1/23/2014

Wujudkan Pribadi Sehat


Kehidupan di dunia ini didominasi oleh dua hal yang saling berlawanan, sehat-sakit, besar-kecil, tua-muda, hidup- mati, kenyang-lapar, tinggi-pendek dan sebagainya. Dalam kesempatan ini kami akan menyampaikan satu keadaan manusia saja yaitu sehat-sakit. Bila kita disuruh memilih menjadi pribadi yang sehat atau sakit, tentu memilih ingin sehat. Lalu bagaimana bila melihat megahnya rumah sakit, ruangan ber-ac, para dokter dan perawat yang ramah-ramah, menu makan terjamin, bergizi, sehat dan diberikan dengan teratur. Tetap akan memilih tinggal di dalam rumah sederhana, tanpa ac, tanpa dokter dan perawat, tanpa obat-obatan. Karena sejauh ini banyak rumah sakit dibangun dengan fasilitas yang lengkap namun tidak mau menempati bila tidak terpaksa.

Baru-baru ini jari tangan penulis sebelah kanan tidak bisa untuk menggenggam, pada persendian terasa kaku dan bila digunakan untuk menekuk sakitnya bukan main. Satu dua hari sampai berminggu hampir satu bulan dibiarkan saja namun ternyata sakitnya tidak kunjung sembuh, sehingga dengan terpaksa harus berobat ke rumah sakit. Dokter menyarankan untuk menjalani fisioteraphy satu paket yaitu empat kali.

Pemerintah memberikan pelayanan kesehatan bagi orang-orang yang sakit dengan Askes, Jamkesmas, BPJS, sehingga banyak orang yang merasakan terbantu dengan program tersebut. Terutama untuk biaya berobat, saya sendiri merasa gratis, karena setelah berobat saya tidak membayar. Walaupun yang sesungguhnya pada setiap bulan membayar iuran untuk jaminan kesehatan. Masya-Allah setiap saat berobat selalu antri dan berjubel, nyaris harus meluangkan waktu setengah hari sampai satu hari penuh untuk mendapatkan pelayanan medis.

Semua orang harus bersabar, tidak bisa saling mendahului karena semuanya sudah menggunakan sistem antrian. Tidak semua pasien dapat ditangani oleh seorang dokter, katakanlah orang terkena penyakit dalam, dia mengeluh kepalanya pusing, leher belakang terasa kaku. Maka dokter akan menyarankan untuk cek darah kolestrol, trigeserit, gula, dan kemungkinan harus dirongsen. Setelah semua proses dijalankan hanya dokter yang dapat membaca. Dari pembicaraan para pasien, bahwa saudaranya ada yang dirujuk ke bagian syaraf, poly jantung, poly paru dan sebagainya. Duh begitulah panjangnya jalan yang harus ditempuh untuk mengembalikan status sehat. Oleh karena itu sulit untuk disadari bahwa dirinya sehat yang suatu saat akan sakit dan ketika sakit apa yang bisa dilakukan.

Ketika sedang sakit bersabar ketika sehat bersyukur. Bila sedang sakit tidak bersabar maka sakitnya tidak akan sembuh-sembuh bahkan akan menjadi komplikasi, penyakit-penyakit lainnya akan nebeng. Ingat bahwa sabar itu adalah sikap hati, maka bila hati sakit semuanya akan menjadi sakit. Namun bila hati ikhlas penyakit akan takut sehingga kesehatan akan pulih kembali. Demikian pula ketika sedang sehat maka bersyukur. Syukur adalah perasaan hati, ketika pandai bersyukur maka Allah akan menambah nikmatnya. Kesehatan adalah nikmat Allah yang tidak terkira, karena itu jangan diingkari. Karena bila sehat tidak bersyukur maka, kembalilah pada tujuan penciptaan manusia dan apakah yang kita cari dalam hidup ini.

1/17/2014

Keteladanan Rasulullah Muhammad SAW Dalam Hal Makan dan Minum



Makan dan minum adalah salah satu sifat jaiz Rasulullah yang merupakan sifat-sifat basyariyah. Rasul berpedoman bahwa makan dan minum terdapat aturan-aturan tertentu yang harus dilaksanakan. Seperti makan makanan yang halal dan thayyib serta tidak berlebih-lebihan.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ ونفسى بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.


