5/17/2013

Kisah Sang Permadani


Naiknya taraf hidup masyarakat dan meningkatnya kesadaran beragama bagi umat Islam, terutama yang berkaitan dengan pengadaan fasilitas tempat ibadah, berdampak pada usaha perbaikan yang mengarah pada keindahan masjid. Dahulu kala alas tempat sujud di masjid, langgar atau musholla cukuplah dengan menggunakan tikar yang dirajud dari bahan mendong, kemudian meningkat dengan tikar yang terbuat dari plastik, meningkat lagi dengan menggunakan karpet dan meningkat lagi menggunakan tikar permadani yang sudah terlukis seperti lembar sajadah yang bergandeng. Nyaris dengan tikar permadani ini jumlah jama’ah disuatu masjid dapat dihitung.

Namun benarkan, realistiskah, ketika barisan shalat nampak berlubang-lubang seperti orang berbaris mau upacara dengan posisi setengah lengan. Memang sudah dimaklumi dua sajadah untuk dua orang, namun hal yang mungkin dua sajadah untuk tiga orang, atau tiga sajadah untuk empat orang. Hal ini karena postur tubuh jama’ah yang kecil-kecil dibandingkan dengan orang Timur Tengah yang besar-besar, kemungkinan satu permadani pas untuk mereka. Ada jama’ah yang belum paham dengan etika menegakkan shalat berjama’ah, mereka cenderung untuk merenggangkan shaf shalat karena mereka berpedoman bahwa jama’ah telah disediakan tempat sendiri dari permadani.

Ketika iqamah dikumandangkang oleh muazin sebagai tanda untuk segera menegakkan shalat jama’ah. Jama’ahpun segera bangkit dan bergegas untuk memenuhi shaf-shaf yang telah disediakan, namun ternyata ada jama’ah yang memilih mundur dari shaf semula, ketika jama’ah yang lain merapatkan barisan. Dengan ucapan menggerutu “jangan mepet-mepet”, ternyata ketika diajak untuk merapatkan barisan dia milih mundur, dan ternyata dibarisan belakangpun demikian pula mundur lagi, mundur dan terus mundur akhirnya mendapat shaf paling belakang, tidak ada yang merapatkan shafnya.

Maka orang yang demikian ini tidak memperoleh keutamaan shalat di shaf depan, shaf merapatkan barisan dan meluruskannya. Malah bisa jadi tidak memperoleh kekhusukan dalam shalat. Karena bacaan shalat berganti dengan perasaan dongkol. Karena itu pembangunan fisik hendaknya diikuti dengan pengembangan mental spiritual. Dengan kata lain iman, ilmu dan amal hendaknya seimbang berjalan beriringan yang pada akhirnya akan tercipta keseimbangan hidup dan implementasi ajaran Islam secara kaffah. Hal ini karena:
• Iman tanpa amal tidak akan sempurna
• Iman tanpa ilmu akan menjadi pengekor, bisa jadi iman akan mudah tumbang.
• Ilmu tanpa iman akan sesat
• Ilmu tanpa amal adalah munafik
• Amal tanpa iman tidak akan diterima
• Amal tanpa ilmu akan parsial.

Karena itu sebagai pedoman hidup muslim peganglah sunnah rasul, yang akan dijamin hidup akan selamat, bahagia dunia dan akherat.


أَلَا تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا قَالَ يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الْأُوَلَ وَيَتَرَاصُّونَ فِي الصَّفِّ


“Tidakkah kalian berbaris sebagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya?” Maka kami berkata, ”Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya?” Beliau bersabda, “Mereka menyempurnakan shaf-shaf pertama dan mereka rapat dalam shaf.” (HR. Muslim)


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا فِي الصَّلَاةِ وَيَقُولُ اسْتَوُوا وَلَا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ لِيَلِنِي مِنْكُمْ أُولُو الْأَحْلَامِ وَالنُّهَى ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ



“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengusap pundak kami ketika akan shalat seraya bersabda, “Luruskanlah, dan jangan berselisih sehingga hati kalian bisa berselisih. Hendaklah yang tepat di belakangku adalah orang yang dewasa yang memiliki kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian, kemudian orang yang sesudah mereka, kemudian orang yang sesudah mereka.” (HR. Muslim)

سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ



“Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya meluruskan shaf termasuk kesempurnaan sholat”. (HR. Muslim)


كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَوِّي صُفُوْفَنَا حَتَّى كَأَنَّمَا يُسَوِّي بِهَا الْقِدَاحَ حَتَّى رَأَى أَنَّا قَدْ عَقَلْنَا عَنْهُ. ثُمَّ خَرَجَ يَوْمًا فَقَامَ حَتَّى كَادَ يُكَبِّرُ فَرَأَى رَجُلاً بَادِيًا صَدْرَهُ مِنَ الصَّفِّ فَقَالَ: عِبَادَ اللهِ ! لَتَسُوُّنَّ صُفُوْفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوْهِكُمْ



“Dulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam meluruskan shaf kami sehingga seakan beliau meluruskan anak panah (ketika diruncingkan,pen), sampai beliau menganggap kami telah memahaminya. Beliau pernah keluar pada suatu hari, lalu beliau berdiri sampai beliau hampir bertakbir, maka tiba-tiba beliau melihat seseorang yang membusungkan dadanya dari shaf. Maka beliau bersabda, “Wahai para hamba Allah, kalian akan benar-benar akan meluruskan shaf kalian atau Allah akan membuat wajah-wajah kalian berselisih.” (HR.Muslim)


أَقِيْمُوْا صُفُوْفَكُمْ وَتَرَاصُّوْا فَإِنِّي أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ


“Tegakkanlah shaf-shaf kalian dan rapatkan karena sesungguhnya aku bisa melihat kalian dari balik punggungku”. (HR. Bukhari )

Dengan pedoman dari hadits Rasulullah SAW itu semakin jelas bahwa merapatkan shaf dan juga meluruskan adalah merupakan keutamaan menegakkan shalat berjama’ah. Bahkan menurut Ustadz Abu Sangkan bahwa dengan menempelnya satu bahu dengan yang lain akan mengikat maknet, sehingga kekhusukan akan berpengaruh pada jama’ah sisi kanan dan kirinya.

