2/19/2013

Gaya Hidup Sehat Wujudkan Sehat Jasmani dan Rohani


Gaya Hidup Sehat Wujudkan Sehat Jasmani dan Rohani
Gaya hidup sehat yang dalam bahasa popular disebut the health life style, dapat menciptakan kondisi yang sehat jasmani dan rohani. Kesehatan yang paripurna ini dapat tercipta bila dalam hidup ini selalu dapat menciptakan keseimbangan " Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (Alquran surat Al Qashahs ayat 77)
Bagaimanakan cara menjaga keseimbangan hidup ini:
1. Menjaga kondisi waktu, didalam Alquran surat Al' Asr ayat 1-3 Allah SWT telah mewartakan:
" Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".
Semua manusia diberikan waktu yang sama, yaitu dalam sehari semalam sebanyak 24 jam, bagaimanakah kondisi manusia dengan keadilan Allah tersebut, tentunya dapat dirasakan dan dapat diamati ada beberapa golongan:
a. Orang yang sangat berhati-hati didalam menggunakan waktu, dalam segala detak jantung selalu diikuti dengan ucapan dzikir. Orang yang shaleh dalam golongan ini selalu menyesal bila menyia-nyiakan waktu, tidak pernah melalaikan shalat, bahkan di malam haripun ketika orang-orang sedang terlelap, dalam keheningan malam, dan menghabiskan waktu malam untuk tidur, orang yang shaleh selalu menyempatkan untuk bangun malam guna melaksanakan shalat malam dilanjutkan dengan berdzikir dan membaca Alquran. Bahkan dalam berbagai kesempatan selalu memperbanyak pengetahuan dan amalan dengan mengkaji tafsir, hadits dan kitab- kitab lainnya sehingga setiap amal yang dilakukan mempunyai dasar, bukan sebaliknya merasakan ibadahnya sudah amat baik dan amaliyahnya merasa sudah mencapai kesempurnaan namun ternyaata amal ibadahnya itu sia-sia, karena tidak ada dasarnya baik didalam Alquran maupun Al Hadits.
b. Orang yang amat ceroboh didalam menggunakan waktu, baginya waktu siang dan malam adalah sama, bahkan adanya batas-batas waktu untuk menghadap Allah tidak pernah dihiraukan. Maka orang yang ceroboh terhadap waktu bisa jadi dalam hari-harinya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang sia-sia, perbuatan yang tidak bermanfaat, atau bila dikatakan bermanfaat maka lebih banyak madharatnya
2. Setelah dapat menjaga kondisi waktu maka selanjutnya berusaha untuk selalu menjaga fitrah insaniyah selaras dengan perilaku rasul, misalnya:
a. Dalam hal makan dan minum, dari segi zat dan sifatnya maka makan-makanlah makanan yang halal dan thayyib.
Halal menurut tuntunan syari'at, makanan dan minuman yang memenuhi syarat halal, cara memperolehnya halal dan sifatnya juga halal, disamping itu juga memenuhi syarat makanan dan minuman yang thayyib. Yaitu makanan yang sehat dalam arti yang mengandung gizi cukup dan seimbang, thayyib juga bermaksna proporsional artinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, tidak berlebihan (tabdzir) atau berkekurangan, thayyib juga berarti aman yang artinya tidak mengakibatkan timbulnya penyakit misalnya makanan yang sudah rusak, kadaluwarsa atau bercampur dengan najis, sehingga aman didunia dan akherat. Demikian pula ketika makan dan minum, jauhkan dari sifat berlebih-lebihan, karena Rasulullah ketika makan maka berhenti sebelum kenyang, demikain pula ketika minum juga dari sedikit demi sedikit dengan menggunakan cangkir atau gelas bukan menengguk langsung dari botol sebagaimana yang sering kita lakukan.
Didalam tubuh manusia terdiri dari tiga bagian yaitu air, udara dan makanan, bila salah satu berlebihan maka akan menimbulkan gangguan bagi organ tubuh. Bila makan terlalu kenyang maka akan menimbulkan rasa kantuk sebelum waktu tidur. Dengan demikian aktifitas yang seharusnya dapat dilakukan tidak dapat dilaksanakan, bahkan kewajiban sebagai Abdullah dan sebagai khalifatullah juga dilalaikan. Tugas sebagai Abdullah atau sebagai hamba Allah yang lebih menekankan pada konsep hablun minallah yaitu sikap tunduk dan patuh terhadap ketentuan Allah, perwujudannnya langsung tanpa perantara. Sedangkan tugas sebagai khalifatullah adalah bentuk tunduk dan patuh terhadap ketentuan Allah yang diwujudkan dengan bentuk hablun minannas. Maka ketika banyak makan, maka akan menimbulkan kebiasaan banyak tidur, sehingga dengan tidur itu kadang shalatnya lupa, atau melaksanakan shalat hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban atau melaksanakan shalat namun tidak dapat menghadirkan hati, sehingga ibadah shalat yang sudah menjadi kebiasaan tidak dapat membentuk pribadi yang uswatun hasanah, pribadi yang dapat menjadi panutan karena didalam dirinya dapat memberikan contoh yang baik kepada orang lain.
b. Dalam hal tidur, jadikanlah tidur itu sebagai waktu untuk beristirahat, memberikan ketenangan kepada seluruh organ tubuh untuk beristirahat, kecuali kerja jantung yang tidak boleh berhenti, namun kerjanya akan menjadi ringan karena tidak ada beban fisik dan pikiran. Maka ciptakan kondisi tidur yang berkualitas. Karena tidur yang berkualitas akan memberikan kepuasan, bila sebelum tidur badan terasa capek maka setelah bangun tidur badan menjadi segar kembali. Rasulullah memerintahkan berwudhulah sebelum tidur kemudian melaksanakan shalat, sebelum berbaring membaca do'a dan berdzikir dengan posisi tidur miring kesebalah kanan, lalu perbanyak membaca tasbih, tahmid takbir dan tahlil. Usahakan untuk selalu tidur ditempat tidur, hindari kebiasaan tidur disembarang tempat, misalnya dilantai, dishofa, di kursi keculai dalam kondisi darurat.
c. Bangun tidur, biasakan bagun tidur lebih awal, yaitu sebelum waktu subuh, karena bangun pada pagi hari ini akan dapat melaksanakan shalat sunnah yang lain. Bila kondisi sudah sadar namun masih malas untuk bangun maka gosoklah muka dengan kedua tangan sambil membaca do'a kemudian dilanjutkan dengan sedikit menggerakkan badan untuk mengurangi rasa kantuk. Usahakan untuk dapat melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah baik di masjid atau di mushola. Lakukan rutinitas pekerjaan pada pagi hari, hilangkan kebiasan tidur setelah shalat shubuh, karena tidur dipagi hari menyebabkan fakir dalam hal ilmu dan harta. Maukah kita menjadi orang yang fakir dalam hal ilmu dan harta?
d. Buatlah jadwal harian, kapan waktu untuk membaca buku, tadarus Alquran, belajar, mengaji, shalat, nonton TV, beershilaturahim dan berusaha untuk selalu konsisten terhadap jadwal yang telah dirumuskan. Biarkan rasa tertekan, rasa tidak ikhlas senantiasa menghinggapinya, karena bila dapat dilaksanakan secara istiqomah maka akan membuahkan keikhlasan dan sikap rendah hati.
e. Ketika membaca dan menulis hendaknya gunakan penerangan secukupnya, jangan terlalu terang dan jangan taramat redup, berilah ventilasi secukupnya sehingga meyakinkan sirkulasi udara lancar, dan usahakan kondisi lingkungan yang kondusif. Tanamkan kebiasan untuk meletakkan barang pada tempatnya, misalnya buku di rak buku atau almari perpustakaan, sepatu di rak sepatu, baju di almari baju. Pisahkan antara pakaian untuk shalat, untuk kerja, untuk tidur dan untuk santai, gunakan sesuai dengan posisinya. Maka kebiasaan membaca sambil tiduran amat merugikan bagi kesehatan mata dan juga buku yang dibaca karena bisa jadi akan menjadi rusak. Jadikan rumah sebagai taman yang menimbulkan rasa senang kepada orang yang mengunjunginya, banyak pohon rindang yang dapat membuat teduh, sehingga ciptakan kondisi halaman rumah dengan tanaman, didalam rumah dengan hiasan bunga, karena akan menimbulkan kesan indah, nyaman, segar. Dan yakinkan bahwa sinar surya masuk kedalam rumah, untuk mewujudkan ini berilah genteng kaca pada atap rumahnya.
f. Banyaknya penyakit diantara disebabkan karena kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan. Bagi pelajar yang masuk sekolah pada jam 7 pagi, hendaknya telah menyiapkan perlengkapannnya pada malan hari baik mengenai pakaian seragam berserta atributnya, buku-buku dan alat tulis. Maka bila pada pagi hari harus menyemir atau mengikat sepatu, menyeterika baju, menata buku bahkan mengerjakan PR pada pagi hari maka akan menimbulkan rasa gemrungsung, rasa was-was tidak tenang dan selalu merasa kurang siap. Maka tatalah diri dengan menata segala perlengkapan, jangan menunda-nunda pekerjaan, bila pekerjaan dapat diselesaikan hari ini mengapa harus menunggu besok, jangan memandang enteng pekerjaan yang enteng apalagi perkerjaan yang berat, jangan memandang ringan terhadap sesuatu yang dipandang ringan apalagi yang berat, jangan membiarkan kesulitan terus menumpuk namun selalu mengupayakan penyelesaiaannnya, carilah jalan keluar karena janji Allah didalam Alquran:

" Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Alam Nasyrah: 5-6)
g. Jadikanlah hari libur untuk acara santai, tumbuhkan rasa kebersamaan dalam keluarga, ciptakan keharmonisan, hindari pertengkaran, jadikan hari libur untuk menanamkan kedisiplinan secara amaliyah, misalnya untuk melaksanakan kerja bakti dalam rumah, membersihkan rumah dan halaman dan melibatkan diri dalam kegiatan kerja bakti bersih lingkungan, bila perlu pada suatu saat diadakan acara refresing keluarga, tumbuhkan rasa keterbukaan dalam keluarga, terutama antara anak dan orang tua, sehingga dalam acara santai dapat menjadi media control dan melatih anak untuk mempunyai rasa tanggung jawab. Dengan demikian anak yang menjadi kebanggaan orang tua, tidak akan terjebak dalam perilaku menyimpang, misalnya kenakalan remaja , bergaul dengan Narkoba, pergaulan bebas, suka merokok dan sebagainya. Alangkah indahnya, bila kebiasaan hidup sehat senantiasa dapat dibudayakan sehingga dalam keluarga yang menjadi bentuk pemerintahan yang amat kecil dapat mewujudkan keluarga yang sakinah, mawah dan rahmah.

