Tampilkan postingan dengan label Khutbah Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khutbah Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan

3/27/2015

Usaha Mewujudkan Masjid Dicintai Jema'ah



Masjid adalah suatu bangunan tempat suci, tempat untuk bersujud bagi orang-orang Islam, dan masjid merupakan benda mati yang tergantung pada orang-orang Islam untuk menjadikan masjid menjadi tempat yang dicintai oleh jema’ahnya. Bagaimanakah masjid akan dicintai jema’ahnya, hal ini arti peran pentingnya takmir masjid untuk mengupayakan agar masjid dapat memberikan dampak positif bagi orang-orang Islam. Mengapa orang-orang Islam terdorong pergi ke masjid, mengapa ada suatu masjid yang tidak pernah sepi dari jema’ah, baik itu untuk kepentingan menegakkan shalat atau untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang bernafaskan Islam. Namun sebaliknya ada juga masjid yang sepi dari jema’ah, bahkan lingkungannya terkesan kumuh dan kotor.

أَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى خَلَقَ الْاِنْسَانَ وَعَلَّمَهُ الْبَيَانَ, أرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى سَاِئِر الْاَدْيَانِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ اَلْوَاحِدُ الَمَنَّانُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Pada kesempatan khutbah ini, saya berwasiat khususnya pada diri sendiri dan umumnya kepada jema’ah sekalian, marilah bersama-sama kita berupaya untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena segala perintah Allah akan mendatangkan kemaslahatan hidup manusia baik dunia mapun akhirat dan setiap larangan Allah akan mendatangkan musibah dan bencana. Karena itu suatu anugerah yang tiada tara, bahwa hingga saat ini kita sekalian masih diberikan kesempatan panjang umur, kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat melaksanakan shalat Jum’at di masjid ini.
Masjid dan tempat ibadah lainnya adalah merupakan ladang beramal dan beribadah, baik dalam mewujudkan bangunan fisik maupun upaya pemeliharaan, perawatan dan penggunaannya untuk peningkatan iman, ilmu dan amaliyah. Allah telah berfirman:


“ Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih”. (QS. Attaubah: 108)

Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ بَنَى للهُ مَسْجِدًا يَبْتَغِيْ بِهِ وَجْهِ اللهِ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ (رواه البخارى ومسلم)
“Barang siapa membangun masjid bagi Allah untuk mengharapkan keridhaan-Nya, niscaya Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah dalam Surga”. (HR.Buchari Muslim)

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Masjid adalah suatu bangunan tempat suci, tempat untuk bersujud bagi orang-orang Islam, dan masjid merupakan benda mati yang tergantung pada orang-orang Islam untuk menjadikan masjid menjadi tempat yang dicintai oleh jema’ahnya. Bagaimanakah masjid akan dicintai jema’ahnya, hal ini arti peran pentingnya takmir masjid untuk mengupayakan agar masjid dapat memberikan dampak positif bagi orang-orang Islam. Mengapa orang-orang Islam terdorong pergi ke masjid, mengapa ada suatu masjid yang tidak pernah sepi dari jema’ah, baik itu untuk kepentingan menegakkan shalat atau untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang bernafaskan Islam. Namun sebaliknya ada juga masjid yang sepi dari jema’ah, bahkan lingkungannya terkesan kumuh dan kotor. Karena itu bila kita amati mengapa suatu masjid dicintai jema’ah, tentunya ada sebab-sebab yang dapat mendorong jema’ah mencintai masjid diantaranya:

  1. Adanya perasaan damai dan merasa dekat dengan Allah, ibadahnya terasa lebih khusuk, karena itu setiap mukmin akan berbondong-bondong shalat berjama’ah didalam masjid. Masjid yang selalu terjaga kebersihannya, karpetnya selalu bersih dan wangi, lantainya selalu bersih, penerangannya cukup, sound sistemnya sangat nyaman. Ornament dan fentilasi yang bagus, imamnya fasih, khutbahnya selalu aktual untukmembimbing dan memberikan penerangan kepada umat..
  2. Jema’ah ketika berada di masjid merasa memperoleh pelayanan dalam bidang pembinaan mental spiritual, karena di masjid senantiasa diselenggarakan majlis taklim, TPQ, Madrasah Diniyah dan sebagainya. Takmir masjid yang selalu memperhatikan orang-orang miskin dan anak yatim untuk diberikan santunan, demikian pula juga diselenggarakan pengobatan pada orang-orang yang sakit. Koprasi masjid untuk memberikan bantuan modal.
  3. Demikian pula dalam bidang sosial, ekonomi, kesehatan juga memperoleh pelayanan, karena dengan pemberdayaan zakat, infaq dan shadaqah dapat menopang keperluan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemberian zakat konsumtif untuk waktu yang singkat dan zakat produktif yang disertai dengan pembinaan untuk merubah status mustahiq menjadi muzakki.
  4. Suasana lingkungan masjid mulai dari tempat bersujud, serambi masjid, wc, tempat wudhu, serambi dan halaman masjid senanatiasa terjaga kebersihannya. Perlu diperhatikan bahwa tempat wudhu dan wc hendaknya dibuat yang bagus, leluasa dan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Karena tempat wudhu adalah langkah awal untuk memasuki masjid, bila ditempat wudhu dan wc senantiasa terjaga kebersihan dan kesuciannya niscaya didalam masjid juga akan terjaga kebersihan dan kesuciannya, sehingga akan yakin ibadahnya diterima Allah SWT. Lain halnya bila wc dan tempat wudhunya kotor, berbau pesing, banyak lumutnya niscaya kesuciannya sulit untuk dijaga, sehingga tidak menutup kemungkinan ibadah shalat yang seharusnya suci dari hadas dan najis namun ternyata najis tidak bisa lepas darinya.
  5. Di masjid tersedia taman bacaan, perpustakaan, majalah dinding,papan informasi tempat para Jemaah masjid mencari informasi dan untuk menambah keilmuan.
  6. Lingkungan sekitar masjid yang nampak rindang dan sejuk, karena itu perlunya pemeliharaan taman masjid.
  7. Masjid yang terjaga keamannya, sehingga para jama’ah merasa nyaman dan aman ketika sedang melaksanakan ibadah.
Hal-hal tersebut diatas yang menjadi motivasi, jema’ah untuk berkunjung ke masjid. Misalnya masjid yang menjadi tempat persinggahan para musafir, meraka sering singgah di masjid tersebut karena merasa aman, nyaman dan menyenangkan.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Untuk selanjutnya siapakah yang melayani dan siapakah yang dilayani, masjid adalah bangunan atau tempat ibadah yang bersifat umum, dibangun dan dipergunakan untuk kepentingan orang-orang Islam dalam mendekatkan diri kepada Allah. Melayani kepentingan jema’ah adalah pahala yang dijanjikan Allah, konsekwensi dari pahala adalah anugerah dari Allah, orang akan merasa tenang, damai, bahkan merasa selalu merasa cukup dan diberikan kecukupan oleh Allah SWT terutama dalam kehidupan di dunia ini. Dan di alam akhirat akan diberikan balasan berupa Surga. Karena itu melayani jemaa’ah dapat dilakukan sesuai dengan bidang, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Bisa dengan tenaga, pikiran atau hartanya. Rasulullah SAW bersabda:

أَنَّ امْرَأَةً كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ أَيْ تَكْنِسُهُ فَمَاتَتْ فَسَأَلَ عَنْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقِيْلَ لَهُ: مَاتَتْ، أَفَلَا كُنْتُمْ آذَنْتُمُوْنِيْ بِهَا لِأُصَلِّيَ عَلَيْهَا؟ دُلُّوْنِيْ عَلَى قَبْرِهَا، فَأَتَى قَبْرَهَا فَصَلِّى عَلَيْهَا

“Sesungguhnya ada seorang perempuan yang biasa menyapu mesjid lalu meninggal dunia, Rasulullah SAW menanyakannya dan tatkala dikatakan kepadanya bahwa perempuan itu sudah meninggal, Rasulullah berkata: "Mengapa kamu tidak memberitahukan kepada saya agar saya salatkan ia? Tunjukkanlah kepadaku di mana kuburnya." Maka Rasulullah mendatangi kuburan itu lalu beliau salat atasnya”. (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ibnu Majah)
 
مَنْ أَسْرَجَ سِرَاجًا فِيْ مَسْجِدٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةِ وَحَمَلَةُ الْعَرْشِ يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ مَادَامَ فِيْ ذَلِكَ الْمَسْجِدِ ضَوْءُهُ (رواه سالم الراز عن أنس

“Barang siapa yang menyalakan penerangan dalam mesjid, niscaya para malaikat dan pemikul-pemikul Arasy senantiasa memohon ampun kepada Allah agar diampuni dosanya selama lampu itu bercahaya dalam masjid”. (H.R. Salim Ar Razi dari Anas RA.)

Adalah suatu kemuliaan bagi umat Islam, dimanapun tempatnya telah tersebar tempat ibadahyang dibangun oleh masyarakat sekitar, sekalipun tidak ikut membangun tetapi yang membangun merasa senang bila masjidnya digunakan untuk beribadah. Karena itu ketika berada di lingkungan masjid atau tempat ibadah lainnya jadilah pelayan untuk dirinya sendiri, jangan minta dilayani tetapi berusahalah untuk memberikan pelayanan kepada orang lain. Misalnya disekita masjid telah disediakan tempat sampah, maka buanglah sampah pada tempatnya. Jangan meninggalkan bau air seni atau tinja setelah memasuki wc, karena itu turutlah menjaga kebersihan. Gunakanlah air secukupnya, jangan berbuat gaduh didalam masjid, dan yang tak kalah penting sebelum meninggalkan masjid sisihkan sedikit harta, berinfaq guna membantu kegiatan operasional masjid.

Begitulah bahwa masjid agar dicintai jema’ah adalah tergantung pada kepedulian umat Islam untuk menjaga, merawat dan mempergunakan masjid sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, semoga Allah senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhai-Nya, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
 فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

3/26/2015

Usaha Memberdayakan Masjid, Ketakmiran Bidang Idaroh, Imaroh dan Riayah




Masjid, Langgar dan Musholla adalah salah satu bangunan monumental dan lambang kebanggaaan dan semangat beragama bagi umat Islam. Setiap muslim bersemangat bila dimintai bantuan untuk pembangunan tempat ibadah tersebut, motivasinya tidak lain adalah merupakan shadaqah jariyah, dimana pahalanya tidak akan pernah putus selagi tempat ibadah tersebut masih digunakan. Namun amat disayangkan bila fungsi masjid menjadi sempit karena hanya digunakan untuk shalat saja, bila kondisi ini terus dibiarkan maka tempat ibadah akan semakin dijauhi oleh jama'ahnya. Karena itu perlunya penataan masjid yang diawali dengan pembentukan takmir masjid, dimana masing-masing bidang dan seksi agar melaksanakan amanat dengan landasan ikhlas, semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

أَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى أَلَّفَ بِالْاِسْلَامِ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ, وَالَّذِى اَوْجَبَ بِالْاِتِّحَادِ وَحَرَّمَ التَّفَرُّقَ فِى كِتَابِهِ الْمُبِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ هَدٰى مَنْ شَآءَ اِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُدَاعٍ اِلَى الطَّرِيْقِ الْقَوِيْمِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

Kaum Muslimin Jemaa’ah Jum’ah Rahimakumullah
Marilah bersama-sama kita senantiasa berupaya meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT. Kita berharap dengan melaksanakan ketaatan tersebut, maka kita akan tergolong sebagai orang yang beruntung dan akan dimuliakan oleh Allah mulai di alam dunia hingga alam akhirat nanti.

Salah satu wujud ketaatan kepada Allah yang merupakan rukun Islam yang kedua adalah menegakkan shalat. Shalat berjamaah yang dilaksanakan baik di masjid, langgar dan musholla. Kita sudah memaklumi dan mengetahui bahwa menegakkan shalat secara berjamaa’ah mempunyai keutamaan dua puluh tujuh derajad dibandingkan shalat secara munfarid. Karena itu keutamaan ini hanya akan diperoleh orang Islam yang bisa melaksanakan perintah Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW.

Begitu semangatnya umat Islam mendirikan bangunan untuk menegakkan shalat secara berjamaa’ah, baik itu masjid, langgar atau musholla. Pada masa Rasulullah SAW pembangunan masjid disamping untuk menegakkan shalat, beriktikaf, tempat musyawarah, tempat berkonsultasi, tempat membina keutuhan jama’ah, tempat meningkatkan kecerdasan umat, menyusun siasat perang, tempat menerima tamu dan sebagainya. Fenomena yang berkembang pada saat ini, bahwa pembangunan tempat ibadah setelah selesai ditinggalkan oleh jamaahnya, masjid terkesan ramai hanya pada waktu shalat Jum’at, bulan Ramadhan dan pada pelaksanaan shalat Idul Adha dan Idul Fitri.

Mengingat kondisi ini, setiap muslim diperintahkan untuk memakmurkan masjid, sebagaimana firman Allah:



“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Attaubah: 18)

Didalam ayat tersebut Allah SWT mengatakan bahwa untuk mendapat petunjuk Allah SWT adalah memakmurkan masjid dengan mendirikan shalat, menunaikan zakat dan hanya takut kepada Allah SWT. Apalagi dikatakan oleh Rasulullah SAW bahwa setiap langkah perjalanan dari rumah ke masjid maka akan menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan.

وَعَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ قَالَ : " مَنْ تَطَهَّرَ في بَيْتِهِ ، ثُمَّ مَضَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ ، لِيَقْضِيَ فَرِيْضَةً مِنْ فَرائِضِ اللهِ كانَتْ خُطُوَاتُهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيْئَةً ، وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً " رواه مسلم .

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Nabi SAW bersabda: " Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian ia pergi ke salah satu dari beberapa rumah Allah, yakni masjid, untuk menegakkan salah satu shalat wajib dari beberapa shalat yang diwajibkan oleh Allah, maka langkah-langkahnya itu yang selangkah dapat menghapuskan satu kesalahan sedang langkah yang lainnya dapat menaikkan satu derajat." (HR. Muslim)

Kaum Muslimin Jemaa’ah Jum’ah Rahimakumullah
Karena itu untuk memberdayakan masjid meliputi bidang idaroh, imaroh dan riayah. Pertama bidang idaroh bagaimanakah masjid yang telah dibangun dengan megah dapat dikelola secara jam’iyah atau secara kolektif, karena fungsi masjid yang demikian luasnya, tidak mungkin dikelola oleh satu atau dua orang saja. Karena bila pengelolaan yang bergantung pada satu atau dua orang saja maka fungsi masjid akan menjadi sempit. Karena itu masjid hanya digunakan untuk shalat saja, setelah pelaksanan shalat selesai masjid dikunci khawatir masjid akan menjadi kotor dan untuk bermain-main anak-anak kecil.

Agar pengelolaan masjid dapat berjalan dengan baik maka dibentuklah takmir masjid. Dimulai dari ketua hingga seksi-seksi hendaknya dapat menjalankan amanat sesuai dengan bidangnya masing-masing. Setiap pengurus hendaknya saling berlomba dalam melaksanakan kebaikan dengan semangat perjuangan yang ikhlas, segala amal ibadahnya semata-mata untuk meraih ridha Allah SWT.

Banyak terjadi bahwa setiap orang yang dengan ikhlas dan semangat untuk memakmurkan masjid, mereka itu akan diberikan kemuliaan oleh Allah, dimudahkan segala urusannya, bahkan Allah akan mencurahkan rahmat-Nya berupa rizki yang tidak pernah disangka-sangka kedatangannya. Keluarganya menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, dan didalam kehidupan masyarakatpun akan terjamin sikap saling menghormati, bertolong menolong dalam kebaikan dan juga saling berwasiat untuk menjalankan kebajikan.

Kedua bidang imaroh yaitu memberdayakan masjid dengan berbagai macam kegiatan, yang meliputi gerakan shalat lima waktu dengan berjamaah dan shalat sunnah lainnya, kegiatan majlis taklim, madrasah diniyah, TPQ, Peringatan Hari Besar Islam, Koprasi, Balai Pengobatan, Pemberdayaan Lembaga Amil Zakat dan lainnya. Kegiatan-kegiatan ini didalam ketakmiran di bagi rata berdasakkan ketua bidang dan seksi-seksi yang telah dibentuknya.

Ketiga bidang riayah, yaitu suatu bidang yang meliputi pembangunan masjid, rehab dan pemeliharaan masjid. Dengan demikian masjid yang telah dibangun dapat dijaga kemegahan, keindahan, kesucian, kebersihannya. Sehingga setiap orang akan merasa aman, nyaman damai ketika berada di masjid. Demikian pula lingkungan disekitar masjid nampak hijau dan sejuk karena dipenuhi dengan beaneka macam tanaman, baik berupa pohon ayoman atau tanaman produktif dengan menggunakan polybag.

Karena itu jadilah pribadi yang mencintai masjid yaitu dengan melakukan kegiatan apapun sesuai dengan kemampuannya untuk kepentingan masjid. Bisa dengan pikirannya, tenaganya, hartanya. Insya-Allah amal ini akan menjadi saksi kelak di hari qiyamat, dimana pada hari yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah SWT. Dan salah seoarang yang akan mendapat perlindungan adalah yaitu orang yang hatinya selalu bersandar pada masjid. Semoga Allah senantiasa meridhai kita sekalian, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هٰذَا وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

2/04/2015

Larangan Allah Bergumul Dengan Narkoba, Membawa Bencana Bagi Kehidupan Manusia

Indonesia adalah lahan market bagi peredaran obat-obatan terlarang dan sejenisnya, hal ini nampak jelas bahwa Indonesia bukan hanya sekedar sebagi transit. Namun peredaran obat-obatan terlarang telah merambah dalam segala aspek. Demikian pula trik peredarannya tertata demikian rapi dan canggih, bahkan didalam tahananpun dapat mengendalikan peredaran obat-obatan terlarang. Peredaran secara langsung antara penjual dan pemakai bertemu langsung atau lewat on line. Karena itu kita harus hati-hati dan waspada karena hukumannya sangat berat bagi orang-orang yang bergumul dengan obat-obatan terlarang.

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ اَنْزَلَ الْقُرْآنَ اِمَامًا وَهُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِيْنَ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ رَسُوْلُ, اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّابَعْدُ فَيَآعِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ


Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Tiada terasa Jum’at yang lalu kita masih berada pada bulan Januari sekarang kita sudah masuk pada minggu pertama bulan Februari. Waktu berjalan demikian cepat dan semakin cepat pula kita meninggalkan masa yang lalu dan menuju masa sekarang dan yang akan datang. Masa lalu adalah masa yang tidak akan terulang kembali, dan masa datang adalah masa yang penuh dengan harapan. Karena itu Allah SWT mengingatkan kepada hamba-Nya yang beriman.


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18)

Sesungguhnya perbuatan yang kita lakukan pada masa yang lalu, sekarang dan masa yang akan datang menjadi amal yang kelak akan diberikan balasannya di hari Qiyamat. Suatu hari dimana seluruh hamba Allah akan dibangkitkan kembali dari kematiannya dan akan mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan yang telah dilakukan. Amal yang baik akan memperoleh balasan dimasukkan ke dalam surga Allah SWT dan amal yang buruk akan dihisab di dalam neraka. Karena itu masa lalu yang telah dilakukan semuanya akan diputar kembali di hari Qiyamat tiada amal yang lepas dari hisab Allah SWT. Bahkan walaupun hanya sebesar zarroh/ atom kelak akan memperoleh balasan dari Allah SWT.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Melihat kejadian ditanah air merebaknya persebaran minuman keras di tanah air, baik dari jenis oplosan maupun Nark0ba dan sejenisnya dimana negara Indonesia sekarang ini menjadi market (tujuan perdagangan Nark0ba), dengan demikian jumlah pemakai sekalipun telah banyak yang masuk penjara, bahkan terakhir ini dilakukan hukuman mati bagi penjamah Nark0ba. Namun masih banyak orang yang suka bergumul dengan minuman keras, tentu dengan kondisi ini menjadi keprihatinan bagi kita sekalian.