5/15/2013

Do'a Ziarah Harkitnas


Untuk mengenang jasa, pengabdian, perjuangan dan dharma bhakti para pahlawan diselenggarakan ziarah para pahlawan. Ziarah ini biasanya secara formal diselenggarakan pada rangkaian kegiatan peringatan hari besar nasional. Untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2013 ini diselenggarakan ziarah ke makam para pahlawan, dengan teks do’a sebagai berikut:

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.



Ya Allah, Tuhan Yang Maha Rahim
Pada Hari Kebangkitan Nasional ke-105, sejenak kami mengenang para pahlawan dan syuhada’ bangsa kami. Pada detik-detik yang penuh hikmat ini kami berada pada pusara para pahlawan dan syuhada’ bangsa.

Kami berdo’a dan bermunajat kepada-Mu ya Allah akan curahan rahmat dan maghfirah-Mu, kepada para pahlawan dan syuhada’ yang gugur mendahului kami untuk memperoleh ridha dan ampunan disisi-Mu. Limpahkanlah pahala berlipat ganda atas pengabdian dan perjuangannya.

Ya Allah ya Tuhan kami.
Limpahkanlah taufiq dan hidayah-Mu, agar kami dapat menjadi pewaris yang mengemban amanat para pahlawan dan syuhada’ dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan demi kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa serta terwujudnya kesejahteraan bangsa Indonesia.

Ya Allah ya Tuhan kami.
Anugerahkanlah rahmat dan kasih sayang-Mu kepada para pemimpin bangsa dan Negara kami, agar mampu mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia sebagai negeri yang makmur, adil dan merata serta dilindungi oleh ampunan-Mu.

Ya Allah ya Tuhan kami.
Jadikanlah kami bangsa yang pandai bersyukur dan jauhkanlah bangsa ini dari sifat kufur terhadap nikmat dan anugerah-Mu.

Ya Allah Yang Maha Pelindung
Ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami, para pemimpin dan pahlawan kusuma bangsa kami. Muliakanlah ya Allah kedatangan mereka disisi-Mu, amin.

رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

5/14/2013

Do'a Harkitnas


Tahun 2013 adalah tahun politik, tahun dimana perkembangan situasi lebih didominasi oleh masalah politik disamping masalah ekonomi, sosial budaya dan keamanan. Akhir-akhir ini kita rasakan munculnya berbagai persoalan yang pada awalnya hanya merupakan masalah yang sangat sederhana, tapi kemudian berkembang menjadi permasalahan yang besar karena dipengaruhi oleh kepentingan politik, yang dampaknya menimbulkan perpecahan antar kelompok masyarakat.

Oleh karena itu untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa, kita ingatkan dengan jasa para pahlawan yang telah memperjuangkannya. Karena itu negara Indonesia menetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan puncak acara upacara bendera. Dan sebagai negara yang religius kegiatan upacara bendera ditutup dengan pembacaan doa, sebagaimana teks dibawah ini.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.


A’u zubillahi minasya-syaithanirrajim, bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, hamdan yuwafii ni’amahu wayukafi-u mazidah, ya Rabbana lakalhamdu kama yanbaghi lijalali wajhika wa’azimi shulthanik, Allahumma shalli wasallim ‘ala syayyidina Muhammadin wa’ala alihi wa-ash habihi ajma’in.


Ya Allah, ya Rahman ya Rahim, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu atas segala kenikmatan yang Engkau berikan sehingga pada pagi hari ini kami dapat mengikuti Upacara Bendera Hari Kebangkitan Nasional tahun 2013 dalam keadaan tenteram, damai dan sejahtara, semoga kegiatan ini Engkau catat sebagai amal ibadah kepada-Mu

Ya Allah, ya Maliku ya quddus, jadikanlah Upacara Bendera ini sebagai upaya memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa kami, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dapat terjaga keutuhannya.

Ya Allah ya Qadiru ya Azis, Engkaulah Engkau yang menciptakan bangsa kami dalam keanekaragaman perbedaan suku, bahasa agama dan adat istiadat, budaya dan seni. Tanamkanlah ya Allah, kesadaran pada diri kami, untuk saling menghormati, saling menghargai dan mengembangkan sikap toleransi. Kami sadar ya Allah keanekaragaman ini adalah aset bangsa Indonesia untuk menciptakan keindahan dan keserasian.

Karena itu ya Allah, tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar, sebagaimana jalannya orang-orang yang Engkau berikan kenikmatan dan bukan jalannya orang-orang yang Engkau hinakan. Karena itu hanya kepada-Mu kami memohon dan hanya kepada-Mu kami berserah diri.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, terangilah hati dan fikiran kami dengan nur hidayah-Mu, jauhkan kami dari segala bentuk kemaksiatan, adu-domba, fitnah, fanatisme golongan agar setiap langkah kami selalu berada dalam naungan ridha-Mu. Kami yakin ya Allah, tanpa petunjuk-Mu hamba-Mu akan menjadi golongan orang-orang yang tersesat.

Karena itu janganlah Engkau palingkan hati kami dari ketaatan setelah Engkau berikan petunjuk, teguhkanlah semangat juang kami dalam melanjutkan perjuangan para pendahulu kami.

Ya Allah ya Ghaffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.

 

رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


5/13/2013

Do'a Hari Kebangkitan Nasional


Tahun 2013 adalah tahun politik, tahun dimana perkembangan situasi lebih didominasi oleh masalah politik disamping masalah ekonomi, sosial budaya dan keamanan. Akhir-akhir ini kita rasakan munculnya berbagai persoalan yang pada awalnya hanya merupakan masalah yang sangat sederhana, tapi kemudian berkembang menjadi permasalahan yang besar karena dipengaruhi oleh kepentingan politik, yang dampaknya menimbulkan perpecahan antar kelompok masyarakat.
Oleh karena itu untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa, kita ingatkan dengan jasa para pahlawan yang telah memperjuangkannya. Karena itu negara Indonesia menetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan puncak acara upacara bendera. Dan sebagai negara yang religius kegiatan upacara bendera ditutup dengan pembacaan doa, sebagaimana teks dibawah ini.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.


