4/28/2013

Sederhana dalam makan dan minum


Makan dan minum adalah merupakan fitrah kebutuhan hidup manusia. Karena itu manusia dikatakan masih hidup bila masih mau makan dan minum tentu saja juga bernafas. Namun bedanya kalau bernafas sudak menjadi gerakan reflek menghirup oxigen yang sudah tersedia, dan tidak diketahui batas ambang berlebihannya. Namun bila makan dan minum berkaitan dengan kebutuhan dan nafsu, karena itu bila merasakan enak maka akan makan dan minum yang berlebih-lebihan. Karena itu bagaimanakan petunjuk Allah dan utusannya, marilah kita ikuti naskah khutbah Jum'at sebagaimana tersebut dibawah ini:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ ونفسى بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.


Perut adalah sumbernya penyakit, karena didalam perutlah tertampung semua yang dimakan. Ada berapa jenis jenis makanan yang setiap hari masuk ke dalam perut, tentu saja ada zat yang di butuhkan oleh tubuh dan ada pula yang tidak di butuhkan. Sehingga yang tidak di butuhkan akan menjadi timbunan lemak dalam tubuh. Allah SWT berfirman:
...makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al a’rof: 31)

Berlebih-lebihan adalah sesuatu yang melampui batas, adapun garis batasnya:
1. Batas thabi’i atau naluri seperti lapar, kenyang, haus dan hilangnya dahaga. Barang siapa yang merasakan lapar kemudian makan dan menghentikan makan ketika sudah merasakan kenyang walaupun masih merasakan enak. Demikian pula ketika merasakan haus kemudian minum dan menghentikan minum ketika hausnya sudah hilang. Maka hal yang demikian ini tidak dapat disebut berlebih-lebihan dalam makan dan minum. Sehingga makanan dan minuman akan berguna baginya. Rasulllah SWT mempunyai kebiasaan senantiasa menghentikan makan ketika merasakan kenyang, bahkan cara makan rasul adalah dengan menggunakan tiga jarinya.
2. Batas ekonomis, yaitu membelanjakan ukuran tertentu sesuai dengan kebutuhan yang diselaraskan dengan pemasukannya. Ukurannya yang tidak menghabiskan seluruh hasil usahanya. Tidaklah kebutuhan hidup dapat di cukupi dalam sewaktu-waktu, karena ada kebutuhan yang dapat dipenuhi dalam waktu singkat. Waktu yang agak lama, atau lama sekali bahkan bisa jadi ada suatu kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi karena penghasilan tidak memungkinkan untuk dicukupi.
3. Batas syara’. Allah SWT telah mengharamkan beberapa jenis makanan. Misalnya bangkai, daging babi, binatang yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah, minuman khamr dan segala yang memabukkan. Memakai pakaian sutera bagi laki-laki dan makan dan minum dengan menggunakan bejana yang terbuat dari emas dan perak. Bila batas syarak ini dilanggar maka berarti telah melakukan perbuatan berlebih-lebihan.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Allah SWT melarang pada hamba-Nya untuk bersikap yang sederhana makan dan minum dalam arti tidak berlebih-lebihan dalam hal makan dan minum. Karena itu menurut Rasulullah SAW bahwa makan pada dasarnya sekedar untuk menegakkan punggungnya saja. Rasul menjauhi makan makanan yang berkebih-lebihan dan rasul mengatakan bahwa didalam tubuh manusia terdiri dari tiga bagian:

.....فَثُلُوْثٌ لِطَعَامِهِ, وَثُلُوْثٌ لِشَرَابِهِ, وَثُلُوْثٌ لِنَفْسِهِ (رواه النساء والترمذى)

“.....maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.

Pedoman dari Rasulullah ini telah disampaikan 14 abad yang lalu, karena memang didalam perut menginginkan pemasukan yang seimbang. Dengan keseimbangan tersebut akan terwujud kesetabilan tubuh, karena sesungguhnya tubuh manusia membutuhkan makanan, minuman dan oksigen. Bila hal ini terjadi ketidakseimbangan maka akan menimbulkan kedisharmonisan dalam tubuh yang akhirnya berdampak pada derajat kesehatan semakin menurun.

Perlu kita ketahui bahwa, munculnya beraneka macam penyakit yang terdeteksi dengan kemajuan science dan teknologi kedokteran dari penyakit jantung yang disebabkan oleh tingginya colesterol, tregeserit, glocosa ini karena pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Demikian pula penyakit asam urat, hypertensi, kangker dan penyakit-penyakit lainnya ini semua diantaranya disebabkan karena makanan, mengkonsumsi makanan yang berlebihan. Sampai pada tindakan tidak memperhatikan makanan yang halal dan haram, tayyib dan madharat. Karena itu Allah SWT memberikan pedoman:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al Baqarah: 168)

Karena itu sebaik-baik muslim dalam hal makan dan minum adalah yang halal dan thayyib. Kebutuhan konsumsi yang halal berarti segala sesuatu yang tidak dilarang oleh syariat Islam, misalnya mengkonsumsi darah, daging babi, daging bangkai (yang mati sendiri), daging hewan hasil sembelihan tanpa menyebut nama Allah, perjudian, dan lain sebagainya, sebagaimana tersebut didalam Alquran surat Al An’am: 145.

Kebutuhan konsumsi yang tayyib secara fisik terlihat kebaikannya dari aspek kesehatan, tidak kotor dan berbau busuk. Dan ketika sudah dimakan menyehatkan badan. Sesungguhnya segala aturan syari’t bila ditepati maka akan mendatangkan kemaslahatan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu ketika mempunyai kebiasaan untuk makan makanan yang berlebihan maka sesungguhnya telah mengikuti langkah-langkah syetan. Dan ketahuilah bahwa syetan itu musuh yang nyata bagi manusia.
Karena itu ketika manusia mengikuti langkah-langkah syetan, maka jalan Allah yang dilarang justeru yang akan dilaksanakan dan manusia akan semakin jauh dari Allah SWT. Rasulullah SAW memerintahkan:

كُلُوْا وَأشْرَبُوْا وَتَصَدَّقُوْا وَالْبَسُوْا فِى غَيْرِ مَخِيْلَةٍ (كِبْرٌ وَاِعْجَابُ النَّفْسِ) وَلَا سَرَفٍ فَاِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعَمِهِ عَلَى عَبْدِهِ (روا النساء وابن ماجه)


“ Makanlah, minumlah dan bersedekahlah, pakailah pakaian tanpa bersikap sombong dan membanggakan diri, tanpa berlebih-lebihan, karena sesungguhnya Allah senang melihat bekas nikmat-nikmat-Nya kepada hamba-Nya”.

بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايت والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هو السميع العليم.

ألخطبة الثانية

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.



