3/03/2013

Bersyukur dan Menghitung Nikmat Allah


Bersyukur adalah suatu kata yang mudah diucapkan, namun dalam prakteknya sangat sulit untuk dilakukan secara istiqomah, ketika suatu kaum menerima nikmat dari Allah suatu saat bersyukur namun ketika melihat besarnya nikmat yang diberikan kepada hamba Allah yang lain, yang menurut ukuran Allah adalah telah disesuaikan dengan takarannya, namun menurut kadar kemampuan manusia lebih kecil atau lebih sedikit kenikmatan yang di berikan kepadanya. Maka ungkapan syukur yang pernah dikatakan akan lenyap, sehingga menjadi ungkapan keluh kesah, sebagaimana pernah disindir oleh Allah didalam Alquran surat Al Ma'arij ayat 19-21:

" Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir",
Padahal ingatlah bahwa ketika mendapatkan kenikmatan dari Allah, apabila selalu berterimakasih dengan mengucapkan rasa syukur maka Allah akan menambah kenikmatan itu disebutkan dalam Alquran surat Ibrahim ayat 7:

" Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Kenikmatan yang kita syukuri dalam hubungannya imbalan dari aktifitas yang kita lakukan, katakanlah seorang buruh tani yang rajin dan tekun, dia selalu bekerja untuk memberikan hasil karya pekerjaan yang sebaik-baiknya kepada tuannya. Dia bekerja selalu ingin memberikan hasil garapan yang terbaik dan menerima imbalan dengan ikhlas, ketika diberi imbalan yang banyak sangat berterimakasih, namun bila diberi imbalan yang sedikit juga berterimakasih seraya malakukan muhasabah, mengoreksi kekurangan dirinya sendiri. Mungkin ada yang salah ketika bekerja atau mungkin hasilnya kurang memuaskan, tidak pernah menduga-duga bahwa majikannnya pelit, kurang perhatian, apalagi dengan membanding-bandingkan dengan imbalan yang diberikan oleh orang lain. Namun dirinya selalu berupaya untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, waktunya bekerja- ya bekerja, waktu istirahat ya istirahat, waktu shalat-ya shalat. Senantiasa dirinya mengontrol dan mengevaluasi dirinya sendiri. Maka pasti Allah akan menambah kenikmatannya, bisa dengan bonus, atau ketika banyak orang bingung mencari pekerjaan dirinya banyak yang membutuhkan tenaganya. Demikian pula dalam segala aktifitas yang lain, orang jawa mengatakan "enthengan" maka dimana-mana dia akan diperhatikan, baik oleh teman maupun atasannya.
Apa sajakah kenikmatan yang diberikan oleh Allah dan dirasakan oleh manusia:
1. Nikmat karena normalnya panca indra, panca indra dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Mata dapat melihat adalah kenikmatan yang tiada tara, ketika penglihatan berkurang atau yang dikenal dengan minus berapa banyak uang yang digunakan untuk memeriksakan ke dokter dan selanjutnya harus mengenakan kaca mata. Ternyata kaca mata yang harus dipakai disamping karena menganut azas manfaat juga memenuhi standar estetika/ keindahan, yang dapat menambah daya pikat, kewibawaan dan prestise. Sehingga untuk membeli kaca mata juga membutuhkan uang yang cukup banyak, ini baru kenikmatan yang diberikan oleh Allah, dikurangi sedikit kenikmatannya dengan mengurangi penglihatan sudah harus menukar kenikmatan itu dengan beberapa jumlah rupiah. Bagaimanakan jika matanya sakit misalnya katarak, maka untuk mengembalikan kenikmatan yang diberikan oleh Allah harus dengan operasi yang menghabiskan uang jutaan rupiah. Ini baru sakit mata, bagaimanakah jika kenikmatan-kenikmatan yang diberikan oleh Allah baik itu telinga, hidung, kulit, lidah sakit sehingga kenikmatan itu menjadi kurang, sungguh manusia untuk mengembalikan kenikmatan itu membutuhkan banyak rupiah. Maka pantas sekali bila kita menghitung nikmat yang diberikan oleh Allah kepada manusia niscaya tidak akan dapat menghitungnya. Hal ini diwartakan oleh Allah dalam Alquran surat Ibrahim ayat 34:
" Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah)".
Maka bagaimanakah kita mensyukuri nikmat Allah yang berupa panca indra itu, tidak lain adalah menggunakan untuk hal-hal yang positif, sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah, hal ini dilakukan dengan melihat tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

2. Akal, adalah kenikmatan yang diberikan oleh Allah melebihi atas makhluk-makhluk yang lain. Karena hanya manusia yang diberi kelebihan akal, sehingga dengan akalnya itu manusia dapat menguasai dunia, segala senjata dan kekuatan makhluk yang lain untuk mempertahankan hidupnya dapat ditaklukkan oleh manusia. Harimau binatang yang buas, dengan cakar dan taringnya yang tajam dapat melumpuhkan binatang yang lain, namun dapat ditundukkan oleh manusia dengan senjata dan obat bius dapat melemahkannya. Kecepatan binatang kijang yang amat dahsyat dapat dikalahkan dengan kecepatan pesawat, pandangan yang tajam dari burung elang dapat dikalahkan dengan alat mikroskop, teleskop dan lainnya. Demikian pula pandangan yang tajam dari seekor kucing, anjing dan binatang malam lainnnya dapat dikalahkan dengan listrik yang dapat merubah kegelapan menjadi terang.
Inilah kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada manusia, maka benar sekali ungkapan ahli hikmah bahwa dengan akal urusan akan menjadi mudah. Maka ketika diberikan akal yang sehat sehingga dapat melakukan aktifitas berfikir, gunakan untuk bertafakkur, memikirkan tanda-tanda dan bukti kekuasaan dan keagungan Allah. Maka ketika manusia telah mencapai pada puncak kemajuan, dan menganggap dirnya sebagai makhluk yang paling sempurna, sesungguhnya pengetahuan dan ilmu manusia baru sebesar tetes air dari sebuah jarum yang dimasukkan kedalam samudra. Karena itu ilmu Allah amatlah luas tidak terbatas dan tidak akan habis untuk dipelajari, hal ini diwartakan oleh Allah dalam Alquran surat Al Kahfi 109:

" Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

3. Hati, hati adalah yang merasakan, sesuatu yang benar dan baik menurut akal belum pasti sesuai dengan isyarat kemauan hati nurani, karena hati nurani berasal dari yang fitrah, menghendaki sesuatu yang benar, hati mempunyai sifat-sifat ketuhanan karenanya hati yang bersih mudah berkomunikasi kepada Allah. Dengan hati akan memunculkan nafsu lawwamah, nafsu mutmainnah, yang karenanya ketika akal dan panca indra sudah menyatu untuk melakukan perbuatan yang tidak benar maka dalam diri muncul penyesalan, dengan penyesalan maka akan menimbulkan perasaan berdosa dan keinginan untuk bertobat. Ketika keinginan untuk tobatpun selalu dibisiki dua kekuatan baik dan buruk, maka ketika kebaikan yang muncul maka nafsu manusia akan mengarah pada nafsu mutmainnah. Maka bersyukulah ketika hati sudah mengarahkan pada akhlak Rabbani, sehingga dalam setiap perbuatannya akan meninggalkan kebaikan bagi makhluk yang lain. Maka agar hati menjadi jernih, peka terhadap penderitaan dan kesengsaraan orang lain, belajarlah untuk memahami keadaan orang lain. Bagaimana orang bisa bersabar ketika sedang menerima musibah dan diri bisa tergugah rasa empatinya. Disamping itu hendaklah selalu memperbanyak zikir kepada Allah, karena zikir adalah makanan hati yang hendaknya selalu diberikan setiap hari.

4. Agama, kita hidup dalam beragama ini adalah merupakan kenikmatan, apalagi beragama Islam adalah kenikmatan yang tiada terhingga. Karena baik dan buruk, benar dan salah yang hakiki bila bersumber dari Alquran dan hadits nabi. Bagaimana ketika kita diperintahkan oleh Allah untuk mencari rizki, setelah melaksanakan shalat Jum'at agar segera bertebaran di muka bumi mencari rizki. Rizki adalah hak pribadi manusia, dengan rizki kehidupan manusia akan semakin bahagia. Dan dengan rizki yang diperoleh bebas dikumpulkan sebanyak-banyaknya. Sehingga di Negara Barat menimbulkan faham materialisme, individualisme, faham kapitalisme, sosialisme. Maka Alquran berada dalam dua pendapat yang berbeda. Islam mengajarkan umatnya untuk mencari rizki tetapi tidak boleh melalaikan orang lain. Sehingga dari sebagian rizki itu harus dikeluarkan haknya sebesar 2,5% dari harta yang dimiliki yang disebut dengan kewajiban berzakat.

5. Alam semesta beserta isinya adalah untuk keperluan manusia:

" Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu". (QS. Al Baqarah: 29)
Didunia ini ada tanah, air, udara, surya, bulan dan bintang bintang yang tak terhitung jumlahnya. Satu hal bila didunia ini tidak ada sinar tentu tidak akan ada kehidupan, karena tidak akan ada air, udara, sinar, panas dan dingin. Semua diciptakan bagi kesejahteraan manusia. Berapa banyak dalam setiap hari kita mengirup udara (o2) secara gratis, namun berapa rupiah oksigen yang sudah dimasukkan kedalam tabung, bisa dirasakan ketika diantara kita pernah menggunakan tabung oksigen untuk bantuan pernafasan, satu tabung bisa digunakan untuk berapa hari dan berapa rupiah yang harus dibayarkan. Sungguh ketika kita berada dalam kondisi sehat tidak pernah merasakan betapa berharganya oksigen bagi pernafasan, karena dalam waktu 10 menit tidak ada udara niscaya kita akan mati. Ini baru kenikmatan dari Allah yang berupa udara. Bagaimanakan dengan air, pada suatu waktu pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Azis, dalam lawatannya beliau singgah di rumah Imam Malik, didalam rumah disuguhi dengan segelas air putih. Dari itu lalu timbul perbincangan yang hangat. Imam Malik bertanya kepada khalifah, bagaimanakah sekiranya kita sedang berada ditengah padang pasir yang tandus, gersang, panas dan tidak ada kehidupan, kita berdua sudah kehabisan bekal, kecuali saya mempunyai satu gelas air putih. Saya sangat membutuhkan dan anda juga sangat membutuhkan, kiranya berapa banyak anda mau membeli air putih tersebut? Begitu pertanyaan Imam malik kepada Khalifah Umar bin Abdul Azis. Dan di jawab oleh khalifah " saya mau membayar dengan separuh dari harta yang saya miliki". Demikianlah segelas air putih bisa bernilai sampai triyunan rupiah. Belum lagi kenikmatan dari Allah yang berupa tanah dengan segala macam kehidupan dan penghidupan didalamnya merupakan sumber kenikmatan dari Allah.
Begitu banyak kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada manusia, sehingga begitu banyaknya nikmat yang diberikan oleh Allah, bila menghitungnya niscaya manusia tidak akan mampu. Maka ketika menerima kenikmatan itu bersyukurlah kepada Allah, dengan bersyukur Allah akan menambah kenikmatannya. Karena ketika kita banyak menyukuri atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah maka Allah akan menambah kenikmatan itu kepadanya.