Sesungguhnya didalam diri Rasulullah SAW terdapat suri tauladan yang baik, sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

Keteladanan Rasulullah ini telah disampaikan oleh Allah SWT secara nyata di dalam kitabullah. Keteladanan ini dalam segala hal kehidupan manusia, dalam konsep aqidah dan keyakinan, beliau seorang yang paling kuat imannya telah teruji baik dalam keadaan suka maupun duka, dalam kesendirian maupun dalam kelompok umatnya. Dalam hal akhlaqnya beliau diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia. “Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq”. Dalam hal kepemimpinan beliau telah terbukti menjadi pemimpin yang tegas, sederhana, dihormati oleh umatnya dan disegani oleh para musuhnya. Dalam bidang sosial kemasyarakatan beliau adalah pembela dan pelindung para dhu’afa’, fakir- miskin dan beliau mencintai anak-anak yatim.

Keteladanan yang disampaikan oleh Allah, kemudian waktulah yang membuktikan bahwa Rasulullah adalah pribadi yang sempurna. Karena itu dalam kesempatan yang singkat ini khatib hanya akan menyampaikan keteladanan Rasulullah dalam hal makan dan minum. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa kita mempunyai kebiasaan makan dan minum yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Karena itu bila kita mengakui sebagai umat Islam umatnya Rasulullah berupayalah untuk berittiba’ kepada rasul.

Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:31)
Ada beberapa tuntunan yang diberikan oleh Rasulullah SAW dalam hal makan dan minum:
1. Berdo’a, dan bila lupa tidak berdo’a dan ingat pada tengah-tengahnya maka bacalah basmalah.

من نسي أن يذكر الله في أول طعامه فليقل حين يذكر : باسم الله في أوله وآخره


“barangsiapa lupa bahwa menyebut nama Allah pada awal makannya, maka hendaklah dia berkata ketika ingat “dengan Nama Allah pada awalnya dan akhirnya”
2. Mencuci tangan sebelum makan
3. Sambil duduk

رأيت النبي صلى الله عليه وسلم مقعياً يأكل تمراً

“Aku melihat Nabi SAW dalam keadaan duduk ketika makan buah kurma”

4. Tidak banyak bicara
5. Dengan tangan kanan

إذا كان أحدكم فليأكل بيمينه ، فإن الشيطان يأكل بشماله ويشرب بشماله

“Apabila seseorang kamu makan, maka hendaklah dia menggunakan tangan kanannya. Ini karena, Syaitan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya”
6. Mengambil yang terdekat
7. Tidak mencela makanan

مَا عَابَ رسول صلى الله عليه وسلم طَعَامًا قَطُّ ، اِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ

“Nabi SAW tidak pernah mencela makanan sedikitpun. Sekiranya nabi berminat, pasti baginda akan memakannya. Dan jika baginda tidak menyukainya, baginda akan meninggalkannya”
8. Tidak berlebih-lebihan.
Ditegaskan oleh Allah dalam Alquran Surat Al A’rof ayat 31:

.......makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan..

مَامَلَأَبْنُ اَدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ, حَسْبُ ابنِ اَدَمَ اَكْلَاتٍ يُقِمْنَ صُلْبَهُ, فَاِنْ كَانَ فَاعِلًا لَامَحَالَةَ, فَثُلُوْثٌ لِطَعَامِهِ, وَثُلُوْثٌ لِشَرَابِهِ, وَثُلُوْثٌ لِنَفْسِهِ (رواه النساء والترمذى)

“ Tidaklah anak Adam mengisi bejana yang lebih buruk daripada perutnya sendiri. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang punggungnya. Kalau ia memang harus melakukannya, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.

Menurut Ibnul Qoyyim Al Jauziah dalam kitab Tibbun Nabawi bahwa kelebihan makanan akan menimbulkan penyakit, karena mengkonsumsi makanan sebelum makanan dalam tubuh tercerna, atau mengkonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan tubuh, atau karena mengkonsumsi beraneka macam makanan yang sulit dicerna. Demikian pula menurut Imam Syafii bahwa perut yang penuh dengan makanan akan dapat membahayakan fngsi hati dan tubuh, karena kekenyangen akan mengakibatkan tubuh menjadi berat, hati keras, mengurangi kecerdasan, membuat ngantuk, serta melemahkan pelakunya untuk beribadah.

