Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan

8/09/2022

Meninggalkan Tugas dan Kewajiban, Hidup Akan Semakin Susah

Setiap setiap orang hidup pasti mempunyai permasalahan yang berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain. Besar kecilnya problema hidup antara satu orang dengan orang yang lain berbeda, demikian pula cara untuk menghadapi masalahnya antara satu orang dengan orang yang lain itu juga berbeda. Ternyata tingkat pengetahuan, kesadaran spiritual, pengamalan ajaran Islam, setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda. Karena itu berkaitan berkaitan dengan problema kehidupan, bagaimanakah sikap kita yang seharusnya?

Perlu disadari bahwa problema kehidupan adalah merupakan Sunnatullah. Selagi bumi masih berputar, manusia masih diberikan nafas, maka permasalahan hidup pasti akan selalu datang silih berganti. Permasalahan itu bersumber dari diri sendiri, permasalahan dengan orang lain, permasalahan dengan pasangan, permasalahan dengan keluarga. Problematika keuangan, sosial, ekonomi, politik budaya dan lain sebagainya. Semua ini merupakan permasalahan-permasalahan hidup manusia. Sesunguhnya kedewasaan seseorang bukan dilihat dari berapa banyak usianya, sejauh mana tingkat pendidikannya, keturunan siapa, tetapi kedewasaan seseorang adalah yang mampu menghadapi dan mampu menyelesaikan permasalahan. 

 

Masalah harus dihadapi, bukan ditinggalkan, karena itu ketika orang tertimpa suatu masalah, kemudian lari dari tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Dapatkah menjadi solusi? Sejauh manakah dia akan mempunyai tujuan hidup akan bisa dicapai, tentunya hal ini akan semakin membuat runyam kehidupannya. 

 

Tugas tugas dan kewajiban. 

 

Manusia adalah merupakan makhluk yang mempunyai dua dimensi, sebagai makhluk Tuhan dan sebagai khalifatullah. Manusia sebagai makhluk Tuhan diberikan tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah. Maka ketika hamba Allah di dalam hidupnya selalu taat kepada perintah Allah dan menjauhi larangan Allah maka orang ini akan diberikan hati yang jernih, pikiran yang terang, sehingga perbuatan akan selaras dengan Sunnatullah. Karena itu, hendaknya ketika mendapatkan masalah, dia tetap berpegang teguh pada perintah Allah, maka dia akan diberikan kecerahan pemikiran, akan diberikan jalan keluar atas permasalahan hidup yang dihadapi. 

 

Idealnya, setiap orang yang sedang menghadapi masalah tetaplah berpikir secara integral. Namun biasanya orang akan kehilangan akal dan nuraninya, sehingga yang mendominasi pada dirinya adalah hawa nafsu. Dengan demikian maka rasa takut, malu, khawatir akan menjadi hilang. Sehingga akal dan Nurani berani meninggalkan kewajiban, tugas dan tanggung jawabnya sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk Tuhan, maka di sinilah akan terjadi pemutusan wasilah ketika bermunajat kepada Allah. Permasalahan bukan akan semakin kelar tetapi justru permasalahan akan semakin rumit. 

 

Salah satu contoh keluarga yang telah membangun suatu rumah tangga, suatu saat dia sebagai keluarga muda hidup masih serba pas-pasan, hidup masih menggantungkan kepada kedua orang tuanya untuk mencukupi keperluan hidupnya. Bahkan ketika sudah mempunyai anak dia belum mempunyai suatu pekerjaan yang mapan dan penghasilan yang memadai untuk keperluan keluarganya. Namun pasangan ini tetap optimis, bahwa suatu saat dia akan mendapatkan suatu anugerah, akan memperoleh kemudahan untuk memperoleh anugerah Allah. Karena itu pasangan suami istri saling bahu-membahu untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Baik itu dengan cara mencari informasi kepada teman-temannya atau dia juga menjalin relasi dengan sahabat-sahabatnya dan juga tak lupa senantiasa bermunajat kepada Allah agar diberikan jalan yang terbaik untuk bisa memperoleh kesejahteraan hidup. 

 

Ternyata dari usaha pasangan muda ini Allah memberikan jalan, memberikan anugerah berupa suatu pekerjaan yang layak, pekerjaan yang dapat memberikan kebahagiaan bagi keluarganya. Pekerjaan yang layak dan mempunyai penghasilan yang cukup untuk kebutuhan keluarga. Akan tetapi dengan kondisi yang demikian ini apakah kemudian cobaan itu akan berhenti? Ternyata tidak, salah satu pasangan tersebut semakin lama terpisah dengan istrinya karena pekerjaan, ternyata kemudian terlena, terlalu nyaman hidup tanpa beban untuk mengurus kepada anak-anaknya. Pulang untuk menjenguk isrei dan anak-anaknya hanya sesekali dalam satu bulan. Padahal istri dan anak-anaknya masih sangat merindukannya. Mengapa dia tidak merasa betah di rumah, berkumpul dengan keluarganya. Ternyata di sanalah ada suatu hal yang memancing dirinya tidak kuat imannya sehingga dia bergaul dengan teman-teman yang tidak sewajarnya, hadir wanita sebagai tambatan hati. Karena itu setiap kesuksesan pasti akan diberikan ujian, baik ujian berupa pangkat, jabatan dan wanita. 