Ya Allah, ya Rahman ya Rahim, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu atas segala kenikmatan yang Engkau berikan sehingga pada pagi hari ini kami dapat mengikuti Upacara Bendera Hari Kebangkitan Nasional tahun 2013 dalam keadaan tenteram, damai dan sejahtara, semoga kegiatan ini Engkau catat sebagai amal ibadah kepada-Mu

Ya Allah, ya Maliku ya quddus, jadikanlah Upacara Bendera ini sebagai upaya memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa kami, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dapat terjaga keutuhannya.

Ya Allah ya Qadiru ya Azis, Engkaulah Engkau yang menciptakan bangsa kami dalam keanekaragaman perbedaan suku, bahasa agama dan adat istiadat, budaya dan seni. Tanamkanlah ya Allah, kesadaran pada diri kami, untuk saling menghormati, saling menghargai dan mengembangkan sikap toleransi. Kami sadar ya Allah keanekaragaman ini adalah aset bangsa Indonesia untuk menciptakan keindahan dan keserasian.

Karena itu ya Allah, tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar, sebagaimana jalannya orang-orang yang Engkau berikan kenikmatan dan bukan jalannya orang-orang yang Engkau hinakan. Karena itu hanya kepada-Mu kami memohon dan hanya kepada-Mu kami berserah diri.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, terangilah hati dan fikiran kami dengan nur hidayah-Mu, jauhkan kami dari segala bentuk kemaksiatan, adu-domba, fitnah, fanatisme golongan agar setiap langkah kami selalu berada dalam naungan ridha-Mu. Kami yakin ya Allah, tanpa petunjuk-Mu hamba-Mu akan menjadi golongan orang-orang yang tersesat.

Karena itu janganlah Engkau palingkan hati kami dari ketaatan setelah Engkau berikan petunjuk, teguhkanlah semangat juang kami dalam melanjutkan perjuangan para pendahulu kami.

Ya Allah ya Ghaffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.


رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


5/11/2013

Keistimewaan Bulan Rajab


Pada bulan Rajab ini kita diingatkan dengan peristiwa Isra' Mi'raj, dimana dalam peristiwa itu nabi menerima langsung perintah untuk melaksanakan shalat 5 waktu sehari-semalam 5 waktu. Shalat ini mempunyai peranan yang penting bagi setiap muslim, sebagaimana sabda Rasul:

الصلاة عمادالدين فمن اقامها فقد اقام الدين ومن تركها فقد هدم الدين (رواه البيهقى

" Shalat lima waktu itu adalah dasarnya agama, barangsiapa yang menegakkan salat maka baginya menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat maka baginya telah merobohkan agama"(Hr. Baihaqi)

Disamping itu shalat adalah menjadi sebab bagi baik-buruknya perilaku manusia, shalat dapat membentuk karakter seseorang:

واقم الصلوة ان الصلوة تنهى عن الفحشاء والمنكر

" Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar"

أي العمل احب الى الله يا رسول الله؟ الصلا ة على وقتها (رواه البخارى

" Ya Rasul, amal apa yang paling dicintai Allah, rasul menjawab, Shalat pada waktunya "(HR. Buchari)

Disamping itu, ibadah shalat yang akan dihisab terlebih dahulu oleh Allah:

اول ما يحا سب به العبد يوم القيامة الصلا ة. فان صلحت فصلح سائرعمله وان فسدت ففسد سائر عمله


" Amal yang pertama kali akan dihisab oleh Allah adalah amal shalat, apabila shalatnya baik, maka semua amalnya akan dihitung baik, tetapi bila shalatnya tidak baik maka semua amalnya juga dihitung tidak baik".


Bulan Rajab mempunyai keistimewaan sebagai berikut:
1. Pada bulan itu Allah menjadikan langit dan bumi:

ان عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا فىكتب الله يوم خلق السموات والارض منها اربعة حرم (التوبه: 36

" Sesungguhnya hitungan bulan disisi Allah itu ada 12 bulan, dan dalam ketetapannya menciptakan langit dan bumi, diantaranya 4 bulan haram ".

Empat bulan Haram itu adalah bulan Zulkaedah, bulan Zulhijjah, bulan Muharram lan bulan Rajab, jadi bulan Rajab adalah salah satu diantara bulan haram itu.

2. Wulan Rajab adalah bulan kebebasan beribadah bagi umat Islam didekat Ka'batullah. Karena sudah manjadi tradisi bangsa Arab bahwa mereka membuka pintu Ka'bah itu hanya pada hari Senin dan Kamis. Tetapi pada bulan Rajab ini bangsa Arab memberi kebebasan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah didekat Ka'bah, karena selama satu bulan pintu Ka'bah dibuka.

3. Umat Islam akan menikmati rasanya bengawan Rajab, sabda Rasul:

ان فى الجنة نهرا يقال له رجب اشد بياضا من اللبن واحلى من العسل من صام يوما من رجب سقاه الله من ذالك النهر (رواه ابوليث

" Sesunguhnya di dalam surga itu ada sebuah bengawan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab, maka besok Allah akan memberikan minuman dari air bengawan itu. (HR. Abu Laits").

4. Pada bulan Rajab Allah menunjukkkan kasih sayangnya kepada hambanya, sebab pada bulan Rajab itu nabi diperintahkan untuk menjalankan shalat dalam sehari semalam 50 waktu. Tetapi karena mengingat diutusnya manusia itu sebagai khalifah dan 'abdullah, jadi keduanya harus berjalan seimbang. Kalau setiap muslim diwajibklan untuk menjalankan shalat itu 50 waktu maka tugas manusia sebagai khalifah niscaya tidak akan terlaksana, karena baru saja selesai menjalankan shalat harus shalat lagi. Akhirnya tugas manusia itu akan mengalami ketimpangan.

