4/29/2020

Shalat dan Puasa Nabi Daud Paling Dicintai Allah


Setiap orang menginginkan shalatnya adalah shalat yang baik, shalat yang khusyuk, shalat yang diterima oleh Allah. Demikian pula ibadah puasa Ramadhan yang sedang dilaksanakan ini menjadi ibadah puasa yang baik, ibadah puasa yang diterima oleh Allah, sehingga bisa mengangkat derajatnya menjadi orang-orang yang bertakwa. Sebagaimana telah dijanjikan Allah di dalam Alquran surat Albaqarah ayat 183.

Ibadah shalat adalah suatu kewajiban bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah, sehingga dengan kewajiban ini orang-orang yang tadinya melaksanakan shalat itu terasa berat dan susah, tapi kemudian shalat itu menjadi kebutuhan. Bila kebetulan suatu saat lupa, tidak menegakkan shalat, maka dia akan merasakan ada sesuatu yang kurang atau hilang, ibadah shalat bagi sebagian orang menjadi kebutuhan karena apa, ketika orang menegakkan shalat pada dasarnya sedang bermunajat kepada Allah.

Dari waktu ke waktu, orang yang beriman ingin selalu memperbaiki kualitas shalat, Bagaimanakah cara untuk memperbaiki kualitas shalat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan 1) Meneguhkan dan menguatkan niat, yang semata-mata untuk mencari ridha Allah. 2) Sempurnakanlah wudhu, karena wudhu adalah syarat syah untuk menegakkan shalat. Jadi kalau shalat itu tanpa wudhu maka shalatnya tidak sah, ketika wudhu hendaknya menggunakan aturan syariat Islam.3) Meningkatkan ibadah shalat sunnah, seperti shalat sunnah rawatib sebelum atau sesudah shalat fardu kecuali sesudah shalat Asar dan shalat Subuh. 4) Memahami setiap bacaan shalat diiringi sikap tumakninah. 5) Memperbanyak zikir, mengingat Allah dengan zikir-zikir yang telah dicontohkan Rasulullah, zikir yang banyak, zikir dengan lisan, hati dan perbuatan.

Ibadah yang berkualitas bukan sesuatu yang datang dengan tiba-tiba, tetapi harus melalui usaha dan pelatihan yang sungguh-sungguh. Nabi Daud adalah salah satu rasul yang tingkat Ibadahnya dicitai Allah SWT, sebagaimana sabda rasul:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ أَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَكَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَيَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

"Shalat yang paling Allah cintai adalah shalatnya nabi Daud ‘alaihissalam dan shaum (puasa) yang paling Allah cintai adalah shaumnya nabi Daud ‘alaihissalam. Nabi Daud ‘alaihissalam tidur hingga pertengahan malam lalu shalat pada sepertiganya kemudian tidur kembali pada seperenam akhir malamnya. Dan nabi Daud ‘alaihissalam shaum sehari dan berbuka sehari".
(HR. Buchari: 1063)

Dengan kebaikan ibadah ini maka Rasulullah tetap melanjutkan syari’at nabi Daud sebagai ibadah sunnah. Dan yang perlu diingat bahwa ibadah sunnah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan akan dinilai seperti ibadah yang difardhukan. Ramadhan menjadi bulan pesta ibadah, biasakan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah sehingga kelak setelah selesai bulan Ramadhan akan menjadi kebiasaan baik untuk dilanjutkan. Ibadah-ibadah ini akan membimbing hamba Allah yang mempunyai iman yang teguh dan akhlakul karimah.