Rasulullah menghentikan makan sebelum merasa kenyang, dan cara makan Rasul adalah dengan menggunakan tiga jarinya:

رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم يَأْكُلُ بِثُلَاثِ أَصَابِعَ ، وَاِذَا فَرَغَ لَعِقَهَا (رواه مسلم

Maksudnya;
“saya melihat Rulullah SAW makan dengan dengan menggunakan tiga jarinya, dan bila sudah selesai makan maka beliau memakan sisa makanan yang menempel pada jari-jarinya ”

9. Makan secara bersama-sama
10. Tidak mengeluarkan suara ketika mengunyah
11. Tidak memperhatikan orang yang sedang makan
12. Tidak menyisakan makanan
13. Membaca hamdalah.

بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايت والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هو السميع العليم

1/15/2014

Khutbah Kedua Tiap Jum'at

Khutbah Jum'at adalah salah satu rukun menegakkan shalat Jum'at. Karena itu bila shalat Jum'at ditegakkan tanpa khutbah maka shalatnya tidak syah. Dan Khutbah Jum'at ada khutbah pertama dan kedua, Khutbah pertama biasanya terdiri dari uraian-uraian singkat tentang pesan-pesan iman dan taqwa kepada Allah dan nasehat-nasehat lainnya yang berkaitan dengan aqidah, syari'ah, akhlaq, fadhailul a'mal dan juga peristiwa-peristiwa aktual. Misalnya tentang Hari Besar Islam, Hari Libur Nasional, persitiwa alam dan lain sebagainya. Adapun khutbah kedua sebagai penutup khutbah, kadang khatib masih melanjutkan materi khutbah pertama yang berupa kesimpulan, namun ada juga yang berbeda karena khutbah kedua hanya mengucapkan pujian, membaca shalawat, wasiat iman dan taqwa dan kemudian berdo'a.
 

الخطبة الثانى

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

1/13/2014

Nuladhani Sifat-Sifat Wajibing Rasulullah SAW, Khutbah Bahasa Jawa



Rasulullah Muhammad SAW ngghadhahi sifat-sifat wajib wonten sekawan inggih punika shiddiq, amanah, tabligh, fathanah. Shiddiq artosipun bener utawi jujur amargi rasulullah pribadi ingkang boten nate suwala lan duraka, malah sifat-sifat punika sampun tinanem nalika tasih alit sahingga ing antawis rencang-rencangipun kasebat dados al amin. Amanah artosipun ingkang saget dipun pitados jalaran punapa kemawon ingkang Rasulullah aturaken inggih dipun tindakaken. Tabligh artosipun ingkang ngaturaken perkara ingkang haq, punapa ingkang dipun aturaken mesthi beneripun amrgi sumberipun saking Allah SWT. fathanah tegesipun limpat, nanging limpatipun botendipunginakaken kangge perkawis-perkawis mungkarat.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Mangga sesarengan kita sami ningkataken iman lan taqwa kita dhateng Allah SWT, inggih punika tansah ngugemi lan nindakaken dhawuh-dhawuhipun Allah lan nebihi sedaya awisanipun Gusti Allah. Kanthi mekaten kita saget ngajeng-ajeng pikantuk kabegjan wiwit dunya dumugining akherat samangke.
Wujud nindakaken dhawuhipun Gusti Allah, inggih punika kita tansah nuladhani Rasulullah SAW, jalaran Allah sampun paring warta:


“Satuhune ing dalem pribadine Rasulullah punika manggon suri tauladan kang bagus, kanggo wong-wong kang ngarep-arep rahmate Gusti Allah, lan marang dina akhir piyambake tansah eling marang Gusti Allah”.