 

Ujian hidup manusia ketika sedang berjaya dalam bidang karir dan pekerjaannya tidak kuat untuk mendapatkan rezeki tersebut sehingga rezekinya diselewengkan untuk hal-hal yang jauh dari tuntunan syariat. Dengan demikian maka terjadilah suatu hal yang di luar dugaannya, suatu yang disembunyikan dengan rapi, tetapi lama-kelamaan ada anggota keluarga yang mengetahui, kecurigaan istri muncul, saudara-saudaranya akhirnya terbukalah aibnya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa sepandai-pandai tupai meloncat suatu saat akan jatuh, ada lagi yang mengatakan, bahwa di manapun bangkai itu disimpan maka akan tercium pula baunya. Dua peribahasa tersebut terjadi pada pasangan tersebut, sehingga akhirnya kedua pasangan ini dalam kehidupan keluarganya terjadi disharmoni. 

 

Ketidakharmonisan antara suami dan istri, merambat kepada orang tuanya. Dalam pekerjaan dan karir orang tuan tentu akan menilai dari hasil yang dapat diperlihatkan, misalnya rumah, kendaraan, perhiasan dan lainnya. Tetapi yang terjadi pekerjaan dan karir yang ditekuninya juga belum bisa menampakan hasil yang memadai, sehingga dengan demikian dari pihak orang tua atau mertua akan timbul suatu kecurigaan. Ada apa dengan pekerjaan nya? 

 

Ketika terjadi ketidakharmonisan dalam keluarga, artinya permasalahan dalam keluarga muncul, satu masalah kemudian berturut-turut dengan masalah yang lain. Dengan demikian sang suami yang tadinya mempunyai perhatian kepada istri dan anaknya beralih dengan sikap seperti orang asing. Dia meninggalkan istri dan anak-anaknya, tidak pernah menengoknya apalagi sampai memberikan nafkah pada anak-anaknya. Hal yang demikian itu terjadi sampai beberapa saat, sehingga sampai terjadi anaknya tidak mengenal pada orang tuanya, ketika bertemu orang tuanya, ternyata anak-anaknya tidak menghiraukan, bahkan ketika mau diajak pada orang tuanya. Hal ini mnnjukkan semakin rapuhnya bangunan rumah tangga. 

 

Perbuatan suami meninggalkan istri dan anak-anaknya dan juga tidak memenuhi kebutuhan hidup bagi keluarganya, hal ini berarti telah meninggalkan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya. Padahal untuk memenuhi kebutuhan keluarga adalah merupakan perintah Allah dan Rasulullah Muhammad SAW. Maka sangat ironis ketika orang menegakkan salat tetapi meninggalkan kewajibannya, padahal di dalam shalat sudah ada suatu teladan bagaimana orang itu merasa ketergantungan kepada Allah, bahwa ketika ada masalah maka selesaikanlah dengan shalat. Tetapi setelah melaksanakan shalat ternyata masalah hidupnya juga belum bisa diatasinya. Demikian pula bahwa shalat belum bisa membentuk perilaku belum bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Shalat hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban sehingga tidak mempunyai nilai-nilai spiritual yang bisa menjadi perantara, bagaimana seseorang itu untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah? 

 

Harus bangkit dan berani 

 

Ketika orang terpuruk dalam kesedihan, penderitaan dan masalah, maka hendaknya harus segera bangkit dan berani untuk mendobraknya. Bukankah setiap permasalahan ada jalan keluarnya, bahkan Allah tidak membebani suatu hambanya kecuali menurut kesanggupannya. Pada dasarnya setiap ujian cobaan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya, sudah sesuai dengan takaran kemampuan hambanya, karena itu ketika Allah memberikan cobaan, maka Allah juga memberikan jalan keluar. Allah memberikan kesulitan, Allah juga memberikan jalannya untuk menyelesaikannya. Kunci utama untuk bangkit adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah. Sadarilah bahwa manusia melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah bukan hanya shalat semata. Tetapi ketika Allah memberikan sunnah kepada hamba-Nya maka dengan sunnah itulah maka Allah memberikan kewajiban. 

 

Nikah adalah merupakan Sunnatullah, dan ketika telah menjalin pernikahan maka disana akan muncul tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan. Bagaimanakah tugas, kewajiban dan tanggung jawab seorang istri pada suami? Bagaimana kewajiban, tugas kewajiban dan tanggung jawab suami kepada istri dan anak-anaknya? Semuanya sudah diatur di dalam ketentuan syariat agama. Salah satu kewajiban istri adalah untuk menjaga harta suaminya, mengasuh dan membimbing pada anak-anaknya. Adapun tugas dari suami adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi keluarganya, istri dan anak-anaknya, memberikan cinta kasih, melindungi dan menjaganya. 

