2/26/2013

Gerakan Masal Karena Musibah


Gerakan Masal Karena Musibah
Tidak dapat dipungkiri bahwa segala musibah yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak Allah SWT. Dapatkah musibah dan bencana itu dapat ditunda kedatangannya. Dalam menghadapi musibah sungguh kecilnya manusia dihadapan Allah. Karena sesuatu yang dirasakan oleh manusia dan menjadi tempat tinggal manusia bisa jadi juga akan menjadi mala petaka. Angin yang tetamat kencang bisa mendatangkan musibah, air yang terlalu besar bisa mendatangkan musibah, tanah tidak stabil bisa mendatangkan musibah. Karena itu usaha preventif terhadap musibah adalah usaha bersama.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu. (Attaghabun: 11)
Tidak dapat dipungkiri bahwa segala musibah yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak Allah SWT. Dapatkah musibah dan bencana itu dapat ditunda kedatangannya. Bila kita kembalikan pada kehendak Allah SWT yang akan terjadi pada hamba-Nya. Didalam rukun iman yang keenam adalah iman kepada qadha dan qadar Allah SWT yang baik dan yang buruk. Taqdir Allah ada 2 macam yaitu takdir mubram dan muallaq, taqdir mubram yang memang sudah ditentukan batas waktu terjadinya sedangkan taqdir mualaq adalah segala yang akan terjadi pada diri manusia yang adapat diusahakan baik dan buruknya.
Kewajiban manusia sebagai khalifatullah/ sebagai wakilnya Allah di alam ini, manusia di beri tugas untuk menjaga, memelihara, melestarikan dan menggunakan segala sumber daya alam sebagai sarana untuk mewujudkan pengabdian amal ibadah kepada Allah SWT.
Para pakar dan pemerhati lingkungan hidup, mengatakan bahwa alam tempat manusia tinggal sudah rusak, dan kerusakan ini dikatakan oleh Allah SWT akibat dari ulah tangan manusia.
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Arrum: 41)

Bila kita perhatikan lingkungan sekitar kita, hutan dan gunung telah kehilangan tumbuhan pelindung, tidak adanya tumbuhan paku bumi yang dapat menyimpan air dan menahan banjir. Sampah berserakan ditempat saluran air, apalagi yang terjadi bila bukan kemudian menyebabkan tersumbatnya saluran air dan menimbulkan banjir. Banjir dan tanah longsor sesungguhnya menjadi musibah dan bencana yang tidak dikehendaki. Tetapi tanpa disadari sesungguhnya perilaku kebanyakan orang mengarah pada perbuatan menantang untuk mendatangkan musibah.
Karena itu banyaknya musibah di negeri ini, jelas mendatangkan bencana bagi kehidupan manusia akibat kehilangan harta, nyawa dan sumber penghidupan yang lain.
Karena itu dengan datangnya musibah itu marilah kita lakukan gerakan masal pertama dengan mengadakan penanaman/ reboisasi, kedua membudayakan hidup sehat yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya serta dengan memisahkan antara sampah yang organik dan yang anorganik, ketiga kita bangun untuk melaksanakan totalitas ibadah kepada Allah SWT. Setelah mengucapkan dua kalimah syahadat dan ikrar, kita wujudkan dengan pengabdian kepada Allah dengan selalu menegakkan shalat.
Ibadah shalat yang pada awalnya merupakan kewajiban kita tingkatkan menjadi keikhlasan. Dari shalat fardhu sehari semalam 5 waktu kita tegakkan pula dengan ibadah shalat sunnah. Sehingga kewajiban shalat yang pada awalnya merupakan tuntutan akhirnya menjadi kebutuhan hidup bagi setiap muslim sehingga ibadah shalat menjadi wujud syukur kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT.
Setelah shalat dapat ditegakkan dengan kesadaran menyusul dengan kewajiban membayar zakat, bila mempunyai penghasilan yang telah mencapai nishab dan khaul maka wajib dikeluarkan karena sesungguhnya sebagian kecil dari penghasilan setiap muslim terdapat hak bagi para fakir miskin. Untuk selanjutnya kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan dan ibadah haji.
Kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam rukun Islam dibangun mulai dari keluarga, antara bapak, ibu dan anak saling bergegas dalam melaksanakan syari’at Islam.
“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. Attahrim: 6)
Kita efektifkan waktu senja keluarga pukul 18.00-17.30 sebagai waktu bekumpul dan berkomunikasi seluruh anggota keluarga, tumbuhkan sifat asah asih dan asuhnya. Dengan mematikan tayangan TV dan radio, shalat maghrib berjama’ah, berdzikir, tadarus dan mengkaji Alquran, menuntut budi pekerti pada putra-putrinya, membahas problem keluarga, shalat Isya’ berjama’ah.
Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga kemudian memohon kepada Allah dengan permohonan:

"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al Furqon: 74)


بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايت والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هو السميع العليم.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