6/09/2016

Puasa Ramadhan Wujudkan Kesalihan Ritual, Spiritual dan Sosial



             Ibadah puasa adalah ibadah sirri, siapa yang mengetahui bahwa si Fulan sedang puasa. Karena kebetulan si Fulan biasa melaksanakan puasa sehingga setiap aktifitasnya tidak mengalami penurunan. Ibadah puasa dilakukan dengan ikhlas, sehingga dengan keikhlasan itu bisa mengalahkan rasa lapar, haus dan lemas. Sebaliknya siapa yang mengetahui bahwa si Fulan 2 baru saja makan dan minum dengan kenyang sehingga kemudian mengantuk dan tidur. Sulit untuk dibedakan antara si Fulan dan si Fulan 2. Karena ketika bersama dengan teman-temannya tidak makan, minum atau merokok. Inilah ibadah puasa hanya diri sendirilah yang tahu, dan tentu saja Allah Maha Tahu.


اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مبَارَكًا كُتِبَ فِيْهِ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الْاُ مَمِ الْمَاضِيَةِ وَأُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتِ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الدَّيَّانُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُ مُعَلِّمٍ وَاِمَامٍ, اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ عَلَى مَنْهَجِهِمِ السَّلِيْمِ أَمَّابَعْدُفَيَآعِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ
Kaum muslimin Jemaah Jum’ah Rahimakumullah
           Pertama dan yang paling utama kami mengajak Jemaah sekalian marilah bersama-sama kita meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Yaitu dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Tentu saja kita laksanakan secara pelan namun pasti, istiqomah dan ikhlas agar ibadah yang kita laksanakan akan mencapai pada kesempurnaaan.

           Demikian pula pada saat ini kita sedang melaksanakan puasa Ramadhan, dimana puasa ini merupakan perintah Allah yang dikhususkan bagi orang-orang yang beriman:


“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. (QS. Al Baqarah; 183-184)

Kaum muslimin Jemaah Jum’ah Rahimakumullah
            Sejak usia aqil baligh, sudah berapa kali kita melaksanakan puasa Ramadan, disini bukan bermaksud mendorong untuk menghitung-hitung amal ibadah dan kesalihan yang pernah dilakukan, yang justru terkadang akan menimbulkan sikap ujub, namun ini sebagai media evaluasi, sejauh mana ibadah puasa yang telah dilakukan itu dapat mencapai derajat muttaqin. Karena sesungguhnya pribadi yang muttaqin akan terpancar pada sikap dan perilaku yang akan membentuk kesalihan ritual, spiritual dan sosial.
            Puasa Ramadhan adalah ibadah sirri, untuk menguji sejauhmana kualitas iman dan taqwanya kepada Allah. Bagi orang yang bertaqwa menyadari bahwa bulan Ramadhan adalah pesta ibadah. Dimana nilai ibadah puasa akan langsung diterima oleh Allah, dan ibadah-ibadah yang lain akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW pernah berkata:
كُلُّ عَملِ ابنِ آدَمَ يُضَاعفُ الحسَنَةُ بِعشْر أَمْثَالِهَا إِلى سَبْعِمِائة ضِعْفٍ . قال اللَّه تعالى : " إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وأَنا أَجْزي بِهِ : يدعُ شَهْوتَهُ وَطَعامَهُ مِنْ أَجْلي .
“Setiap amal perbuatan anak Adam - yakni manusia itu, yang berupa kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kalinya hingga tujuhratus kali lipatnya."Allah Ta'ala berfirman: "Melainkan puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasannya. Orang yang berpuasa itu meninggalkan kesyahwatannya, juga makanannya semata-mata karena ketaatannya pada perintah-Ku”. (HR. Muslim)

            Begitu besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya sehingga ibadah sunnah pada bulan Ramadhan dinilai seperti ibadah yang fi fardhukan/ diwajibkan. Demikian pula ibadah wajib pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah. Karena itu untuk memperoleh predikat menjadi orang muttaqin disamping dapat menjaga dari segala yang membatalkan puasa secara lahir, seperti makan minum dan melakukan hubungan suami isteri pada siang hari, hendaknya juga dapat menjaga sikap ruhaniyah sehingga ibadah puasa berdimensi ibadah lahir dana batin. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan:

