6/28/2014

Berpesta Ibadah di Bulan Ramadhan



Bulan Ramadhan adalah bulan yang teramat istimewa, karena pada bulan tersebut Allah melebihkan semua amal baik dilipatgandakan pahalanya antara 10 sampai 700 tingkatan.

“Semua kebaikan yang dilakukan orang yang beriman akan dilipatgandakan antara 10-700 kali, kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu adalah hak-Ku (Allah) dan Aku (Allah) memberikan pahala menurut kehendak-Ku”. (HR.Muslim)

Disamping itu pada bulan Ramadhan Allah memberikan keistimewaan ibadah pada Malam Qadar.

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al Qadar: 1-5)

Lailatul Qadar terjadi pada bulan Ramadhan, peristiwa pada malam hari yang akan dinilai seperti orang yang beribadah seribu bulan. Oleh karena itu pada malam-malam yang terakhir, Rasulullah senantiasa menghidupkan malam hari untuk beribadah kepada Allah untuk mencari keridhaan-Nya. Coba kita bandingkan dengan umat-Nya. Apakah telah meniru kebiasaan rasul yang menjadi dasar hukum Islam. Rasul merupakan figur uswatun hasanah, sehingga tiada alasan untuk senantiasa berpegang teguh pada sunnah rasul.

Walaupun pada perkembangannya Lailatul Qadar ada yang menafsirkan sebulan penuh mulai awal hingga akhir bulan Ramadhan, seperti yang disampaikan oleh “Dr. Lukman Harun”. Hak ini tentu tidak bisa dipungkiri, karena sendainya ada orang yang merasa telah menjumpai Lailatul Qadar tentu kesalihannya akan berubah 180 derajat. Karena orang yang beribadah 83 tahun tentu saja telah menjadi kepribadiannya. Sedang diantara kita yang berusia 20 tahun hingga 80 tahun, berapa tahun telah digunakan untuk beribadah. Sedangkan usia yang dijalani terpotong dengan usia anak-anak, remaja dan usia transisi, hidup dalam cobaan yang kadang menjadi jauh kepada Allah. Sehingga ketika puasa Ramadhan dengan segala amalan baik dijalankan selama sebulan penuh niscaya akan menjadi kebiasaan. Yang mana akan mempunyai efek jangka waktu yang lebih lama.

Pada bulan Ramadhan Allah membuka pintu surga, menutup pintu neraka dan para syetan dibelenggu. Yang jadi pertanyaan ketika pintu surga telah dibuka maukah kita memasukinya, atau justru sebaliknya berupaya membuka pintu neraka yang sudah dikunci. Disinilah bahwa surga yang merupakan tempat tertinggi yang dijanjikan kepada orang-orang yang beriman, bila mau melaksanakan perintah Allah dan rasulnya, segala larangan Allah dan Rasulnya ditinggalkan. Maka secara otomatis akan bisa memasuki surga dengan keridhaan-Nya. Namun sebaliknya bula perintah Allah ditinggalkan dan larangan Allah dilaksanakan orang tersebut berarti akan berupaya membuka pintu neraka. Orang tersebut secara khusus tidak bisa membelenggu syetan. Karena sesungguhnya pengertian dibelenggunya syetan adalah secara umum, namun secara khusus hanya pribadi muslim yang dapat membelenggu syetan. Karena syetan benci dengan perbuatan baik, syetan senantiasa mencarai teman, maka segaka tipu muslihat dilaksanakan untuk menyesatkan manusia. Bila ha ini terjadi masuklah hamba Allah ini ke dalam neraka.

Karena itu di bulan yang penuh berkah dan maghfirah ini kita isi dengan kegiatan-kegiatan positif. Tadarus Alquran, mengikuti majlis taklim, memperbanyak sedekah, melaksankan shalat tarowih, menghindari kata-kata kotor. Bersihkan hati dari penyakit hati, ghibah, namimah, su’udhan, kibir, riya’, iri, dengki, ghadhab dan lainnya. Sehingga para ahli suffah dengan melakukan langkah takholli, tahalli dan tajalli. Tahapannya adalah mengeluarkan dan melepaskan diri dari segala perilaku yang tidak baik kemudian diisi dan diganti dengan perilaku yang baik. Maka akhirnya akan ditemukan akhlaq diri yang sesuai dengaan kehendak Allah.

Bagaimana tidak, orang yang berpuasa belajar untuk menjadi pribadi yang jujur, ikhlas dan sabar. Puasa atau tidak, yang tahu hanya dirinya sendiri, orang lain hanya tahu tidak makan dan minum ketika didepannya, tetapi dibelakang siapa tahu kalau dia makan dan minum. Orang menyangka seorang berpuasa, namun hanya Allah yang tahu bahwa puasanya hanya akan memperoleh lapar dan dahaga saja. Karena jasmaninya puasa namun rohaninya, nafsunya tidak berpuasa.
Orang yang berpuasa berkecenderungan untuk menegakkan shalat tarowih, entah berapa rekaat yang dijalankan, tentu kadang dilakukan dengan keterpaksaan, dan kesabaran hal ini karena tidak terbiasa menegalkan shalat dengan jumah rekaat yang banyak. Orang yang berpuasa juga termotifasi untuk memebaca Alquran, bersedekah dan amal-amal lainnya. Mudah-mudahan menjadi kebiadaan baik yang akan terus dilaksanakan dengan istiqomah.

Selamat menjalankan ibadah puasa semoga dapat membentuki peribadi muslim yang bertaqwa.

6/11/2014

Memikirkan Keagungan Allah Atas Penciptaan Manusia



Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna dalam hal penciptaannya (laqad khalaqnal insaana fi ahsani taqwim). Kesempurnaan ini dapat dilihat:
1. Jasmani: adalah wujud nyata dari hal yang dapat dilihat melalui panca indra, tubuh manusia yang terdiri dari kaki, tangan, perut, lambung, dada, leher, kepala. Termasuk segala yang tersembunyi didalam tubuh manusia yang terbungkus oleh kulit dan daging sekalipun tidak terlihat termasuk dalam kategori jasmani, seperti usus, jantung, paru-paru, hati, darah. Semuanya adalah suatu yang amat sempurna. Fungsi dan manfaatnya antara yang satu dengan yang lainnya berbeda, namun berada dalam satu komando rohaninya. Semuanya bergerak sesuai dengan ritmenya masing-masing.
2. Rohani : adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat melalui panca indra, namun bisa dirasa, dilihat dan berakibat pada sisi kehidupan manusia. Karena rohani manusia yang akan menuntut pada peri kehidupannya. Rasul telah mewartakan:

الا وان فى الجسد مضغة اذا صلحت صلح الجسد كله واذا فسدت فسدالجسد كله الا وهى القلب (رواه البخارى

" Ketahuilah bahwa didalam tubuh tedapat segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh dan apabila segumpal daging itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuh, itulah yang dinamakan hati". (HR. Buchari)

Bila kita bandingkan antara ciptaan Allah dengan ciptaan manusia. Manusia adalah ciptaan Allah secara langsung, namun dengan kekuasaan Allah, manusia diberikan kesempurnaan berupa jasad, rohani yang terdiri dari ruh, jiwa, hati dan nafsu serta diberi petunjuk berupa agama. Sehingga manusia dapat menghasilkan cipta rasa dan karsa dalam bentuk ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Dari itulah tercipta beraneka macam sarana penunjang kehidupan manusia, seperti tempat produksi, sarana budidaya, alat transportasi, media komunikasi, hiburan dan lain-lain.

Suatu saat ada seorang sopir yang mengendari kendaraan bersama dengan keluarganya, pada awal perjalanan kendaraan dapat berjalan dengan lancar, gas, kopling, prosneleng, rem, lampu reeting, lampu sain, spion, roda, kipas, ac, mesin, karbulator, semua dapat berjalan dengan lancar. Sopir merasa puas, demikian pula keluarga yang dibawanya merasa puas karena waktu perjalanan sesuai dengan harapannya. Kondisi ini bertolak belakang dengan kepulangannya. Ditengah-tengah perjalanan sopir merasa yakin dengan kendaraannya, walaupun kendaraan tidak begitu baik namun ternyata dapat mengimbangi kendaraan-kendaran tipe baru yang cenderung masih span. Keyakinan ini menjadi sirna atau berkurang ketika dalam laju kendaraan tiba-tiba laju kendaraan tersendat-sendat. Feeling sopir teringat dahulu ketika membawa kendaraan yang sama pernah mengalami hal yang demikian bahkan kendaran tidak bisa berjalan karena mesin mati. Ternyata apa yang terjadi waktu itu filter bensinnya kotor. Filter bensin kotor maka bensin tidak bisa mengalir sehingga bahan bakar tidak berfungsi.

Satu unsur mekanik tidak berfungsi maka seluruh kendaraan tidak berfungsi. Bisakah bensin pada kendaran bermotor diibaratkan seperti darah didalam tubuh manusia. Bila organ tubuh dapat berfungsi dengan baik maka metabolisme tubuh akan baik, namun bila system imunitas tubuh menurun, maka akan mengakibatkan sesuatu yang tidak stabil. Bagaimanakah system kerja jantung yang memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Bila pembuluh darah tersumbat atau pembuluh darah menyempit maka distribusi darah dan oksigen akan berkurang, detak jantung akan berhenti dan inilah tanda-tanda kematian. Penyakit jantung coroner adalah salah satu wujud tersumbatnya peredaran darah keseluruh tubuh.

Sistem kerja dalam tubuh manusia sehingga melahirkan sekolah kedokteran, kerangka tubuh manusia sehingga melahirkan fakultas technic, mekanik dan kontruksi bangunan. Subhanallah, Allahu Akbar, Maha Suci Allah hambanya akan selalu mengagungkan kebesaran-Nya. Kesempurnaan manusia malahirkan budaya dan teknologi.