 

Selami, hayati dan laksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya, maka segala permasalahan akan segera bisa diatasi. Karena bagaimana kita akan meminta kepada Allah agar diberikan jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi, ketika kita melalaikan atau membangkang kewajiban yang telah ditetapkan Allah. Yakinlah dan teguhkan hati bahwa Allah akan mengabulkan doa-doa hambanya selagi hamba tersebut melaksanakan perintah-perintahnya dan menajuhi larangannya. Allah tidak tidur, dan Allah Maha Mendengar.

6/22/2022

Kesabaran dan Keikhlasan Fingerprint

Fingerprint merupakan alat untuk mengabsensi para pegawai dalam suatu kantor atau di perusahaan. Fingerprint yang merupakan benda ciptaan manusia yang disetting tentang tanggal dan waktu, Untuk menghindari adanya manipulasi data maka terdapat server yang memberi password pada alat tersebut. Sehingga data-data yang telah masuk pada fingerprint akan sesuai dengan kenyataannya.

 Fingerprint ini sebagai langkah perkembangan cipta dan rasa dan karsa manusia untuk mewujudkan kedisiplinan dan sekaligus untuk mengganti sistem absensi secara manual yang kadang bisa dirapel atau bisa dimanipulasi, absensi sidik jari lebih cepat, sederhana, dan lebih aman untuk mencegah kecurangan absensi karyawan (https://www.hashmicro.com/id/blog/absen-fingerprint) . Dengan fingerprint tersebut atasan akan mudah memantau terhadap bawahan dan demikian pula bawahan akan lebih berdisiplin di dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan kepadanya. 

 

Fingerprint dengan menggunakan salah satu jari tangan maka di sana pun juga sangat rentan adanya kerjasama untuk menutupi ketidakhadiran, absensi bisa diwakilkan melalui orang lain. Registrasi dengan jari tangan sendiri dan tangan orang lain, sehingga ketika melakukan absensi masuk dan bisa menggunakan tangan sendiri atau orang lain. Teknologi terus berkembang sehingga fingerprint ditingkatkan lagi yaitu dengan Face Record Nation atau scan retina mata. Sehingga kedatangan seorang pegawai atau kepulangan seorang pegawai memang benar-benar hadir pada saat tersebut dan di tempat tersebut, karena tidak mungkin wajah seseorang bisa diwakilkan kepada yang lainnya demikian pula yang lain juga bisa mewakilkan. 

 

Respon fingerprint. 

Setiap pegawai atau yang melakukan absensi melalui fingerprint akan ada dua suara pertama silahkan dicoba lagi, kedua terimakasih. Alat sensor fingerprint akan merekam sidik jari penggunannya. Seseorang perlu meletakan sidik jarinya beberapa kali. Jika terjadi kendala atau kesalahan atau kegagalan dalam proses perekaman, alat sensor fingerprint akan memberikan tanda atau pemberitahuan untuk mengulangi proses perekaman kembali (ttps://sugar.technology/merekam-dan-membaca-sidik-jari). Kata-kata silakan coba lagi adalah ketika alat sensor tidak bisa membaca dengan maksimal sehingga monitor juga akan mengatakan silakan untuk dicoba lagi, sehingga ketika sudah dicoba berulang kali, bila sudah sesuai dengan perintahnya maka akan mengucapkan terima kasih. Hal ini adalah merupakan suatu tanda bahwa tingkat kesabaran walaupun seseorang sudah mencoba berulang kali, kalau itu salah maka masih dipersilahkan untuk mencoba lagi. 

 

Fingerprint tidak mau menerima data yang tidak sebenarnya, tidak sesuai dengan faktanya. Karena itu membutuhkan data yang lengkap dan benar yang dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga ketika semuanya sudah sesuai maka akan mengucapkan terima kasih. Kata-kata terima kasih yang disetting oleh pabrikan untuk menunjukkan bahwa data yang masuk sesuai dengan perintah dari fingerprint, baik itu data dari jari tangan atau dengan tatapan mata. Sehingga bila data dari orang yang melakukan fingerprint sudah sesuai dengan data ketika melakukan pendaftaran maka fingerprint akan mengucapkan terima kasih. 

 

Kata terima kasih tidak terpancang kepada waktu, tetapi pada data yang masuk sesuai dengan data waktu pendaftaran. Ketika pegawai yang datang awal dari jam masuk saat melakukan absensi dengan fingerprint maka akan keluar suara terima kasih. Ketika melakukan fingerprint dengan waktu yang tepat dengan jam masuk atau pulang maka printer pun juga akan mengucapkan terima kasih. Bahkan ketika karyawan atau pegawai yang datang terlambat sehingga melakukan fingerprint di luar jam masuk, maka fingerprint akan mengatakan terima kasih. 

 

Maka di sinilah ada suatu guyonan yang terjadi pada suatu kantor atau suatu perusahaan, ketika ada pegawai daangnya telat ditengur oleh teman-mananya atau atasannya yang kadang dengan nada tinggi yang menandakan tidak simpatik. Maka orang tersebut mengatakan walaupaun saya datang terlambat dia (fingerprint) tetap mengatakan terimakasih.

4/05/2022

Ramadhan Momen penting Hapuskan Dosa

Pada bulan ini kita sekalian mengingat dan mengulang kembali ibadah puasa yang telah dilakukan pada tahun-tahun yang lalu. Allah SWT telah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 183-184:

 

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ 

 

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) beberapa hari tertentu”.

