi media bagi perwujudan kerukunan umat beragama. Masih dalam materinya, bahwa tidak dapat dihindarkan bahwa dengan perubahan arah kiblat tidaklah cukup dengan menggeser, karpet, sajadah atau permadani tetapi perlunya monumen arah kiblat yang ditempatkan pada posisi pintu masuk ke dalam masjid. Hal ini untuk menambah keyakinan arah kiblat bagi para Jemaah masjid. 

 

Ketua PD DMI Kabupaten Wonosobo H. Tarjo menyampaikan laporan banyak kegiatan yang sudah dilakukan DMI Kabupaten. Berkat Koordinasi dan harmonisasi dengan instansi pemerintah dan lembaga keagamaan, DMI Kabupaten Wonosobo mempunyai program unggulan berupa kegiatan pembinaan manajemen masjid yang dikemas dengan kegiatan lomba K3M (Kebersihan, Keindahan, Kemakmuran Masjid). Pada tahun 2022 sudah dilaksanakan sebanyak 13 kali. Berbeda dengan tahun sebelumnya bahwa unsur penilaian di dalam pelaksanaan lomba K3M sesuai dengan arahan dari bupati, bagaimanakah peran masjid dalam upaya untuk memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat. Upaya untuk mengatasi kemiskinan, stunting, penanggulangan pernikahan anak. Sehingga unsur penilaian di dalam kegiatan lomba K3M ke-13 tahun 2022 meliputi bidang idaroh, imaroh, riayah dan pembangunan pada masyarakat.

Ketua PD DMI Wonosobo H. Tarjo sedang menyampaikan laporan.
MUSDA DMI Kabupaten Wonosobo secara aklamasi memilih H Tarjo sebagai ketua PD DMI Kabupaten Wonosobo masa bakti tahun 2023-2028. Adapun untuk susunan kepengurusan lengkap akan ditentukan oleh tim formatur yang telah dipilih pada kegiatan MUSDA.

2/28/2023

Bimwin Pra Nikah Kecamatan Selomerto dan Feedbacknya

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo bersama Kantor Urusan Agama Kecamatan Selomerto menyelenggarakan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) pra nikah pagi para remaja. Bimwin dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Selomerto pada Selasa 28 Februari 2023. Camat Selomerto Mitro Sambodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Bimwin adalah merupakan media yang efektif untuk memberikan pembekalan kepada para remaja tentang peran pentingnya kesiapan untuk memasuki hidup berumah tangga. Sesungguhnya kehidupan rumah tangga perlu dipersiapkan baik secara fisik, mental dan spiritualnya agar pelaksanaan pernikahan bisa berlanjut hingga terbentuknya keluarga yang sakinah, mawadah warohmah.

Camat Selomerto Mitro Sambodo sedang memberikan sambutan pada pembukaan Bimwin pra nikah

Kesiapan untuk membangun rumah tangga berdasarkan Undang-Undang nomor 16 tahun 2019 tentang pernikahan menyebutkan, bahwa usia nikah batas minimalnya adalah 19 tahun. Diharapkan dengan usia yang sudah mapan itu pengantin akan bisa membina hidup berumah tangga dan membina pelestariannya. Dengan adanya kesiapan dari segi ekonomi, sosial, kesiapan mental, kesiapan spiritual maka akan bisa menghindarkan adanya tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang bisa memicu pada meningkatnya angka perceraian. Di samping itu dengan adanya pernikahan dini akan bisa melahirkan generasi yang lemah yaitu generasi stunting. 

 

Bimbingan perkawinan pra nikah diikuti oleh 50 peserta remaja yang berada di wilayah Kecamatan Selomerto dengan keterwakilan dari SMA 2 Wonosobo di Selomerto, SMA 1 Selomerto, MA Takhassus dan SMK Annur. Adapun materi Bimwin meliputi kebijakan Kementerian Agama, mempersiapkan keluarga berkualitas, pencegahan pernikahan dini dan kesehatan reproduksi remaja. 

 

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Selomerto Untaji Affan menyampaikan materi kebijakan Kementerian Agama tentang pendidikan pra nikah, menekankan kepada para peserta agar mempersiapkan diri atau menggali informasi tentang pendidikan pra nikah. Hidup berumah tangga bukan merupakan kehidupan yang main-main atau coba-coba, nikah adalah merupakan kegiatan yang sakral. Karena itu perlu dipersiapkan dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, mental dan spiritualnya. Kedewasaan seseorang tidaklah ditentukan seberapa banyak usianya, tetapi kedewasaan itu dilihat dari kemampuannya untuk menghadapi dan mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Narasumber kedua Kodariyah yang juga penyuluh agama dan fasilitator Bimwin, bahwa pasangan pengantin akan mempunyai bekal yang cukup tentang pengetahuan ketatalaksanaan rumah tangga atau pelestarian hidup berkeluarga maka akan dapat menciptakan generasi berkualitas. Generasi yang mempunyai kekuatan ilmu, iman, spiritual dan ekonominya. Dengan generasi yang kuat, mempunyai kemandirian dan bebas dari stunting. 

 

Guna memberikan bekal ilmu pengetahuan pada para remaja, sekaligus sebagai benteng dari perilaku negatif para peserta diberikan bekal materi tentang pernikahan dini dan problematikanya, kesehatan reproduksi remaja. Remaja adalah penerus generasi yang akan datang, dari merekalah baik dan buruknya kehidupan manusia. Karena itu sebaik-baik orang tua, guru, pemerintah memberikan bekal pada generasi ke depan dengan baik. 

 

Peserta Bimwin memberikan feedback sebagai bentuk dari apresiasi, kesungguhan, perhatian dan pemahaman para peserta. Diantara peserta menyampaikan pertanyaan 1)Usia berapakah yang paling ideal untuk menikah? 2)Negara sudah menetapkan bahwa nikah dilaksanakan bila pasangan telah mencapai umur 19 tahun, tetapi mengapa masih terjadi nikah dini? 3)Jika terjadi pernikahan beda agama, maka anak-anaknya agamanya ikut siapa? Pertanyaan ini tentu dilatarbelakangi rasa penasaran dan ingin tahu, bukan untuk mengetes narasumber sejauhmana kedalaman ilmu dan penguasaan materinya.

7/06/2022

Rakor PD DMI Wonosobo, Senergitas DMI dengan RPJMD Kabupaten

Dewan Masjid Indonesia adalah organisasi atau lembaga keagamaan yang terstruktur dengan kepengurusan dari pusat hingga sampai ke tingkat ranting yaitu desa/ kelurahan. Dewan Masjid salah satu organisasi atau lembaga keamanan yang berhidmah pada umat melalui kegiatan-kegiatan ke masjid. Diantara misi kegiatan DMI adalah untuk memakmurkan masjid, di mana agar masjid-masjid yang telah dibangun oleh masyarakat secara swadaya bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan ibadah, pendidikan, pelayanan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Karena itu untuk melakukan kegiatan tersebut perlu adanya kegiatan pembinaan manajemen bagi takmir masjid.
Kepala Kantor Kemenag. Kab. Wonosobo Drs. H. Ahmad Farid, MSI sedang memberikan sambutan.

Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Wonosobo mempunyai satu program unggulan yaitu kegiatan lomba K3M (Kebersihan, Keindahan dan Kemakmuran Masjid). Lomba ini sesungguhnya merupakan kegiatan pembinaan manajemen masjid yang dikemas dengan kegiatan lomba. Keberadaan masjid merupakan kebutuhan bagi umat Islam maka upaya untuk pembinaan dan pemberdayaan fungsi masjid dilaksanakan secara terpadu yang melibatkan Camat, Polsek, Koramil, KUA, Puskesmas, PLKB, Dinas Pendidikan dan lembaga-lembaga keagamaan IPHI, MUI, ICMI, takmir masjid dan masyarakat. 

 

Untuk memadukan kesepahaman, maka PD DMI Kabupaten Wonosobo pada Selasa 5 Juli 2022 jam 09.00-1300 WIB di Pendopo Bupati menyelenggarakan rapat koordinasi PD DMI Kabupaten Wonosobo bersama pemerintah dan lembaga keagamaan terkait, Ketua MUI, IPHI, ICMI, Baznas Kabupaten, Camat, Kepala KUA, PAIF, PC DMI, PD IPHI.

Wakil Bupati Wonosobo Drs. H. Muhammad Albar, MM sedang memberikan sambutan.
Ketua PD DMI Wonosobo H. Tarjo, S. Sos, M. Si sedang menyampaikan materi Rakor

Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Wonosobo H.Muhammad Albar yang membuka kegiatan. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa kemakmuran masjid hendaknya menjadi tugas bersama, agar bangunan yang telah didirikan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi masyarakat. Salah salah satu problem Pemerintah Kabupaten Wonosobo adalah untuk menghilangkan predikat kemiskinan yang hingga tahun 2022 termasuk dalam peringkat nomor dua dari 35 Kabupaten/ Kota se-Jawa Tengah. Demikian pula stunting juga menjadi permasalahan bersama. Karena itu dengan adanya Rakor DMI DMI semoga akan membuahkan hasil yang positif dan baik untuk kemajuan Dewan Masjid Indonesia pada masa yang akan datang. 

 

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama H.Ahmad Farid menyampaikan bahwa masyarakat religius yang menjadi impian dan dambaan, bukan suatu yang diperoleh dengan serta merta tanpa usaha, tetapi hal ini memerlukan ikhtiar dan usaha yang secara massif dan terstruktur. Oleh karena itu kehidupan masyarakat hendaknya bisa memadukan antara aspek duniawiyah dan ukhrawi. 

 

Masih dalam sambutannya bahwa harapan untuk menciptakan masyarakat yang religius ternyata dihadapkan dengan problematika kehidupan masyarakat yang digerogoti oleh semangat individualistik, materialistik, oportunis, sehingga agama sebagai aqidah, norma dan amaliyahnya dikesampingkan. Karena itu diharapkan para tokoh agama, dai, penyuluh agama untuk lebih dekat dengan masyarakat. Potret kebutuhan masyarakat, bukan hanya memberi tetapi tidak mengetahui apa yang mereka butuhkan atau hanya untuk menggugurkan kewajiban. Tingginya status sosial dan ekonomi bisa saja tidak meningkatkan kesalihan, tetapi justru kadang akan menilai semua aktifitas untuk mencari maisah.

Sekretaris PD DMI Wonosobo Untaji Affan, S. Ag sedang menyampaikan materi Rakor

Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan kegiatan rapat koordinasi dengan narasumber ketua H. Tarjo dan sekretaris PD DMI Kabupaten Wonosobo Untaji Affan. H Tarjo menyampaikan tentang sinergitas DMI dengan RPJMD Kabupaten Wonosobo. Sesuai dengan visi Bupati dan Wakil Bupati untuk “Mewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju dan sejahtera”. Maka DMI mengambil peran melaksanakan misinya mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul religius/berkarakter, berbudaya, kreatif, inovatif, melalui penyelenggaraan pendidikan komprehensif yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat berbasis kearifan lokal dan perkembangan teknologi modern. Dari misi tersebut akan membuahkan lima program unggulan Wonosobo maer, sehat, pintar, aman, makmur. DMI akan mengambil peran dengan meningkatkan pembinaan manajemen masjid dengan melaksanakan lomba masjid dengan tema lomba kebersihan, kemakmuran dan kepedulian sosisal lingkungan masjid. 