2/18/2013

Aweh Ngapura Nalika Kuwasa Males


Aweh Ngapura Nalika Kuwasa Males
Paring pangapunten satemah dados akhlaq ingkang luhur tumrap tiyang Islam, kados ingkang dipun tindakaken dening Rasulullah SAW. Ananging aweh pangapunten dhateng tiyang ingkang tumindak aniyaya dhateng kita yektos betahaken usaha ingkang maksimal. Nalika paring pangapunten punika dados dhawuhipun Allah kanthi lantaran syariat Agami Islam sampun kita mangertosi, ananging hawa nafsu asring dereng saget nampi kanthi leganing penggalih. Sahingga ing salebetipun pribadi manungsa wonten hawa nafsu lan manah, ingkang setunggal nolak lan setunggalipun purun nampi. Kanthi punika kanthi perjuangan ngawonaken hawa nafsu kedah dipun latih. Jalaran menawi hawa nafsu saget dipun asoraken ateges sampun pikantuk hidayah, nanging menawi hawa nafsu ingkang menang ateges manungsa badhe tambah sasar. Kanthi punika perkawis dasar lan aturanipun kula aturaken manthi mibar khutbah Jum'at.
الحمدلله رب العلمين حمداكثيرا طينا مباركا فيه كل حال الذى قد اوجب من نوره نورابه عم الهدى, اشهد ان لا اله الاالله واشهد ان محمدا رسول الله لا نبى بعده, اللهم صل وسلم على محمد النبى الكريم والرسول العظيم سيدنا محمد وحبيبنا محمد وعلى اله وصحبه ومن احى سنته الى يوم القيامه. فياايهالمسلمون اوصيكم واياى بتقوى الله فقد فازالمتقون
Mangga kita sareng-sareng sami ningkateken iman lan taqwa dhumateng Allah SWT inggih punika kanthi jembaraken manah kita kangge berusaha nindakaken pakerti kados pakertinipun Allah SWT
تخلق باخلاق الله
Allah dhemen paring pangapunten mila manungsa berusaha tansah paring pangapunten, jalaran paring ngapunten satemah salah satunggaling budi pekerti ingkang sae. Dasar pokokipun paring pangapunten inggih punika saking sifatipun Allah SWT.
اِنَّ اللهَ غَفُوْرٌرَّحِيْمٌ
" Satemene Allah zat kang Maha jembar pangapurane lan zat kang paling welas asih".
Kanthi punika sinaosa sapinten agengipun lan kathahipun dosa kawulanipun Allah tansah paring pangapunten, wonten hadits, Rasulullah ngendika:
ان الله عز وجل يقبل توبة العبد مالم يغرغر (روا الترمذى)
"Satemene Allah bakal nampa taubat kawulane salagine nafase durung tekan tenggorokan. (HR. Turmuzi)".
Semanten ugi kanthi sifat welas asihipun Allah dhumateng kawulanipun, sepinten alitipun ganjaran kawulanipun tansah dipun etang dening Allah, badhe dipun hisab. Lan sedaya kawulanipun Allah badhe ngraosaken pahit lan getiripun budi pakerti piyambakipun. Ingkang mekaten punika sampun dipun ngendikakaken Allah SWT:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًايَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّايَرَهُ
" Mangka sapa wonge gawe kabecikan senajan mung sabobote zarrah, mesthi dheweke bakal ngerteni. Lan sapa wonge gawe tumindak ala, mesthi dheweke bakal ngerteni. (QS. Al Zalzalah: 7-8)".
Dados sapintena agengipun kalepatan tasih wonten sifat sae, kanthi punika kesaenan boten saget dipun campur kalian ingkang lepat punapa malih kesaenan punika dipun icalaken.
Kaum muslimin jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Allah dhawuh dhumateng kawulanipun supados dhemen paring pangapura, ingkang mekaten punika sampun dipun dhawuhaken Allah wonten ing surat Al A’rof ayat 199:
خُذِالْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَهِلِيْنَ
" Dadiya sira wong kang dhemen aweh pangapura, lan printaha marang wong supaya nindakake kang becik lan mlengosa marang wong-wong kang bodho".
Tan saya malih agengipun imbalan saking Ngarsanipun Allah langkung sae, menawi dipun bandingaken kalian shadaqah, ingkang dipun kantheni nglarani ati.

قَوْلٌ مَعْرُوْفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذَى
" Ucapan kang becik lan aweh pangapura luwih apik tinimbang shadaqah karo nglarani ( sing jaluk) (Qs: Al Baqarah: 263)".
Kaum muslimin jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.
Paring pangapunten punika betahaken sikap ingkang dewasa, betahaken kesiapan lahir lan batin, sikap ridha lan ikhlas berjuang tuwen berkorban. Jalaran paring pangapunten punika artosipun boten badhe ngungkit-ungkit malih kalian kalepatan lan kekiranganipun tiyang sanes ingkang sampun dipun tindakaken. Ingkang langkung penting inggih punika tindakan ingkang nembe lan badhe dipun tindakaken. Kanthi punika badhe angsal kamulyan wonten ngarsa dalem Allah SWT, ingkang mekaten punika kasebat wonten ing hadis qutsi:

جاء فى الحديث القدسى ان نبي الله موسى عليه السلام قال: يا رب اي عبادك اعز عليك؟ قال: الذى اذا قدر عفى (روا الخريرط عن ابى هريره)
" Kasebut wonten ing dalem hadits qutsi bilih Nabiyullah Musa ngendika,”Duh Gusti sinten ing antawisipun kawula panjenengan ingkang badhe angsal kamulyan wonten Ngarsa Panjenengan.” Allah ngendika: yaiku wong kang kuasa aweh pangapura. (HR. Al Kharaithi saking Abu Hurairah)".
Wonten ing hadis sanesipun Rasulullah SAW ngendika:
اتق الله حيثماكنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن (رواه الترمذى)
" Taqwaha sira kabeh ing ngendi panggonan, lan walesa pakerti kang elek nganggo pakerti kang becik lan ilangna kaelekane, lan gaweha pakerti marang manungsa nganggo pakerti kang bagus. ( HR. Turmuzi).
Saking hadis kasebat wonten tigang hikmah ingkang saged dipun tuladhani kangge gesang sesarengan wonten ing alam donya , inggih punika:
1. Nabi ngengetaken dhumateng kawulanipun supados jagi kondisi taqwa dhumateng Allah wonten pundi panggenan. Taqwa ingkang mengku maksud ajrih nerak dhumateng awisanipun Gusti Allah lan tansah ngupadi sesarengan anggenipun saget istiqomah nindakaken dhawuh-dhawuhipun Gusti Allah. Kondisi iman lan taqwa ingkang sampun istiqomah boten gambil risak kalian gumebyaring donya, drajad lan pangkat. Menawi wonten masjid, langgar utawi musholla tansah ngugemi taqwa mila wonten kantor, wonten margi, wonten sabin lan sak panunggalanipun ugi tansah ngugemi taqwa. Semanten ugi taqwa dipun ugemi menawi sawek piyambakan lan sareng-sareng, wonten kondisi ramai lan sepi, wonten kondisi aman lan perang. Jalaran sampun yakin bilih sedaya pedamelanipun manungsa punika dipun cathet dening Allah SWT.
2. Males pedamelan ingkang awon kanthi pedamelan lan pakerti ingkang sae. Wonten donya punika wonten hukum sebab lan akibat, sinten tiyangipun tumindak ingkang awon badhe nampi imbalan ingkang awon. Sinten tiyangipun ingkang nanem badhe ngraosaken, sinten ingkang damel badhe ngangge. Pramila hukum sebab lan akibat punika badhe mandeg menawi ingkang awon punika dipun wales kanthi kesaenan. Semanten ugi pedamelan sae dipun wales kanthi sae lan langkung sae badhe ngasilaken kerukunanipun gesang bebrayan wonten ing alam donya punika. Panci boten saget dipun pungkiri bilih manungsa punika gadhah kepinginan utawi dorongan dedamel ingkang sae lan ingkang lepat. Manungsa dipun paringi kekuatan lan kebebasan dening Allah SWT kangge milih margi ingkang leres lan margi ingkang lepat, sedaya keputusanipun manungsa badhe dipun tanggung pribadinipun piyambak-piyambak, pramila tiyang-tiyang punika. dipun sebutaken wonten Alquran surat Al Waqi’ah dados Ashhabul Yamin utawi Ashhabus Simal (golongan tengen kang nampa kamulyan lan golongan kiwa kang cilaka).
3. Sami sesarengan dedamel pakerti ingkang sae. Allah negasaken
wonten ing Alquran supados cepet-cepet anggenipun tumindak kabecikan, tulung tinulung wonten perkawis kesaenan, wasiat winasiyatan ing pakerti ingkang bagus lan sapanunggalanipun. Akhiripun mugi-mugi kita kalebet golonganipun makhluk pilihanipun Allah SWT, ingkang tansah nindakaken amar ma’ruf nahi munkar.

وقل رب اغفر وارحم وانت خيرالرحمين

Sakit dan Penyebabnya


Sakit dan Penyebabnya
Ada sebuah kata hikmah yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan bagi kita sekalian, “Ketika sedang mendapat musibah bersabarlah dan ketika mendapat nikmat bersyukurlah”. Persepsi secara umum sakit adalah merupakan musibah, karena ketika sakit maka produktifitas dan kinerja akan menurun bahkan bisa jadi hilang sama sekali. Diwaktu sakit bisa dijadikan sebagai bahan muhasabah, mengapa sakit dan apa sebabnya serta apa obatnya. Dalam salah satu hadits Rasulullah bersabda bahwa semua sakit pasti ada obatnya, dan kitapun dianjurkan agar menggunakan waktu sehat sebelum datangnya waktu sakit.
Sakit dan sebabnya
1) Keturunan, didalam buku tentang kesehatan reproduksi remaja disebutkan bahwa orang tua yang terkena virus HIV, bila hamil dan mempunyai anak maka anak yang dilahirkan juga akan tertular juga, dan masih banyak penyakit yang lain yang dapat ditularkan kepada anaknya.
2) Makanan, dalam hadits disebutkan bahwa perut menjadi sumber penyakit. Perut yang menjadi penampung, pengolah dan pendistribusi segala segala makanan, bila suplay makanan dan minuman dalam perut sesuai dengan kapasitas, kemampuan dan kebutuhan makanan akan terjadi keseimbangan dan kondisi tubuh akan sehat. Tetapi sebaliknya bila makanan yang masuk tidak sesuai dengan kemampuan, misalnya makanan terlalu keras, terlalu pedas, terlalu banyak, terlalu panas atau memakan makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, terlalu banyak makanan yang mengandung unsur hewani maka akan terjadi ketidakstabilan dalam sistem metabolisme tubuh, terjadinya penimbunan lemak ini akan menimbulkan penyakit penyumbatan pembuluh darah, jantung, paru-paru, asam urat dan high kolestrol.
3) Pikiran terlalu banyak beban, bekerja terforsir yang tidak diimbangi dengan olahraga yang teratur. Beban fikiran dan terlalu banyak frekwensi pekerjaan menjadikan selera makan berkurang. Perut yang semestinya sudah bekerja untuk mengolah makanan kurang maka selanjutnya perut akan terasa melilit, bila terjadi pada kurun waktu yang lama maka akan menimbulkan sakit mag dan selanjutkan akan merembet apada organ tubuh yang lain menjadi tidak stabil.
4) Lingkungan yang tidak bersahabat, baik itu dimasyarakat, disekolah, dikantor dan dilingkungan manapun yang tidak bersahabat maka akan menjadi sebab timbulnya penyakit. Sikap dari rekan kerja yang egois, individualistik maka akan menimbulkan beban fikiran karena jiwa sosial dan semangat kekeluargaan yang selalu dilaksanakan tidak pernah mendapat balasan yang setimpal. Demikian pula dalam kehidupan masyarakat yang lebh kompleks, terdapat suku, agama, ras yang berbeda maka akan menimbulkan perilaku yang berbeda. Ada seratus orang maka akan ada seratus kehendak, walaupun kadang ada persamaan kehendak.
Perilaku dalam masyarakat sangat bervareasi ada yang cenderung berbuat baik, suka menolong, tenggang rasa tetapi ada yang suka berbuat onar, bisik sana bisik sini, mengadu domba sesama saudara, suka minum-minuman keras, mabuk-mabukan, berjudi, mencuri dan merampok menjadi perilaku nyata yang ada ditengah-tengah masyarakat. Maka bila kondisi lingkungan yang tidak bersahabat akan menimbulkan kebencian, keinginan untuk merubah kemungkaran, sikap berontak bergejolak didalam jiwa, lama kelamaan akan menimbulkan tekanan jiwa (stress), dimasyarakat terasa tidak nyaman maka akan menimbulkan sakit.