5. Dengan kewajiban menjalankan shalat itu maka setiap muslim akan merasakan mi'raj. Karena shalat adalah mi'rajnya bagi setiap muslim. Ketika shalat setiap muslim akan merasakan berhubungan dengan Allah, sebab shalat yang dilakukan dengan sempurnya (terpenuhi syarat dan rukunya) maka akan memunculkan sikap bahwa manusia akan merasa selalu diawasi, dilindungi, dijaga oleh Allah.

Maka kesepatan bagi kita untuk meramaikan bulan Rajab dengan berbagai macam aktifitas, menggiatkan kembali majlis ta'lim sebagai sarana membangkitkan syi'ar Islam, kita ramaikan masjid dengan shalat berjama'ah, melaksanakan i'tikaf, melaksankana peringatan Hari Besar Islam, serta masih banyak kegiatan yang positif lainnya. Khusus bagi para pelajar dan generasi muda pada umumnya, mereka hendaknya waspada karena mereka sedang diserang dengan berbagai macam informasi dan hiburan, beraneka macam tontonan ditelevisi, baik itu sinetron, film, kesenian, dan media internet yang diibaratkan seperti pisau bermata dua, ada sisi positif dan negatif, bila mengakses yang positif maka akan berdampak baik namun bila yang diakses hal-hal yang negatif maka akan berdampak negatif.

Sesungguhnya hingar-bingar kehidupan dunia kadang bisa melupakan kehidupan akherat, sebagai indikatornya banyak orang yang melalaikan shalat. Ingatlah bahwa shalat adalah fondasi, kewajiban pokok sebagi hamba Allah, maka ketika kewajiban pokok dilalaikan akan berdampak melalaikan terhadap kewaajiban yang lain. Maka berupayalah untuk senantiasa menegakkan shalat dimanapun berada, kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun.

Sebagai pendidik, pengasuh, orang tua hendaknya selalu ingat dengan pesan rasul:

كل مولوديولد على الفطره فأبواه يهودانه اويبصرانه اويمجسانه

" Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah, sehingga kedua orang tuanya yang menjadikan dirinya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi"

Keutamaan bulan Rajab hendaknya dapat direalisasikan, karena setelah memasuki bulan Rajab, satu bulan lagi akan memasuki bulan Ramadhan, sehingga dengan persiapan lebih awal memasuki bulan rahmat dan ampunan dari Allah benar-benar mempunyai makna ibadah yang besar.

5/10/2013

Do'a Penilaian Lomba Kearsipan


Arsip adalah bekas atau hasil suatu kegiatan yang telah dilakukan, baik kegiatan itu adalah suatu keberhasilan atau keberhasilan yang masih tertunda. Arsip perlu ditata, diklasifikasikan, diinventarisir dan dirapikan. Hal ini dimaksudkan bila suatu saat diperlukan untuk pembuktian suati kejadian maka arsip dapat dibuka kembali dan menjadi bukti yang otentik. Belum lama ini diselenggarakan lomba penilaian kearsipan, karena itu menjadi kegiatan ceremonial maka ditutup dengan pembacaan do'a, sebagimana teks dibawah ini:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَللَّهُمَّ أَخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَأَكْرِمْنَا بِنُوْرِ الْفَهْمِ, وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَةِ الْعِلْمِ وَسَهِّلْ لَناَ أَبْوَابَ فَضْلِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.


Ya Allah, ya Rahman ya Rahim, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Disebagian dari kenikmatan yang Engkau berikan sehingga kami dapat mengikuti kegiatan penilaian lomba kearsipan tingkat provinsi Jawa Tengah tahun 2013, dalam keadaan tenteram, damai dan sejahtara.

Ya Allah, ya Qadiru ya Azis, Engkaulah penentu dari segala yang ada di alam ini, dan Engkau Maha Kuasa, tiada sekutu bagi-Mu. Engkau telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Jadikanlah penilaian lomba kearsipan ini sebagai langkah kami, untuk membangun diri menuju kehidupan yang tertib dan istiqomah, disiplin didalam mengabdikan hidup kami, untuk turun membangun bangsa dan negara menuju tatanan kehidupan yang sejahtera lahir dan batin dalam ridha-Mu.

Ya Allah, jauhkanlah kami dari segala sikap berbangga diri atas prestasi yang kami raih, dan jauhkanlah pula sikap bermurung diri karena prestasi yang tertunda. Hanya kepada-Mulah kami memohon dan hanya kepada-Mu kami berserah diri.
Ya Allah janganlah Engkau bebankan kepada kami, beban berat sehingga kami tidak kuat memikulnya. Berilah petunjuk kepada kami, mudahkanlah urusan kami, Berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana orang-orang yang Engkau berikan kenikmatan.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, terangilah hati dan fikiran kami dengan nur hidayah-Mu, agar setiap langkah kami selalu berada dalam naungan ridha-Mu.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ


"Ya Tuhan kami terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.


ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

5/09/2013

Do'a Penutupan TMMD


Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) adalah merupakan salah satu wujud bakti TNI kepada bangsa dan negara. Karena mereka berasal dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat. Bhakti TNI kepada rakyat diwujudkan dalam wujud kemanunggalan TNI kepada rakyat untuk melaksanakan pembangunan di desa. Kegiatan ini bisanya ditutup dengan kegiatan upacara dan ditutup dengan pembacaan do’a. Berikut contoh teks do’anya:

الحمد لله رب العلمين حمدا يوافى نعمه ويكافئ مزيده ياربنا لك الحمد ولك الشكر كما ينبغى لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين


Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu atas segala nikmat dan karunia-Mu, sehingga pada pagi hari ini kami dapat mengikuti Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa Sengkuyung  dalam keadaan aman dan sejahtera. Karena itu sembah sujud kami haturkan kehadirat-MU, karena tiada Tuhan yang berhak menerima pujian kecuali Engkau.

