2/03/2015

Managemen Rumah Tangga Untuk Menciptkan Keluarga Sejahtera dan Bahagia




Kehidupan rumah tangga adalah kehidupan yang indah, dimana antara dua orang laki-laki yang berbeda jenis kelamin, berbeda suku, nasab, bahasa bisa bersatu karena atas dasar cinta. Walaupun membina Rumah tangga kadang kala tidak didahului dengan cinta dengan sepenuh hati, hal ini kalau mengingat masa dahulu, orang tua sudah menjodohkan putra-putrinya kepada calon pendamping pilihannya yang dipandang akan menjamin kehidupan dikemudian hari menjadi bahagia dan sejahtera.

Budaya jawa pada zaman dahulu, sebagaimana contoh pada zaman RA Kartini, perempuan menjadi wanita yang harus dipingit bila sudah mencapai usia remaja. Sehingga soal pasangan hidup dan jodohnya sudah ditentukan oleh orang tuannya. Walaupaun pada zaman sekarang sudah terjadi pergeseran, namun tentu masih ada saja yang menjalankan hal seperti itu. Dengan zaman kebebasan laki-laki dan perempuan bebas untuk menentukan pilihannya. Namun kadang kala pilihannya tidak menjadi pilihan terakhir karena pilihannya tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan.

Rasulullah Muhammad pernah menyampaikan tentang kriteria wanita ideal sebagai pendamping hidup yaitu pertama wanita yang beragama dan mempunyai kesadaran melaksanakan ajaran agamanya. Perintah agama selalu berusaha untuk dilaksanakan dan larangannya berupaya untuk dihindarkan, kedua wanita yang berharta dalam arti telah mempunyai ketahanan ekonomi yang mapan, ketiga wanita yang berasal dari keturunan orang yang baik, ketiga wanita yang cantik. Hal ini bagi laki-laki yang hendak memilih pasangan hidup, demikian pula bagi wanita menharapkan laki-laki dengan kriterianya sama hanya saja yang terakhir laki-laki yang gagah atau tampan.

Dapatkah memilih pasangan sesuai dengan kriteria diatas, kemungkinan ada walaupun tidak sempurna, namun mendekati pada persamaan. Tak jarang bahwa kriteria tersebut sangat berbeda dengan harapan, sehingga setelah membangun rumah tangga selalu dihadapkan dengan upaya untuk membina rumah tangga. Berupaya mencari keselarasan, kesamaan, saling mengalah, saling melengkapi. Sehingga walaupun pada awal pernikahan terasa janggal namun dapat dilesatarikan hingga batas akhir kehidupan. Sebaliknya ada saja pasangan hidup yang sudah dipilih dan sesuai dengan harapan namun bangunan rumah tangga amat rapuh sehingga rumah tangga tidak bisa dibina. Bila dapat dipertahankan tak jarang kehidupannya selalu diwarnai dengan kedisharmonisan, percekcokan dan pertengkarang, bahkan salah satu atau kedua -duanya mencari kepuasaan diluar rumah.

Hendaknya setiap insan menyadari bahwa pasangan yang telah dipilihnya adalah merupakan jodoh dan itu adalah telah ditentukan oleh Allah SWT. Setelah bangunan rumah tangga dibangun maka setiap pribadi berupaya untuk membina kehidupan rumah tangga. Untuk mewujudkan hal ini maka perlunya manageman rumah tangga.

