6/23/2016

Makna Bulan Suci Ramadhan



Allah SWT menciptakan tahun yang terdiri atas 12 bulan, adapun hitungan hari dalam satu bulan berbeda-beda. Untuk kalender Masehi bisa terdiri 28, 29, 30 atau 31 hari. Namun untuk kalender Hijriyah hanya terdiri 29 atau 30 hari. Penentuan 12 bulan dalam setahun telah disebutkan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Attaubah ayat 36:
“ Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram”.

Adapun empat bulan Haram yang dimaksud adalah bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Berbeda dengan bulan yang lain Ramadhan adalah bulan suci. Tidak ada bulan yang suci kecuali bulan Ramadhan. Apakah maksud dari bula suci itu? Hal ini karena bulan suci Ramadhan adalah bulan yang diberkahi oleh Allah, hanya di dalam bulan Ramadhan nilai ibadah akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Semua ibadah sunnah akan dinilai sebagaimana ibadah wajib, dan ibadah wajib pahalanya akan dilipatgandakan antara 10 hingga 700 kebaikan.

Karena itu dengan keunggulan bulan Ramadhan, menjadi kesempatan bagi setiap muslim untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Peningkatan ibadah dengan melihat keunggulan pada bulan Ramadhan. Bagi muslim yang telah mencapai pada derajad mukasafah niscaya tidak mau menyia-nyiakan setiap detikpun pada bulan Ramadhan kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah, bahkan mereka tidak mau dengan segera ditinggalkan bulan Ramadhan. Mereka tahu tentang keutamaan bulan Ramadhan sehingga bila diizinkan, akan meminta kepada Allah agar semua bulan dijadikan sebagaimana bulan Ramadhan. Karena begitu besar rahmat dan ampunan Allah, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah bahwa bulan Ramadhan yang pertama adalah rahmat, Ramadhan yang kedua maghfirah dan Ramadhan yang ketiga akan dijauhkan dari api neraka.

Dimanakah sepuluh hari yang pertama, kedua dan ketiga? Karena dalam satu bulan terdiri dari 29 atau 30 hari. Karena itu bila dibagi tiga, maka Ramadhan yang pertama adalah tanggal 1-10, Ramadhan kedua 11-20, Ramadhan ketiga 21-29/30. Dengan demikian tanggal 1-10 Allah melimpahkan rahmat-Nya bagi seluruh hamba-Nya. Dengan rahmat maka setiap makhluk akan mendapatkan kemuliaan dan kebahagiaan, hal ini akan diperoleh bila dapat mengisi hari-hari khususnya pada bulan Ramadhan sebagai bentuk ibadah. Setiap anggota tubuh manusia diarahkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, oleh karena itu ibadah puasa bukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban, dengan menahan diri untuk tidak makan, minum dan hubungan suami istri pada waktu siang hari. Bila sedang berpuasa bisa menahan diri maka puasanya syah tetapi yang diperoleh hanya lapar dan dahaga saja “banyak orang yang berpuasa namun yang diperoleh hanya lapar dan dahaga saja (Hadits)”.

Karena itu agar memperoleh derajat yang lebih tinggi, ketika sedang berpuasa hendaknya berupaya untuk menahan diri dari ucapan, perbuatan yang tidak baik, menghindarkan diri dari perkelahian dan permusuhan. Andaikan terbiasa berkata kotor, berbohong, menghibah, memfitnah, menggunjing, menyakiti orang lain, waktunya puasa Ramadhan yang pertama untuk dikeluarkan semua perilaku yang tidak baik. Allah telah menyediakan media dengan ibadah-ibadah sunnah, seperti shalat tarowih dan witir, tadararus Alquran, kajian Tafsir Alquran, Hadits dan kitab-kitab klasik, menyelenggarakan pesantren Ramadhan, buka bersama, kultum dan kuliah subuh, pembagian takjil dan kegiatan-kegiatan lain. Dengan kegiatan-kegiatan ini diharapkan setiap muslim akan merasa disibukkan dengan urusan ibadah, sehingga sehingga kebiasaan-kebiasaan buruk akan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif sesuai dengan tuntunan Islam. Hal ini sesuai dengan perilaku ahli suffah yang melakukan takholli.

