9/15/2013

Do'a Nabi Ibrahim Bagi Umat Islam, Khutbah Idul Adha


Idul Adha adalah hari raya akbar bagi umat Islam, hari raya ini diperingati pada tanggal 10 Zulhijjah yang ditandai dengan wukuf di Padang Arofah bagi jema'ah haji. dan peristiwa penyembelihan hewan qurban pada yaumun nahr.
Penyembelihan hewab qurban dilakukan setelah menegakkan shalat Id, adapun hewan yang dapat di gunakan untuk hewan qurban adalah onta, sapi, kerbau, kambing, domba. Quban bagi umat Islam dilakukan disamping untuk melaksanakan perintah Allah yaitu dengan meneladani nabi Ibrahim, qurban dilakukan juga karena sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah. Syukur atas kenikmatan yang telah di berikan oleh Allah. Oleh karena itu untuk lebih jelasnya kami sampaikan pada teks khutbah shalat Idul Adha.

ألسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللهُ أَكْبَرُ x كَبِيْرًا وَالْحَمْدُللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. لآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ. أَلْحَمْدُلِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ, نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى اَلَّذِى جَعَلَ الْخَلِيْلَ إِبْرَاهِيْمَ إِمَامًالَنَا وَلِسآئِرِالْبَشَرِ. أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعاَلَمِيْنَ . أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبِه وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ, إِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Allahu akbar 3x walillahil hamdu
Kaum muslimin jama’ah shalat Id Rahimakumulla
Mengawali khutbah ini marilah kita senantiasa berupaya untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan-perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, karena dengan demikian kita akan menjadi hamba-Nya yang akan dimuliakan sejak di dunia maupun kelak di yaumil Qiyamah. Nabi Ibrahim Khalilullah salah seorang utusan Allah mendoakan khusus bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah SWT:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, Kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali". (QS. Al Baqarah: 126)

Do’a nabi Ibahim di kabulkan oleh Allah SWT, namun karena sifat Rahman Allah yang juga memberikan kesenangan kepada seluruh hamba-Nya. Ibrahim mengkhususkan doanya kepada orang-orang yang beriman, tetapi rahmat Allah itu amat banyak dan tak terhingga diberikannya kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir. Allah SWT berfirman:

“Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi”. (QS. Al Isra':20)

Yang dimaksud dengan "golongan ini" ialah orang-orang kafir yang lebih mengutamakan duniawi dan "golongan itu" ialah orang-orang yang lebih mengutamakan kehidupan ukhrawi dibanding dengan kehidupan duniawi. Kesenangan yang diberikan kepada orang-orang kafir adalah kesenangan yang sementara, didalam kehidupan dunia saja bahkan bisa jadi lebih senang dari orang yang beriman, kemudian di akhirat nanti mereka terpaksa masuk neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الرَّحْمَةَ يَوْمَ خَلَقَهَا مِائَةَ رَحْمَةٍ فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعًا وَتِسْعِينَ رَحْمَةً وَأَرْسَلَ فِي خَلْقِهِ كُلِّهِمْ رَحْمَةً وَاحِدَةً فَلَوْ يَعْلَمُ الْكَافِرُ بِكُلِّ الَّذِي عِنْدَ اللَّهِ مِنْ الرَّحْمَةِ لَمْ يَيْئَسْ مِنْ الْجَنَّةِ وَلَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ بِكُلِّ الَّذِي عِنْدَ اللَّهِ مِنْ الْعَذَابِ لَمْ يَأْمَنْ مِنْ النَّارِ (رواه البخارى)
"Sesungguhnya Allah SWT mencipatakan rahmat, pada hari penciptaannya Allah SWT menciptakan 100 rahmat, kemudian Dia menahan disisi-Nya 99 rahmat, dan melepeskan untuk seluruh ciptaannya satu rahmat. Jadi, jika orang kafir mengetahui seluruh rahmat yang ada pada sisi Allah SWT, maka dia tidak akan putus asa dari (mendapatkan) surga, dan Jika seorang yang beriman mengetahui seluruh bentuk azab yang ada pada sisi Allah SWT, maka dia tidak akan merasa aman dari neraka". (HR. Buchari)
Allahu Akbar 3x walillahil hamdu
Kaum muslimin jama’ah shalat Id Rahimakumullah.
Mengingat sejarah bahwa Jazirah Arab adalah merupakan daerah yang gersang, panas dan tandus, karena tidak adanya sumber air. Demikian pula Siti Hajar dan Ismail yang ditinggalkan oleh Ibrahim dalam suatu lembah diantara dua bukit batu yang tidak ada sumber kehidupan, tidak ada pepohonan, tidak ada air. Inilah kesabaran dua insan didalam memegang teguh perintah Allah. Cinta harta, dunia, keluarga dibawah cintanya kepada Allah SWT, sebelum meninggalkan anak dan istrinya Ibrahim berdo’a:
“ Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Aku Telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”. (QS. Ibrahim: 37)

Dalam ayat tersebut ada beberapa hikmah yang dapat kita teladhani:
• Perasaan dan kesadaran bahwa dirinya telah meninggalkan anak dan istrinya dalam suatu lembah yang tidak ada kehidupan. Tentunya ini menimbulkan perasaan bersalah dan keadaan tidak menentu. Dua pilihan yang sama-sama berat dan sulit, beliau bertawakal kepada Allah SWT.
• Beliau memohon kepada Allah agar mereka senantiasa menegakkan shalat
• Dengan shalat akan menjadikan hati orang-orang condong dan simpatik.
• Dengan shalat pula beliau memohon agar mereka diberikan rizki dari buah-buahan.
• Agar menjadikannya menjadi hamba-hambanya bersyukur.

