12/19/2013

Kewajiban dan Hikmah Memakai Jilbab



Wanita adalah makhluk Allah yang indah, apa yang ada pada wanita merupakan keindahan dan dapat membangkitkan inspirasi, sehingga dibalik kesuksesan seorang laki-laki disana ada peran wanita. Begitu indahnya wanita sehingga sering memunculkan imajinasi dan fantasi bagi kaum laki-laki. Karena itu untuk menjaga harkat dan martabat wanita, Islam telah mengatur upaya melindungi wanita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Islam menentukan batas aurat yang harus ditutup, agar tidak dipertontonkan pada khalayak ramai yang akhirnya akan membuat pertengkaran dan permusuhan.

Aurat merupakan batas minimal dari tubuh yang wajib ditutup karena perintah Allah. Semua yang ada pada wanita adalah aurat, kecuali hal-hal tertentu, dilihat dari sisi mana wanita itu sedang berhadapan dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Aurat wanita ketika sedang shalat, seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.
2. Aurat wanita berhadapan dengan mahramnya. Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat:
a. Menurut madzab Syafi’i aurat wanita ketika berhadapan dengan mahramnya adalah antara pusat dan lutut.
b. Menurut madzab Maliki dan Hanafi aurat wanita ketika berhadapan dengan mahramnya yang laki-laki adalah seluruh badannya, kecuali muka, kepala, leher, kedua tangan dan kedua kakinya. Adapun yang termasuk mahram adalah suami, ayah, ayah suami, putranya yang laki-laki, putra suami, saudara, keponakan laki-laki dari saudara, keponakan laki-laki dari saudari, wanita, budak, laki-laki yang meyertai yang tidak mempunyai kebutuhan lagi terhadap wanita, paman dari ayah, paman dari ibu.
3. Aurat wanita berhadapan dengan orang yang bukan mahramnya. Ulama sepakat bahwa selain wajah, kedua telapak tangan, kedua telapak kaki seluruh dari tubuh waita adalah aurat, tidak halal di buka bila berhadapan dengan laki-laki asing.

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59)

Memakai jilbab adalah merupakan kewajiban yang diperintahkan kepada wanita muslim. Setelah mengetahui bahwa memakai jilbab adalah kewajiban, maka dikalangan para artis banyak yang konsisten dalam mengamalkan ajaran Islam yaitu dengan keputusan untuk mengenakan jilbab. Hal yang demikian ini berdampak positif bagi masyarakat secara umum untuk berbusana sebagaimana para artis yang kelihatan lebih cantik, bersih, sopan dan terjaga dari perilaku dan tindakan yang tidak baik yang akan merugikan dirinya sendiri. Dari itu para desainer menciptakan karya-karya baru, sehingga tercipta aneka macam jenis busana muslim. Sehingga dari waktu-kewaktu model dan corak busana muslim semakin menunjukkan peningkatan.

Setiap aturan pasti ada hikmahnya, demikian pula menutup aurat atau mengenakan busana muslimah mengandung hikmah sebagai berikut:
1. Wanita yang menutup aurat akan diberikan pahala oleh Allah, karena memakai jilbab adalah perintah sehingga melaksanakan perintah adalah berpahala. Bahkan pahalanya berlipat ganda, karena telah menyelamatkan orang lain dari berzina mata.
2. Telah menunjukkan identitas diri sebagai muslimah, tanda sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah langsung terpancar, sehingga kadang membuat orang lain menaruh hormat, kagum, segan dan mengambil jarak antara pria dengan wanita sehingga godaan akan tercegah semaksimal mungkin.
3. Pakaian merupakan cermin kepribadian seseorang, kepribadian orang akan terbaca dari cara berpakaian, misalnya orang yang bersikap sederhana, ekstrim dan lainnya akan terbaca dari cara berpakaian.
4. Busana muslimah ada kaitannya dengan ilmu kesehatan/ kimia, karena seorang dokter ahli menganalisa rambut secara kimia berkesimpulan bahwa meskipun rambut memerlukan sedikit oksigen (O2), namun pada rambut itu ada fosfor, kalsium, magnesium, pigmen dan kolesteryl dengan palmnite yang membentuk kolesteryl palmitate (C27, H45, O, CO, C15, H13) yang sangat labil akibat penyinaran atau radiasi, sehingga memerlukan pelindung yang dapat memberikan rasa aman bagi rambut dan kulit kepala. Maka kerudung atau jilbab cukup memenuhi syarat untuk melindunginya.
5. Memakai busana muslim lebih ekonomis dapat menghemat anggaran dan waktu. Wanita yang mengenakan busana muslimah bila dibandingkan dengan wanita-wanita yang suka berdandan akan lebih heman, karena tidak mudah tergiur dengan beraneka macam model. Karena baju yang seksi dan mini dengan kain yang sedkit kadang lebih mahal dari pada busana musliman.
6. Memakai busana muslimah akan menghemat waktu, berapa banyak waktu yang digunakan oleh orang-orang yang suka berdandan dan tabarruj didepan cermin, berapa lamanya untuk memoles muka, leher, menyisir rambut dan merapikan. Kalau demikian dalam sehari berapakah waktunya dihabiskan untuk berdandan. Lain bila berbusana muslimah, relatif sedikit waktu untuk mempercantik diri. Rambut cukup disisir seperlunya saja, karena rambutnya tertutup. (Tafsir Alquran Tematik Kedudukan dan Peran Perempuan, Kementerian Agama Tahun 2012).