 

Narasumber kedua Untaji Affan upaya untuk mewujudkan kecintaan terhadap masjid agar masjid dapat menyejahterakan masyarakat dan masyarakat dapat menyejahterakan masjid. Karena setiap umat Islam membutuhkan masjid, bila masjid sebagai bangunan monumental, simbol kebanggaan dan identitas. Maka umat Islam bisa berkontribusi dengan harta, tenaga, pikiran dan doa. Berbanggalah yang menjadi pengurus DMI, takmir masjid dan lembaga keagamaan yang berkolaborasi dengan DMI karena akan menjadi orang yang kelak akan diberikan syafaat di hari qiyamat. Dan diduniapun akan diberikan kemudahan oleh Allah karena itu takmir masjid hendaknya orang yang mempunyai figur pinter, bener, prigel, kober, sregep, ikhlas, sabar, istiqomah, tlaten, titen.

Peserta Rakor DMI Kabupaten Wonosobo, 5 Juli 2022 di Pendopo Bupati.

6/27/2022

Bimwin Mandiri KUA Kecamatan Wonosobo, Menuju Keluarga Sakinah

Pernikahan adalah merupakan janji suci ikatan suami istri yang akan membangun kehidupan rumah tangga yang baru menuju keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Untuk mewujudkan keluarga idaman bukanlah hal yang mudah, tetapi memerlukan ilmu dan keterampilan serta keahlian untuk mewujudkannya. Banyak pasangan suami istri yang mengakhiri kehidupan rumah tangga sebelum ajal menjemput. Karena itu guna memberikan perbekalan bagi calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan mereka hendaknya diberi pengetahuan tentang upaya untuk membangun dan melestarikan kehidupan rumah tangga menuju keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.
Fasilator Bimwin Untaji Affan membelakangi kamera sedang menyampaikan materi.

Kementerian Agama berkomitmen untuk memberikaan bimbingan pada keluarga yang ideal, diantaranya dengan menyelenggarakan kegiatan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin. Akan tetapi karena alokasi anggaran dari pemerintah yang terbatas sehingga perlu diadakan kegiatan Bimwin secara mandiri. Kantor Urusan Agama Kecamatan Wonosobo pada Senin 27 Juni 2022 pukul 13.00 hingga pukul 15.00 menyelenggarakan kegiatan Bimwin mandiri. Kegiatan diikuti oleh 10 pasang calon pengantin. 

 

Kepala KUA Ahmad Fuadi dalam sambutannya menyampaikan tujuan mengadakan Bimwin adalah untuk memberikan pengetahuan pada Catin agar memiliki kesipan mental untuk memasuki kehidupan berumah tangga. Jadikan perkawinan sekali dalam hidup, memberikan inspirasi dan kesan yang tak berakhir. 

 

Fasilitator Bimwin mandiri Untaji Affan yang sekaligus sebagai Penyuluh Agama Islam menyampaikan bahwa pernikahan merupakan ikatan suci calon suami istri untuk membangun kehidupan rumah tangga, karena itu setiap pribadi hendaknya dapat menjaga empat pilar perkawinan yaitu zawwaj, mitsaqan ghalidhan, mu’asyarah bil ma’ruf dan musyawarah. Dan empat pilar perkawinan harus diperkokoh dengan segi tiga cinta yaitu adanya komitmen, gairah dan kedekatan emosi.

Fasilitator Bimwin Irna Fitroyah sedang menyampaikan materi

Fasilitator kedua Irna Fitroyah menyampaikan tentang kebutuhan keluarga, bahwa setiap pasangan hendaknya dapat menginventarisir kebutuhan. Ada kebutuhan yang penting ada yang kurang penting, kebutuhan mendesak dan tidak mendesak. Karena itu dalam pemenuhan hendaknya lebih mengutamakan pada skala prioritas. Setiap pasangan hendaknya bisa mengenali kebutuhan dirinya sendiri yang selanjutnya dikomparasikan dengan kebutuhan pasangannya. 

 

Kegiatan Bimwin mandiri yang diselenggarakan pada siang hari menjelang sore adalah waktu-waktu yang sangat riskan, dengan kondisi tubuh yang sudah lelah sehingga perlu diberikan materi yang segar dan menyegarkan diantaranya adalah dengan menggunakan metode bernyanyi. Gerakan tangan sebagai ekspresi agar mereka dapat menerima materi dengan senang dan bisa dicerna dengan mudah. 

 

Bimwin mandiri KUA kecamatan Wonosobo bulan ini diselenggarakan pada tahap yang pertama, tetapi sebelumnya kegiatan ini sudah diselenggarakan secara pribadi, yaitu bersamaan dengan kegiatan tandan atau pemeriksaan administrasi sebelum berlangsungkan pernikahan. Calon pengantin diberikan materi tentang bimbingan perkawinan, baik itu tentang cara-cara mengelola kehidupan rumah tangga dan bagaimana cara-cara untuk mengatur keuangan keluarga. Hal ini dimaksudkan agar data-data yang diinput benar-benar valid dan agar kehidupan keluarga yang sudah dibangun bisa mencapai pada titik final yaitu sampai ajal. Dengan kata lain hanya ajal yang dapat memisahkan.

5/05/2022

Lebaran yang Luar Biasa, Untuk Tetap Waspada

Peringatan hari raya Idul Fitri 1443 H/ 2022 M sungguh merupakan peristiwa yang luar biasa, karena selama dua tahun umat Islam sepi dengan kegiatan Idul Fitri termasuk dengan nuansa mudik dan silaturahmi. Hal ini tidak lepas karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia sehingga berefek pada kehidupan umat beragama.
Kepadatan Lalu lintas mejelang dan saat lebaran.