4/27/2013

Makmuraken Masjid


Masjid inggih punika salah setunggalipun panggenan kangge manembah, sujud dhateng Allah SWT. Kathah masjid dipun bangun dening umat Islam ananging namung semata-mata namung kangge jumenengaken shalat. Panci leres masjid punika panggenan kangge shalat, nanging prayoginipun inggih dipun ginakaken kangge nindakaken ibadah saksanesipun shalat. Kangge gamblangipun sinaosa namung singkat badhe kita aturaken mawi khutbah Jum'at, kanthi seratan ing sak ngandhap punika:

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الاٰمِرِ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّاهِيْ عَنِ الْمُنْكَرِ, وأَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّااللهُ شَهَادَةً مَنْ اَطَاعَهُ وَشَكَرَ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ رَسُوْلُهُ أَصْدَقُ مَنْ أَبْشَرَ وَأَنْذَرَ, اَللّٰهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى النَّبِيِّ الْعَظِيْمِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّابَعْدُ فَيَآعِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Mangga sesarengan kita sami ningkataken iman lan taqwa dhateng Allah SWT, inggih punika kanthi nindakaken dhawuh-dhawuhipun Allah lan nebihi sedaya awisanipun. Salah setunggalipun wujud kita ningkataken ibadah inggih punika kanthi makmuraken masjid.
“Kang kudu ngramekeke masjid-masjide Allah kuwi mung wong-wong kang padha iman marang Allah lan dina akhir serta tetep jumenengake shalat, maringake zakat, lan ora wedi (marang sapa wae) kejaba maring Allah, mula hiya dheweke kabeh kuwi wong-wong kang diarepake kalebu golongane wong-wong kang padha oleh pituduh (QS. Attaubah: 18)

Masjid artosipun inggih punika panggenan kangge sujud lan manembah dhateng Allah. Umat Islam kathah ingkang sami berlomba-lomba anggenipun madegaken masjid, langgar, lan musholla. Malah kathah tiyang Islam sami ikhlas kangge bangun masjid, jalaran kesadaran punika dipun landasi kalian hadits Rasulllah SAW, bilih bangun masjid salah setunggal wujud shadaqah jariyah. Inggih punika amal ibadah ingkang ganjaranipun tansah mili sinaosa tiyang ingkang nindakaken shadaqah sampun seda, selagi masjid punika tasih dipun ginakaken kangge ngibadah mila ganjaranipun boten badhe pedhot.

Manawi kita pirsani saking sejarah, Rasulullah SAW bangun masjid punika kangge mujudaken persatuan umat Islam, jalaran ing masjid punika Rasullah ngawontenanken pembinaan umat Islam, Rasulullah ngatur siasat perang, Rasulullah ngawontenaken musyawarah, malah masjid ugi kangge sarana ngrukunaken umat Islam inggih punika antawis sahabat Muhajirin lan Anshar. Dados ing zaman Rasul masjid boten namung kagem shalat kemawon, ananging masjid dodos pusat pendidikan, pelayanan lan pengembangan ekonomi umat Islam. Pramila ing zaman sapunika sasampunipun masjid dipun bangun kanthi megah, mangga kita isi kanthi kegiatan-kegiatan Islam, kita makmuraken masjid ing antawisipun:
1. Shalat jama’ah, bagusipun shalat jama’ah punika dados kabetahanipun sedaya umat Islam. Jalaran shalat jama’ah punika saget kangge sarana nambah bobotipun amal ibadah. 

 صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً (رواه البخارى)

 (ganjaran) shalat jama’ah luwih gedhe tinimbang shalat dewekan (ditikelake) kelwan 27 derajat.

2. Tadarus Alquran, tadarus utawi deresan Alquran ngandung kautaman ingkang kathah, amargi sinaosa boten saget mangertosi maksud lan kandunganipun Alquran ananging Allah paring ganjaran ingkang ageng. Kejawi punika maos Alquran utawi mirengaken Alquran saget kangge jampi.

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ اَمْثَالِهَا

“Sapa wonge, maca sak huruf saking Alquran, mangka bakal entuk sak kebagusan, lan saben kebagusan iku ditikelake dadi sepuluh kebagusan.”. (H.R. Tirmidzi).
"Lan Ingsun nurunake Alquran keterangan-keterangan kang marasake (dadekake waras saka kekeliruan) serta dadi rahmat tumrap wong kang iman" (QS. Al Isro’: 82)

3. Majlis Taklim punika salah satunggaling panggenan kangge jabaraken lan paring keterangan dhateng Alquran lan hadits, umat Islam badhe faham lan mangertosi ilmu, amalan lan kautaman-kautaman ing dalem ajaran Islam tentunipun dipun jelasaken wonten ing majlis taklim. Jalaran sasampunipun Rasulullah seda, namung paring warisan Alquran lan hadits.

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّواْ فِيْمَا اِنْ تَمسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ

"Ingsun tinggalake perkara loro, sapa wonge kang gegondelan marang lorone mangka ora bakal sasar sak lawase, yaiku Alquran lan sunnah rasul".

4. TPQ, Madrasah Diniyah, PTA inggih punika penggenan kangge ngenalaken, ngulinakaken lan ngamalaken Islam kagem para lare. Jaranan manahipun laren tasih suci lan gumantung dhateng tiyang sepuh anggenipun gulamentah dhateng putra-putrinipun. Sahingga tiyang sepuh ingkang boten gadhehi ketrampilan lan keahlihan saha wekdal kangge paring pendidikan agama prayoginipun dipun serahaken dhateng para ustdadz ing TPQ, Madrasah Diniyah utawi PTA (Pendidikan Tradisional Anak)

5. Kuliah subuh. Wekdal enjang dados wekdal kangge melai sedaya pedamelan, saderengipun melai langskung sae dipun bekalikalian ilmu-ilmu agama, sahingga selaminipun makarya tansah gadhahi tekat namung kangge nindakaken ibadah dhateng Allah.

6. Pengetan hari besar Islam, continipun pengetan warsa enggal 1 Muharram, Maulid nabi Muhammad, Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an, Idul Fitri, Idul Adha. Pengetan punika dipun ginakaken kangge nggigah semangatipun tiyang Islam lan ningkataken amal lan ibadahipun dhateng Allah SWT.

7. Khitanan masal, minangka wujud ngladosi kabetahanipun masyarakat utaminipun kagem tiyang-tiyang ingkang oten mampu.

Upaya makmuraken masjid punika boten namung tugas lan jejibahanipun setunggal tiyang, ananging dados tugas lan tanggung jawab sedaya umat Islam. Ingkang dipun pimpin dening takmir masjid, melai saking ketua, sekretaris, bendahara lan ketua bidang imaroh (makmuraken masjid), bidang idaroh (sekretariat) lan bidang riayah (perawatan).

Ngupakara masjid punika dados lahan kangge ningkataken amal ibadah, lan pados karidhaning Gusti Allah. Pramila ing masjid punika dados panggenan kangge nindakaken fastabiqul khairat, inggih punika unggul-unggulan ing perkara kang bagus, pramila supados sedaya masyarakat pikantuk kesempatan kangge amrih kebagusan kang langkung utami tamir masjid dipun pilih lan nindakeken tugas kanthi periodesasi. Saget kalih, tiga, sekawan, gangsal tahun periodesasi. Sasampunipun telas dipun pilih malih, sahingga antawis pengurus saget saling berlomba. Kanthi mekaten kemajenganipun masjid ing saben tahunipun tambah gemregah lan semarak. Lan ingkang baku bilih ing masjid punika utaminipun para pengurus minangka sawah lan sabinipun kagem ngibadah. Tambah giata nggenipun ngupakara masjid lan ngladosi kebetahanipun para jama’ah insya-Allah badhe dipun paringi margi ingkang gampil dening Allah SWT, wiwit donya dumugi akherat samangke.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ


4/26/2013

Pemantapan Administerasi


Untuk menunjang keberhasilan tugas-tugas Penyuluh Agama diharapkan dengan cermat mengikuti petunjuk-petunjuk administrasi. Dalam masalah administrasi hendaknya diperhatikan tentang perlunya jadwal kegiatan, pengadministrasian/ pencatatan dan sistem pelaporan.

A. Jadwal kegiatan
      1. Jadwal harian:
          1.1. Kuliah subuh
          1.2. Membaca buku, surat kabar, mendengarkan radio, melihat TV
          1.3. Melaksanakan kegiatan utama:
                 a. Memberikan penyuluhan
                 b. Home visit/ kunjungan lapangan
                 c. Membina proyek/ kelompok/ sasaran
                 d. Mengadakan konsultasi keluarga
                 e. Menghadiri rapat/ pertemuan-pertemuan.
           1.4. Shalat jama'ah Zuhur
           1.5. Shalat jama'ah Ashar
           1.6. Shalat jama'ah Maghrib
           1.7. Mengadakan pembinaan/ penyuluhan
           1.8. Shalat jama'ah Isya'
           1.9. Mengadakan shilaturahim/ sarasehan/ mendengarkan siaran radio/ TV
           1.10. Menyusun jurnal laporan harian
           1.11. Menyusun agenda kerja esok hari.

