12/22/2013

Penataan Rumah Untuk Wujudkan Baiti Jannati



Rumah adalah merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mansia, karena itu setelah mempunyai rumah orang akan cenderung merasa tenang. Dengan rumah, maka setiap saat orang akan menempatinya. Perawatan berapapun banyaknya selalu diperhatikan, demikian pula dengan model rumah yang selalu mengalami perubahan, sehingga yang mempunyai kemampuan untuk merehap, setiap ada perubahan model selalu menyesuaikan dengan perubahan zaman tersebut.
Peranan rumah  sebagai tempat istirahat, berkumpulnya keluarga, tempat berlindung dari panas, hujan dan dingin. Karena itu didalam rumah harus menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya. Sejak awal pembuatan hendaknya diperhatikan kekuatan dan keindahan selalu menjadi prioritas, rumah yang pondasinya kuat tidak akan mudah roboh meskipun ada angin dan badai, sehingga menimbulkan rasa aman bagi penghuninya.
Untuk mewujudkan rumah sebagai tempat tinggal yang aman dan nyaman yang diibaratnya dengan baiti jannati (rumahku adalah surgaku) maka perlu diperhatikan tehnik untuk menciptakan tata letak ruang yang bagus:
1. Ukuran besar ruangan.
Barang yang akan kita tempatkan hendaknya disesuaikan dengan ruangan, lebar pintu, lorong maupun jalan yang akan dilalui.
2. Pilih poin penonjolan (point of interest) diruang tersebut misalnya: lukisan, rak buku, rak TV dan sebagainya. Di ruang keluarga, TV selalu menjadi point of interest utama, sehingga letak sofa menghadap TV, benda-benda lain diatur agar tidak mengganggu pandangan waktu menonton TV.
3. Tempatkan yang besar dan utama lebih dahulu. Benda-benda yang mengandung aktivitas di suatu ruangan yang paling diperhatian, misalnya:
Di ruang tidur yang paling diperhatikan adalah peletakan tempat tidur, kemudian almari, meja rias dan sebaginya.
Di ruang kerja, yang paling dipikirkan: penempatan meja kerja, baru pencahayaan dan pendukung yang lain.
Di dapur, yang utama adalah penempatan kompor, tempat meracik bumbu kemudian tempat cuci, dan peletakan alat-alat dapur
4. Perhatikan lalu-lintas.
Penempatan yang baik, tidak akan mengganggu kegiatan yang lain, contoh: akan ke dapur jalannya sempit karena terhalang penempatan meja, kursi yang kurang tepat. Akan ke belakang harus melalui dapur yang sedang sibuk dan sebagainya.
5. Perhatikan proporsi dan penempatan barang.
Penempatan barang yang sesuai ukuran dan seimbang akan enak dipandang, juga peletakan barang pada tempatnya memudahkan pemakaian dan pencariannya, contoh : tempat kunci, tempat koran dan sebaginya.

Penataan yang bagus didalam rumah tangga maka akan menjamin kenyamanan, karena segala aktifitas akan dapat dijalankan dengan lancar. Coba kita bayangkan peletakan buku-buku, majalah, koran di dapur. Sisir diletakkan pada sembarang tempat, sepatu, kaos kaki, pakaian dan sebainya, bila tidak ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan. Maka di dalam rumah selalu ada kekisruhan. Apalagi bila didalam rumah tangga anak-anaknya masih dalam usia pendidikan, setiap pagi harus berangkat ke sekolah, bila penempatan tas, sepatu dan pakainannya tidak tertata maka setiap pagi akan ditemukan ribut terus, sehingga harapan menciptakan keluarga sebagai surga akan jauh dari harapan.
Demikian pula rumah yang besar bila tidak ditata dengan bagus juga akan terkesan menjadi rumah yang sempit, rumah yang bagus bila tidak ditata dengan bagus maka hanya terlihat kesingnya saja. Orang-orang memandangnya sebagai rumah idaman namun setelah memaski rumahnya ternyata sangat berantakan.
Disamping unsur-unsur fisik bangunan rumah yang harus ditata dengan bagus agar dapat menciptakan kenyamanan, keamanan dan ketenangan, didalam rumah hendaknya selalu disinari dengan ayat-ayat Allah. Biasakanlah setiap anggota keluarga untuk selalu membaca Alquran, Allah telah berjanji, bahwa setiap rumah yang senantiasa di gunakan untuk membaca Alquran maka penghuninya akan diberikan keberkahan.
Di suatu daerah Kabupaten/ Kota menerapkan program senja keluarga. Yaitu suatu kegiatan berkumpulnya seluruh anggota keluarga diwaktu senja atau sore hari, matikan tv dan radio. Pada kesempatan itu digunakan untuk kegiatan taklim, shalat berjama’ah, mengaji dan membaca Alquran. Usahakan didalam rumah dikembangkan sikap saling keterbukaan. Orang tua hendaknya memperhatikan tumbuh kembang anak baik dari segi fisik maupun pada perkembangan mental spiritualnya.
Dengan cara demikian, setiap ada problem anak dalam pergaulannya tidak sampai tersesat pada jalan yang tidak benar, seperti minum minuman keras, berjudi, pergaulan bebas. Sehingga bila setiap keluarga selalu dikembangkan sikap asah, asih dan asuh, dalam rumah tangga dan keluarga akan terwujud suasana damai, aman, tenang dan bahagia.