Pada tahun 1443 Hijriyah ini kita mohon pada Allah agar ibadah puasa yang akan kita lakukan senantiasa diberikan keberkahan oleh Allah sehingga kita akan merasa ringan didalam melaksanakan perintah tersebut. Demikian pula kita juga diberikan keringanan oleh Allah untuk melaksanakan amaliyah ibadah pada bulan Ramadhan, baik berupa kegiatan ibadah shalat Tarawih yang akan diikuti dengan kegiatan kultum atau ceramah keagamaan sebagai upaya untuk memperkuat keimanan kita kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. 

 

Kemudian setelah melaksanakan ibadah shalat Tarawih kita juga akan melaksanakan kegiatan tadarus Alquran. Hal ini merupakan media untuk memperbanyak pahala di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala, karena setiap huruf yang kita baca pada bulan suci Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah subhanahu wata'ala. Pada malam hari akan diselenggarakan kegiatan shilaturahmi yang dikemas dengan jaga malam atau ronda. Jadikanlah mushola atau masjid sebagai pusat komunikasi, pendidikan, pelayanan, perlindungan. Kemudian pada malam hari kita juga akan melakukan ibadah lagi yaitu makan sahur. Makan sahur adalah merupakan ibadah sunnah bagi kita sekalian untuk menjaga kebugaran tubuh selama sehari berpuasa. Kemudian pada Pagi harinya setelah melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah, kita juga akan mengikuti atau melaksanakan kuliah Subuh, ini adalah sebagai media bagi kita untuk mempertebal keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. 

 

Insya-Allah Alquran yang kita baca setiap saat, akan semakin menambah pengetahuan dan pemahaman. Pada pagi, siang hingga sore Allah memerintahkan untuk mencari maisyah. Bekerja dan berkarya, jangan jadikan bulan puasa sebagai bulan penghalang untuk bekerja. Sesungguhnya ketika kita sudah mempunyai niat yang ikhlas karena Allah subhanahu wa ta'ala, maka sekalipun dalam sehari tidak makan tidak minum, tetapi tetap mempunyai kebugaran tubuh. Hal ini karena landasannya adalah iman dan taqwa, selanjutnya tumbuh rasa ikhlas dalam melaksanakan ibadah. Karena itu niatkanlah dalam mencari rizqi adalah untuk mencari ridha Allah. Mudah-mudahan berapapun hasilnya akan diberikan keberkahan oleh Allah, dimudahkan urusannya, diberi jalan yang terbaik, sehingga kita akan menjadi hamba Allah yang dicintainya. 

 

Kemudian pada sore, putra-putri agar disibukkan dengan kegiatan keagamaan, para ustadz-ustadzah berjuang mencari upaya untuk memberikan ilmu dan pengetahuan pada anak-anak dan remaja agar menjadi generasi yang shalih-shalihah, bermanfaat bagi bangsa dan negara serta agama. 

 

Waktu berputar, kegiatan akan berulang kembali tetapi dalam pembahasan dan materi yang berbeda. Kita diperintahkan untuk mengulang kembali agar ibadah semakin sempurna, dosa-dosa yang telah dilakukan akan berkurang dan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan tidak akan terulang kembali. Karena itu manfaatkan dua kesempatan untuk menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan, dengan berpedoman pada sunnah rasul.

 

 مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً واحْتِساباً ، غُفِرَ لَهُ ما تَقَدَّمَ مِنْ ذنْبِهِ " متفقٌ عليه

 

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena didorong oleh keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuk dosa-dosanya yang terdahulu." (Muttafaq 'alaih)

 

 منْ قام رَمَضَانَ إِيماناً واحْتِساباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ " متفقٌ عليه 

 

"Barangsiapa berdiri bersembahyang dalam bulan Ramadhan karena didorong keimanan dan keinginan memperoleh keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu." (Muttafaq 'alaih). 

 

Ada dua moment penting pada bulan Ramadhan, 1) Melaksanakan ibadah puasa, 2) Menegakkan shalat malam atau shalat tarawih dilanjutkan dengan ibadah shalat Witir. Ketika menegakkan shalat landasannya iman dan taqwa “imanan wahtisaban” iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Disinilah bahwa penanaman ibadah shalat hendaknya kita teguhkan. Shalat sesungguhnya merupakan kebutuhan hidup manusia, demikian juga puasa. Karena dengan melaksanakan puasa orang insya-Allah akan semakin peka terhadap penderitaan orang lain, mudah berempati. Karena orang yang berpuasa itu tidak pandang bulu, dia kaya atau miskin, tua muda atau muda, laki-laki atau perempuan pada siang hari pasti akan merasakan lapar dan dahaga. 

