6/23/2013

Manfaat Bangun Pagi Lebih Awal


Kisah nyata perjalanan hidup bani Adam, ada seorang pelajar yang datang ke sekolah selalu telat. Ketika teman-temannya sudah berbaris untuk apel pagi bahkan kadang teman-temannya sudah memulai pelajaran, dia baru sampai sampai. Sehingga setiap guru yang memberikan pelajaran pada awal pelajaran tentu sudah paham, dia pasti terlambat. Bahkan cerita inipun sudah sampai ke wali kelas. Disekolah tentu yang paling bertanggung jawab atas bimbingan dan pengarahan adalah wali kelas. Sehingga dengan bahasa yang halus ditanyakan kepada anaknya yang sering telat. Mengapa selalu telat, dia manjawab bahwa bangunnya kesiangan. Lalu wali kelaspun mengejar jawaban siswanya dengan menyusul pertanyaan yang baru. Apakah setiap hari kesiangan, lalu kamu bangun pagi jam berapa? Dijawab dengan jawaban ringan tanpa beban. Kadang jam 05.30 kadang jam 06.00 atau kadang lebih dari itu. Wali kelas mengelus dada, sambil berkata, astaghfirullah, apakah kamu tidak menegakkan shalat Subuh? Bisa dibayangkan bila bangun pagi jam 5.30 atau jam 06.00 untuk wilayah Indonesia bagian barat apakah masih bisa?

Adalagi kisah seorang pegawai yang harus apel pagi pada jam 07.00, dia sama seperti pelajar diatas sering telatnya dari pada datang lebih awal. Bisa kita bayangkan bila setiap pagi selalu bangun pagi diwaktu akhir, niscya akan merasakan betapa singkatnya waktu yang dilalui, betapa banyak pekerjaan terbengkelai karena tidak membiasakan diri untuk bangun pagi. Karena itu bila diantara kita ada yang telah terbiasa bangun siang, maka berupayalah untuk merubah kebiasaan buruk tersebut. Mengapa bangun pagi disebut kebiasaan yang buruk:
1. Dengan bangun siang otomatis tidak dapat menegakkan shaat subuh, bila sekali atau dua kali bangunnya kesiangan tentu dimaklumi. Namun bila hal tersebut sudah menjadi kebiasaan, akan menimbulalkan preseden buruk. Orang Islam yang melupakan kewajiban teritama shalat lima waktu, dia artinya telah merobohkan agama. “ Shalat adalah tiangnya agama, barang siapa yang menegakkan shalat maka ia telah menegakkan shalat, namun barang siapa meninggalkan shalat berarti telah merobohkan agama. Karena itu orang tersebut hatinya akan menjadi keras, hatinya menjadi jauh kepada Allah. Sekalipun Allah telah menyatakan bahwa kedekatan Allah terhadap hambanya diibaratnya seperti urat pada lehernya. Namun sekalipun Allah telah menyatakan dekat dengan hambanya, tetapi ternyata hambanya merasa jauh dengan Allah. Bagaimana akan merasa dekat dengan Allah bila kewajiban yang telah diberikan Allah tidak pernah dihiraukan.

2. Akan tercatat sebagai ahli surga “ dari Abu Hurairah Berkta, Rasululah SAW bersabda, Malaikat malam dan siang silih berganti kepadamu, dan mereka berkumpul pada waktu shalat Subuh dan Asar. Kemudian Malaikat yang semalaman denganmu naik (ke langit) lalu Allah bertanya kepada mereka, sedang Allah yang lebih tahu tentang mereka, bagaimana kamu meningalkan hamba-hamba-Ku? Para malaikat berkata “ kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami juga datang kepada mereka dalam keadaan shalat “. (HR. Buchari Muslim).

Sungguh bahagianya bila pergantian sifnya para malaikat siang dan malam, hamba Allah dalam kondisi sedang shalat Subuh dan Ashar

3. Bangun pagi akan merasakan waktu yang panjang, apalagi bangun pagi dalam setiap waktu dilaksanakan sebelum ada panggilan menegakkan shalat. Lebih bagus lagi bila sebelum waktu subuh sudah menegakkan shalat Tahjjud. Dilanjutnya dengan tadarus Alquran, lebih bagus lagi dilanjutkan dengan membaca kitab.

4. Bangun pagi akan mengikis penyakit hati.

1.       Ingatlah bahwa penyakit hati yang lebih mengetahui lebih dahulu adalah orang lain, namun kadang bagi yang bersangkutan sekalipun sesungguhnya sakit tetapi tidak merasakan sakit.


5. Bangun pagi akan membuat tubuh sehat, karena disamping dapat menghirup udara segar di pagi hari juga dapat berolah-raga, jalan-jalan atau lari pagi. Tentu badan yang menjadi sehat, karena dengan olah membantu kelancaran metabolisme tubuh akan bekerja secara normal.

6. Bangun pagi akan memulai kegiatan baru, bila tiap hari telah membiasakan bangun lebih pagi, maka akan mempunyai sifat optimis dalam menghadapi hari esok. Sebaliknya bila bangunnya sampai siang maka semua kegiatan baru sudah didasari sifat terburu-buru. Maka tentu sampai siang bahkan sampai waktunya pulang. Nyaris menjadi hari yang kelam tidak mempunyai hasil.

Bila hari esok bercita-cita menjadi hari yang lebih baik, tiada pilihan kecuali bangun pagi, syukur diawali dengan shalat Tahjjud, dan empat rekaat untuk shalat fajar. Mulailah dari diri sendiri, dari hal yang kecil dan mulai dari sekarang.