1. Memelihara lidah untuk tidak berdusta, mencaci orang, mencampuri urusan orang lain, mengekang mata telinga dari melihat atau mendengar sesuatu yang tidak baik.
والصِّيام جُنَّةٌ فَإِذا كَانَ يوْمُ صوْمِ أَحدِكُمْ فلا يرْفُثْ ولا يَصْخَبْ، فَإِنْ سابَّهُ أَحدٌ أَوْ قاتَلَهُ ، فَلْيقُلْ : إِنِّي صَائمٌ
“Puasa adalah sebagai perisai, maka orang yang berpuasa, janganlah ia berkata kotor atau melakukan perbuatan yang jelek, atau apabila ada orang yang menyakiti atau bertengkar dengannya atau memakinya, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah berpuasa."

2. Menahan perutnya dari dari makanan-makanan yang haram, subhat, karena perlunya mengusahakan makanan yang halal dari segi zatnya sifat maupun af’alnya.

3. Menjaga seluruh anggota tubuh dari segala perbuatan yang tidak bermafaat yang tidak ada hubungannya dengan dirinya secara langsung. Karena bila hal ini dilakukan maka ibadah puasa yang dilakukan hanya memperoleh lapar dan dahaga saja.
كم من صائم ليس له من صيامه الاالجوع والعطش
“Banyak orang berpuasa, tetapi puasanya tiada berarti kecuali hanya menahan lapar dan dahaga saja”.

4. Meninggalkan perbuatan maksiat, ini menjadi kewajiban baik baik orang yang berpuasa atau tidak, sedang melaksanakan puasa atau tidak. Namun bagi yang sedang berpuasa dituntut untuk lebih berhati-hati.

5. Orang yang berpuasa hendaknya jangan terlalu banyak tidur di siang hari, dan terlalu banyak makan di malam hari. Hendaknya selalu bersahaja dalam kedua hal, agar dapat merasakan pedihnya lapar dan dahaga. Dengan demikian jiwanya akan terdidik, nafsu syahwatnya terkendali dan hatinya bercahaya.

6. Kesibukan urusan duniawi hendaknya lebih diarahkan pada kegiatan beribadah sebanyak-banyaknya dan berzikir kepada Allah.

Mudah-mudahan ibadah puasa dan semua amal shalih yang telah kita lakukan tercatat sebagai amal shalih yang diterima oleh Allah, dan yang belum kita laksanakan semoga senantisa diberikan kemampuan dan kesempaan untuk menjalankannya, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

3/15/2016

Doa Peresmian Proyek Pembangunan, Semoga Kuat, Tahan dan Bermanfaat



Proyek pembangunan adalah suatu kegiatan pembangunan yang pelaksanaannya diserahkan kepada pihak kontraktor. Oleh pihak kontraktor proses pembangunan dilaksanakan oleh suatu badan usaha melalui PT atau CV. Sehingga untuk melaksanakan kegiatan harus dilaksanakan secara koloni, dengan rencana kegiatan, alokasi anggaran, bentuk dan spesifikasi materiil, jangka waktu yang direncanakan.

Untuk mewujudkan proyek sesuai dengan rencana, maka dimungkinkah harus diadakan penghematan, agar kontraktor tidak merugi. Karena itu emage masyarakat, bahwa pembangunan yang dilaksanakan karena proyek pada umumnya tidak akan bertahan lama. Image ini bisa benar dan bisa salah, bila benar kebetulan masyarakat melihat proses pembangunan yang tidak sesuai standar, sehingga baru berapa saat bangunan sudah rusak. Namun image itu tidak benar, karena banyak bangunan yang dilaksanakan karena proyek namun tetap kuat dan tahan lama.

Karena itu tak perlu banyak berburuk sangka, yang penting sekarang pembangunan sudah selesai dan kita berdo’a semoga bangunan kuat, tahan lama, bermanfaat sehingga dapat menunjang terpenuhinya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

الحمد لله رب العالمين حمدايوافى نعمه ويكافى مزيده ياربنا لك الحمد ولك شكر كما ينبغى لجلال وجهك وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu, atas limpahan nikmat dan karunia-Mu pada hari ini, kami dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam rangka peresmian proyek tahun 2015 dalam keadaan damai dan sejahtera, semoga kegiatan ini tercatat sebagai amal ibadah kepada-Mu.