Warta punika saking Gusti Allah, sanes saking kawulanipun Gusti Allah, kanthi mekaten warta punika dados warta ingkang saestu leres lan kedah dipun yakini. Lan wekdal sampun buktikaken, bilih Rasulullah SAW nalika tasih alit dipun cathet dados lare ingkang jujur sahingga dipun paringi gelar Al Amin. Sak terasipun nalika sampun dewasa lan dipun angkat dados rasul piyambakipun gadhahi sifat-sifat:
1. Siddiq tegesipun bener lan jujur, sahingga Rasulullah dados pribadi ingkang bener lan dipun beneraken pangendikanipun (Siddiq lan shodiqul masduq). Sedaya pang
endikanipun rasul punika dipun jagi dening Allah SWT:

“ Lan ora ana pangendikane iku (Alquran) miturut hawa nafsune. Pengendikane iku ora ana liya kejaba wahyu kang diwahyukake (marang dheweke)”. (An-Najm: 3-4).

2. Amanah tegesipun Rasulullah punika pribadi ingkang saget dipun pitados. Rasul tansah nindakaken hukum-hukum kanthi leres lan pas. Semanten ugi Rasulullah boten nate cidra ing pengendikanipun.
“Sapa wonge goroh nganggo jeneng-Ku, mangka siapna panggonane sajerone genine neraka “ (Bukhari, Muslim )

3. TABLIGH tegesipun ndugekaken utawi nyeberaken wahyu saking Allah, boten wonten ingkang dipun umpetaken. Sedaya wahyu saking Allah dipun sebaraken dhateng kawulane, minangka pangrembakanipun Islam agami rahamt dhateng sedaya alam.
4. FATANAH tegesipun wicaksana. Kanthi mekaten Rasulullah saget mangertosi sedaya dhawuh-dhawuhipun Gusti Allah. Semanten ugi saged ngadhepi tiyang tiyang ingkang mungsuhi kanthi tegas lan bukti ingkang jelas.

Sifat-sifat rasul punika, menawi saget dipun tindakaken dening sedaya tiyang yektos badhe nuwuhuken ewah-ewahan ingkang ngedab-edabi, lan akhiripun badhe mujudaken pegesangan ingkang bahagia wiwit dunya dumuging akherat.
Minangka kagem tamsil, kita asring midhangetaken siaran ing TV, radio lan surat kabar, wonten tiyang ingkang nindakaken korupsi, pencurian, perzinaan, parampokan lan sasanesipun, sasampunipun dipun tuntut wonten pengadilan piyambakipun selak boten nate nindakaken pedamelan punika. sinaosa sampun wonten saksi, lan bukti-buktinipun anangin tetep selak. Sahingga kagem kita dados perkawis ingkang samar, sinten ingkang leres lan singten ingkang lepat.
Sinten sajatosipun ingkang lepat, saben tiyang sami paring pembelaan, ingkang penting piyambakipun slamet, boten dipun ukum lan saterasipun. Tumindak punika amargi sampun boten wonten sifat jujur, boten wonten sifat amanah, boten saget matur ingkang hak, boten nate mikir milih sedaya tumindak punika boten badhe uwal saking pamirsanipun Gusti Allah. Sahingga dados adu domba lan permusuhan ingkang boten nate tingkas.
Pramila kita kedah tansah waspada bilih sedaya tumindak awon lan sae, ageng lan alit, nyata lan sirri sedaya dipun mangertosi Allah lan badhe dipun suwuni tanggel jawab dening Allah. Tiyang badhe saget slamet saking perwakis dunya ananging hukum akherat badhe adil lan jujur.
“ Sapa wonge nindakaken kebagusan seumpama sak bobot dzarroh, yekti dheweke bakal ngrasakake piwalese, lan sapa wonge nindakaken perkara ala senajan mung sabobote dzarroh, yekti bakal diketokake piwalese.” (QS. Al Zalzalah: 7-8).

Ing dalem Tafsir Al Maroghi, dzarroh inggih punika semut ingkang paling alit. Sahingga kadosipun boten gadhahi bobot timbangan. Amargi saking ringanipun, ananging sinaosa ringan lan alit sanget sedaya tumindakipun manungsa badhe dipun konduraken benjang ing dinten kiyamat, amal sae kanthi kamulyan gesang ing Suwarga lan amal ala dipun wujudaken kanthi siksa wonten ing salebetipun neraka.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah.
Paramila supados gesang kita tansah pikantuk ridhaning Gusti Allah mangga kita tuladhani sifat-sifat wajib rasul punika. kita melai saking pribadi kita piyambak, ibda’ binnafsi, kita terasaken dhateng keluarga. Insya- Allah bangungan bale griya ingkang sae badhe mujudaken masyarakat ingkang sae, lan masyarakat ingkang sae badhe nuwuhaken negari ingkang sae. Lan negari ingkang sae badhe pikantuk karidhan saking ngarsa dalem Allah SWT.