Namun banyak terjadi, bahwa kesempurnaan manusia terkadang banyak manusia yang tidak menyadarinya, sehingga derajat kemuliannya dari waktu-kewaktu menjadi menurun, dan semakin menurun sampai pada derajat terendah yaitu lebih rendakh dari binatang.
“ Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al A’rof: 179)

Dalam ayat Alquran tersebut ada tiga organ tubuh manusia yaitu hati, mata, telinga dalam makna biologis adalah sama dengan binatang. Namun hati dalam makna ruhaniyah hanya dimiliki oleh manusia, karena disanalah manusia dapat memikirkan, merenungkan eksistensi diri sebagai makhluk Tuhan, makhluk pribadi dan makhluk sosial. Dimana konsep ruhaniyah dimanapun berada akan menyadari bahwa dirinya sebagai makhluk Tuhan. Namun bila eksistensi diri tidak pernah disyukuri, dihayati dan pahami maka manusia akan lebih rendah dari binatang ternak ” mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi”.

Hati, mata dan telinga dalam arti biologis dan spiritual adalah merupakan wujud kekuasaan Allah. Dalam penciptaan ini Allah mempunyai misi tertentu untuk mengemban tugas sebagai hamba Allah dan khalihah-Nya. Dalam setiap tarikan nafas, tetesan darah akan dicatat dan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Karena itu dalam penciptaannya itu Allah menurunkan wahyu untuk menuntun kehidupan manusia, agar kesempurnaan manusia tidak sia-sia. Karena itu hidup tanpa aturan akan terjadi hukum rimba, siapa yang kuat dialah yang berkuasa. Bahkan manusia yang satu akan memangsa manusia yang lain “homo homoni lupus”.

6/05/2014

Hidup Sehat Tanpa Narkoba-Khutbah Jum'at


Narkotika dan sejenisnya adalah suatu benda yang diharamkan oleh agama, dilarang oleh pemerintah. Bahkan dunia Internasional sejak tahun 1987 juga menyatakan perang terhadap Narkotika dan sejenisnya. Dan PBB menetapkan tanggal 26 Juni sebagai hari anti madat. Pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang amat besar sehingga mengeluarkan UU sebagai upaya preventif mencegah penggunaan, penyimpanan dan memperjualbelikan Narkoba.

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا. وَاَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ وَجَعَلَهُ لِلنَّا سِ سَبِيْلًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتّقُوا اللهَ تَعَالَى فِي السِّرِّ وَ اْلعَلَنِ ، يَا أَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُّو اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Kaum muslimin jema'ah Jum'ah Rahimakumullah
Pertama marilah kita berupaya untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan pikiran yang jernih hati dan jiwa yang tenang dan dijauhkan dari setiap perbuatan yang dapat menimbulkan perilaku munkarat dan tidak ingat kepada Allah SWT. Berkesempatan untuk menyambut HANI (Hari Anti Narkotika Internasional) pada tanggal 26 Juni, marilah kita nyatakan untuk berperang terhadap Narkoba, karena termasuk perilaku munkarat yang dilarang oleh agama dan pemerintah.

Perilaku munkarat ini meliputi memakai, membawa dan memperjualbelikan. Narkoba yang kepanjangannya adalah Narkotika Psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Semua jenis Narkoba mengandung zat adiktif, yaitu zat yang dapat minumbulkan bagi pemakainya rasa ketagihan dan ketergantungan. Bila tidak memakai maka tubuh akan terasa lemas, lesu, kurang semangat dan kurang percaya diri. Pemakaian semua jenis Narkoba akan memacu bagi pemakainuya dengan menambah ukuran dan takaran.

Sebagaimana dikatakan oleh Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater dalam bukunya yang berjudul Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, bahwa semua jenis Narkoba mengancam terhadap jiwa dan raga manusia, karena didalam Narkoba mengandung zat adiktif yang menimbulkan gangguan mental organik (GMO) yaitu gangguan dalam berfikir, perasaan dan perilaku. Timbulnya GMO ini disebabkan reaksi langsung dari zat adiktif pada sel-sel saraf pusat (otak). Karena itu orang yang meminum, menghisap atau memakannya semakin lama akan menambah takaran sampai pada dosis keracunan (intoksikasi) atau mabuk. pemakaian Narkoba dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan gangguan pada organ otak, liver, alat pencernaan, pancreas, otot, janin, endroktrin, nutrisi, metabolisme jantung dan resiko kangker.

Dalam kehidupan masyarakat akan terjadi instabilitas sosial, terjadinya tindak kejahatan dan perilaku kriminal lainnya. Dampak psikososial lainnya adalah drop out sekolah, kehilangan kawan, tidak masuk kerja, bolos sekolah dan terlibat pelanggaran hukum lainnya.

Banyak pemakai Narkoba karena terkena pengaruh dari teman, karena teman-temannya memakai pertama dia takut dikucilkan dari pergaulan, malu bila dibilang banci atau bisa jadi karena teman-temanya memaksa untuk mencoba. Sekali mencoba akan ketagihan dan segala upaya ditempuh untuk memperoleh zat haram tersebut. Rasulullah SAW bersabda:

“ Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ialah seperti pembawa minyak wangi dan peniup tungku api pande besi. Pembawa minyak wangi bisa jadi akan memberimu, boleh engkau membeli darinya dan boleh jadi engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan peniup tungku api pande besi, boleh jadi engkau mendapatkan bau yang tidak sedap darinya”.

Disamping dari pengaruh teman, memakai Narkoba juga karena pengaruh media informasi dan komunikasi. Dunia entertainment, film dan sinetron yang menampilkan figur bintang yang mengkonsumsi minuman keras, meraka mempunyai tubuh yang sehat, kekar dan percaya diri, dari hal tersebut muncul keinginan untuk mencari jenis minuman yang serupa yang dapat membuat dirinya seperti apa yang pernah dilihatnya.

Kaum muslimin jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Dunia Internasional telah menyatakan perang terhadap Narkoba dan di negara Indonesia telah ditetapkan Undang-Undang tentang anti Narkoba. Undang- undang tersebut untuk memutus mata rantai peredaran Narkoba, menjerat bagi pengedar, pemakai dan penyimpan Narkoba. Dalam UU RI nomor 2 tahun 1997 tentang Narkoba, pada pasal 85 pengguna Narkoba dikenai hukuman penjara selama 1 sampai 4 tahun, pasal 78 bagi pemilik dikenai hukuman penjara maksimal 10 tahun, denda 500 juta, pasal 84 bagi pengedar dipenjara selama 5 sampai 15 tahun, denda 250 juta sampai 750 juta, pasal 80 bagi produsen dipenjara selama 7 tahun sampai dengan seumur hidup, denda 200 juta sampai dengan 1 milyar.

Dengan hukuman dan denda yang demikian akan menimbulkan penyesalan, rasa berdosa dan bersalah pada dirinya sendiri, menjadikan hidup tidak sehat lagi. Maka untuk menciptakan hidup yang sehat dan bebas dari Narkoba. Hukuman dan denda akan menjadikan beban hidup sehingga bagi yang bersangkutan akan menimbulkan masalah yang baru, hidupnya terasa terisolasi dari masarakat umum dan bisa jadi dikucilkan dari kehidupan masyarakat. Tekanan mental akan menjadi beban hidup dan akan merambah pada munculnya penyakit-penyakit lainnya. Karena banyak terjadi bahwa tinbulnya penyakit jasmani karena banyaknya masalah, dan beban pikir yang tidak ada penyelesaiannya.

Oleh karena itu jiwa yang sehat akan menciptakan metabolisme tubuh yang teratur sehingga produktifitas kerja akan terjaga, demikian pula jiwa dan pikiran yang rusak akibat bergaul dengan Narkoba akan menimbulkan perbuatan yang diluar kontrol akan pikiran manusia. Oleh karena itu Allah SWT mengingatkan dalam Alquran surat Al Maidah ayat 90:

" Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan,

Rasul pernah bersabda, bahwa khamer adalah sesautu yang diharamkan, banyak atau sedikit tetap diharamkan:
" Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan dan melemahkan adalah khamer dan setiap khamar adalah haram" (HR. Abdullah bin Umar).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

4/21/2014

Macam-macam Wali Nikah



Nikah menurut bahasa berarti akad, berkumpul, bersetubuh. Adapun menurut istilah adalah suatu akad (perjanjian) yang mengikat antara seorang laki-kali dan wanita untuk menghalalkan hubungan kelamin secara sukarela dalam membangun hidup berumah tangga dibawah aturan syari’at agama. Untuk melangsungkan pernikahan terdapat rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi demi terlaksananya pernikahan tersebut, adapun rukun dan syaratnya adalah adanya sighat (aqad) ijab-qabul, wali nikah, dua saksi yang adil, calon suami, calon isteri.

Wali nikah merupakan salah satu rukun dan syarat syahnya terwujudnya pernikahan, adapun macam-macam wali nikah adalah:
a. Wali Nasab adalah orang-orang yang terdiri dari keluarga calon mempelai wanita, yaitu:

1. Ayah,
2. Kakek
3. Buyut
4. Saudara laki-laki se-bapak se-ibu.
5. Paman se-bapak
6. Kemenakan laki-laki dari saudara laki-lakai se-bapak se-ibu
7. Kemenakan laki-laki dari saudara laki-lakai se-bapak
8. Paman se-bapak se-ibu
9. Paman se-bapak
10. Anak laki-laki dari paman se-bapak se-ibu
11. Anak laki-laki dari paman se-bapak
12. Anak laki-laki dari anak paman se-bapak se-ibu
13. Anak laki-laki dari anak paman se-bapak
14. Paman bapak se-bapak se-ibu
15. Paman bapak se-bapak
16. Anak laki-laki dari paman bapak se-bapak se-ibu
17. Anak laki-laki dari paman bapak se-bapak se-ibu
18. Paman kakek se-bapak se-ibu
19. Paman bapak se-bapak
20. Anak laki-laki dari paman kakek se-bapak se-ibu
21. Anak laki-laki dari paman kakek se-bapak
22. Laki-laki yang memerdekakan
23. Hakim

b. Wali Hakim adalah orang yang diangkat oleh Pemerintah untuk bertindak sebagai wali dalam suatu pernikahan.

c. Wali Muhakam adalah orang yang diangkat oleh kedua calon mempelai untuk bertindak sebagai wali dalam akad nikah mereka.