Setelah mengetahui perintah dan manfaatnya, keputusan ada pada pribadi masing-masing, karena setiap tindakan pasti ada dampaknya. Berbuat baik akan memperoleh pahala dan meninggalkan perintah Allah berarti akan menaggung dosa. Dosa dan pahala akan dikembalikan, sebesar atau seberat apapun pasti akan mendapatkan imbalan.

12/17/2013

Renungan Waktu Hindarkan Penyesalan



Pernahkan kita merenungkan dan memikirkan masa yang akan datang, dan apakah kita pernah menyesali peristiwa yang telah lalu? Dua hal ini tentu melingkupi seluruh peri kehidupan manusia. Masa yang akan datang adalah masa yang belum dilalui manusia, walaupun kadang kehidupan manusia dilakukan secara landai-landai saja, namun kadang ada hal-hal tertentu yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam meraih suatu tujuan. Karena itu selagi manusia bersikap biasa-bisa saja, atau terlalu bersemangat atau hanya pasrah saja ternyata terjadi suatu bencana atau musibah atau sesuatu yang tidak diinginkan tentu hal ini akan menimbulkan penyesalan.

Penyesalan memang tinggal penyesalan, karena waktu yang telah lalu tidak dapat diputar kembali. Ketika waktu berlalu, maka batas kontrak kehidupan manusia akan habis. Sampai berapa tahunkah batas kehidupan manusia? Bila dilihat dari jumlah angka mulai dari satuan menjadi puluhan bahkan ada yang sampai seratus tahun atau lebih. Usia manusia bila dilihat dari kreteria usia, ada usia balita, anak-anak, remaja, dewasa, tua. Mereka semua ini sudah mempunyai batas usia. Sehingga setiap hamba Allah yang ditakdirkan mati dalam usia satuan tidak bisa menawar menjadi puluhan tahun. Demikian pula anak manusia yang ditakdirkan berusia hingga tua maka tidak bisa memutuskan kematian pada masa anak-anak atau dewasa.

Semua orang tentu mengharapkan diberi usia panjang, yang tentu saja dengan derajat kesehatan. Karena apalah artinya umur yang panjang bila ternyata selalu sakit-sakitan, bahkan tidak bisa menikmati indahnya kehidupan dunia. Ingatlah bahwa segala kenikmatan, kesenangan dan kebahagian manusia ini, kadang melalaikan batas kehidupannya.

Bila para pegawai dan karyawan kantor selalu menunggu waktunya untuk menerima gaji, pada waktu itu kebahagiaan terpancar karena dapat memenuhi hajat hidupnya. Para petani, peternak dan perkebunan, setiap kali mau memulai usaha selalu mempersiapkan lahan dan bibitnya. Dari hari ke minggu dan bulan bahkan sampai tahunan usahanya mulai menampakkan hasilnya, ketika panen tiba dan manusia berbahagia karena merasakan jerih payahnya telah memperoleh ganti dengan segepok uang. Dengan uang dapat ditukar dengan barang lain untuk memenuhi hajat hidup dalam upaya mewujudkan kebahagiaannya.