       2. Jadwal mingguan
            Selain jadwal harian yang bersifat tetap, diperlukan juga jadwal mingguan yang bersifat                perumusan,     pokok-pokok yang akan dikerjakan pada minggu tersebut. Jadwal mingguan ini kemudian pada setiap hari dijadikan jadwal harian. Jadwal mingguan misalnya ditetapkan kapan akan mengerjakan hal-hal tersebut dalam minggu tersebut, misalnya:
            1. Sebagai khatib
            2. Pengajian penyuluhan
            3. Shilaturahim kepada pejabat, pemuka masyarakat
            4. Partisipasi dalam kegiatan social ekonomi
            5. Evaluasi penyuluhan/ pengajian.

B. Peralatan administrasi:
     1. Buku persiapan penyuluhan
     2. Buku laporan
     3. Buku agenda surat dan kegiatan khusus
     4. Buku data tentang sasaran penyuluhan.

Semua kegiatan hendaknya dicatat, ditulis dan didokumentasikan. Catatan dan dokumentasi akan sangat berguna untuk evaluasi penyusunan laporan dan pembuatan program lanjutan yang baik. Dalam sebulan para penyuluh untuk membuat laporan tertulis tentang pelaksanaan tugas dan permasalahan yang dihadainya.

4/25/2013

Wawasan Penyuluh Agama Honorer


Penyuluh Agama Islam adalah mitra bimbingan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji sekaligus sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan tugas membimbing umat Islam dalam mencapai kehidupan yang bermutu dan sejahtera lahir dan batin. Kedudukannya ditengah tengah masyarakat adalah sangat penting dan peranannya cukup besar, baik karena ilmunya maupun keteladanannya dalam pengamalan keagamaan.

Pada masa pembangunan dewasa ini peranan penyuluh agama sangat penting, karena:
1. Pembangunan memerlukan partisipasi masyarakat dan dengan demikian rakyat dan umat beragama perlu dimotivasi untuk berperan serta aktif menyukseskan pembangunan.
2. Umat beragama merupakan salah satu modal dasar pembangunan, maka perlu dimanfaatkan seefektif mungkin sebagai pelaku dan pelaksana pembangunan.
3. Agama merupakan motivator pembangunan, maka ajaran agama harus dapat menggugah dan merangsang umatnya untuk berbuat dan beramal shalih menuju kesejahteraan jasmani dan rohani.
4. Media penyuluhan merupakan sarana dan modal penting dalam melaksanakan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Karena semua masyarakat dan umat beragama mempunyai peranan dan fungsi masing-masing dalam melaksanakan pembanguan maka sebagai pendorong utamanya adalah melalui ajaran agama dengan tujuan agar masyarakat Indonesia yang religius dapat didorong untuk berlomba beramal shalih melalui bahasa dan pendekatan agama.

Begitu besar peran penyuluh agama maka penamannya menjadi Guru agama Honorer (GAH), karena penyuluh agama tersebut honorariumnya disesuaikan dengan guru agama. Berdasarkan keputusan Menteri Agama nomor 79 tahun 1985 Guru Agama Honorer (GAH) diganti menjadi Penyuluh Agama Honorer (PAH) yang mempunyai arti sebagai pembimbing umat beragama dalam rangka pembinaan mental, moral dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta segala aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa agama.

Peranan Penyuluh Agama:
1. Pembimbing masyarakat.
Penyuluh agama hendaknya dapat menjadi barometer bagi pengamalan agama Islam, dimana agama yang mempunyai nilai-nilai universal dapat diapresiasikan oleh para penyuluh agama. Karena itu penyuluh hidup ditengah-tengah masyarakat adalah merupakan figur yang ditokohkan, pemuka agama, tempat untuk bertanya, iman dalam masjid atau mushola. Begitu pula dengan adanya aliran keagamaan, hendaknya penyuluh agama dapat menjernihkan, tidak menambah keruh suasana akan tetapi hendaknya dikembalikan setiap permasalahan yang ada ditengah-tengah masyarakat dikembalikan kepada sumber aslinya yaitu Alquran dan Hadits nabi Muhammad SAW.

2. Sebagai panutan.
Dengan sifat kepemimpinannya Penyuluh Agama tidak hanya memberikan penerangan dalam bentuk ucapan dan kata-katanya saja, akan tetapi bersama-sama mengamalkan dan melaksanakan apa yang dianjurkannya. PA memimpin masyarakat dalam melaksanakan berbagai kegiatan dengan memberi petunjuk dan penjelasan tentang apa yang harus dikerjakan, memulainya secara bersama-sama dan menyelesaikannya secara bersama-sama pula. Keteladanan ini ditanamkan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat dengan penuh kesadaran dan keikhlasan mengikuti petunjuk dan ajakan pimpinannya.

3. Penyambung tugas pendidikan keagamaan pada masyarakat.
Penyuluh Agama sebagai penyambung untuk menyampaikan kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama pada masyarakat bahkan sampai level yang paling bawah. Posisi Penyuluh Agama sangat strategis untuk menyampaikan mission keagamaan dan mission pembangunan.

Pembagian Penyuluh Agama Honorer.
1. Penyuluh agama muda, bertugas pada masyarakat lingkungan pedesaan yang meliputi masyarakat transmigrasi, masyarakat terasing, kelompok remaja atau pemuda, kelompok orang tua, kelompok wanita di wilayah kabupaten.
2. Penyuluh agama madia, bertugas pada masyarakat perkotaan, kelompok remaja/ pemuda, kelompok provesi, daerah rawan, LP, panti sosial, instansi pemerintah/ swasta, rumah sakit dilingkungan kota Kabupaten/ Kotamadia dan Ibukota Provinsi.
3. Penyuluh agama utama, bertugas pada para pejabat instansi pemerintah/ swasta, kelompok ahli dalam berbagai bidang.

Materi penyuluhan:
1. Agama:
1) Aqidah:
Penyuluhan aqidah dimaksudkan untuk menanamkan keyakinan yang teguh akan adanya Allah. Masyarakat agar percaya dan hanya memuja kepada-Nya serta mencintai-Nya. Pokok-pokok aqidah Islamiyah secara sistematis dirumuskan dalam rukun iman yang enam:
(1) Iman kepada Allah
(2) Iman kepada Malaikat
(3) Iman kepada kitab suci
(4) Iman kepada Rasulullah
(5) Iman kepada hari Akhir
(6) Iman kepada qadha dan qadar

2) Ibadah
Pelaksanaan ibadah kepada Allah harus sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, tidak boleh dibuat-buat menurut selera manusia. Pelaksanaan ibadah harus diawali dengan niat dan pernyataan dan sikap yang mutlak bahwa hanya ada satu Tuhan yang wajib disembah yakni Allah dan mengakui dengan sepenuh hati akan kebenaran Muhammad sebagai Rasulullah. Semua itu dirumuskan dalam rukun Islam yang lima:
(1) Mengucapkan dua kalimah syahadat
(2) Melaksanakan ibadah shalat
(3) Mengeluarkan zakat
(4) Melaksanakan ibadah puasa
(5) Melaksanakan haji

3) Akhlaq
Penyuluhan tentang akhlaq ditekankan kepada kesadaran pribadi yang tinggi bahwa segala perbuatan manusia tidak akan lepas dari pengawasan Allah SWT. Contoh akhlaq yang baik adalah: adil, jujur, disiplin, sopan santun terhadap sesama manusia dan lainnya.