Apabila suatu pernikahan yang seharusnya dilaksanakan dengan wali hakim, padahal di tempat itu tidak ada wali hakim, maka pernikahan dilangsungkan dengan wali muhakam.
Caranya ialah kedua calon mempelai mengangkat seorang yang mempunyai pengertian tentang hukum-hukum untuk menjadi wali dalam pernikahan mereka.

4/17/2014

Perceraian Menurut Peraturan pemerintah No 9 Tahun 1975



Perceraian adalah kebalikan dari pernikahaan, bila pernikahan atau perkawinan adalah akad yang menghalalkan pergaulan dan menimbulkan hak dan kewajiban serta bertolong-tolongan antara keduanya. Dengan adanya pernikahan pada dasarnya dua insan yang menjadi satu, satu dalam langkah dan tujuan, sehingga setelah terjadinya pernikahan sangat dimungkinkan masing-masing diri untuk bisa menahan dan mengendalikan diri untuk tidak berbuat sesuai dengan kehendaknya.
Bila masing-masing diri tetap pada kebiasaan sebelum menikah maka sangat dimungkinkan untuk terjadi perceraian, dua insan yang telah menyatu kemudian terpisah. Adapun sebab-sebab perceraian ini tidak selamanya berangkat dari hal-hal yang berat dan rumit, namun kadang berangkat dari hal-hal yang kecil, orang jawa mengatakan “kriwikan dadi grojogan”. Semua orang tentu mempunyai hobi dan kebiasaan yang berbeda-beda, maka agar pernikahan tetap langgeng jauhilah sifat egois, karena bila hal ini terus dikembangkan jurang perceraan yang ada didepannya akan menjerumuskan dirinya dalam membina keutuhan rumah tangga.

Bila kita berangkan dari kenyataan, banyaknya kasus perceraian. Dari keluarga yang nampak harmonis, diidolakan namun tiba-tiba mengajukan talaq atau gugat cerai. Ada apakah dibalik semua ini. Oleh karena itu menurut Peraturan Pemerintah nomor 9 TH 1975 pasal 19:

a. Salah satu pihak berbuat zina,pemabuk, pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan.
b. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berurut-urut tanpa izin pihak lain
c. Salah satu pihak mendapat hukuman /penjara 5(lima) tahun atau mendapat hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung
d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiyayaan berat yang membahayakan pihak lain.
e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai suami/istri.
f. Antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga.
g. Suami melangar taklik talak
h. Pengalihan agama /murtad yang menyebabkan terjadinya ketidak rukunan dalam rumah tangga.

Perceraian akan membawa dampak akan terjadi sikap saling membenci, perpecahan dan permusuhan. Bukan hanya mantan suami istri yang saling membenci tetapi juga anak-anak, keluarga dan teman-temannya. Karena itu belajarlah dari peristiwa orang lain agar menjadi orang yang bijaksana, santu, sabar dan ikhlas. Sesuatu tidak harus dialami oleh diri sendiri namun orang laian bias menjadi bukti keutuhan atau keretakan dalam rumah tangga.

4/10/2014

Sikap Pemilih dan Yang Dipilih Pada Pemilihan Caleg dan DPD




Pemilihan calon anggota legeslatif yang terdiri dari DPRD, DPR Provinsi, DPD dan DPR RI tergolong sukses. Karena di seluruh TPS dapat menyelenggarakan pemungutan suara dalam keadaan aman dan terkendali. Setelah proses pemungutan suara di tutup pada pukul 13.00, para Caleg dan DPD tinggal menunggu hasil penghitungan suara, dengan melihat informasi dari setiap TPS. Cara yang paling praktis tinggal menunggu dirumah sambil duduk-duduk, atau tiduran memantau perkembangan melalui quick count.

Bagaimanakah sikap pemilih dan calon yang akan dipilih terhadap hasil perhitungan suara, tentunya hal ini akan menimbulkan penilaian yang berbeda-beda.
Sikap para pemilih:
1. Pemilih aktif, akan mengikuti perkembangan dari anggota legestalitif yang telah dipilihnya, bagaimanakah nasibnya, apakah calon yang telah dipilih dapat memperoleh suara mayoritas atau sebaliknya. Pemilih aktif ini datang ke TPS karena mengikuti panggilan sebagai warga Negara yang baik, kedatangannya tulus, bukan dipaksakan dan bukan karena telah menerima imbalan. Pantauan terhadap hasil Pileg akan disikapi dengan persaan tenang dan santai, karena tidak ada beban tangung jawab yang harus dipikulnya. Calon yang dipilih dapat memperoleh suara mayoritas bersyukur tidak terpilih tidak akan menjadi kesedihan yang berkelanjutan.

2. Tim sukses, akan terus mengikuti perkembangan penghitungan suara hingga selesai. Maka bila jagonya memperoleh suara mayoritas akan merasa bahagia, girang, tak jarang mereka mengklaim, bahwa karena dirinya sehingga dapat memperoleh suara mayoritas, sehingga dia akan menanamkan suatu perasaan agar jagonya merasa berhutang jasa kepadanya. Namun bila jagonya mempeoleh suara yang sedikit sehingga tidak bisa memenuhi quota, dia akan bersedih, akan menyalahkan dirinya, temanya, lawan politik atau bahkan akan menyalahkan anggota masyarakat.

3. Pemilih penjilat, pemilih yang mau mengambil enaknya, pemilih ini selalu mengambil kesempatan untuk memperoleh keuntungan, bahkan tak jarang mereka memeras pada Caleg tertentu. Didepan mengatakan akan mendukungnya, namun ketika dibelakang akan mengatakan siapa yang memberikan paling banyak maka yang akan dipilih. Bila Caleg yang dijilat memperoleh suara mayoritas maka akan datang, dan mengatakan seakan-akan berkat dukungannya sehingga memperoleh suara mayoritas, namun bila Caleg tertentu yang yang dijilat gagal, diapun akan lari tunggang langgang. Tidak mau tahu akan gegalan yang dirasakan.

4. Pemilih pasif, dia hanya sekedar datang, memilih tanpa dipikir, memilih tanpa tahu yang dipilih. Sehingga dia sama sekali tidak ada respon terhadap hasil penghitungan suara. Lain halnya dengan pemilih nomor satu, dua dan tiga akan memantau hasil penghitungan, sehingga dalam kelompok atau lingkungan dimana ia berada, senantiasa akan ikut larut dalam pembicaraan, siapa yang jadi, siapa yang menang, partai apa yang memperoleh mayoritas suara dan sebagainya.

Sikap para caleg pasti akan selalu memantau hasil rekapitulasi penghitungan suara:
1. Pihak yang menang, yaitu yang memperoleh suara mayoritas tentu akan merasa sangat bahagia, karena harapan dan cita-citanya akan segera terwujud.
2. Pihak yang kalah, yaitu yang memperoleh suara minoritas tentu akan bersedih, hitung-hitung sudah berapa banyak modal yang dikeluarkan untuk menjadi Caleg.

Harapan kita “Sing memang aja umuk sing kalang aja ngamuk”, tentu setiap diri telah memikirkan dua kemungkinan diatas (menang atau kalau) sebelum mendaftarkan diri untuk menjadi anggota Caleg. Walaupun pada dasarnya menang atau kalah hanya akan memulai dari nol, yang menang akan memulai bidang yang belum pernah ditekuni, memikirkan kepentingan diri sendiri, keluarga, kelompoknya (partainya), masyarakat (konstituennya), bangsa dan Negara. Semuanya harus seimbang, serasi dan sejalan untuk mewujudkan keharmonisan dan kesejahteraan hidup.

Sebaliknya bagi yang kalah juga akan memulai kehidupan dari nol lagi, karena seandainya modal untuk menjadi Caleg diambilkan dari usaha dan kekayaan yang dimiliki tentu keyayaan itu telah habis minimal berkurang, sehingga kiprah dunia usaha yang selama ini digeluti menjadi berkurang. Demikian pula bila modal untuk menjadi Caleg karena hutang tentu akan berfikir bagaimana untuk mengembalikannya. Karena itu bila memperoleh kegagalan, hendaknya segera dicarikan solusi secara bersama-sama, antara anak, istri, suami, orang tua, saudara, teman hendaknya selalu memberikan motivasi. Bahwa dalam hidup sesungguhnya tidak ada keberhasilan atau kegagalan, karena kegagalan dan kesuksesan adalah suatu proses kehidupan yang harus dijalani. Tidak ada kegagalan kecuali keberhasilaan yang tertunda, dan hasil dari suatu kesuksesan adalah kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup.

Bila meraih kesuksesan bersikaplah yang wajar, bila kalah bersabarlah

4/08/2014

Indonesia Memilih Pemimpin



Rabu, 9 April 2014 Indonesia akan memilih pemimpin, seluruh rakyat Indonesia yang telah memenuhi hak untuk menjadi pemilih, sebagaimana tercantum didalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 25:

• Pemilih adalah Warga Negara Indonesia yang telah genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/ pernah kawin
• Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/ pernah kawin mempunyai hak memilih (Pasal 19).
• Yang dimaksud dengan Warga Negara Indonesia dalam undang-undang tersebut adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-undang sebagai warga negara (Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 24).
• Untuk dapat menggunakan hak memilih, Warga Negara Indonesia harus terdaftar sebagai Pemilih kecuali yang ditentukan lain dalam Undang-Undang ini (Pasal 20).

Tidak semua orang dapat menjadi pemilih, karena bila usianya belum mencapai usia 17 tahun atau belum nikah serta tidak terdaftar sebagai pemilih maka tidak mempunyai hak untuk memilih. Lain halnya usianya sudah lebih dari 17 tahun atau sudah nikah, namun bila tidak terdaftar maka juga tidak mempunyai hak untuk memilih. Dan tidak akan ada yang mau mendaftar atau mendaftarkan diri sebagai pemilih juga tidak akan diterima, walaupun dia tergolong dari anak yang cerdas bila usianya kurang dari 17 tahun. Namun andaikan usianya kurang dari 17 tahun juga akan terdaftar bila sudah menikah.

Karena itu menjadi pemilih mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu, coba kita renungkan “apakah tidak rugi bila tidak menggunakan hak pilih? Atau alias golput. Memang memilih atau tidak memilih merupakan hak. Allah pernah berfirman, janganlah kebencianmu pada suatu kaum sehingga membuatmu berbuat tidak adil. Sering terjadi bahwa kekecewaan terhadap seseorang sehingga memberikan kesimpulan yang sama terhadap orang lain. Seorang yang telah melakukan korupsi dari partai tertentu, sehingga memberikan penilaian yang sama terhadap anggota partai bahkan terhadap partai yang lain. Orang jawa mengatakan mengatakan “digebyah uyah” (memberikan penilaian yang sama).

Dunia dihuni oleh manusia yang mempunyai sifat khata’ dan nis-yan (salah dan lupa), sehingga tidak akan manusia yang sempurna. Dalam sisi kebaikan pasti akan tersimpan keburukan, dalam sisi kebenaran akan tersimpan kesalahan, dalam sisi kesempurnaan akan ada kekurangan. Sebaik-baik orang yang mengetahui dan menyadari akan dirinya sendiri. Tanggal 9 April langkah awal untuk memilih pemimpin dari unsur DPRD, DPR Provinsi, DPD dan DPR RI, walaupun pada mereka tersurat Dewan Perwakilan, namun sesungguhnya mereka adalah yang akan memimpin ribuan orang pada Dapil tertentu. Pada merekalah konstituen menyampaikan aspirasi, karena itu pilihlah pemimpin yang dapat memimpin dirinya sendiri dan keluarga. Bagaimana akan dapat memimpin orang lain bila tidak dapat memimpin dirinya sendiri dan keluarganya.

Mudah-mudahan kita diberikan petunjuk untuk memilih pemimpin Indonesia pada masa yang akan datang. Selagi masih ada kesempatan gunakan untuk berfikir dan merenung, berfikir terkadang manusia lebih mengumbar kemampuan akan fikiran, namun dengan merenung akan menyadari keagungan Ilahi sebagi pencipta, penguasa dan penerima pertanggungjawaban hamba-hamba-Nya.

4/04/2014

Sifat-Sifat Pemimpin Menurut Alquran-Khutbah Jum'at Bahasa Indonesia



Pada tanggal 9 April 2014 Bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi, yaitu pemilihan anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPRD dan DPD. Seluruh Rakyat Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih diberikan hak untuk menentukan pilihannya mewakili aspirasi mereka di parlemen. Menurut artinya mereka adalah wakil rakyat, namun sesungguhnya mereka adalah yang akan menjadi pemimpin. Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa bila terdapat pekumpulan lebih dari 2 orang maka angkatlah salah satu diantara mereka untuk menjadi pemimpin. Oleh karena itu bila kita cermati bahwa anggota DPR daerah, propinsi, pusat dan DPD harus mewakili aspirasi pada daerah pemilihan. Karena itu ketika kita menentukan pilihan maka sesunggunya kita akan menentukan pemimpin bangsa pada masa yang akan datang.

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا. وَاَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ وَجَعَلَهُ لِلنَّا سِ سَبِيْلًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتّقُوا اللهَ تَعَالَى فِي السِّرِّ وَ اْلعَلَنِ ، يَا أَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُّو اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Pada tanggal 9 April 2014 bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi, yaitu pemilihan anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPRD dan DPD. Seluruh Rakyat Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih diberikan hak untuk menentukan pilihannya mewakili aspirasi mereka di parlemen. Menurut artinya mereka adalah wakil rakyat, namun sesungguhnya mereka adalah yang akan menjadi pemimpin. Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa bila terdapat pekumpulan lebih dari 2 orang maka angkatlah salah satu diantara mereka untuk menjadi pemimpin. Oleh karena itu bila kita cermati bahwa anggota DPR daerah, propinsi, pusat dan DPD harus mewakili aspirasi pada daerah pemilihan. Karena itu ketika kita menentukan pilihan maka sesunggunya kita akan menentukan pemimpin bangsa pada masa yang akan datang.
Islam memberikan konsepsi kepemimpinan sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW dengan sifat sifat pemimpin yang jujur (shiddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh) dan memiliki kemampuan/ kecerdasan (fathanah) serta tidak tercela merupakan prasarat bagi tegaknya hukum dan terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih (good gavernance and clean gavernance).
Untuk mewujudkan pribadi yang memiliki kepemimpinan yang utuh, setiap diri hendaknya mengacu pada firman Allah SWT, yang menerangkan tentang sifat-sifat yang hendaknya dimiliki oleh pemimpin:

1. Berpengetahuan luas, kreatif, inisiatif, peka, lapang dada dan selalu tanggap:







“ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadalah: 11)

2. Bertindak adil, jujur dan konsekwen






“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (QS. Annisa’: 58)

3. Bertanggung jawab.








“ Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, Padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan." (QS. Al An’am: 164)

4. Selektif terhadap informasi.







“ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al Hujurat: 6)

5. Memberikan peringatan.






Dan tetaplah memberi peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Adz-dzariyaat: 55

6. Memberikan petunjuk dan pengarahan







“ Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. (QS. Assajdah: 55)

Jika semua petunjuk diatas dilaksanakan oleh pimpinan dan segenap anggotanya dengan penuh rasa tanggung jawab, maka akan terciptalah mekanisme roda kepemimpinan yang harmonis, berjalan lancar, tertib, dengan demikian keberhasilan dan kemenangan akan mudah dicapai. (Unsur-unsur Managemen menurut ajaran Islam, Jawahir Tanthowi, Drs, Pustaka al Husna, Jakarta:63)

Hadirin Jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Kita sering memimpikan munculnya pemimpin yang mempunyai sifat-sifat sebagaimana Rasulullah. Harapan rakyat tentu akan menjadi pelindung, peneduh, pencerah, pelopor. Mareka mengetahui apa yang dibutuhkan rakyat, mereka memikirkan kepentingan rakyat dan mereka bertindak untuk menyelesaikan setiap kesulitan yang dihadapi rakyat. Bahkan mereka tetap mengemban amanat rakyat, dengan mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi.
Salah satu kepribadian Rasulullah adalah, ketika beliau sedang berada pada puncak kekuasaan dimana masyriq hingga maghrib berada pada kekuasaannya, namun beliau tetap menempuh hidup dalam kesederhanaan. Makan minum tidak pernah berlebihan, selalu menghentikan makan dan minum ketika akan merasakan kenyang. Beliau tidak pernah menyacat makanan. Demikian pula dalam hal kekuasaan, beliau senantiasa bersifat adil, beliau pernah bersabda, “Seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri niscaya akan aku potong tangannya”. Beliau senantiasa menegakkan keadilan seluruh umatnya, tidak tebang pilih yang bisa membuat disharmonisasi dalam kehidupan masyarakat. Karena beliau menyadari dan mengamalkan bahwa pangkat dan jabatan adalah amanah, dan setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban baik tehadap manusia maupun kelak di hari qiyamat. Dalam kehidupan masyarakat, beliau keras terhadap orang-orang kafir namun berbelas kasihan terhadap sesamanya.

Kaum muslimin jema’ah um’ah Rahimakumullah
Karena manusia mempunyai sifat khata’ dan nisyan, salah dan lupa, janganlah kesalahan dan kekhilafat seseoarang atau kelompok tertentu sehingga menghalagi untuk menentukan pilihan para wakil kita di parlemen. Perfikirlah dengan hati agar setiap keputusan akan selaras dengan kehendak Allah SWT. Sehingga pilihan pada tanggal 9 April 2014 diringankan langkah kita untuk menuju TPS guna menentukan pemimpin bangsa pada masa yang akan datang, semoga Allah senantiasa memberkahi kita semua, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

4/02/2014

Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Mewujudkan Ibadah Yang Berkualitas



Ibadah bukan hanya shalat, zakat, puasa, haji, tetapi semua perbuatan yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan semua bentuk perbuatan baik yang berguna bagi kepentingan orang banyak.

Ibadah memerlukan kesiapan lahir dan batin sehingga nilai ibadah bisa dari waktu- kewaktu akan semakin meningkat. Ada beberapa upaya yang dapat dilaksanakan agar ibadah itu semakin berkualitas:
1. Ibadah dengan kesadaran.
Ibadah dengan kesadaran mengandung maksud, bahwa ibadah yang dilaksanakan tidak ada unsur paksaan, dan juga bisa berarti bahwa dalam melaksanakan ibadah tahu dan paham terhadap apa yang dilaksanakan. Orang yang mabuk sedang tidak sadar, maka apapun yang dilaksanakannya diluar kontrol akal pikiran. Oleh karena itu Allah melarang orang yang beribadah (shalat) ketika sedang mabuk:

" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu katakan (Annisa": 43)".

