3/20/2013

Hidup Sesudah Mati


Tiada kata yang lebih indah pada hari ini kecuali kita mensyukuri atas segala kenikmatan yang Allah selalu diberikan pada kita semua. Kenikmatan itu diantaranya adalah nikmat sehat, nikmat iman, nikmat Islam dan nikmat hidup. Namun yang sering terjadi ketika sehat lupa akan nikmat sehat, sehat adalah suatu kondisi yang tak ternilai harganya nyaris tidak berharga ketika tidak merasakan sakit.
Demikian pula nikmat hidup juga lupa bahwa suatu saat akan datang kematian. Semua yang bernyawa pasti akan mati, namun matinya manusia tidak sama dengan matinya golongan hewan dan tumbuhan yang tidak dimintai pertanggungjawaban sisi Allah. Manusia adalah satu-satunya makhluk Allah yang akan mengalami kehidupan berulang-ulang, setelah manusia mati, kelak akan di bangkitkan kembali.
Banyak ayat-ayat Alquran yang mengatakan bahwa kehidupan dunia yang sedang kita nikmati ini adalah kehidupan yang sementara:

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka Tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al An'am: 32)

Sendau gurau maksudnya adalah  kesenangan-kesenangan duniawi itu Hanya sebentar dan tidak kekal. janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.


Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala keppadamu dan dia tidak akan memint harta-hartamu. (QS. Muhammad: 36)

Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu (QS. Al Hadid: 20).


Karena kehidupan dunia ini hanyalah sementara, maka kelak manusia akan dibangkitkan kembali dan manusia akan mempertanggungjawabkan atas segala amal perbuatannya. Didalam Alquran surat Al Hajj ayat 7 Allah SWT telah mewartakan kepada kita sekalian.
“…dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur”(Al Hajj ayat 7)

Hari Qiyamat yang merupakan hari hancur leburnya alam semesta dan akan bergantinya dengan alam yang baru, Rasulullah SAW menggambarkan tentang kedatangan hari Qiyamat sebagaimana jarak antara jari telunjuk dan jari tengah. Sebelum kehancuran alam semesta dan setelah manusia menemui ajalnya maka manusia akan memasuki alam kubur (alam barzah), bagaimanakah keadaaan manusia di alam kubur.
Di alam kubur manusia tidak mempunyai teman kecuali amal perbuatannya masing-masing, sebagimana Rasulullah SAW pernah bersabda:
ان الميت اذا وضع فى قبره انه يسمع خفق نعالهم حين يولون عنه. فان كان مؤمنا, كانت الصلاة عند رأسه والصيام عن يمينه والزكاة عن شماله, وكان فعل الخيرات من الصدقة والصلة والمعروف والاحسان عند رجليه (رواه احمد
“ Sesungguhnya mayit itu setelah diletakkan dalam quburnya, sebenarnya dapat terdengarlah olehnya bunyi suara terompah (alas kaki) orang-orang yang mengantarkannya itu, sehingga mereka jauh meninggalkannya. Apabila mayit itu seorang mukmin (mempunyai keimanan) maka shalatnya itu diletakkan diarah kepalanya, puasa di sebelah kanannya, zakat disebelah kirinya, mengerjakan kebaikan seperti sedekah, mengeratkan hubungan keluarga, perbuatan baik dan keutamaan lain-lain itu diletakkan di arah kedua kakinya.

Amal-amal itulah yang akan menjadi temannya yang siap membelanya, sehingga setiap ada malaikat yang akan menyiksanya dari arah kepala, amal shalat akan menjawab disini tidak ada jalan masuk, dari arah kanan malaikat mau menyiksanya dijawab oleh amal puasa disini tidak ada jalan masuk, dari arah kiri malaikat mau menyiksa dikatakan oleh amal zakat disini tidak ada jalan masuk. Demikian pula dari arah kedua kakinya malaikat mau menyiksa maka amal shalih, diantaranya berupa sedekah, mengeratkan shilaturahim, dan perbuatan baik lainnya, akan mengatakan disini tidak ada jalan masuk.
Bagaimanakah bila mayat itu tidak punya amal shalat, puasa, zakat dan amal shalih lainnya yang selaras dengan perintah Allah dan utusannya. Na’udzubillah min zalik siksa malaikat akan menyiksa dari segala penjuru dengan mudah, segala derita, jerih- payah siksa kubur akan terus dirasakan sampai kelak datangnya hari Qiyamat. Masih beruntung ketika berada didalam kubur sekalipun sedikit masih punyai shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan ada ahlinya yang mau mendo’akan niscaya didalam kubur akan mendapat keringanan siksa. Namun ketika sudah berada di hari qiyamat semua orang akan sibuk memikirkan dirinya sendiri. Mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan yang sudah dilakukan, tidak ada kedustaan karena semua anggota tubuh manusia akan menjadi saksi.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al Isra’: 36)
Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang benar, lagi yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya). (QS. Annur: 24-25)

Ketika dunia yang fana ini masih mau ditempati manusia, maka hubungan timbal balik antara orang yang masih hidup dengan yang sudah mati masih bisa. Terutama bagi yang masih hidup masih dapat meringankan siksa di alam kubur dengan do’a, shadaqahnya dan amal shalih yang pernah dilakukan dan dilanjutkan oleh orang lain. Namun ketika dunia telah hancur lebur dan berganti dengan alam akherat (hari qiyamat) maka setiap orang akan sibuk dan disibukkan dengan urusannya sendiri. Bisa jadi anak lupa dengan orang tua dan sebaliknya, suami lupa pada istri dan sebaliknya, apalagi terhadap orang lain sama sekali sudah tidak ingat lagi. Maka di alam akherat yang menjadi temannya dan akan menjadi pembela didepan pengadilan Allah hanya amal shalih yang dilakukan selama hidup didunia. Dengan kemurahan Allah amal baik akan dilipatgandakan dan amal buruk akan dibalas dengan yang sepadan.
Kapan lagi kita beramal shalih kalau tidak dimulai dari sekarang, karena itu mengapa melakukan kebaikan harus menunggu besok atau lusa. Sesungguhnya hari esok adalah rahasia Allah, hidup mati adalah kehendak Allah, dan sebaik-baik hamba Allah yang akhir hayatnya dalam kondisi beriman dan beramal shalih sehingga tercatat sebagai hamba yang khusnul khatimah. Beramal shalih dimulai dari hal yang kecil, mana mungkin hal yang besar akan dapat dilakukan dengan ikhlas manakala hal-hal yang kecil disepelekan. Suatu yang besar berawal dari yang kecil, karena itu uang satu juta akan menjadi sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah, alias satu juta kurang satu rupiah. Walaupun satu rupiah ternyata sangat berarti bagi satu juta. Demikian pula kenapa senang mengajak dan memerintah orang lain untuk berbuat baik sedang dirinya sendiri tidak pernah berbuat baik.karena itu mulailah dari dirinya sendiri dalam berbuat baik.