Idul Fitri tahun 1443/2022 H seakan menjadi akumulasi peringatan Idul Fitri tiga tahun yang dikumpulkan menjadi setahun atau tiga kali kegiatan menjadi satu kegiatan. Hal ini ditandai dengan keramaian, khususnya kepadatan lalu lintas jalan raya, jalan perkampungan yang selalu ramai dengan hilir mudik kendaraan bermotor. Di beberapa wilayah perkampungan banyak berseliweran kendaraan bermotor dengan plat B. Hal ini menandakan bahwa para perantau yang berada di luar Jawa atau berada di Jakarta pulang ke Jawa untuk bertemu dengan orang tua, sanak saudara , handai tolan dan teman serta kerabat. Keramaian juga terjadi pada tempat wisata. 

 

Kerinduan yang mereka pendam selama dua tahun terobati pada tahun ini, karena itu ada beberapa hal yang perlu kita sikapi pada Idul Fitri tahun ini: 

 

  1. Kita mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena Allah telah menguji hamba-Nya Allah juga yang memberikan jalan keluar atas kesulitan hamba-Nya. Hal ini ditandai dengan adanya kebijakan pemerintah yang melakukan kegiatan vaksinasi secara nasional sehingga pandemi Covid-19 semakin melandai. 
  2. Walaupun pandemi Covid- 19 nampak mulai melemah, namun kita harus tetap waspada dengan kemungkinan munculnya varian baru, demikian pula dengan berbagai macam musibah dan bencana yang dimungkinkan juga akan datang. Karena itu janganlah rasa aman akan terlena dengan kenyamanan, karena itu “Sedia payung sebelum hujan” adalah suatu peribahasa yang perlu tetap diperhatikan. 
  3. Perlu kehati-hatian, dengan melakukan langkah-langkah preventif, minimal untuk selalu memakai masker dan membiasakan untuk mencuci tangan. 
  4. Rasa syukur kepada Allah diungkapkan dengan ucapan billisan yaitu dengan mengucapkan hamdalah, kemudian dengan perbuatan untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dengan meningkatkan amal ibadah yang sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing. 
  5. Setiap pemeluk agama untuk mendalami agama masing-masing dan menerapkan ajaran agamanya tersebut. 
  6. Dengan melaksanakan perintahnya Allah dan menjauhi larangannya adalah menjadi media untuk menaruh harapan kepada Allah, kita berharap agar pandemi tidak kembali lagi, kita berharap agar kehidupan kembali normal, kita berharap agar roda ekonomi juga bisa berkembang dengan baik, kita berharap bahwa kesejahteraan umat juga semakin baik, kita berharap agar proses pendidikan dan pengajaran berjalan secara normal. 
  7. Menjalin shilaturahmi, karena selama dua tahun nyaris persaudaraan menjadi renggang, orang yang sakit hendaknya didatangi untuk dihibur namun Prokes mengatakan orang yang sakit harus diasingkan. Idul Fitri menjadi media bershilaturahmi, mudik menjadi media untuk mengeratkan kembali tali silaturahmi. 

 

Karena itu di tengah-tengah kita kebahagiaan Idul Fitri ini kita pun juga harus tetap berhati-hati dan waspada agar kita tetap merasa aman dan bahagia. Berdasarkan taushiyah Majelis Ulama Indonesia di bulan Syawwal hendaknya umat Islam semakin menggalakkan tuntunan puasa sunnah enam hari Syawwal agar tetap terjaga dan tetap meningkatnya spirit khusyuk Ramadhan dan Syawwal.

Candi Borobudur di padati wisatawan.

4/02/2022

Rakor Peningkatan Kemampuan Takmir Masjid

Masjid adalah rumah Allah, tempat bersujud umat Islam dan melakukan ibadah. Bicara tentang masjid adalah suatu pekerjaan yang tidak akan ada habisnya. Pada awal mula masjid didirikan oleh Rasulullah ketika beliau hijrah dari Mekah ke Madinah maka bangunan yang pertama kali didirikan adalah masjid. Rasulullah telah memetakan tentang fungsi masjid, disamping sebagai tempat untuk bersujud, melaksanakan shalat, masjid juga sebagai media untuk melaksanakan pendidikan, untuk menyatukan umat, tempat pelayanan, tempat untuk bermusyawarah. Bahkan pada masa Rasulullah, masjid digunakan untuk menyusun siasat perang. Karena itu masjid yang dibangun oleh masyarakat Indonesia dalam paradigma yang lama, masjid hanya difungsikan sebagai tempat untuk menegakkan shalat. Sehingga ketika shalat sudah dilaksanakan masjid kemudian ditutup dan tidak ada kegiatan yang lain.
Ketua DMI Kabupaten Wonosobo H. Tarjo, S. Sos, M. Si sedang memberikan sambutan.

Masjid yang didirikan dengan bermegah-megahan, tetapi belum diikuti perawatan dan upaya untuk melakukan pemberdayaan fungsi masjid. Karena itu Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Wonosobo berkoordinasi dengan Kantor Urusan Agama dan takmir masjid pada Kamis 31 Maret 2022 bertempat di masjid Agung Jami Wonosobo menyelenggarakan kegiatan rapat koordinasi dan silaturahmi takmir masjid se- Kecamatan Wonosobo tahap ke-4. 

 

Hadir pada kesempatan tersebut ketua DMI Kabupaten Wonosobo H. Tarjo, dalam sambutannya menyampaikan hasil Rakerwil DMI Provinsi Jawa Tengah yang telah memilih Prof. Dr. Ahmad Rofiq, MA sebagai ketua Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Jawa Tengah. Masih dalam sambutannya bahwa masjid memiliki tingkatan, untuk di tingkat pusat adalah Masjid Istiqlal, tingkat provinsi masjid Raya, tingkat kabupaten/ kota adalah masjid Agung, masjid tingkat kecamatan masjid Besar dan masjid yang berada di tingkat desa/ kelurahan adalah masjid Jami. Demikian juga DMI, untuk tingkat pusat adalah Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia, tingkat provinsi Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia, tingkat kabupaten Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia, tingkat kecamatan Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia dan tingkat kelurahan/ desa adalah Pimpinan Ranting Dewan Masjid Indonesia. 

 

Sementara itu Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia kecamatan Wonosobo Kyai Imdadin menyampaikan bahwa mengemban amanah sebagai takmir masjid adalah merupakan tugas mulia. Walaupun di dalam melaksanakan amanat tidak seluruhnya akan mendapatkan penghargaan yang setimpal. Takmir, para aktifis dan praktisi masjid bila melakukan suatu kebenaran dan kebaikan dipandang sebagai suatu yang wajar dan lumrah, tetapi ketika melakukan kesalahan walaupun hanya sekali saja dipandang sebagai suatu kesalahan besar dan sepertinya menutup seluruh kebaikan yang telah dilakukan. 

 

Adapun Kepala KUA kecamatan Wonosobo HA. Fuadi menyampaikan tentang Peraturan Menteri Agama tentang penggunaan pengeras suara. Diharapkan para takmir masjid bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang peraturan penggunaan pengeras suara, pemerintah tidak melarang untuk menggunakan pengeras suara, tapi bagaimana agar pengeras suara diatur dalam penggunaannya, baik volume maupun waktunya. Karena itu kearifan lokal di suatu wilayah sangat diperlukan. Pada bulan Ramadhan biasanya diselenggarakan tadarus Alquran, karena itu agar diadakan pembatasan tergantung kepada kearifan lokal, sehingga di wilayah kecamatan Wonosobo ada yang memutuskan hingga sampai pukul 21.00 atau pukul 22.00. dan selebihnya menggunakan pengeras suara di dalam. 

 

Kegiatan Rakor dan shilaturahmi dengan memberikan pengetahuan takmir masjid tentang manajemen masjid dan upaya untuk memberdayakan fungsi masjid. Hj. Amiroh Zaitun menyampaikan materi tentang Masjidku Sehat Masjidku Makmur dan Untaji Affan menyampaikan materi tentang Manajemen Masjid menuju Masjid Paripurna. Dua materi dari dua narasumber mendapatkan sambutan yang positif dari jamaah, sehingga kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Sesuai dengan tujuan penyelenggaraan rapat koordinasi dan shilaturahmi takmir masjid untuk menggali informasi tentang masalah kemasjidan dan upaya untuk memberdayakan sekaligus untuk menumbuhkan rasa kecintaan umat Islam kepada masjid. Dengan demikian kecintaan tersebut akan membuahkan hasil bagi jamaah, ketenangan, kedamaian, hati yang terpikat pada masjid sehingga akan membukakan pintu ikhlas untuk berkontribusi pada kepentingan masjid.

1/19/2022

Rapat Koordinasi dan Shilaturahmi menjadi Inspirasi untuk Mengembangkan Fungsi Masjid

Masjid adalah merupakan salah satu aset kekayaan Khazanah Islam, dimana setiap umat Islam membutuhkan masjid sebagai tempat untuk bersujud kepada Allah. Disamping itu masjid juga bisa digunakan sebagai media untuk Pendidikan, memberikan pelayanan, untuk menyampaikan informasi dan pemberdayaan ekonomi umat. Karena itu dengan aset yang begitu besar tersebut mendorong pada Jajaran Pegawai Kantor Kementerian Agama lewat KUA Kecamatan bekerjasama dengan takmir masjid mewujudkan impian untuk melaksanakan koordinasi kepada para pengelola masjid atau takmir masjid.
Untaji Affan menjadi Narsum Rakor dan Shilaturahmi Takmir Masjid
Pada Selasa 18 Januari 2022 bertempat di Masjid Al Huda Sudagaran diselenggarakan rapat koordinasi dan silaturahmi takmir masjid se-Kecamatan Wonosobo. Hadir pada kesempatan tersebut kepala KUA Kecamatan Wonosobo HA. Fuadi, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar masjid bisa dimaksimalkan dalam fungsinya, bukan hanya sebagai tempat untuk shalat saja tapi bisa digunakan sebagai media untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat, dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan masjid yang paripurna. Masih dalam sambutannya penguatan lembaga dan organisasi ketakmiran akan mewujudkan manajemen pengembangan fungsi masjid.
Irna Fitroyah menjadi Narsum pada Rakor dan Shilaturahmi Takmir Masjid.

Jajaran takmir masjid Al Huda Sudagaran yang diwakili oleh ketua takmir masjid H. Slamet Syaifudin merasa bersyukur bahwa masjid kedatangan para tamu, para alim, takmir masjid yang mempunyai satu tujuan yaitu untuk berhidmat pada umat melalui kegiatan kemasjidan. Beliau berharap atas kedatangannya akan memberikan inspirasi tentang tata kelola dan manajemen masjid. Pengelolaan masjid akan bisa menuju pada perubahan yang positif bila secara terbuka mau melihat kelebihan dari masjid masjid yang lain sebagaimana masjid Al Huda sebelum mengikuti kegiatan pembinaan manajemen masjid melalui kegiatan lomba K3M telah mengadakan studi banding ke masjid Jogokariyan Yogyakarta, Masjid Al Falah Sragen, masjid Namira Lamongan Jawa Timur. 