2. Ibadah dengan kecintaan.

من احب لله وابغض لله واعطى لله ومنع لله فقد استكمل الايمان

" Barang siapa yang cinta karena Allah, benci karena Allah, memberi karena Allah, menahan karena Allah sesungguhnya orang itu mendapat kesempurnaan iman. (HR. Abu Dawud)

Beribadah tanpa kerinduan dan kecintaan tidak akan merasakan kenikmatan dalam beribadah, seperti orang yang sedang sakit tidak dapat merasakan lezatnya makanan. Oleh karena itu jalan yang dapat ditempuh untuk memperoleh kenikmatan beribadah dan agar terhindar dari sikap malas, hendaknya selalu mencari dan menambah konsentrasi dalam beribadah.

3. Ibadah dengan ikhlas.
Nilai ikhlas dalam beribadah bukanlah diperoleh secara tiba-tiba akan tetapi memerlukan upaya dan perjuangan secara terus- menerus. Seperti kewajiban menjalankan shalat lima waktu pada awalnya terasa berat dan bisa jadi akan menjadi beban bahkan menjadi penghalang setiap aktifitas. Hal yang demikian akan hilang secara mental spiritual bila dilaksanakan secara terus menerus dan ditambah dengan ibadah shalat sunnah rawatib dan shalat-shalat sunah lainnya. Maka shalat akan menjadi kebutuhan dan dilaksanakan dengan penuh keikhlasan, ibadah dilakukan semata-mata karena Allah, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Kahfi ayat 110:

"Barang siapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia menyekutukan sesuatupun dalam beribadah kepada Tuhannya".

" Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (menjalankan) agama yang lurus (QS. Al Bayyinah: 5)".

4. Ibadah dengan kekhusukan.
Khusuk merupakan kondisi kejiwaan yang sedang terpaut kepada Allah, menyadari dan merasakan keagungan Allah SWT. Jalan untuk meraih kekhusukan yaitu dengan merasakan kehadiran Allah, sembagaimana seorang mukhsin yang merasa selalu dalam pengawasan Allah, sebagaimana sabda rasul:

الاحسان ان تعبد الله كانك تراه فان لم تكن تراه فانه يرك

" Ikhsan yaitu engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatnya, walaupun engkau tidak melihatnya tetapi sesungguhnya Dia (Allah) melihatmu".

5. Ibadah secara sembunyi.
Ibadah secara sembunyi merupakan totalitas ibadah dan melepaskan penghambaan diri kepada Tuhan selain Allah, sehingga ibadah bukan untuk memperoleh pujian dari orang lain, penghargaan dari atasan, sanjungan dari bawahan. Sebagaimana sabda rasul

ان صلاتى ونسكى ومحياى ومماتى لله رب العالمين (رواه مسلم

" Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku adalah kepunyaan Allah yang menguasai sekalian alam (HR. Muslim)".

Kualitas ibadah yang selalu kita upayakan dapat rusak karena:
1. Riya'.
Riya' dapat merusak nilai ibadah, karena tujuan ibadah melenceng pada upaya-upaya untuk meraih perhatian masayarakat, ketenaran dan kemashuran. Ibadah yang diwarnai dengan riya' berarti ibadah tersebut telah terperangkap pada lingkaran setan. Setan selalu berusaha untuk merusak niyatnya yang menjadi titik awal dari setiap perbuatan, sebagaimana sabda rasul yang dirwayatkan oleh Buchari dan Muslim sesunggunya setiap perbuatan dilihat dari niatnya.
Perbuatan orang karena riya' digambarkan dalam surat Al Baqarah ayat 264 seperti batu licin yang diatasnya terdapat tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu bersihlah batu tersebut.

2. Ujub (bangga diri).
Allah SWT berfirman dal surat Al Kahfi ayat 103- 104:

" Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya".

Didalam sabdanya Rasulullah menyampaikan bahwa untuk menjadi orang yang baik lihatlah kepada orang yang lebih alim, sehingga dalam diri akan muncul sikap untuk selalu mengevaluasi dan memperbaiki setiap perbuatan yang telah dilakukan. Sehingga muslim yang demikian ini akan selalu berupaya agar hari ini lebih baik dari yang kemarin.

3. Dosa
Dosa merupakan dampak dari setiap perbuatan yang melanggar larangan Allah dan tidak melaksanakan perintah Allah. Perbuatan dosa secara psikhis akan melemahkan ghirah dalam beribadah, spiritual terasa semakin gersang. Sehingga perbuatan yang dilakukan terasa kosong karena tujuan yang hendak dicapai hanya tujuan yang pendek yaitu keduniawian belaka. Maka sadarilah bahwa disetiap aktifitas perbuatan baik maka selalu diiringi dengan dosa baik disengaja maupun tidak, maka bila perbuatan tersebut disengaja segeralah bertobat dan bila tidak disengaja maka beristighfarlah, mohon ampun kepada Allah.

4/01/2014

Allah Mengetahui Segala Yang Lahir dan Batin



Alhamdulilah, dengan memuji asma Allah pada  hari ini marilah senantiasa memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah, karena:
1. Masih diberikan kesehatan oleh Allah, ingatlah bahwa sakit itu mahal harganya sebaliknya sakit banyak duitnya.
2. Masih diberikan kesempatan, karena hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengikuti kegiatan ini. Sudah digaji dan masih berpahala.
3. Masih diberikan kesempatan untuk menghabiskan sisa umur yang diberikan oleh Allah, karena umur adalah rahasia Allah.
4. Masih menyandang gelar sebagai manusia.

Yang terakhir inilah, gelar manusia adalah sebagai makhluk ciptaan Allah yang berdimensi materiil dan spirituil. Karena itu dimensi materiil hal-hal yang dapat ditangkap oleh panca indra, demikian pula perilaku lahir manusia dapat ditangkap oleh panca indra. Namun manusia dengan dimensi sprirituil yang tahu hanyalah dirinya sendiri. Andaikan pada suatu perusahaan, dimana sedang diselnggarakan meeting, akan segera diketahui siapa yang hadir dan siapa yang absen dengan melihat absensi yang telah disediakan. Demikian pula bila berada dalam komunitas ruang kelas di suatu sekolah akan dapat diketahui dengan absensinya, demikian pula di komunitas mahasiswa. Sebaliknya manusia dengan dimensi spirituil adalah berkaitan dengan nilai, apakah tujuannya mengikuti meeting atu mengikuti kegiatan belajar mengajar apakah tuntutan, kebiasaan atau keikhlasan.
Bila manusia hanya mengetahui sisi lahir, Allah SWT Maha Mengetahui dua sisi:


Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah Mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Imran: 29)

Dalam ayat tersebut Allah menyebutkan mengetahui yang tersembunyi di dalam hati dan apa saja yang dilahirkan. Tidak seperti makhluknya yang lebih mengedepankan penampilan luar, sehingga kadangkala keputusan yang diambil mendatangkan kemadaratan. Karena yang dilihat seperti ini ternyata kok begitu dan sebagainya. Hal ini berbeda karena Allah mempunyai sifat mukholafatuhu lil hawadisi, bahwa Allah tidak sama dengan makhluknya.

Demikian pula memandang manusia dalam satu sisi, karena tidak ada yang melihat maka bisa semaunya. Ingatlah bahwa Allah mengetahui yang nampak dan yang dirahasiakan, bahkan seluruh amal perbuatan manusia tidak ada yang lepas dari pengamatan Allah.

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al Zalzalah: 7-8)

Amal yang baik akan dilipatgandakan oleh Allah dan amal yang buruk akan dibalas dengan yang setimpal dengan perbuatannya. Kenapa bisa demikian, karena bila manusia, hanya mengandalkan amal salih yeng telah dilakukan niscaya belum setimpal dengan karunia Allah. Namun sayangnya kenikmatan Allah lebih sering dilupakan daripada disyukuri. Ingat arti pentingnya sehat justru ketika sedang sakit, menyadari pentingnya waktu ketika sedang menghadapi ujian, sedang ditungggu laporan (SPJ), dan seterusnya.
Karena itu Rasulullah SAW bersabda:

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَاَتِبِع السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ (رواه الترمذى
• Bertaqwalah kepada Allah dimana saja berada.
• Balaslah perbuatan buruk dengan kebaikan, keburukan dibalas dengan keburukan akan muncul balas dendam, yang tidak lain adalah perbuatan syetan. Namun keburukan dibalas dengan kebaikan akan memutus rantai syetan. Karena prilaku syetan minnanuri ilazulumaat. Bahwa syetan itu akan mengarahkan jalan petunjuk menuju pada kesesatan.
• Berperilaku terhadap manusia dengan dengan perilaku yang baik.

Maka bila keyakinan terhadap Allah telah benar-benar tertancam didalam hati, menjadi keyakinan yang teguh dan menjadi fondasi yang kokoh terhadap segala perilaku. Niscaya seluruh perilaku akan berjalan sebagaimana orang-orang yang bertaqwa. Kayakinan yang telah bersemanyam didalam hati sesungguhnya merupakan hidayah Allah, hidayah yang tak ternilai harganya. Dan menjadi tugas insan untuk meneguhkan aqidah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah.

3/28/2014

Empat Tips Untuk Meraih Kebahagiaan Hidup



Rasulullah SAW memberikan tips, resep atau formula untuk memperoleh kebahagiaan hidup, barang siapa yang melakukan formula yang telah diajarkan oleh Rasulullah maka akan meraih kebahagian hidup, sebaliknya barang siapa yang tidak melaksanakan maka jangan berharap kebahagiaan hidup akan diperolehnya.

علامة السعادة اربعة ( Ada empat hal untuk memperoleh kebahagian hidup):
1. (ذكر الذنوب الماضية) :Orang yang selalu mengingat-ingat segala dosa yang telah dilakukan.
Dengan mengingat dosa maka akan menjadikan dirinya bertobat dan berhati hati untuk tidak melakukan perbuatan dosa, yaitu segala perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Karena dosa tersebut akan mengotori jiwa sehingga sulit untuk berkomunikasi dengan Allah. Dosa akan menjauhkan dari barokah dan ampunan Allah SWT.