“Lan sakirane penduduk negeri-negeri padha iman lan taqwa, yekti Ingsun (Allah) bakal maringake barokah saking langit lan bumi, ananging dheweke nggorohake (ayat-ayat Ingsun) iku, mangka Ingsun siksa dheweke merga pengawehane.” (QS. Al A’rof: 96)

Akhiripun mugi-mugi Gusti Allah tansah paring kekiyatan dhateng kita, amin.

بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايت والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هو السميع العليم.

1/12/2014

Maulid Nabi Muhammad SAW, Lahiripun Juru Penerang, Khutbah Bahasa Jawa



Nabi Muhammad SAW lahir ing Wulan Rabiul Awal tahun gajah. Nalika nabi Muhammad SAW lahir kawontenan masyarakat Jahiliyah kasebat masyarakat Jahiliyah. Jahiliyah artosipun kabodhohan, ananging sajatosipun boten bodho ing perkawis ilmu, ananging bodho ing perkawis idiologinipun utawi keyakinanipun sahingga akhlaqipun sami risak.

Kanthi mekaten lahiripun nabi Muhammad SAW punika dados tanda badhe terangipun masyarakat. Punapa malih sak sampunipun piyambakipun dipun angkat dados rasul. Nabi Muhammad dipun utus kangge mujudaken rahmat kagem sedaya alam, mekaten punika kita serat mawi seratan khutbah Jum'at.

الحمدلله الذى يهدى من يشاء الى صراط مستقيم نحمده سبحانه وهو البرالرحيم, اشهد ان لا اله الاالله الملك الحق المبين واشهد ان محمدا عبده ورسوله الصادق الوعد الامين, اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين اما بعد: فياايهالمسلمون الكرام اوصيكم واياى بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah,
Langkung rumiyin sumangga kita tansah ngunjukaken raos syukur wonten Ngarsanipun Gusti Allah SWT ingkang sampun paring mapinten-pinten kenikmatan dhumateng kita sedaya, salawat saha salam mugi konjuk wonten ngarsa dalem junjungan kita nabi agung Muhammad SAW saha para keluarga shahabat tabi’it tabi’in ila yaumiddin. Sak lajengipun minangka khatib kawula wasiyat dhumateng awak kula piyambak khususipun lan umummipun dhumateng panjenengan sedaya sumangga kita sesarengan tansah ningkataken taqwa dhumateng Allah SWT kanthi nindakaken sedaya dhawuh-dhawuhipun Allah lan nebihi sedaya awisanipun Allah SWT, sahingga menawi kita saget nindakaken perkawis kasebat mangka insya-Allah kita badhe slamet wonten ing dunya ngantos dumugi akherat amin ya rabbal ‘alamin.

Jema’ah Jum’ah Rahimakumullah,
Wulan punika wulan Robi’ul Awwal inggih punika wulan wiosanipun junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, pramila mangga kita sami mengayubagya kanthi raos hormat, khidmat saha bingah, amargi panjenenganipun setunggalipun nabi tuwin rasul ingkang badhe paring syafaat dhumateng kita sedaya, boten pandang sugih utawi mlarat, boten pandang rakyat utawi pejabat sami ugi wonten ing dunya utawi akherat, mugiya kita sedaya benjang saget pikantuk rahmat lan syafa’at sangking Panjenenganipun benjang wonten ing dinten qiyamat.