Nark0ba dan sejenisnya adalah zat adiktif yang membahayakan bagi kesehatan dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang tidak baik. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater dalam bukunya yang berjudul Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, mengatakan bahwa semua jenis Narkoba mengancam terhadap jiwa dan raga manusia, karena didalam Nark0ba mengandung zat adiktif yang menimbulkan gangguan mental organik (GMO) yaitu gangguan dalam berfikir, perasaan dan perilaku. Timbulnya GMO ini disebabkan reaksi langsung dari zat adiktif pada sel-sel saraf pusat (otak).

Karena itu orang yang meminum, menghisap atau memakannya semakin lama akan menambah takaran sampai pada dosis keracunan (intoksikasi) atau mabuk. Yang lebih menakutkan lagi bahwa pemakaian Nark0ba dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan gangguan pada organ otak, liver, alat pencernaan, pancreas, otot, janin, endroktrin, nutrisi, metabolisme jantung dan resiko kangker.

Dalam kehidupan masyarakat akan terjadi instabilitas sosial, terjadinya tindak kejahatan dan perilaku kriminal lainnya. Dampak psikososial lainnya adalah drop out sekolah, kehilangan kawan, tidak masuk kerja, bolos sekolah dan terlibat pelanggaran hukum lainnya. Perubahan sikap dan perilaku yang tidak wajar, halusinasi, dalam keadaan setengah sadar kemudian melakukan perbuatan, perampokan, pencurian, pemerkosaan, pembunuhan. Tindakan ini akan berdampak pada pelaku maupun korbannya. Demikian pula banyak terjadi kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya, karena para pengendara kendaraan bermotor dalam kondisi mabuk setelah mengkonsumsi minuman keras.

Karena itu bila dalam sudut pandang kesehatan, sosial, ekonomi dan seluruh aspek kehidupan manusia adalah suatu perbuatan yang membahayakan. Allah SWT sebagai pencipta, pengatur, pemelihara dan pelindung seluruh makhluknya telah memberikan kabar, bahkan melarang minum minuman keras. Dan larangan tersebut disampaikan secara bertahap, dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 219 bahwa khamar dan judi perbuatan dosa besar dan mengandang manfaat dan madharat tetapi madharatnya lebih besar dari pada manfaatnya. Kemudian dalam Alquran Surat Annisa’ ayat 43 mengatakan bahwa jangan mendekati shalat ketika dalam kondisi mabuk, sehingga sadar dengan apa yang diucapkan. Dan larangan yang ketiga dalam Alquran surat Al Maidah ayat 90 melarang (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, dimana perbuatan tersebut adalah termasuk perbuatan syaitan.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Seluruh perintah Allah bila dijalankan akan mendatangkan kemaslahatan bagi kehidupan manusia, sebaliknya larangan Allah bila dijalankan maka akan mendatangkan bencana dan malapetaka bagi kehidupan manusia. Allah Maha mengetahui segala ciptaannya, karena itu Allah mengharamkan segala jenis minuman yang memabukkan. Rasulullah SAW pernah berkata:

كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ

"Setiap yang memabukkan adalah khamer dan setiap khamer adalah haram." (HR. Muslim)

كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ وَمَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ فِي الدُّنْيَا فَمَاتَ وَهُوَ يُدْمِنُهَا لَمْ يَتُبْ لَمْ يَشْرَبْهَا فِي الْآخِرَةِ

"Setiap yang memabukkan adalah khamer, dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barangsiapa meminum khamer di dunia kemudian ia mati sedangkan ia biasa meminumnya, niscaya tidak akan diterima taubatnya dan tidak akan meminumnya di akhirat." (HR. Muslim)

Berkaitan dengan minuman yang memabukkan yang digunakan tidak pada tempat sehingga menimbulkan berbagai macam musibah dan bencana, karena itu Allah SWT melaknat segala sesuatu yang berhubungan dengan minuman keras, sebagaimana sabda Rasul:

لَعِنَ اللهُ الْخَمْرَ وَشَارِبَهَا وَسَاقِيَهَا وَمُبْتَاعَهَا وَبَائِعَهَا وَعَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُوْلَةَ اِلَيْهَا (رواه ابوداوود وابن ماجه عن ابن عمر

“Allah melaknat (mengutuk) khamar, peminumnya, penyajinya, pedagangnya, pembelinya, pemeras bahannya, penahan atau penyimpannya, pembawanya dan penerimanya”. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar)

Dari hadits Rasulullah SAW tersebut semakin jelas tentang keharaman Nark0ba dan sejenisnya. Karena itu bila keharaman itu tetap dijalankan niscaya tidak akan menemukan kebahagian hidup baik didunia maupun di akhirat. Akhirnya dengan memohon petunjuk Allah kita memohon agar dijauhkan dari perilaku keji dan munkar.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَضَّآلِّيْنَ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

1/09/2015

Meneladani Sifat Wajib Rasulullah Muhammad SAW Khutbah Maulid Nabi



Setiap memasuki bulan Rabiul Awal kita diingatkan kembali dengan peristiwa besar yaitu kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kalehiran nabi Muhammad SAW ini menjadi salah satu Hari Besar Islam, dan pemerintah menjadikan hari tersebut sebagai hari libur nasional. Peringatan kelahiran nabi Muhammad SAW di beberapa daerah di Indonesia menjadi momentum untuk mengagairahkan kemabali semangat jihad dan perjuangan. Dimana peringatan ini diselenggarakan selama pada bulan Rabiul Awal bahkan hingga samapai Rabiul akhir.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.


Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Mengawali tahun baru 2015 yang sekaligus bertepatan dengan tanggal 3 Januari 2015 kita diingatkan kembali dengan peristiwa besar. Yaitu kelahiran nabi Muhammad SAW, sebagai juru penerang, suri tauladhan yang baik, tokoh revolusi aqidah dan moral umat manusia dari zaman jahiliyah menuju ke alam yang penuh dengan hidayah Allah SWT. Oleh kerena itu mengenang kelahiran Rasulullah SAW tersebut marilah bersama-sama kita berupaya untuk meneladani Rasulullah SAW yang tercantum dalam hadits Rasululah SAW baik dalam ucapan beliau, perbuatan dan tingkah laku beliau karena dengan meneladani-Nya kita akan selamat di dunia hingga alam akhirat kelak.