2. (ونسيان الحسنة): Orang yang melupakan perbuatan baik yang telah dilakukan.
Berbuat kebaikan adalah merupakan perintah Allah dan Allah yang akan memberikan balasan, janganlah merusak perbuatan baik karena ingin mengharapkan imbalan dari orang lain. Apalagi sampai menghitung-hitung perbuatan baik yang pernah dilakukan. Orang yang berbuat baik karena ingin mengharapkan balasan kebaikan dari orang yang bersangkutan maka akan hilanglah segala perbuatan baik yang telah dilakukan. Yang timbul adalah rasa benci, dendam dan akhlaq tercela lainnya.

3. (و نظره الى من هو فوقه فى الدين): Melihat kepada orang yang diatasnya dalam urusan agama.
Sebagai muslim jangan membanggakan dirinya dengan membandingkan dirinya dengan orang yang lebih jelek dalam urusan agama, karena bila hal ini dilakukan derajat keutamaan sebagi orang yang beriman dan bertaqwa akan menjadi turun. Bila dirinya berbuat baik lihatlah pada orang yang diatasnya maka akan muncul motivasi untuk meningkatkan amal ibadah kepada Allah.

4. (و نظره الى من هو دونه فى الدنيا ) : melihat kepada orang yang dibawahnya dalam urusan dunia.
Sebagai orang yang bertaqwa janganlah melihat kepada orang yang diatasnya dalam urusan dunia. Sesungguhnya harta benda, pangkat dan jabatan adalah merupakan karunia Allah yang patut untuk disyukuri. Kesyukuran ini akan semakin bertambah bila mau membandingkan dengan orang yang berada di bawahnya. Contoh dengan gaji yang telah diterimakan, terimalah dengan ikhlas jangan membandingkan dengan orang yang lebih besar gajinya, karena gaji kecil kalau diterima dengan ikhlas maka akan mendatangkan keberkahan.

3/27/2014

Tipe Pemimpin dan Anggota Rapat



Untuk menyampaikan penjelasan tentang suatu permasalahan, pemecahan masalah,untuk mengadakan perundingan terhadap suatu masalah perlu diselenggarakan rapat. Termasuk suatu kegiatan untuk menyamakan persepsi, melaksanakan koordinasi dan konsolidasi perlu diselenggarakan rapat. Oleh karena itu agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik perlunya seseorang yang bertindak sebagai pemimpin rapat. Pemimpin ini harus mengetahui duduk persoalan dan segala hal yang terkait didalamnya, baik yang diketahui dari pengamatannya sendiri maupun dari informasi orang lain.

Pemimpin rapat akan menentukan keberhasilan suatu rapat dan efektifitas kegiatan, sering kita temukan tipe-tipe pemimpin sebagai berikut:
1. Tipe otoriter
Tipe otoriter menganggap bahwa pemimpin adalah orang yang tahu segalanya, orang yang paling berkuasa. Pemimpin ini menganggap orang lain berada dalam kekuasaannya sehingga segala gerak langkah harus mengikuti kehendaknya. Pemimpin model ini tidak pernah memberikan kesempatan pada orang lain untuk memberikan pendapat, saran atau pandangannya. Sehingga kegiatan rapat hanya berjalan searah, yang mengakibatkan organisasi tidak bisa berkembang, statis karena hanya menunggu perintah dari atas.
2. Tipe demokratis
Tipe kepemimpinan ini memberikan kebebasan pada anggota untuk aktif dalam bicara dan menyampaikan saran, pendapat dan pandangannya. Anggota ikut menentukan tujuan dari suatu organisasi, pemimpin model ini berperan sebagai pembimbing, ia memberikan pengarahan, petunjuk, memberikan bantuan kepada para anggota organisasi. Pemimpin model ini terlibat langsung dalam proses interaksi.
3. Tipe liberal.
Pemimpin model ini cukup memberikan kebebasan pada anggota untuk menyampaikan aspirasi dan mengambil langkah-langkah sendiri dalam menghadapi suatu masalah. Pemimpin menyerahkan segala sesuatu kepada anggota, misalnya penentuan langkah-langkah, kegiatan-kegiatan yang akan diambil, sarana atau alat yang akan digunakan. Pemimpin liberal bersifat pasif, tidak ikut terlibat langsung dalam kegiatan organisasi, tidak mengambil inisiatif apapun. Pemimpin seakan hanya bertindak sebagai penonton saja.

Unsur-unsur rapat meliputi waktu, tempat, materi, peserta dan pemimpin satu sama lain saling keterkaitan. Waktu dan tempat harus jelas demikian pula hal-hal yang akan dibahas dalam rapat hendaknya sudah dirumuskan terlebih dahulu oleh panitia. Karena itu untuk membahas suatu materi diperlukan pemimpin rapat dan juga anggota. Pemimpin dan anggota saling keterkaitan, tanpa pemimpin anggota akan kehilangan arah, tanpa anggota siapa yang akan dipimpin.

Sering kali bila mengikuti rapat, kegiatan forum hanya didominasi oleh beberapa orang yang menyampaikan pendapat, terlibat langsung dalam diskusi, ada yang diam saja, atau ada yang sangat agresif. Ini semua merupakan dinamika dalam kehidupan berorganisasi, sehingga karena rapat itu adalah merupakan forum terbuka, maka setiap peserta rapat hendaknya menyiapkan diri dengan mental spiritual, tidak mudah terpancing oleh argumentasi orang lain. Pemimpin rapat hendaknya mengetahui beberapa macam tipe peserta rapat:
1. Tipe pemersatu
Tipe ini biasanya bertindak sebagai mediator, bila terdapat pandangan yang berbeda maka berusaha untuk menyatukan persepsi. Tipe ini mempunyai sifat jiwa besar, penuh pengertian, sabar, tekun, tholeransi yang besar.
2. Tipe pendengar.
Bersifat pasif, tidak terlibat dalam kegiatan organisasi, membiarkan orang lain untuk bicara, dan dirinya memilih untuk diam yang disebabkan karena kurangnya pengalaman, kurang pengetahuan, pemalu, kurang bergaul dan sebagainya.
3. Tipe pemberi semangat.
Tipe ini mempunyai kemauan dan kemampuan kerja yang cukup tinggi. Mempunyai moral dan disiplin kerja yang tinggi. Pandai membaca situasi, orangnya cukup berwibawa, disegani oleh siapa saja, oleh karena itu dia mempunyai pengaruh yang cukup besar di masyarakat.
4. Tipe pemberi informasi.
Sebagai penyalur informasi, pengetahuan dan wawasannya amat luas, orangnya mudah bergaul dan dapat dipercaya.
5. Tipe penyerang.
Tipe ini suka menyerang pendapat orang, atau memutus pembicaraan orang, dengan kondisi ini kadang menimbulkan permasalahan lain sehingga permasalahan semakin berkepanjangan dan sulit dicari jalan keluarnya. Bahkan kondisi ini yang sering menimbulkan perpecahan dalam suatu organisasi.

Agar rapat dapat berjalan dengan baik dan lancar serta menghasilkan keputusan yang mengakomodir kepentingan bersama, peserta rapat hendaknya menempatkan diri agar berfungsi dan berperan dengan baik:
1. Sebagai penyumbang pendapat.
Segala bentuk saran, usul dan masukan yang tidak diketahui oleh orang lain perlu disampaikan, termasuk kemungkinan kegagalan dan dampak negative dari keputusan yang akan dibuat. Untuk menyampaikan ini diperlukan keberanian, kemampuan berbicara agar dapat diterima orang lain. Banyak orang yang ahli tapi tidak berani atau tidak mau menyampaikan pendapatnya, sebaliknya banyak orang yang tidak tahu tapi menyampaikan pendapatnya yang sulit diterima oleh orang lain.
2. Sebagai penyimpul.
Setiap akhir rapat biasanya masih menjadi rumusan-rumusan mentah yang sulit untuk diterima, maka diperlukan rumusan-rumusan yang merupakan bentuk dari kesimpulan sehingga mudah dibaca, dipahami untuk selanjutnya dibuatkan keputusan untuk dilaksanakan.
3. Sebagai penyumbang data.
Rapat memerlukan data dalam wujud dan bentuk tertentu. Data dapat diperoleh dari berbagai pihak yang sudah disiapkan sebelum pelaksanaan rapat. Data disiapkan secara khusus oleh peserta untuk menghimpun,dan menyiapkan data yang diperlukan. Data dapat disampaikan dalam bentuk tabel, daftar, grafik, gambar dan sebagainya.
4. Sebagai pembantu.
Seorang pemimpin rapat biasanya membutuhkan pendamping, yang berfungsi untuk memberikan pertimbangan, pengarahan, membantu pembagian tugas organisasi, menyiapkan data, menyiapkan peralatan yang diperlukan, membantu mengolah data yang diperlukan. Biasanya pendamping pemimpin ini bertindak sebagai pemandu acara rapat. (Basrah Lubis, Drs. H, Retorika Da’wah, CV Primadinar, Jakarta, 1993: 36-41)

3/26/2014

Uvoria Kehidupan Dunia



Fakta yang terjadi ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, kemajuan suatu bangsa yang ditandai dengan kemakmuran kehidupan masyarakat, dengan naiknya taraf ekonomi masyarakat. Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan terknologi langsung dapat dinikmati oleh segelintir orang yang telah diberikan kesempatan oleh Allah untuk menikmati kemegahan kehidupan dunia. Namun yang disayangkan bahwa kenikmatan yang diberikan oleh Allah tersebut dipandang sesuatu yang abadi, bahkan segala macam cara dilakukan untuk pemenuhan hasratnya itu. Kadang diantara mereka mengesampingkan kehiduapan akherat yang merupakan kehidupan yang sesungguhnya. Untuk jelasnya kami muat dalam edisi khutbah Jum'at:

ألْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى أَلَّفَ بِالْاِسْلَامِ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ, وَالَّذِى اَوْجَبَ بِالْاِتِّحَادِ وَحَرَّمَ التَّفَرُّقَ فِى كِتَابِهِ الْمُبِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ هَدٰى مَنْ شَآءَ اِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُدَاعٍ اِلَى الطَّرِيْقِ الْقَوِيْمِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Setahap demi setahap, dari sedikit yang dilaksanakan dengan istiqomah, dimulai dari diri sendiri dan dimulai dari sekarang untuk berbalik dari perbuatan keji dan munkar, salah dan fitnah menuju pada jalan petunjuk Allah SWT. Insya-Allah dengan niat yang ikhlas, tekad yang bulat sesuatu yang berat akan menjadi ringat, sesuatu yang sulit akan menjadi mudah, segala yang asing akan menjadi kebiasaan. Yang akhirnya akan terwujud pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah yang pada akhirnya Allah akan memenuhi janjinya yaitu dengan mencurahkan rahmatnya bagi suatu penduduk yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
“ Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’rof: 96)

Fakta yang terjadi ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, kemajuan suatu bangsa yang ditandai dengan kemakmuran kehidupan masyarakat, dengan naiknya taraf ekonomi masyarakat. Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan terknologi langsung dapat dinikmati oleh segelintir orang yang telah diberikan kesempatan oleh Allah untuk menikmati kemegahan kehidupan dunia. Namun yang disayangkan bahwa kenikmatan yang diberikan oleh Allah tersebut dipandang sesuatu yang abadi, bahkan segala macam cara dilakukan untuk pemenuhan hasratnya itu. Kadang diantara mereka mengesampingkan kehiduapan akherat yang merupakan kehidupan yang sesungguhnya, Allah SWT telah berfirman:

“ Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”. (QS. Al Hadid: 20)

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Dari ayat tersebut dapat kita ambil hikmahnya:
1. Bahwa kehidupan dunia itu sesuatu yang fana, suatu saat akan sirna. Harta benda, pangkat, tahta, jabatan dan wanita semua akan ditinggalkan atau akan meninggalkan.Tiada teman, saudara kecuali hanya amal perbuatannya, Rasulullah SAW pernah bersabda

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاثَةٌ : أَهْلُهُ وَمالُهُ وَعَمَلُهُ: فَيَرْجِعُ اثْنَانِ. وَيَبْقَى وَاحدٌ: يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ " متفقٌ عليه

“ Tiga perkara yang akan mengikuti mayat. Keluarga, harta benda, dan amal perbuatannya. Lantas yang dua akan kembali yang satu ikut kepadanya. Keluarga dan harta bendanya akan kembali, sedang amal perbuatnnya yang akan ikut dengannya”. (HR.Buchari Muslim).

Yang jadi pertanyaan, amal apakah itu, amal baik atau buruk? Bila amal baik maka akan menjadi pembela dan pelindung ketika berhadapan dengan pengadilan Allah, namun sebaliknya bila itu adalah amal buruk maka akan menjerumuskannya sehingga jatuh dalam siksa dan azab Allah SWT.

2. Allah SWT mengambil perumpamaan seperti air hujan yang dapat menumbuhkan beraneka macam tanaman, bahkan ketika musim kemarau, udara panas, tanah kering bahkan ada suatu wilayah yang mengalami kekurangan air bersih. Dalam kondisi seperti ini banyak tanaman yang mengering lalu mati. Namun ketika turun hujan tanaman kembali akan menghijau bahkan biji-bijian juga akan tumbuh. Hal seperti ini sangat mengagumkan khususnya bagi para petani. Namun kemudian amat mengherankan ketika hujan turun dengan lebatnya banyak tanaman yang menguning kemudian mati. Allah SWT berfirman:
“ Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah”. (QS.Al Fathir: 5)

3. Alam akhirat itu untuk mewujudkan keadilan Allah, seluruh hamba Allah akan memperoleh balasan sesuai dengan amal perbuatannya dan sedikitpun tidak ada yang teraniaya:


“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al Zalzalah: 7-8)

4. Kehidupan dunia hanyalah tipu muslihat yang melalaikan, Allah berfirman:
“ Dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”.(Al Ankabut: 64).
Rasul SAW bersabda:
أَللّٰهُمَّ لَا عَيْشَ اِلَّا عَيْشُ الْآخِرَةِ (متفق عليه)

“Ya Allah, tiada kehidupan yang sejati kecuali akherat (HR. Buchari Muslim)

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Allah SWT adalah dzat yang Maha Adil dan Bijaksana, semua yang akan terjadi merupakan kehendak-Nya. Allah memberikan janji dan ancaman, Allah memberikan jalan yang baik dan buruk dan memberikan kebebasan kepada hamba-Nya untuk memilihnya. Ingin memperoleh rahmat Allah maka jalankan perintah Allah, ikuti sunnah rasul, maka akan selamat didunia dan diakherat, di dunia akan dimuliakan oleh Allah demikian pula di akhirat.
Kehidupan dunia itu diibaratkan seperti orang yang berhenti untuk minum, namun dengan waktu yang singkat itu untuk meraih keutamaan dan kemuliaan yang lebih banyak, karena setiap amal baik manusia akan dilipatgandakan oleh Allah. Karena itu untuk meraih semua itu tiada jalan lain agar senantiasa melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, serta berupaya untuk meraih keutamaan dengan menjalankan ibadah-ibadah sunnah yang telah digariskan oleh Allah dan rasulnya.
Akhirnya mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat kenikmatan bukan jalannya orang-orang yang dimurkai oleh Allah SWT, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

3/25/2014

Demokrasi Midherek Syari'at Islam


Pesta demokrasi negari Republik Indonesia badhe kalampahan benjang ing tanggal 9 April 2014, rakyat dipun paringi kebebasan nemtukaken sinten ingkang pas lan patut dados wakil ing DPRD, DPR Provinsi DPD lan DPR RI. Panci sampun kathah calon ingkang sami daftar lan nindakaken kampanye, sedaya wau kangge mundhut atinipun rakyat. Kanthi mekaten supados rakyat boten getun ing tembe wingkingipun milih pimpinan kedah mawi piugeran kados ingkang dipun aturaken dening nabi Muhammad SAW.
أَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى خَلَقَ الْاِنْسَانَ وَعَلَّمَهُ الْبَيَانَ, أرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى سَاِئِر الْاَدْيَانِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ اَلْوَاحِدُ الَمَنَّانُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Para sedherek kaum muslimin Rahimakumullaah!
Saking mimbar Jum’at punika, kawula ngajak awak kula ugi kaum muslimin kangge ningkataken taqwa kita dhumateng Allah Rabb al-‘alamiin, supados kita tansah wilujeng awit saking donya dumugi akhirat samangke. Kawuningana bilih Alquran minangka wewaton umat Islam sampun maringi wewaler kanthi padhang lan gamblang, bilih sedaya umat Islam kedah ngrengkuh Islam kanthi jangkep, ganep lan wetah. Tegesipun kita kedah nindakaken sedaya dhawuh lan nebihi sedaya cegah, tanpa wonten ingkang dipun sepelekaken. Allah SWT ngendika:
Hai sekabehe wong kang padha iman, padha mlebuwa Islam kanthi komplit, sekabehane, lan aja padha manut langkah-langkahe syetan, sebab saktemene syetan iku mungsuhira kabeh kang nyata. (QS. Al Baqarah: 208)

Ayat wau negasaken bilih umat Islam ampun ngantos ngrungkebi Islam namung sebagian-sebagian, ateges boten komplit. Maksudipun menawi anggen kita sami Islam kepingin wetah, komplit, boten goeng, boten gripis, iman kita kedah iman kanthi agami Islam, sesrawung kita ugi sesrawung ingkang mawi tatanan Islam, ekonomi kita ugi ekonomi ingkang dipun atur kanthi Islam, politik kita ugi kedah politik ingkang selaras kaliyan ajaran Islam. Allah SWT ngendika:


“ Lan (elinga) nalika Ibrahim diuji dening Pangerane kelawan pirang-pirang kalimah (perintah lan waleran), nuli Ibrahim nindakake kalimat-kalimat mau kanthi sempurna. Allah dhawuh: “ Satuhene Ingsun bakal dadekake sira dadi imam tumraping kabeh manungsa”. Ibrahim matur:”(lan kula ugi nyuwun) sadhengah saking anak turun kawula”. Allah dhawuh: “Janji Ingsun (iki) ora bisa ngenani wong-wong kang padha dhalim”. (QS. Al Baqarah: 124)

Kitab Mu’jamul Ausath jilid 12 sohifah 27-28 negasaken bilih imam, pemimpin, punika mimpin ummat. Wondene ummat inggih punika segolongan ingkang sami. Mila senaosa kita boten kenging memengsahan kaliyan sak sintena kemawon, malah kita kedah nyedherek kaliyan sinten kemawon, ananging perkawis kepemimpinan wonten aturan lan wewaler piyambak. Ewadenten wewaler kalawau, antawisipun bilih pemilihan umum, kita dipun atur supados milih pemimpin ingkang shidiq (jujur), amanah (saged dipun pitados), tabligh (transparan utawi saged padhang-padhangan), lan fathonah (prigel) kangge ngladhosi rakyat. Imam Az-Zamakhsyari nalika nafsiraken ayat punika negasaken bilih tiyang ingkang zhalim, sami ugi keranten imanipun kirang, curang, tukang goroh, cidra ing janji, boten pikantuk dipun pilih dados pemimpin, amargi pemimpin punika tugasipun brastha tumindak zhalim. Kados pundi badhe mujudaken keamanan, keimanan, lan kesejahteraan lan brastha kezhaliman menawi pemimpinipun tiyang zhalim. Ulama’ agung Prof. Dr. Wahbah Zuhaili wonten ing kitabipun Al-Fiqh negasaken bilih tiyang zhalim boten pikantuk dipun pilih dados pemimpin awit badhe ngrisak peradaban. Mila margi kita punika tiyang Islam, tiyang ingkang taat dhumateng aturanipun Allah SWT, mangga kita sami milih selaras kaliyan manah suci kita, niat suci kita, selami tiyang ingkang dipun pilih wau tiyang ingkang shidiq, amanah, tabligh lan fathonah.