4) Alquran
Alquran merupakan sumber ajaran Islam harus dipelajari dengan baik. Dalam rangka mendalami Alquran harus diawali dengan belajar membaca, kemudian memahami isinya dan kemudian dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

5) Sejarah kebudayaan Islam.
Sejarah dan kebudayaan Islam merupakan salah satu materi penyuluhan agama yang sangat penting. Dimaksudkan agar kelompok sasaran memperoleh informasi yang utuh tentang Islam dengan segala aspeknya.


2. Pembanguan:
1) Idiologi
2) Partisipasi









4/24/2013

Fasilitasi dan Pengukuhan Forikan


Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) merupakan salah satu upaya meningkatkan peran sektor kelautan dan perikanan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Kepengurusan ini merupakan salah satu upaya peningkatan dan pemerataan konsumsi ikan masyarakat,” Kementerian Kelautan dan Perikanan RI telah menginisial program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) sejak tahun 2004, yang telah ditetapkan menjadi program nasional.

Setelah terbentuk dan dikukuhkannya pengurus dari tingkat nasional sampai ke tingkat desa/ kelurahan. Kemudian diselenggarakan fasilitasi kegiatan bagi pengelola warung sekolah. Dimana sekolah merupakan sasaran yang sangat tepat, dengan berbagai macam hasil olahan ikan diharapkan dapat mengurangi produk makanan yang kadang mengandung zat yang membahayakan bagi kesehataan anak. Jadi bukannya kesehatan yang diperoleh namun sakit yang didapat. Karena itu dengan hasil olahan bahan makanan dari ikan disamping akan mewujudkan makanan yang baik juga menyehatkan, mencerdaskan karena kandungan gizi yang baik. Demikian pula dapat menaikkan kesejahteraan masyarakat.

Karena itu mengawali kegiatan pengukuhan dan fasilitasi peningkatan kemampuan pengelola warung sekolah dengan memohon ridha Allah SWT semoga niat baik dari hamba Allah akan berjalan dengan baik dan didukung oleh semua pihak. Berikut tuntunan doa kegiatan dimaksud:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَللَّهُمَّ أَخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَأَكْرِمْنَا بِنُوْرِ الْفَهْمِ, وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَةِ الْعِلْمِ وَسَهِّلْ لَناَ أَبْوَابَ فَضْلِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.


Ya Allah, ya Rahman ya Rahim, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Disebagian dari kenikmatan yang Engkau berikan sehingga kami dapat mengikuti kegiatan pengukuhan Forikan dan fasilitasi peningkatan kemampuan pengelola warung sekolah tahun 2013, dalam keadaan tentram, damai dan sejahtara.

Ya Allah, ya Qadiru ya Azis, Engkaulah penentu dari segala yang ada di alam ini, dan Engkau Maha Kuasa, tiada sekutu bagi-Mu. Engkau telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Engkau telah menyediakan segala kebutuhan manusia. Karena Engkau telah memilih manusia sebagai khalifatul ard.

Ya Allah janganlah Engkau bebankan kepada kami, beban berat sehingga kami tidak kuat memikulnya. Berilah petunjuk kepada kami, mudahkanlah urusan kami, Berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana orang-orang yang Engkau berikan kenikmatan.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, terangilah hati dan fikiran kami dengan nur hidayah-Mu, agar setiap langkah kami selalu berada dalam naungan ridha-Mu.
"Ya Tuhan kami terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.


ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين

4/23/2013

Mengatasi Kesurupan


Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah bersifat merdeka, tetapi ia mempunyai sifat fitrah yang ingin bebas dari segala gangguan. Oleh karena itu adanya fenomena kesurupan yang melanda beberapa wilayah Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi terutama dari kalangan pelajar dan buruh pabrik akhir-akhir ini, sebagaimana diberitakan baik dimedia massa maupun media elektronik.  Peristiwa tersebut ditengarai adanya kegiatan-kegiatan manusia, misalnya pembangunan gedung, penebangan pohon, pembuatan sumur yang merupakan aktifitas rutin manusia untuk mengolah sumber daya alam yang merupakan hak manusia selaku khalifah dibumi.

Mereka berteriak histeris, menangis dan kejang-kejang baik terjadi ketika proses belajar-mengajar atau sedang melakukan aktifitas lain. Dari kejadian ini kemudian diadakan upaya penyembuhan dengan berbagai cara yang bisa dilakukan, ada yang mengundang paranormal, ustadz, kyai, memberikan sesaji, memanggil imam masjid, tergantung dari tingkat kecerdasan dan keberagamaan masyarakat.

Kesurupan merupakan kondisi tubuh yang fitrah kemasukan makhluk ghaib. Bila dianalogikan dengan suatu yang bersifat materiil, bahwa jasad manusia mempunyai sifat steril dari benda-benda lain. Bila kulit tertusuk duri maka akan timbul rasa sakit walaupun tanpa upaya untuk dikeluarkan tetapi sel-sel dalam tubuh akan berontak dan berusaha untuk mengeluarkan benda tersebut. Demikian pula bila mata kena kotoran atau debu maka air mata akan mengalir untuk menghilangkan kotoran agar mata menjadi steril kembali.
Tubuh yang tidak normal, misalnya mempunyai penyakit jantung, paru-paru, diabetes, asam urat, darah tinggi, mag dan penyakit-penyakit lainnya yang menurut diagnosa dokter harus pantang terhadap makanan tertentu. Maka bila tetap makan makanan tersebut akibatnya tubuh akan konslet yang akan menambah sakit, reaksi yang terjadi tubuh akan lemas, kepala pusing atau bersifat frontal misalnya jatuh atau kejang-kejang.

Proses kesurupan.
Secara tidak disengaja kesurupan terjadi karena makhluk ghaib merasa terusik dengan keberadaan manusia. Tanpa sepengetahuan manusia mereka yang bertempat dipohon, batu, pohon, bukit, lembah atau tempat-tempat lain, mereka merasa bahwa tempat-tempat tersebut menjadi miliknya. Bila ada makhluk yang mengganggu keberaaannya maka dengan serta merta mereka akan berontak dan bisa jadi akan masuk kedalam jasat hidup manusia.

Kesurupan bisa terjadi karena disengaja dengan adanya aktifitas fisik yang membutuhkan konsentrasi sedang hatinya kosong seperti pemain kuda lumping, kuda kepang, dolalak, rodad. Demikian pula mereka yang sedang mempelajari ilmu yang tidak ada bertentangan dengan syari'at (ilmu hitam) bisa mengalami hal yang sama. Sehingga ketika kesurupan mereka dapat melakukan aktifitas yang diluar kemampuan fisik dan tidak masuk akal, seperti makan kaca, mengupas kelapa dengan giginya lalu memecahkannya dengan diadu pada kepalanya, bahkan kotoran hewan dan sebagainya.

Bagi paranormal yang sedang mengobati pasien dengan mantera-mantera tertentu dirinya kesurupan, hal ini yang menurut keyakinan bahwa dirinya sudah memperoleh wisik. ketika bermeditasi lalu mengucapkan sesuatu yang diyakini itu bukan ucapan dia tetapi makhluk ghaib yang menjadi taghutnya.

Kesurupan juga bisa dilakukan oleh pihak ketiga dengan memalui perantara minta bantuan pada makhluk ghaib untuk mempengaruhi kondisi psikhis seseorang maka akibatnya seseorang melakukan aktifitas yang diluar kebiasaan, benci menjadi cinta, sabar menjadi pemarah, lemah-lembut menjadi garang dan sebagainya.
Aktifitas yang dilakukan oleh orang yang kesurupan tidak fitrah lagi, jiwa fitrah yang mempunyai sifat-sifat ketuhanan sudah didominasi kekutan metafisik dari golongan jin, baik itu jin muslim maupun jin kafir mereka adalah zalim dan telah melakukan penjajahan. Karena manusia dan jin adalah makhluk yang berbeda dan mempunyai alam yang berbeda dan tujuan penciptaan ada sama yaitu untuk beribadah kepada Allah. Alam semesta pengeloaan dan pemanfaatan sudah diserahkan kepada manusia sebagai khalifah, yang sebelumnya sudah diserahkan kepada golongan Iblis tetapi mereka menyalahgunakan wewenang akhirnya dicabut oleh Allah. Manusia makhluk bersifat jasmani dan rohani sedang jin adalah makhluk rohani dan meraka bisa mengetahui bentuk dan kedudukan manusia.

Bila manusia mampu melihat mereka maka akan menimbulkan keresahan, seperti dikisahkan oleh Hasan Bishri Lc dalam bukunya 6 Jenis gangguan Jin pada Anak dikisahkan. Andi seorang anak kecil yang mempu mengetahui jin, dia sering bermain-main dengan jin baik itu disekolah maupun dirumah, ketika dirumah disaksikan oleh ibunya dia sedang bermain, sekan-akan mempunyai teman, dan ketiaka ditanya ibunya memang dia mempunyai teman. Namun suatu saat dia menjerit ketakutan dan kemanapun pergi minta ditemani, ditanya ibunya mengapa demikian, dia menjawab bahwa dia selalu diikuti oleh makhluk yang bermuka hitam dan bertanduk, kadang diikuti oleh wanita tua yang botak kepalanya.

Demikian pula yang dialami oleh KH Ahmad Suhaimiy pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah Es Salafi Kemang Indah Meuji OKI Sumatera selatan dia pernah shalat subuh dengan jama'ah jin. Ketika ada adzan subuh lalu dilaksanakan shalat subuh berjama'ah dan kemudian kegiatan ta'lim. Setelah kegiatan selesai jama'ah bubar lalu ada panggilan adzan kembali, lalu shalat subuh dan kegiatan ta'lim kembali, dia berkeyakinan bahwa jama'ah yang kedua itu jama'ah yang sesungguhnya. (Majalah Ghoib, Pebruari 2006).
Disamping jin, malaikat juga makhluk ghaib disamping mereka mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda, meraka sering turun kelangit dunia untuk mencari orang yang sedang mengadakan majelis dzikir. Akan tetapi dua makhluk ghaib diciptakan dari unsur yang berbeda dan tugasnya juga berbeda, yang satu menyesatkan dan yang satu memberi petunjuk.

Mengatasi kesurupan
Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (Al Isra': 82). Hal tersebut direalisasikan oleh para ulama', kyai, ustdz dengan kegiatan mujahadah, dzikir, ruqyah.

Ruqyah yang menjadi terapi dari gangguan jin dan juga penyakit medis. Peruqyah menyampaikan muqodimah tentang kedudukan jin dan manusia yang berbeda, diciptakan dari unsur yang berbeda, mereka hidup bebas satu sama lain tidak boleh saling mengganggu, apalagi bila makhluk halus yang berasal dari golongan jin masuk kedalam jasad manusia maka hal ini telah terjadi perbuatan kedzaliman. Para peserta nampak hidmat mendengarkan, ada yang sudah merasa cemas. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat Alquran, baru beberapa menit ada yang sudah mengomel, menangis, histeris, berteriak-teriak tetapi ada yang reaksinya halus lewat keringat, air mata, gerakan halus dalam tubuh dan sebagainya.
Semakin lama dibacakan ayat Alquran semakin keras reaksinya, dan bisa terjadi percakapan, meraka ditanya asal-usulnya, apa maksudnya, bila jin kafir maka mereka diajak masuk Islam dan bila jin muslim maka diberi kesadaran. Dengan demikian terapi ayat yang dibacakan bisa lebih tepat dan akurat, mantera pengusiran atau penyadaran.

Dalam prakteknya ada jin yang merasa cocok tinggal ditubuh manusia, karena ketika terjadi percakapan bahwa manusia itu sendiri yang memintanya maka ruqyah harus dilakukan berulang-ulang. Ruqyah memang tidak masuk akal tetapi nyata dan kesembuhannya adalah nyata. Karena jin kafir bisa diajak masuk Islam dan jin muslim dengan ikhlas mau pergi. Terapi yang demikian ini akan memutuskan rantai lingkaran syetan. Metode pengusiran makhluk halus dangan makhluk yang lebih tinggi maka akan terjadi adu kekuatan, yang kuat dialah yang berkuasa, tetapi seiring dengan peredaran waktu akan ada yang menandinginya, diatas langit masih ada langit. Tetapi tandingan yang kita ajukan adalah sang Kaliq, maka tidak akan ada yang mampu menandingi, karena tidak ada dzat yang setara dengan Dia.
Ruqyah pernah dilakukan oleh rasul baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap sahabat Abu Bakar ketika disengat Kalajengking lalu dibacakan surat Al Fatehah, Al Ikhlas, Al falaq dan Annas. Demikian pula Rasulullah pernah diruqyah oleh malaikat.

Bila hendak melakukan ruqyah, hindarkan ruqyah syirkiyah, karena mantera yang dibaca tidak bersumber dari Alquran dan hadits, tidak diketahui maknanya dan adanya keyakinan bahwa yang menyembuhkan adalah ayat tersebut. Maka bila terjadi yang demikian dikhawatirkan akan terjadi kekuatan ketiga yaitu jin yang dapat mencuri berita dari langit membawa seratus kebohongan yang dibalut dengan satu kebenaran membisikkan pada manusia yang sedang membutuhkan pertolongan.

Dampak ditengah masyarakat.
Fenomena kesurupan yang tidak disengaja yang terjadi dilingkungan pelajar dan buruh memberikan nuansa baru dalam kehidupan beragama. Visualisasi anak atau orang yang kesurupan menjadi media yang efektif didalam menanamkan kesadaran beragama. Keharusan manusia untuk berdisiplin, istiqomah dalam melaksanakan syari'at, membiasakan diri untuk bersikap jujur dan adil, beramal shaleh memenuhi hati dengan dzikir dan akal dengan fakir. Menjauhi dari perbuatan fasiq niscaya hati akan bersinar, jasad manusia seakan dibungkus dengan kekuatan Allah, sehingga jin tidak mampu menembusnya. Sebagaimana dikatakan oleh Prof Dr. Qurais Shihab bahwa kesurupan disebabkan oleh hati dan pikiran yang labil.

Setiap saat manusia selalu diintai oleh syetan dari segala penjuru yang akan mempengaruhi bahkan menguasainya. Bila manusia itu adalah sebuah rumah dimana didalam rumah terdapat harta benda yang menjadi incaran para penjahat, bila ingin aman maka dibuatkan pagar dan bila perlu tenaga Satpam, bila dipandang kurang kuat maka ditambah dengan alarm, alat detector, CCTV. Bentengnya manusia adalah dzikir, keteguhan dan ketaatan dalam menjalankan syari'at Islam, jauhkan dari thaghut, mintalah petunjuk dan pertolongan hanya kepada Allah. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan (QS Al Fatehah).

Kekuatan benteng manusia dapat dibangun secara terus menerus dengan iman dan amal shaleh, iman kadang kuat dan kadang melamah (Al hadits). Iman kuat ditandai dengan keteguhan dan sikap istiqomah dalam menegakkan dan menjalankan syari'at. Iman yang sedang melemah ditandai dengan sifat malas, benci, marah tanpa sebab. Maka bila hal ini dibiarkan akan membuat jiwa menjadi rapuh.
Jiwa dan fikiran yang labil terkait dengan perubahan waktu, tempat dan usia, antara dus seint dan dus sollen perlu disinkronkan dengan menyadari keterbatan dan kemampuan yang ada. Perlu berhati-hati terhadap dunia fantasi yang bisa yang melalaikan tugas dan tanggung jawab selaku makhluk individu, masyarakat dan ber-Tuhan.