 

Rapat koordinasi dan silaturahmi dilanjutkan dengan sosialisasi tentang manajemen pengelolaan masjid yang disampaikan oleh Irna Fitroyah dan Untaji Affan selaku Penyuluh Agama Islam Kecamatan Wonosobo. Materi pertama tentang manajemen masjid secara umum yang meliputi bidang idaroh imaroh dan riayah dilanjutkan dengan materi yang kedua teknik untuk mewujudkan masjid yang sehat dan makmur. Keduanya menyampaikan informasi bahwa banyak hal yang perlu disampaikan kepada para takmir masjid, seperti standar pembinaan manajemen masjid, pengurusan tanah wakaf, izin mendirikan rumah ibadah, penggunaan pengeras suara, pembinaan keluarga sakinah, penentuan arah kiblat, pemulasaran jenazah, pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah, produk halal dan regulasi pemerintah yang lain. Karena itu materi-materi tersebut perlu media penyampaian informasi dan takmir masjid adalah sasaran yang paling tepat. 

 

Rapat koordinasi yang menjadi langkah awal dari pertemuan para takmir masjid diharapkan akan terjalin komunikasi sesama takmir masjid, yang pada akhirnya akan bisa menguatkan organisasi takmir masjid untuk lebih memberdayakan fungsi masjid menjadi masjid yang paripurna. Pemberdayaan fungsi masjid memerlukan waktu yang cukup lama, karena banyak hal yang terjadi di masyarakat dan perlu dicarikan solusinya dan masjid sebagai media untuk memberikan advokasi, pendidikan, penerangan dan juga pembinaan. Karena itu rapat koordinasi akan menjadi kegiatan rutin dari takmir masjid.

Rapat tim Formatur pengurus Forum Komunikasi Takmir Masjid
Secara aklamasi peserta rapat koordinasi dan silaturahmi menyepakati untuk menindaklajuti rapat koordinasi dan shilaturahmi. Sehingga kemudian membentuk “Forum Komunikasi Takmir masjid” dengan susunan pengurus Ketua H. Slamet Syaefudin, Wakil H. Supriyadi, Sekretaris Zulfan Setyanto, Wakil Ikrom, Bendahara Erwin Suwondo, Wakil Zaenal Mustaqim.

12/16/2021

Penyerahan Penghargaan Peserta Lomba K3M, Bersama dengan MUSDA MUI dan Rakor DMI

Semua umat Islam membutuhkan tempat ibadah, sehingga dimana ada masyarakat muslim disitu akan dibangun tempat ibadah. Namun keberadaan tempat ibadah masih banyak yang belum mendapat perhatian dalam pengelolaannya. Karena itu ada suatu model pembinaan dan pelaksanaan manajemen takmir masjid secara langsung dilaksanakan, hal ini dalam kegiatan lomba K3M (Kebersihan, Keindahan dan Kemakmuran Masjid). Kabupaten Wonosobo mempunyai trik dalam upaya untuk memberi pembekalan kepada takmir masjid untuk mengelola dan memberdayakan fungsi masjid, pelaksanaan lomba K3M di didukung oleh Pemkab. Wonosobo, Kantor Kementerian Agama, DMI, MUI IPHI dan ICMI adalah menjadi model baru dalam upaya pemberdayaan fungsi masjid.
Wakil Bupati Wonosobo H Muhammad Albar mennyerahkan hadiah pada juara I lomba K3M

 

Pelaksanaan lomba yang pada tanggal 22 sampai 30 November 2021 yang diikuti oleh 14 masjid dari 15 kecamatan se wilayah kabupaten. 

 

  1. Masjid Al Huda Sudagaran Kelurahan Wonosobo Timur Kecamatan Wonosobo 
  2. Masjid Al Fatah Dusun Kurahan, Desa Sudungdewo Kecamatan Kertek 
  3. Masjid Al Mannan Desa Kebrengan Kecamatan Mojotengah 
  4. Masjid Al Huda Desa Simbang Kecamatan Kalikajar 
  5. Masjid Baiturrohman Desa Menjer Kecamatan Garung 
  6. Masjid Al Karomah Dusun Jujugan, Desa Karangsambung Kecamatan Kalibawang 
  7. Masjid Baiturrohman Dusun Semampir, Desa Plodongan Kecamatan Sukoharjo 
  8. Masjid Al Miftah Dusun Goberan, Desa Kaliwuluh Kecamatan Kepil 
  9. Masjid Al Hidayah Dusun Tracap Desa Tracap Kecamatan Kaliwiro 
  10. Masjid Baitul Majid Dusun Semawung Desa Kaligowong Kecamatan Wadaslintang 
  11. Masjid Al Muttaqin Dusun Gataksari, Desa Serang Kecamatan Kejajar 
  12.  Masjid Hidayatullah Dusun Welahan, Desa Wonoroto Kecamatan Watumalang 
  13. Masjid Al Muttaqin Dusun Gendol, Desa Pacarmulya Kecamatan Leksono 
  14. Masjid Attaqwa Desa Kalierang Kecamatan Selomerto 
Dari empat belas masjid telah diperoleh peserta dengan skor nilai tertinggi yang selanjutnya diambil peringkat satu sampai enam. Juara I Masjid Al Huda Sudagaran Wonosobo Timur Kecamatan Wonosobo, juara II Masjid Al Fatah Kurahan Sudungdewo Kertek, juara III Masjid Al Mannan Kebrengan Kecamatan Mojotengah, juara harapan I Masjid Al Huda Simbang Kecamatan Kalikajar, juara harapan II Masjid Baiturrohman Menjer Kecamatan Garung, juara harapan III Masjid Al Karomah Jujugan Kecamatan Kalibawang.
Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji menyampaikan hadiah pada juara II lomba K3M

 

Wakil Bupati Wonosobo H. Muhammad Albar menyerahkan piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan kepada para juara, disusul Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji, Sekretaris PW DMI Jateng H. Multazam Ahmad dan para pejabat Pemkab Wonosobo Ketua Kajari, Kapolres, Ketua PA. Pengumuman dan Penyerahan hadiah lomba dilaksanakan pada Rabu 15 Desember 2021 di Pendopo Kabupaten.