Untuk selanjutnya pada sepuluh hari yang kedua 11-20 adalah hari- hari yang penuh dengan ampunan Allah. Setiap muslim melakukan tahalli, yaitu mengiasi, mengisi kehidupan dengan perbuatan yang baik. Maka tiada alasan bagi Allah untuk tidak mengampuni hamba-Nya yang telah berupaya membersihan diri dari segala perilaku yang tidak baik. Karena para pendosapun akan tetap diampuni Allah selagi masih hidup. Apalagi hamba-Nya yang taat, menyadari dosa dan kesalahan dirinya. Selalu meningkatkan kualitas ibadah, sehingga hati yang bersih akan memancarkan dalam setiap aktifitasnya. Setiap detak jantung, tarikan nafas selalu dipenuhi dengan dzikrullah. Sehingga kesadaran diri selalu merasakan kehadiran Allah pada dirinya. Jika dirinya tidak mengetahui Allah namun sesungguhnya dirinya yakin bahwa Allah selalu menyertainya. Maka dalam setiap perbuatan selalu merasa diawasi Allah, dimanapun dan kapanpun. Allah bukan hanya mengawasi namun Allah juga akan mencatatnya, dan setiap perbuatan akan dikembalikan kepada dirinya baik di dunia maupun diakhirat. Setiap amal perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban, ketika didunia oleh yang memberikan amanat dan di akhirat oleh yang menciptakan amanat.

Pada sepuluh hari yang ketiga adalah tanggal 21-29/30 adalah hari-hari penentuan dimana ketika sudah memperoleh ampunan Allah, sifat-sifat Allah mulai tertanam dalam dirinya. Segala perbuatan yang dilakukan semata-mata mengikuti Sunnatullah, inilah bagi kalangan ahli suffah maka telah mencapai tingkat tajalli. Ketika telah mencapai taraf ini maka akan dijauhkan dari api neraka. Inilah bahwa tahapan untuk menggapai surgawi melalui suatu proses yang cukup panjang, karena dalam setiap waktu manusia tidak akan lepas dari cobaan, musibah dan bencana. Dari ini derajat keimanan teruji yang dibuktikan dengan aktifitas ibadah. Karena iman kadang bertambah dan kadang berkurang “al imanau yazidu wa yankusu”. Setiap muslim pasti pernah atau sering merasakan sendiri, misalnya suatu saat menunggu waktu shalat namun suatu saat sudah ada panggilan shalat tetapi masih menyibukkan diri dengan urusan dunia. Bahkan kadang sampai meninggalkan waktu shalat.

Karena itu bulan Ramadhan adalah bulan suci, segala bentuk ibadah akan dilipatgandakan pahalanya, kecuali puasa yang pahalanya akan langsung diterima Allah SWT. Sesungguhnya hanya ibadah puasa yang ibadahnya langsung diterima Allah. Dengan ini dimana-mana nuansa Ramadhan, masjid, langgar, musholla, di rumah, kantor, sekolah dan pondok pesantren, siaran radio, TV, surat kabar, media sosial. Bahkan ditempat umum nuansa Ramadhan, banyak baliho, spanduk yang memberikan himbauan tentang puasa Ramadahan, di pasar dan di sepanjang jalan menyediakan aneka makanan untuk berbuka puasa. Dan pada siang hari banyak rumah makan, restoran yang ditutup, atau memberikan pelayanan secara terbatas.

Bulan Ramadhan bulan untuk mensucikan diri, dengan keutamaannya diharapkan bisa menghapus atau secara perlahan mengikis dosa-dosa yang telah menumpuk, bahkan bisa jadi dengan kemurahan Allah akan memberikan ampunan segala dosa yang telah dilakukan hamba-hamba-Nya. Apalagi bagi siapapun yang menjumpai malam lailatul qadar, niscaya dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah. Untuk selanjutnya menjadi aktifitas pasca Ramadhan akan meningkat atau justru akan kembalai kepada perbuadakan hawa nafsu kembali. Mudah-mudahan dengan berbuka tanggal 1 Syawal akan dilanjutkan dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal.

6/09/2016

Puasa Ramadhan Wujudkan Kesalihan Ritual, Spiritual dan Sosial



             Ibadah puasa adalah ibadah sirri, siapa yang mengetahui bahwa si Fulan sedang puasa. Karena kebetulan si Fulan biasa melaksanakan puasa sehingga setiap aktifitasnya tidak mengalami penurunan. Ibadah puasa dilakukan dengan ikhlas, sehingga dengan keikhlasan itu bisa mengalahkan rasa lapar, haus dan lemas. Sebaliknya siapa yang mengetahui bahwa si Fulan 2 baru saja makan dan minum dengan kenyang sehingga kemudian mengantuk dan tidur. Sulit untuk dibedakan antara si Fulan dan si Fulan 2. Karena ketika bersama dengan teman-temannya tidak makan, minum atau merokok. Inilah ibadah puasa hanya diri sendirilah yang tahu, dan tentu saja Allah Maha Tahu.


اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مبَارَكًا كُتِبَ فِيْهِ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الْاُ مَمِ الْمَاضِيَةِ وَأُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتِ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الدَّيَّانُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُ مُعَلِّمٍ وَاِمَامٍ, اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ عَلَى مَنْهَجِهِمِ السَّلِيْمِ أَمَّابَعْدُفَيَآعِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ
Kaum muslimin Jemaah Jum’ah Rahimakumullah
           Pertama dan yang paling utama kami mengajak Jemaah sekalian marilah bersama-sama kita meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Yaitu dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Tentu saja kita laksanakan secara pelan namun pasti, istiqomah dan ikhlas agar ibadah yang kita laksanakan akan mencapai pada kesempurnaaan.

           Demikian pula pada saat ini kita sedang melaksanakan puasa Ramadhan, dimana puasa ini merupakan perintah Allah yang dikhususkan bagi orang-orang yang beriman:


“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. (QS. Al Baqarah; 183-184)

Kaum muslimin Jemaah Jum’ah Rahimakumullah
            Sejak usia aqil baligh, sudah berapa kali kita melaksanakan puasa Ramadan, disini bukan bermaksud mendorong untuk menghitung-hitung amal ibadah dan kesalihan yang pernah dilakukan, yang justru terkadang akan menimbulkan sikap ujub, namun ini sebagai media evaluasi, sejauh mana ibadah puasa yang telah dilakukan itu dapat mencapai derajat muttaqin. Karena sesungguhnya pribadi yang muttaqin akan terpancar pada sikap dan perilaku yang akan membentuk kesalihan ritual, spiritual dan sosial.
            Puasa Ramadhan adalah ibadah sirri, untuk menguji sejauhmana kualitas iman dan taqwanya kepada Allah. Bagi orang yang bertaqwa menyadari bahwa bulan Ramadhan adalah pesta ibadah. Dimana nilai ibadah puasa akan langsung diterima oleh Allah, dan ibadah-ibadah yang lain akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW pernah berkata:
كُلُّ عَملِ ابنِ آدَمَ يُضَاعفُ الحسَنَةُ بِعشْر أَمْثَالِهَا إِلى سَبْعِمِائة ضِعْفٍ . قال اللَّه تعالى : " إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وأَنا أَجْزي بِهِ : يدعُ شَهْوتَهُ وَطَعامَهُ مِنْ أَجْلي .
“Setiap amal perbuatan anak Adam - yakni manusia itu, yang berupa kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kalinya hingga tujuhratus kali lipatnya."Allah Ta'ala berfirman: "Melainkan puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasannya. Orang yang berpuasa itu meninggalkan kesyahwatannya, juga makanannya semata-mata karena ketaatannya pada perintah-Ku”. (HR. Muslim)

            Begitu besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya sehingga ibadah sunnah pada bulan Ramadhan dinilai seperti ibadah yang fi fardhukan/ diwajibkan. Demikian pula ibadah wajib pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah. Karena itu untuk memperoleh predikat menjadi orang muttaqin disamping dapat menjaga dari segala yang membatalkan puasa secara lahir, seperti makan minum dan melakukan hubungan suami isteri pada siang hari, hendaknya juga dapat menjaga sikap ruhaniyah sehingga ibadah puasa berdimensi ibadah lahir dana batin. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan:

1. Memelihara lidah untuk tidak berdusta, mencaci orang, mencampuri urusan orang lain, mengekang mata telinga dari melihat atau mendengar sesuatu yang tidak baik.
والصِّيام جُنَّةٌ فَإِذا كَانَ يوْمُ صوْمِ أَحدِكُمْ فلا يرْفُثْ ولا يَصْخَبْ، فَإِنْ سابَّهُ أَحدٌ أَوْ قاتَلَهُ ، فَلْيقُلْ : إِنِّي صَائمٌ
“Puasa adalah sebagai perisai, maka orang yang berpuasa, janganlah ia berkata kotor atau melakukan perbuatan yang jelek, atau apabila ada orang yang menyakiti atau bertengkar dengannya atau memakinya, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah berpuasa."

2. Menahan perutnya dari dari makanan-makanan yang haram, subhat, karena perlunya mengusahakan makanan yang halal dari segi zatnya sifat maupun af’alnya.

3. Menjaga seluruh anggota tubuh dari segala perbuatan yang tidak bermafaat yang tidak ada hubungannya dengan dirinya secara langsung. Karena bila hal ini dilakukan maka ibadah puasa yang dilakukan hanya memperoleh lapar dan dahaga saja.
كم من صائم ليس له من صيامه الاالجوع والعطش
“Banyak orang berpuasa, tetapi puasanya tiada berarti kecuali hanya menahan lapar dan dahaga saja”.

4. Meninggalkan perbuatan maksiat, ini menjadi kewajiban baik baik orang yang berpuasa atau tidak, sedang melaksanakan puasa atau tidak. Namun bagi yang sedang berpuasa dituntut untuk lebih berhati-hati.

5. Orang yang berpuasa hendaknya jangan terlalu banyak tidur di siang hari, dan terlalu banyak makan di malam hari. Hendaknya selalu bersahaja dalam kedua hal, agar dapat merasakan pedihnya lapar dan dahaga. Dengan demikian jiwanya akan terdidik, nafsu syahwatnya terkendali dan hatinya bercahaya.

6. Kesibukan urusan duniawi hendaknya lebih diarahkan pada kegiatan beribadah sebanyak-banyaknya dan berzikir kepada Allah.

Mudah-mudahan ibadah puasa dan semua amal shalih yang telah kita lakukan tercatat sebagai amal shalih yang diterima oleh Allah, dan yang belum kita laksanakan semoga senantisa diberikan kemampuan dan kesempaan untuk menjalankannya, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

3/15/2016

Doa Peresmian Proyek Pembangunan, Semoga Kuat, Tahan dan Bermanfaat



Proyek pembangunan adalah suatu kegiatan pembangunan yang pelaksanaannya diserahkan kepada pihak kontraktor. Oleh pihak kontraktor proses pembangunan dilaksanakan oleh suatu badan usaha melalui PT atau CV. Sehingga untuk melaksanakan kegiatan harus dilaksanakan secara koloni, dengan rencana kegiatan, alokasi anggaran, bentuk dan spesifikasi materiil, jangka waktu yang direncanakan.

Untuk mewujudkan proyek sesuai dengan rencana, maka dimungkinkah harus diadakan penghematan, agar kontraktor tidak merugi. Karena itu emage masyarakat, bahwa pembangunan yang dilaksanakan karena proyek pada umumnya tidak akan bertahan lama. Image ini bisa benar dan bisa salah, bila benar kebetulan masyarakat melihat proses pembangunan yang tidak sesuai standar, sehingga baru berapa saat bangunan sudah rusak. Namun image itu tidak benar, karena banyak bangunan yang dilaksanakan karena proyek namun tetap kuat dan tahan lama.

Karena itu tak perlu banyak berburuk sangka, yang penting sekarang pembangunan sudah selesai dan kita berdo’a semoga bangunan kuat, tahan lama, bermanfaat sehingga dapat menunjang terpenuhinya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

الحمد لله رب العالمين حمدايوافى نعمه ويكافى مزيده ياربنا لك الحمد ولك شكر كما ينبغى لجلال وجهك وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu, atas limpahan nikmat dan karunia-Mu pada hari ini, kami dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam rangka peresmian proyek tahun 2015 dalam keadaan damai dan sejahtera, semoga kegiatan ini tercatat sebagai amal ibadah kepada-Mu.

Ya Allah, ya ‘aziz, berikanlah keberkahan atas kegiatan ini dan berikanlah keberkahan atas terlaksananya proyek pembangunan tahun 2015. Berikanlah ketahanan, kekuatan dan kemanfaatan segala proyek itu untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Mudahkanlah ya Allah segala urusan kami, bimbinglah kami selalu ya Allah untuk mematuhi segala perintah dan tuntunan sunnah-Mu. Limpahkanlah selalu ya Allah kedamaian dalam hati kami, jauhkanlah segala sifat tidak terpuji.

Ya Allah jadikanlah kami menjadi hamba-Mu yang pandai bersyukur dan bersabar, jadikanlah kami kecil dalam pandangan kami sendiri dan besar dalam pandangan orang lain, bimbinglah kami dengan petunjuk-Mu.

اَللّهُمَّ اِنَّنَا عبادك والجبال والانهار وجميع العالمين فى قبضتك وتحت سلطانك فسخرها يا الله جميعالمنافعنا وسعادتنا وابعد عنا جميعا شرورها ومضارها برحمتك ياارحم الراحمين وياخيرالناصرين

Ya Allah kami semua adalah hamba-Mu, gunung-gunung dan sungai-sungai serta seluruh alam adalah dalam kekuasaan-Mu, maka tundukkanlah semua itu untuk kemanfatan dan kebahagiaan kami. Jauhkanlah kami dari segala malapetaka dan bahaya, dengan rahmat-Mu wahai sebaik-baik penyayang dari para penyayang dan sebaik baik penolong dari para penolong.

ربنا تقبل منا انك انت السميع العليم وتب علينا انك انت التواب الرحيم, ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

3/14/2016

Upacara Bendera Tanggal 17



Upacara bendera diselenggarakan utamnya bila terdapat momen-momen hari besar nasional, seperti HUT RI, Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Anti Narkotika dan lainnya. Namun disamping itu upacara bendera juga diselenggarakan pada hari dan tanggal tertentu. Misalnya setiap sekolah dan madrasah menyelenggarakan upacara bendera setiap hari Senin,

Untuk di Kantor, Dinas, Badan, Lembaga kadang di selenggarakan pada awal bulan atau tengah bulan. Ini diupayakan sebagai wujud konsultasi, koordinasi, konsolidasi agar setiap pegawai, guru, karyawan, TNI, Polri dapat meningkatkan kinerja, dedikasi, loyalitas, kedisiplinan dan keteladannya.

الحمد لله رب العالمين حمدايوافى نعمه ويكافى مزيده ياربنا لك الحمد ولك شكر كما ينبغى لجلال وجهك وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu, atas limpahan nikmat dan karunia-Mu pada pagi hari ini, kami dapat berkumpul di alun-alun ..................... dalam rangka upacara bendara tanggal 17 Maret 2016, semoga kegiatan ini tercatat sebagai amal ibadah kepada-Mu.

Ya Allah, ya haadi, jadikanlah upacara bendera ini menjadi wahana konsultasi dan koordinasi, menuju terciptanya soliditas dan solidaritas segenap Aparatur Sipil Negara, TNI dan Polri di Kabupaten ............................ Untuk bersama-sama meningkatkan kinerja, menciptakan persatuan dalam perbedaan, membangun kebersamaan dalam keberagaman, menuju terciptanya tananan kehidupan masyarakat yang aman sehat rapi dan indah dibawah naungan ridha dan ampunan-Mu.

Ya Allah kuatkanlah tekad dan semangat kepada kami untuk senantiasa mewujudkan integritas, kedisiplinan, kejujuran, bekerja dengan penuh dedikasi, loyalitas dan keteladanan. Karena sungguh merupakan anugerah yang tiada terkira, Engkau telah memilih kami menjadi bagian dari aparatur negara, karena itu ya Allah, tundukkanlah hati dan pikiran kami untuk senantiasa mensyukuri nikmat-Mu.

Karena itu ya Allah bimbinglah kami dengan petunjuk-Mu, hiasilah hati dan fikiran kami dengan nur hidayah-Mu. Kami yakin Ya Allah, tanpa petunjuk-Mu kami akan menjadi hamba-Mu yang sesat. Karena itu kuatkanlah niat kami untuk menjadi teladan karena amal salih yang kami lakukan, dan kuatkanlah tekad untuk meraih kebaikan yang lebih tinggi.

Ya Allah ya ghoffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.

ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

3/01/2016

Pisah Ditanyakan Jumpa Tak Diacuhkan



Pertemuan adalah hal yang biasa, perpisahan hal yang luar biasa, perpisahan seorang istri yang ditinggal oleh suami, karena suami sedang melaksanakan tugas atau pekerjaan. Entah karena sebab apakah sehingga istri sering menanyakan keadaan suami, sampai dimana, sedang apa, sudah makan atau belum. Bahkan kadang kata-kata I miss you, I love you diucapkan entah lewat phone, SMS atau WA. Tak cukup itu kadang anak-anaknya disuruh bicara lewat Hp untuk menanyakan keadaan ayahnya.

Perasaaan apakah yang berkecamuk dalam benak seorang istri ketika suaminya tidak berada bersamanya? Mungkinkah istri takut ditinggal suami, karena bisa jadi suaminya akan terlalu larut dalam kebahagiaan bersama teman-temannya sehingga akan melupakannya. Atau mungkin istri curiga terhadap suaminya, atau mungkin saja memang tulus ingin memberikan perhatian pada suaminya.

Tentulah perhatian istri yang demikian ini menjadi poin tersendiri bagi istri, ternyata istrinya memang seorang yang amat perhatian. Bisa jadi perhatian ini akan direspon oleh suami menjadi bentuk kebanggaan terhadap teman-temannya, ternyata dia mempunyai istri yang amat perhatian. Namun bisa jadi perhatian ini dipandang sebagai suatu yang mengganggu aktifitasnya, mudah-mudahan hal ini tidak terjadi pada para suami yang mempunyai istri amat berperhatian.

Wujud perhatian ketika berpisah berbeda dengan ketika sudah bertemu:
  1. Menyambut kedatangan suami dengan senang hati, disiapkan perlengkapan untuk mandi, minuman dan makanan.
  2. Menemani suami makan dan minum sambil menanyakan keadaan suami dalam melaksanakan aktifitas.
  3. Menyambut suami dan mengambil oleh-oleh sebagai wujud perhatian suami pada istri dan keluarganya, setelah itu istri akan kembali dengan kegiatannya menonton TV.
  4. Membiarkan suami membersihkan diri, makan, minum sendiri seperti laki-laki yang tidak mempunyai istri.
  5. Istri yang sudah tidur, akan malas untuk bangun, walupun mendengar suami pulang namun pura-pura tetap tidur.

Ada beberapa keadaan yang terjadi dalam kehidupan berumah tangga, sangat berbeda dengan figur wanita teladan Ibu Muthi’ah, seorang wanita yang hidup pada masa rasul yang tinggal di luar kota Madinah. Beliau mengetahui akhlak dan kepribadiaannya sehingga putrinya yang bernama Siti Fatimah disuruh berguru kepadanya. Bagaimanakah sikap ibu Muthi’ah ketika suaminya datang setelah pulang dari bekerja. Beliau menyambutnya dengan senang hati dengan menyediakan baskom berisi air, kain handuk dan cemeti. Beliau bersihkan tangan dan mukanya dan dikeringkan dengan kain walaupun kemudian dilanjutkan dengan membersihkan dirinya sendiri, ibu Muti’ah senantiasa menemani makan dan minum suaminya, melayani dengan baik bahkan setelah suaminya beristirahat diserahkan cemeti untuk mencambuk dirinya bila pelayannya tidak sesuai dengan harapannya (Hasan Basri, KH, Risalah Islamiyah Rahmat Bagi Alam Semesta, Media Dakwah, Jakarta, 1989, hal: 127).

Moralitas Jawa bahwa wanita harus ngladosi dhateng ingkang garwo, artinya bahwa seorang istri harus melayani suami. Sehingga budaya Jawa dalam hal makan dan minum, senantiasa menunggu suami. Ketika istri sudah selesai memasak maka sekali-kali tidak akan makan mendahului suami. Bahkan suami selalu diambilkan dan disediakan lebih dahulu. Ketika suami sudah sudah pulang, dan sudah membersihkan diri istri akan menyiapkan hidangan dan mengambilkan untuk suami dan makan bersama.

Zaman sekarang tentu sudah amat berbeda dengan zaman dahulu, apalagi pada zaman sekarang para wanita sudah banyak yang keluar rumah untuk bekerja. Wanita tidak lagi dikurung di dalam rumah yang mana segala kebutuhan sudah dicukupi oleh suaminya. Sehingga aktifitas dan pekerjaan ini akhirnya merubah sikap dan perilaku istri didalam hidup berumah tangga, seakan untuk makan dan minum bisa membuat sendiri, makan dan minum sendiri karena semuanya telah disediakan di meja makan. Sedang dia berfikir ketika dia pulang kerja tidak ada yang menyiapkan makan dan minum, dia yang menyiapkan pada dirinya sendiri.

Hendaknya seorang istri punya rasa bangga bahwa dia mempunyai suami yang selalu dia layani, karena pelayanan ini adalah suatu kemuliaan yang diberikan oleh Allah, dialah wanita pilihan, dialah wanita teladan. Seharusnya dia bersyukur bahwa suaminya masih pulang dalam kondisi selamat. Bagaimanakah jika dia dipertemukan kembali bersama suaminya ternyata suaminya dalam kondisi sakit tentu kebahagiaan akan berkurang. Apalagi bagaimanakah bila suaminya pulang sudah menjadi mayat tentu kesediahan yang akan dirasakan, perpiasahan yang diharapkan bisa bertemu kembali, namun ternyata menjadi perpisahan untuk selam-lamanya.

Mungkin ketika suami pulang sudah menjadi mayat, bukan hanya sang istri yang memberikan perhatian namun keluarga atau orang lain yang akan memberikan perhatian. Dan perhatian ini karena tuntutan tugas dan kewajiban sebagai seorang muslim untuk memandikan, mengkafani,mensalati dan menguburkannya. Pada saat suami pulang, bisa jadi istri menjadi tidak sadarkan diri, dan ketika sadar suami sudah dibungkus kain kafan dan siap untuk disalati dan dikuburkan. Bila hal ini terjadi tentu menjadi kesedihan dan penyesalan yang tiada berguna.

Karena itu sebelum hal-hal yang tidak diharapkan terjadi berusahalah untuk menundukkan egomu, lakukan sesuatu yang lebih bermanfaat, tinggalkan kesibukan yang masih bisa ditangguhkan untuk memberikan perhatian, wujud perhatian seorang istri akan menumbuhkan cinta kasih seorang suami yang berujung pada pencapaian keluarga sakinah mawaddah dan rahmah.