Demikianlah bahwa doa nabi Ibrahim dikabulkan sehingga daerah yang gersang, panas dan tandus menjadi daerah yang subur dan makmur, tercukupi kesejahteraan hidup. Terkabulnya doa nabi Ibrahim berkesinambungan hingga akhir masa, bahkan menganugerahkan kepada penduduk dan pengunjungnya kemampuan untuk menjadikannya aman dan tenteram. Mekah menjadi kiblat seluruh umat Islam, dalam setiap tahun umat Islam dari segala penjuru dunia, menuju ke Mekah untuk melaksanakan rukun Islam yang lima yaitu melaksanakan ibadah haji. Dengan haji ini mereka membawa devisa bagi negara. Makanan, minuman, sayur-sayuran, buah-buahan serba ada yang didatangkan dari negara-negara lain.

Allahu Akbar 3x walillahil hamdu.
Do’a nabi Ibrahim ini menjadi contoh, bagaimanakah untuk membentuk seuatu negara yang baik, masyarakat yang baik, keluarga yang baik dan diri sendiri yang baik. Ibrahim adalah figur Rasulullah yang telah digembleng sejak lahir dengan aqidah yang kuat, sejak lahir dan dibesarkan dalam lingkungan masyarakat jahiliyah, demikian pula Rasulullah Muhammad SAW. Namun karena telah mempunyai fondasi aqidah yang kuat kemudian diimplementasikan dalam bentuk moral spiritual, sehingga terwujudlah keluarga yang baik. Menjadi dambaan setiap muslim untuk bisa membangun keluarga sakinah. Keluarga yang setiap pribadi menyadari dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Baik kewajiban yang besifat hablun minallah dan hablun minannas.
Berangkat dari keluarga ini maka terbentuk masyarakat yang baik dan dari masyarakat yang baik akhirnya terwujud negara yang baik, aman dan sejahtera yang ditandai dengan melimpahnya harta benda dan buah-buahan. Berawal dari keluarga yang baik, seluruh anggota keluarga yang meliputi anak, istri dan suami semuanya berada dalam ketaatan kepada Allah SWT. Karena itu bentuklah keluarga yang baik dengan senantiasa menegakkan shalat. Jadikan shalat sebagai dasar setiap aktifitas, karena sesungguhnya shalat yang baik akan menentukan baik- buruknya perbuatan manusia.
Dari khutbah tersebut diatas ada beberapa hal yang perlu kita teladani:
1. Jadilah orang tua sebagaimana nabi Ibrahim, dengan Tauhid yang kuat sehingga beliau mampu mengatasi segala macam cobaan yang telah di berikan Allah SWT.
2. Jadilah orang tua yang mempunyai akhlaq dan perilaku terpuji yang dilandasi dengan semangat Tauhid. Pengakuan terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah menjadikannya selalu taat terhadap perintah Allah. Mendahulukan untuk mewujudkan ketaatan kepada Allah dari pada memenuhi ambisi pribadi, kelompok atau golongan.
3. Jadilah keluarga, sebagaimana keluarganya Ibrahim. Sebagai kepala keluarga dapat mendidik dan mengarahkan istri serta putranya agar senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah SWT. Saling menghormati dan saling menghargai.
4. Jadilah istri sebagaimana Siti Hajar, menjadi wanita dan istri yang kuat dalam menghadapi cobaan, sabar, ikhlas, mandiri, hormat kepada suami dan cinta kepada keluarga.
5. Jadilah anak sebagaimana Ismail, beliau senantiasa hormat kepada orang tuanya, mendahulukan kewajibannya dari pada menuntut hak. Sehingga ketika ayahnya mengatakan akan menyembelihnya, Dia berkata:
“ Wahai ayahanda, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هٰذَا وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.


الخطبة الثنية لعيد الأضحى

اَللهُ أَكْبَرُ x كَبِيْرًا وَالْحَمْدُللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. لَا إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ. أَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِىْ أَمَرَناَبِالْإِتِّحاَدِ وَنَهَانَا عَنِ التَّفَرُّقِ وَالْفَساَدِ. أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى َآلِهِ وَأَصْحَاِبِه الَّذِيْنَ سَلَكُواْ عَلَى سَبِيْلِ الْهُدَى وَالتَّقْوَى. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا مَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ, أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ اللهَ وَمَلَآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِّى يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُواْ تَسْلِيْماً. أَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْ مِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ أَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَاقَضِىَ الْحاَجاَتِ. رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِياً يُناَدِىْ لِلْإِيْمَانِ أَنْ أٰمِنُواْ بِرَبِّكُمْ فَأٰمَنَّا, رَبَّناَ فَاغْفِرْلَناَ ذُنُوْبَناَ وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّأَتِناَ وَتَوَفَّناَ مَعَ الْأَبْرَارِ, رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