Ya Allah Tuhan yang Maha Kuasa, Engkau telah memperkenankan TNI manunggal dengan rakyat, kembali ke desa, membangun bersama rakyat untuk kepentingan masyarakat, tanamkanlah jiwa dan semangat rakyat untuk membangun bagi kepentingan masyarakat, tanamkanlah pula tradisi untuk melestarikan bhakti para TNI pada masyarakat. Sungguh segala kekuasaan ada pada genggaman-Mu, karena itu hanya kepada-Mu kami memohon dan hanya kepada-Mu kami memuji.

Ya Allah, Tuhan ya qodir, Engkau Maha Kuasa menjadikan sesuatu dari tiada menjadi ada, yang buruk menjadi baik, suatu yang baik menjadi buruk, Engkau berkuasa menghancurkan segala yang ada. Kami berlindung pada-Mu ya Allah, berilah kami ampunan. Curahkanlah rahmat kepada kami, sebagaimana rahmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepada orang-orang sebelum kami, agar kami terhindar dari segala mara bahaya dan bencana.

Ya Allah jadikanlah setiap musibah yang menimpa kami dan saudara-saudara kami, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kepada-Mu. Kami yakin ya Allah segala yang Engkau ciptakan tidak akan sia-sia, karena itu di balik musibah ada hikmahnya, karena itu jadikanlah kesabaran sebagai nafas hidup kami. Agar jiwa dan hati kami selalu terpaut kepada-Mu.

Ya Allah ya ghaffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, dosa para pemimpin kami, muliakanlah ya Allah kedatangan mereka disisi-Mu, amin.

ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار, وصل الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم والحمدلله رب العالمين.

5/07/2013

Ukuran papan nama masjid


Masjid adalah bangunan monumental, simbol kebanggaan bagi umat Islam. Pada asal katanya masjid adalah tempat untuk bersujud, namun mengacu pada kehidupan Rasulllah SAW fungsi masjid dikembangkan sebagai:

1. Tempat bersujud mendekatkan diri kepada Allah,
2. Tempat beri’tikaf, membersihkan diri, menggembleng batin sehingga terjaga keseimbangan dan keutuhan kepribadiannya,
3. Tempat bermusyawarah kaum muslimin memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat,
4. Tempat kaum muslimin berkonsultasi, menyampaikan permasalahan dan meminta bantuan pertolongan,
5. Tempat membina keutuhan jama’ah, mewujudkan gotong royong dan kesejahteraan jama’ah.
6. Tempat meningkatkan kecerdasan umat melalui majlis ta’lim, pendidikan dan pengajaran.
7. Tempat pembinaan dan pengembangan kader pimpinan umat,
8. Tempat melakukan pengaturan dan pengawasan keagamaan umat; dan
9. Tempat mengumpulkan, menyimpan dan mentasarrufkan dana amanah umat.
10. Penampungan korban mushibah
11. Penyampaian informasi ke lingkungan

Fungsi masjid yang demikian banyak, namun kadangkala masjid tidak dikenal oleh masyarakat, karena masjid tidak mempunyai nama, atau namanya disimpan atau sekedar ditulis ditembok atau hanya sekedar nama, demikian pula belum adanya petunjuk arah ke masjid. Karena itu agar masjid dikenal maka ada pedoman untuk pembuatan papan nama masjid dengan ukuran 120 cm x 80 cm atau 150 cm x 90 cm.

Masjid sebagai Islamic center sehingga banyak kegiatan yang diselenggarakan di masjid atau masjid sebagai sekretariatnya sehingga papan nama menjadi banyak, sebagaimana gambar di bawah ini:


Masjid yang besar dengan halaman yang luas tidak hanya sekedar dibuatkan dengan papan nama dengan ukuran tersebut diatas, namun bisa lebih besar sebagaimana gambar di bawah ini.

5/06/2013

Refleksi Kehidupan


Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya. Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya.Namun ia juga tidak bisa memaksa. Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya.

Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi namun ia berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan sepenuh hati.
Sang mandor hanya tersenyum dan berkata, "Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada."

Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya,
ia begitu malas-malasan
ia asal-asalan membuat rangka bangunan
ia malas mencari bahan yang berkualitas
ia gunakan bahan-bahan berkualitas rendah.

sayang sekali...!

ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya.
saat rumah itu selesai.
sang mandor datang untuk memeriksa
saat sang mandor memegang daun pintu depan,
Ia berbalik dan berkata,

"Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!"

 

Betapa terkejutnya si tukang kayu.
ia sangat menyesal.
kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya,
ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
sekarang akibatnya,
ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

inilah refleksi hidup kita 

Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini.
Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan Anda.
Setiap kali Anda memalu paku, memasang rangka, memasang keramik,
lakukanlah dengan segenap hati dan bijaksana!
Sebab kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu.
Masa depanmu adalalah hasil dari keputusanmu saat ini.

5/04/2013

Unsur Penilaian Lomba K3 Masjid


Masjid merupakan bangunan monumental bagi umat Islam yang dibangun banyak menyita perhatian bahkan dengan mengerahkan segala daya upaya.Sehingga untuk mewujudkan bangunan yang megah dilakukan penggalian dana baik dengan swadaya,memohon bantuan pemerintah,swasta atau dengan bantuan dari luar negeri. Agar segala daya upaya itu tidak menjadi pekerjaan yang sia-sia karena setelah bangunan masjid jadi, tidak lagi dijaga dan diperihara. Sehingga kadang ada masjid yang jorok, kotor ,dan kumuh
Karena itu untuk memacu terhadap kegiatan pengeloaan masjid perlu diselenggarakan lomba K3 masjid,berikut saya sampaikan unsur-unsur penilaian:



I. BIDANG IDAROH

A ASPEK ADMINISTRASI


NO INDIKATOR
1 Papan Nama Masjid
2 Papan Struktur Organisasi Ta'mir Masjid
3 Papan Jadwal Khatib dan Imam
4 Papan Kas Keuangan Masjid
5 Papan Informasi / Kegiatan Masjid
6 Buku Agenda Surat Masuk
7 Buku Agenda Surat Keluar
8 Buku Kas Umum dan Buku bantu Kas
9 Buku Inventaris Masjid
10 Buku Data Jamaah
11 Buku Laporan Kegiatan-Kegiatan Masjid
12 Buku Notulen Rapat
13 Buku Tamu
14 Stempel Masjid
15 Buku Jurnal Khutbah
JUMLAH NILAI