Demikian pula para pelajar setelah lulus dari play grup akan masuk TK dari TK masuk SD/ MI, selanjutnya SMP/ MTs kemudian SMA/ SMK/ MA dan Pergurun Tinggi. Seandainya usia si ‘Fulan” ditakdirkan 63 tahun, ketika telah lulus SMA dan mau masuk ke Perguruan Tinggi telah berusia 18 tahun, maka si “ Fulan masih akan menikmati kehidupan 45 tahun. Demikian pula para petani yang bahagia dengan hasil panennya sebenarnya setiap memasuki panen tersebut usianya semakin berkurang. Karena itu bila dikatakan “Sungguh indahnya pada masa remaja”. Indah dalam hal apa? Apakah bebas melakukan dengan tidak memikirkan dosa? Bila hal ini yang dimaksudkan tentunya segera dikoreksi, untuk diarahkan bahwa masa remaja adalah masa belajar. Maka bagaimanakah selalu memanfaatkan waktu untuk mencari dan mengumpulkan bekal keilmuan dan ketrampilan dalam menyongsong masa yang akan datang.

Bila masa muda tidak dapat memanfaatkan waktu, yang terjadi adalah penyesalan di masa tua. Segala bekal akan diperoleh pada masa muda. Semua ilmu dan ketrampilan pasti suatu saat akan bermanfaat dan berguna. Ibarat orang yang mau bebergian jauh ke suatu tempat yang belum pernah didatangi, semakin banyak dan semakin lengkap perbekalan yang dibawa, maka resiko bencana yang diterima akan semakin kecil. Sebaliknya bila perbekalannya hanya sedikit maka resiko mendapat bencana akan semakin besar. Demikian pula perbekalan banyak namun hanya satu jenis, juga resiko bencana juga semakin besar. Misalnya bepergian dengan membawa bekal makanan yang banyak tetapi tidak membawa air minum, tentu akan mengalami kesulitan yang banyak.

Disinilah rahasia Allah tentang hidup dan mati manusia yang tidak diketahui. Ada yang mengakhiri hidupnya dalam kondisi sedang beribadah dan beramal shalih sehingga akhir hayatnya akan tercatat sebagai kematian yang khusnul khatimah. Namun bila diakhir hidupnya dalam kondisi sedang melakukan kemaksiatan, maka pada akhir hayatnya akan tercatat kematian yang suul khatimah.

Setiap perjalanan hidup manusia tidak akan dapat diulang kembali, manusia tidak dapat memutar ingin kembali pada masa yang lalu. Oleh karena itu sebelum terjadi penyesalan yang tidak dapat ditebus dengan amal shalih, tiada pilihan lain kecuali dalam kehidupan dunia ini selalu berupaya untuk menjadi insan yang lebih baik. Karena kelak di hari qiyamat, banyak orang yang berandai-andai bila dikembalikan hidup diduaia akan beramal shalih.

Keindahan, kesenangan dan kebahagiaan sering menipu manusia dalam menghayati hakekat dirinya sebagai hamba Allah. Sebaliknya kesengsaran dan sikap putus asa menjadikan manusia semakin jauh dari Tuhannya. Dua hal yang ini sudah menjadi hal yang melekat. Ada senang ada susah, ada indah ada buruk, ada bahagia ada susah. Karena itu sikap manusia sebagai hamba Allah ketika bahagia maka bersyukur dan ketika mendapat musibah bersabar.

12/10/2013

Sifat-Sifat Yang Harus Dimiliki Pemimpin Berdasar Petunjuk Alquran



Muhammad adalah salah seorang hamba Allah dan merupakan Rasulullah yang mempunyai keberhasilan di dalam memimpin umatnya menuju pada pencerahan dan kemajuan. Sebagai seorang pemimpin beliau telah digembleng sejak lahir dengan kondisi sosial, ekonomi, politik, idiologi dalam kungkungan budaya jahiliyah. Sekalipun kondisi sosio cultural yang demikian buruk, namun beliau tidak pernah ikut-ikutan dengan sesama temannya, seperti mabuk-mabukan, bermain, judi dan menyembah berhala. Sifat-sifat terpuji ini yang membuktikan bahwa beliau merupakan figur uswatun hasanah (pribadi yang dapat dijadikan sebagai teladan). Sehingga sejak kecil beliau dilingkungan masyarakat terkenal sebagai orang yang jujur yang selanjutnya diberi gelar al amin.

Hal demikian telah diketahui oleh pendeta Bukhara’ tentang tanda-tanda kerasulan yang ada padanya. Beliau menyatakan bahwa sekiranya diberi umur yang panjang akan mencurahkan hidupnya untuk membantu terwujudnya kerasulan Muhammad SAW. Setelah dewasa beliau menempuh hidup dalam suasana perenungan di gua Ghira’ sehingga pada saat itu beliau menerima wahyu yang memerintahkan untuk membaca. Padahal beliau adalah seorang yang ummi (tidak bisa baca tulis). Bekal ilmu, iman dan amaliah sehingga beliau menjadi pemimpin yang handal, mempunyai sifat-sifat kerasulan Shidiq, Amanah, Tabligh, Fatanah. Sehingga ketika bersama umatnya figur yang dihormati dan terhadap musuh-musuhnya disegani.

Kita sering memimpikan munculnya pemimpin yang mempunyai seifat-sifat sebagaimana Rasulullah. Harapan rakyat tentu akan menjadi pelindung, peneduh, pencerah, pelopor. Mareka mengetahui apa yang dibutuhkan rakyat, mereka memikirkan kepentingan rakyat dan mereka bertindak untuk menyelesaikan setiap kesulitan yang dihadapi rakyat. Bahkan mereka tetap mengemban amanat rakyat, dengan mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi.

Untuk mewujudkan pribadi yang memiliki kepemimpinan yang utuh, setiap diri hendaknya mengacu pada firman Allah SWT, yang menerangkan tentang sifat-sifat yang hendaknya dimiliki oleh pemimpin:
1. Berpengetahuan luas, kreatif, inisiatif, peka, lapang dada dan selalu tanggap:

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadalah: 11)

2. Bertindak adil, jujur dan konsekwen

“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (QS. Annisa’: 58)



3. Bertanggung jawab.

“ Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, Padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan." (QS. Al An’am: 164)

4. Selektif terhadap informasi.

“ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al Hujurat: 6)



5. Memberikan peringatan.
Dan tetaplah memberi peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Adz-Dzariyaat: 55


6. Memberikan petunjuk dan pengarahan:

“ Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar[1195]. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. (QS. Assajdah: 55)

Jika semua petunjuk diatas dilaksanakan oleh pimpinan dan segenap anggotanya dengan penuh rasa tanggung jawab, maka akan terciptalah mekanisme roda kepemimpinan yang harmonis, berjalan lancar, tertib, dengan demikian keberhasilan dan kemenangan akan mudah dicapai. (Unsur-unsur Managemen menurut ajaran Islam, Jawahir Tanthowi, Drs, Pustaka al Husna, Jakarta:63)

Ketika membicarakan masalah kepemimpinan atau management ada beberapa kelompok:
1. Pimpinan dalam arti sempit, yaitu meliputi pucuk pimpinan dan pimpinan menengah (directing, staffing, organizing dan planning).
2. Pimpinan dalam arti luas, yakni pimpinan bawahan (first line supervisor) dan setiap kepemimpinan yang ada pada penggerak kelompok kecil misalnya (kelompok keluarga serumah, kelompok dalam lembaga sosial, rukun tetangga, rukun warga (organizing dan coordinating)
3. Kepemimpinan dalam arti sebagai pengawas (control)

Karena itu bila melihat siapakah yang dikatakan pemimpin itu? pada dasarnya semua orang adalah pemimpin, tergantung dari ruang lingkup dan kawasannya. Rasulullah SAW pernah berkata:

وَعَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَقُوْلُ: "كُلُّكُمْ راعٍ ، وكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، وَالأِمَامُ رَاعٍ ، وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، والرَّجُلُ رَاعٍ في أَهْلِهِ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ, وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَّةٌ فِيْ بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُوْلَةٌ عَنْ رعِيَّتِهَا ، وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِيْ مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ" متفقٌ عليه

Dari Ibnu Umar Radhiallahu 'an hu, katanya: "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu akan ditanyakan kepemimpinanmu. Seorang imam adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpiannya, seorang isteri adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang pelayan juga pemimpin dalam harta tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Maka semua orang dari engkau sekalian itu adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya."(Muttafaq 'alaih)

Demikianlah bahwa Islam mengartikan kepemimpinan itu dalam arti yang luas, bahkan setiap orang itu menjadi pemimpin, bila tidak memimpin orang lain dalam suatu kelompok, atau dalam keluarga. Dia adalah pemimpin terhadap dirinya sendiri, karena itu bagaimana akan sukses memimpin orang lain, sedangkan memimpin dirinya sendiri saja tidak bisa. Karena pemimpin yang baik selalu memulai dari dirinya sendiri, sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW, apa yang beliau katakan tentu beliau laksanakan. Sehingga Islam disamping ajaran yang mengandung nilai-nilai hakiki dan kadang normatif, Islam akan menjadi ajaran aplikatif yang berdampak pada perwjudan Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam.

12/06/2013

Do'a Road Show Pemasyarakatan Kegiatan Membaca, Perpustakaan Sahabat Terbaik Keluarga



Dalam rangka memasyarakatkan kegiatan gemar membaca, Perpustakaan Nasional menyelenggarakan Road Show Pemasyarakatan Kegiatan Membaca. Kegiatan ini sangat penting, terutama untuk memberikan motivasi pada seluruh masyarakat akan pentinagnya penguasaan ilmu pengetahuan yang dimulai dengan membaca.

Namun karena manusia mempunyai keterbatasan dalam mengingat suatu peristiwa, sehingga perlunya pada setiap keluarga agar mempunyai perpustakaan. Dari perpustaan itu sebenarnya merupakan gudangnya ilmu. Bahkan perpustakaan itu menjadi sahabat setia, terutama dengan koleksi yang bermacam-macam sehingga setiap orang akan merasa senang dengan koleksinya.

Buku-buku itu menjadi sahabat baik dalam suka maupun duka, berneda dengan orang. Mungkin ketika hatinya sedang nyaman dapat nyaman pula untuk diajak bicara, namun ketika hatinya sedang gundah-gulana niscaya dia akan memikirkan dirinya sendiri. Pada kegiatan Road Show itu agar memperoleh keberkahan maka ditutup dengan pembacaan do’a.


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penghasih lagi Maha Penyayang, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Disebagian dari kenikmatan yang Engkau berikan, sehingga kami dapat mengikuti kegiatan Road Show Pemasyarakatan Kegiatan Membaca, semoga kegiatan ini tercatat sebagai bagian dari amal ibadah kepada-Mu.

Ya Allah, Tuhan yang maha pemberi petunjuk, tunjukkanlah kami pada jalan yang Engkau Ridhai, bukakanlah hati dan pikiran kami untuk selalu membuka tabir ilmu-Mu. Tumbuhkanlah selalu pada hamba-Mu untuk gemar membaca, karena sesungguhnya dengan membaca, jendela dunia akan terbuka luas.

Kami yakin ya Allah, ilmu-Mu maha luas, seluas langit dan bumi bahkan lebih dari itu, lautan menjadi tinta untuk menuliskan ilmu-Mu bahkan ditambah lagi, ilmu-Mu tidak akan habis. Karena itu ya Allah bimbinglah selalu pada hamba-Mu untuk menghayati sunnah-Mu.

Ya Allah, ya haady, terangilah hati dan fikiran kami, agar tidak berbangga diri dengan ilmu yang kami miliki. Jadikanlah kami semua loba terhadap ilmu pengetahuan.

Ya Allah, bimbinglah kami dengan ilmu yang telah kami dapatkan, untuk membentuk mental spiritual sebagaimana para rasul dan anbiya’, menjadi insan yang bijaksana, rendah hati dan dapat memberi manfaat pada kehidupan manusia.

Kami yakin ya Allah, dengan ilmu segala urusan akan menjadi mudah dan ringan, jauhkanlah dari kami, sikap suka memudahkan dan menganggap ringan segala urusan. Engkaulah yang maha besar dan Engkau yang patut untuk diagungkan. Karena itu itu hanya kepada-Mu kami memohon dan hanya kepada-Mu kami kami berserah diri.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

ﺮﺑﻧﺎﺁ ﺗﻧﺎ ﻓﻰ ﺍﻠﺪ ﻧﻴﺎ ﺣﺴﻧﺔ ﻮفى الاﺧﺮﺓ ﺣﺴﻧﺔ ﻮﻗﻧﺎ ﻋﺫ ﺑﺎ ﺍﻠﻧﺎ ﺮ ﻮﺍﻠﺣﻤﺪ ﷲ رب العلمين

12/05/2013

Bersyukur Akan Menjamin Bertambahnya Nikmat



Sesungguhnya Allah memberikan nikmat kepada hambanya berupa nikmat sehat, sempat,panjang umur dan juga hidup. Dengan sehat manusia akan dapat merasakan lezatnya kehidupan dunia, hingar-bingar kehidupan dunia dengan segala romantikanya akan dapat dirasakan dan dinikmati. Demikian pula manusia diberikan kesempatan, sesungguhnya ini juga menjadi sarana untuk merasakan nikmatnya di berikan kesempatan. Kesempatan bekerja dan berkarya, kesempatan untuk makan dan minum, kesempatan untuk berinteraksi sosial, kesempatan untuk menikmati hiburan dan masih banyak kenikmatan-kenikmatan lainnya yang akan dapat dirasakan bila mempunyai kesempatan. Mempunyai kelonggaran waktu dan waktu dapat dimanfaatkan secara proporsisional, dengan tidak mengada-ada sesuatu yang semestinya tidak harus dilakukan.

Bagaimanakah bila waktunya begitu mepet, tidak ada kesempatan untuk meluangkan waktu, satu pekerjaan selesai pekerjaan yang lain sudah mengantri. Nyaris bahwa tidak ada waktu sedikitpun untuk meluangkan kesempatan sehingga waktu-waktu dilalui dengan perasan yang gemrungsung, terburu-buru. Sehingga waktu dilalui dengan tidak adanya kenikmatan. Panjang umur juga menjadi kenikmatan, bila kesempatan panjang umur itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Demikian pula manusia diberikan hidup, juga menjadi kenikmatan, walaupun pada awalnya manusia dijadikan hidup di dunia ini merupakan kenikmatan yang tidak pernah diminta, kehidupan datang dengan sendirinya karena kehendak Allah. Namun sesungguhnya setelah kelahiran di dunia, menjadi ajang untuk menikmati kehidupan.

Kenikmatan-kenikmatan ini akan terus diberikan oleh Allah, bahkan akan selalu bertambah dan ditambah oleh Allah. Siapapun orangnya menginginkan agar kenikmatannya senantiasa ditambah oleh Allah. Hanya satu kunci dan jaminan yang diberikan oleh Allah SWT yaitu dengan bersyukur:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)

Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan hamba-Nya untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah dilimpahkan-Nya. Kemudian dilaksanakan-Nya, betapa besarnya faedah dan keuntungan yang akan diperoleh setiap orang yang banyak bersyukur kepada-Nya, yaitu bahwa Dia akan senantiasa menambah rahmat-Nya kepada mereka.

Sebaliknya Allah juga mengingatkan kepada mereka yang mengingkari nikmat-Nya dan tidak mau bersyukur bahwa Dia akan menimpakan azab-Nya yang sangat pedih kepada mereka.
Mensyukuri rahmat Allah, pertama ialah dengan ucapan yang setulus hati, kemudian diiringi pula dengan perbuatan, yaitu menggunakan rahmat tersebut dengan cara dan untuk tujuan yang diridai-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat, bahwa orang-orang yang dermawan dan suka menginfakkan hartanya untuk kepentingan umum dan menolong orang-orang yang memerlukan pertolongan, pada umumnya tak pernah jatuh miskin atau pun sengsara, bahkan sebaliknya rezekinya senantiasa bertambah dan kekayaannya makin meningkat dan hidupnya bahagia, dicintai dan dihormati dalam pergaulan. Sebaliknya orang-orang kaya yang kikir, atau suka menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang tidak diridai Allah, seperti judi atau memungut riba, maka kekayaannya tidak cepat bertambah bahkan lekas menyusut. Dalam pada itu ia senantiasa dibenci dan dikutuk orang banyak, sehingga kehidupan akhiratnya jauh dari ketenangan dan kebahagiaan.

Kesalahan yang sering dialami:
• Manusia menilai kenikmatan itu bila mempunyai uang yang banyak, penghasilan berlimpah. Padahal segala suatu yang diberikan oleh Allah pada hambanya itu adalah merupakan kenikmatan, dan sumber kebahagiaan. Namun bila pada saat itu dipandang menjadi balak pada dasarnya karena waktu keluarnya atau tammpaknya yang tidak pas sehingga nyaris dipandanga pada waktu itu tidak berguna.
• Orang yang terbiasa menerima imbalan yang besar, sering kali bila menerima yang kecil akan kurang bersuyukur. Dampak dari sikap ini akan menimbulkan perilaku yang tidak baik, akan mengolok-olok, menggunjing, memfitnah bahkan perbuatan yang dilakukan dengan perasaan tamak jauh dari sikap ikhlas.
• Pembinaan mental rohani dipandang sesuatu yang tidak penting, sehingga ketika mempunyai anak yang shalih dan shalihah, suami atau istri yang bijaksana, ini tidak dipandang sebagai suatu kenikmatan. Ingatlah ketika keluarga bergelimang dengan harta benda namun keluarganya tidak pernah dibina dengan baik. Maka akan berakibat ketidakberkahan dalan hidup. Keluarga akan menghambur-hamburkan harta dengan berjudi, pesta- pora dan berhura-hura. Sehingga keluarga ini akan menjadi sumber fitnah yang tidak berkesudahan.
Karena itu dalam ayat Alquran surat Ibrahim ayat 7 mengatakan bahwa, jika manusia itu selalu bersyukur dan menyukuri segala pemberian Allah, yang besar maupun kecil, yang banyak atau sedikit maka Allah akan menambahkan kenikmatannya kepada manusia.

Oleh karena mindset harus dirubah, dari pola fikir yang materialistik menjadi sosialis religious, membiasakan diri untuk memberi. Namun jangan mengharapkan pemberian kembali dari orang lain. Apalagi mengharapkan imbalan yang lebih baik dari sesama manusia. Karena pengharapan terhadap manusia kadang akan menuai kekecewaan. Persahabatan dan persaudaraan yang telah dibina akan menjadi sirna ketika imbalan yang bersifat materiil itu di harapkan. Rasakan, dalami dan hayati, bahwa ketika kebiasaan untuk memberikan sesuatu kepada orang lain, baik itu berupa barang, jasa atau tenaga dilakukan dengan tulus ikhlas. Tidak ada harapan pengembaliannya, niscaya Allah akan memberinya dengan yang lebih banyak dan lebih baik bahkan kadang dengan hitungan yang tak terhingga. Karena sesungguhnya pemebrian yang tulus ikhlas itu merupkan perwujudan dari rasa syukur kepada Allah. Ketika kesyukurannya bertambah maka Allah akan menambah kenikmatannya dalam segala hal.

12/04/2013

Bahaya Menunda-nunda Pekerjaan



Setiap orang menginginkan hidup tidak ada masalah, namun bila terpaksa ada masalah bukan masalah yang berat dan berarti, tetapi masalah yang biasa-biasa saja yang dapat diselesaikan dengan mudah dan sederhana. Walaupun pada dasarnya bahwa hidup pasti ada masalah, mengapa terjadi masalah. Hal ini karena kesenjangan antara harapan dan kenyataan, orang mempunyai cita-cita, namun dalam mewujudkan cita-cita tidak selamanya berjalan dengan mulus. Ada kerikil-kerikil tajam yang menghambat untuk mewujudkan cita-cita.

Demikian pula dengan pekerjaan yang dijalani oleh manusia, semua orang menginginkan mempunyai pekerajaan yang ringan namun membuahkan hasil yang memuaskan. Namun dalam kenyataannya pekerjaan yang dilakukan terkadang menjadi pekerjaan yang berat dan sulit. Seakan semua pekerjaan membawa resiko, bahkan nyaris tidak ada pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan hasil yang memuaskan. Diantara penyebab dari semua ini adalah kebiasaan suka menunda-ninda pekerjaan.

Mengapa diantara kita kadang menunda-nunda pekerjaan. Sesungguhnya menunda-nunda pekerjaan itu adalah suatu kebiasaan buruk, kebiasaan ini terjadi karena menganggap bahwa hari esok masih panjang, tanpa disadari bahwa hari esokpun permasalahan juga menjadi bertambah. Sehingga menunggu hari esoknya kembali juga permasalahan juga semakin banyak. Sehingga berakibat masalah yang sederhana akan menjadi masalah yang berat dan sulit untuk diatasi.

Pernah terjadi pada seoarang karyawan kantor, sebagai seorang staf dia selalu diberi tugas oleh atasannya untuk melaksanakan suatu pekerjaan, namun dia tidak dengan segera melaksanakan. Setiap tugas diterimanya dengan jawaban yang singkat ya pak atau dengan kata siap pak. Dari hari kehari sampai berganti pekan, pekerjaan itu belum dilaksanakan malah telah diberi tugas yang baru lagi. Sudah menjadi kebiasaan bahwa pada akhir bulan diselenggarakan meeting untuk membahas tugas-tugas yang telah dibebankan pada masing-masing karyawan.

Apa yang terjadi dengan karyawan yang suka menunda-nunda pekerjaan itu, ternyata pada minggu terakhir pekerjaan tersebut baru dikerjakan. Dia berusaha untuk datang lebih awal, setelah apel pagi langsung mengerjakan tugas, ternyata waktu berlalu begitu cepatnya, seakan baru saja datang, tiba-tiba sudah terdengar kumandang azan zuhur. Akhirnya merasa tanggung dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan dia tetap tekun dengan pekerjaannya, sehingga lupa dengan makan siang bahkan shalat zuhurnyapun dikerjakan pada akhir waktu. Baru saja istirahat untuk shalat kemudian memulai dengan pekerjaannya, tiba-tiba terdengar kumandang azan shalat Ashar. Sehingga pekerjaannya di bawa pulang ke rumah. Maksud hati akan diselesaikan dan lembur di rumah. Tetapi ternyata setelah sampai di rumah yang terjadi adalah rasa letih, ngantuk dan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan. Akhirya pada keseokan harinya datang kembali ke kantor lebih awal satu pekerjaan selesai menyusul pekerjaan lainnya, sementara waktunya semakin mepet dengan minggu terakhir untuk meeting.