3/01/2013

Mujudaken Sehat Lahir lan Batin


Sehat jasmani lan rohani punika dados harapanipun sedaya manungsa, semanten ugi khusus dhateng umat Islam. Kanthi mekaten kangge mujudaken kesehatan jasmani lan rohani punika wonten 6 perkawis, saterasipun dipun singkat kalian gangsal S lan I (5S 1I), kangge gamblangipun badhe kita aturaken mawi cathetan ingkang saget kaasto minangka khatib nalika nindakaken khutbah Jum'ah.


اَلْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ حَمْدًاكَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كُلَّ حَالٍ اَلَّذِى قَدْ اَوْجَبَ مِنْ نُوْرِهِ نُوْرًابِهِ عَمَّ الْهُدَى, اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّااللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ لَا نَبِىَّ بَعْدَهُ, اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ النَّبِىِّ الْكَرِيْمِ وَالرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ أَحْيٰى سُنَّتَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. فَيَآأَيُّهَالْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّاىَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ
Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Mangga kita sami ningkataken iman lan taqwa dhateng Allah SWT inggih punika kanthi nindakaken dhawuh-dhawuhipun Allah lan nebihi sedaya awisanipun. Kanthi iman lan taqwa punika insya-Allah kita badhe dados tiyang ingkang beja wiwit dunya dumugining akherat samangke. Iman lan taqwa punika kita buktikaken kanthi amal kesahenan, amal ingkang selaras kalian dhawuhipun Allah lan utusanipun.
Sehat jasmani lan rohani punika dados harapanipun sedaya manungsa, semanten ugi khusus dhateng umat Islam. Kanthi mekaten kangge mujudaken kesehatan jasmani lan rohani punika wonten 6 perkawis, saterasipun dipun singkat kalian gangsal S lan I (5S 1I):
Sepindah Shalat, shalat punika dados kewajiban pokok tumrap tiyang Islam, sasampunipun ngucapaken shahadatain, tumunten dipun wujudaken kanthi nindakaken shalat gangsal wekdal. Shalat dados mi’rajipun tiyang-tiyang mukmin, nalika kita nembe nindakaken shalat sajatosipun kita nembe ngadhep dhateng Allah SWT. Satuhunipun shalat punika langkung utami dipun bandingaken kalian ibadah-ibadah sanesipun.
“ Wacanen apa kang wus di wakyukake marang sira, yaiku Al Kitab (Alquran) lan tindakna shalat. Satuhune shalat iku nyegah saka penggawean keji lan mungkar. Satuhune eling marang Allah (shalat) iku luwih gedhe (kautamane saka ibadah-ibadah liyane) lan Allah ngaweruhi apa bae kang sira lakoni). (QS. Al Ankabut: 45)

Satuhune nalika shalat, kita saget sambat, wadul lan punapa mawon dhateng Gusti Allah, amargi Allah punika Maha Mireng, Maha Mangertosi, Maha Nyembadani punapa mawon ingkang kita seja. Kanthi syarat anggenipun nyuwun dhateng Allah tentunipun kanthi saestu, istiqomah, khusuk lan ikhlas.

• Kaping kalih Sabar. Midherek Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah sabar inggih punika nguwataken anggenipun nindakaken dhawuhipun Allah saha nahan saking sedaya pedamelan maksiat sarta jagi raos mangkel nalika ngadhepi takdiripun Allah.
Kanthi mekaten sabar wonten tiga inggih punika sabar nalika nindakaken dhawuhipun Allah, sabar nalika nahan lan nyegah saking sedaya ingkang dipun awisi dening Allah lan sabar nalika ngadhepi takdiripun Allah.

• Kaping tiga Shaum. Puasa punika salah satunggalipun usaha kangge ngeker dhateng hawa nafsu. Nalika nindakaken puasa wonten perkawis ingkang saget batalaken puasa lan wonten ingkang ngrisak ganjaranipun puasa. Dhahar, ngunjuk lan adu katrisnan kangge tiyang bebojoan ing ing wekdal siang punika perkawis ingkang batalaken puasa. Benten kalian ngrasani ing liyan, nesu, ningali lan midangetaken pedamelan maksiat, ngucap kanthi pangucap ingkang awon mekaten punika kalebet perkawis ingkang ngrisak dhateng ganjaraipun tiyang ingkang nembe shiyam. Sedaya perkawis punika kalebet akhlaqul madzmumah, akhlaq ingkang boten sae. Tumindak ala punika badhe nuwuhaken risakipun masyarakat lan ingkang utami ngrisak dhateng manah ingkang suci. Sahingga nalika manah kita sampun kotor sedaya pedamelan kita badhe boten sae.

• Kaping sekawan Shadaqah. Shadaqah punika saget ngirangi penyakit masyarakat lan penyakit ing pribadi. Amargi kanthi nindakaken shadaqah insya-Allah badhe ngirangi sifat kemeren saking tiyang-tiyang ingkang boten mampu. Tiyang punika sami pikantuk kawigatosan saking tiyang-tiyang ingkang mampu. Semanten ugi kagem tiyang ingkang mampu saget mujudaken raos syukuripun dhateng Allah lan badhe gadhahi raos marem saget paring pambiyantu dhateng tiyang-tiyang ingkang boten mampu. Jalaran setengah saking kasil kita wonten hak-hakipun dhateng tiyang ingkang boten mampu, tiyang fakir miskin, anal yatim lan sanesipun.

Kaping gangsal Silaturahmi. Rasulullah SAW nate ngendika:

“Sapa kang seneng dijembarake rizkine lan didawakake umure prayogane padha nyambung paseduluran”. (HR. Buchari Muslim).
" Ibnu 'Umar Radhiyallahu 'anhuma nate ngendika:

“Sapa wonge kang taqwa marang Pangerane, lan nyambung paseduluran yekti bakal didawakake umure lan bakal di tambahi rizkine lan keluargane bakal disenengi”.
Kaping nem Ikhlas
Ikhlas inggih punika nindakaken ngibadah namung tumuju dhateng Allah kelawan boten nyekutokaken Allah. Sinaosa ibadah punika kraos awrat lan kathah panggodha lan rintanganipun ananging tansah istiqomah anggenipun ngibadah. Semanten ugi tansah tawakal dhateng Allah inggih punika nyerahaken sedaya urusan dhateng Allah. Rasulullah SAW ngendika:

“ Satemene Allah ora bakal nampa amale, kejaba yen ta dilakoni kelawan ikhlas lan kanggo golek karidhane”. (HR. Nasa’i)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ تَعَالَى لِىْ وَلَكُمْ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Zikir Membuat Ikhlas dan Sabar

Ikhlas dan sabar adalah suatu kondisi yang mudah untuk diucapkan, akan tetapi untuk mewujudkan dan memperolehnya memerlukan pelatihan secara terus menerus. Mengingat pada awal kejadian manusia bersifat fitrah yang akan berjalan dan berkembang sesuai dengan pendidikan dan pengalamannnya. Sebagaimanan yang telah diwartakan oleh Rasulullah SAW " Setiap anak yang lahir dalam kondisi fitrah, sehingga kedua orang tuanya yang membuat dirinya menjadi Yahudi, nasrani atau Majusi (Hadits)".

Disamping pendidikan dan pelatihan dari orang tuanya, lingkungan dan pergaulan juga amat mempengaruhi, maka tidaklah heran ketika seorang anak lebih memperhatikan teman, lebih taat kepada teman dari pada kepada orang tuanya, hal ini dikarenakan pengaruh dari lingkungan pergaulan, pada dirinya muncul kekhawatiran bila ditinggal oleh temannya, dikucilkan oleh temannnya dan sebagainya.

Dari pengaruh pendidikan orang tua dan lingkungan persahabatan akan membentuk sikap dan watak manusia yang akan tumbuh menjadi manusia tidak fitrah lagi. Hati yang bersih menjadi keruh, hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi bayi ketika masih berada dalam kandungan ibu selalu ikhlas dan sabar menerima keputusan dari Allah, selama 9 bulan 10 hari, berada dalam kandungan, kemana-mana selalu ikut ibunya, harus ikhlas dan sabar, begitu pula ketika sudah lahir bila kurang dari waktu yang sebagaimana layaknya bayi dalam kandungan, sehingga lahir dalam kondisi prematur, hal ini pula harus ikhlas dan sabar, sehingga ketika sudah lahir dari rahim ibu harus dimasukkan kedalam inkubator. Sungguh kesabaran dan keikhlasan itu memerlukan pelatihan yang sungguh-sungguh.
Begitu pula kesabaran keikhlasan seorang ibu yang sedang mengandung, harus ikhlas dan sabar membawa kandungan kemanapun berada, bahkan harus berhati-hati dalam melakukan segala aktifitas. Bahkan ketika makan dan minumpun dari sebagian sari makanan untuk memberikan supley kepada calon bayi, siang malam melakukan taqarrub, meningkatkan ibadah kepada Allah. Bila ikhlas dan sabar senantiasa dilakukan maka bayi yang lahir akan menjadi bayi yang sehat, dan setelah besar akan menjadi anak yang shaleh dan shalehah yang berbakti kepada orang tuanya.

