12/23/2013

Ciri-Ciri Wirausaha Untuk Mencapai Puncak Kesuksesan Hidup



Setiap orang hidup memerlukan sandang, pangan dan papan serta kebutuhan lainnya sebagai pelngkap dari kebutuhan pokok. Bahkan kepemilikan suatu barang mengarah pada unsur-unsur keindahan dan kemewahan. Contohnya pakaian tidak sekedar dapat menutup aurat dan dapat menjaga kebersihan tetapi juga yang memenuhi syarat etika, estetika dan mode pakaian yang setiap sat selalu berubah.

Demikian pula, bukan kebutuhan pokok namun seakan-akan menjadi kebutuhan pokok seperti hand phone. Pada waktu dahulu belum menjadi kebutuhan pokok tapi untuk zaman sekarang seakan akan menjadi kebutuhan pokok, sesuatu yang harus dimiliki dan kepemilikannya mengarah pada prestis, tidak hanya sekedar dapat digunakan untuk berbicara atau kirim sms, namun mengarah pada hand phone yang di lengkapi dengan multi media, radio, tv, foto dan juga dapat digunakan untuk internet.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang demikian ini, akan diperoleh bila manusia berpenghasilan, tentu saja dengan bekerja. Profesi apapun pasti akan mendatangkan uang, tinggal banyak sedikitnya, biasanya pekerjaan yang beresiko tinggi dan diperlukan keahlian tertentu akan memperoleh hasil yang lebih banyak. Sebaliknya pekerjaan yang sederhana, tidak perlu ketrampilan dan keahlian khusus serta dapat dilakukan oleh orang-orang pada umumnya. Resikonya amat kecil maka penghasilan yang diperoleh juga sedikit.

Yang menjadi masalah adalah, ingin memperoleh hasil yang besar namun resikonya kecil dan dilakukan dengan ringan. Orang kadang membayangkan para bos yang seakan-akan tinggal duduk manis, segala sesuatu sudah dilayani dan pengahsilannya besar. Orang tidak mengetahui faktanya bahwa para bosa harus memikirkan gaji para karyawan setiap bulan, harus, membayar angsuran bank dan pengeluaran-pengeluaran lain yang tidak akan mampu dilaksanakan oleh tenaga cleaning service atau yang lainnya.

Kebanyakan orang juga ingin mempeoleh pekerjaan, pemerintah atau swasta, bekerja dan digaji. Hal uni dapat disaksikan setiap saat dibuka bursa kerja pendaftaranya selalu melimpah, setiap ada pendaftaran CPNS pendaftaranya juga melimpah. Ini terjadi karena setiap tahun lembaga pendidikan tidak menyiapkan lapangan pekerjaan, demikian pula pemerintah juga belum menyiapkan lapangan kerja bagi semua lulusan lembaga pendidikan menengah, atas dan perguruan tinggi untuk disalurkan pada tempat tertentu.

Dengan kondisi yang demikian ini, apakah para lulusan akan berdiam diri, menunggu lapangan pekerjaan, bila hal ini dilakukan maka sampai tua tidak akan memperoleh pekerjaan alisa menjadi penganguran. Bila kita menyadari akan kelebihan manusia atas makhluk yang lain, manusia adalah makhluk yang paling sempurna, manusia diberi panca indra yang lengkap dan sempurna, akal, hati dan nafsu. Bila berfikir lebih jauh, merenungkan diri sendiri, mengapa dia bisa sedangkan saya tidak bisa, bukankah antara dirinya dengan mereka apa yang berbeda. Bentuk tubuhnya berbeda, bila orang lain tinggi besar dirinya kecil dan pendek, lihatlah orang lain yang mempunyai tubuh lebih kecil dan pendek namun mereka dapat memperoleh pekerjaan yang layak bahkan dapat memperkerjakan orang lain. Bila dilihat dari pendidikan bisa jadi orang lain lebih tinggi pendidikannya atau bahkan lebih rendah, tapi mengapa mereka dapat sedang dirinya tidak bisa? Tentu bagi orang yang masih galau dengan pekerjaannya belum mapan dapat berfikir yang demikian ini.

Sesungguhnya setiap penciptaan, Allah telah menentukan rizkinya, maukah meraih rizki tersebut, rizki tidak akan diperoleh hanya dengan melamun dan membayangkan saja, rizki akan diperoleh bila mau bekerja dan berkarya. Pekerjaan apapun dan penghasilan sebesar apun kelak akan membuka jalan bagi terbukanya pintu rizki. Karena itu untuk memperoleh pekerjaan, dimana ksempatan kerja yang terbatas, maka tiada pilihan kecuali berusaha dan berkarya secara berdikari. Upaya menciptakan lapangan kerja baru, mengelola, mengembangkan jiwa entrepreneur (wirausahaan). Yakinlah dengan berwirausaha akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai modal yang harus dimiliki para entrepreneur adalah:

1. Percaya diri (Self Confident)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan

2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad, kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai. Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang.

3. Keberanian mengambil resiko
a) Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Dengan demikian, keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas tugasnya secara realistik.
b) Wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil.
c) Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan

4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepernimpinan, kepeloporan, keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda lebih dulu dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang dan jasa jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.

5. Berorientasi ke masa depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.

6. Kreatif dan inovatif
Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) dan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang baru (doing new things).
Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan mencari peluang.
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup.

7. Memiliki kekuatan spiritual.
Seorang entrepreneur hendaknya selalu menggembleng diri, dengan karakteristik sifat-sifat terpuji yang menjadi fondasi kehidupan manusia. Kita meihat kisah perjalanan hidup nabi Muhammad SAW, dari seorang manusia yang dilahirkan dalam keadaan yatim piatu, selalu digembleng jiwanya. Dia seorang yang jujur sehingga dia dipercaya untuk mendampingi saudagar kaya dalam berdagang, dia itu Siti Khadijah yang kemudian menjadi isterinya.

Muhammad mempunyai akhlaq terpuji yang tidak dimiliki pemuda-pemuda waktu itu, temannya-temannya berjudi, mabuk-mabukan, menyembah berhala, namun beliau memilih untuk beruzlah, guna mencari hakekat diri sebagai makhluk Allah sehingga petunjuk Allah diberikan kepadanya. Beliau menjadi pemimpin, masyriq dan maghrib dalam gengamannya, namun beliau senantiasa hidup dalam kesederhanaan. Seorang pemimpin yang selalu menegakkan shalat malam, seorang pemimpin yang tidur dengan beralaskan kulit binatang, seorang pemimpin yang mendahulukan orang lain dalam makan dan minum. Sehingga dari kesederhanaan ini beliau dihormati oleh umatnya dan disegani oleh lawannya.

Tentunya masih banyak lagi akhlaq, mental dan spriritual Rasulullah yang tidak bisa digambarkan secara terinci. Namun dari perilaku Rasulullah ini dapat menjadi rujukan bagi kita untuk mengembangan kewirausahaan hendaknya mempunyai sikap: ulet, tabah, tekun, jujur, disiplin, tulus, ikhlas, sopan, ramah dan sifat-ssifat terpuji lainnya .