4/21/2013

Sebenar-benar Taqwa


Hidup menjadi seorang muslim adalah merupakan hidayah Allah, demikian pula kemampuan dan kemauan untuk senantiasa berpegang teguh pada Sunnatullah juga merupakan hidayah. Karena sudah banyak terjadi bahwa dari mana dan oleh siapa pengetahuan tentang Islam diperoleh namun ternyata hanya sekedar angin lalu yang tak pernah diimplementasikan.

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup dan bagi mereka siksa yang amat berat (QS. Al Baqarah: 6-7)

Dengan demikian ajaran Islam hanya sekedar norma-norma saja, oleh karena itu mana mungkin akan menjadi seorang muslim yang sebenar-benar taqwa. Allah SWT memerintahkan:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (QS. Ali Imran: 102)

Maksud sebenar-benar taqwa:
1. Menurut Ibnu Mas'ud mengandung pengertian:
• Mentaati Allah dan tidak mendurhakai,
• Mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya,
• Mensyukuri dan tidak mengingkari.

2. Menurut Amirul Mukminin Abul Hasan alias Ali bin Abi Thalib, ketika berdiri diatas mimbar kemudian ada sahabat yang bertanya perihal taqwa. Ia menjawab taqwa adalah:
• Rasa takut kepada Allah Yang Maha Agung, mengamalkan wahyu yang diturunkan-Nya, demikian pula harus mengetahui cara bertaqwa dengan berdasarkan pada keterangan Al Kitab dan Sunnatullah.
• Puas dengan sedikit rizki dan mencari bekal untuk hari keberangkatan. Janganlah menjadikan dunia sebagi pusat perhatian, tetapi cukupkan saja seperti kebutuhan seorang musyafir, dan yang dimaksud hari keberangkatan yakni hari hari keberangkatan dalam kehidupan yang kekal.

ياغلام انى اعلمك كلمات احفظالله يحفظك احفظ الله تجده تجاهدك تعرف على الله في الرخاء يعرفك في الشدة اذاسالت فال الله واذااستعنت فاستعن بالله واعلم ان الامة لواجتمعوا على ان ينفعوك الا بشيء قد كتبه الله لك وان اجتمعوا على ان يضروك لم يضرواك الا بشيء قد كتبه الله عليك رفعت الاقلام وجفت الصحف


Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa pesan berikut: periharalah Allah, niscaya Dia akan memeliharamu, peliharalah Alah niscaya engkau akan menjumpai-Nya dihadapanmu, kenalilah Allah saat kau senang niscaya Dia akan mengenalimu saat kamu susah, apabila kamu meminta pertolongan mintalah kepada Allah, Ketahuilah bahwa seandainya suatu umat sepakat untuk memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu, mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditaqdirkan oleh Allah atas dirimu. Seandainya mereka bersepakat untuk menimpakan bahaya kepadamu, niscaya mereka tidak dapat menimpakan bahaya kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditaqdirkan oleh Allah atas dirimu, qalam telah diangkat dan lembaran telah kering. (HR. Turmudzi)

4/20/2013

Syirik Hapuskan Amal Ibadah


Manusia adalah makhluk yang paling sempurna, terdiri dari unsur jasmani dan rohani, kedua unsur ini akan tetap sehat apabila steril dari segala macam penyakit. Akan tetapi bila penyakit itu telah bersarang pada dirinya maka penyakit itu akan menggerogotinya dan pelan-pelan unsur jasmani atau rohani manusia akan menjadi melemah, semakin kuat penyakit yang diderita akan menimbulkan meninggal dunia. Demikian pula manusia dalam melaksanakan ibadah kepada Allah terdapat suatu dosa yang dapat menghapuskan semua amal perbuatan baik kita, dosa itu adalah dosa syirik. Sebagaimana firman Allah dalam surat Annisa’ ayat 48:
" Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".

Didalam Alquran banyak sekali ayat yang menyatakan tentang bahaya dari perbuatan syirik, syari’at Islam yang pertama disampaikan Rasulullah adalah ajaran ke-Tuhanan, mengesakan Allah baik dari segi dzat, sifat maupun af’alnya. Sehingga ketika Rasulullah dapat menundukkan kota Mekah hal pertama yang dilakukan adalah menghancurkan berhala-berhala yang menjadi sembahan masyarakat jahiliyah. Demikian pula para Rasul sebelum nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah adalah juga tentang ajaran tauhid.

Menurut Abul Rahman dalam kitabnya Fathul Majid membagi syirik ada dua macam:
1. Syirk akbar (syirik besar) adalah menjadikan segala sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam berbagai macam ibadah. Jelasnya syirik ini adalah dalam bidang aqidah, seperti menyembah patung, kuburan dan sebagainya. Sehingga barangsiapa yang mendo’akan mayat, sedang dirinya mengahadapkan wajahnya kepada mayat dan hatinya merasa cinta dan merasa takut, baik ia meminta kepadanya atau tidak meminta, maka perbuatan tersebut termasuk syirik yang tidak mendapat ampunan dari Allah SWT. Karena itu Allah mengharamkan menggunakan perantara dalam berdo’a dan mengingkarinya, sebab menghilangkan keikhlasan (kemurnian) ibadahnya, hatinya berpaling kepada perantara. Perbuatan ini yang sering menjadi dalil bagi masyarakat jahiliyah sebagaimana firman Allah dalam surat Azzumar ayat 3:
" Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar".

2. Syirik asgahr (syirik kecil) adalah syirik yang berhubungan dengan tujuan dalam menjalankan ibadah, misalnya ibadah shalat puasa, zakat, haji dan ibadah-ibadah lainnya yang seharusnya bertujuan hanya untuk mencari keridhaan Allah, tetapi ketika melakukannya menyimpang dari tujuan tersebut, yaitu bertujuan untuk mencari popularitas dan pujian dari manusia. Rasulullah mengingatkan akan syirik kecil ini dalam sabdanya:

اِنَّ اَخْوَفَ مَا اَخَافُ عَليْكُمُ الشِّرْكُ الْاَصْغَرُ قَالُواْ وَمَا الشِّرْكُ الْاَصْغَرَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ الرِّيَاءُ

“ Sesungguhnya perbuatan yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah syirik kecil, lalu sebagian sahabat bertanya: Apakah yang dimaksudkan dengan syirik kecil wahai rasul? Rasul menjawab yang dimaksudkan syirik kecil adalah riya’ (pamer) (HR. Ahmad, Attabrani, Bahaihaqi).

Demikianlah bahwa Rasulullah begitu sayangnya kepada umatnya sehingga rasul selalu mengingatkan, untuk tidak melakukan perbuatan syirik yang sangat besar dosaya. Jika Rasulullah sangat khawatir kepada sahabatnya yang kuat imannya dan sempurna pengetahuan agamanya. Maka tentu lebih khawatir lagi kepada umatnya yang kurang ilmu dan lemah imannya.

Bila pada masa awal permulaan Islam, nabi Muhammad telah gigih untuk memberantasnya, namun pada masa sekarang masih banyak orang yang menyembah selain Allah. Bila pada masa jahiliyah mereka menyembah patung Latta, Uzza, Manat, Hubal dan sebagainya. Maka sekarang mereka menyembah lebih dari itu, meraka menyembah patung, batu, kayu, kuburan, laut, gunung dan sebagainya dengan membawa sesaji yang terdiri dari nasi, bunga dan sebagainya, bahkan sekarang dijadikan sebagai tempat wisata. Yang lebih parah lagi meraka menyembah manusia, dengan cara tunduk dan taqlid buta kepada pemimpinnya, menyembah harta seakan-akan harta tersebut menjadikan kehidupan dan kebahagiaan, sehingga berusaha mengeruk harta tanpa menghiraukan jalan yang ditempuh halal atau haram, seperti korupsi, minipu dan sebagainya.