5) Ceroboh dan tergesa-gesa dalam melakukan aktifitas kehidupan.
Berangkat kerja memakai kendaraan pribadi, waktu terlalu mepet, diperjalanan ngebut, ditikungan menyalip, tidak menjaga jarak, terjadi kecelakaan yang tidak didinginkan tetapi seolah-olah direncanakan. Makan ikan air atau ikan asin ada durinya yang tidak hati-hati maka duri bisa ikut tertelan, karena terlalu kasar maka duri menancap ditenggorokan, inipun akan mendatangkan musibah, akan menimbulkan rasa sakit untuk menelan makanan terasa sakit.
Musibah yang demikian ini dapat dihindarkan manakala dalam setiap waktu dapat mengelola waktu dengan sebaik-baiknya. Karena dalam kehidupan ini banyak orang yang beruntung atau merugi karena waktu, mengapa semua orang diberi waktu yang sama tetapi mempunyai kualitas dan produktifitas yang berbeda. Tentunya sebelum menyandarkan urusan pada qadha dan qadar Allah hendaknya dapat meneliti pada konsep hidup usaha, ikhtiar dan tawakal. Tiga hal harus seimbang dan berjalan beriringan, salah satu tida bisa ditinggalkan.
6) Sakit yang sadar ketika sedang sakit.
Ketika sedang sehat maka akan terasa enjoy, tetapi bila kemudian datang sakit yang tidak kunjung sembuh, akhirnya akan menerka-nerka tentang apakah penyebabnya. Makan teratur dan sesuai dengan standar gizi, berasal dari orang tua yang sehat jasmani dan rohani, aktifitas yang dilakukan sudah sesuai dengaa perencanaan dan tidak pernah terjadi masalah, maka tidak jarang ada yang menerka-nerka bahawa sakitnya karena terkena guna-guna, ada juga yang melakukan instrospeksi bahwa penghasilaan yang diperolehnya tidak pernah dikeluarkan zakatnya. Atau penghasilan yang diperoleh tidak pernah mendapatkan berkah, karena sesunggunya harta yang halal itu dari segi zat, sifat mapupun cara mencarinya. Maka akhirnya ditemukan sendiri penyebaba sakitnya yang idak bisa ditemukan dalam diaknosa dokter.
Bila hal ini terjadi dan menjadi kenyataan hendaknya segera bermuhasabah, ada apa dengan dirinya. Sudahkan standar hidup dan perilaku sudah selaras dengan Sunnatullah, karena Allah menciptakan manusia mempunyai maksud dan tujuan untuk beribadah kepada Allah. Dan setelah manusia diciptakan oleh Allah maka hanya manusialah yang memegang peran ganda sebagai hamba ‘Abdullah (hamba Allah) dan khalifatullah (wakil Allah). Maka dua peran ganda ini hendaknya berpedoman kepada Sunnatullah dan sunnah rasul.
7) Polusi udara, akibat adanya pencemaran udara akibat industri, asap kendaraan, asap rokok dan lainnya. Demikian pula terjadinya pencemaran didarat dan di air akibat membuang sampah tidak pada tempatnya, lalat dan nyamuk berkembang biak dengan leluasa sehingga kehidupan manusia amat rentan terjadi penyakit.

Setiap orang menginginkan sehat secara jasmani dan rohani, maka berbagai upaya dilakukan untuk bisa sehat, makan, minum, olah raga teratur dan seimbang. Rohaninya juga selalu dibekali dengan siraman rohani baik melalui pendidikan, pengajian, kesenian, dan kehidupan berorganisasi dengan harapan agar kondisi jiwa menjadi lebih fresh yang tercipta pada tubuh yang segar berseri-seri. Sakit memang kondisi yang tidak dikehendakai, namun bila suatu saat dialami, tentu harus segera diobati dan yang tak kalah penting bagimana upaya untuk memperoleh taraf hidup sehat dan terhindar dari sakit.

2/15/2013

Ketika Aku Sakit, Bagaimana?


Ketika Aku Sakit, Bagaimana....?


Operasi adalah suatu keputusan yang amat berat dan menyimpan sejuta perasaan yang tidak mengenakkan. Padahal menurut tinjauan medis memang itulah jalan satu-satunya, karena itu untuk melakukan operasi dengan harapan untuk menjadi lebih baik akan menentukan kesembuhan pada pemulihan pasca operasi. Pada dasarnya tulisan ini merupakan kelanjutan dari "Apa yang harus dilakukan ketika aku sakit". Karena itu dengan membaca tulisan ini dengan cermat mudah-mudahan kita selalu mempunyai sikap yang realistis dan optimis dan menatap hari esok yang lebih baik
Saran dari dokter untuk melakukan operasi, dengan gambaran kualitas kesehatan dengan obat-obatan dan operasi sebagaimana diatas bisa saya terima namun secara mental spiritual belum siap untuk melakukannya. Tentu kita akan bertanya, mengapa belum siap. Coba kita berfikir dan merenung dengan pola fikir orang awam, bagaimanakah ketika dada dibelah, jantung dibelah. Mungkinkah masih dapat bertahan untuk hidup, tentu bayangan yang muncul tentu akan mati. Bagaimanakah bila kematian itu menjemputnya, tentu akan meninggalkan segalanya. Anak, istri,orang tua dan orang-orang yang dicintai, inilah spontanitas pemikiran.
Selanjutnya bila berfikir secara mendalam, memikirkan tentang keagungan Allah sebagai Sang Khaliq, kita tidak diperkenankan untuk negative thingking. Karena Allah Maha kuasa, Allah Maha Hidup dan Allah juga menghidupkan, Allah Maha Kuasa. Bila Allah telah menakdirkan tentang seuatu urusan maka tidak ada yang dapat menghalanginya. Demikian pula tentang hidup dan mati semuanya berada pada kekuasaan Allah. Kematian pasti akan terjadi, namun kematian itu berada dalam kekuasaan Allah. Apabila kematian itu telah datang maka tidak akan dapat ditunda dan tidak akan dapat diajukan. Mengapa takut dengan kematian sedang kematian itu berada dalam kekuasaan Allah. Yang lebih penting adalah bagaimanakah bisa memperoleh kehidupan dengan kesehahatan yang sempurna. Karena dengan kesehatan ini akan dapat menikmatai seluruh anugerah Allah SWT.
Sesungguhnya Allah menurunkan suatu penyakit maka Allah pula menurunkan obatnya sebagaimana sabda rasul
ان الله تعالى لم ينزل داء الا انزل الله له دواء علمه من عمله وجهله من جهله الا السلام وهو الموت (رواه الحاكم)
Artinya: " Sesungguhnya Allah Ta'ala tidaklah menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah menurunkan obatnya, baik obat yang telah diketahui oleh orang maupun yang belum diketahuinya, kecuali penyakit maut (HR. Hakim)
تداوواعبادالله, فان الله تعالى لم يضع داء الا وضع له دواء غير داء واحدالهرام (رواه احمد والاربعه وابن حبان والحاكم)
Artinya: " Berobatlah wahai hamba-hamba Allah, karena sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit, kecuali telah diturunkan pula obatnya, selain penyakit satu, yitu penyakit tua (pikun)"
Pengobatan dengan medis, digabungkan dengan non medis misalnya dengan pijet, obat-obatan biofarma, ruqyah dan dzikir, bahkan pantangan terhadap makanan tertentu juga kami jalani, usaha sudah secara maksimal. Namun karena penyakit yang saya rasakan itu adalah merupakan kelainan maka jalan satu-satunya juga harus diperbaiki, saya ibaratkan ada bayi yang lahir tidak mempunyai anus. Tidak beranus ini bukan penyakit tetapi kelainan, tetapi bila dibiarkan juga akan menjadikan penyebab timbulnya penyakit yang lain. Maka jalan satu-satunya adalah dilakukan tindakan operasi untuk membuat anus buatan.
Keyakinan memang harus dengan ilmu, ketika kami tetap yakin bahwa kelainan ini bisa diperbaiki tanpa operasi, pada bulan Desember 2006 saya merasakan tidak nyaman kembali, sehingga harus control ke RSUP dokter Sardjito dan diperiksa oleh dokter Nahar Taufiq. Sebelum diperiksa oleh dokter, salah seorang perawat menyesalkan mengapa minum obatnya berhenti, karena sakit jantung itu tidak boleh berhenti minum obat. Akhirnya setelah bertemu dengan dokter yang kembali menyarankan untuk melakukan operasi, sayapun menyatakan siap.
Karena operasi bedah torak ini adalah operasi besar, maka harus dilakukan pemeriksaan seluruh organ tubuh, hal ini dilakukan untuk meyakinkan bebas dari kuman yang akan menggagalkan proses dan pasca operasi. Kemudian dokter memberikan rujukan interen untuk periksa Gilut (Gigi dan Mulut) dan THT (Tenggorokan Hidung dan Telinga). Alhamdulilah Gilut tidak ada masalah kemudian kami lanjutkan ke poli THT. Dengan telaten kami ikuti nasehat doter THT untuk periksa laboratorium dan pengobatan radang tenggorokan + 1,5 bulan, akibat obat antibiotic yang saya minum selama ini ternyata ada ada obat yang bagi saya alergi sehingga menimbulkan bercak hitam di perut. Sehingga kembali harus dirujuk ke poli kulit.
Pada saat saya kontrol yang terakhir pada hari Sabtu 17 Pebruari 2007 setelah semua dokter memberikan kepastian tidak ada kuman yang membahayakan proses dan pasca operasi akhirnya dokter Nahar Taufiq memastikan bahwa hari Kamis 22 Pebruari 2007 akan dilakukan operasi sehingga mulai tanggal 19 harus rawat inap guna persiapan.
Hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita bersama bahwa dari hal yang kecil nampaknya tidak bisa disepelekan, sakit yang dipandang sepele ternyata menjadi penyakit berat yang membutuhkan penanganan serius, penyakit yang memerlukan penanganan cepat, berhati-hati dan profesional. Jauhkan dari sikap su'udzan terhadap Allah SWT, karena ketika Allah menimpakan penyakit pada umatnya maka disanalah terletak hikmah dan hidayah dari Allah, agar manusia lebih menyukuri nikmat sehat. Bahkan ketika sehat agar menggunakannya untuk melaksanakan perintah-perintah Allah. Dan dengan sakit itu Allah akan mengangkat derajat umatnya serta sakit merupakan penebus dari dosa-dosa yang telah dilakukan.
Betapa banyak ketika sehat mengunakan waktu untuk berfoya-foya, banyak melalaikan perintah Allah, namun ketika sakit tentunya ingin segera sembuh. Keinginan ini akhirnya menyadarkan dirinya ingat kepada Allah, kewajiban menjalankan shalat lima waktu tidak pernah ditinggalkan bahkan selalu dilaksanakan dengan berjama'ah, masih kurang dengan kewajiban shalat lima waktu masih ditambah dengan ibadah shalat sunnah rawatib, bahkan ketika malam hari, selalu meluangkan waktu untuk melaksanakan shalat malam, bersujud, berdzikir memohon ampunan kepada Allah SWT.
Demikian pula dengan kewajiban untuk membayar zakat disempurnakan dengan mengeluarkan infaq dan shadaqah. Padahal ketika sehat jangankan shadaqah, zakat yang merupakan kewajiban pokok tidak pernah dijalankan dan hanya mambayar zakat fitrah. Bagaimanakah dirinya akan baik, bila harta yang dimakan tidak dibersihkan, maka secara otomatis sikap tama', rakus, takabur dan sikap-sikap lainnya selalu menyatu pada dirinya bahkan menjadi karakternya, na'uzubillahi min zaalik.
Maka siapapun yang sedang menderita sakit, hendaknya selalu memperbanyak dzikir kepada Allah, bermuhasabah seraya tawadhuk kehadirat Allah, memandang hina dan salah dihadapan Allah. Merenung dan menyadari bila sakit yang sedang diderita itu adalah merupakan azab dari Allah karena dosa dan kesalahan yang telah dilakukan, sebagai hamba banyak melalaikan perintah-perintahnya dan jarang melaksanakan perintah-perintahnya. Karena perbuatan-perbuatan ini adalah tidak selaras dengan kehendak Allah segeralah bertobat dengan tobat nashuha.
Indikasi dari tobat nashuha ini adalah tidak akan mengulangi perbuatan jelek yang serupa pada waktu yang lain, tobat nashuha juga bersedia untuk menggantikan setiap perbuatan yang jelek dengan perbuatan yang baik seraya menyesali setiap perbuatan jelek yang telah dilakukan. Tobat kepada Allah adalah suatu hal yang berat untuk dilakukan, apabila merasa dirinya sebagai orang yang sehat, masih jaya, masih banyak bergelimpang dengan harta benda dengan segala kemewahannya, tidak memperhatikan darimana harta tersebut diperoleh dan berapa banyak tidak pernah dikeluarkan haknya dengan mengeluarkan zakat, infaq dan shadaqah. Bahkan terhadap saudara dekat yang sedang kekurangan dan kesusahan tidak pernah memberikan pertolongan, ada anak yatim tidak berupaya untuk menyantuni. Bahkan kadang memahami firman Allah hanya bersifat sepihak, sebagaimana firman Allah "Walanaa a'maluna walakum a'malukum" bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu"
Memang benar bahwa setiap amalan itu tergantung pada dirinya sendiri dan setiap amal perbuatan manusia kelak di yaumil qiyamah akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Namun bukan berarti bahwa setiap perbuatan itu urusan sendiri, mau melaksanakan apapun urusan dirinya sendiri, orang lain tidak perlu diperhatikan. Didalam Alquran terdapat di tiga surat, didalam surat Al Baqarah ayat 139, surat Al Qashahs ayat 55 dan surat Asy Syura ayat 15
Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati, (Al Baqarah: 139)
" Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". (Al Qashas 55)
" Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)" (Asy Syuura:15)
Rasa berat untuk berbagi senang kepada orang lain, namun dikala sakit orang lain juga akan turut merasakan sakit, empati atas diri sendiri juga akan dirasakan oleh orang lain. Ingatlah bahwa ketika sakit berapapun harta yang dimiliki tidak akan ada nilainya, apapun jenis makanan yang enak dan lezat ada dihadapannya, tidak akan dapat merasakan lezat. Karena itu azab Allah sungguh tiada yang dapat dihalangi, harta akan habis untuk berobat, jabatan akan hilang demikian pula kejayaan dan kemewahan hanya akan menambah beban sehingga sakit akan semakin parah.
Tobat membutuhkan keinsafan, bahwa kehidupan ini akan berakhir dengan kematian. Setelah kematian akan berhadapan dengan pengadilan Allah SWT, suatu pengadilan yang tidak bisa disuap, tidak bisa dibohongi, tidak ada kemunafikan, namun hanya amal shaleh yang kelak akan menjadi teman setia, akan menjadi pembela dihadapan Allah SWT. Kapan waktu kedatangan pengadilan Allah, yaitu diawali dengan datangnya kematian, tidak ada yang tahu, bisa nanti, atau besok, bisa ketika datang waktu senang atau susah, bisa sedang sendirian atau sedang bersama dengan orang banyak. Bisa ketika waktu tua atau muda, maka sebaik-baik manusia adalah yang selalu ingat akan kematian. Dalam hadits rasuil disebutkan:

اعمل لدنياك كانك تعيش ابدا واعمل لاخرتك كانك تموت غدا
Artinya:
" Beramallah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup untuk selamanya dan beribadahlah untuk akherat seakan-akan besok kamu akan mati".
Allah maha penerima tobat, namun Allah tidak akan menerima tobat ketika ajal sudah sampai tenggorokan, maka segeralah bertobat sebelum ajal tiba
ان الله عز وجل يقبل توبة العبد مالم يغرغر (روا الترمذى)
Artinya: Sesungguhnya Allah Yang maha Mulia dan Maha Agung menerima tobat hamba-Nya (yang berdosa besar dan kecil), selama sebelum sekarat (nyawanya belum sampai tenggorokan)”. (HR. Tirmidzi).
Kedua bahwa sakit itu adalah merupakan ujian dari Allah, sejauhmana hamba Allah menerima ujian. Didalam Alquran bahwa Allah menyebutkan tidak cukup bagi orang Islam yang mengatakan bahwa "kami beriman kepada Allah" akan tetapi Allah akan memberikan ujian. Maka ketika diberi ujian oleh Allah berdo'alah agar diberi kekuatan dan kesabaran dalam menerima cobaan, namun disamping berdo'a juga banyak melakukan dzikir, karena didalam Alquran Allah memerintahkan agar memperbanyak dzikir
Artinya:
" Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya".
Dan didalam surat Al Baqarah ayat yang terakhir menyebutkan.
Artinya:
" Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

Dan yang ketiga bahwa sakit itu disebabkan karena jamur, kuman dan virus yang bersarang ditubuh manusia, karena manusia berinteraksi dengan alam sekitar. Semua makhluk alam ini akan semakin leluasa berkembang biak bila manusia mempunyai gaya hidup yang buruk, misalnya mengkonsumsi Narkoba, suka merokok, makan, minun, tidur tidak tetatur, kadang berlebihan kadang kekurangan. Oleh karena insya-Allah pada kesempatan posting yang akan datang kita sambung dengan bahasan "Gaya hidup sehat wujudkan sehat jasmani dan rohani"

Grafik Kualitas Kesehatan

Grafik Kualitas Kesehatan - Setiap orang mengharapkan untuk selalu sehat, karena itu banyak sekali upaya untuk memperoleh derajat sehat yang paripurna, yaitu sehat lahir dan batin. Namun kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh faktor usia, usia semakin bertambah otomatis kesehatannya juga berkurang. Cara berjalan, bersikap, berbicara dan hal-hal lainnya juga mengalami penurunan. Ketika kami berkonsultasi kepada dokter spesialis penyakit Jantung RSPU dokter Sardjito, kami tampilkan sebagai berikut:
Usia balita secara umum kesehatannya mencapai 100% walaupun tidak menutup kemungkinan ada saja bayi yang lahir hingga usia balita sudah sakit-sakitan. Namun yang saya contohkan adalah kondisi balita yang sehat. Oleh karena itu kondisi kesehatan manusia dikelompokkan menjadi tiga:
  1. Kondisi normal dari balita (hidup sehat diusia senja), seandainya diberikan umur yang panjang sampai 100 tahun tentu kesehatannya akan menurun, tetapi menurun secara alami. Organ tubuh dan seluruh indra, hati, akal dan nafsu secara bertahap. Misalnya mata mulai berkurang penglihatannya, telinga mulai berkurang pendengarannya, hidung mulai berkurang fungsi penciumannya.
  2. Kondisi manusia yang sehat namun berteman dengan penyakit, sehingga setiap harinya harus mengkonsumsi obat-obatan. Kesehatan akan terjaga namun bisa jadi suatu saat akan drop. Misalnya sakit jantung koroner, jantung bocor, katub jantung rusak bisa ditolong dengan obat-obatan, namun suatu saat mengalami anfal.
  3. Meraih kesehatan dengan oprasi. Dunia medis telah melakukan observasi dan melakukan tindakan operasi karena memang operasilah jalan satu-satunya untuk meraih derajat kesehatan. Maka setelah melakukan operasi derajat kesehatan akan diperoleh kembali, sehingga kondisi kesehatan akan seperti kondisi orang yang normal.