 

Lapar dan dahaga ini adalah suatu kebiasaan bagi orang-orang miskin, tetapi bagi orang kaya nyaris tidak pernah merasakan lapar dan dahaga. Sebelum merasakan lapar sudah tersedia hidangan, ketika mau merasakan haus sudah tersedia minuman. Makanan apa pun yang dikehendaki sudah bisa disediakan dan minuman apapun juga tersedia. Tetapi bagi orang yang miskin hal yang demikian ini jarang bisa didapatkan, karena itu banyak orang yang ketika lapar dan dahaga menahan diri, karena ketiadaan untuk bisa mendapatkan apa yang diharapkan. Ingin makan yang enak tetapi tidak mampu membeli, bahkan kadang kerja sehari habis untuk kebutuhan pada hari itu, bahkan kadang untuk makan sehari tidak cukup tetapi akhirnya dicukup-cukupkan. 

 

Dengan ibadah puasa maka orang akan merasakan lebih dekat dan lebih peka rasa sosialnya, sehingga akan mudah berempati kepada orang lain. Demikian pula dengan melaksanakan ibadah shalat dengan dasar iman dan taqwa kepada Allah dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dia akan mendapat kenikmatan, akan merasa dekat kepada Allah, akan merasa terbimbing setiap langkah dan perbuatannya, ibadah shalat akan membentuk pribadi muslim yang senantiasa taat kepada Allah, pribadi yang shalih, pribadi yang berakhlakul karimah, sehingga bisa terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. 

 

Mudah-mudahan pada bulan suci Ramadhan akan terbimbing untuk melaksanakan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya dan dibimbing pula untuk bisa melaksanakan amaliyah di bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baiknya, amin.

4/02/2022

Rakor Peningkatan Kemampuan Takmir Masjid

Masjid adalah rumah Allah, tempat bersujud umat Islam dan melakukan ibadah. Bicara tentang masjid adalah suatu pekerjaan yang tidak akan ada habisnya. Pada awal mula masjid didirikan oleh Rasulullah ketika beliau hijrah dari Mekah ke Madinah maka bangunan yang pertama kali didirikan adalah masjid. Rasulullah telah memetakan tentang fungsi masjid, disamping sebagai tempat untuk bersujud, melaksanakan shalat, masjid juga sebagai media untuk melaksanakan pendidikan, untuk menyatukan umat, tempat pelayanan, tempat untuk bermusyawarah. Bahkan pada masa Rasulullah, masjid digunakan untuk menyusun siasat perang. Karena itu masjid yang dibangun oleh masyarakat Indonesia dalam paradigma yang lama, masjid hanya difungsikan sebagai tempat untuk menegakkan shalat. Sehingga ketika shalat sudah dilaksanakan masjid kemudian ditutup dan tidak ada kegiatan yang lain.
Ketua DMI Kabupaten Wonosobo H. Tarjo, S. Sos, M. Si sedang memberikan sambutan.

Masjid yang didirikan dengan bermegah-megahan, tetapi belum diikuti perawatan dan upaya untuk melakukan pemberdayaan fungsi masjid. Karena itu Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Wonosobo berkoordinasi dengan Kantor Urusan Agama dan takmir masjid pada Kamis 31 Maret 2022 bertempat di masjid Agung Jami Wonosobo menyelenggarakan kegiatan rapat koordinasi dan silaturahmi takmir masjid se- Kecamatan Wonosobo tahap ke-4. 

 

Hadir pada kesempatan tersebut ketua DMI Kabupaten Wonosobo H. Tarjo, dalam sambutannya menyampaikan hasil Rakerwil DMI Provinsi Jawa Tengah yang telah memilih Prof. Dr. Ahmad Rofiq, MA sebagai ketua Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Jawa Tengah. Masih dalam sambutannya bahwa masjid memiliki tingkatan, untuk di tingkat pusat adalah Masjid Istiqlal, tingkat provinsi masjid Raya, tingkat kabupaten/ kota adalah masjid Agung, masjid tingkat kecamatan masjid Besar dan masjid yang berada di tingkat desa/ kelurahan adalah masjid Jami. Demikian juga DMI, untuk tingkat pusat adalah Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia, tingkat provinsi Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia, tingkat kabupaten Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia, tingkat kecamatan Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia dan tingkat kelurahan/ desa adalah Pimpinan Ranting Dewan Masjid Indonesia. 

 

Sementara itu Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia kecamatan Wonosobo Kyai Imdadin menyampaikan bahwa mengemban amanah sebagai takmir masjid adalah merupakan tugas mulia. Walaupun di dalam melaksanakan amanat tidak seluruhnya akan mendapatkan penghargaan yang setimpal. Takmir, para aktifis dan praktisi masjid bila melakukan suatu kebenaran dan kebaikan dipandang sebagai suatu yang wajar dan lumrah, tetapi ketika melakukan kesalahan walaupun hanya sekali saja dipandang sebagai suatu kesalahan besar dan sepertinya menutup seluruh kebaikan yang telah dilakukan. 

 

Adapun Kepala KUA kecamatan Wonosobo HA. Fuadi menyampaikan tentang Peraturan Menteri Agama tentang penggunaan pengeras suara. Diharapkan para takmir masjid bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang peraturan penggunaan pengeras suara, pemerintah tidak melarang untuk menggunakan pengeras suara, tapi bagaimana agar pengeras suara diatur dalam penggunaannya, baik volume maupun waktunya. Karena itu kearifan lokal di suatu wilayah sangat diperlukan. Pada bulan Ramadhan biasanya diselenggarakan tadarus Alquran, karena itu agar diadakan pembatasan tergantung kepada kearifan lokal, sehingga di wilayah kecamatan Wonosobo ada yang memutuskan hingga sampai pukul 21.00 atau pukul 22.00. dan selebihnya menggunakan pengeras suara di dalam. 

