4/28/2013

Sederhana dalam makan dan minum


Makan dan minum adalah merupakan fitrah kebutuhan hidup manusia. Karena itu manusia dikatakan masih hidup bila masih mau makan dan minum tentu saja juga bernafas. Namun bedanya kalau bernafas sudak menjadi gerakan reflek menghirup oxigen yang sudah tersedia, dan tidak diketahui batas ambang berlebihannya. Namun bila makan dan minum berkaitan dengan kebutuhan dan nafsu, karena itu bila merasakan enak maka akan makan dan minum yang berlebih-lebihan. Karena itu bagaimanakan petunjuk Allah dan utusannya, marilah kita ikuti naskah khutbah Jum'at sebagaimana tersebut dibawah ini:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ ونفسى بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.


Perut adalah sumbernya penyakit, karena didalam perutlah tertampung semua yang dimakan. Ada berapa jenis jenis makanan yang setiap hari masuk ke dalam perut, tentu saja ada zat yang di butuhkan oleh tubuh dan ada pula yang tidak di butuhkan. Sehingga yang tidak di butuhkan akan menjadi timbunan lemak dalam tubuh. Allah SWT berfirman:
...makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al a’rof: 31)

Berlebih-lebihan adalah sesuatu yang melampui batas, adapun garis batasnya:
1. Batas thabi’i atau naluri seperti lapar, kenyang, haus dan hilangnya dahaga. Barang siapa yang merasakan lapar kemudian makan dan menghentikan makan ketika sudah merasakan kenyang walaupun masih merasakan enak. Demikian pula ketika merasakan haus kemudian minum dan menghentikan minum ketika hausnya sudah hilang. Maka hal yang demikian ini tidak dapat disebut berlebih-lebihan dalam makan dan minum. Sehingga makanan dan minuman akan berguna baginya. Rasulllah SWT mempunyai kebiasaan senantiasa menghentikan makan ketika merasakan kenyang, bahkan cara makan rasul adalah dengan menggunakan tiga jarinya.
2. Batas ekonomis, yaitu membelanjakan ukuran tertentu sesuai dengan kebutuhan yang diselaraskan dengan pemasukannya. Ukurannya yang tidak menghabiskan seluruh hasil usahanya. Tidaklah kebutuhan hidup dapat di cukupi dalam sewaktu-waktu, karena ada kebutuhan yang dapat dipenuhi dalam waktu singkat. Waktu yang agak lama, atau lama sekali bahkan bisa jadi ada suatu kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi karena penghasilan tidak memungkinkan untuk dicukupi.
3. Batas syara’. Allah SWT telah mengharamkan beberapa jenis makanan. Misalnya bangkai, daging babi, binatang yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah, minuman khamr dan segala yang memabukkan. Memakai pakaian sutera bagi laki-laki dan makan dan minum dengan menggunakan bejana yang terbuat dari emas dan perak. Bila batas syarak ini dilanggar maka berarti telah melakukan perbuatan berlebih-lebihan.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Allah SWT melarang pada hamba-Nya untuk bersikap yang sederhana makan dan minum dalam arti tidak berlebih-lebihan dalam hal makan dan minum. Karena itu menurut Rasulullah SAW bahwa makan pada dasarnya sekedar untuk menegakkan punggungnya saja. Rasul menjauhi makan makanan yang berkebih-lebihan dan rasul mengatakan bahwa didalam tubuh manusia terdiri dari tiga bagian:

.....فَثُلُوْثٌ لِطَعَامِهِ, وَثُلُوْثٌ لِشَرَابِهِ, وَثُلُوْثٌ لِنَفْسِهِ (رواه النساء والترمذى)

“.....maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.

Pedoman dari Rasulullah ini telah disampaikan 14 abad yang lalu, karena memang didalam perut menginginkan pemasukan yang seimbang. Dengan keseimbangan tersebut akan terwujud kesetabilan tubuh, karena sesungguhnya tubuh manusia membutuhkan makanan, minuman dan oksigen. Bila hal ini terjadi ketidakseimbangan maka akan menimbulkan kedisharmonisan dalam tubuh yang akhirnya berdampak pada derajat kesehatan semakin menurun.

Perlu kita ketahui bahwa, munculnya beraneka macam penyakit yang terdeteksi dengan kemajuan science dan teknologi kedokteran dari penyakit jantung yang disebabkan oleh tingginya colesterol, tregeserit, glocosa ini karena pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Demikian pula penyakit asam urat, hypertensi, kangker dan penyakit-penyakit lainnya ini semua diantaranya disebabkan karena makanan, mengkonsumsi makanan yang berlebihan. Sampai pada tindakan tidak memperhatikan makanan yang halal dan haram, tayyib dan madharat. Karena itu Allah SWT memberikan pedoman:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al Baqarah: 168)

Karena itu sebaik-baik muslim dalam hal makan dan minum adalah yang halal dan thayyib. Kebutuhan konsumsi yang halal berarti segala sesuatu yang tidak dilarang oleh syariat Islam, misalnya mengkonsumsi darah, daging babi, daging bangkai (yang mati sendiri), daging hewan hasil sembelihan tanpa menyebut nama Allah, perjudian, dan lain sebagainya, sebagaimana tersebut didalam Alquran surat Al An’am: 145.

Kebutuhan konsumsi yang tayyib secara fisik terlihat kebaikannya dari aspek kesehatan, tidak kotor dan berbau busuk. Dan ketika sudah dimakan menyehatkan badan. Sesungguhnya segala aturan syari’t bila ditepati maka akan mendatangkan kemaslahatan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu ketika mempunyai kebiasaan untuk makan makanan yang berlebihan maka sesungguhnya telah mengikuti langkah-langkah syetan. Dan ketahuilah bahwa syetan itu musuh yang nyata bagi manusia.
Karena itu ketika manusia mengikuti langkah-langkah syetan, maka jalan Allah yang dilarang justeru yang akan dilaksanakan dan manusia akan semakin jauh dari Allah SWT. Rasulullah SAW memerintahkan:

كُلُوْا وَأشْرَبُوْا وَتَصَدَّقُوْا وَالْبَسُوْا فِى غَيْرِ مَخِيْلَةٍ (كِبْرٌ وَاِعْجَابُ النَّفْسِ) وَلَا سَرَفٍ فَاِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعَمِهِ عَلَى عَبْدِهِ (روا النساء وابن ماجه)


“ Makanlah, minumlah dan bersedekahlah, pakailah pakaian tanpa bersikap sombong dan membanggakan diri, tanpa berlebih-lebihan, karena sesungguhnya Allah senang melihat bekas nikmat-nikmat-Nya kepada hamba-Nya”.

بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايت والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هو السميع العليم.

ألخطبة الثانية

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.