Ya Allah, ya ‘aziz, berikanlah keberkahan atas kegiatan ini dan berikanlah keberkahan atas terlaksananya proyek pembangunan tahun 2015. Berikanlah ketahanan, kekuatan dan kemanfaatan segala proyek itu untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Mudahkanlah ya Allah segala urusan kami, bimbinglah kami selalu ya Allah untuk mematuhi segala perintah dan tuntunan sunnah-Mu. Limpahkanlah selalu ya Allah kedamaian dalam hati kami, jauhkanlah segala sifat tidak terpuji.

Ya Allah jadikanlah kami menjadi hamba-Mu yang pandai bersyukur dan bersabar, jadikanlah kami kecil dalam pandangan kami sendiri dan besar dalam pandangan orang lain, bimbinglah kami dengan petunjuk-Mu.

اَللّهُمَّ اِنَّنَا عبادك والجبال والانهار وجميع العالمين فى قبضتك وتحت سلطانك فسخرها يا الله جميعالمنافعنا وسعادتنا وابعد عنا جميعا شرورها ومضارها برحمتك ياارحم الراحمين وياخيرالناصرين

Ya Allah kami semua adalah hamba-Mu, gunung-gunung dan sungai-sungai serta seluruh alam adalah dalam kekuasaan-Mu, maka tundukkanlah semua itu untuk kemanfatan dan kebahagiaan kami. Jauhkanlah kami dari segala malapetaka dan bahaya, dengan rahmat-Mu wahai sebaik-baik penyayang dari para penyayang dan sebaik baik penolong dari para penolong.

ربنا تقبل منا انك انت السميع العليم وتب علينا انك انت التواب الرحيم, ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

3/14/2016

Upacara Bendera Tanggal 17



Upacara bendera diselenggarakan utamnya bila terdapat momen-momen hari besar nasional, seperti HUT RI, Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Anti Narkotika dan lainnya. Namun disamping itu upacara bendera juga diselenggarakan pada hari dan tanggal tertentu. Misalnya setiap sekolah dan madrasah menyelenggarakan upacara bendera setiap hari Senin,

Untuk di Kantor, Dinas, Badan, Lembaga kadang di selenggarakan pada awal bulan atau tengah bulan. Ini diupayakan sebagai wujud konsultasi, koordinasi, konsolidasi agar setiap pegawai, guru, karyawan, TNI, Polri dapat meningkatkan kinerja, dedikasi, loyalitas, kedisiplinan dan keteladannya.

الحمد لله رب العالمين حمدايوافى نعمه ويكافى مزيده ياربنا لك الحمد ولك شكر كما ينبغى لجلال وجهك وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu, atas limpahan nikmat dan karunia-Mu pada pagi hari ini, kami dapat berkumpul di alun-alun ..................... dalam rangka upacara bendara tanggal 17 Maret 2016, semoga kegiatan ini tercatat sebagai amal ibadah kepada-Mu.

Ya Allah, ya haadi, jadikanlah upacara bendera ini menjadi wahana konsultasi dan koordinasi, menuju terciptanya soliditas dan solidaritas segenap Aparatur Sipil Negara, TNI dan Polri di Kabupaten ............................ Untuk bersama-sama meningkatkan kinerja, menciptakan persatuan dalam perbedaan, membangun kebersamaan dalam keberagaman, menuju terciptanya tananan kehidupan masyarakat yang aman sehat rapi dan indah dibawah naungan ridha dan ampunan-Mu.

Ya Allah kuatkanlah tekad dan semangat kepada kami untuk senantiasa mewujudkan integritas, kedisiplinan, kejujuran, bekerja dengan penuh dedikasi, loyalitas dan keteladanan. Karena sungguh merupakan anugerah yang tiada terkira, Engkau telah memilih kami menjadi bagian dari aparatur negara, karena itu ya Allah, tundukkanlah hati dan pikiran kami untuk senantiasa mensyukuri nikmat-Mu.

Karena itu ya Allah bimbinglah kami dengan petunjuk-Mu, hiasilah hati dan fikiran kami dengan nur hidayah-Mu. Kami yakin Ya Allah, tanpa petunjuk-Mu kami akan menjadi hamba-Mu yang sesat. Karena itu kuatkanlah niat kami untuk menjadi teladan karena amal salih yang kami lakukan, dan kuatkanlah tekad untuk meraih kebaikan yang lebih tinggi.