2/08/2013

Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Sakit

APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA SAKIT
Sakit adalah suatu kondisi yang mesti ada pada diri manusia, dan sikap manusia dalam menghadapi suatu penyakit ada yang bersikap biasa-biasa saja, ada yang ketakutan dan ada yang sangat berhati-hati. Hal ini tergantung dari taraf pendidikan dan kondisi sosial ekonominya. Kondisi masyarakat pedesaan cenderung tak acuh terhadap suatau penyakit, misalnya flu, pilek, deman, sakit kepala, perut kembung baik yang mengenai dirinya sendiri maupun anak-anaknya dipandang sebagai hal yang biasa. Tetap bekerja dan melakukan aktifitas layaknya orang yang sehat dan tanpa disadari produktifitas kerjanya juga menurun, dan sakitnya tidak kunjung sembuh.
Penyakit-penyakit yang enteng ini memang tidak perlu ditakuti akan tetapi perlu diwaspadai, penyakit ini yang biasanya diobati dengan obat-obatan yang dijual bebas atau penyakit ini dibiarkan saja, namun dalam waktu tiga hari tidak menunjukkan perbaikan maka agar berobat ke Puskesmas atau dokter. Sebagaimana yang dikatakan oleh dr. Suprapto, S, PD, ketika saya berobat dan berkonsultasi tentang gangguan katup jantung yang menyebabkan jantung menjadi bocor, apakah penyebabnya? Dokter mengatakan bahwa penyakit tersebut ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah penyakit bawaan, dan kemungkinan yang kedua disebabkan oleh kuman yang menyertai sakit flu dan pilek. Hal ini terjadi ketika masih kecil sering sakit flu dan pilek namun tidak pernah diberi obat anti biotic, maka kuman-kuman tersebut akan terus berkembang dan menyebabkan rusaknya katup jantung. Demikian pula ketika kami berobat dan berkonsultasi di RSUP dokter Sardjito Jogjakarta, bahwa radang tenggorokan yang sering menyertai orang yang sedang sakit flu dan pilek juga bisa menjadi penyebab rusaknya katup jantung.
Dari kondisi tersebut akhirnya dapat menyadarkan kita bersama, bahwa penyakit-penyakit yang dipandang ringan dan seakan tidak mempengaruhi aktifitas kerja tetapi harus diperhatikan dan diobati. Kita semua tentu tidak menginginkan timbulnya penyakit yang berat yang disebabkan oleh penyaklit yang kecil dan ringan. Bisa dibayangkan ketika penyakit flu, pilek, radang yang bila ditangani sedini mungkin, diadakan pengobatan, mungkin hanya akan menghabiskan uang ribuan dan yang paling besar adalah puluhan ribu rupiah. Kita akan menjadi terkejut ketika penyakit yang ringan tetapi dibiarkan, kemudian menjadi penyebab rusaknya katup jantung dan pengobatannya bisa menghabiskan uang puluhan juta rupiah. Mengapa demikian, karena terjadi kerusakan pada organ tubuh, dimana jalan keluar satu-satunya adalah dengan diadakan bedah torak.
Hal ini benar saya rasakan ketika kecil, sering sakit flu dan pilek yang dibiarkan begitu saja, kesembuhan hanya menunggu waktu, tidak ada upaya untuk berobat atau dibawa ke Puskesmas atau ke dokter, maka inilah diantara yang menjadi penyebab katup jantung juga menjadi rusak. Mungkin diantara kita, bisa jadi diri sendiri atau saudaranya sedang menderita sakit, maka berbagai macam upaya dilakukan baik dengan pengobatan medis atau non medis. Kenyataan yang terjadi dari upaya tersebut ada yang segera membuahkan hasil, kemudian menjadi sembuh, ada yang sangat lama, bahkan kadang terjadi komplikasi, satu penyakit ditumpangi dengan penyakit yang lain, baik disebabkan oleh virus atau kuman. Karena kondisi tubuh lemah, daya tahan tubuh menurun sehingga penyakit yang satu belum sembuh muncul penyakit yang lain.
Kami pernah merasakan yang demikian, kesehatan kadang terasa baik kadang buruk, terutama batuk, pilek dan masuk angin yang tidak sembuh-sembuh, bahkan dalam hari-harinya harus minum obat, kadang harus kerokan, pijet urut, refleksi dan sebagainya. Selama tahun 2005 bila dikalkulasi antara sehat dan sakitnya bisa dikatakan 3 banding 1, bila sehat tiga hari sakitnya sehari, namun selalu berupaya untuk bekerja layaknya orang-orang yang sehat. Kejanggalan tetap terjadi, mengapa setiap hari setelah jam 11.00 siang badan terasa lemah, capek dan kurang bersemangat. Saya tanyakan pada teman kerja ternyata tidak. Kejanggalan yang demikian ini segera terjawab ketika pada bulan Desember saya dirujuk ke RSUP Dokter Sardjito Jogjakarta dan menjalani rawat inap selama 10 hari, berdasarkan hasil Ecokardiologi katup jantung memang rusak dan menyebabkan jantung menjadi bocor sehingga supley darah ke seluruh tubuh mengalami kekurangan, hal ini menyebabkan badan cepat lelah dan kurang semangat hidup.
Setelah kami diizinkan obat jalan, maka periksa dokter dilakukan sebulan sekali, hal ini saya lakukan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan nasehat dokter bahwa tidak boleh berhenti minum obat. Pada suatu saat ketika kami kontrol dan pemeriksaan dilakukan oleh dokter Nahar Taufiq SPJT. Beliau menyampaikan bahwa obat tidak akan menyembuhakan namun hanya membantu agar kerja jantung menjadi lebih baik. Bahkan kualitas hidup dari waktu kewaktu akan mengalami penurunan, maka untuk mengembalikan kualitas hidup dan kesempatan hidup jalan satu-satunya adalah dengan operasi. Hal ini disampaikan pula kepada istri dan kakak ipar yang sering menemani ketika kami control.
Edisi selanjutnya untuk memperoleh jawaban, apa yang harus dilakukan ketika sakit, masih panjang dan akan kami sampaikan tabel konisi kesehatan dalam skala waktu kesempatan hidup. ini saya peroleh dari dokter spesialis penyakit jantung RSUP dokter Sarjiti Yogyakarta

2/06/2013

Shalat nanging dereng shalat


KATHAH TIYANG ISLAM INGKANG DERENG SHALAT
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Wonten ing mimbar khutbah punika, kawula tansah ngengetaken dhateng jema’ah sedaya, mangga-mangga kita tansah budidaya ningkataken iman lan taqwa dhateng Allah, inggih punika kanthi nindakaken dhawuh-dhawuhipun Allah lan nilar sedaya awisanipun. Boten supe bilih kita tansah berusaha anggenipun nyempurnakaken ibadah shalat fardhu, jalaran ibadah shalat punika ingkang badhe nemtukaken sae boten saenipun amal ibadah kita. Rasulullah SAW nate ngendika:
أَلصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّيْنِ, فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّيْنِ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْنِ
“ Shalat iku dadi pokoking agama (Islam), sapa wonge kang jumenengake shalat mangka yekti dheweke wus jumenengake agama (Islam) lan sapa wonge ninggalake agama satuhune dheweke wus ngrubuhake agama (Islam)”
Sinaosa kita sampun nindakaen shalat, lan kathah tiyang sami jumenengaken shalat ananging saestunipun namun sekedhik tiyang Islam ingkang sami nindakaken shalat kanthi leres mungguhipun syari’at lan hakekatipun. Sahabat Umar bin Khatab nate ngendika:
كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ يُصَلِّى وَلَكِنْ قَلِيْلٌ مِنْهُمْ يُقِيْمُواالصَّلَاةَ
“ Akeh wong kang nindakake shalat ananging mung setithik kang padha jumenengake shalat”
Saking pangendikanipun punika, tentu nuwuhaken pitaken tumrap kita sedaya, kenging punapa kathah tiyang sami nindakaken shalat, ananging midherek sahabat Umar namung sekedhik ingkang jumenengake shalat. Semanten ugi kangem kita piyambak punapa satuhunipun sampun jumenengaken shalat kanthi nyempurnakaken kewajiban shalat punika. punapa shalat ingkang kita tindakaken sampun selaras kalian tuntunan syari’at agama Islam? Ibnul Qoyyim Al Jauziah bagi tingkatanipun tiyang ingkang jumenengaken shalat punika wonten gangsal tingkatan:
1. Tiyang ingkang nganiaya pribadinipun piyambak, kanthi boten nyempurnakaken wudhunipun, boten nenepi wekdalipun, kaifiyahipun lan rukunipun. Tiyang punika namung badhe dipun azab dening Allah.
2. Tiyang ingkang jagi wekdalipun, aturanipun, rukun-rukunipun lan wudhunipun. Ananging boten saget nolak dhateng sedaya pangridunipun syetan. Malah piyambakipun ngetutwureni dhateng pangridu punika. Tiyang punika namung badhe dipun hisab dening Allah.
3. Tiyang ingkang saget jagi kaifiyah, rukun-rukunipun serta berusaha nolak dhateng sedaya pangridunipun syetan. Supados saget tansah khusuk anggenipun jumenengaken shalat. Mila shalatipun prasasat kados tiyang ingkang nembe jihad. Ibadah shalat tiyang punika badhe saget ngapus dhateng dosa-dosa ingkang sampun dipun tindakaken.
4. Tiyang ingkang nindakaken shalat kanthi nyempurnakaken hak-hakipun, rukun-rukunipun lan kaifiyahipun, lan manahipun tansah manunggal anggenipun nindakaken aturan-aturan punika hingga boten badhe ngremehaken shalat. Tiyang punika pikiranipiun namung tumuju dhateng Allah SWT. Tiyang punika badhe dipun paringi ganjaran dening Allah.
5. Tiyang ingkang saestu sampun jumenengaken shalat, amargi piyambakipun rumaos sampun saget mirsani dhateng Allah lan tansah yakin piyambakipun dipun awasi dening Allah SWT. Sahingga sedaya pangridunipun setan boten saget guguraken ibadahipun dhateng Allah. Sahingga kabikak kagem piyambakipun hijab antawis piyambakipun kalian Gusti Allah. Lan ibadah shalat minangka sarana kangge nindakaken taqarrub dhateng Allah SWT.
Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Kanthi mekaten nalika sahabat Umar bin Khatab ngendika:
كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ يُصَلِّى وَلَكِنْ قَلِيْلٌ مِنْهُمْ يُقِيْمُواالصَّلَاةَ
Shalat dereng saget dipun tindakaken kanthi khusuk, malah kathah tiyang Islam ingkang nindakaken shalat namung sakedar kagem guguraken wajib. Malah-malah boten nate nyempurnakaken ibadah shalat kanthi nindakaken shalat-shalat sunnah, kados, shalat sunnah rowatib, shalat dhuha, shalat hajat, shalat lail lan sanesipun. Satuhunipun shalat ingkang namung gugurakan wajib punika dereng saget mujudaken dhawuhipun Allah SWT:
أُتْلُ مَا أُوحِىَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتَبِ وَاَقِمِ الصَّلَوةَ اِنَّ الصَّلَوةَ تَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ (العنكبوت: 45)
“ wacanen apa kang wus diparingake marang awakmu, yaiku Al Kitab (Al Quran) lan dekna shalat. Satuhune salat iku nyegah saka (pegawean) keji lan munkar”
Sasampunipun kita jumenengaken shalat, punapa ibadah shalat punika sampun saget nedahaken dhateng pedamelan ingkang dipun ridhani dening Allah? Amargi al hasil saking ibadah shalat punika saget nedahaken saking pedamelan keji lan munkar. Ibadah shalat punika saget nuntun dhateng akhlak lan budi pakerti ingkang sae. Saestunipun menawi sedaya umat Islam sampun saget nindakaken shalat kanthi sae lan sempurna, boten badhe wonten pedamelan kemungkaran. Malah rahmat lan keberkahanipun Gusti Allah tansah linuber ing bumi punika. sahingga saget mujudaken Islam minangka “ rahmatan lil ‘alamin”. Kanthi punika mangga kita tansah berusaha nyempurnakeken ibadah shalat punika, ampun ngantos kita rumaos sampun cekap lan sampun marem. Satuhunipun salat ingkang sempurna punika shalat ingkang tansah jagi lan mujudaken kasempurnanipun
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Khutbah Kaping Kalih
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