Mengapa Rasulullah SAW perlu diteladani? Hal ini karena Allah SAW telah mewartakan bahwa pada pribadhi Rasulullah SAW terdapat suri tauladhan yang baik:


“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al Ahzab: 21)

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Allah SWT sebagai Sang Khaliq telah mewartakan kepada umat manusia, bahwa pada diri nabi Muhammad SAW terdapat suri tauladan yang baik. Sesungguhnya keteladanan Rasulullah ini telah terbina dan terjaga sejak beliau masih kecil. Dimana beliau dilahirkan sebagai seorang anak yang yatim kemudian pada usia 6 tahun ibunya (Siti Aminah) meninggal, lalu diasuh oleh kakeknya (Abdul Muthalib) hingga beliau berusia 8 tahun, karena kakeknya meninggal, dan mengasuh cucunya hanya 2 tahun saja. Yang akhirnya beliau diasuh oleh pamannya (Abu Thalib). Keadaan Rasulullah yang demikian ini telah menerpa jiwa dan kepribadiannya sebagai pribadi yang tangguh.

Sejak kecil beliau tidak pernah ikut-ikutan dalam pergaulan teman-temannya yang tidak bermanfaat seperti menyembah berhala, membuat sesaji, meminum-minuman keras dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya. Dilingkungan pergaulan teman-temannya beliau terkenal sebagai pribadi yang jujur sehingga oleh masyarakat diberi gelar Al Amin, gelar yang mulia dan hanya diberikan kepada orang-orang yang melakukan kebaikan pada orang lain.

Bahkan ketika beliau menginjak usia dewasa, melihat kondisi masyarakat yang penuh dengan kemaksiatan beliau beruzlah di gua hira’. Sehingga disanalah beliau menerima wahyu yang pertama yang menandai beliau diangkatnya menjadi Rasulullah. Rasul terakhir penutup para rasul, penyempurna ajaran rasul, dan pembawa rahmat bagi sekalian alam.

Kaum muslimin Jema’ah Jum’at Rahimakumullah.
Nabi Muhammad SAW mempunyai sifat wajib, dari sifat wajib tersebut menjadi sumber keteladhan-Nya:
1. Siddiq maknanya benar. Apa yang disabdakan oleh rasul adalah benar dan dibenarkan kata-katanya. (siddiq dan sadiqul masduq). Rasul tidak berkata-kata melainkan apa yang telah diwahyukan oleh Allah SWT. Mustahil rasul bersifat dengan sifat kizzib (dusta). Mustahil rasul mengatakan sesuatu yang tidak dia ketahui dan tidak diwahyukan Allah kepadanya.



“ Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”. (An-Najm: 3-4).

2. Amanah ialah rasul akan melakukan sesuatu serta melaksanakan hukum-hukum Allah dengan benar dan tepat sebagaimana yang diwahyukan Allah SWT. Dan juga rasul tidak memungkiri janji.

مَنْ كَذب عليا متعمدا فليتبوأ مقعده من النار


“Barangsiapa yang berdusta atas nama-Ku, siapkanlah tempatnya di dalam api neraka “ (Bukhari, Muslim )

Maka mustahil Rasul bersifat khianat yaitu tidak amanah dan mungingkari janji.

3. Tabligh yaitu menyampaikan. Rasul menyampaikan risalah Allah yang telah diwahyukan untuk selanjutnya untuk disampaikan kepada umat-Nya. Mustahil rasul bersifat dengan sifat khitman yaitu menyembunyikan, risalah Allah yang telah disampaikan kepada-Nya.

4. Fathanah yaitu cerdas dan bijaksana. Rasul mampu memahami perintah-perintah Allah dengan betul dan tepat. Mampu pula berhadapan dengan penentang-penentangnya dengan bijaksana dengan bukti-bukti yang kukuh. Mustahil Rasul bersifat dengan sifat Jahlun yaitu bodoh. Andaikan rasul bukan seorang yang fathanah, maka beliau akan gagal dalam menyampaikan risalah Allah. Karena di dalam sejarah bahwa dakwah di tanah kelahiran yaitu di Mekah selama 13 tahun selalu berhadapan dengan para penentang. Orang-orang kafir, musyrik yang selalu mengahalngi dakwah-Nya bahkan samapai pada tindakan rencana pembunuhan terhadap Rasulullah SAW. Namun karena beliau pribadi yang fathanah sehingga dakwahnya disampaikan dengan hikmah dan mau’izah hasanah.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Sungguh empat sifat rasul bila dapat diimplementasikan oleh setiap muslim niscaya akan ditemukan kedahsyatan, perubahan yang signifikan dalam tata aturan kehidupan, yang pada akhirnya akan dapat diwujudkan kehidupan yang bahagia didunia maupun diakherat.

Seringkali kita bingung dan dibingungkan oleh pemberitaan media masa dan elektronik yang menyempaikan berita tentang seseorang atau kelompok orang yang dituduh sebagai pihak yang salah. Ternyata yang terduduh juga menyampaikan kepada media bahwa dia tidak bersalah. Seandainya pihak terdakwa, penuntut dan penegak hukum dapat mewarisi sifat-sifat rasul sebagaimana diatas niscaya tidak akan ada dusta yang pada akhirnya tidak akan ada permusuhan. Jika hal yang demikian ini dapat diwujudkan, sejak 14 abad yang lalu melalui berita didalam Alquran, Allah akan melimpahkan keberkahan-Nya.


“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’rof: 96)

Sekarang tugas siapa, ketika antara kebaikan dan keburukan, yang makruf dan yang munkar, yang benar dan yang salah saling berhadapan, saling menyerang, saling mengalahkan. Tidak lain adalah merupakan tugas dari masing-masing pribadi muslim, pembinaan terhadap dirinya sendiri dengan jalan mengarahkan hawa nafsu yang mengajak pada perbuatan kemungkaran menuju pada perbuatan menurut panggilan hati nurani dan petunjuk agama. Setelah pembinaan diri dapat diwujudkan sehingga menjadi pribadi yang menjadi teladan, maka tularkanlah keteladanan pada keluarganya. Karena keluarga adalah negara dalam lingkup paling kecil. Maka suatu negara akan diawali dari keluarga. Pembinaan yang baik terhadap keluarga akan menunjang perwujudan negara yang baik.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هٰذَا وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.


11/28/2014

Hidupkan Hati Dengan Dzikir-Khutbah Bahasa Indonesia



Dengan dzikir hati akan menjadi tenang, diantara ketenangan hati akan diperoleh dengan melakukan dzikir yang banyak. Dzikir dengan lisan bila bibirnya senantiasa bergetar dengan mengucapkan asma Allah. Dzikir bil qalb bila didalam hati telah tertancam keyakinan akan adanya Allah, zat yang Maha Agung yang menguasai seluruh alam, menjadi tempat bergantung dan berlindung segala makhluknya. Dzikir bil hal adalah mengimplementasikan keyakinan dan ucapan lisannya. Dzikir bil mal adalah menyadari bahwa setiap harta yang dimiliki ada sebagian kecil yang menjadi hak orang lain. Harta bisa menciptakan hidup bahagia namun bukan bukan segala-galanya bahwa dengan harta hidup menjadi bahagia.


اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا. وَاَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ وَجَعَلَهُ لِلنَّا سِ سَبِيْلًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتّقُوا اللهَ تَعَالَى فِي السِّرِّ وَ اْلعَلَنِ ، يَا أَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُّو اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.


Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah.

Manusia merupakan makhluk istimewa yang diciptakan oleh Allah dengan derajat kemuliaan. Laqad khalaqnal insaana fi ahsani taqwim. Sesungguhnya kami (Allah) telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Kesempurnaan yang telah diberikan Allah baik dari segi wujudnya maupun dalam kelengkapan pribadi dan saranya penunjangnya. Coba bila kita renungkan, manusia tidak mempunyai cakar dan kuku yang tajam seperti harimau namun ternyata manusia dapat mengalahkan harimau, manusia tidak mempunyai sayap untuk terbang seperti burung tapi dapat menciptakan pesawat yang kecepatannya melebihi kecepatan burung. Manusia tidak mempunyai tanduk dan kulit yang tebal seperti badak namun manusia bisa lebih kebal dari pada badak. Jadi walaupun manusia diciptakan sebagai makhluk yang berjalan tegak dengan dua kaki dan tangan sebagai alat untuk berkreasi namun manusia dapat mengalahkan makhluk yang berkaki empat atau lebih. Hal ini karena manusia mempunyai kekuatan rohani baik dari unsur akal maupun hatinya.

Tubuh manusia bisa sehat dan hidup bila terpenuhi nutrisi yang diambil dari sari-sari makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuhnya. Namun lain halnya dengan hati manusia yang dapat hidup dan sehat bila senantiasa dihiasai dengan perilaku dzikrullah, dzikir kepada Allah Karena itu tubuh yang sehat tidak menjamin rohaninya hidup dan sehat. Maka agar rohani manusia khususnya orang-orang yang beriman dapat hidup dan sehat, Allah memerintahkan agar memperbanyak dzikir kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:


“ Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (QS. Al Ahzab: 41-42)

Ayat ini adalah merupakan salah satu ayat dari surat Madaniyah, yaitu surat yang di wahyukan setelah Rasulullah SAW hijrah dari Mekah ke Madinah, diantara tandanya diawali dengan “ya ayyuhallazina amanu” hai orang-orang yang beriman. Karena dzikir ini hanya diperintahkan kepada orang-orang yang beriman.

Setiap muslim diberikan ujian dan cobaan oleh Allah SWT, namun sekali-kali Allah tidak memberikan ujian dan cobaan kecuali berdasarkan kemampuan hamba-Nya. Bila ujian dan cobaan datang silih berganti, seakan-akan tidak ada ujung pangkalnya. Namun bagi orang-orang yang beriman senantiasa berupaya menyandarkan diri kepada Allah SWT. Orang beriman senantiasa berdzikir kepada Allah SWT, karena sesungguhnya dengan berzikir maka hati orang-orang yang beriman akan menjadi tenang. Sebagaimana firman Allah SWT:


….(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Arro’du: 28)

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah.
Setelah Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk berzikir, bagaimanakah cara melaksanakan dzikir, Allah memerintahkan “dzikran katsiran” yaitu dengan dzikir yang banyak. Adapun para mufassir berbeda pendapat tentang pengertian dzikran katsiran ini:
• Mujaahid mengartikan tidak melupakan Allah untuk selama-lamanya, jadi dimanapun tempatnya dan dimanapun berada, bagaimanapun keadananya hendaknya selalu mengingat Allah. Dalam keadaan sendiri maupun ketika bersama-sama dengan orang lain, sedang gembira atau susah dalam keadaan damai atau perang, hendaknya selalu mengingat Allah SWT.
• Ibnu Assaib mengartikan shalat 5 waktu, panggilan shalat adalah panggilan untuk mengingat Allah, setiap bacaan shalat adalah merupakan dzikir.
• Muqatil bin Hayyan mengartikan membaca tasybih, tahmid, takbir dan tahlil.

Oleh karena itu pada ayat ini pada dasarnya Allah menganjurkan kepada sekalian orang-orang yang beriman yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya supaya banyak zikir mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya sebanyak-banyaknya dengan hati dan lidahnya pada setiap keadaan dan setiap waktu. Karena Allah-lah yang melimpahkan segala nikmat kepada mereka yang tidak terhingga banyaknya, maka diperintahkan bertasbih kepada-Nya dengan pengertian membersihkan dan menyucikan Allah dari segala sesuatu yang tidak pantas baginya.

Kemudian setelah melaksanakan dzikir yang banyak Allah memerintahkan


“Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang”. (QS. Al Ahzab: 41-42)

Berzikir dan bertasbih ini dilakukan di pagi hari ketika baru bangun dari tidur, sebab bangun dari tidur ini seakan-akan seseorang hidup lagi setelah ia mati, untuk menghadapi masa hidup yang baru. Dan diperintahkan bertasbih pada sore hari karena pada saat itu seseorang telah selesai mengerjakan bermacam-macam pekerjaan sepanjang hari, dan zikir pada waktu itu merupakan tanda bersyukur kepada Allah atas limpahan taufik dun hidayah Nya sehingga dapat melaksanakan amal perbuatannya dengan baik, dan dapat memperoleh rezeki Nya untuk keperluan hidupnya dan nafkah bagi keluarganya. Dengan banyak zikir itu ia dapat menghambakan diri kepada Allah dan untuk menghadapi alam akhirat. Di samping itu ia dapat pula meneliti amal perbuatannya yang sudah dilaksanakan sehingga dapat mengusahakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan bagi hari-hari yang akan datang.