B.ASPEK ORGANISASI DAN PENDUKUNG (Bidang Idaroh)


NO INDIKATOR
1 Program Kerja Kemasjidan
2 Rincian Tugas ( Job Discription ) Ta'mir
3 AD dan ART Kepengurusan Masjid
4 Intensitas Rapat Ta'mir
5 Proses Pengangkatan Ta'mir
6 Remaja Masjid
7 Majlis Ta'lim
8 Taman Pendidikan Al Qur'an
9 Madrasah Diniyah
10 Lembaga Amil Zakat
11 Perpustakaan Masjid
12 Bukti Kepemilikan Tanah/ Sertifikat Tanah
13 IMB ( Izin Mendirikan Bangunan )
14 Jadwal Waktu Sholat Abadi
15 Serifikat Arah Kiblat

JUMLAH NILAI

II. BIDANG IMAROH

A ASPEK PERIBADATAN


NO INDIKATOR
1 Jama'ah Sholat Rawatib
2 Jama'ah Sholat Jum'at
3 Jama'ah Sholat Tarawih
4 Jama'ah Sholat Ied
5 Pelaksanaan Sholat Gerhana
6 Adzan dan Iqomah Lima waktu Sholat
7 Kegiatan Dzikir dan Doa
8 Kegiatan Majlis Ta'lim tiap bulan
9 Kegiatan Tadarrus Al Qur'an
10 Kegiatan Kuliyah Subuh
11 Peringatan Isro' Mi'roj
12 Peringatan Maulid Nabi
13 Peringatan Nuzulul Qur'an
14 Paket kegiatan Bulan Muharram
15 Merawat Jenazah
JUMLAH NILAI

B ASPEK KEGIATAN PENDUKUNG (Bidang Imaroh)


NO INDIKATOR
1 Bimbingan Seni & Budaya Islam
2 Penyelenggaraan TPQ / Madrasah Diniyah
3 Pelayanan Perpustakaan
4 Pelayanan Kesehatan / Poliklinik
5 Kegiatan Remaja Masjid
6 Majalah Dinding & Penerbitan Buletin
7 Pengelolaan Zakat Infaq Shodaqoh
8 Pengelolaan Qurban
9 Kegiatan Santunan Yatim Piatu
10 Kegiatan Khitanan Massal
11 Koperasi

JUMLAH NILAI










III. BIDANG RIAYAH
A ASPEK FISIK BANGUNAN

NO INDIKATOR
1 Arsitek dan Desain Bangunan
2 Ruang Utama
3 Mihrab / Pengimaman
4 Mimbar Khutbah
5 Kantor Masjid
6 Ruang Perpustakaan
7 Ruang TPQ / Madin
8 Ruang Poliklinik
9 Tempat Wudlu
10 WC / Kamar Mandi
11 Drainase / Saluran Pembuangan air Limbah
12 Gudang
13 Tempat Parkir
14 Halaman Masjid
JUMLAH NILAI

B ASPEK PERALATAN (Bidang Riayah)

NO INDIKATOR
1 Sound System
2 Penerangan / Listrik
3 Ketersediaan Air Bersih
4 Karpet / Tikar
5 Rak Buku Perpustakaan
6 Almari tempat Mukena
7 Rak Sepatu / Sandal
8 Kotak Amal
9 Bedug
10 Perlengkapan Kematian
11 Jadwal kebersihan/ petugas kebersihan
12 Alat Kebersihan
JUMLAH NILAI

C ASPEK KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN (Bidang Riayah)

NO INDIKATOR
1 Kebersihan Masjid dan Lingkungan Masjid
2 Kebersihan Perlengkapan Sholat, karpet , tikar dll
3 Kerapian Sarana Prasarana
4 Kondisi Cat Masjid
5 Kebersihan Tempat Wudlu
6 Kebersihan WC / Kamar Mandi
7 Pagar Masjid
8 Kebersihan Halaman
9 Penghijauan / Taman Masjid
JUMLAH NILAI

5/03/2013

Kejamnya Waktu Subuh


Saya yakin di antara kita sudah mengetahui keistimewaan waktu Subuh. Saat ini atau hari ini ada baiknya kita melihat waktu Subuh dengan kacamata yang lain, yaitu dari bahaya waktu Subuh bila kita tidak dapat memanfaatkannya.
Allah bersumpah dalam Al Fajr : “Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.
Ada apa dibalik waktu Subuh? Mengapa Allah bersumpah demi waktu Subuh? Mengapa harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?
Ya, ternyata waktu Subuh benar-benar sangat berbahaya!

Waktu Subuh lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api. Waktu Subuh lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Waktu Subuh lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Jika ada sekawanan perampok menyatroni rumah anda, dan mengambil paksa semua barang anda. Emas dan semua perhiasan di gondolnya. Uang cash puluhan juta diambilnya. Mobil yang belum lunas juga digasaknya. Bagaimana rasa pedih hati anda menerima kenyataan ini?
Ketahuilah, bahwa waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Karena jika anda tertindas sang waktu Subuh sampai melalaikan shalat fajar, maka anda akan menderita kerugian lebih besar dari sekedar uang, perhiasan, laptop dan mobil.
Anda kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya” (HR Muslim).

Waktu Subuh juga lebih menyengsarakan dari sekedar kemiskinan dunia. Karena bagi orang-orang yang tergilas waktu Subuh hingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja pahala shalatnya. “…dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan shalat semalam suntuk” (HR Muslim).
Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Fantastis! Shalat selama sepuluh jam, atau kurang lebih 150 kali shalat! Betapa agung fadhilah shalat Subuh berjamaah ini. Betapa malangnya orang yang tergilas waktu Subuh, orang-orang yang mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.

Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian? Tahukah anda bahwa nabi menyetarakan dengan orang munafik bagi yang tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah?
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
Orang yang tergerus waktu Subuh hingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah adalah orang yang dalam keadaan bahaya, karena disetarakan dengan orang munafik. Padahal, ancaman bagi orang munafik adalah neraka Jahannam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam” (An Nisa:140). Bukankah Jahannam lebih berbahaya dari sekedar kobaran api yang disiram bensin?

Nah, agar tidak merasakan tindasan waktu Subuh yang lebih kejam dari perampokan, agar tidak terkena gilasan waktu Subuh yang lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan agar tidak tertelan gerusan waktu Subuh yang lebih berbahaya dari kobaran api, maka: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh” (Al Falaq:1). Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah (shalat fajar) dan shalat berjamaah di masjid.

5/02/2013

Keuntungan Orang Bertaqwa


Taqwa adalah suatu kata yang mudah untuk diucapakan, namun untuk merealisasikan butuh perjuangan guna mewujudkan hakekat taqwa. Banyak sekali ayat-ayat di dalam Alquran yang memerintahkan kepada umat manusia untuk bertaqwa dan lebih khusus bagi orang yang beriman. Agama Islam mengajarkan bahwa semua ibadah dan semua kebaikan yang di perintahkan Allah adalah untuk mencapai kualitas taqwa. Melalui firmannya Allah SWT memberikan beberapa indikasi untuk mengukur kualitas ketaqwaan seseorang:

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di awaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”. (Ali Imran: 134)

Dalam ayat tersebut Allah SWT menerangkan tentang ciri-ciri orang bertaqwa:
1. Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang-maupun sempit. Jangankan diwaktu sempit atau masa kekurangan, terkadang ketika dalam kondisi berkecukupanpun belum bisa terketuk hatinya untuk menafkahkan hartanya kepada orang-orang yang tidak mampu. Karena itu ingatlah bahwa sesungguhnya penderitaan, kekurangan, lapar, haus dan dahaga adalah sudah menjadi hidangan setiap saat. Karena itu menjadi perilaku yang terpuji ketika didalam masa sulit, sempit dan kekurangan masih terpanggil hatinya untuk mendermakan hartanya.
2. Orang yang menahan amarahnya, yakni mampu mengendalikan diri di saat marah. Jika belum mampu mengendalikan diri di saat marah berarti ibadah puasa kita belum berhasil. Jika mampu mengendalikan diri saat marah berarti telah memiliki sifat sabar. Yakni sabar ketika serba kekurangan dalam hal rizki, sabar ketika menghadapi musibah dan sabar ketika menegakkan kebenaran.
3. Mampu memaafkan kesalah orang lain, baik diminta maupun tidak diminta. Tidak ada rasa dendam terhadap orang lain.
4. Senantiasa ingat kepada Allah (zikrullah). Setelah hatinya tergetar ingat kepada Allah, lisannya tergerak untuk mengucapkan kalimat Allah, selanjutnya hatinya akan menuntun pada perilaku, amal-ibadah selaras dengan perintah Allah.

Taqwa memiliki makna menjaga dan memelihara diri dari siksa dan murka Allah dengan jalan melaksanakan perintah-perintah Allah, taat kepadanya, menjauhi larangan serta perbuatan maksiat. Rasa takut, ketaatan, tunduk, pasrah, cinta, malu terhadap Allah, semuanya adalah merupakan cerminan keberadaan taqwa pada seseorang. Sebenarnya taqwa adalah bila hati seseorang disinari oleh rasa kesadaran yang tinggi untuk beribadah kepada Allah SWT.

Keimanan akan membawa menusia kepada bersih hatinya, tenang jiwanya, lemah lembut bicaranya, sabar hidupnya, pemaaf dan berbaik sangka. Allah tidak akan membiarkan kepada hambanya yang beriman dan berbakti kepadanya. Ia tidak akan membiarkan hambanya yang shalih terombang-ambing dalam kehancuran, asalkan ia tetap memelihara ketaqwaan.
“Barang siapa yang betaqwa dan mengadakan perbaikan, maka tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (QS. Al A’raf: 35)

Allah menjanjikan keberuntungan bagi mereka yang bertaqwa:
1. Datangnya berbagai keberkahan hidup, yakni segala sesuatu yang membuat pemiliknya mendapatkan manfaat dan kebahagiaan, meski secara fisik kelihatan sedikit dan kecil.

“Jika sekiranya penduduk negari-negeri beriman dan bertaqwa pasti Kami (Allah) akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami azab mereka disebabkan perbuatannya”. (QS. Al A’rof: 96)

2. Mendapatkan jalan keluar (makhraj). Seorang yang bertaqwa betapapun sulit dan peliknya persoalan, ia tetap tenang dan yakin kepada pertolongan Allah. Seperti yang dilakukan Musa ketika berada ditepi Laut Merah ketika di kejar oleh Firaun beserta bala tentaranya.
3. Dampak lain dari taqwa adalah anugrah Allah dengan memudahkan segala urusan-urusan yang di jalaninya serta dilimpahkan rizki dari segala penjuru yang sama sekali tidak pernah di duga.

“Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tak di sangka-sangkanya. Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia mencukupi segala kperluannya”. (QS. Attalaq: 2-3)
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadaikan baginya kemudahan dalam urusannya”. (Atthalaq: 4).

Itulah gambaran predikat yang disandang oleh hamba Allah ketika hidup di dunia, dan diakherat kelak Allah akan melipatgandakan dari amal yang telah dilakukan,dihapus segala dosa sehingga akan memperoleh kenikmatan Surgawi, kenikmatan yang belum pernah disaksikan dan belum pernah di rasaka didunia ini. Marilah ketaqwaan itu kita kejar, kita pertahankan dan kita tingkatkan, agar kita menjadi hamba Allah yang merasa selalu dekat kepada Allah dan ingat kepada Allah. Sehingga kehidpan di dunia ini akan merasa tentram damai dan sejahtera dengan mendapat ampunan Allah SWT.