 

Kegiatan Rakor dan shilaturahmi dengan memberikan pengetahuan takmir masjid tentang manajemen masjid dan upaya untuk memberdayakan fungsi masjid. Hj. Amiroh Zaitun menyampaikan materi tentang Masjidku Sehat Masjidku Makmur dan Untaji Affan menyampaikan materi tentang Manajemen Masjid menuju Masjid Paripurna. Dua materi dari dua narasumber mendapatkan sambutan yang positif dari jamaah, sehingga kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Sesuai dengan tujuan penyelenggaraan rapat koordinasi dan shilaturahmi takmir masjid untuk menggali informasi tentang masalah kemasjidan dan upaya untuk memberdayakan sekaligus untuk menumbuhkan rasa kecintaan umat Islam kepada masjid. Dengan demikian kecintaan tersebut akan membuahkan hasil bagi jamaah, ketenangan, kedamaian, hati yang terpikat pada masjid sehingga akan membukakan pintu ikhlas untuk berkontribusi pada kepentingan masjid.

Meneguhkan Ukhuwah dalam Perbedaan Penentuan Awal Puasa Ramadhan 1443 H

Puasa Ramadhan 1443 H terjadi perbedaan, Ormas Islam khususnya Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Sabtu 2 April 2022, sementara pemerintah menetapkan pada hari Ahad 3 April 2022. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dengan pemahaman keagamaan berbeda yang diwadahi dalam organisasi keagamaan, sehingga dalam penetapan kalender kadang terjadi berbedaan. Karena itu jika menentukan kalender dengan perhitungan hilal maka sejak tahun 2020-2035/ 1441-1455 H akan terjadi tujuh kali perbedaan (Fadholi, 2019).

Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan dan adanya perbedaan sehingga dengan beda masuknya bulan suci Ramadhan ukhuwah dan kebersamaan tetap terjaga. Beberapa macam aspek kehidupan manusia baik yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan di tempat ibadah, umat Islam secara bersama-sama melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan, pengecatan tempat ibadah, pemasangan lampu hias, penyiapan jadwal kegiatan dan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. 

 

Sepanjang pengamatan di wilayah pedesaan maupun perkotaan, lingkungan tempat ibadah terjadi pembenahan, hal ini menunjukkan kesigapan pelaksanaan puasa Ramadhan, dengan tidak terlalu mempermasalahkan kapan akan dimulai ibadah puasa Ramadhan. Di samping menyiapkan sarana peribadatan, bulan Ramadhan yang merupakan bulan penuh berkah, rahmat dan maghfirah dari Allah. Bahwa didalam bulan tersebut Allah memberikan keberkahannya kepada seluruh alam. Masyarakat berduyun-duyun untuk mempersiapkan kebutuhan kebutuhan dalam rangka memasuki bulan suci Ramadhan, baik berupa pakaian, makanan dan juga menyiapkan sarana peribadatan selama pelaksanaan bulan suci Ramadhan. Allah mencurahkan atau memberikan keberkahannya bagi seluruh alam hal ini ini nampak sekali bahwa menjelang memasuki bulan suci Ramadhan pusat-pusat perbelanjaan, ramai dikunjungi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. 

 

Adanya perbedaan, ukhuwah harus selalu dijaga, utamakan upaya untuk memaksimalkan kegiatan ibadah di bulan Ramadhan. Mengisi kegiatan Ramadhan dengan mengistiqomahkan dalam menegakkan shalat tarawih, tadarus dan kajian Alquran, memperbanyak infaq dan shadaqah. Jaga hati lisan perkataan kotor hiasilah dengan memperbanyak dzikir. Jagalah hati dari bujukan dan rayuan hawa nafsu yang akan mengotori hati. Jagalah tubuh dan anggotanya dari perilaku yang tidak baik, karena setiap organ tubuh manusia kelak di hari qiamat akan menjadi saksi dan memberikan kesaksian atas segala perbuatannya. Semoga puasa di tahun 1443 H akan menjadi ibadah puasa yang lebih baik.

11/30/2021

Hasad yang Diperbolehkan, Iri untuk mengikuti

Allah telah menentukan petunjuk hidup bagi manusia ke jalan yang benar yaitu jalan yang diridhoi-Nya. Semua petunjuk Allah akan mengarahkan manusia pada perilaku dan akhlak yang terpuji, demikian pula Allah memberikan peringatan tentang sifat dan perbuatan yang tidak buruk, baik bagi diri sendiri atau orang lain.
Hasad seperti api yang membakar kayu

 

Pada dasarnya setiap perbuatan baik akan menjadi baik dan perbuatan buruk juga menjadi buruk. Namun ada suatu perbuatan buruk, tetapi diperbolehkan dan akan mendatangkan kebaikan. Salah satunya adalah sifat hasad atau iri. 