Kepayahan seorang ibu ketika sedang mengandung digambarkan didalam Alquran surat Luqman ayat 14:"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu".

Lain lagi bagi ibu yang hamil namun senantiasa tetap melaksanakan aktifitas sebagaimana orang yang tidak hamil, makan minum dengan sembarangan, demikian pula hatinya tidak pernah digunakan untuk berdzikir, akalnya tidak digunakan untuk bertafakkur (memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah) hal ini menandakan sebagai orang yang tidak sabar dan tidak ikhlas. Maka bila ada yang mengatakan bahwa berdzikir tidak perlu banyak-banyak, biar sedikit yang penting ikhlas. Bagaimanakah akan menjadi orang yang ikhlas bila tidak bersabar untuk memperbanyak jumlah hitungan dalam berdzikir. Karena zikir dengan ketenangan akan mengarahkan seseorang menjadi orang yang sabar, dan dengan sabar ikhlaspun akan mengikutinya.
Rasulullah SAW memerintahkan bila telah selesai shalat, untuk berzikir dengan membaca Subhanallah sebanyak 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu akbar 33 kali dan kalimat thayyibah "la ilaha illallah sebanyak 33 kali. La ilahaillallah wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu wauha 'ala kulli sytai'in qadiru", sebanyak 100 kali. Kalimat dzikir yang pendek ini disisi Allah akan memberikan timbangan amal yang amat berat, sebagimana diwartakan oleh Rasulullah SAW:
الطهور شطر الايمان, والحمد لله تملأ الميزان, وسبحان الله والحمدلله تملأ ما بين السماء والارض, والصلاة نور, والصدقة برهان, والصبر ضياء, والقران حجة لك او عليك كل الناس يغدو, فبائع نفسه, فمعتقها أوموبقها (رواه مسلم)
" Kebersihan adalah sebagian dari iman, Alhamdulillah akan memberatkan timbangan kebaikan, Subhanallah wal hamdulillah akan memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti, kesabaran adalah sinar dan Alquran adalah hujjah yang akan membelamu atau menuntutmu. Semua orang berusaha, ia menjual dirinya, ada yang membebaskannya, ada pula yang menjerumuskannya (HR. Muslim").

Kesadaran untuk senantiasa berzikir ketika dihadapkan dengan beban kerja yang menumpuk dan pikiran yang gemrungsung. Sehingga kebutuhan dzikir setalah melaksanakan shalat dilalaikan, bahkan semua bacaan didalam shalat yang merupakan dzikir juga susah untuk memperoleh kondisi khusuk, dirinya merasa kekurangan waktu akibat tekanan pekerjaan dan peluang waktu yang kurang dikendalikan. Waktu baginya terasa pendek, karena pekerjaan yang satu belum selesai datang lagi pekerjaan yang lain dengan permasalahan yang komplek dan menunggu untuk segera diselesaikan. Masih sempatkah untuk melakukan dzikir dengan ketenangan, ataukah zikir kemudian diringkas, diucapkan sekali atau tiga kali dirasa sudah cukup, sedangkan walaupun zikir di ringkas namun pekerjaan juga tetap menumpuk dan belum terselesaikan. Maka jadikan hati menjadi resah, fikiran menjadi bebal, ketegangan semakin terasai, leher terasa kaku, keluar keringat dingin, emosi semakin memuncak, ingatlah bahwa daya upaya manusia sangat terbatas. Sesuatu tidak dapat diselesaikan dengan otak saja atau dengan otot saja, namun kekuatan spiritual dengan banyak mengingat Allah hati akan menjadi tenang. Sehingga dengan ketenangan ini akan memberikan inspirasi, jalan yang lebih efektif dan efisien didalam menyelesaikan segala persoalan.
Hati yang tenang adalah hati yang tertata, fikiran yang bisa menempatkan situasi dan kondisi yang sesungguhnya. Karena itu bila sedang melaksanakan shalat, maka hati, pikiran, emosi, gerakan tubuh menyatu dalam zikir kepada Allah, bukan justru sebaliknya tubuhnya sedang melaksanakan shalat namun hatinya entah kemana, pikirannnya memikirkan yang lain, perlu kita sadari bahwa ketika sedang menjalankan shalat terkadang dapat mengingatkan sesuatu hal yang tidak pernah dipikirkan kemudian muncul pemikiran ketika shalat, ketika lupa sesuatu maka ketika shalat sesuatu yang lupa itu menjadi ingat. Hal ini menandakan hati yang tidak tenang dan pikiran yang tidak konsentrasi.
Ingatlah bahwa shalat adalah kunci segala macam amal ibadah manusia, didalam shalat penuh dengan bacaan do'a dan zikir, maka bila shalatnya sudah sempurna akan menuntut perbuatan yang lain juga akan menjadi baik. Shalat akan membentuk karakter manusia, karena dengan shalat yang khusu', memenuhi syarat dan rukunnya, maka shalat akan dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Bahkan pernah diwartakan oleh Rasulullah bahwa " Shalat adalah tiang agama, barangsiapa yang menegakkan shalat maka dirinya menegakkan agama dan barang siapa yang meninggalka shalat maka dirinya merobohkan agama. (Hadits). Maka sering orang bertanya, mengapa banyak orang yang rajin melaksanakan shalat namun maksiatnya tetap dilakukan, atau dalam bahasa gaulnya adalah STMJ, shalat terus maksiat jalan.
Dari itu tanyalah pada diri sendiri, sudah baikkah diri sendiri dan keluarga, sejauhmana keteladhanan Rasulullah telah diteladhani, ataukah belum mengetahui keteladhanan Rasulullah, para sahabat, para mujahid Islam ketiga membela agamanya, para mujtahid ketika bersusah payah mencari dasar-dasar hukum Islam, para muhadisin yang berjuang memilih keshahehan hadits, para mutakallimin ketika berjuang membebaskan keyakinan-keyakinan yang akan merusak tauhid Islam dan orang-orang shaleh lainnya karena tidak pernah membaca tarih Islam. Bukankah wahyu yang pertama diterima oleh Rasulullah adalah perintah untuk membaca, mengenal Allah yang telah menciptakan manusi dari segumpal darah, lalu mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Bila melihat keshalehan mereka sungguh akan menimbulkan rasa iri, mengapa diri yang masih banyak kekurangannya harus menyalahkan pada orang lain.
Maka dzikir dengan hitungan tertentu, diucapkan dengan tenang, tartil, sambil memusatkan pada keagungan, kekuasaan, kesucian Allah maka dari seifat-sifat yang tidak sabar, tamak pelan-pelan akan terkikis, sehingga akan menumbuhkan rasa ikhlas dan sabar. Sabar dan ikhlas bukan saja ketika sedang melaksanakan dzikir namun akan menajadi sarana membentuk mental spiritual yang selanjutnya akan melingkupi segala aktifitas perbuatan manusia.

2/27/2013

Do'a Bimtek dan Pengelolaan arsip


Arsip adalah dokumentasi yang dari semua kegiatan yang telah dilakukan, arsip dokumentasi yang sangat penting. Karena itu arsip harus dikelola dengan baik. Dan seiring dengan perkembangan zaman arsip disamping prin out juga dengan menggunakan elektronik. Agar SDM dapat terwujud sesuai dengan harapan maka perlu diselenggarakan bimtek. Agar kegiatan ini dapat terlaksanan dengan baik sangat penting mohon petunjuk kepada Allah. Karena hanya Allah pemilik, penguasa,pelindung bagi seluruh hambanya. Berikut do'anya:


BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLA ARSIP
KANTOR ARSIP DAN PENGELOLA DATA ELEKTRONIK
ﺍﻠﺤﻤﺪ ﷲ ﺮﺐﺍﻠﻌﺎ ﻠﻤﻴﻦ ﺤﻤﺪﺍ ﻴﻮﺍ ﻓﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻮﻴﻜﺎ ﻓﺊ ﻤﺰﻴﺪ ﻩ لا تحصى ثناء عليك انت كما اثنيت على نفسك, ﺍﻠﻟﻬﻢ ﺼل ﻮﺴﻟﻢ ﻋﻠﻰ رسولك ونبيك سيدنا محمد الطاهرالزكى وعلى اله الطيبين واصحابه المتقين

Ya Allah, ya Rahman pencurah segala kasih bagi sekalian alam, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Disebagian kecil dari kenikmatan yang Engkau berikan sehingga kami dapat mengikuti kegiatan pembukaan yang akan dilanjutkan dengan Bimbingan Teknis Pengelola Arsip di majlis yang mulia ini, semoga tercatat sebagai bagian dari amal ibadah kami kepada-Mu.

Ya Allah, berilah kepada kami semangat juang dan kesabaran untuk mengikuti kegiatan ini hingga paripurna. Berilah kepada kami kemudahan dan kepahaman untuk menggali keluasan dan kesempurnaan ilmu-Mu, Tanamkan dalam diri kami cinta terhadap ilmu yang karenanya kami akan memiliki kecakapan dalam berfikir, ketrampilan dalam berkarya, kebijakan dalam bertindak.

Dan nantinya, kami selalu memohon kehadirat-Mu untuk dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang kami miliki dalam bentuk amaliyah, menghimpun dan mengelola arsip secara akurat seiring dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.

Karena itu ya Allah hiasilah hati dan pikiran kami dengan nur hidayah-Mu. Kami yakin dengan petunjuk-Mu, dengan kekuasaan-Mu dan karena Maha Besar-Mu jua, kami akan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab itu dengan sebaik-baiknya.

Ya Allah, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami, dan janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup bagi kami memikulnya. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar itu kelihatan benar dan berilah petunjuk serta kekuatan kepada kami untuk melakukannya dan tunjukkanlah kepada kami jalan yang salah itu salah dan berilah kepada kami kemampuan untuk menghindarinya.

Ya Allah, ya ghaffar, ampunilah dosa dan kesalahan kami, orang tua kami, dosa dan kesalahan para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami ini, amiin.
ﺮﺑﻧﺎﺁ ﺗﻧﺎ ﻓﻰ ﺍﻠﺪ ﻧﻴﺎ ﺣﺴﻧﺔ ﻮفى الاﺧﺮﺓ ﺣﺴﻧﺔ ﻮﻗﻧﺎ ﻋﺫ ﺑﺎ ﺍﻠﻧﺎ ﺮ ﻮﺍﻠﺣﻤﺪ ﷲ رب العلمين

Misuwuring Manungsa Ingkang Taqwa


Manungsa ingkang taqwa punika boten dipun tentukaken dening pangkat, derajat, bagus utawi ayuning pasuryan. Ananging taqwa punika manggen dhateng tiyang ingkang tansah taat lan mituhu dhateng sedaya dhawuhipun Allah. Jiwa lan semangatipun tansah nggatosaken dhateng sedaya amaliyah Islam. Iman saestu dipun amalaken kanthi pakarti ingkang sae. Kanthi punika saget kemawon tiyang ingkang mlarat, ala pasuryanipun ananging dipun catet dening Allah tiyang ingkang taqwa, sahingga derajatipun dipun angkat dening Allah. Amargi banget pentingpun taqwa punika sahingga kita aturaken mawi khutbah Jum'at.


الحمدلله الذي ارسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله وكفى بالله شهيدا. اشهد ان لا اله الاالله وحده لاشريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله اللهم صل وسلم وبارك علىنبينا محمد وعلىاله وصحبه اجمعين.اما بعد: فياعبادالله اتقواالله حق تقاته فقد فازالمتقون
Kaum muslimin jam'ah Jum'ah Rahimakumullah
Mangga kita tansah ningkataken iman lan taqwa kita dhumateng Allah, inggih punika kanthi nindakaken dhawuh-dhawuhipun lan nebihi sedaya awisanipun. Minangka wujud saking iman lan taqwa inggih punika kita tansah budidaya sedaya ilmu lan hikmah ingkang nate kita tampi lan kita mireng sayektos kita dadosaken tindak lampah ingkang nyata, inggih punika kanthi wujud kesalihan, ketaatan, kesabaran kita tindakaken kanthi istiqomah. Ampun ngantos ilmu ingkang kita gadhahi punika namung minangka kangge jagi-jagi, kangge jagi harkat lan martabat menawi sawekdal-wekdal dipun dangu dening tiyang sanes lajeng kita saged jawab kanthi lantang, lancar punapa ingkang kita ngendiakaken punika inggih ingkang kita tindakaken.
Allah SWT sampun paring tuladha dhateng salah satunggaling tiyang ingkang nggadhahi tanggel-jawab moril tansah kepingin mujudaken ilmu lan hikmah ingkang nate dipun tampi. Tiyang kalawau inggih punika Luqman Al Hakim, piyambakipun dipun paringi derajad kenabian, kecerdasan lan akal ingkang cemerlang, dipun tingali saking pangkat lan rupi, piyambakipun tukang kajeng, kulitipun cemeng saking negeri Sudan. Piyambakipun dipun paringi ilmu dening Allah lan piyambakipun tansah budidaya supados ilmu punika dipun amalaken, sahingga naminipun dipun langgengaken dening Allah wonten ing Alquran. Allah SWT dhawuh dhumateng piyambakipun:
" Lan satemene Ingsun wus paring hikmah marang Luqman, yaiku; Syukura marang Allah. Sing sapa wonge syukur (marang Allah) mangka dheweke wus sukur kanggo dheweke, lan sapa wonge ora syukur, mangka satuhune Allah Maha Sugih tur Maha Pinuji" (QS Luqman: 12)

Sinaosa dhawuh syukur punika dipun tujukaken dhateng Luqman ananging mengku maksud dhumateng sedaya umat Islam, amargi melai lahir manungsa punika sampun dipun paringi nikmat ingkang boten winates, kanthi punika tiyang ingkang tansah paring kinurmatan dhumateng tiyang sanes yekti badhe dipun hormati dening tiyang sanes ugi. Lan tiyang ingkang purun syukur dhumateng Allah yektos Allah badhe paring rahmat dhumateng piyambakipun.
Wujud raos syukuripun Luqman inggih punika, piyambakipun tansah paring pepenget dhumateng putra-putrinipun ing babagan iman, ibadah, akhlaq lan babagan amaliyah sanesipun. Ing perkawis aqidah Luqman paring nasehat dhumateng putranipun:

" Lan elinga nalika Luqman ngendika marang putrane, rikala piyambake paring piwucal marang putrane: "He anakku, sira aja pada nyekuthokake Allah, satemene nyekuthokake (Allah) iku nyata-nyata kezaliman kang gedhe. " (QS Luqman: 13)

Kathah sanget mutiara hikmah saking Luqman, kados ingkang kasebat ing salebetipun tafsir Al Maroghi " He anakku, donya iki kaya dene segara kang jero, akeh wong kang kesilep, mangka dadekna taqwa marang Allah dadi prahunira, iman dadi isine lan tawakal dadi layare muga-muga sira slamet".

Ing babagan ibadhah Luqman dhawuh dhumateng putranipun supados bektos dhumateng tiyang sepuhipun, sinaosa tiyang sepuh dhawuhaken supados nyekuthokake Allah, piyambakipun kedah paring kinurmatan dhumateng piyambakipun, kasebat ing Alquran:
" Lan Ingsun dhawuhake marang manungsa (agawe becik) marang wong tuwa lorone, ibune kang wus ngandung kanthi lemes lan tambah lemes, lan nyapih nalika wus umur rong tahun. Syukura marang Ingsun lan marang ibu bapak ira, mung maring Ingsun sira bakal bali . Lan nalika loro-lorone meksa marang sira nyekuthokake marang Aku (Allah) apa bae kang ora ana pengertian marang iku, mangka sira aja ngetutke lorone, lan srawungana ing dunya kang apik, lan dherekna dalane wong-wong kang bali marang Ingsun (Allah), nuli amung maring Ingsun (Allah) balinira, mangka Ingsun (Allah) kabarake marang sira apa kang wus sira tindakake" (QS Luqman: 14- 15)

Miderek riwayat Al Hafidz ibnu Katsir saking Sa'ad ibnu Waqqos RA. Sa'ad punika salah satunggaling tiyang ingkang taat, patuh lan mituhu dhumateng tiyang sepuhipun. Sahingga sasampunipun mlebet agama Islam, ibunipun dhawuh supados ninggalaken keyakinanipun, kanthi ngendika. He Waqqos menawa sira ora ninggalake keyakinan ira, mangka aku bakal ora mangan ora ngombe nganti aku mati. Sedinten sedalu ibunipun mogok dahar lan ngunjuk, ketingal loyo lan tambah kepayahan, nanging Sa'ad keyakinanipun boten goyah, dipun lajengaken ing dinten sanesipun nanging tetep Sa'ad boten goyah keyakinanipun. Ningali keyakinan putranipun ingkang tambah mantep, akhiripun manahipun ibu dados luluh lan nampi keyakinan putranipun.

Kaum muslimin jama'ah Jum'ah Rahimakumullah
Perkawis ingkang gegayutan kalian amal ibadhah, Luqman nerangaken bilih sedaya amalipun manungsa punika boten badhe nuwuhaken perkawis ingkang muspra, jalaran ageng alitipun amal manungsa punika badhe dipun paringi piwales saking Ngarsanipun Allah:
" (Luqman ngendika): He anakku, satemene lamun ana (sawijining amal) sebobot wiji sawi, kang ana ing watu utawa langit utawa ing jero bumi, yekti Allah bakal nekakake (mbales). Satemene Allah Maha lemah lembut tur Maha Pirsa " (QS Luqman: 16)

Kanthi punika supados sedaya amalipun manungsa punika saged nuwuhaken kesahenan, manungsa kedah nindakaken shalat kanthi istiqomah, insya-Allah shalat ingkang dipun tindakaken kanthi cara mekaten badhe nuwuhaken pakerti sae ing salajengipun. Sahingga sasampunipun nindakaken shalat salajengipun saget nindakaken pakerti kang bagus lan nyegah dhumateng perkawis ingkang mungkar, kanthi sabar. Badhe ndamel kesahenan tumrap tiyang sanes lan dhumateng lingkunganipun.

" He anakku, tindakna shalat lan printaha (manungsa) nindakake kang bagus lan cegahen saking pegawean kang mungkar lan sabara marang apa kang ngenani awakmu. Satemene kang mengkana iku kalebu perkara kang diwajibake (dening Allah) " (QS Luqman: 17)


" Lan sira aja padha mlengosake rahinira seka manungsa (keranten sombong) lan sira aja lumaku ing bumi karana angkuh. Satemene Allah ora dhemen marang wong-won kang sombong tur mbanggakake awake dhewe " (QS Luqman: 18)
: Lan sederhanakna anggonmu lumaku lan lindhikna suaramu. Satemene sak elek-eleke suara yaiku suara keledai " (QS Luqman: 19)

Saking khutbah punika saget kita simpulaken:
• Misuwuring derajat manungsa punika dipun temtukaken dening selarasipun antawisipun ilmu kalian amal, ilmu kedah nuwuhaken amal, kanthi punika ilmu boten wonten artosipun menawi boten dipun amalaken. Semanten ugi menawi beramal kedah dipun landasi kalian iman lan ilmu.
Luqman Al Hakim minangka tuladha saking anggota masyarakat biasa ananging sanget anggenanipun merhatosaken kalian perkawis iman, ilmu lan amal, sahingga piyambakipun maringi pitedah dhumateng putranipun ampun ngantos nyekutokaken dhumateng Allah, supados nindakaken shalat, nindakaken amar ma'ruf nahi mungkar, ampun angkuh kalian sesami lan nalika lumampah ing bumi.
Mugi-mugi sekedhik mawi sekedhik kita saget nuladhani dhumateng Luqman, amin.

وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين

Zikir Sembuhkan Sakit III


Kesehatan adalah merupakan bagian dari kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT, sebaliknya sakit adalah merupakan musibah. Karena itu bila kita mempunyai tubuh yang sehat dan jiwa yang sehat pula sehingga karena dapat melakukan segala aktifitas, tiba-tiba menjadi sakit, sungguh merupakan pukulan yang berat, sehingga bila sakit yang diderita tidak pernah kunjung sembuh, maka akan menjadi kondisi baru yang menyebabkan pikiran menjadi tegang dan hati tidak tenang.
Oleh karena itu ketika sehat perbanyaklah mengucapkan rasa syukur kepada Allah, syukur dengan hati senantiasa mengingat dan menyadari bahwa suatu saat dirinya akan sakit, syukur dengan perkataan dengan mengucapkan Alhamdulillah, syukur dengan amal perbuatan senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya serta menggunakan segala hasil daya upaya untuk beribadah kepada Allah. Dari kondisi sehat beralih menjadi sakit, maka ketika sakit perbanyaklah untuk membaca istighfar, dengan ucapan yang ikhlas, jauhkan dari rasa kesal, amarah bahkan janganlah menjadikan Kalimatullah sebagai sarana pelampiasan wujud kekesalan. Misalnya mengucapkan kalimat tashbih "Subhanallah", tahmid "Alhamdulillah" dan takbir "Allahu Akbar" yang diucapkan dengan rasa kekesalan, mengucapkan istighfar "Astaghfirullahal 'Adzim" namun dengan emosi, mengeraskan suara, bila orang lain mendengar yang didapat bukan menikmati bacaan namun menjadi bacaan yang mengganggu ketenangan orang lain, apalagi di suatu bangsal di Rumah Sakit, akan menimbulkan rasa iba, takut, gelisah dan lainnnya baik terhadap sesama pasien maupun terhadap para penunggu atau pengunjung. Karena perasaan kekesalan menjadikan orang lain tidak berempati namun akan menjadi kesal.
Sebaliknya bila zikir diucapkan dengan ikhlas dan hati yang tenang, memusatkan konsentrasi pada bacaan dan ingat kepada Allah, tumbuhkan keyakinan bahwa Allah mendengarkan permohonan hamba-Nya dan Allah akan mengabulkan permohonannya.
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"". (QS. Al Mu'min: 60).

Selanjutnya memperbanyak zikir untuk menjadi amalan atau wirid, karena dalam setiap detak jantung dijadikan untuk memperbanyak zikir kepada Allah, maka hati akan menjadi tenang. Istighfar menjadi ucapan lisan bahwa dirinya benar-benar bertobat kepada Allah. Tobat tidak akan mengulang kembali perbutan maksiat serupa pada kesempatan yang lain dan tobat akan senantiasa memperkuat iman dan selalu berupaya untuk meningkatkan amal shaleh. Ikrar didalam hati dilandasi dengan keikhlasan. Dari waktu-kewaktu pada awalnya akan merupakan tekanan, namun karena selalu diupayakan untuk dilaksanakan, akhirnya akan menjadi amalan hati yang dilaksanakan setiap saat. Bila amalan yang demikian senantiasa dilakukan, sungguh akan menjadikan bahwa kondisi sakit dapat menebus dosa-dosa yang telah dilakukan.
Ingatlah bahwa setiap manusia tidak bisa lepas dari dosa, karena dalam setiap aktifitas ada sesuatu yang dilaksanakan dengan kesengajaan atau direncanakan namun ada juga yang tanpa perencanaan. Dibalik perbuatan manusia itu ada bisikan dari setan yang selalu menghembuskan amal kejahatan. Ketika melaksanakan suatu perbuatan shaleh secara sembunyi, tidak ingin diketahui oleh orang lain, namun suatu saat orang lain melihat maka setanpun datang memerintahkan untuk menambah takaran, dalam hati muncul rasa biar dikatakan bahwa dirinya adalah orang alim. Allah SWT mewartakan dalam Alquran surat Al Hajj ayat 53:
Artinya: "Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat,

Maka dari kondisi amal yang ikhlas ditumpangi dengan perbuatan riya' maka jadilah amal ikhlas tersebut menjadi rusak, bahkan hilang sama sekali pahalanya disisi Allah SWT.
Artinya: " Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Al Baqarah: 264)
Oleh karena itu dengan memperbanyak dzikir, insya-Allah akan menjernihkan niat dan akan membaguskan amal perbuatan, sehingga sebagaimana yang diwartakan oleh Rasulullah bahwa sakit akan dapat menebus perbuatan dosa, maka kedudukan manusia juga akan meningkat, dengan sakit Allah akan mengangkat derajad hambanya. Bisa jadi non muslim menjadi muslim atau dari muslim yang tidak pernah menghiraukan perintah dan larangan menjadi muslim yang selalu taat kepada Allah SWT.

Kecuali amalan istighfar kepada Allah, sakit juga menjadi media muhasabah, menghitung-hitung kesalahan yang telah dilakukan. Bila mengingat kondisi sehat, betapa banyak mempunyai teman dan saudara, dimana dengan mereka selalu bersama, makan, minum selalu bersama namun mengapa ketika sakit dirinya merasakan kesepian, tiada teman yang dapat merasakan penderitaan. Ketika mereka datang menjenguk, mungkin hanya sekedar menghibur. Bisa jadi ketika teman-teman atau saudaranya datang secara bersamaan, sedikit bisa mengurangi rasa sepi dan dapat menghibur hatinya. Bahkan mungkin juga ada teman, saudara yang tidak pernah memberikan empati, ada apa dengan dirinya. Bisa jadi hal yang demikian akan menadi beban pikiran, hati akan tertekan dan tidak tenang. Mengapakah sahabat karib, saudara dekat terasa banyak namun ketika sakit dimanakah mereka.
Mungkinkah hal ini adalah kesalahan diri sendiri yang tidak pernah memberikan atensi, berempati terhadap teman atau sudara yang kesusahan. Bahkan ketika sehat, bergelimpang dengan harta dan kemewahan, hidup dalam suka dan bahagia, lupa terhadap kesusahan dan kekurangan teman dan saudara yang membutuhkan bantuan. Namun mengapa diri pura-pura tidak tahu, mempunyai mata seakan tidak melihat, mempunyai telinga pura-pura tidak mendengar, hati membisikkan kebaikan namun hawa nafsu membelokkan pada perbuatan yang tidak baik. Hal yang demikan ini telah di wartakan oleh Allah SWT dalam Alquran surat Al A’rof ayat 179:
Artinya: Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah), mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.

Hidup dalam ketamakan, mengharapkan pujian, mengharapkan bantuan orang lain, maka kesadaran diri yang tidak pernah disadari ketika sehat, bahkan menganggap diri sebagai pribadi yang sempurna dalam iman dan amal. Ada saran dari orang tidak pernah diperhatikan, ada kritikan tidak pernah dihiraukan, maka datanglah peringatan dari Allah. Sakit menyadarkan diri, bahwa manusia adalah makhluk yang lemah yang selalu membutuhkan bantuan orang orang lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri namun membutuhkan bantuan orang lain untuk selalu mengembangkan sikap hidup, saling menolong dalam melakukan perbuatan baik dan berwasiat untuk melakukan perbuatan yang haq dan sabar.
Allah mengingatkan hambanya didalam Alquran bahwa tidak cukup seseorang mengatakan bahwa dirinya adalah beriman, kecuali Allah memberikan kepadanya cobaan:

Artinya: "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?(Al Ankabut: 2)

Artinya: "Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat". (Al Ahzab: 11).
Oleh karena itu sebaik-baik kita sebagai orang yang beriman adalah yang selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas iman dengan memperbanyak dan memperbaharui setiap amal shaleh.
Artinya: "Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al A'rof: 153)

Kesadaran yang demikian ini akan mengembalikan kondisi fitrah manusia, bahwa pada awal penciptaan manusia adalah suci, kemudian Allah akan mengangkat derajat kemanusiaannya sebagai akhsani taqwim. Oleh karena itu ketika manusia melakukan muhasabah, untuk selalu giat dalam bertaqarrub ketika mendekatkan diri kepada Allah, jauhkan diri dari perbudakan hawa nafsu sehingga dengan sakit manusia akan dinaikkan derajad basyariyahnya menjadi derajad insaniyah dengan predikat sebagi akhsani taqwim.

2/26/2013

Gerakan Masal Karena Musibah


Gerakan Masal Karena Musibah
Tidak dapat dipungkiri bahwa segala musibah yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak Allah SWT. Dapatkah musibah dan bencana itu dapat ditunda kedatangannya. Dalam menghadapi musibah sungguh kecilnya manusia dihadapan Allah. Karena sesuatu yang dirasakan oleh manusia dan menjadi tempat tinggal manusia bisa jadi juga akan menjadi mala petaka. Angin yang tetamat kencang bisa mendatangkan musibah, air yang terlalu besar bisa mendatangkan musibah, tanah tidak stabil bisa mendatangkan musibah. Karena itu usaha preventif terhadap musibah adalah usaha bersama.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu. (Attaghabun: 11)
Tidak dapat dipungkiri bahwa segala musibah yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak Allah SWT. Dapatkah musibah dan bencana itu dapat ditunda kedatangannya. Bila kita kembalikan pada kehendak Allah SWT yang akan terjadi pada hamba-Nya. Didalam rukun iman yang keenam adalah iman kepada qadha dan qadar Allah SWT yang baik dan yang buruk. Taqdir Allah ada 2 macam yaitu takdir mubram dan muallaq, taqdir mubram yang memang sudah ditentukan batas waktu terjadinya sedangkan taqdir mualaq adalah segala yang akan terjadi pada diri manusia yang adapat diusahakan baik dan buruknya.
Kewajiban manusia sebagai khalifatullah/ sebagai wakilnya Allah di alam ini, manusia di beri tugas untuk menjaga, memelihara, melestarikan dan menggunakan segala sumber daya alam sebagai sarana untuk mewujudkan pengabdian amal ibadah kepada Allah SWT.
Para pakar dan pemerhati lingkungan hidup, mengatakan bahwa alam tempat manusia tinggal sudah rusak, dan kerusakan ini dikatakan oleh Allah SWT akibat dari ulah tangan manusia.
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Arrum: 41)