Dzikir akan membentuk pribadi yang ikhlas, sabar, sehat, tawakal, qana’ah, ridha bila dapat mengaplikasikan dzikir secara integral, yaitu dengan dzikir billisan, dzikir bil qalb, dzikir bil hal dan dzikir bil mal. Kita berharap semoga Allah senantiasa membimbing dan mengarahkan kita ke jalan yang diridhai-Nya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

9/04/2014

Menghindarkan Kehancuran Suatu Bangsa -Khutbah Jum'at


Indonesia ada negara yang ber-bhineka tunggal ika, walaupun berbeda-beda suku, adat-istiadat, agama, ras, bahasa, warna kulit. Namun bila mereka termasuk warga negara Indonesia, mereka itu adalah satu dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadikan perbedaan sebagai rahmat, dengan perbedaan hidup akan terasa indah, karena Allah menciptakan makhluk tidak ada yang sama, coba kita lihat berapa banyak manusia ternyata tidak ada yang sama. Karena itu marilah kita membangun dengan perbedaan yang ada namuan sama dalam tujuan.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ, أَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ, أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، صَلَّى اللهُ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا.أمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ اتّقُوْا رَبَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ


Jema’ah Jum’at Rahimakumullah,
Dalam kesempatan yang mulia ini, saya berwasiat untuk diri saya sendiri dan jema’ah semua, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Diantara upaya meningkatkan taqwa tersebut, adalah memperhatikan sejarah kehidupan umat agar menjadi pijakan kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang.

Jema’ah Jum’at Rahimakumullah,
Sejarah kehidupan umat manusia, memberikan petunjuk yang nyata mengenai penyebab kerusakan suatu bangsa. Diantaranya adalah perilaku para pembesar yang tidak menaati Allah dan memusuhi para utusan Allah, sebagaimana yang terjadi pada kaum Fir’aun, Tsamud dan ‘Ad.
Sejarah kenabian Muhammad SAW juga tidak terlepas dari tantangan yang sangat serius dari para elite. Beliau memperoleh tantangan dari pihak-pihak yang khawatir dengan kedudukannya, misalnya Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Abu Lahab. Mereka yang menentang perjuangan Muhammad SAW, bukanlah orang bodoh/ jahiliyyah dalam pengertian intelektual, tetapi mereka adalah orang-orang terpandang/ tokoh masyarakat.

Namun karena kepentingannya untuk senantiasa mengkooptasi masyarakat dan perilakunya yang gila dunia serta tidak mau tunduk kepada Allah Yang Maha Kuasa, maka mereka melakukan perlawanan terhadap kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, sekalipun telah nyata bahwa perilaku pembesar-pembesar jahiliyah tersebut telah mengakibatkan kerusakan ideologis, ekonomi dan sosial. Allah berfirman,


“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS. Al-Isra’:16).

Firman Allah ini menunjukkan bahwa sangat mungkin kerusakan suatu umat justru disebabkan karena krisis moralitas kaum cerdik pandai maupun pembesar-pembesar suatu umat. Sebaliknya bila pembesar-pembesar dan kaum cerdik pandai menjadi pemimpin-pemimpin dalam menaati perintah Allah, niscaya dia akan membawa lebih banyak manfaat dibandingkan dengan orang-orang ‘awam.

Hal ini pun bisa dimengerti karena akibat yang ditimbulkan dari perbuatan buruk orang-orang bodoh tidak akan sedahsyat dan separah kaum cerdik pandai dan para pemimpin. Kerusakan sistem sosial yang diakibatkan oleh perilaku orang-orang pandai atau tokoh dalam suatu umat berdampak sangat besar terhadap kehidupan suatu umat. Tentunya kehidupan akan terasa damai dan penuh suka cita, jika semua orang mampu mendisiplinkan diri dalam menaati Allah dan rasulNya.

Jema’ah Jum’at Rahimakumullah,
Dalam persepektif Alqur’an, kaum cerdik pandai, para tokoh, pemimpin dan kaum elite suatu negeri diperintahkan untuk menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Mereka diperintahkan Allah untuk melindungi, memimpin, menolong, menyebarluaskan kesejahteraan dan kedamaian ke seluruh penjuru negeri.

Namun bilamana durhaka kepada Allah, gila dunia, melakukan pelanggaran hukum, eksploitasi dan perilaku-perilaku lainnya yang bertentangan dengan kehendak Allah, niscaya suatu negeri akan dihancurkan oleh Allah
Kedurhakaan itu ditunjukkan dengan kebanggaan melakukan al-fakhisyah atau dosa-dosa yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, tidak memohon ampunan Allah dan tidak malu melakukan perbuatan keji dan munkar, sehingga akhirnya tata sosial menjadi berantakan dan lambat laun suatu negeri akan hancur.

Jema’ah Jum’at Rahimakumullah,
Jauh sebelum kenabian Muhammad SAW, telah ada bangsa-bangsa yang hebat. Diantaranya bangsa Mesir, kaum Tsamud dan kaum ‘Ad. Bangsa Mesir yang dipimpin oleh Fir’aun, akhirnya ditenggelamkan di laut beserta pengikut-pengikutnya. Padahal mereka sesungguhnya memiliki peradaban yang sangat tinggi baik di bidang pertanian, arsitektur, infrakstruktur dan teknologi. Di saat bangsa-bangsa lain masih ‘terbelakang’ mereka sudah mampu membangun system irigasi, teknik sipil dan militer yang hebat. Namun akhirnya mengalami krisis ekonomi yang dahsyat, krisis pangan dan tenggelam.

Demikian halnya kaum Tsamud dan ‘Ad adalah dua bangsa yang hebat. Mereka mampu menciptakan bangunan-bangunan tinggi dan seni pahat yang sangat luar biasa yang hampir tidak ada tandingannya di masa sekarang.

Jika misalnya kita berkunjung ke kota Petra yang kini berada di wilayah Syiria, maka akan tampak bekas-bekas peninggalan kota tua yang sangat hebat. Namun mereka pun akhirnya dihancurkan oleh Allah.


“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?”” (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai Bangunan-bangunan yang tinggi”, Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,”Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah’”Dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),”Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,’Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,”Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, (Q.S. Al-Fajr :7-13).

Jema’ah Jum’at Rahimakumullah,
Ibarat kita menumpang sebuah kapal, bila ada seorang saja yang berbuat kerusakan misalnya melobangi lambung kapalnya, niscaya kita semua akan tenggelam. Maka, dengan melihat tantangan dan hambatan yang semakin besar menuju kemajuan, dan belajar dari peristiwa yang terjadi pada umat-umat yang telah berlalu, kita memerlukan sikap-sikap antara lain sebagai berikut :

Pertama, hendaknya kita memahami kebutuhan terhadap pemimpin-pemimpin, tokoh-tokoh, kaum cerdik-pandai dan pembesar-pembesar yang mewujudkan kemaslahatan umat.
Kedua, hendaknya kita bersungguh-sungguh bekerja, mengabdi dan beribadah agar seluruh umat memperoleh manfaat, kedamaian dan kesejahteraan.
Ketiga, hendaknya kita bersyukur atas berbagai karunia Allah baik lahir maupun batin; dan menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada di sekitar kita sebagai karunia yang saling melengkapi, memperkuat dan menyokong kehidupan sesama umat manusia.
Keempat, senantiasa saling menasehati dalam kebenaran, dalam keteguhan hati atau dalam kesabaran menaati Allah dan rasul-Nya.