Ya Allah ya ghoffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.

ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

3/01/2016

Pisah Ditanyakan Jumpa Tak Diacuhkan



Pertemuan adalah hal yang biasa, perpisahan hal yang luar biasa, perpisahan seorang istri yang ditinggal oleh suami, karena suami sedang melaksanakan tugas atau pekerjaan. Entah karena sebab apakah sehingga istri sering menanyakan keadaan suami, sampai dimana, sedang apa, sudah makan atau belum. Bahkan kadang kata-kata I miss you, I love you diucapkan entah lewat phone, SMS atau WA. Tak cukup itu kadang anak-anaknya disuruh bicara lewat Hp untuk menanyakan keadaan ayahnya.

Perasaaan apakah yang berkecamuk dalam benak seorang istri ketika suaminya tidak berada bersamanya? Mungkinkah istri takut ditinggal suami, karena bisa jadi suaminya akan terlalu larut dalam kebahagiaan bersama teman-temannya sehingga akan melupakannya. Atau mungkin istri curiga terhadap suaminya, atau mungkin saja memang tulus ingin memberikan perhatian pada suaminya.

Tentulah perhatian istri yang demikian ini menjadi poin tersendiri bagi istri, ternyata istrinya memang seorang yang amat perhatian. Bisa jadi perhatian ini akan direspon oleh suami menjadi bentuk kebanggaan terhadap teman-temannya, ternyata dia mempunyai istri yang amat perhatian. Namun bisa jadi perhatian ini dipandang sebagai suatu yang mengganggu aktifitasnya, mudah-mudahan hal ini tidak terjadi pada para suami yang mempunyai istri amat berperhatian.

Wujud perhatian ketika berpisah berbeda dengan ketika sudah bertemu:
  1. Menyambut kedatangan suami dengan senang hati, disiapkan perlengkapan untuk mandi, minuman dan makanan.
  2. Menemani suami makan dan minum sambil menanyakan keadaan suami dalam melaksanakan aktifitas.
  3. Menyambut suami dan mengambil oleh-oleh sebagai wujud perhatian suami pada istri dan keluarganya, setelah itu istri akan kembali dengan kegiatannya menonton TV.
  4. Membiarkan suami membersihkan diri, makan, minum sendiri seperti laki-laki yang tidak mempunyai istri.
  5. Istri yang sudah tidur, akan malas untuk bangun, walupun mendengar suami pulang namun pura-pura tetap tidur.

Ada beberapa keadaan yang terjadi dalam kehidupan berumah tangga, sangat berbeda dengan figur wanita teladan Ibu Muthi’ah, seorang wanita yang hidup pada masa rasul yang tinggal di luar kota Madinah. Beliau mengetahui akhlak dan kepribadiaannya sehingga putrinya yang bernama Siti Fatimah disuruh berguru kepadanya. Bagaimanakah sikap ibu Muthi’ah ketika suaminya datang setelah pulang dari bekerja. Beliau menyambutnya dengan senang hati dengan menyediakan baskom berisi air, kain handuk dan cemeti. Beliau bersihkan tangan dan mukanya dan dikeringkan dengan kain walaupun kemudian dilanjutkan dengan membersihkan dirinya sendiri, ibu Muti’ah senantiasa menemani makan dan minum suaminya, melayani dengan baik bahkan setelah suaminya beristirahat diserahkan cemeti untuk mencambuk dirinya bila pelayannya tidak sesuai dengan harapannya (Hasan Basri, KH, Risalah Islamiyah Rahmat Bagi Alam Semesta, Media Dakwah, Jakarta, 1989, hal: 127).

Moralitas Jawa bahwa wanita harus ngladosi dhateng ingkang garwo, artinya bahwa seorang istri harus melayani suami. Sehingga budaya Jawa dalam hal makan dan minum, senantiasa menunggu suami. Ketika istri sudah selesai memasak maka sekali-kali tidak akan makan mendahului suami. Bahkan suami selalu diambilkan dan disediakan lebih dahulu. Ketika suami sudah sudah pulang, dan sudah membersihkan diri istri akan menyiapkan hidangan dan mengambilkan untuk suami dan makan bersama.

