Pada tanggal 9 April 2014 Bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi, yaitu pemilihan anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPRD dan DPD. Seluruh Rakyat Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih diberikan hak untuk menentukan pilihannya mewakili aspirasi mereka di parlemen. Menurut artinya mereka adalah wakil rakyat, namun sesungguhnya mereka adalah yang akan menjadi pemimpin. Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa bila terdapat pekumpulan lebih dari 2 orang maka angkatlah salah satu diantara mereka untuk menjadi pemimpin. Oleh karena itu bila kita cermati bahwa anggota DPR daerah, propinsi, pusat dan DPD harus mewakili aspirasi pada daerah pemilihan. Karena itu ketika kita menentukan pilihan maka sesunggunya kita akan menentukan pemimpin bangsa pada masa yang akan datang.
اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا. وَاَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ وَجَعَلَهُ لِلنَّا سِ سَبِيْلًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتّقُوا اللهَ تَعَالَى فِي السِّرِّ وَ اْلعَلَنِ ، يَا أَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُّو اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Kaum muslimin jema’ah Jum’ah RahimakumullahPada tanggal 9 April 2014 bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi, yaitu pemilihan anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPRD dan DPD. Seluruh Rakyat Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih diberikan hak untuk menentukan pilihannya mewakili aspirasi mereka di parlemen. Menurut artinya mereka adalah wakil rakyat, namun sesungguhnya mereka adalah yang akan menjadi pemimpin. Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa bila terdapat pekumpulan lebih dari 2 orang maka angkatlah salah satu diantara mereka untuk menjadi pemimpin. Oleh karena itu bila kita cermati bahwa anggota DPR daerah, propinsi, pusat dan DPD harus mewakili aspirasi pada daerah pemilihan. Karena itu ketika kita menentukan pilihan maka sesunggunya kita akan menentukan pemimpin bangsa pada masa yang akan datang.
Islam memberikan konsepsi kepemimpinan sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW dengan sifat sifat pemimpin yang jujur (shiddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh) dan memiliki kemampuan/ kecerdasan (fathanah) serta tidak tercela merupakan prasarat bagi tegaknya hukum dan terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih (good gavernance and clean gavernance).
Untuk mewujudkan pribadi yang memiliki kepemimpinan yang utuh, setiap diri hendaknya mengacu pada firman Allah SWT, yang menerangkan tentang sifat-sifat yang hendaknya dimiliki oleh pemimpin:
1. Berpengetahuan luas, kreatif, inisiatif, peka, lapang dada dan selalu tanggap:
“ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadalah: 11)
2. Bertindak adil, jujur dan konsekwen
“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (QS. Annisa’: 58)
3. Bertanggung jawab.
“ Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, Padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan." (QS. Al An’am: 164)
4. Selektif terhadap informasi.
“ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al Hujurat: 6)
5. Memberikan peringatan.
Dan tetaplah memberi peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Adz-dzariyaat: 55
6. Memberikan petunjuk dan pengarahan
“ Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. (QS. Assajdah: 55)
Jika semua petunjuk diatas dilaksanakan oleh pimpinan dan segenap anggotanya dengan penuh rasa tanggung jawab, maka akan terciptalah mekanisme roda kepemimpinan yang harmonis, berjalan lancar, tertib, dengan demikian keberhasilan dan kemenangan akan mudah dicapai. (Unsur-unsur Managemen menurut ajaran Islam, Jawahir Tanthowi, Drs, Pustaka al Husna, Jakarta:63)
Hadirin Jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Kita sering memimpikan munculnya pemimpin yang mempunyai sifat-sifat sebagaimana Rasulullah. Harapan rakyat tentu akan menjadi pelindung, peneduh, pencerah, pelopor. Mareka mengetahui apa yang dibutuhkan rakyat, mereka memikirkan kepentingan rakyat dan mereka bertindak untuk menyelesaikan setiap kesulitan yang dihadapi rakyat. Bahkan mereka tetap mengemban amanat rakyat, dengan mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi.
Salah satu kepribadian Rasulullah adalah, ketika beliau sedang berada pada puncak kekuasaan dimana masyriq hingga maghrib berada pada kekuasaannya, namun beliau tetap menempuh hidup dalam kesederhanaan. Makan minum tidak pernah berlebihan, selalu menghentikan makan dan minum ketika akan merasakan kenyang. Beliau tidak pernah menyacat makanan. Demikian pula dalam hal kekuasaan, beliau senantiasa bersifat adil, beliau pernah bersabda, “Seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri niscaya akan aku potong tangannya”. Beliau senantiasa menegakkan keadilan seluruh umatnya, tidak tebang pilih yang bisa membuat disharmonisasi dalam kehidupan masyarakat. Karena beliau menyadari dan mengamalkan bahwa pangkat dan jabatan adalah amanah, dan setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban baik tehadap manusia maupun kelak di hari qiyamat. Dalam kehidupan masyarakat, beliau keras terhadap orang-orang kafir namun berbelas kasihan terhadap sesamanya.
Kaum muslimin jema’ah um’ah Rahimakumullah
Karena manusia mempunyai sifat khata’ dan nisyan, salah dan lupa, janganlah kesalahan dan kekhilafat seseoarang atau kelompok tertentu sehingga menghalagi untuk menentukan pilihan para wakil kita di parlemen. Perfikirlah dengan hati agar setiap keputusan akan selaras dengan kehendak Allah SWT. Sehingga pilihan pada tanggal 9 April 2014 diringankan langkah kita untuk menuju TPS guna menentukan pemimpin bangsa pada masa yang akan datang, semoga Allah senantiasa memberkahi kita semua, amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