2/05/2013

Sehat mahal harganya sakit banyak duitnya

SEHAT MAHAL HARGANYA SAKIT BANYAK DUITNYA
Kesehatan adalah kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada makhluknya, khususnya yang diberikan kepada manusia merupakan anugerah yang teramat besar, sehingga tidak dapat diukur dengan apapun. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa mensukuri nikmat kesehatan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita sekalian, dan kita do’akan semoga yang sedang sakit diberi kesabaran dan keikhlasan dalam menerima cobaan dan musibah itu dan kita do’akan semoga mereka diberi kesembuhan sesuai dengan do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
اللهم اذهب البأس اشف انت الشافى لا شفاء الا شفاؤك, شفاء لايغادر سقما (متفق عليه)
Artinya: “ Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkaulah Tuhan yang menyembuhkan, tiada penyembuhan kecuali penyembuhan-Mu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (penyembuhan total”. (HR. Buchari Muslim)
Begitu pentingnya kesehatan itu sehingga Rasulullah SAW memberikan pesan kepada kita sekalian untuk senantiasa memanfaatkan dan memperhatikan lima perkara sebelum datangnya lima perkara:
اغتنم خمسا قبل خمس: وحياتك قبل موتك وصحتك قبل سقمك وفراغك قبل سغلك وشبابك قبل هرمك وغناك قبل فقرك (رواه احمد وبيهقى).
Artinya: Ambillah lima perkara sebelum datangnya lima perkara, yaitu hidupmu sebelum datang ajalmu, jagalah kesehatanmu sebelum datang sakitmu, manfaatkan sebaik-baiknya kesempatanmu sebelum datang kesibukanmu, manfaatkan masa mudamu sebelum datang waktu tuamu, manfaatkanlah waktu kayamu sebelum datang waktu fakirmu. (HR. Ahmad dan Baihaqi)
Salah satu dari lima pesan Rasulullah SAW tersebut, ada satu hal yang perlu kita perhatikan sesuai dengan tema yang kita bahas pada kesempatan ini yaitu tentang kesehatan, kita gunakan waktu sehat sebelum datangnya waktu sakit.
Sehat itu mahal harganya dan sakit itu banyak duitnya, betapa banyak jalan yang diupayakan agar seseorang dapat memperoleh predikat sebagai orang yang sehat jasmani dan rohani. Beraneka macam jenis olah raga dan gerak badan yang diupayakan, dan banyak sekali sanggar senam dan olah raga yang ditawarkan kepada masyarakat, agar mereka memperoleh taraf kesehatan yang memadai. Ada senam pernapasan, senam jantung, senam aerobic, body language dan jenis olah raga yang lain seperti tennis meja, tennis lapangan, buku tangkis, sepak bola, dan segala macam jenis atletik. Baik jenis oleh raga itu menjadi hobi atau hanya sekedar untuk melemaskan otot-otot tubuh, sehingga banyak orang yang bersedia meluangkan waktu untuk berjalan sehat diwaktu pagi hari atau sore hari. Untuk memperoleh derajat kesehatan ini dilakukan dengan iltizam atau konsisten dan istiqomah, sehingga banyak menyita perhatian, waktu , uang dan kesempatan.
Disamping melakukan olah raga secara teratur, istirahat teratur, makanpun juga teratur. Bahkan dalam hal makan dan minum terkadang harus berpantang terhadap jenis makanan dan minuman tertentu, misalnya orang yang menderita hipertensi maka pantang baginya untuk makan-makanan yang mengandung kalori tinggi. Segala keinginan dan dorongan untuk mencicipi makanan atau minuman walaupun hanya sedikit haruslah senantiasa ditahan, janganlah hal yang sedikit akan mendatangkan malapetaka, kenikmatan hanya sebentar namun rasa sakit dan pedih akan berlama-lama, demikan pula mereka yang menderita penyakit gula, jantung, paru-paru, liver maka segala keterbatasan harus diterima dengan ikhlas.
Ingatlah, bahwa ketika sehat tentu kita bisa bekerja dengan leluasa bahkan dengan kerja lembur, maka sejak dini harus bisa mengatur waktu yang dalam bahasa populer disebut managemen waktu syukur dapat melakukan managemen qalbu sehingga segala macam jenis penyakit yang pernah bersarang ditubuhnya tidak akan kembali. Karena rasa sakit yang dapat merasakan adalah dirinya sendiri, maka pandai-pandailah mengatur dan mengetahui kondisi dirinya sendiri.
Rasa pedih, linu, pegal, mual-mual, perut kembung, pusing dan segala penyakit lain yang merasakan hanya dirinya sendiri, kecuali hanya keluarga dekat dan saudara yang senantiasa siap menemani dalam suka maupun duka, bahkan sepanjang waktu selalu dalam kesetiaan. Bahkan rasa empati yang dirasakan, mendatangkan sakit seperti masuk angin, kepala pusing, perut, kembung, mag dikarenakan pola hidup yang tidak teratur, makan minum, tidur sehingga penyakitpun akan menghinggapinya. Demikian pula rasa empati yang diapresiasikan oleh para teman, sahabat dan karib.
Empati munculnya dari dalam hati, suatu kesadaran yang tumbuh secara perlahan. Penyadaran tentang hakekat penciptaan manusia yang berasal dari satu keturunan yaitu dari nabi Adam AS yang kemudian berkembang biak menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Begitu banyaknya sehingga antara satu-orang dengan yang lain terasa tidak saling mengenal, sebagai orang lain yang tidak perlu diperhatikan. Perasaan ini bagi sebagian orang menimbulkan dorongan untuk hidup bermasyarakat dan lingkungan kerja, maupun perkumpulan atau organisasi lain yang menumbuhkan rasa solidaritas bersama. Empati bisa menembus ruang dan waktu, tidak peduli teman, saudara atau bukan, muslim atau non muslim, ketika terjadi musibah bencana alam berupa gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, badai tsunami dengan serta-merta rasa kemanusiaan muncul. Antar sesama warga negara maupun antar lintas negara, terbukti banyak negara yang memberikan andil dalam berempati untuk meringankan beban derita kemanusiaan yang disebabkan oleh adanya musibah. Sebagai wujud apresiasi dengan memberikan bantuan materiil maupun moril, sehingga kesadaran bahwa manusia berasal dari satu keturunan menjadi nyata ketika yang lain menderita sakit maka dirinya juga ikut merasakan sakit. Apalagi bagi muslim sejak 14 abad yang lalu Rasulullah telah mewartakan:
ترى المؤمنين فى تراحمهم وتوادهم وتعاطفهم كمثل الجسد اذااشتكى عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى (روا بخارى ومسلم)
“ Kamu akan melihat orang-orang beriman yang saling menyayangi, saling mencintai dan saling mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, maka bagian anggota tubuh yang lain ikut merasakan sakit, tidak dapat tidur, dan tubuhpun menjadi panas. (HR. Bukhari Muslim)”
Sesungguhnya pengorbanan untuk memperoleh derajat kesehatan ini adalah menjadi suatu yang sangat mahal, sebaliknya bahwa sakit itu banyak duitnya. Mungkinkah orang yang sakit itu banyak duitnya, sedang kondisi orang yang sakit, semuanya jadi serba berubah, dari kondisi yang produktif menjadi pasif, dari kondisi yang kuat menjadi lemah, dari pemberani menjadi takut. Apakah mungkin mereka itu banyak duitnya, tentunya orang yang sakit itu duitya semakin berkurang karena digunakan untuk berobat. Memanglah benar demikian tetapi yang kami maksudkan bahwa ketika orang itu sedang sakit, maka secara spontan ingin merubah kondisinya menjadi orang yang sehat. Dari sakit menjadi sehat diperlukan suatu usaha dan ikhtiar, melakukan pengobatan baik secara tradisional maupun secara moderen, baik pengobatan alternative maupun pengobatan secara medis. Banyak sedikitnya biaya yang dikeluarkan tergantung dari berat atau ringannya suatu penyakit. Bila itu sakit flu, demam, sakit kepala, maka cukup dilakukan pengobatan melalui dokter umum, akan tetapi bila sudah sampai pada penyakit yang kronis atau termasuk penyakit yang berat, seperti sakit liver, jantung, mata katarak, kangker, paru-paru dan penyalkit-penyakit lainnya maka pengobatan hanya dapat dilakukan memalui dokter spesialis. Sehingga dengan dokter spesialis, yaitu orang-orang yang sangat paham dengan jenis penyakit dan kondisi pasien maka dari dokter inilah yang selanjutnya memberikan rekomendarsi untuk melakukan tindakan medis yang lain, misalnya dengan pembedahan atau operasi. Maka jauh hari, bulan dan tahun, bahkan sejak 14 abad yang lalu Rasulullah SAW telah mewartakan bahwa suatu perkara itu yang paling mengetahui adalah orang yang menekuni bidang tersebut.
اذاوسدالامر الى غير اهله فانتظر الساعه (رواه البخارى)
Artinya: Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahli dibidangnya maka tunggulah saat kehancurannya (HR. Buchari)
Maka jelaslah bahwa sakit itu memang banyak duitnya, pengobatan yang dilakukan tidak akan diperoleh dengan cuma-cuma, akan tetapi memerlukan biaya, sekalipun ada fasilitas yang diberikan oleh pemerintah melalui Askes, baik itu askes PNS, BUMN, Kerjasama, Askin akan tetapi tentu masih ada suatu biaya yang harus ditanggung oleh dirinya, terutama biaya transportasi dan akomodasi baik untuk pasien sendiri maupun bagi keluarganya. Belum lagi pekerjaan yang harus ditinggalkannya, hal ini tentu akan mengurangi pemasukan. Oleh karena itu apakah yang harus dilakukan ketika kita sedang sakit, akan dibahas pada bab berikutnya

1/31/2013

Menjernihkan Emosi

MENJERNIHKAN EMOSI
Tidak terasa bahwa pada hari ini kita telah memasuki bulan yang pertama yaitu bulan Januari 2013. Tidak terasa pula pada pagi hari ini kita memasuki minggu yang ke-5 pada bulan Januari. Tidak terasa pula bahwa kita masuk pada bulan kedua 2013. Dan masih terasa bahwa nuansa pada pagi hari ini adalah nuansa hari libur setelah dua hari, Sabtu dan Ahad terlah sibuk dengan urusan keluarga. Entah masih banyak agenda keluarga yang belum tuntas sehingga masih terngiang-ngiang dalam benak, kapan pekerjaan itu akan selesai, kapan ambisi itu akan terwujud.
Dipagi ini pula kita akan membuka kembali tumpukan dokumen yang kemarin telah ditinggalkan. Sampai dimanakah, telah siapkah dengan lembaran baru atau harus membuka kembali lembaran lama yang telah tertunda karena kesulitan menurut akal sulit untuk dipecahkan.
Menurut Erbe Sentanu dalam buku Quantum Ikhlas, bahwa sesungguhnya dalam menjalani aktifitas hidup dan kehidupan ternyata kebanyakan manusia hanya menggunakan otak sadar yang kadarnya hanya 12 % sedangkan yang 88% adalah bawah sadar yang secara umum hanya muncul dalam bentuk perasaan (hal. 87). Otak sadar yang 12% berasal dari akal pikiran dan bawah sadar yang 88% bersumber dari perasaan. Contoh “saya ingin sukses” ini didalam otak tetapi dalam hati yang muncul adalah perasaan takut, stress, bingung, ragu, tergesa tak terarah, trauma, hopeless, kompulsif, kebiasaan buruk, nafsu. Jadi mana mungkin akan dapat berfikir positif bila senantiaasa dipengaruhi dengan perasaan yang negatif. Yang selanjutnya berimplikasi pada kegagalan dalam melaksanakan tugas sebagai khalifatul ard dan sebagai ‘abdullah. Maka pada kesempatan pagi hari ini saya mengajak pada hadirin sekalian marilah kita berupaya untuk menjernihkan emosi kita, dari sikap negatif feeling.
Marilah kita mulai dengan posisi duduk yang rilek, kendorkan semua urat saraf dengan mengambil nafas dalam-dalam, lalu keluarkanlah, terus diulangi lagi. Kita mengingat siapakah diri kita sesungguhnya, bagaimanakah keadaan kita dahulu, samakah dengan kehidupan para fakir miskin yang hidup serba kekurangan. Kesana-kemarin mencari sesuap nasi, kadang satu hari kenyang satu hari harus menahan lapar bukan karena puasa tetapi karena tidak ada yang dimakan. Mau kemanakah kita, sampai kapan kita akan berjaya dalam gemilang harta benda, sampai kapan akan berjaya dalam singgasana kekuasaan.
Allah SWT telah menakdirkan kita bekerja dalam ladang ibadah untuk berdakwah, menyampaikan syariat Islam bagi seluruh alam. Yang diseksi Penamas dengan ladang amal melalui penyiaran agama Islam, yang di Urais dengan Urusan Agama Islam, yang di Mapenda dengan pendidikan berbasis Islam, yang di Zawa dengana ladang aplikasi zakat sebagai pilar ajaran Islam, yang di Haji dengan ladang penyempurnaan ajaran Islam rukun Islam yang kelima. Yang di sekretariat mengurusi ketenagaan dan penggajian semua merupakan ladang amal. Untuk selanjutnya apakah yang kita cari dalam kehidupan ini, marilah kita luruskan niat kita, semata-mata untuk mencari rida Allah SWT.
Sejenak kita memuji terhadap kemahasucian Allah dengan ucapan Subhanallah, marilah kita memuji tentang kemahasempurnaan Allah yang tiada banding dan tiada bandingannya dengan ucapan Alhamdulillah dan marilah kita mengaungkan kemahabesaran Allah dengan ucapan Allahu Akbar.