Zaman sekarang tentu sudah amat berbeda dengan zaman dahulu, apalagi pada zaman sekarang para wanita sudah banyak yang keluar rumah untuk bekerja. Wanita tidak lagi dikurung di dalam rumah yang mana segala kebutuhan sudah dicukupi oleh suaminya. Sehingga aktifitas dan pekerjaan ini akhirnya merubah sikap dan perilaku istri didalam hidup berumah tangga, seakan untuk makan dan minum bisa membuat sendiri, makan dan minum sendiri karena semuanya telah disediakan di meja makan. Sedang dia berfikir ketika dia pulang kerja tidak ada yang menyiapkan makan dan minum, dia yang menyiapkan pada dirinya sendiri.

Hendaknya seorang istri punya rasa bangga bahwa dia mempunyai suami yang selalu dia layani, karena pelayanan ini adalah suatu kemuliaan yang diberikan oleh Allah, dialah wanita pilihan, dialah wanita teladan. Seharusnya dia bersyukur bahwa suaminya masih pulang dalam kondisi selamat. Bagaimanakah jika dia dipertemukan kembali bersama suaminya ternyata suaminya dalam kondisi sakit tentu kebahagiaan akan berkurang. Apalagi bagaimanakah bila suaminya pulang sudah menjadi mayat tentu kesediahan yang akan dirasakan, perpiasahan yang diharapkan bisa bertemu kembali, namun ternyata menjadi perpisahan untuk selam-lamanya.

Mungkin ketika suami pulang sudah menjadi mayat, bukan hanya sang istri yang memberikan perhatian namun keluarga atau orang lain yang akan memberikan perhatian. Dan perhatian ini karena tuntutan tugas dan kewajiban sebagai seorang muslim untuk memandikan, mengkafani,mensalati dan menguburkannya. Pada saat suami pulang, bisa jadi istri menjadi tidak sadarkan diri, dan ketika sadar suami sudah dibungkus kain kafan dan siap untuk disalati dan dikuburkan. Bila hal ini terjadi tentu menjadi kesedihan dan penyesalan yang tiada berguna.

Karena itu sebelum hal-hal yang tidak diharapkan terjadi berusahalah untuk menundukkan egomu, lakukan sesuatu yang lebih bermanfaat, tinggalkan kesibukan yang masih bisa ditangguhkan untuk memberikan perhatian, wujud perhatian seorang istri akan menumbuhkan cinta kasih seorang suami yang berujung pada pencapaian keluarga sakinah mawaddah dan rahmah.

2/26/2016

Pahami dan Laksanakan Islam dengan Kaffah, Hikmah Mimbar Jum'at



Baru-baru ini kita terusik dengan aktifitas gerakan ISIS, Gafatar dan gerakan Islam yang lain, bahkan pada saat ini kita juga sedang disibukkan oleh aktifitas untuk memerangi berbagai macam jenis Narkoba, minuman keras, perilaku buruk akibat bobroknya mentalitas umat manusia. Sungguh sangat memprihatinkan bagi umat Islam, bila para pemakai, pengedar, penyimpan minuman keras, pelaku perampokan, pelaku perbuatan amoral dan tindak kejahatan lain adalah orang Islam, sedang Islam adalah agama yang sudah sempurna, Muhammad adalah penutup para rasul.

Karena itu perlu dipahami bahwa Islam adalah agama Allah, sedang muslim adalah orangnya. Islam akan terwujud sebagai agama yang sempurna bila setiap muslim dapat melaksanakan ajaran Islam secara kaffah, jangan memahami Islam secara sepotong-sepotong. Maka agar umat Islam menjadi khairu ummah/ sebaik-baik umat, maka Allah memerintahkan kepada kita:


“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah: 208)

Kata silmi diterjemahkan dengan kedamaian atau Islam, makna dasarnya adalah damai dan tidak mengganggu. Kedamaian dalam ayat ini diibaratkan berada dalam suatu wadah yang di pahami dari kata fi yakni dalam. Orang yang beriman diminta untuk memasukkan totalitas dirinya ke dalam wadah itu secara menyeluruh, sehingga semua kegiatannya berada dalam wadah atau koridor kedamaian. Ia damai dengan dirinya, keluarganya, seluruh manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan serta alam raya.