Sekretaris PW DMI Provinsi Jateng H Multazam Ahmad menyampaikan hadiah pada juara III lomba K3M

 

Setelah kegiatan penyerahan pengumuman kejuaraan dan penyerahan hadiah masing-masing lembaga keagamaan menyelenggarakan kegiatan yang berbeda. MUI kabupaten menyelenggarakan MUSDA dan DMI menyelenggarakan kegiatan rapat koordinasi dan konsolidasi pengurus PD DMI Kabupaten, PC DMI Kecamatan dan takmir masjid peserta lomba. Kegiatan dihadiri sekretaris PW DMI Provinsi Jawa Tengah H Multazam Ahmad di Pendopo Wakil Bupati. Dalam pembinaannya menyampaikan bahwa setiap masjid agar mempunyai status yang legal, tentang sertifikat tanah wakaf, hal ini karena sering terjadi kasus ahli waris yang menuntut kepemilikan tanah wakaf sebagai milik pribadi selaku ahli waris. Beliau mengingatkan tentang pernyataan bupati Kholiq Arif pada saat itu akan memfasilitasi sertifikas tanah wakaf tempat ibadah. Masih dalam materi pembinaannya beliau mengapresiasi kegiatan lomba sebagai kegiatan positif agar terus dilanjutkan sehingga para takmir masjid akan lebih berinovasi dalam upaya melakukan pengembangan fungsi masjid. Demikian pula takmir hendaknya memperhatikan tenaga teknis, seperti imam, muadzin, petugas kebersihan agar diberikani intensif yang memadai. Sebelumnya ketua PD DMI Kabupaten H Tarjo  menyampaikan bahwa pada tahun depan model lomba berbeda. Mulai bulan April mengajukan masjid yang akan dibina. Pada pertengahan tahun akan ditinjaun ulang, dan pada akhir tahun dilaksanakan evaluasi (lomba).

Kiri H Multazam Ahmad Sekretaris PW DMI Jateng bersama H Tarjo Ketua PD DMI Kabupaten.

11/30/2021

Perjalanan Panjang Pembinaan Manajemen Masjid Tingkat Kabupaten Wonosobo

Puncak kegiatan pembinaan manajemen masjid tingkat Kabupaten Wonosobo dalam bentuk kegiatan lomba Kebersihan Keindahan dan Kemakmuran Masjid (K3M) ke-12 tahun 2021 yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 sampai tanggal 30 November 2021. Kegiatan lomba yang diikuti oleh 14 masjid dari 15 kecamatan se- Kabupaten Wonosobo.
Sekcam. Kepil Misro, S. Sos, MM sedang memberikan sambutan pada acara pembukaan.
Kegiatan lomba K3M ke-12 merupakan puncak kegiatan pembinaan manajemen masjid, dimana sebelumnya telah diselenggarakan kegiatan Bimtek manajemen takmir masjid yang diikuti 450 takmir masjid se- Kabupaten Wonosobo. Untuk kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pembinaan di tingkat kecamatan. Dari pembinaan terpilihlah satu masjid yang merupakan masjid binaan tingkat kecamatan untuk mengikuti kegiatan lomba K3M tingkat Kabupaten.
Ketua Rombongan Tim Penilai lomba K3M H. Isnanto, S.Pd. MM

Kegiatan lomba K3M merupakan kegiatan terpadu yang diselenggarakan oleh kecamatan, KUA, Lembaga Keagamaan yang meliputi DMI, MUI, IPHI, ICMI kecamatan, dan juga melibatkan Koramil dan Polsek, UPTD terkait di wilayah kecamatan. Sehingga proses kegiatan lomba benar-benar dapat mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan umat beragama dalam rangka untuk mewujudkan masjid yang ideal yaitu masjid yang tertata dalam bidang administrasi dan leadhership, terawat dari segi fisik bangunannya dan sarana penunjangnya, masjid yang makmur dengan berbagai macam kegiatan. 

 

Jadi Masjid yang telah dibangun bukan hanya digunakan sebagai tempat untuk bersujud saja, tetapi masjid digunakan dengan berbagai macam kegiatan seperti, pelayanan, konsultasi, menghimpun dana dan menyalurkan dana umat, sebagai tempat bermusyawarah dan sebagai tempat untuk pengkaderan generasi muslim. Karena itu fungsi masjid yang begitu besar ini hendaknya dikelola secara bersama-sama oleh takmir masjid dan merekalah sebagai pelayan dari kebutuhan umat beragama.

Bukti partisipasi kegiatan lomba K3M dari berbagai golongan dan profesi
Dari peserta lomba K3M mengharapkan memperoleh kejuaraan untuk menjadi standar pembinaan masjid di wilayah kecamatan. Hal ini ini tidak lepas dari daya upaya dan kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus dalam rangka menyambut pelaksanaan penilaian lomba. Sehingga dengan pengorbanan dan perjuangan yang telah mereka lakukan memperoleh predikat sebagai juara. Disamping itu ada juga takmir masjid yang tidak terlalu berharap dengan kejuaraan, mereka lebih mengutamakan pada pembinaan untuk memperoleh kemajuan pada masa yang akan datang. Sehingga bila masjid yang telah diikutkan dalam kegiatan lomba itu mendapatkan kejuaraan, hal ini semata-mata karena efek dari usaha dan ikhtiar yang telah mereka lakukan.
Prosesi penilaian oleh tim juri
Kejuaraan bukanlah menjadi prioritas dan tujuan, tetapi yang lebih penting adalah setelah kegiatan lomba, masjid mengalami peningkatan dalam segala hal. Sehingga masjid benar-benar menjadi bangunan yang dicintai oleh jamaah dan jamaah benar-benar merasakan manfaat daripada kehadiran tempat ibadah. Masyarakat tidak segan-segan untuk memberikan kontribusi bagi kegiatan masjid. Semoga dengan lomba K3M masjid akan terjaga kebersihan, keindahan dan terwujud inovasi dan kreasi takmir untuk memakmurkan masjid.

