10/07/2020

Protokol Keagamaan dan Protokol Kesehatan, Usaha dan Ikhtiar Atasi Covid-19, Khutbah Bahasa Indonesia

Covid-19 masih belum reda, oleh karena itu jangan menyepelekan dengan menganggap enteng. Namun kita harus yakin bahwa musibah pandemi ini insya-Allah akan berakhir atas kekuasaan Allah dan rahmat dan rahim Allah kepada kita sekalian. Karena itu marilah kita melaksanakan dua protokol sekaligus yang pertama adalah protokol keagamaan yang kedua protokol kesehatan.

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَتِ وَالنُّوْرِ ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ,أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ الْخَالِقُ الْبَارِءُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاءُالْحُسْنَى, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ,اَلْمَبْعُوْثُ بِالْحَقِّ وَالْوَفَى. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ الْهُدَى أَمَّا بَعْدُ: اَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنُ رَحِمَكُمُ اللهُ, اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ, اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ رَبُّكُمْ فِى الْقُرْانِ الْكَرِيْمِ اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا 

 

Segala puji hanya bagi Allah, milik Allah, Tuhan yang senantiasa menyempurnakan nikmatnya kepada kita sekalian, nikmatnya tercurah tiada henti rahmat dan barokah nya terbentang luas tiada tepi. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada uswah hasanah kita, junjungan kita nabi Muhammad SAW, para keluarga para sahabat dan semua orang yang senantiasa mengikuti dan menghidupi sunnah-sunnahnya. 

 

Kaum muslimin yang berbahagia. 

Marilah iman dan Islam yang sampai detik ini masih tertancap di hati kita, terus kita pelihara dan kita tingkatkan menjadi taqwa yang sebenarnya. Dengan melaksanakan perintah-perinah Allah dan rasulnya seiring dengan usaha kita di dalam meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah dan rasul itulah takwa yang sebenarnya. Dan kita yakin, bagaimana Allah janjikan kepada kita, semoga kita semuanya akan masuk di antara hamba-hambanya yang dimuliakan di sisi-nya karena ketakwaan kita .

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al Hujurat: 13)

 

 Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah. 

Marilah kita sadari bersama-sama, bahwa sampai dengan hari ini Covid-19 masih belum reda, oleh karena itu jangan sekali-kali kita menyepelekan dengan menganggap enteng dalam masalah covid ini. Namun kita harus yakin bahwa musibah pandemi ini insya-Allah akan berakhir atas kekuasaan Allah dan rahmat dan rahim Allah kepada kita sekalian. Oleh karena itu jemaah Jum’ah Rahimakumullah marilah kita bersama-sama melaksanakan dua protokol sekaligus yang pertama adalah protokol keagamaan yang kedua protokol kesehatan. 

 

Melaksanakan protokol keagamaan kita mempraktekkan kandungan surah yang pendek yaitu surat Al ‘Asr di sana ada empat perkara yang sangat mendasar yang harus kita laksanakan: 

 

Pertama: Kuatkan iman, Tauhidullah dan sekaligus jauhilah, hindari segala bentuk kemaksiatan. Suatu bencana suatu musibah tidak akan diturunkan oleh Allah ke bumi kecuali karena sebagian penduduk bumi melakukan kezaliman baik terhadap Allah maupun terhadap dirinya Allah mengingatkan kepada kita dalam surat Al Qashas ayat 59:

“Dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” 

 

Jadi sekarang pandemi Covid-19 sudah melanda seluruh dunia, ini menandakan bahwa seluruh penduduk dunia ini sudah melakukan perbuatan kezaliman, baik terhadap Allah maupun terhadap dirinya sendiri. 

 

Kedua, pesan surat Al “Asr “wa ‘amilus shalihat”. Mari kita tegakkan amal shalih, berupa apa saja, ibadah fardhu kita kita tingkatkan kualitasnya dan ketepatan waktunya, syukur dengan menambah salat-salat sunnah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, shaum sunnahnya marilah kita pelihara, shadaqahnya apalagi, karena shadaqah itu satu diantara hikmahnya adalah bisa menghindarkan dari kemurkaan Allah kepada hamba-Nya dan bisa mengangkat bencana yang menimpa. Oleh karena ada orang yang menyesal karena sedikit shadaqahnya, sehingga ingin dikembalikan lagi hidup di dunia:

"Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?" (QS. Munafiqun: 10)

 

Demikian pula marilah kita tingkatkan akhlak pribadi, keluarga dan akhlak sosial kita dengan berbuat baik atau dengan amal shalih, jangan lupa muamalahnya yang benar dalam transaksi, jual-beli jangan ada tipuan, jangan ada kecurangan, jangan ada kepalsuan. Mudah-mudahan dengan itu Allah memberikan ampunan kepada kita. 

 

Ketiga, budayakan kebenaran “tawa shaubil haq” baik benar didalam niat, apapun yang akan dikerjakan, benar di dalam ucapan kepada siapapun, jangan ada ketidakjujuran, apalagi dalam hal-hal yang yang sangat penting.

 

Kaum muslimin yang dirahmati Allah. 

Kita memang diperintahkan untuk terus berbuat benar, jujur dan terus bergaul dengan orang-orang yang benar dan orang-orang yang jujur,

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. Attaubah: 119) 

 

Keempat: budayakan kesabaran “watawa shaubis shabr”, sabar dalam menghadapi apapun, cobaan yang sedang menimpa kepada kita sekalian termasuk pandemi saat ini. Oleh karena itu jangan putus asa, yakinlah bahwa suatu saat, dengan usaha dan ikhtiar kita sesuai dengan tuntunan Allah dan rasulnya insya- Allah, Allah akan mengangkatnya:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung”. (QS. Ali Imran: 200) 

 

Yang kedua protokol kesehatan sebagaimana, keputusan pemerintah agar membiasakan memakai masker setiap keluar rumah, biasakan cuci tangan setelah melakukan semua kegiatan, biasakan jaga jarak, seperti yang sedang kita laksanakan sekarang ini, shaf yang mestinya rapat, namun karena pandemi ini kita renggangkan, untuk menjaga jangan ada penyebaran virus yang berbahaya ini, dan dalilnya jelas “sadduddara’i” yaitu menutup pintu kemadharatan untuk meraih kemanfaatan ini besar. 

 

Kaum muslimin Jemaah Jum’ah Rahimakumullah. 

Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita sekalian:

 الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ 

'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. (HR. Muslim) 

 

Hadits tersebut mengingatkan kepada kita sekalian, bahwa mukmin yang kuat, sehat lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah dalam segala urusan. Di tengah hati situ diperingatkan kepada kita, supaya kita jangan berbuat lemah, jangan putus asa, kita terus berikhtiar dan kita terus berdoa kepada Allah, agar pandemi yang sedang kita hadapi ini mudah-mudahan segera berakhir, amin ya Rabbal ‘alamin.

 

 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