Bila kita perhatikan lingkungan sekitar kita, hutan dan gunung telah kehilangan tumbuhan pelindung, tidak adanya tumbuhan paku bumi yang dapat menyimpan air dan menahan banjir. Sampah berserakan ditempat saluran air, apalagi yang terjadi bila bukan kemudian menyebabkan tersumbatnya saluran air dan menimbulkan banjir. Banjir dan tanah longsor sesungguhnya menjadi musibah dan bencana yang tidak dikehendaki. Tetapi tanpa disadari sesungguhnya perilaku kebanyakan orang mengarah pada perbuatan menantang untuk mendatangkan musibah.
Karena itu banyaknya musibah di negeri ini, jelas mendatangkan bencana bagi kehidupan manusia akibat kehilangan harta, nyawa dan sumber penghidupan yang lain.
Karena itu dengan datangnya musibah itu marilah kita lakukan gerakan masal pertama dengan mengadakan penanaman/ reboisasi, kedua membudayakan hidup sehat yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya serta dengan memisahkan antara sampah yang organik dan yang anorganik, ketiga kita bangun untuk melaksanakan totalitas ibadah kepada Allah SWT. Setelah mengucapkan dua kalimah syahadat dan ikrar, kita wujudkan dengan pengabdian kepada Allah dengan selalu menegakkan shalat.
Ibadah shalat yang pada awalnya merupakan kewajiban kita tingkatkan menjadi keikhlasan. Dari shalat fardhu sehari semalam 5 waktu kita tegakkan pula dengan ibadah shalat sunnah. Sehingga kewajiban shalat yang pada awalnya merupakan tuntutan akhirnya menjadi kebutuhan hidup bagi setiap muslim sehingga ibadah shalat menjadi wujud syukur kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT.
Setelah shalat dapat ditegakkan dengan kesadaran menyusul dengan kewajiban membayar zakat, bila mempunyai penghasilan yang telah mencapai nishab dan khaul maka wajib dikeluarkan karena sesungguhnya sebagian kecil dari penghasilan setiap muslim terdapat hak bagi para fakir miskin. Untuk selanjutnya kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan dan ibadah haji.
Kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam rukun Islam dibangun mulai dari keluarga, antara bapak, ibu dan anak saling bergegas dalam melaksanakan syari’at Islam.
“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. Attahrim: 6)
Kita efektifkan waktu senja keluarga pukul 18.00-17.30 sebagai waktu bekumpul dan berkomunikasi seluruh anggota keluarga, tumbuhkan sifat asah asih dan asuhnya. Dengan mematikan tayangan TV dan radio, shalat maghrib berjama’ah, berdzikir, tadarus dan mengkaji Alquran, menuntut budi pekerti pada putra-putrinya, membahas problem keluarga, shalat Isya’ berjama’ah.
Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga kemudian memohon kepada Allah dengan permohonan:

"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al Furqon: 74)


بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايت والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هو السميع العليم.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Do'a Hari Anti Narkotika


Do'a Hari Anti Nark*tika
Nark*tika adalah suatu barang yang mengandung zat adiktif, yang sangat membahayakan bagi kehidupan manusia. Bagi kesehatan tidak baik, sifat memabukkannya juga sangat membahayakan. karena ketika dalam kondisi mabuk apapun dapat dilakukan. Perbuatan yang dilarang bisa dilakukan. Karena itu Dunia termasuk pemerintah Indonesia menyatakan perang terhadap segala jenis Nark*tika. Sebagai perwujudannya ada hari anti Nark*tika, yang biasanya diselenggarakan dengan upacara bendera yang ditutup dengan do'a.

ألحمد لله رب العلمين حمدا شاكرين حمدا نعيمين حمدا يوافى نعمه ويكافئ مزيده ياربنا لك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك وعظيم سلطانك أللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين
Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, rahmat-Mu sungguh maha luas dan kasih sayang-Mu terbentang luas tiada batas. Karena itu ya Allah, kami bermunajat dan bersyukur kepada-Mu, untuk berupaya menjalankan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu, sehingga pada pagi hari ini kami memperingati Hari Anti Nark*tika Internasional, semoga kegiatan ini menjadi bagian dari ibadah kepada-Mu.

Ya Allah, wujudkanlah kesehatan yang paripurna pada diri kami, sehat jasmani dan rohani, mental dan spiritual kami, agar kami dapat menjadi tauladan bagi masyarakat, keluarga dan putra-putri kami, serta dengan tegas kami dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, dan sekali-kali tidak akan tertarik dengan suatu yang menjadi larangan agama dan negara.

Ya Allah, jauhkanlah kami dari sikap tamak dan serakah, serta segala perbuatan yang Engkau larang. Karena sesunguhnya telah jelas sesuatu yang hak dan yang batil. Kami takut ya Allah dengan murka dan azab-Mu.
Karena itu ya Allah terangilah hati dan fikiran kami dengan nur hidayah-Mu, tunjukkanlah kami ke jalan yang benar, sebagaimana jalannya orang-orang yang telah Engkau berikan petunjuk, dan janganlah Engkau sesatkan kami setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, karena Engkaulah sebaik-baik pemberi petunjuk.

Ya Allah ya ghaffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, dosa para pemimpin kami, muliakanlah ya Allah, mereka disisi-Mu, amin.
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار, وصل الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم والحمدلله رب العالمين

Zikir Sembuhkan Sakit (Bagian II)


Zikir Sembuhkan Sakit (Bagian II)
Zikir adalah ucapan dan ketulusan hati untuk selalu mengingat akan kebesaran, keagungan dan kekuasaan Allah serta akibat dari sifat-sifat Allah tersebut. Karena dengan kekuasaan Allah dapat menciptakan segala sesuatu sesuai dengan qodrat dan irodat-Nya. Sesuatu yang sudah menjadi keputusan Allah maka tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya.
Artinya:
" Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".(QS. Atthaghobun: 11)

Karena itu kehendak Allah diluar kemampuan manusia dan menjadi rahasia Allah yang akan terjadi pada manusia. Karena itu manusia hanya diberikan kemampuan dan kebebasan oleh Allah untuk bisa dekat kepada-Nya atau jauh dari-Nya.
Kedekatan manusia dengan Allah akan menjadikan hati menjadi tenang, sehingga dengan ketenangan itu pikiran menjadi tenang pula, segala beban, tugas dan tanggung jawab yang terasa berat, bahkan selalu menghimpit dada, nafas terasa sesak. Allah akan memberikan kemudahan dan jalan terang, karena didalam hati manusia selalu tumbuh keyakinan bahwa pada setiap permasalahan pasti akan ada jalan keluarnya. Hati terasa damai, pikiran terasa tenang, tindakanpun semakin mapan dan terarah, wajah nampak berseri-seri, menyejukkan bagi yang memandangnya.
Inilah hati yang sehat karena selalu dipenuhi dengan zikir, maka harapan dan cita-citanya akan dikabulkan oleh Allah SWT, sebagaimana janji Alah dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 186:
" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran".

Begitu rahman dan rahim Allah kepada hambanya, maka dalam setiap bentuk amal ibadah hambanya selalu dilipatgandakan oleh Allah, hal ini selaras dengan sabda Rasulullah SAW:
اذاتقرب العبد الى شبرا تقربت اليه ذراعا واذا تقرب الى ذراعا تقربت منه باعا واذا اتانى يمشى اتيته هرولة (رواه البخارى)
Artinya: " Bila seorang hamba mendekat kepada-Ku sejengkal (dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan) maka akan mendekat kepadanya sedzira' (Allah akan cepat memberikan rahmat dan pertolongan kepada-Nya). Apabila ia mendekat kepada-Ku sedzira' maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia berjalan untuk mendekat kepada-Ku, maka Aku akan berjalan kepada-Nya dengan cepat (sehingga usahanya untuk menjadi orang-orang yang terdekat kepada-Ku akan cepat berhasil)". (HR. Buchari).

Pertolongan Allah akan diberikan kepada siapapun yang selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Karena ketekunan dan sikap istiqomahnya didalam melaksanakan dzikir hajatnya bisa langsung dikabulkan, cita-cita dan hajatnya segera dikabulkan atau bahkan dikabulkan dengan cepat. Bila hal ini terjadi maka manusia akan mengucapkan rasa syukur, mengagumi dan mengagungkan asma Allah, bahwa Allah menjanjikan dan Allah mengabulkan. Namun ada pula permohonan seorang 'abid yang dikabulkan dalam tempo yang sangat lama.
Sebagaimana perwujudan do'a orang-orang yang beriman ada yang diberikan langsung dan prosesnya sangat cepat, seperti do'anya Siti Maryam yang memohon kepada Allah untuk diturunkan hidangan dari langit, demikian pula do'anya para rasul terdahulu yang meminta kepada Allah untuk mendatangkan azab bagi umatnya yang selalu ingkar terhadap peringatan yang diberikan, hal ini ini karena usaha yang telah dilakukan dengan maksimal namun umatnya dalam kondisi ingkar kepada Allah, maka dengan cepat Alah mendatangkan azab. Seperti do'a nabi Musa untuk bisa membelah lautan dan menjadikan tongkatnya menjadi ular yang dapat mengalahkan ular-ular yang telah dibuat oleh para penyihir pengikut Fir'aun, do'anya nabi Nuh dan do'a-do'a para nabi yang lain yang langsung dikabulkan pada saat itu.
Namun keterkabulan do'a ada yang melalui proses sangat lama, bahkan kadang seseorang sudah lupa, bahwa dirinya pernah meminta sesuatu kepada Allah dan dikabulkan dalam tempo yang sangat lama. Keterkabulan do'a ada pula yang dialihkan. Ketika seorang berdo'a memohon kepada Allah agar anak-anaknya yang berada dirantau atau berada diluar kota sedang menuntut ilmu. Orang tua gemar melakukan kegiatan amal sosial, suka membantu kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan dan orang-orang yang kekurangan. Tidak tahunya anak yang berada dirantau atau sedang diluar kota sedang menuntut ilmu diberikan kemudahan, mempunyai teman pergaulan yang baik, setiap ada kesulitan teman-teman dengan rasa ikhlasnya bersedia membantunya. Demikian do'a seorang hamba yang dilakukan dengan istiqomah dan penuh keikhlasan, bila tidak diperoleh didunia maka diakherat akan menjadi tempat penantian yang sungguh akan diberikan pahala yang lebih baik.
Dengan berdzikir manusia akan siap menerima keadaan, dalam konsep kalimat istirja'
Artinya: "Sesungguhnya kami berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah".

Sifat manusia adalah sangat bergembira bila menerima anugarah dari Allah baik berupa harta benda, anak, tahta dan jabatan, namun amat sedih bila diberi musibah oleh Allah SWT. Karena itu musibah yang diterima, siang malam selalu menjadi beban pikiran, mengapa bisa begitu, mengapa bisa begini, kok mereka tidak, bahkan kadangkala dihubungkan dengan ketaatan dan keingkaran. Mengapa perilaku angkara murka selalu mendapat kemenangan dan keberuntungan, sedang para 'abid yang selalu dalam ketaatan, selalu mendapat musibah yang tidak pernah terhenti. Ibarat satu masalah belum terselesaikan sudah datang masalah baru, bagai derita yang tiada putus-putusnya.
Ingatlah bahwa segala macam musibah itu datangnya dari Allah sebagaimana diwartakan dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 154-156:
Artinya:
" Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk".

Dengan zikir akan membimbing dan menyadarkan hati, bahwa dalam semua peristiwa adanya berbuatan baik dan buruk, Allah telah menentukan batas akhir. Hati akan menyadari bahwa Allah adalah dzat yang Maha Adil, karena dalam setiap musibah pasti ada hikmahnya, sehingga dengan zikir akan menghilangkan segala sifat su'uzan terhadap Allah dan karena selalu khusnuzan kepada Allah SWT.
Alangkah mudahnya untuk siap untuk menerima anugerah dari Allah dan amat beratnya menerima keputusan dari Allah bahwa pemberian dari Allah akan dimintanya kembali. Bahkan Allah akan mengambil segala yang dimiliki, harta benda, tahta, harta dan jabatan, anak, isteri bahkan nyawa yang dimilki. Karena sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Alah dan akan kembali kepada Allah. Zikir akan menjadikan jiwa manusia ikhlas menerima keputusan Allah, oleh karena itu perbanyaknya berdzikir kepada Allah. Zikir dengan hati, dzikir dengan lisan, dzikir dengan perbuatan insya-Allah hati akan menjadi tenang. Dengan jiwa yang tenang maka cita-cita untuk menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohani akan tercapai, semoga Allah mengabulkan do'a kita:

ربنا تقبل منا انك انت السميع العليم وتب علينا انك انت التواب الرحيم
"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Dan terimalah tobat kami sesungguhnya Engkau maha penerima tobat lagi Maha Penyayang".

2/25/2013

Zikir Sembuhkan Sakit (Bagian I)


Zikir Sembuhkan Sakit (Bagian I)
Banyak jalan untuk menciptakan kondisi yang sehat, ada yang dengan melakukan olah badan yang dikenal dengan olah raga dan ada yang dengan olah batin. Bila didalam semboyan olah raga mensana encorporesano, didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Memang benar bahwa tubuh yang sehat, akan menjamin proses metabolisme menjadi lancar, sehingga supley terhadap kebutuhan didalam tubuh akan terpenuhi. Dengan tubuh yang sehat maka makan akan dapat merasakan enak dan nikmat, kemudian dari sari makanan ditranfusikan keseluruh organ tubuh yang membutuhkan. Ketika otak sedang berfikir maka supley darah dan oksigen ke otak berjalan lancar sehingga pemikiranpun akan menjadi lancar. Dengan olah raga, tubuh akan selalu siap untuk melakukan segala aktifitas.
Namun dikala banyak melakukan aktifitas, didalam kehidupan tentu ada saja halangan dan rintangan, baik yang dilakukan oleh dirinya sendiri karena adanya keterbatasan akal, dana dan tenaga. Maupun permasalahan itu disebabkan oleh faktor alam, sesuatu yang berada diluar manusia. Misalnya seorang pelajar yang sedang berangkat ke sekolah dengan naik angkutan umum, didalam perjalanan kendaraan mogok, sehingga dirinya menjadi cemas karena takut akan datang terlambat dan tidak bisa mengikuti ujian secara optimal. Sekalipun dirinya telah mempersiapkan diri dengan kegiatan belajar, lahir batin dirinya sudah siap namun ketika datang terlambat fikiran akan menjadi kacau, akhirnya kesiapan lahir menjadi punah karena kondisi hati yang belum tertata. Belum lagi adanya kecemasan-kecemasan yang lain, waktu yang tidak bisa ditolelir.
Hal diatas adalah sebagian kecil dari contoh yang sering dihadapi dan masih banyak contoh-contoh yang lain, sehingga dengan adanya gangguan dari organ tubuh baik jasmani maupun rohani akan mengganggu segala aktifitas yang lain. Oleh karena itu untuk menstabilkan kembali kondisi tubuh, pada saat sekarang banyak para da'i yang melakukan kegiatan da'wah dengan metode dzikir. Banyak diantara para peserta yang merasakan kenikmatan, begitu asyiknya dalam lantunan dzikir bersama sehingga tidak terasa air mata menetes dengan derasnya, larut dalam suasana mahabbah ilallah. Didalam Alquran Allah SWT telah mewartakan:
Artinya: " Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alqu'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian". (Al Israa': 82)

Untuk membuktikan bahwa Alquran dapat menjadi obat, telah banyak dilakukan oleh para ulama', ketika Alquran dibaca dengan indah maka akan membuat bulu kuduk menjadi merinding, tertegun dan terpana mendengar dan mencermati Kalamullah dibacakan, sehingga hati akan menjadi sejuk, pikiran menjadi tenang dan jiwa menjadi terasa damai, hal ini telah diwartakan oleh Allah SWT dalam Alquran surat Arro'du ayat 27-28:
Artinya:
Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya", (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(QS. Arro’du: 27-28)

Oleh karena itu sebaiknya bagi kita yang sudah bisa membaca Alquran untuk membiasakan diri bertadarus Alquran dan bagi yang belum bisa untuk mendengarkan ayat-ayat ketika dibaca:
" Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat".

Disamping Alquran dapat memberikan kesejukan dan kedamaian ketika mendengarkan ayat-ayat Alquran dibacakan, ayat Alquran juga dapat dijadikan sebagai ayat-ayat ruqyah. Sehingga ketika ayat-ayat Alquran tersebut dibacakan akan dapat membersihkan hati dan jiwa manusia dari perbudakan golongan jin dan syetan. Hal ini karena tubuh manusia mempunyai jiwa, yang karenannya keduanya dapat melaksanakan segala aktifitas bila tanpa ada gangguan dari makhluk lain. Namun ketika ada unsur makhluk halus yang masuk kedalam tubuhnya sehingga menguasai jiwa manusia, maka jiwa manusia akan berontak. Sehingga kadang bisa disaksikan orang dapat melakukan suatu kegiatan yang berada diluar nalar. Dari seorang yang lemah-lembut berubah menjadi garang dan bringas, dari seorang yang penakut menjadi pemberani atau sebaliknya.
Maka reaksi frontal orang yang kesurupan akan menangis histeris, berteriak-teriak, sangat ketakutan, mengamuk dan reaksi-reaksi yang lain. Mengapa terjadi demikian, karena terjadi tindakan kesewenang-wenangan yang dilakuakan oleh golongan jin dan syetan, perbuatan seperti ini adalah merupakan kedhaliman yang harus diperangi. Maka sebagai orang yang beriman mempunyai senjata, yaitu dengan ayat-ayat Allah dengan meminta pertolongan kepada Allah, maka segala daya upaya akan sirna karena yang kita mintai pertolongan adalah zat yang maha kuasa atas segala kekuasaan yang ada.
Kekuatan-kekuatan syetan dari waktu-kewaktu akan semakin melemah ketika selalu dibacakan ayat-ayat Allah. Dan ketika orang yang kesurupan sudah sadar, mereka disarankan untuk selalu memperbanyak dzikir kepada Allah, karena dengan selalu zikir ibarat tubuh yang dilingkari oleh cahaya yang tidak bisa ditembus oleh para jin dan syetan yang akan memasuki tubuhnya dan akan mengusai pemikian manusia.
Banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh pikiran, banyak masalah dan pekerjaan menumpuk yang tidak pernah terselesaikan. Ketika suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban oleh atasannnya, maka dengan serta-merta pikiran menjadi tegang, tekanan darah tinggi, nafsu makan berkurang, tidak bisa tidur. Maka bila hal ini terjadi penyakit-penyakit akan dengan senang bersarang kedalam tubuhnya seperti penyakit magh, asam urat, kolesterol, liver, hepatitis, diabetes dan penyakit-penyakit lainnya. Banyak sekali model pengobatan sudah ditempuh baik memalui medis maupun non medis, metode moderen maupun tradisional.
Penyembuhan secara medis dilakukan namun hati dan pikiran selalu gelisah, selalu ada kecemasan-kecemasan, memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi, padahal kemungkinan itu adalah sesuatu diada-adakan. Maka yang terjadi kecemasan semakin berkembang menguasai jiwa dan penyakit sulit untuk disembuhkan. Oleh karena itu hati yang harus disirami dengan dzikir niscaya akan menajdi tenang dan penyakitpun akan mudah diobati. Rasul telah mewartakan:
الا وان فى الجسد مضغة اذا صلحت صلح الجسد كله واذا فسدت فسدالجسد كله الا وهى القلب (رواه البخارى)
" Ketahuilah bahwa didalam tubuh tedapat segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh dan apabila segumpal daging itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuh, itulah yang dinamakan hati". (HR. Buchari)