5/01/2013

Agama kang Jejeg


Negari Indonesia sak punika wonten 6 agamai ingkang dipun akui midherek hukum ing negari Indonesia, Inggih punika agami, Islam, Kristen, Katholik, Hindhu, Budha, Konghucu. Sedaya agami punika sampun dipun sempunakaken kanthi agami Islam inggih syari’atipun nabi Muhammad SAW. Saterasipun kangge nindakaken dakwah Islam amar makruf nahi munkar, tumunten tuwuh mapinten-pinten organisasi Islam ingkang gadhahi konsep idiologi ingkang sami.


الحمدلله الذى يهدى من يشاء الى صراط مستقيم نحمده سبحانه وهو البرالرحيم, اشهد ان لا اله الاالله الملك الحق المبين واشهد ان محمدا عبده ورسوله الصادق الوعد الامين, اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين اما بعد: فياايهالمسلمون الكرام اوصيكم واياى بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah,
Manungsa punika salah satunggalipun makhlukipun Gusti Allah ingkang dipun dadosaken kanthi wujud ingkang paling sempurna, “laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwim”. Kanthi punika manungsa dipun paringi akal, qalbun lan nafsu. Kanthi punika kangge ngurus wontenipun alam punika manungsa betahaken aturan. Sahingga wonten ing negari Indonesia sak punika wonten 6 agamai ingkang dipun akui midherek hukum ing negari Indonesia, Inggih punika agami, Islam, Kristen, Katholik, Hindhu, Budha, Konghucu.

Sedaya agami punika sampun dipun sempunakaken kanthi agami Islam inggih syari’atipun nabi Muhammad SAW. Saterasipun kangge nindakaken dakwah Islam amar makruf nahi munkar, tumunten tuwuh mapinten-pinten organisasi Islam ingkang gadhahi konsep idiologi ingkang sami. Ananging kejawi organisasi Islam ugi wonten organisasi ingkang rumaos organisasi Islam ananging gadhahi konsep idiologi ingkang mlenceng saking dasar hukumipun Islam. Piyambakipun gadhahi keyakinan wonten nabi malih saksampunipun nabi Muhammmad SAW.
Kanthi punika mangga kita gatosaken pangendikanipun Allah SWT QS. Al Ahzab: 40
“ Muhammad iku babar pisan dudu bapak saking wong lanang ing antarane sira, ananging dheweke Rasulullah lan penutupe para nabi. Lan satuhune Allah Maha Pirsa marang sekabehane”.

Ayat punika nedahaken dhateng kita bilih sasampunipun nabi Muhammad sampun boten wonten nabi lan ugi sampun boten wonten wahyu lan kitab suci. Kejawi saking punika Gusti Allah ugi sampun ngendika bilih agami Islam punika sampun sempurna, kasebat wonten ing dalem Alquran surat Al Maidah: 3
“Ing dina iku Ingsun sempurnakake kanggo sira agamanira, lan Ingsun cukupake kanggo sira nikmat Ingsun, lan wus Ingsun ridhai Islam iku dadi agamanira”.

Ayat punika dipun wahyukaken dhateng nabi Muhammad nalika piyambakipun nindakaken haji wada’ utawi haji perpisahan. Tumunten sasampunipun Rasulullah nampi wahyu punika dipun aturaken dhateng para umatipun, lan boten dangu malih Rasulullah SAW seda.
Saking kedadosan punika paring iktibar dhateng kita sedaya bilih sempurnanipun tiyang Islam inggih punika ingkang sampun saget nindakaken ibadah haji tentunipun ingkang sampun mampu. Kaping kalih Allah SWT paring wahyu ingkang ngendikakaken bilih ing dinten punika Allah sampun nyempurnanken agama Islam. Kaping tiga kanthi tansah ngugemi Alquran lan hadisipun Rasulullah SAW Allah badhe nyekapi sedaya kabetahanipun para manungsa. Kaping sekawan Allah SWT sampun paring ridha bilih Islam dados agami kita.

Kanthi punika ikhtilafipun, umat mangga kita sikapi kanthi dewasa, jalaran bedanipun pemikiran punika minangka rahmat saking ngarsa dalem Allah kejawi bedanipun keyakinan ing salebetipun agami punika kedah kita konduraken dhateng Alquran lan hadisipun Rasulullah SAW.
Pemerintah Indonesia sampun paring piugeran kangge mujudaken rukunipun umat beragama, ingkang kawastanan tri kerukunan umat beragama: sepindah rukun kalian tiyang Islam, kaping kalih rukun kalian umat sasanesipun Islam, kaping tiga rukun antawis umat beragama kalian pemerintah, utawi antawis ulama’ lan umaro’.

Insya-Allah kanthi ngugemi syari’at agami Islam kanthi sak sae-saenipun, lan ugi ngugemi syariat agami Islam kanthi paripurna badhe nuwuhaken pribadi muslim ingkang migunani dhateng tiyang sanes. “khairun naas anfa’ahum linnas”.
Kangge mujudaken rukunipun sesami tiyang Islam mangga kita tingkataken keilmuan lan amaliyah, kita kembangaken sikap saling asah-asih lan asuh, mong tinemong, wasiat-winasiyatan kanthi tujuan pados ridhanipun Gusti Allah. Jalaran ibadah kanthi ikhlas badhe pikantuk ridhanipun Gusti Allah, kanthi ridhanipun Gusti Allah kita badhe tansah eling dhateng Gusti Allah lan kita badhe tansah rumaos caket dhateng Allah.
Menawi kita tansah eling lan rumaos caket dhateng Gusti Allah punapa ingkang kita khawatiraken salebetipun gesang ing alam dunya punika, punapa ingkang kita kersakaken salebetipun kita gesang ing alam dunya punika, kejawi dhateng Gusti Allah kita manuwun, jalaran namung Allah zat ingkang Maha Kuwaos, Welas Asih lan boten pilih kasih.


بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هوالسميع العليم.





الخطبة الثانية

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.