 

Hasad adalah sifat tercela yang ada pada diri manusia, bahkan sejak manusia diciptakan sudah mempunyai sifat hasad. Dengan hasad, orang akan sibuk menghilangkan kenikmatan yang ada pada orang lain. Dari sifat hasad tersebut, orang yang tidak suka orang lain mendapatkan kenikmatan, kebaikan dan kebahagiaan. Karena itu dia merasa iri dengan kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah kepada seseorang. 

 

Kenikmatan dan anugerah yang dimiliki orang lain bisa berupa harta, pangkat dan jabatan atau kenikmatan- kenikmatan lainnya. Karena itu orang yang mempunyai sifat hasad akan sibuk memikirkan, bagaimana kenikmatan yang dimiliki seseorang itu hilang, sehingga berupaya sekuat tenaga melakukan kegiatan atau perbuatan- perbuatan yang tercela. Misalnya dengan melakukan perbuatan fitnah, adu domba. Sungguh dahsyatnya sifat hasad itu sehingga Rasulullah Muhammad SAW mengibaratkan seperti api yang membakar kayu sehingga semakin lama kayu akan kehilangan bentuk bahkan akan sirna. 

 

 Hasad tetapi diperbolehkan 

 

Hasad adalah sifat yang berbahaya dan membahayakan, baik bagi orang lain atau pendengki itu sendiri. Sifat dan akhlak yang tidak terpuji yang semakin lama tertanam pada seseorang akan semakin memperkeruh hati dan fikirannya. Setiap perbuatan akan selalu mengarahkan pada perbuatan yang tidak baik. Bisa jadi pendengki akan mendapatkan kenikmatan, namun sesungguhnya kenikmatan itu hanya sesaat bahkan bisa jadi antara kepuasan dengan penderitaan justru lebih banyak penderitaannya. 

 

Karena perlu diketahui bahwa dunia itu sifatnya fana dan sifat manusia juga bisa berubah, teman yang tidak baik bisa jadi suatu saat akan menjadi baik, musuh suatu saat akan menjadi teman. Teman kadang bisa menjadi saudara dan saudara kadang menjadi teman atau yang lebih buruk seperti musuh. Sebaik-baik orang adalah yang senantiasa berpegang pada Sunnatullah yang bersifat mutlak petunjuk pada jalan kebenaran dan kebaikan. 

 

Dari sifat hasad yang pada dasarnya tidak baik tetapi ternyata diperbolehkan dan bisa mendatangkan kebaikan, bagi diri sendiri dan orang lain. Sifat hasad tersebut adalah: 

 

1. Terhadap orang yang suka berderma dan orang yang mengamalkan ilmunya.

 

 لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا 

 

"Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain".(HR. Buchari: 71) 

 

2. Terhadap orang yang gemar membaca Alquran dan menginfakkan hartanya.

 

 لَا حَسَدَ إِلَّا عَلَى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَقَامَ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَرَجُلٌ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يَتَصَدَّقُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ 

 

"Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua hal, yaitu; Seorang yang diberi karunia Alquran oleh Allah sehingga ia membacanya (shalat dengannya) di pertengahan malam dan siang. Dan seseorang yang diberi karunia harta oleh, sehingga ia menginfakkannya pada malam dan siang hari." (Buchari: 4637) 

 

3. Terhadap orang yang selalu menjaga hafalan Alquran dan gemar berinfaq.

 

 لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ 

 

"Tidak boleh dengki kecuali pada dua hal. (Pertama) kepada seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Alquran, sehingga ia membacanya siang dan malam. (Kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah), " 

 

Dari hadits-hadits tersebut menginfaqkan harta selalu menyertai setiap perbuatan, hal ini menandakan bahwa iman itu harus diikuti dengan amal shalih. Dalam Alquran surat Al Asr Allah memberikan petunjuk, bahwa agar tidak menjadi orang yang merugi maka jadilah orang yang beriman, beramal shalih dan selalu berwasiat untuk melaksanakan perbuatan yang haq dan berbuat sabar.

10/12/2021

Keajaiban dan Dahsyatnya Shalat Berjamaah-Pahala Berlipat-lipat

Ibadah shalat adalah merupakan rukun Islam yang kedua, shalat menjadi ukuran keislaman seseorang, shalat akan menentukan baik dan buruknya perilaku setiap muslim, shalat merupakan wujud hablum minallah, hubungan langsung kepada Allah. Shalat adalah ibadah yang pertama kali akan ditanyakan besok di yaumil qiyamah. Karena begitu pentingnya shalat, maka kita diwajibkan untuk selalu menegakkan shalat lima waktu, ditambah dengan melaksanakan ibadah shalat sunah. Ibadah shalat akan mempunyai nilai tambah bila dilakukan secara berjamaah yaitu berada di tempat ibadah di dalam hadis Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah menyampaikan tentang keutamaan dan pentingnya menegakkan shalat berjamaah. Keutamaan melaksanakan shalat disampaikan dalam beberapa hadis, ada 21 hadis yang menyampaikan tentang keutamaan shalat berjamaah, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

 