Syirik bila dilihat dari sifatnya ada dua yaitu syirik akbar dan syirik asghar, dan bila dilihat dari bentuknya adalah:
1. Berbentuk jimat dan guna-guna.
Jimat atau guna-guna tidak hanya terdapat pada masyarakat jahiliyah, melainkan terdapat disemua penjuru dunia, terutama dinegara-negara yang masih kurang pengetahuan agamanya, atau di daearah-daerah yang masih kuat kepercayaan animisme. Dalam Islam jimat adalah dilarang karena pemiliknya mempercayai kekuatan lain selain Allah. Rasululah pernah melihat salah seorang sahabat memakai gelang dari kuningan, kemudian beliau bertanya: Apakah ini? Orang itupun menjawab: ini adalah penolak balak. Kemudian Rasulullah bersabda:

اِنْزِعْهَا فَاِنَّهَالَاتَزِيْدُكَ اِلَّا وَهْنًا, فَاِنَّكَ لَوْ مُتَّ وَهِىَ عَلَيْكَ ما اَفْلَحْتَ اَبَدًا.

“Lepaskan gelang itu, sebab sesunggunya gelang tersebut tidaklah menambah apa-apa kecuali hanya menambah kelemahan. Maka sungguh jika kamu meninggal, sedang gelang itu masih melekat padamu, kamu tidak akan beruntung selamanya. (HR Ahmad dari Umar bin Husain)

2. Berbentuk sesaji. Sesaji adalah sesuatu yang disajikan kepada selain Allah, kadang berupa makanan, bunga, kemenyan, hewan dan sebagainya. Perbuatan tersebut termasuk syirik maka harus dijauhi. Sebagaimana sabda rasul yang artinya:

“ Dari Thariq bin Syihab, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Masuklah seorang laki-laki ke dalam surga karena lalat dan masuk neraka karena lalat. Para sahabat bertanya: bagaimana hal itu dapat terjadi wahai rasul? Rasul menjawab; Ada dua orang laki-laki yang bepergian melewati sekelompok orang yang memiliki berhala yang tidak boleh seorangpun melawatinya sebelum mengorbankan sesuatu untuknya. Berkatalah orang yang menjaganya kepada salah satu dari dua orang tersebut: Korbankanlah: berkatalah orang itu. Saya tidak mempunyai sesuatupun untuk saya korbankan. Kemudian pasukan penjaga berhala itu berkata: Korbankan walaupun hanya dengan seekor lalat”, lalu orang itu mengorbankan lalat. Kemudian penjaga tersebut meloloskan untuk melanjutkan perjalanannya, maka ia masuk kedalam neraka: Kemudian berkatalah penjaga itu kepada laki-laki yang lain. Korbankanlah, lelaki itu menjawab: Aku tidak pantas mengorbankan sesuatupun kepada seseorang pun selain kepada Allah yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi. Kemudian mereka memenggal lehernya, maka masuklah ia ke dalam surga kelak. (HR. Ahmad dari Thariq bin Syihab).

3. Percaya kepada ramalan kahin (peramal)
Kahin adalah orang yang menerima bisikan dari syetan, jin yang mencuri pendengaran. Biasanya jin menyampaikan berita kepada orang yang dicintainya. Dalam hadits yang ditahrijkan oleh Muslim dari Aisyah, ia berkata, wahai rasul, sesunguhnya para kahin sering menceritakan sesuatu kepada kita, kemudian kita menemukannya benar terjadi. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Itu memang kata-kata yang benar yang diambil oleh syetan jin, kemudian dilemparkan kepada telinga kekasihnya, dengan menambah seratus kebohongan. Firman Allah dalam surat Annaml ayat 65:

" Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan".

Dan Rasulullah menerangkan tentang dosa bagi orang yang mempercayai kahin:

مَنْ اَتَى عَوَّافًا فَسْأَلَهُ عَنْ شَيْئٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً

“ Barang siapa mendatangi kahin, kemudian menanyakan sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari (HR Muslim, Safiyah).

4. Kata-kata lau (seandainya)
Kata lau menurut Rasululah adalah melemahkan iman karena itu beliau melarang mengucapkan kata-kata seandainya:
" Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan masing-masing ada kebaikannya. Berusahalah dengan sungguh-sungguh mencari apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan malas. Jika kamu tertimpa suatu musibah, janganlah kamu mengucapkan” Seandainya aku lakukan, niscaya akan menjadi begini, malainkan katakanlah, sudah menjadi keputusan Allah, apa saja yang Dia kehendaki Dia lakukan, sebab kata seandainya membuka perbuatan syetan (HR Muslim)".

Begitu besarnya dosa syirik dan begitu beratnya siksaan disisi Allah, tersebut didalam Alquran surat Al Bayyinah ayat 6:
" Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk".

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim nabi Muhammad bersabda:

مَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًادَخَلَ النَّارَ

" Barangsiapa mati dalam keadaaan tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah niscaya ia masuk surga, dan barangsiapa meninggal dalam keadaan menyekutukan sesuatu dengan Allah niscara ia masuk ke dalam neraka (HR. Muslim dari Jabir)".

Demikian berat balasan bagi pelaku perbuatan syirik, maka tiada jalan lain kita bertobat mohon ampun, dan kembali mentauhidkan Allah, mengucapkan lafadz La ilaha illallah dengan sepenuh hati, dan merealisasikan kalimah tauhid dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kepada Allah SWT.

4/19/2013

Gaya Hidup Tangan-tangan Kreatif


Tangan kreatif bergerak adalah menunjukkan keterampilan dan kreatifitas, bila diam terasa gatal, dalam judul ini penulis sampaikan tentang tangan-tangan terampil ketika berhadapan dengan perkembangan IPTEK yang ditandai dengan semakin canggihnya sarana informasi dan komunikasi melalui ponsel.

Di sekolah, di mol, di pasar, di jalan, di halte bus, di kantor, terlihat tangan-tangan kreatif memainkan ponsel. Entah itu mau ngebel, kirim SMS, main game, membuka memori lewat inbox, membuaka e-mail, face book, mencari berita atau mungkin hanya sekedar untuk mengecek sisa pulsa. Begitu banyaknya para pemakai ponsel, yang pada tahun 1990-an masih menjadi barang langka dan sangat mahal. Penelpon dan penerimanya dikenai beban pulsa, demikian pula untuk membeli voucer perdana sangat mahal, bahkan satu voucer perdana pada masa sekarang dapat digunakan untuk membeli ponsel kamera. Dengan semakin berkembangnya sarana informasi dan komunikasi, maka terjadi persaingan para pengelola ponsel dengan menawarkan produk yang sangat murah. Sehingga pada masa sekarang ponsel menjadi barang biasa, sebagaimana orang yang memakai jam tangan.

Begitu banyaknya para pemakai ponsel, ada yang memandang bahwa ponsel adalah menajadi kebutuhan pokok, sehingga setiap saat ponsel selalu melekat pada dirinya, ibarat perangko yang melekat pada suratnya. Dengan HP bisnis menjadi lancar, relasi semakin banyak, komunikasi dengan keluarga semakin dekat, dan banyak hal lain yang dapat berjalan lebih baik ketika mengunakan jasa ponsel. Dengan demikian kelompok ini dalam pemakaian ponsel sudah diperhitungkan untung-ruginya, manfaat dan madharatnya. Sehingga sebelum habis masa berlakunya sekalipun sisa pulsa masih banyak, akan segera diisi ulang. Karena takut kehilangan informasi, karena ponselnya ibarat orang yang bisu sudah tidak dapat berbicara, untuk memanggil atau hanya sekedar untuk mengirim SMS.