11/26/2021

Efektifitas Pemberdayaan Fungsi Masjid dengan kegiatan Lomba K3M

Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Wonosobo bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten, Kantor Kementerian Agama dan Lembaga Keagamaan yaitu IPHI, MUI, ICMI secara terpadu menyelenggarakan kegiatan pembinaan manajemen masjid yang dikemas dengan kegiatan lomba Kebersihan Keindahan dan Kemakmuran Masjid (K3M) ke-12 tahun 2021.
Kegiatan lomba dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 30 November 2021 yang diikuti oleh masjid di 15 kecamatan se-kabupaten Wonosobo. Namun karena terjadi kendala teknis maka hanya diikuti 14 masjid.

Kegiatan lomba merupakan media yang efektif untuk melaksanakan kegiatan pembinaan manajemen takmir masjid. Ada beberapa alasan yang menjadikan kegiatan ini efektif : 

 

  1. Takmir masjid akan mempelajari dan mempraktekkan kegiatan pembinaan masjid secara langsung yang meliputi bidang idaroh, imaroh dan riayah. 
  2. Kegiatan lomba dilaksanakan secara terpadu oleh pemerintah kecamatan, KUA, desa/ kelurahan, takmir masjid dan lembaga keagamaan yang terkait seperti DMI, MUI, ICMI, IPHI. 
  3. Dengan pembelajaran langsung kepada masyarakat atau jamaah masjid, maka masyarakat akan semakin paham tentang fungsi masjid, di mana masjid yang sudah dibangun dengan mengerahkan daya upaya sehingga menjadi bangunan yang megah dan indah. Ternyata membutuhkan perawatan dan juga upaya untuk mengisi kegiatan sebagai upaya untuk memakmurkan masjid dengan berbagai macam kegiatan. 

 

Masjid  merupakan salah satu bangunan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga umat Islam sangat berkepentingan terhadap keberadaan masjid. Karena itu dengan keberadaan masjid, jamaah akan merasa bangga tenang dan aman dalam melaksanakan ibadah di masjid. Dengan pelayanan dari takmir masjid kepada jamaah akan menjadikan jamaah semakin senang untuk memakmurkan masjid. Dengan rasa senang itulah, akhirnya masyarakat pun tidak segan-segan untuk memberikan kontribusi guna memakmurkan masjid. 

 

Dalam perjalanan kegiatan lomba K3M terdapat berbagai macam evaluasi yang telah dilakukan oleh para anggota tim juri di antaranya: 

 

Bidang idaroh: 

 

  1. Pada umumnya kegiatan dokumentasi tidak dilaksanakan, sehingga kegiatan yang sudah terlaksana tidak dapat didokumentasikan sehingga tidak dapat memberikan pembelajaran kepada generasi selanjutnya. 
  2. Masjid yang sudah dibangun dengan pengerahan daya upaya ternyata tidak ada ada perencanaan untuk kegiatan masjid baik itu jangka pendek, sedang, menengah dan jangka Panjang. 
  3.  Kegiatan masjid hanya mengikuti naluri dari beberapa pengurus, sehingga keberadaan masjid tidak terdokumentasi, tidak ada arsip, catatan kegiatan yang sudah dilaksanakan. 
  4. Status bangunan yang belum bersertifikat, kadang menggunakan tanah bengkok, tidak ada IMB. 
  5. Fungsi masjid yang sangat banyak, sehingga tidak mungkin dikelola oleh satu atau dua orang saja, karena bila pengelolaan terfokus pada satu atau beberapa orang, maka fungsi masjid akan menjadi sempit bahkan hanya digunakan sebagai tempat shalat. 

 

Bidang riayah yaitu perawatan masjid. 

 

Masjid akan tertap indah, gagah, megah bila selalu diadakan perawatan, meliputi ruang utama masjid dan sarana penunjang lainnya. Perawatan meliputi kebersihan, kerapian, keindahan. Bila terjadi kebocoran maka agar segera diperbaiki, bila catnya sudah kusam agar segera di adakan pengecatan, bila pada beberapa tempat rusak dan tidak sesuai dengan kebutuhan jamaah, maka kemudian diadakan perbaikan. Seperti tempat wudhu yang tidak ada ada pembatas antara laki-laki dan perempuan agar diberi pembatas. Bila tempat berwudhu bagi wanita dan toilet yang tidak ada pintunya agar diberi pintu. Kemudian aspek untuk menjaga kebersihan seperti penyediaan tempat sampah, sekaligus diadakan pemilahan antara sampah yang organik dan yang non organic dan pembuangan limbah, kotoran tidak dibuang ke sungai tetapi di masukkan ke dalam sapiteng. 

 

Bidang imaroh 

 

Bagaimana masjid yang sudah dibangun dengan megah itu diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Kegiatan yang paling utama adalah kegiatan shalat berjamaah, sebagaimana bahwa masjid sebagai tempat untuk bersujud. Ketika masjid dibangun untuk tempat bersujud, maka bagaimana agar diselenggarakan gerakan salat berjamaah sehingga dengan kegiatan shalat berjamaah menambah kesemarakan dan kemakmuran masjid. Gerakan shalat berjamaah, khususnya pada shalat subuh dilanjutkan dengan kegiatan kuliah subuh dan setelah kegiatan kuliah subuh diikuti dengan kegiatan pelayanan, misalnya mengadakan cek kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan silaturahmi yaitu dengan kegiatan makan minum Bersama. 

 

Itulah mengapa bawa kegiatan lomba K3M menjadi media yang efektif untuk melaksanakan kegiatan pembinaan manajemen masjid.