3/26/2014

Uvoria Kehidupan Dunia



Fakta yang terjadi ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, kemajuan suatu bangsa yang ditandai dengan kemakmuran kehidupan masyarakat, dengan naiknya taraf ekonomi masyarakat. Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan terknologi langsung dapat dinikmati oleh segelintir orang yang telah diberikan kesempatan oleh Allah untuk menikmati kemegahan kehidupan dunia. Namun yang disayangkan bahwa kenikmatan yang diberikan oleh Allah tersebut dipandang sesuatu yang abadi, bahkan segala macam cara dilakukan untuk pemenuhan hasratnya itu. Kadang diantara mereka mengesampingkan kehiduapan akherat yang merupakan kehidupan yang sesungguhnya. Untuk jelasnya kami muat dalam edisi khutbah Jum'at:

ألْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى أَلَّفَ بِالْاِسْلَامِ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ, وَالَّذِى اَوْجَبَ بِالْاِتِّحَادِ وَحَرَّمَ التَّفَرُّقَ فِى كِتَابِهِ الْمُبِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ هَدٰى مَنْ شَآءَ اِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُدَاعٍ اِلَى الطَّرِيْقِ الْقَوِيْمِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Setahap demi setahap, dari sedikit yang dilaksanakan dengan istiqomah, dimulai dari diri sendiri dan dimulai dari sekarang untuk berbalik dari perbuatan keji dan munkar, salah dan fitnah menuju pada jalan petunjuk Allah SWT. Insya-Allah dengan niat yang ikhlas, tekad yang bulat sesuatu yang berat akan menjadi ringat, sesuatu yang sulit akan menjadi mudah, segala yang asing akan menjadi kebiasaan. Yang akhirnya akan terwujud pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah yang pada akhirnya Allah akan memenuhi janjinya yaitu dengan mencurahkan rahmatnya bagi suatu penduduk yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
“ Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’rof: 96)

Fakta yang terjadi ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, kemajuan suatu bangsa yang ditandai dengan kemakmuran kehidupan masyarakat, dengan naiknya taraf ekonomi masyarakat. Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan terknologi langsung dapat dinikmati oleh segelintir orang yang telah diberikan kesempatan oleh Allah untuk menikmati kemegahan kehidupan dunia. Namun yang disayangkan bahwa kenikmatan yang diberikan oleh Allah tersebut dipandang sesuatu yang abadi, bahkan segala macam cara dilakukan untuk pemenuhan hasratnya itu. Kadang diantara mereka mengesampingkan kehiduapan akherat yang merupakan kehidupan yang sesungguhnya, Allah SWT telah berfirman:

“ Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”. (QS. Al Hadid: 20)

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Dari ayat tersebut dapat kita ambil hikmahnya:
1. Bahwa kehidupan dunia itu sesuatu yang fana, suatu saat akan sirna. Harta benda, pangkat, tahta, jabatan dan wanita semua akan ditinggalkan atau akan meninggalkan.Tiada teman, saudara kecuali hanya amal perbuatannya, Rasulullah SAW pernah bersabda

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاثَةٌ : أَهْلُهُ وَمالُهُ وَعَمَلُهُ: فَيَرْجِعُ اثْنَانِ. وَيَبْقَى وَاحدٌ: يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ " متفقٌ عليه

“ Tiga perkara yang akan mengikuti mayat. Keluarga, harta benda, dan amal perbuatannya. Lantas yang dua akan kembali yang satu ikut kepadanya. Keluarga dan harta bendanya akan kembali, sedang amal perbuatnnya yang akan ikut dengannya”. (HR.Buchari Muslim).

Yang jadi pertanyaan, amal apakah itu, amal baik atau buruk? Bila amal baik maka akan menjadi pembela dan pelindung ketika berhadapan dengan pengadilan Allah, namun sebaliknya bila itu adalah amal buruk maka akan menjerumuskannya sehingga jatuh dalam siksa dan azab Allah SWT.

2. Allah SWT mengambil perumpamaan seperti air hujan yang dapat menumbuhkan beraneka macam tanaman, bahkan ketika musim kemarau, udara panas, tanah kering bahkan ada suatu wilayah yang mengalami kekurangan air bersih. Dalam kondisi seperti ini banyak tanaman yang mengering lalu mati. Namun ketika turun hujan tanaman kembali akan menghijau bahkan biji-bijian juga akan tumbuh. Hal seperti ini sangat mengagumkan khususnya bagi para petani. Namun kemudian amat mengherankan ketika hujan turun dengan lebatnya banyak tanaman yang menguning kemudian mati. Allah SWT berfirman:
“ Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah”. (QS.Al Fathir: 5)

3. Alam akhirat itu untuk mewujudkan keadilan Allah, seluruh hamba Allah akan memperoleh balasan sesuai dengan amal perbuatannya dan sedikitpun tidak ada yang teraniaya:


“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al Zalzalah: 7-8)

4. Kehidupan dunia hanyalah tipu muslihat yang melalaikan, Allah berfirman:
“ Dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”.(Al Ankabut: 64).
Rasul SAW bersabda:
أَللّٰهُمَّ لَا عَيْشَ اِلَّا عَيْشُ الْآخِرَةِ (متفق عليه)

“Ya Allah, tiada kehidupan yang sejati kecuali akherat (HR. Buchari Muslim)

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Allah SWT adalah dzat yang Maha Adil dan Bijaksana, semua yang akan terjadi merupakan kehendak-Nya. Allah memberikan janji dan ancaman, Allah memberikan jalan yang baik dan buruk dan memberikan kebebasan kepada hamba-Nya untuk memilihnya. Ingin memperoleh rahmat Allah maka jalankan perintah Allah, ikuti sunnah rasul, maka akan selamat didunia dan diakherat, di dunia akan dimuliakan oleh Allah demikian pula di akhirat.
Kehidupan dunia itu diibaratkan seperti orang yang berhenti untuk minum, namun dengan waktu yang singkat itu untuk meraih keutamaan dan kemuliaan yang lebih banyak, karena setiap amal baik manusia akan dilipatgandakan oleh Allah. Karena itu untuk meraih semua itu tiada jalan lain agar senantiasa melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, serta berupaya untuk meraih keutamaan dengan menjalankan ibadah-ibadah sunnah yang telah digariskan oleh Allah dan rasulnya.
Akhirnya mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat kenikmatan bukan jalannya orang-orang yang dimurkai oleh Allah SWT, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.