 صَلَاةُ الْجَمِيعِ تَزِيدُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَصَلَاتِهِ فِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وَأَتَى الْمَسْجِدَ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْهُ خَطِيئَةً حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ وَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَتْ تَحْبِسُهُ وَتُصَلِّي يَعْنِي عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ مَا دَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِي يُصَلِّي فِيهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ 

 

"Shalat berjamaah lebih utama dari shalatnya sendirian di rumah atau di pasarnya sebanyak dua puluh lima derajat. Jika salah seorang dari kalian berwudhu lalu membaguskan wudhunya kemudian mendatangi masjid dengan tidak ada tujuan lain kecuali shalat, maka tidak ada langkah yang dilakukannya kecuali Allah akan mengangkatnya dengan langkah itu setinggi satu derajat, dan mengahapus darinya satu kesalahan hingga dia memasuki masjid. Dan jika dia telah memasuki masjid, maka dia akan dihitung dalam keadaan shalat selagi dia meniatkannya, dan para malaikat akan mendoakannya selama dia masih berada di tempat yang ia gunakan untuk shalat, 'Ya Allah ampunkanlah dia. Ya Allah rahmatilah dia'. Selama dia belum berhadats." (HR. Buchari, 457) 

 

 Dari hadis tersebut dapat diambil pelajaran: 

 

1. Shalat berjamaah itu lebih utama dilaksanakan daripada ada di shalat secara sendirian, baik itu berada di rumah atau di pasar. Karena itu ibadah shalat yang dilakukan secara berjamaah, maka Allah akan melipatgandakan pahalanya menjadi 25 derajat. Untuk kelipatan pahala orang yang melaksanakan shalat dalam beberapa hadits juga menyebutkan ada yang dilipatgandakan menjadi 20 derajat , 27 derajat:

 

 صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي الْجَمَاعَةِ تَزِيدُ عَلَى صَلَاتِهِ وَحْدَهُ سَبْعًا وَعِشْرِينَ 

 

"Shalatnya seseorang dengan berjamaah melebihi shalatnya yang dikerjakan secara sendiri sebanyak dua puluh tujuh derajat.

 

" قَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ و قَالَ أَبُو بَكْرٍ فِي رِوَايَتِهِ سَبْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً 

 

“Ibnu Numair berkata dari ayahnya dengan redaksi "Sebanyak dua puluh tujuh derajat." Abu Bakr berkata dalam priwayatannya, "Kurang lebih dua puluh derajat." (HR. Muslim: 1039) 

 

 Karena itu yang utama, bahwa ketika seseorang melaksanakan shalat berjamaah maka Allah akan melipatgandakan pahalanya. Dan menjadi kewenangan Allah untuk melipatgandakan pahala bagi hambanya. Yang artinya bahwa nilai kelipatan pahala bagi setiap muslim berbeda-beda. 

 

2. Jika seseorang melaksanakan wudhu, kemudian membaguskannya wudhunya. Membaguskan disini bermakna menyempurnakan wudhunya, dimulai dengan cara memilih air, yang suci dan mensucikan, serta dihindari dari air yang musta'mal. Kemudian kaifiyah dilakukan secara berurutan, demikian pula dengan melaksanakan sunnah wudhu. Bila demikian, berarti orang tersebut telah menyempurnakan wudhunya. 

 

3. Setelah menyempurnakan wudhu, kemudian mendatangi masjid dengan tujuan untuk melaksanakan shalat, maka niat berwudhu untuk mendatangi masjid, maka setiap langkahnya Allah akan mengangkat derajatnya dan satu langkah yang lain akan menghapuskan dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya. 

 

4. Dengan terhapusnya dosa dan kesalahannya, akan semakin banyak pahala untuk menjadi wasilah ketika seseorang bermunajat kepada Allah, sebagaimana kisah tiga orang pemuda yang terjebak di dalam gua, tertutup batu yang sangat besar dengan kekuatan fisik, mereka tidak akan kuat untuk mendorongnya, namun dengan wasilah amal ibadah yang dilakukan dia bisa keluar dari dalam gua. 

 

5. Dengan terhapusnya dosa dan kesalahannya, maka akan ditempatkan pada tempat yang mulia yaitu surga. 

 

6. Ketika memasuki masjid dan mempunyai niat yang murni karena Allah untuk melaksanakan shalat, maka walaupun itu dalam kondisi duduk akan dicatat oleh Allah seperti orang yang sedang melaksanakan shalat. 

 

7. Orang yang melaksanakan shalat berjaaah di masjid, mereka akan didoakan oleh para malaikat. Malaikat akan memohon kepada Allah agar mengampuni dosa-dosanya dan memberi Rahmat kepadanya selagi dia belum berhadas. Karena itu ketika berada di masjid hendaknya dalam kondisi suci tidak terkena hadas. 

 

Rasulullah begitu cinta kepada umatnya, sehingga memberikan harapan agar lebih giat di dalam melaksanakan perintah-Nya. Termasuk dengan bersemangat untuk melaksanakan ibadah sunnah sebagai sarana untuk menggapai rahmat dan maghfirah dari Allah.