Disamping pemakai ponsel karena kebutuhan namun ada juga yang karena motivasi ingin tampil modis, sehingga perkembangan IPTEK selalu diikuti walaupun kadang tidak diikuti dengan kemampuan SDM pada dirinya sendiri. Sehingga ketika voucer sudah didisi ulang, mulut selalu ingin bicara, jari telunjuk semakin terampil, pencet sana, pencet sini, untuk tulis SMS sehingga tersusun kata-kata yang manis atau hanya sekedar ingin ngobrol, menanyakan apakah sudah makan, apakah belum tidur, apakah capek, apakah sudah bangun dan lain sebagainya. Yang lebih ironis lagi baru saja ketemu lalu berpisah sudah ingin ngebel atau kirim SMS.

Begitu asiknya permainan jari terampil, masa berlakunya pulsa masih lama namun sisa pulsa sudah tidak cukup untuk mengirim SMS apalagi untuk ngebel. Akhirnya punya HP yang bisu, karena hanya bisa menerima. Maka apalah gunanya ketika kolega minta dikirimi nomor HP seseorang, padahal dia sangat membutuhkan. Ahirnya kolega menunggu yang tak pernah ada jawab, karena kolega sendiri juga tidak punya persediaan pulsa buat berbicara. Belum lagi bila ada urusan keluarga yang sangat penting, tentu juga amat menyulitkan.

Kiat menggunakan HP
Ketika menggunakan HP maka kita dapat bermuhasabah, betapa sangat berharganya waktu, pembicaraan lewat HP dihitung dengan uang, sehingga waktu itu memang amat penting walaupun pentingnya waktu itu kadang lebih banyak disia-siakan. Allah menyebutan bahwa orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu maka termasuk orang-orang yang merugi. Oleh karena itu rasul memerintahkan kepada umatnya agar menggunakan waktu muda sebelum datang waktu tua, waktu sehat sebelum datangnya sakit, waktu luang sebelum datangnya waktu sibuk, waktu kaya sebelum datangnya kemiskinan, waktu hidup sebelum datangnya kematian.

Maka agar HP selalu dapat digunakan perlu dilakukan kiat-kiat sebagai berikut:
1. Isi ulang vocer sebelum masa berlakunya habis atau ketika sisa pulsa sudah tidak dapat digunakan untuk memanggil.
2. Berbicaralah yang singkat, jangan ngobrol, bicaralah yang penting-penting saja hindari sikap yang penting bicara.
3. Ketika bertemu relasi, teman cukupkan pembicaraan, tanyakan yang belum jelas, sehingga tidak akan mendorong untuk menanyakan sesuatu setelah berpisah.
4. Bila mengirim pesan yang berisi perjanjian untuk bertemu pada suatu waktu, jangan memulai dengan, kapan kita bertemu, dimana kita bertemu dan sebagainya. Tetapi kita mulai dengan kita bertemu pada hari Sabtu, jam 09.00 di Perpustakaan. Maka penerima pesan akan menjawab ya atau tidak. Jadi hindarkan mengirim pesan yang akan selalu menjadi tanya jawab yang tidak pernah akan selesai.
5. Bila untuk internet gunakan fasilitas paket agar pengeluaran dapat diperhitungkang.

Oleh karena itu gaya hidup tangan-tangan kreatif, hendaknya diimbangi dengan daya fikir dan semangat zikir, agar hidup semakin terarah, sekaligus untuk membiasakan diri pola hidup sederhana, tidak boros dan tidak medit. Sehingga azas manfaat, azas keseimbangan selalau dipupuk dan dikembangkan pada setiap insan.

4/17/2013

Pernikahan Barakah


Rasulullah bersabda: BAITI JANNATI, rumahku adalah Surga bagiku

Rumah tangga yang mawaddah wa rahmah merupakan upaya dalam menciptakan suasana surgawi dalam kehidupan rumah tangga

Rumah tangga terbentuk dari sebuah keluarga yang diawali dengan pernikahan, makna pernikahan menurut bahasa berarti mengumpulkan, sedangkan dalam pandangan para ulama pernikahan memiliki makna sebuah akad yang dikenal oleh masyarakat (mengenai hubungan seorang pria dengan seorang wanita) dengan terpenuhinya rukun serta syarat tertentu untuk berkumpul/ jima' yaitu bersatunya seorang pria dan seorang wanita dalam hubungan sexual.

Pernikahan yang dikehendaki menurut syariat Islam adalah pernikahan yang Barakah yaitu pernikahan yang memiliki tujuan untuk membentuk kehidupan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, keluarga yang tentram dan harmonis dengan ketulusan cinta dan kasih sayang, keluarga yang terbina dengan keteladanan dalam kebaikan dan keluarga yang memiliki tanggung jawab sosial.


Keluarga adalah miniatur kehidupan bermasyarakat, keadaan yang damai dan sejahtera dalam keluarga menjadi indikasi dari suasana kehidupan bermasyarakat. Suasana yang baik harus tercipta dalam kehidupan berkeluarga sebab dari keluarga inilah suasana yang baik dalam bermasyarakat akan tercipta pula. Ada yang berkata, andaikan ada surga di dunia ini maka surga itu adalah kehidupan keluarga yang damai, tentram, aman, nyaman, sejuk, indah, bersih dan sehat, suasana ini tercipta karena keluarga dihiasi oleh ketulusan cinta dan kasih sayang, itulah kehidupan surgawi di dunia. Dan seandainya pula di dunia ini ada neraka maka neraka itu adalah keluarga yang kehidupannya bagai kapal yang berombang ambing gelombang lalu menerjang karang karang dan pecah hancur berantakan puing puingnya terhempas ombak. Keluarga yang terdapat banyak kedustaan dan kebencian , itulah neraka didunia.

Membina keharmonisan keluarga dengan ketulusan cinta, dalam ketulusan cinta terdapat kepercayaan credible (al amin) saling percaya dan tidak ada pengkhianatan diantara keduanya karena ketulusan cinta yang dimiliki merupakan amanah Allah yang harus dijaga sehingga tidak terdapat ruang pada hatinya untuk mengkhianati pasangannya karena Allah always in my heart and watching me all the time Allah yang selalu dihatiku dan mengawasiku setiap waktu, ada kesetiaan/ keyakinan yang mengikat comitment (al yakin) dan memiliki kefashihan dalam berkomunikasi communication skill (fashih) dari pasangan suami isteri serta adanya keteladanan initiative (uswah) dalam sikap dan perbuatan atas prestasi kebaikan dalam kehidupan rumah tangga.

Membangun Rumah Tangga yang berkualitas dengan kasih sayang, kasih sayang di memunculkan sikap bertanggung jawab accountable (al amanah), selalu menggunakan akal pikiran denan bijak tingking (al aqlu), serta adanya kebersamaan dalam mewujudkan kebaikan yang diharapkan bersama team work (al ukhuwah).

Dan diantara tanda tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan pasangan pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih sayang. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda tanda kebesaran Allah bagi orang-orang berpikir. QS. Ar Ruum : 21

Hiasi diri dengan cinta, jadikan hidup penuh dengan makna, awali segala sesuatu yang hendak dilakukan dengan cinta, karena cinta akan membawanya pada keinginan yang baik, jauhkan diri dari sesuatu yang merugikan dan tercela karena hal itu akan menodai makna cinta dan tetaplah dalam tujuan cita-cita yang hendak diraih, itulah buah dari cinta.

Sesungguhnya orang yang mencintai akan selalu patuh berbakti dengan yang dicintai (Syair indah Asy-syafi’i)

Andai cinta itu sejati, pasti akan diterima dengan sepenuh hati,
andai cinta itu sejati, pasti tak ada yang menghianati,
bila cinta itu ada maka kedamaian akan terjaga,
bila cinta itu ada maka hidup akan bermakna

Semoga Allah berkenan memberkahi setiap pernikahan dari hamba hamba-Nya,
karena mereka menjadikan pernikahan sebagai ibadah kepada-Nya, amin.