Ayat ini menuntut kepada umat Islam untuk melaksanakan seluruh ajaran Islam, jangan hanya percaya dan mengamalkan sebagaian ajarannya dan menolak atau mengabaikan sebagian yang lain. Ia dapat pula bermakna masuklah kamu semua kaffah tanpa kecuali, jangan seorangpun diantara kamu yang tidak masuk ke dalam kedamaian/ Islam. (Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah, volume 1, hal 449)
Umat Islam diperintahkan untuk mengerjakan semua cabang iman dan syari’at Islam yang jumlahnya sangat banyak sesuai dengan kemampuan. Sedangkan kata


Dan janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan. Laksanakan segala ketaatan dan hindarilah apa yang diperintahkan syaitan, karena syaitan itu musuh yang nyata bagi manusia. Dan dalam ayat yang lain:


Sesungguhnya syaitan itu Hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al Baqarah: 169) (Tafsir Imnu Katsir)

Ayat ini menekankan kepada orang-orang mukmin, baik yang baru masuk Islam seperti orang Yahudi yang bernama Abdullah bin Salam, maupun orang munafik yang masih melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam agar mereka taat melaksanakan ajaran Islam sepenuhnya, jangan setengah-setengah, jangan seperti orang yang melaksanakan puasa Ramadhan tetapi tidak menegakkan shalat. (Kementerian Agama RI, Alquran dan Tafsir, hal 305)

Dan jangan bersifat seperti yang digambarkan di dalam Alquran:


Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (QS. Al Baqarah: 85)

Upaya untuk mewujudkan muslim yang kaffah ada tiga hal yang hendaknya menjadi pedoman bagi setiap muslim yaitu Islam, iman dan ihsan. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa ketika Rasulullah Muhammad SAW sedang duduk-duduk bersama dengan para sahabat tiba-tiba datang seorang laki-laki yang berpakaian serba putih dan rambutnya sangat hitam, laki-laki tersebut duduk berhadapan dengan Rasullulah, lalu bertanya:

يا محمَّدُ أَخبِرْنِي عن الإسلام فقالَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : الإِسلامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وأَنَّ مُحَمَّداً رسولُ اللَّهِ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ ، وَتُؤتِيَ الزَّكاةَ ، وتصُومَ رَمضَانَ ، وتحُجَّ الْبيْتَ إِنِ استَطَعتَ إِلَيْهِ سَبيلاً.


Ada lima syarat untuk bisa di sebut sebagai orang Islam pertama mengucapkan dua kalimat syahadat, kesaksian dan keimanan bahwa Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai utusan-Nya. Untuk selanjutnya bukti dari keimanan itu menegakkan shalat, membayar zakat, melaksanakan puasa Ramadhan dan melaksanakan haji.

Islam memerlukan landasan keimanan, karena itu laki-laki bertanya lagi:

فَأَخْبِرْنِي عن الإِيمانِ . قَالَ: أَنْ تُؤْمِن بِاللَّهِ وملائِكَتِهِ ، وكُتُبِهِ ورُسُلِهِ ، والْيومِ الآخِرِ ، وتُؤمِنَ بالْقَدَرِ خَيْرِهِ وشَرِّهِ


Maka beritahukanlah kepadaku tentang iman, rasul menjawab iman kepada Allah, Malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya, hari qiamat dan iman kepada qadha dan qadar.

Untuk selanjutnya laki-laki tersebut yang tidak lain adalah malaikat Jibril yang sedang memberi pengajaran kepada Rasulullah bertanya tentang ihsan:

أَنْ تَعْبُدَ اللَّه كَأَنَّكَ تَراهُ . فإِنْ لَمْ تَكُنْ تَراهُ فإِنَّهُ يَراكَ


“Engkau menyembah Allah, seakan-akan Engkau melihat-Nya, bila kamu tidak dapat melihat Allah maka yakinlah bahwa sesungguhnya Allah mengetahui kamu”.

Mudah-mudahan dinamika kehidupan dunia ini menjadikan umat Islam kuat dalam iman dan taqwa, giat berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan, bermanfaat bagi diri-sendiri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara, selamat dunia dan akhirat, amin.