7/10/2013

Puasa Adalah Benteng


الصيام جنة
Puasa adalah benteng (HR. Buchari Muslim).

Sepenggal hadits qutsi yang diriwayatkan oleh Imam Buchari dan Muslim mengatakan bahwa puasa adalah merupakan benteng. Didalam kamus besar Bahasa Indonesia benteng berarti dinding dari tembok (batu, tanah) untuk melindungi kota (tempat pasukan) dari serangan musuh. Bisa juga berarti tempat yang diperkuat dinding tembok dan sebagainya untuk kediaman prajurit.
Sedang puasa adalah merupakan benteng bagi orang-orang yang beriman, dari serangan yang maha dahsyat yaitu syetan yang membisikkan kepada manusia dengan bisikan yang menjerumuskan dari segala penjuru. Mengapakan manusia digoda oleh syetan, tidak lain karena syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia, selama masih berada di alam dunia seluruh syetan akan selalu menggoda dan menjerumuskan manusia dari petunjuk kepada kesesatan.

Dapatkah manusia digoda oleh syetan, tentu saja bisa, karena manusia mempunyai sifat dan karakter yang ganda, yaitu:
1. Sifat hayawaniyah yang merupakan sifat kebinatangan. Bila kita tilik sifat binatang adalah berbuat menurut kehendaknya, tidak dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Semua hal yang ada adalah sama. Boleh dimiliki dan dirasakan. Hal ini nampak jelas bila kita saksikan sekumpulan kerbau yang sedang digembalakan. Maka ketika terasa lapar, dan terlihat tanaman jagung yang masih segar, maka dengan serta-merta diterjang, tidak pernah memperdulikan sesuatu yang boleh diambil atau tidak semuanya adalah sama. Pantas saja karena binatang tidak dikenai taklif.

2. Sifat syaithaniyah, yaitu sifat setan yang selalu menjunjukkan jalan kesesatan dan selalu benci dengan petunjuk dan segala macam ketaatan pada sang Khaliq. Perintah Allah dijauhi namun bila ada larangan Allah justru didekati, perintah Allah ditinggalkan larangan Allah dilaksanakan. Ada manusia yang berusaha melaksanakan ketaatan kepada Allah selalu digoda dan diajak untuk melaksanakan perbuatan yang sesat dan terlarang.
3. Sifat malakut, yaitu sifat ketaatan seorang hama kepada sang Khaliq yang tidak pernah membantah dan lalai akan perintah Allah. Semua perintah Allah dilaksanakan dengan penuh ketaatan.

Dari tiga macam karakter sifat dan watak hamba Allah itu semua dimiliki oleh manusia, dominasi watak tersebut tergantung dari pemahaman diri sebagai khalifatullah dan 'abdulah. Untuk itu pada bulan Ramadhan ini, dimana berdasarkan hadits Rasulullah SAW Bahwa para syetan dibelanggu:

اِذَاجَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِقَتْ اَبْوَابُ النَّارِ وَسُلْسِلَةِ الشَّيَاطِيْنُ. رواه البخارى

" Jika bulan Ramadhan datang pintu surga dibuka pintu neraka ditutup dan para syetan dibelenggu oleh Allah". (HR. Buchari).

Hadits tersebut mengandung pengertian:
1. Terbuka pintu surga, bermakna bagi mereka yang puasanya dapat merubah daya nafsu syetaniyah menjadi yang murni yang menimbulkan niat murni, ikhlas perbuatan yang membawa kemaslahatan. Terhadap mereka yang puasanya seperti ini maka pintu surga dibuka baginya.
2. Tertutup pintu neraka, orang yang benar-benar melaksanakan perintah untuk berpuasa, sehingga berhasil memadamkan nafsu jahatnya berarti dia berhasil menyelamatkan dirinya dari api neraka, sehingga dengan demikian pintu neraka tertutup baginya.
3. Syetan-syetan dibelenggu, mereka yang berpuasa dengan tekun dan melaksanakan amalan-amalan pada bulan tersebut, yang hanya ditujukan semata-mata karena Allah, sehingga daya ruhaninya berhasil menaklukkan daya-daya syetan. Ini yang dimaksud dengan membelenggu syetan (Bahaudin Mudhary, KH, Esensi Puasa Kajian Metafisik: 59)

Kita rasakan bahwa ketika waktu siang hari pada bulan Ramadhan semua terasa indah dilihat, enak dirasakan bila melihat makanan. Pada hal ini adalah suatu yang dilarang oleh manusia, seperti memandang lawan jenis pada waktu puasa disiang hari, sungguh bila dorongan yang demikian ini terus diprogram sehingga menjadi rencana, sungguh akan mengurangi kualitas nilai puasa. Karena syetan akan terus membisikkan dorongan nafsu syahwat yang bermacam-macam. Karena itu puasa menjadi benteng ketika menyadari, bila disaat berpuasa melakukan perbuatan keji dan munkar maka akan merusak pahala puasa.

Oleh karena itu puasa adalah kegiatan totalitas untuk mahan diri dari segala yang membatalkan dan yang merusak puasa. Puasa bukan hanya sekedar menahan makan dan minum. Tapi puasa menjadi sarana spiritualitas untuk meraih derajat yang tertinggi yaitu derajadnya sebagai orang yang bertaqwa.
Apakah diluar bulan Ramadhan pintu surga tidak di buka? Tidak demikian, pintu surga tetap dibuka, namun bila pada bulan Ramadhan dibukanya dengan selebar-lebarnya. Hal ini mengingat pada hadits Rasulullah SAW bahwa setiap amal ibadah dilipatgandakan antara 10 sampai 700 tingkatan. Bila selain bulan Ramadhan hanya sampai 10 tingkatan saja. Semakin banyak aktifitas amal ibadah maka akhumulasi pahala juga semakin berlipat-lipat sehingga sangat mudah untuk masuk ke dalam surganya Allah. Namun bila Allah telah memberikan keutamaan pada bulan tersebut tetapi tidak memanfaatkan keutamaan ini maka artinya enggan masuk ke dalam surga, yang artinya walaupun pintu neraka sudah ditutup namun tetap berupaya untuk memasukinya. Hal ini karena dorongan untuk menjalankan ketaatan lebih didominasi oleh kemauan hawa nafsu.