2/08/2013

Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Sakit

APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA SAKIT
Sakit adalah suatu kondisi yang mesti ada pada diri manusia, dan sikap manusia dalam menghadapi suatu penyakit ada yang bersikap biasa-biasa saja, ada yang ketakutan dan ada yang sangat berhati-hati. Hal ini tergantung dari taraf pendidikan dan kondisi sosial ekonominya. Kondisi masyarakat pedesaan cenderung tak acuh terhadap suatau penyakit, misalnya flu, pilek, deman, sakit kepala, perut kembung baik yang mengenai dirinya sendiri maupun anak-anaknya dipandang sebagai hal yang biasa. Tetap bekerja dan melakukan aktifitas layaknya orang yang sehat dan tanpa disadari produktifitas kerjanya juga menurun, dan sakitnya tidak kunjung sembuh.
Penyakit-penyakit yang enteng ini memang tidak perlu ditakuti akan tetapi perlu diwaspadai, penyakit ini yang biasanya diobati dengan obat-obatan yang dijual bebas atau penyakit ini dibiarkan saja, namun dalam waktu tiga hari tidak menunjukkan perbaikan maka agar berobat ke Puskesmas atau dokter. Sebagaimana yang dikatakan oleh dr. Suprapto, S, PD, ketika saya berobat dan berkonsultasi tentang gangguan katup jantung yang menyebabkan jantung menjadi bocor, apakah penyebabnya? Dokter mengatakan bahwa penyakit tersebut ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah penyakit bawaan, dan kemungkinan yang kedua disebabkan oleh kuman yang menyertai sakit flu dan pilek. Hal ini terjadi ketika masih kecil sering sakit flu dan pilek namun tidak pernah diberi obat anti biotic, maka kuman-kuman tersebut akan terus berkembang dan menyebabkan rusaknya katup jantung. Demikian pula ketika kami berobat dan berkonsultasi di RSUP dokter Sardjito Jogjakarta, bahwa radang tenggorokan yang sering menyertai orang yang sedang sakit flu dan pilek juga bisa menjadi penyebab rusaknya katup jantung.
Dari kondisi tersebut akhirnya dapat menyadarkan kita bersama, bahwa penyakit-penyakit yang dipandang ringan dan seakan tidak mempengaruhi aktifitas kerja tetapi harus diperhatikan dan diobati. Kita semua tentu tidak menginginkan timbulnya penyakit yang berat yang disebabkan oleh penyaklit yang kecil dan ringan. Bisa dibayangkan ketika penyakit flu, pilek, radang yang bila ditangani sedini mungkin, diadakan pengobatan, mungkin hanya akan menghabiskan uang ribuan dan yang paling besar adalah puluhan ribu rupiah. Kita akan menjadi terkejut ketika penyakit yang ringan tetapi dibiarkan, kemudian menjadi penyebab rusaknya katup jantung dan pengobatannya bisa menghabiskan uang puluhan juta rupiah. Mengapa demikian, karena terjadi kerusakan pada organ tubuh, dimana jalan keluar satu-satunya adalah dengan diadakan bedah torak.
Hal ini benar saya rasakan ketika kecil, sering sakit flu dan pilek yang dibiarkan begitu saja, kesembuhan hanya menunggu waktu, tidak ada upaya untuk berobat atau dibawa ke Puskesmas atau ke dokter, maka inilah diantara yang menjadi penyebab katup jantung juga menjadi rusak. Mungkin diantara kita, bisa jadi diri sendiri atau saudaranya sedang menderita sakit, maka berbagai macam upaya dilakukan baik dengan pengobatan medis atau non medis. Kenyataan yang terjadi dari upaya tersebut ada yang segera membuahkan hasil, kemudian menjadi sembuh, ada yang sangat lama, bahkan kadang terjadi komplikasi, satu penyakit ditumpangi dengan penyakit yang lain, baik disebabkan oleh virus atau kuman. Karena kondisi tubuh lemah, daya tahan tubuh menurun sehingga penyakit yang satu belum sembuh muncul penyakit yang lain.
Kami pernah merasakan yang demikian, kesehatan kadang terasa baik kadang buruk, terutama batuk, pilek dan masuk angin yang tidak sembuh-sembuh, bahkan dalam hari-harinya harus minum obat, kadang harus kerokan, pijet urut, refleksi dan sebagainya. Selama tahun 2005 bila dikalkulasi antara sehat dan sakitnya bisa dikatakan 3 banding 1, bila sehat tiga hari sakitnya sehari, namun selalu berupaya untuk bekerja layaknya orang-orang yang sehat. Kejanggalan tetap terjadi, mengapa setiap hari setelah jam 11.00 siang badan terasa lemah, capek dan kurang bersemangat. Saya tanyakan pada teman kerja ternyata tidak. Kejanggalan yang demikian ini segera terjawab ketika pada bulan Desember saya dirujuk ke RSUP Dokter Sardjito Jogjakarta dan menjalani rawat inap selama 10 hari, berdasarkan hasil Ecokardiologi katup jantung memang rusak dan menyebabkan jantung menjadi bocor sehingga supley darah ke seluruh tubuh mengalami kekurangan, hal ini menyebabkan badan cepat lelah dan kurang semangat hidup.
Setelah kami diizinkan obat jalan, maka periksa dokter dilakukan sebulan sekali, hal ini saya lakukan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan nasehat dokter bahwa tidak boleh berhenti minum obat. Pada suatu saat ketika kami kontrol dan pemeriksaan dilakukan oleh dokter Nahar Taufiq SPJT. Beliau menyampaikan bahwa obat tidak akan menyembuhakan namun hanya membantu agar kerja jantung menjadi lebih baik. Bahkan kualitas hidup dari waktu kewaktu akan mengalami penurunan, maka untuk mengembalikan kualitas hidup dan kesempatan hidup jalan satu-satunya adalah dengan operasi. Hal ini disampaikan pula kepada istri dan kakak ipar yang sering menemani ketika kami control.
Edisi selanjutnya untuk memperoleh jawaban, apa yang harus dilakukan ketika sakit, masih panjang dan akan kami sampaikan tabel konisi kesehatan dalam skala waktu kesempatan hidup. ini saya peroleh dari dokter spesialis penyakit jantung RSUP dokter Sarjiti Yogyakarta