Pelantikan PPL

PELANTIKAN PANITIA PENGAWAS LAPANGAN
Rabu, 9 Januari 2013
الحمد لله رب العالمين حمدايوافى نعمه ويكافئ مزيده ياربنا لك الحمد ولك شكر كما ينبغى لجلال وجهك وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala kemurahan-Mu sehingga terlaksana pelantikan Pengawas Pemilu Lapangan se- Kabupaten Wonosobo tahun 2013, dalam keadaan tentram, damai dan sejahtara.
Ya Allah ya Roofi’u ya Mu’izzu, Engkaulah zat yang meninggikan derajat dan juga memuliakan hambanya. Berikanlah petunjuk kepada para Pengawas Pemilu Lapangan yang telah dilantik, untuk dapat melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya, karena itu bimbinglah mereka dengan petunjuk dan sunnah rasul-Mu. Agar mereka dapat memenuhi harapan pemerintah, mengawal suksesnya pemilihan umum yang jujur dan adil guna memilih pemimpin masa depan yang baik, dapat dipercaya, menyampaikan kebenaran dan cerdas.
Ya Allah, jadikanlah sumpah dan janji sebagai ruh bagi Pengawas Pemilu Lapangan dalam melaksanakan tugas. Tumbuhkanlah rasa mahabbah kami kepada-Mu agar tugas yang kami lakukan terasa ringan, tiada beban bagi kami kecuali bila kami lalai dengan amanah yang telah diberikan kepada kami.
Karena itu ya Allah janganlah Engkau sesatkan kepada hamba-Mu setelah Engkau berikan petunjuk, terangilah hatinya, murnikanlah niatnya, teguhkanlah pendiriannya, tumbuhkanlah kreatifitasnya dan tebarkanlah akhlaqul karimah. Sehingga setiap tindakan akan selaras dengan kehendak-Mu.
Ya Allah tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar itu benar dan berilah petunjuk serta kekuatan kepada kami untuk menjalankannya dan tunjukkanlah kepada kami jalan yang salah itu salah dan berilah petunjuk serta kekuatan kepada kami untuk menghindarinya. Karena hanya Engkaulah Tuhan yang maha pemberi petunjuk dan kekuatan.
Ya Allah ya ghoffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

1/30/2013

Hidup Sehat di Usia Senja

HIDUP SEHAT DI USIA TUA
(Sebuah harapan bina penyuluh agama bagi Lansia)
Siapapun orangnya tentu menginginkan hidup sehat, karenanya berapapun harta kekayaan yang dimiliki, tingginya pangkat dan jabatan namun bila tidak sehat maka tidak akan merasakan nikmat. Sehat itu mahal harganya, sakit itu banyak duitnya. Begitu mahalnya nilai sebuah kesehatan sehingga banyak sekali usaha yang ditempuh agar merasakan dan memperoleh derajad kesehatan. Ada yang menempuh jalan berolah raga secara teratur, melakukan pelatihan managemen qalbu, mengadakan dzikir bersama, melakukan yoga dan cara-cara lain yang diharapkan akan memperoleh keseimbangan jasmani dan rohani. Dari sisi materi ada yang tanpa biaya dan ada yang membutuhkan biaya mahal, sehingga memerlukan pertimbangan dan perhitungan, dari sisi waktu membutuhkan kedisiplinan, dan sikap mental positif untuk memperoleh yang lebih baik. Maka tepat sekali bila sehat itu mahal harganya sebaliknya sakit itu banyak duitnya, tak seorangpun yang menginginkan menderita sakit, karena sakit itu disebabkan tidak berfungsiya salah satu atau beberapan organ tubuh, maka agar organ tubuh itu menjadi normal, memerlukan banyak sekali uang. Banyaknya harta, tingginya pangkat dan jabatan harus diwujudkan dalam bentuk duit untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan pengobatan. Banyak sedikitnya uang yang diperlukan tergantung dari berat-ringannya suatu penyakit. Bila itu penyakit ringan maka bisa diatasi dengan pengobatan yang sederhana, namun bila penyakitnya itu adalah penyakit berat/ kronis tentu membutuhkan perawatan dokter dengan mengeluarkan pembiayaan yang mahal.
Usia tua tetap sehat.
Usia tua pada umumnya tempat bersarangnya penyakit, usia muda yang sehat, namun ketika menginjak usia tua kualitas kesehatan menjadi menurun, yang ditandai dengan berkurangnya pendengaran, penglihatan, gemetaran, sering kencing, bingung dan mudah lupa, yang dalam istilah jawa disingkat dengan 5 B 1 L (budeg, blawur, buyuten, beser, bingung, lalen). Hal ini disamping karena pengaruh usia, namun juga karena kehilangan teman dan tempat bermain, bersendau gurau, kehilangan jabatan (pos power syindrom). Pangkat dan jabatan yang telah disandangnya selama bertahun-tahun, sehingga membuat ucapannya selalu didengar, nasehatnya dilaksanaan, marahnya membuat orang menjadi takut, kepribadiannya membuat orang menjadi kagum, jabatannya membuat orang menjadi tunduk dan patuh. Ketika memasuki usia tua kenangan itu hanya tinggal cita-cita dan harapan, maka judul yang penulis sampaikan ini adalah salah satu bunyi umbul-umbul yang dibuat oleh perusahaan Pera-pera, sebuah organisasi marketing yang bergerak dibidang alat-alat kesehatan, awal kegiatan promosi dengan penawaran produk yang berharga puluhan ribu rupiah dan sampai pada ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Trik yang mereka sampaikan sangat menarik dan menimbulkan sikap ketagihan dari para pengunjung, setiap pengunjung diberikan hadiah, ember, keranjang sampah, gayung dan bagi yang dapat menjawab pertanyaan diberikan hadiah, baik dari produk yang diperjualkan atau hadiah yang lain. Materi presentasi yang selingi dengan irama musik, diikuti oleh para pegawai yang ikut menyanyi dan menari jejingkrakan, gerakan kawula muda yang masih trengginas, cekatan membuat para pengunjung terkagum-kagum dan ingin menirunya. Irama musik dalam ruangan tertutup dan ber-AC sungguh dapat menghilangkan kepenatan, kebosanan dalam keluarga, sehingga menjadi media refresing yang murah. Diantara pengunjung mengatakan bahwa, pikirannya menjadi fress, karena dirumah tidak ada teman, dirumah tidak pernah bergerak, mau berjoget malu dilihat cucunya, bahkan dirumah tidak pernah tertawa dengan terbahak-bahak. Namun ketika mengikuti presentasi bisa tertawa, bicara, dan berjoget sepuasnya. Adalagi yang mengatakan bahwa materi yang disampaikan ilmiah, mudah diterima, tidak membosankan dan tidak membikin kantuk. Begitu trik yang jitu dalam membangkitkan semangat para pengunjung, sehingga mereka merasa puas, bahkan kegiatan ini dapat diikuti oleh orang-orang yang sudah baligh. Dari itu penulis bercita-cita untuk mempunyai suatu daerah binaan khusus bagi Lansia (lanjut usia) yang belum mendapatkan perhatian secara maksimal, mereka belum mempunyai forum dan perkumpulan. Sehingga yang terjadi masa tua (Lansia) hanya untuk menghabiskan sisa umur yang diberikan Allah SWT.
Play groupnya Lansia.
Islam sangat menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat orang tua, sekalipun orang tua sudah udzur, pikun dan selalu sakit-sakitan, dan melarang adanya euthanasia (mengakhiri hidup). Yang menjadi permasalahan adalah apa yang harus dilakukan oleh orang tua, apakah mereka harus tetap bekerja, ataukah harus beristirahat total, menghabiskan sisa umur yang diberikan oleh Allah SWT. Dilihat dari kondisi sosial ekonomi status orang tua dapat dibedakan menjadi:
  1. Tetap bekerja diusia senja/ udzur, hal ini mengingat kondisi anak-anaknya tergolong orang-orang yang miskin, karena penghasilan anak-anaknya sangat kurang untuk memenuhi hajat hidup keluarga, sehingga walaupun orang tuanya sudah udzur mereka dengan sendirinya harus tetap bekerja dengan semangat kerja yang tinggi. 
  2. Bekerja sekedar untuk menghibur diri, karena anak-anaknya termasuk berkecukupan, sehingga seandainya dirinya bekerja hanya sekedarnya saja. Bekerja untuk memperbanyak amaliyah yang tidak memperhitungkan hasil, kecuali untuk membantu orang lain dan kepentingan umum. 
  3. Istirahat secara penuh, semangat yang masih ada namun tenaga yang sudah tiada, keinginannya tetap bergairah untuk melakukan aktifitas sebagaimana yang dilakukan ketika masih muda, namun tenaga dipaksakan, sekalipun kebutuhan harian sudah dipenuhi oleh anak-anaknya, mereka berkeinginan terus bekerja. Maka tidak menutup kemungkinan suatu saat dirinya akan jatuh sakit. Bila sehat ingin bekerja lagi namun sakit lagi begitu seterusnya. Maka akhirnya dirinya harus mengurung diri, tidak mau berinteraksi dengan masyarakat.
Secara umum orang tua seharusnya beristirahat namun bagi mereka yang sejak kecil terkenal sebagai orang yang giat bekerja, aktif, kretaif maka ketika datang waktu tua tetap tidak mau tinggal diam, secara umum meraka adalah orang-orang yang kesepian, membutuhkan teman untuk menularkan pengalaman yang telah lalu. Maka ketika bertemu akan bercerita dengan materi A, pada masa yang akan datang A lagi begitu seterusnya, dan mereka lebih senang bercerita dari pada mendengarkan. Bagaimanakah ketika yang mendengarkan anak-anaknya atau cucunya atau orang muda yang lain. Yang terjadi rasa risih, berupaya untuk memaksa berpura-pura memperhatikan, dengan respon yang dingin. Agar tidak menyinggung perasaanya demikian pula untuk menunjukkan rasa hormatnya kepada orang tua. Namun ketika yang mendengarkan anak-anak yang biasa bicara latah, maka akan mengatakan, "bicara kok itu-itu saja apa tidak ada yang lain", sambil sewot meninggalkannya.