1. Perencanaan (planning) yaitu membuat rencana kerja, jalan dan usaha-usaha yang akan ditempuh serta menetapkan usaha yang akan dicapai.
2. Pengorganisasian (organizing) yaitu pengaturan dan tata kerja dalam melaksanakan rencana pekerjaan termasuk meresapi adanya tujuan bersama, adanya pola yang menetapkan pembagian tugas wewenang serta hubungan antara suatu posisi dengan posisi lainnya, hubungan antara kerja dengan petugas, menaati peraturan, disiplin dan hirarkhi dalam pekerjaan dan sebagainya.
3. Pengarahan (directing/ leading) artinya pemimpin atau kepemimpinan yang akan memimpin dan mengatur jalannya semua rencana.
4. Pengawasan (controlling) yaitu mengontrol dan mengendalikan apakah suatu rencana berjalan lancar atau apakah hasil pekerjaan sesuai dengan standar yang diinginkan ataukah ada halangan dan rintangan atau terhadap kelainan -kelainan yang harus diperbaiki.
5. Koordinasi yaitu kerjasama dengan pembagian tugas dan wewenag yang rapi harus terjalin dengan baik, tanpa koordinasi antara unsur-unsur yang berkepentingan semua rencana tak mungkin dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang nenjadi sasaran tak mungkin tercapai dengan baik. (Dirjen. Bimas Islam dan Urusan Haji, Modul Pelatihan Pelatih Pembina Keluarga Sakinah, hal: 113-114)

Disamping itu dengan pemikiran, setiap diri hendaknya peka terhadap rasa dan berperasaan, karena itu sikap saling menghargai hendaknya selalu dibina, dua insan yang telah menjadi satu akan menjadi kesempurnaan, setiap diri tidak menuruti hawa nafsu dan bersikap egois. Walaupun setiap diri secara fitrah berkarya sesuai dengan bidangnya namun anamun setiap diri hendaknya menyadari akan kekurangan dirinya sendiri.

1/26/2015

Sayyidul Istighfar, Do'a Menjauhkan Su'ul Khatimah Menuju Khusnul Khatimah



Manusia adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan dalam wujud yang sebaik-baik bentuk. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk Allah yang berpotensi untuk berbuat baik dan berbuat buruk. Perbuatan baik akan berdampak pada pemberian pahala oleh Allah, dengan pahala itu manusia akan diberikan keberkahan selama hidup didunia dan di akherat kelak akan mendapat syafa’at Allah melalui Rasulullah SAW.

Perbuatan dosa manusia merupakan fitrah insaniyah, karena manusia mempunyai sifat khata’ dan nisyan. Sekalipun sudah banyak diselenggarakan majlis taklim, majlis zikir dan beraneka macam jenis tausiyah. Namun sifat itu senantiasa melekat pada diri manusia. Lalu bagaimanakah kondisi manusia bila dalam setiap saat senantiasa dihadapkan dengan kematian/ ajal yang datangnya juga setiap saat, tidak bisa diharapkan, ditunda atau diajukan. Tentu saja bila dalam kondisi istiqomah melaksanakan perintah Allah maka kematian menjemput akan memperoleh derajat khusnul khatimah. Namun sebaliknya bila dalam kondisi sedang melaksanakan kemaksiatan maka akhir hayat akan menjadi suul khatimah.

Setiap muslim mengharapakan dalam hidupknya senantiasa istiqomah dalam menlaksanakan ketaatan dan pada akhir hayatnya akan khusnul khatimah. Karena itu Rasulullah SAW memberikan pedoman dengan zikir, khususnya zikir Sayyidul Istighfar, insya-Allah akan dijauhkan dari kematian yang suul khatimah.
Barangsiapa mengucapkannya disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Bukhari – Fathul Baari 11/97). Berikut do’a/ zikirnya:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, خَلَقْتَنِي, وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ, أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ, أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي, فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ


”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.

Tata Cara Tidur Menurut Rasulullah Muhammad SAW



Tidur adalah fitrah sebagai makhluk hidup, termasuk manusia. Bagaimanakah tidur yang benar? Ada yang mengatakan bahwa tidur yang baik adalah tidur yang berkualitas. Karena itu tidak ditentukan banyak sedikitnya waktu. Waktu yang sedikit namun dapat menghilangkan rasa kantuk dan letih. Ada yang tidur berjam-jam namun rasa kantuk tetap menghinggapi sehingga malas untuk segera bergegas dari tempat ridur.

Padahal orang tidur tidak dapat merasakan bahwa berapa waktu menjadi berlalu.
Karena tertidur banyak orang yang kehilangan kesempatan, kehilangan rizki. Pernah terjadi seorang teman yang karena sedang tugas dinas di luar negeri, suatu saat dia mau pulang ke kampung halaman. Untuk menyingkat waktu dia menempuh jalan udara yaitu dengan naik pesawat terbang, dia sampai di bandara lebih awal dari waktu yang ditentukan sehingga harus menunggu. Sambil menunggu dia membaca surat kabar sambil minum dan makan snack. Tak terasa surat kabar yang dibaca terjatuh, dia tidak bisa manahan rasa kantuk sehingga tertidur, bangun setelah pesawat yang akan dinaiki sudah take off dan yang naik pesawat hanya tas dan kopernya.

Karena itu ketika hendak tidur di rumah atau hotel atau tempat lainnya, Rasulullah Muhammad SAW memberikan tuntunan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas:
1. Berwudhu, sebagaimana ketika akan menegakkan shalat.
2. Berbaring dengan posisi miring ke kanan.
3. Berdo’a dengan do’a berikut:

اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ (رواه البخاري


Ya Allah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari azab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus. (HR. Buchari)

Adapun keutamaan membaca do’a ini adalah bila meninggal pada malam itu maka matinya dalam keadaan fitrah. Karena itu jadikanlah do’a ini sebagai penutup ucapan menjelang tidur.

1/25/2015

Majlis Taklim Tanbihul Ghafilin, Belajar Membaca Alquran



Dari manakah orang mengenal Islam, kebanyakan dari cerita orang lain. Termasuk perintah dan larangannya diterima secara turun temurun, hal ini bagi manusia yang dilahirkan dilingkungan masyarakat yang religious. Tetapi lain halnya dari masyarakat yang belum mendapat penerangan tentang agama maka hanya memperoleh ajaran budi pekerti dari nenek moyangnya termasuk kepada siapa menyembah dan bagaimanakah tata caranya.

Karena itu sangat beruntung, bila dilahirkan dilingkungan masyarakat religious, karena hakekat manusia sebagai makhluk pribadi, masyarakat dan sebagai makhluk Tuhan secara langsung telah diterima dari para ulama’, kyai , ustadz, guru ngaji yang bersumber dari Alquran dan Hadits nabi Muhammad SAW. Dalam kondisi masyarakat yang demikian Islam sebagai sumber ilmu pengetahuan telah dikaji bukti-buktinya didalam Alquran. Sehingga manusia yang hidup pada lingkungan yang demikian ini, pengetahuan tentang Islam selalu ditingkatkan. Misalnya ketika membaca Alquran:

“Dan kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS. Al Isra’: 82)

Salah satu keutamaan Alquran bahwa membacanya saja terhitung sebagai suatu ibadah, bahkan Allah melipatgandakan pahalanya dimana dalam setiap hurufnya ketika dibaca maka yang membaca akan memperoleh pahala yang berlipat. Disamping itu efek nyata membaca Alquran dapat membuat hati menjadi tenang, emosi terkontrol. Ketika hatinya tenang maka kehidupan manusia akan dinamis dan stail. Karena itu Alquran bisa menjadi . Alquran juga bisa mendatangkan rahmat.

Kehidupan manusia yang tidak memperhatikan urusan agama, maka masyarakatnya dapat menerima penerangan agama hanya persifat secara parsial. Generasi yang hidup pada masa ini, sehingga sampai tua mereka tidak bisa membaca ayat-ayat Alquran. Dengan kondisi yang demikian maka maka syifa’ dan rahmat dengan sepenuhnya belum di haluskan. Beruntunglah mereka mempunyai teman yang ingin bisa membaca Alquran. Maka jadilah pembinaan baca Alquran, untuk jumlah usia seharusnya mereka menjadi pengajar bukan belajar atau diajar.

Karena usia mereka termasuk kategori tua, maka majlisi taklim ini berganti nama menjadi Majlis Taklim “Tanbihul Ghafilin”. Beruntunglah hati mereka terbuka sehingga bisa menerima saran dari para pendahulunya. Bahwa belajar tidak mengenal batas usia. Karena itu ada beberapa kiat sukses belajar Alquran:
1. Belajar secara rutin/ istiqomah.
2. Diselenggarakan setiap hari
3. Dilaksanakan step by step, jangan terburu-buru untuk pindah halam di belakannya sebelum dinyatakan benar dan lancar.
4. Jangan malu, lebih baik malu didunia dari pada di alhirat kelak.

Problem mengajarkan iqra’ kepada kelompok tua:
1. Cepat paham tapi cepat lupa, hal ini adalah fitrah alamiyah. Tapi jangan lupa semakin sering dibaca maka bacaan akan benar. Tapi yakinlah nahwa dirinya akan dapat membaca Alquran dengan lancar dan benar.
2. Lidahnya masih kaku, sehingga bagi pengajar dan yang diajar harus sama-sama bersabar.
Mungkin orang tidak percaya, bahwa dia tidak bisa membaca Alquran. Tetapi realitasnya memang demikian, setelah bergabung dalam majlis taklim ketika harus membaca satu persatu reaksi pertama akan tegang, takut dan malu.ketika membaca huruf hijaiyah benar adanya bila mereka memang belum bisa membaca Alquran. Setiap membaca huruf yang seakan sama mereka masih kebingungan untuk membedakannya. Seperti membaca ja ha kho, ra za, da dza, shad lo, tha dha, ‘a gha, sa tsa sya dan lain-lainnya Jemaah harus selalu melatih diri sendiri.

Selamat belajar membaca Alquran, semoga senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah SWT.

1/23/2015

Masalah Datang Silih Berganti



Selagi bumi masih berputar maka masalah akan selalu datang silih berganti, manusia secara pribadi adalah makhluk yang selalu dihadapkan dengan berbagai macam masalah. Semakin banyak masalah yang dihadapi dan dapat menyelesaikan masalah maka semakin dewasalah orang tersebut. demikian pula manusia sebagai makhluk sosial, budaya dan politik maka permasalahan yang dihadapi semakin kompleks.

Jum’at, 23 Januari jam 08.00 WIB publik diramaikan lagi dengan permasalahan yang dihadapi oleh para pemimpin di negeri ini, wakil ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap oleh Bareskrim Polri. Publik banyak yang bingung, bertanya-tanya dua institusi pemerintah penegak hukum di negeri ini. Yang sama-sama mempunyai kewenangan untuk menahan ternyata salah satu institusi ini menangkap yang lain. Ada apakah ini?

Banyak fihak yang mengaitkan dengan kasus-kasus sebelumnya seperti penundaan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri yang ditetapkan oleh KPK sebagai pihak tersangka kepemilikan rekening gemuk. Padahal dia adalah salah seorang calon tunggal yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo.
Ketika Presiden menetapkan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri publik berkomentar, ketika Budi Gunawan di tunda untuk dilantik publik komentar dan ketika Bambang Widjojanto ditangkap publik lebih keras lagi komentarnya.

Setelah mendengar berita-berita hangat tersebut banyak fihak yang berupaya untuk mencari informasi dengan lengkap melalui media cetak atau elektronik. Dengan harapan akan memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun dibanding dengan orang yang seperti ini ternyata lebih banyak yang hanya mendengar informasi sepihak kemudian menyimpulkan dan berkomentar. Maka tentu saja komentarnya berbeda-beda, dan amat disayangkan bahwa kemudian muncul komentator-komentator amatir yang menghabiskan waktunya untuk memikirkan hal-hal yang berada diluar kemampuannya.
Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda:

 إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ

 "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR. Buchari)

Karena itu lakukanlah sesuatu yang menjadi bidangnya, biarlah yang berwajib menangani dan menyelesaikan masalah tersebut. Kita do’akan agar semuanya dapat berfikir yang jernih, utamakan kepentingan bangsa dan negara, satukanlah semua anak bangsa ini untuk saling bersatu, membangun bangsa dan negara berupaya untuk menegakkan kadilan dan kejujuran. Sesungguhnya ketika bangsa ini tercabik-cabik dalam kepentingan pribadi dan golongan maka negara ini akan menjadi rapuh, dan akan semakin tertinggal dari negara-negara berkembang lainnya.