Piyambakipun ugi salah setunggalipun nabi pemimpin umat, mujudaken kejayaan Islam boten namung winates ing kalanganipun tiyang arab kemawon ananging teras ngrembaka ngantos dumugi alam semesta, panci keutusipun kanjeng nabi punika boten khusus wonten ing negari Arab kemawon ananging ngrembaka ngantos dumugi sedaya alam, kados dipun ngendikaan wonten ing Alquran surat Al Anbiya’ ayat 107

Kaum muslimin Jema’ah jum’ah Rahimakumullah
Kangge ngemut-emut perjuanganipun Rasulullah SAW ingkang ageng pribadinipun, Rasulullah SAW dados pemimpin sinareng dados pembimbing rohani lan juru penerang kagem para umat ingkang sampun sak mestinipun pikantuk pahargyan saking para umatipun kranten sampun berjuang kanthi jiwa raganipun. Ngajak-ajak dhumateng para manungsa dhumateng mergi ingkang dipun ridhai dening Allah SWT, piyambakipun ugi salah setunggaling nabi ingkang anggadahi sifat kamanungsan ingkang paling sampurna, dene ingkang paling pinunjul sifatipun kanjeng nabi wonten ing kalangan menungsa inggih punika sifat kejujuranipun saha akhlakipun ingkang mulya ngantos kanjeng nabi wonten kalangan tiyang arab dipun sebat al-Amin tegesipun tiyang ingkang saget dipun pitados, ugi Allah piyambak ngakeni mulyanipun akhlakipun kanjeng nabi dipun sebat wonten ing al-Qur’an surat Al Qalam 4


“Satuhune sira iku bener-bener netepi pekerti kang agung”

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Kranten kejujuran lan akhlaq ingkang minulya punika kanjeng nabi saged mbangun mental tiyang-tiyang Arab saking zaman jahiliyah tumuju zaman Islamiyah, kita sampun maklum wonten kitab-kitab tarih utawi sejarah Islam, bilih sak derengipun kanjeng nabi lahir dipun wastani zaman jahiliyah utawi kebodohan, keranten para manungsa wonten zaman semanten dereng mangertosi sinten Pangeran ingkang kedah dipun sembah, tiyang-tiyang kathah ingkang nyembah kayu, watu, nyembah brahala lan sanes-sanesipun, kanjeng Nabi

Muhammad SAW anggenipun nyampekaken  ajaran Islam dhumateng masyarakat Arab kanthi cara ingkang wicaksana kanthi boten nyinggung kehormatan tuwin perasaan tiyang sanes punapa malih ngremehaken utawi ngina dhumateng tiyang sanes, sehingga nasehat-nasehat Rasulullah gampil dipun tampi, waged menarik perhatian ugi nuwuhaken kesadaran.

Jema’ah Jum’at Rakhimakimullah
Sinaosa junjungan kita nabi agung Muhammad SAW kalebet tiyang ingkang ageng lan limpat ingkang dipun akeni dening sedaya tiyang, leres rencang lan mengsah, namung piyambakipun boten ngrumaosi piyambakipun namung ngakeni kadosdene anggota masyarakat sanesipun, kados dipun gambaraken wonten ing Alquran surat Al Kahfi ayat 10


“ Dhawuha sira (Muhammad) anging pestine utawi ingsun iku menungsa kang upamane sira kabeh kang diparingi wahyu sapa ingsun, ing saktemene utawi pengeran sirakabeh iku pengeran kang siji, mangka njejekna sira kabeh marang pengeran sira kabeh, lan nyuwuna ngapura sira ing pengeran sira kabeh, lan utawi neraka Wel iku kasadiaaken kanggo wong-wong kang musyrik”.

Kaum Muslimin Jema’ah jum’ah Rahimakumullah
Mekaten gambaran selayang pandang saking perjuanganipun Rasulullah SAW anggenipun mbina umatipun wonten ing margi ingkang leres ingkang dipun ridloi dening Allah SWT, mugi-mugi kanthi dumuginipun wulan Maulud (Rabi’ul Awal) punika saget nambah kesadaran kita, supados langkung sregep lan aktif ngamalaken ajaran-ajaran agami Islam ingkang luhur lan suci punika, kranten kangge tiyang ingkang beragama nindakaken tuntunanipun punika dados kewajiban igkang mutlak ingkang boten saget dipun anyang malih, menawi kita ngakeni dados tiyang ingkang beragama Islam. Mugi-mugi kita saget nuladhani dhumateng tindak tandukipun saha perjuanganipun Rasulullah SAW sehingga nur agama Islam tansah damel padhang wonten ing manahipun kita sedaya kaum muslimin. Amin ya Robbal alamin

بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هوالسميع العليم.