Kaum muslimin rahimakumullah!
Perlu kawuningan bilih Undang-Undang Pemilu sampun negasaken larangan ngingingi politik uang utawi money politics. Nanging amargi Undang-undang Pemilu nomer 8 tahun 2012 taksih kathah kekiranganipun ngingingi politik uang utawi money politic, mila ormas-ormas Islam sami kagungan inisiatif kangge nanggulangi politik uang kalawau. Antawisipun, wonten ing pokok pikiran Tanwir Muhammadiyah 2012, dipun tegasaken pitung syarat kepemimpinan. Sepindah, pemimpin kedah tiyang ingkang visioner, ingkang selaras kalian cita-cita bangsa. Kaping kalih pemimpin kedah nasionalis lan humanis tegesipun berjiwa kemanusiaan. Kaping tiga, pemimpin kedah saged bangun paseduluran bangsa ingkang majemuk. Kaping sekawan, pemimpin kedah wantun mundhut resiko saking kebijakanipun. Kaping gangsal, pemimpin kedah saged mundhut keputusan ingkang cepat, tepat lan tegas. Kapng nenem, pemimpin kedah saged ngentasaken masalah-masalah, lan kaping pitu, pemimpin kedah kagungan komitmen moral utawi akhlaq al-karimah supados boten korupsi mangkenipun.
Kangge nggayuh bangsa lan negara ingkang adil makmur, baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafuur, para alim Ulama Nahdhatul Ulama ugi ngawontenaken Konferensi Besar wonten ing pondok pesantren Kempek Cirebon tahun 2012. Sami mutusaken wonten ing bahtsul Masailipin negasaken bilih sedaya peparing saking calon legislatif, pilkada, pilpres lan sanesipun sami ugi arupi zakat, shadaqah, hadiyah, ganti uang mobil, ganti uang rokok, ganti uang kerja ingkang dipun syarataken milih calon, sedaya dipun haramaken supados tiyang Islam saged milih calon ingkang bersih, jujur lan kagungan akhlaq mulia.
Kita yakin ormas-ormas Islam sanesipun kados Rifa’iyah, Sarekat Islam, lan sanes-sanesipun ugi sami wewaleripun. Ingkang mekaten selaras kaliyan hadits sahih riwayat Imam Bukhari lan Muslim, ingkang ringkesipun mekaten:
ثَلَاثٌ لَا يَنْظُرُ اللهُ اِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ
“ Ono wong telung golongan kang ora bakal nompo welas asihe utawi perhatiane Gusti Allah SWT ono ing dino kiyamat”,
Ing antawisipun:
رَجُلٌ بَايَعَ اِمَامًا لَا يُبَايِعُهُ اِلَى لِلدُّنْيَا
“ Wong kang milih pemimpin kerana milih dhuwite utawa bandhane”.

Mila mangga kita sami niat ingkang ikhlas milih pemimpin boten margi bandha dunya, ananging mligi kerana Allah SWT, utawi lillaahi ta’aalaa. Mangga sami rawuh wonten TPS kanthi niat ingkang ikhlas lan tansah sesedherekan dhumateng sedaya tiyang senaosa benten pilihanipun.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

2/21/2014

Wujud Kekuasaan dan Kasih-Sayang Allah-Khutbah Jum'at


Musibah dan bencana yang ada di alam ini apakah kebetulan atau merupakan kehendak dari wujud kekuasaan Allah. Bagi orang yang beriman akan meyakini bahwa semua ini adalah merupakan kehendak Allah, karena dengan musibah dan bencana merupakan ujian bagi hamba-hamba-Nya. Setiap orang hidup pasti diberikan ujian dan cobaan, namun sesungguhnya disaat Allah menunjukkan kekuasaan dan kedigdayaan--Nya Allah mengiringi dengan kasih sayang kepada hamba-Nya. Hal ini karena sudah menjadi hak mutlak Allah yang telah menciptakan kemudian menjaga, melindungi dan memberikan kecukupan kepada hama-hamba-Nya. Allah berbeda dengan makhluknya dan tak ada satu zatpun yang setara dengan Allah.


أَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى أَلَّفَ بِالْاِسْلَامِ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ, وَالَّذِى اَوْجَبَ بِالْاِتِّحَادِ وَحَرَّمَ التَّفَرُّقَ فِى كِتَابِهِ الْمُبِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ هَدٰى مَنْ شَآءَ اِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُدَاعٍ اِلَى الطَّرِيْقِ الْقَوِيْمِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, karena dengan iman dan taqwa itulah kita akan termasuk golongan yang akan di mulyakan oleh Allah, inna akramakum ‘inddallahi atqakum” sesungguh yang paling mulia disisi Allah adalah orang –orang yang bertaqwa.
Rasulullah SAW pernah bersabda,

يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً (رواه مسلم)

"Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. (HR. Muslim)

Bila kita cermati fenomena berkembang di alam ini, baru saja negeri ini menangis lantaran terjadinya banyak sekali musibah, angin puting beliung yang memporak-porandakan permukiman, tanah longsor dan banjir dibeberapa wilayah yang belum reda, dan pada hari Kamis 15 Februari terjadi musibah yang melanda tanah air. Gunung Kelut di Kediri Jawa Timur meletus.

Bila kita perhatikan dan kita hayati sedalam- dalamnya, dikala satu sisi manusia berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, disi lain banyak umat manusia yang melakukan kemaksiatan. Disatu sisi umat manusia tidak lagi membedakan halal dan haram, disi lain banyak manusia yang amat berhati-hati dalam sikap dan perbuatan. Satu sisi banyak orang yang berhati-hati dalam hal makan, minum dan berpakaian, makanan dan minuman yang halal dan thayyib. Tak ingin sedikitpun harta yang haram masuk dalam jasatnya namun disisi lain banyak orang yang tidak meperdulikan halal-haram. Disatu sisi banyak umat manusia yang tidak meyakini akan adanya hari kebangkitan yang akan memberikan keadilan atas segala amal perbuatan mansia, disi lain banyak manusia yang amat yakin akan adanya hari kebangkitan, sehingga seluruh hidupnya dibaktikan untuk mewujudkan ketatan kepada Allah SWT.

Inilah dua macam peristiwa yang saling berlawanan yang tidak akan berakhir hingga berakhirnya alam dunia ini. Manusia yang beriman senantiasa memohon kepada Allah akan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada seluruh hamba-Nya, orang yang beriman selalu memohon kebaikan hidup di dunia dan di akhirat. Orang yang beriman meminta agar seluruh umat manusia dijauhkan dari segala macam bencana. Namun ternyata Allah berkehendak lain, Allah menunjukkan kekuasaannya, betapa banyak kerugian yang ditimbulkan dari kekuasaan dan kedigdayaan Allah. Banyak rumah yang hancur, hilangnya nyawa, rusaknya fasilitas umum, jalan, jembatan, gedung-gedung. Dan juga merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Matinya tanaman dan satwa. Banyak manusia yang kehilangan mata pencaharian dan pekerjaan.

Disaat manusia banyak yang menjerit, karena menebarnya abu vulkanik yang mengganggu kesehatan manusia. Betapa banyaknya air yang dibutuhkan untuk membersihkan dan menjinakkan debu-debu yang berterbangan. Berapa ribu kubik air yang diperlukan untuk membersihkan jalan, jembatan, dermaga, bandara, dedaunan dan lain sebagainya. Namun kuasa Allah tidak menjadikan-Nya menjadi sewenang-wenang terhadap hamba-Nya. Allah memberikan kasih-sayang-Nya dengan turunnya hujan yang dapat membersihkan benda-benda yang terkena abu vulkanik, demikian pula menjernihan udara sehingga lingkungan menjadi segar kembali.

Karena itu ketika sedang terkena musibah Allah memerintahkan untuk bersabar.








“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (QS. Al Baqarah: 155-156)

Suatu saat Allah memberikan ujian dalam bentuk kebahagiaan dan pada sisi lain Allah memberikan ujian berupa kesusahan, seperti rasa takut dan kelaparan









“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS. Annahl: 112)

Ujian dari Allah dalam bentuk ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, bila disikapi dengan kesabaran, maka Allah akan memberikan pahala. Dan barang siapa yang berputus asa maka Allah akan menimpakan siksa. Karena itu Allah mengatakan wabassyirish-shabirin dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. Demikian orang yang bersabar akan menyadari dengan sepenuh hati bahwa dirinya merupakan hamba Allah, Allah akan memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Namun dengan perlakuan Allah ini, Dia tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan hamba-Nya. Walaupun hanya sebesar biji sawi kelak di hari Qiyamat akan diberikan balasan oleh Allah. Tak ada manusia yang merasa di dhalimi, kecuali semua hamba Allah akan merasakan keadilan Allah SWT.
Dunia adalah merupakan lahan untuk beribadah, amal dunia tidak akan pernah dilalaikan kecuali akan menjadi bekal seluruh kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Segala bentuk perkataan, perbuatan dan tingkah laku yang lain akan mempengaruhi kebiasaan hidup. Kebiasaan baik akan mendatangkan kebaikan, kebiasaan buruk akan mendatangkan keburukan. Bila dalam waktu singkat nyaris sama saja antara ketaatan dan kedurhakaan, sesungguhnya Allah akan menguji hambanya dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya.

Akhirnya mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat kenikmatan bukan jalannya orang-orang yang dimurkai oleh Allah SWT, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هٰذَا وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ



الخطبة الثانية

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.