Demikianlah khutbah ini, mudah-mudahan Allah senantiasa memberi petunjuk kepada kita semua untuk dapat menaati Allah dan rasul-Nya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ تَعَالَى لِىْ وَلَكُمْ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ


6/05/2014

Hidup Sehat Tanpa Narkoba-Khutbah Jum'at


Narkotika dan sejenisnya adalah suatu benda yang diharamkan oleh agama, dilarang oleh pemerintah. Bahkan dunia Internasional sejak tahun 1987 juga menyatakan perang terhadap Narkotika dan sejenisnya. Dan PBB menetapkan tanggal 26 Juni sebagai hari anti madat. Pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang amat besar sehingga mengeluarkan UU sebagai upaya preventif mencegah penggunaan, penyimpanan dan memperjualbelikan Narkoba.

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا. وَاَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ وَجَعَلَهُ لِلنَّا سِ سَبِيْلًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتّقُوا اللهَ تَعَالَى فِي السِّرِّ وَ اْلعَلَنِ ، يَا أَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُّو اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Kaum muslimin jema'ah Jum'ah Rahimakumullah
Pertama marilah kita berupaya untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan pikiran yang jernih hati dan jiwa yang tenang dan dijauhkan dari setiap perbuatan yang dapat menimbulkan perilaku munkarat dan tidak ingat kepada Allah SWT. Berkesempatan untuk menyambut HANI (Hari Anti Narkotika Internasional) pada tanggal 26 Juni, marilah kita nyatakan untuk berperang terhadap Narkoba, karena termasuk perilaku munkarat yang dilarang oleh agama dan pemerintah.

Perilaku munkarat ini meliputi memakai, membawa dan memperjualbelikan. Narkoba yang kepanjangannya adalah Narkotika Psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Semua jenis Narkoba mengandung zat adiktif, yaitu zat yang dapat minumbulkan bagi pemakainya rasa ketagihan dan ketergantungan. Bila tidak memakai maka tubuh akan terasa lemas, lesu, kurang semangat dan kurang percaya diri. Pemakaian semua jenis Narkoba akan memacu bagi pemakainuya dengan menambah ukuran dan takaran.

Sebagaimana dikatakan oleh Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater dalam bukunya yang berjudul Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, bahwa semua jenis Narkoba mengancam terhadap jiwa dan raga manusia, karena didalam Narkoba mengandung zat adiktif yang menimbulkan gangguan mental organik (GMO) yaitu gangguan dalam berfikir, perasaan dan perilaku. Timbulnya GMO ini disebabkan reaksi langsung dari zat adiktif pada sel-sel saraf pusat (otak). Karena itu orang yang meminum, menghisap atau memakannya semakin lama akan menambah takaran sampai pada dosis keracunan (intoksikasi) atau mabuk. pemakaian Narkoba dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan gangguan pada organ otak, liver, alat pencernaan, pancreas, otot, janin, endroktrin, nutrisi, metabolisme jantung dan resiko kangker.

Dalam kehidupan masyarakat akan terjadi instabilitas sosial, terjadinya tindak kejahatan dan perilaku kriminal lainnya. Dampak psikososial lainnya adalah drop out sekolah, kehilangan kawan, tidak masuk kerja, bolos sekolah dan terlibat pelanggaran hukum lainnya.

Banyak pemakai Narkoba karena terkena pengaruh dari teman, karena teman-temannya memakai pertama dia takut dikucilkan dari pergaulan, malu bila dibilang banci atau bisa jadi karena teman-temanya memaksa untuk mencoba. Sekali mencoba akan ketagihan dan segala upaya ditempuh untuk memperoleh zat haram tersebut. Rasulullah SAW bersabda:

“ Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ialah seperti pembawa minyak wangi dan peniup tungku api pande besi. Pembawa minyak wangi bisa jadi akan memberimu, boleh engkau membeli darinya dan boleh jadi engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan peniup tungku api pande besi, boleh jadi engkau mendapatkan bau yang tidak sedap darinya”.

Disamping dari pengaruh teman, memakai Narkoba juga karena pengaruh media informasi dan komunikasi. Dunia entertainment, film dan sinetron yang menampilkan figur bintang yang mengkonsumsi minuman keras, meraka mempunyai tubuh yang sehat, kekar dan percaya diri, dari hal tersebut muncul keinginan untuk mencari jenis minuman yang serupa yang dapat membuat dirinya seperti apa yang pernah dilihatnya.

Kaum muslimin jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Dunia Internasional telah menyatakan perang terhadap Narkoba dan di negara Indonesia telah ditetapkan Undang-Undang tentang anti Narkoba. Undang- undang tersebut untuk memutus mata rantai peredaran Narkoba, menjerat bagi pengedar, pemakai dan penyimpan Narkoba. Dalam UU RI nomor 2 tahun 1997 tentang Narkoba, pada pasal 85 pengguna Narkoba dikenai hukuman penjara selama 1 sampai 4 tahun, pasal 78 bagi pemilik dikenai hukuman penjara maksimal 10 tahun, denda 500 juta, pasal 84 bagi pengedar dipenjara selama 5 sampai 15 tahun, denda 250 juta sampai 750 juta, pasal 80 bagi produsen dipenjara selama 7 tahun sampai dengan seumur hidup, denda 200 juta sampai dengan 1 milyar.

Dengan hukuman dan denda yang demikian akan menimbulkan penyesalan, rasa berdosa dan bersalah pada dirinya sendiri, menjadikan hidup tidak sehat lagi. Maka untuk menciptakan hidup yang sehat dan bebas dari Narkoba. Hukuman dan denda akan menjadikan beban hidup sehingga bagi yang bersangkutan akan menimbulkan masalah yang baru, hidupnya terasa terisolasi dari masarakat umum dan bisa jadi dikucilkan dari kehidupan masyarakat. Tekanan mental akan menjadi beban hidup dan akan merambah pada munculnya penyakit-penyakit lainnya. Karena banyak terjadi bahwa tinbulnya penyakit jasmani karena banyaknya masalah, dan beban pikir yang tidak ada penyelesaiannya.

Oleh karena itu jiwa yang sehat akan menciptakan metabolisme tubuh yang teratur sehingga produktifitas kerja akan terjaga, demikian pula jiwa dan pikiran yang rusak akibat bergaul dengan Narkoba akan menimbulkan perbuatan yang diluar kontrol akan pikiran manusia. Oleh karena itu Allah SWT mengingatkan dalam Alquran surat Al Maidah ayat 90:

" Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan,

Rasul pernah bersabda, bahwa khamer adalah sesautu yang diharamkan, banyak atau sedikit tetap diharamkan:
" Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan dan melemahkan adalah khamer dan setiap khamar adalah haram" (HR. Abdullah bin Umar).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.