Dengan adanya kegiatan zikir bersama menjadi alternative penyembuhan segala macam penyakit. Para ulama telah mengemas acara dzikir bersama sebagai kegiatan rekreasi spiritual, sekaligus syi'ar Islam. Misalnya dzikir yang dipimpin oleh H Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Haryono, dan ulama-ulama lainnya. Perwujudan dari dzikir tersebut ada sebagian yang melakukan kegiatan aktif dari para pesarta untuk melantunkan kalimat dzikir, ada yang memberikan taushiyah untuk mengaplikasikan ayat-ayat Alquran dalam kehidupan sehari-hari, untuk membantu agar setiap muslim dapat memahami dan melaksanakan ajaran Islam secara ikhlas dan sadar, sehingga mereka menempuh ceramah dan interaktif, seperti yang dilakukan oleh Ustadz Abdullah Gymnastiar dengan managemen qalbu, Ari Ginanjar Agustian dengan metode ESQ (Emosional Spiritual Quoation), Ustadz Yusuf Mansur dengan ceramah amaliyah zakat, Ustadz Abu Sangkan tentang metode shalat khusu' dan banyak ulama' lain yang berusaha untuk bisa mengaplikasikan Alquran dalam kehidupan masyarakat. Termasuk metode penyembuhan sakit dengan dzikir, Allah telah memerintahkan didalam Alquran surat Al Ahzab ayat 41:
Artinya:
" Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya".
Banyak orang yang menaruh harapan dan keyakinan bahwa dengan memperbanyak zikir segala penyakit akan hilang, benarkah demikian. Untuk memberikan jawaban ini tidak bisa lepas dari pengalaman masing-masing individu setelah mengikuti zikir bersama. Sebagaimana penulis rasakan sendiri bahwa didalam organ tubuh, yaitu tepatnya jantung yang merupakan organ vital dari manusia mengalami kerusakan, yang karenannya tidak dapat menjalankan fungsinya secara baik, didalam memompa darah untuk ditransfusikan ke seluruh tubuh. Sehingga yang terjadi badan sangat kurus, cepat lelah, tidak ada gairah, bahkan ketika bangun tidur sekalian badan terasa lemas, emosi mudah memuncak karena tekanan darah yang tidak normal. Belum lagi penyakit-penyakit lain yang sering ikut mendompleng, misalnya flu pilek yang tak kunjung sembuh, sariawan (gomen), sering masuk angin.
Ketika berobat ke dokter disarankan untuk operasi, ternyata yang terjadi belum siap untuk menerima keadaan. Sekalipun biaya sudah siap namun mental belum siap, padahal satu-satunya jalan untuk memperbaiki organ tuubuh yang rusak adalah dengan operasi, Karena sampai bulan Februari 2007 di Indonesia belum mampu melaksanakan perbaikan katup jantung yang rusak tanpa operasi.
Bila mental tidak siap maka diperlukan tindakan kongkrit agar bisa siap dan berani menanggung segala kemungkinan akan yang akan terjadi. Maka usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan dzikir secara terus-menerus, akhirnya kata siap yang seharusnya dapat diucapkan pada bulan Desember 2005, namun baru dapat terucapkan pada bulan Desember 2006. Sungguh hati memang keras, namun dengan pelatihan yang sungguh-sungguh, melakukan dzikir maksurat pada waktu pagi dan petang serta senantiasa berdo'a memohon kepada Allah untuk diberi jalan yang terbaik. Akhirnya pertolongan Allahpun tiba karena hati yang keras kemudian menjadi lunak.
Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran". (QS. Al Baqrah: 186)

Dengan memperbanyak dzikir dan berdo'a memohon pertolongan Allah, insya-Allah akan menjadi muslim yang akan selalu optimis dan bersikap khusnudhan terhadap qodrat, irodat dan keadilan Allah SWT.
Tepat sekali dengan warta dari Rasulullah SAW:

اذاتقرب العبد الى شبرا تقربت اليه ذراعا واذا تقرب الى ذراعا تقربت منه باعا واذا اتانى يمشى اتيته هرولة (رواه البخارى)

" Bila seorang hamba mendekat kepada-Ku sejengkal (dengan menalankan perintah dan menjauhi larangan) maka akan mendekat kepadanya sedzira' (Allah akan cepat memberikan rahmat dan pertolongan kepada-Nya). Apabila ia mendekat kepada-ku sedzira' maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia berjalan untuk mendekat kepada-Ku, maka Aku akan berjalan kepada-Nya dengan cepat (sehingga usahanya untuk menjadi orang-orang yang terdekat kepada-Ku akan cepat berhasil)". (HR. Buchari).

Hidayah Allah


Hidayah Allah
Hidayah punika kagunganipun Gusti Allah, boten wonten tiyang ingkang saget paring hidayah, kalebet Rasulullah ugi boten saget paring hidayah. Kita selaku tiyang Islam sagetipun namung paring pagertosan kanthi dasar Alquran lan Sunnah Rasul. Pramila kanthi lantaran pangertosan punika wonten tiyang ingkang pikantuk hidayah, amargi Gusti Allah sampun bikak dhateng manahipun. Contonipun Umar bin Khatab saderengipun mlebet Islam piyambakipun tansah mengashi dhateng Rasulullah, penderekipun lan ugi dhateng Agami Islam. Ananging Allah bikak manahipun sahingga dipun paringi hidayah dening Allah, sikapipun ingkang kasar dados andhap asor, sikapipun ingkang tansah nentang dhateng Syari'at Agami Islam mbalik dadis pembela Islam. Lan saterasipun, kanthi punika perkawis hidayah Allah punika kita serat kangge khutbah Jum'at.
الحمدلله الذى هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا ان هداناالله من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلاهادي له, اشهد ان لا اله الاالله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله, اللهم صل وسلم على محمد وعلى اله واصحابه اجمعين, اما بعد: فياايهاالمسلمون اوصيكم واياي بتقوىالله فقد فاز المتقون
Kaum muslimin jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Mangga kita tansah ningkataken iman lan taqwa kita dhumateng Allah SWT, kanthi nindakaken dhawuh-dhawuhipun Allah lan nilar sedaya awisanipun. Tiyang ingkang mekaten punika artosipun sampun angsal hidayah utawi pitedah saking Ngarsa Dalem Allah SWT
“ Satemene sira ora bakal bisa aweh pituduh marang wong kang sira tresnani, ananging Allah paring pituduh marang wong kang di kersakake, lan Allah luwih ngerti marang wong-wong kang bakal diparingi pituduh”(QS. Al Qashash: 56).

Pitedah saking Allah punika wonten ingkang sifatipun fitrah utawi kodrat, semanten ugi wonten hidayah ingkang sifatipun kedah dipun usahakaken, dipun padosi. Saking mapinten-pinten tahapan sahingga pitedah punika saget tansah manunggal kalian manungsa, contonipun hidayah iman lan Islam, menawi boten dipun siram kalian kegiatan-kegiatan ta’lim, mujahadah, penelitian yektos saget kropos malah-malah saged ical saking pribadi kita.
Wonten ing salebetipun sedinten sedalu tiyang Islam tansah nyuwun pitedah dipun ambali kanthi boten bosen- bosenipun dipun panjataken paling sekedhik kaping 17 ambalan, inggih punika nalika kita nindakaken shalat gangsal wekdal kita maos surat Al fatehah kaping 17 ambalan. Lan wonten surat Al Fatehah punika kita nyuwun pitedah dhumateng Gusti Allah:
“Paringana dhumateng kawula margi ingkang leres”.

Kaum muslimin jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Midherek Muhammad Rasyid Ridha Allah maringi pitedah dhumateng manungsa punika kathahipun wonten sekawan:
1. هداية الوجدان الطبع والالهام الفطر inggih punika hidayah qodrat alami lan ilmu insani.

Hidayah mekaten punika, hidayah ingkang dipun paringaken dening Allah boten mawi sinau, jalaran sampun kodrat alamiyah. Contonipun bayi ingkang kraos ngelak lan luwe badhe nangis, dados nangisipun bayi punika minangka salah satunggaling pratandha bilih bayi punika ngelak lan luwe. Kanthi punika menawi ibunipun sampun neteki badhe gemujeng lan ketingal bingah boten nangis malih.

2. هداية الحواس والمشاعر inggih punika hidayah indrawi lan naluri.
Hidayah punika dipun paringaken dening Allah dhumateng golonganipun manungsa lan hewan, dados hidayah punika prasasat boten beda kalian hewan, malah perkembanganipun kalangkung cepet bangsa hewan tinimbang bangsa manungsa.

3. هداية العقل hidayah akal.
Hidayah akal punika bedakaken manungsa kalian hewan, sinaosa midherek penelitan saking para ilmuan, bilih bangsa hewan ugi anggadhahi akal, kadosipun rewanda, ikan paus, mbaung, gajah, nggadhahi intelgensia ingkang inggil, mekaten punika kabukten wonten permainan sircus, hewan-hewan punika gampil dipun ajari.
Boten sami kalian manungsa dipun ciptakaken dening Allah kanthi wujud paling sempurna, akalipun utuh, jalaran manungsa punika angghadhahi amanat dados khalifah ing bumi, pramila menawi boten dipun paringi akal ingkang sempurna yekti boten badhe sanget jangkepi kewajibanipun minangka khalifah ing bumi.

4. هدايه الدين hidayah agama.
Hidayah agama punika minangka hidayah paling inggil, jalaran makhluqipun Gusti Allah namung manungsa ingkang dipun paringi agami. Kanthi agami manungsa waged nyumerepi pangendikanipun Allah ingkang maringi pitedah kalian manungsa margi kangge angsal kabegjan gesang ing dunya dumugining Akherat. Allah SWT ngendika:

“ Kitab (Alquran) iki ora ana kang disamarna, pituduh kanggo wong-wong kang padha taqwa”.

Wonten ing surat sanesipun Allah ngendika:
وهدينه النجدين
“ Lan Ingsun wus paring marang manungsa dalan loro”.

Kalih margi punika inggih margi kesahenan lan margi ingkang awon, sinaosa sampun dipun paringi margi ingkang leres ananging kathah-kathaipun manungsa taksih milih margi ingkang awon. Pramila supados kita tansah angsal pitedah saking Ngarsa Dalem Allah SWT, kita kedah tansah berusaha nindakaken dhawuh-dhawuhipun Allah. Nindakaken syari’at Islam punika ketingal awrat, ewet lan ngganggu dhumateng kegiatan ekonomi, sosial, budaya, politik lan sapanunggalanipun. Ananging menawi sampun dipun tindakaken badhe kraos entheng, malah-malah waget ngirangi stres, jalaran kanthi nindakaken syari’at punika keyakinan dhumateng Allah nuwuhaken tekad bilih sedaya hasil-usahanipun, sukses utawi gagalipun sampun dipun atur dening Allah. Kewajiban manungsa namung nindakaken usaha lan ikhtiyar dene keputusan akhir gumantung dhumateng Gusti Allah.
Akhiripun sumangga kita nyenyuwun dhumateng Allah mugi-mugi kita dipun lebetaken dados golonganipun tiyang-tiyang ingkang tansah dipun paringi pitedah dening Allah, amin ya Robbal ‘alamin.
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هوالسميع العليم