Apalagi pada tempo sekarang jarang ditemukan orang-tua yang dikelilingi anak-anak untuk mendengarkan cerita, karena sekarang cerita dari orang tua sudah divisualisasikan lewat TV. Berbeda dengan tahun-tahun yang lalu sebelum ada pesawat TV, anak-anak sering berkumpul mengelilingi orang tua untuk mendengarkan cerita atau dongeng darinya. Orang tua sekarang dengan dahulu secara emosional adalah sama-sama ingin berkumpul dengan teman sebaya, namun sejauh ini belum ada media seperti panti jompo yang pas bagi mereka. Yang ada barulah majlis ta'lim dengan komunitas beragam, tua muda, besar kecil, laki-laki perempuan berkumpul bersama-sama. Maka sangat baik sekali menjadi wilayah bina bagi penyuluh agama fungsional untuk melakukan terobosan melakukan binaan dengan obyek para Lansia. Binaan ini bukan merupakan suatu yang diada-adakan daripada tidak melakukan kegiatan. Namun binaan ini adalah menjadi suatu yang indah bila menjadi play group bagi Lansia. Apakah kegiatan paly group Lansia sama dengan majlis ta'lim atau forum pengajian, bentuknya tidak sama namun didalamnya ada unsur pengajian yang lebih menekankan pada pengamalan dan kebersamaan. Namun yang jelas bahwa didalamnya berisi kegiatan yang dapat memperhatikan dan menumbuhkan semangat secara keseluruhan. Baik itu masalah kebersihan, kesehatan, ketrampilan, kebersamaan, persaudaran dan sebagainya. Adapun penjabaran dari pelaksaaan kegiatan tersebut dapat berkoordinasi dengan Dinas/ Instansi terkait serta masyarakat sekitarnya. Misalnya mengenai kesehatan, cek kesehatan, imunisasi berkoordinasi dengan DKKS. Untuk menyediakan sarana keterampilan dapat berkoordinasi dengan Disperindagkop dan sebagainya. Alangkah indahnya ketika kita jumpai berkumpul bersama-sama, suatu saat mereka mandi bersama, jalan-jalan bersama, duduk-duduk bersama, makan bersama, bermain, cerita, tertawa terkekeh-kekeh yang jarang ditemukan ketika mereka terkurung didalam rumahnya. Suatu saat disaksikan orang tua yang sedang melukis, menulis, menganyam bambu, membuat mainan anak, semuanya dapat kembali dengan aktifitas sebagaimana waktu muda dengan kondisi yang rilek. Terasa sejuk lagi ketika mereka membaca Alquran, berdzikir, mengikuti pengajian dan melaksanakan shalat berjama'ah. Sungguh menjadi pemandangan yang indah, semua akan merasakan bahagia. Beban fakir akan menjadi hilang, maka sakit yang akan menggerogoti pada usia tua akan menjadi sehat. Kesehatan pada usia tua bukan diperoleh dengan berlimpahnya harta, kemewahan, tempat tidur yang indah dan makanan yang lezat. Namun perlunya keseimbangan antara jasmani dan rohani, unek-unek yang terpendam keluar lewat cerita yang terlampiaskan terhadap teman sebaya. Senyum dan tawa yang terpendam meledak menjadi wajah bersinar dan berseri-seri. Insya-Allah play group Lansia akan dapat mengatasi permasalahan kesehatan yang dialami oleh orang tua. Hilangkan misperseption bahwa wilayah binaan penyuluh agama fungsional hanya majlis ta'lim, dengan mengisi pengajian-pengajian diatas mimbar, hendaknya mengingat pada definisi Penyuluh Agama sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor 574 tahun 1999 dan nomor 178 tahun 1999, Penyuluh Agama adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak yang penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan dengan bahasa agama. Jadi dimanapun wilayah binaan penyuluh agama baik dimasyarakat pedesaan, perkotaan, masyarakat pasar, transmigrasi, maka ketika penyuluh agama sudah menjadi bagian dari komunitas masyarakat kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan mempresentasikan dan mengaplikasikan sifat-sifat rasul (shidiq, amanah, tabligh, fathanah). Sehingga kedudukan dimasyarakat hendaknya dapat memberikan pelayanan, tempat berkonsultasi dan bimbingan dalam rangka meningkatkan ketaqwaan dan kerukunan umat beragama. Pembimbingan yang meliputi pembinaan mental, moral dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta menjabarkan segala aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa agama. Oleh karena itu menjadi kebutuhan dan tuntutan bagi penyuluh untuk menjadi orang-orang yang loba terhadap berbagai informasi, ilmu pengetahuan, suka mengembangkan ilmu, mengadakan pelatihan, percobaan dan verifikasi.

Do'a Penyerahan SK dan Pengambilan Sumpah

 
PENYERAHAN SK DAN PENGAMBILAN SUMPAH
Selasa, 8 Januari  2013

الحمد لله رب العالمين حمدايوافى نعمه ويكافى مزيده ياربنا لك الحمد ولك شكر كما ينبغى لجلال وجهك وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على  سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.
Ya Allah, ya Rahman  ya Rahim, Engkau pencurah segala kasih bagi sekalian alam, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Disebagian kecil dari kenikmatan yang Engkau berikan sehingga kami dapat mengikuti kegiatan penyerahan SK PNS dan Pengambilan sumpah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo tahun 2013, dalam keadaan tentram, damai dan sejahtara.
Ya Allah ya Roofi’u ya Mu’izzu, Engkaulah zat yang meninggikan derajat dan juga memuliakan hambanya. Berikanlah petunjuk kepada para Pegawai Negeri Sipil yang telah mengucapkan sumpah dan janji, jadikanlah sumpah dan janji sebagai ruh bagi Pegawai Negeri dalam melaksanakan tugas selaku aparatur negara. Berikanlah tekad dan semangat  untuk senantiasa menegakkan kedisiplinan, kejujuran dan kearifan dalam menjadi pelayan masyarakat.
Karena itu ya Allah bimbinglah kami dengan petunjuk-Mu, hiasilah hati dan fikiran kami dengan nur hidayah-Mu. Kami yakin Ya Allah, tanpa petunjuk-Mu kami akan menjadi hamba-Mu yang sesat. Karena itu kuatkanlah niat kami untuk menjadi teladan karena amal salih yang kami lakukan, dan  kuatkanlah tekad untuk meraih kebaikan yang lebih tinggi.
Ya Allah  ya Azis
Engkaulah zat sebaik-baik pemberi petunjuk. Karena itu hanya kepada-Mu kami berlindung, hanya kepada-Mu kami memohon dan hanya kepada-Mu kami berserah diri.

Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.
Ya Allah ya ghoffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

Do'a Pelantikan Kades

PELANTIKAN KEPALA DESA TERPILIH
الحمد لله رب العالمين حمدايوافى نعمه ويكافئ مزيده ياربنا لك الحمد ولك شكر كما ينبغى لجلال وجهك وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على  سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.
Ya Allah, ya Rahman  ya Rahim, Engkau pencurah segala kasih bagi sekalian alam, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Disebagian dari kenikmatan yang Engkau berikan sehingga kami dapat mengikuti kegiatan pelantikan Kepala Desa terpilih tahun 2013, dalam keadaan tentram, damai dan sejahtara.
Ya Allah, ya Qadiru, Engkaulah penentu dari segala yang ada di alam ini, karena Engkaulah pemilik segala kerajaan. Dengan kekuasaan dan kemurahan-Mu Engkau berikan kerajaan kepada orang-orang  yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki.
Ya Allah ya Roofi’u ya Mu’izzu, Engkaulah zat yang meninggikan derajat dan juga memuliakan hambanya. Berikanlah petunjuk kepada para kepala desa terpilih untuk melaksanakan amanat rakyat, karena itu bimbinglah mereka dengan petunjuk dan sunnah rasulnya. Agar mereka dapat memenuhi harapan rakyat, menjadi peneduh dalam masyarakat dan menjadi aparatur negara yang jujur, cerdas dan waskitho.
Karena itu ya Allah janganlah Engkau sesatkan kepada hamba-Mu setelah Engkau berikan petunjuk, terangilah hatinya, murnikanlah niatnya, teguhkanlah pendiriannya, tumbuhkanlah kreatifitasnya dan tebarkanlah akhlaqul karimah. Sehingga setiap kebijakan akan selaras dengan kehendak-Mu.
Ya Allah tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar itu benar dan berilah petunjuk serta kekuatan kepada kami untuk menjalankannya dan tunjukkanlah kepada kami jalan yang salah itu salah dan berilah petunjuk serta kekuatan kepada kami untuk menghindarinya.  Karena itu hanya kepada-Mu ya Allah kami memohon dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.
Ya Allah ya ghoffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

Do'a Penurunan Bendera HUT RI

UPACARA PENURUNAN BENDERA
PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-63
AHAD, 17 AGUSTUS 2008
 

الحمد لله رب العالمين الصلاة والسلام على اصرف الانبياء والمرسلين سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.
Ya Allah, atas segala kemurahan-Mu, kami bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun ke-63 Kemerdekaan RI dalam keadaan aman dan sejahtera. Karena itu puji syukur kami panjatkan kehadirat-Mu, Engkaulah Tuhan Yang Maha Pengasih dan penyayang yang meliputi seluruh alam.
Ya Allah, Tumbuhkanlah selalu semangat perjuangan dan pengorbanan didada kami untuk mewarisi jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, mengorbankan harta dan jiwa. Karena itu tebarkanlah semangat kepahlawanan itu untuk membangun negeri ini, menuju terciptanya masyarakat yang adil dan makmur materiil dan spiritual didalam keridhaan-Mu.
Kami yakin ya Allah, bahwa mengisi kemerdekaan memerlukan jalan  panjang, berliku dan penuh dengan rintangan dan cobaan, karena itu kukuhkanlah semangat persatuan dan kesatuan bangsa kami, hindarkan perpecahan diantara bangsa kami, tumbuhkanlah kesadaran dan ikatan persaudaraan dalam kerangka bhineka tunggal ika, walau berbeda-beda namun tetap satu yaitu negara kesatuan Republik Indonesia.
Ya Allah ya ghoffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

Do'a Tasyakuran HUT RI ke-64

TASYAKURAN HUT RI KE-64
  • Hari/ tanggal   : Ahad, 16 Agustus 2009
  • Jam                  : 19.00 WIB
  • Tempat            : Pendopo Kabupaten
الحمد لله رب العالمين حمدا يوافى نعمه ويكافئ مزيدة يا ربنا لك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.
Ya Allah, ya Rahman pencurah segala kasih bagi sekalian alam, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Dari sebagian kecil kenikmatan yang yang Engkau berikan, kami dapat mengikuti kegiatan Tasyakuran Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke-64 tahun 2009 dalam keadaan tentram, damai dan sejahtera. Semoga kegiatan ini menjadi bagian dari amal ibadah kepada-Mu.
Ya Allah, jadikanlah kami sebagai hamba-Mu yang pandai bersyukur dan berterimaksih. Sesungguhnya Engkau adalah zat yang Maha Kuasa atas segala yang ada, dan Engkau adalah penentu dari semua yang ada dan yang tiada. Hanya kepada-Mu tempat kami memohon dan hanya kepada-Mu tempat kami untuk kembali.
Ya Allah ya Tuhan kami, kembalikanlah fitrah kami pada kesucian dan kebeningan hati, ketajaman fikir, semangat beramal untuk meraih hari esok yang lebih baik. Kuatkanlah kiat dan semangat kami untuk selalu meneladani perjuangan para pendahulu kami. Jauhkanlah segala sikap kedirian dari padaku agar persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh.
Karena itu ya Allah, disaat kami sedang berbahagia, janganlah Engkau tutup mata hati kami, pikiran kami dan perasaan kami untuk senantiasa mensyukuri pengorbanan dan jasa para pendahulu kami, para pahlawan dan para syuhada', mereka telah mempertaruhkan jiwa raga, membela bangsa dan Negara, mewujudkan Negara Indonesia merdeka.
Terimalah sembah sujud dan permohonan kami, ampunilah dosa dan kesalahan mereka, tempatkanlah mereka disisi-Mu pada tempat yang mulia sebagaimana yang telah Engkau janjikan.
Dengan ampunan-Mu ya Allah, pembangunan akan mendatangkan keberkahan, dengan ilmu-Mu ya Allah, jiwa kami akan selalu bergetar melihar perjuangan dan pengorbanan para pahlwan, karena itu tanamkanlah rasa cinta tanah air pada diri kami.
Ya Allah, ya ghoffar ampunilah dosa kami, orang tua kami dan dosa serta kesalahan para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين