12/30/2014

Tahun Baru, Evaluasi masa lalu, merenung dan memikirkan Untuk Hari Esok I




Tahun baru adalah tahun yang belum pernah dilalui, masa lalu adalah masa yang tidak akan ditemui lagi. Akankah masa lalu menjadi masa yang tidak akan dikenang lagi, akankah masa lalu menjadi masa yang tidak diacuhkan lagi? Sesungguhnya setiap orang pasti mempunyai masa lalu, tetapi setiap orang mempunyai masa lalu yang berbeda, seandainya ada persamaan hanya mirip saja dan tidak akan bisa serupa.

Bila masa lalu adalah masa yang indah dan membahagiakan maka akan dikenang sebagai sesuatu yang menggembirakan, sebaliknya bila masa lalu adalah masa yang penuh dengan penderitaan maka akan menjadi masa yang tidak ingin dikenang kembali. Tetapi yang terjadi kebahagiaan masa lalu hanya menjadi kenangan karena masa kini menjadi masa yang amat menyedihkan, dan tak jarang banyak orang yang masa lalu penuh dengan penderitaan dan sekarang berbalik menjadi kebahagiaan. Dalam peribahasa Indonesia “berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian” bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.

Bila kita menyaksikan pergantian tahun, sesungguhnya usia manusia semakin berkurang, mengapa demikian? Hal ini tidak lain bahwa rizki, jodoh dan pati adalah merupakan takdir Allah. Karena itu dalam tiga hal ini diambil contoh pati atau mati. Berapa tahun manusia akan merasakan hidup di alam dunia. Tidak ada yang mengetahui, hanya Allah yang Maha Tahu. Allah berkuasa untuk mengidupkan dan mematikan hamba-Nya. Kematian adalah hak Allah dan setiap hamba-Nya hanya menjalankan saja. Maut akan menjemput baik dalam kondisi susah atau senang, tua atau muda, sedang sendiri atau sedang bersama-sama. Karena itu ketika ajal sudah tiba saatnya tidak akan dapat diajukan atau diundur.

Seandainya si fulan pada tahun 2014 telah berusia 18 tahun, dan hanya Allah Yang Maha Tahu bahwa si fulan diberi umur 70 tahun. Dengan demikian si fulan masih mempunyai umur 52 tahun, ketika masuk tahun 2015 maka usianya berkurang setahun, maka kesempatan hidup tinggal 51 tahun. Tetapi bagaimanakah jika Allah SWT hanya akan memberikan usia 30 tahun, maka kesempatan hidup tinggal 12 tahun dan ketika masuk tahun 2015 maka kesempatan hidup berkurang setahun dan tinggal 11 tahun.

Adakah usia 51 tahun atau usia 11 tahun, bahkan usia yang lebih sedikit atau lebih banyak menjadi usia yang produktif untuk beramal dan beribadah sesuai dengan petunjuk Allah. Niscaya orang yang demikian ini akan termasuk golongan orang-orang yang beruntung, merugi atau terkutuk. Karena itu Rasulullah SAW pernah bersabda:

من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون. رواه الحاكم


• Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih baik daripada hari kemarin, dialah orang yang beruntung.
• Barang siapa yang keadaannya hari ini sama dengan hari kemarin, dialah orang yang merugi (tertipu).
• Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, dialah orang yang dilaknat (terkutuk). (HR. Hakim)

Karena itu sebaik-baik hamba yang senatiasa introspeksi, sebagaimana sahabat Umar bin Khatab pernah berkata “haa sibu anfusakum qabla an tuhasibu” hitunglah dirimu sendiri sebelum dihisab oleh Allah. Ketika masih ada kesempatan untuk menghisab dirinya sendiri berarti masih diberikan kesempatan hidup, namun bila Allah yang mengisab maka datanglah ajal, sudah tertutup pintu tobat. …………bersambung.