Perasaan gusar, takut dan malu bercampur jadi satu, sehingga tugas yang diberikan tidak dapat diselesaikan dengan baik. Sehingga ketika waktu meeting telah datang, masing-masing sataf dipersilahkan untuk melaporkan kinerjanya. Ternyata pekerjaan banyak yang salah. Maka apa kata pimpinan, dia dipandang sebagai karyawan yang tidak becus dalam menjalankan tugas, pimpinan menjadi marah karena merasa disepelekan oleh stafnya. Pimpinan menjadi pusing, karyawan tersebut juga menjadi pusing. Sehingga sehabis meeting bukannya reward yang dipeoleh namun justru cacian dari atasan dan olok-olokan dari sesama karyawan.

Inilah gambaran singkat dari akibat orang yang suka menunda-nunda pekerjaan, dan secara gamblang bahwa menuda-nunda pekerjaan berdampak pada:
1. Pekerjaan yang mudah akan menjadi sulit dan rumit.
2. Pekerjaan tidak akan dapat diselesaikan dengan baik.
3. Akan merugikan perusahaan.
4. Orang akan rentan terkena stress.
5. Akan menciptakan suasana tidak kondusif.
6. Akan menjadi pribadi yang egois dan individualistik.
7. Akan menjadi orang yang rugi.
8. Orang akan rentan mudah terserang beraneka macam penyakit, stamina semakin menurun, kekebalan tubuhnya juga menurun sehingga mudah terserang penyakit.
9. Rawan terjadi kematian secara dini, bisa mati secara total dalam arti tidak dapat menghirup udara dunia. Namun bisa juga matinya organ dan saraf tertentu sehingga tidak dapat menikmati hingar-bingar kehidupan dunia.

Cobalah kita renungkan dengan pekerjaan-pekerjaan rutin yang terbiasa telah dilakukan, bayar rekening listrik, telephon, air, pajak kendaran bermotor, jatuh tempo dan tenggang waktu tekah ditentukan namun selalau ditunda-tunda. Maka bila sampai terlambat akan terkena denda. Yang lebih parah lagi bila menunda-nunda untuk membayar hutang, maka akan hilang kepercayaan, orang tidak mau mempercayainya lagi.

Karena itu Allah SWT sebagai pencipta dan penguasa seluruh alam semesta memberikan petunjuk, agar segera bergegas untuk menyelesaikan pekerjaan dan beralih melaksanakan pekerjaan yang lain. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. (QS. Alam Nasyrah: 7)

Ketika hamba Allah selalu bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya, maka Allah menjamin bahwa pada setiap kesulitan pasti ada kemudahannya, dengan demikian beban yang dirasa berat akan berkurang, bahkan akan hilang. Namun sebaliknya bila pekerjaan itu selalu ditunda-tunda maka beban ringan akan menjadi berat, perkerjaan yang sedikit akan menumpuk. Sehingga akan menjadi penderitaan yang terus-menerus.

12/03/2013

Berpakaian Rok Mini, Tantangan dan Bahayanya


Pakai rok mini untuk sebagian wanita menjadi kepuasan, kebutuhan atau mengikuti trend. Kalau itu kepuasan, mengapa hanya mengejar kepuasan diri sendiri saja, atau untuk menyenangkan orang lain (teman, pacar, orang tua, saudara, bos atau lainnya). Kalau itu merupakan kebutuhan tentunya koleksi pakaianya mayoritas rok mini. Kalau mengikuti trend tentu akan berganti-ganti seiring dengan trend pada waktu itu.

Pada acara talk show, ketika bintang tamunya adalah wanita dengan rok mini, nampak jelas sekali bahwa posisi duduknya ternyata dalam keadaaan yang terasa tidak nyaman, bila duduk dengan posisi miring tentu pinggul yang sebelah akan nampak, bila salah satu kaki ditindihkan maka pinggul bagian bawah pinggul akan nampak, bila duduk dengan posisi kaki merapat ke depan, maka bila hendak berdiri akan susah, belum lagi bila membuka sedikit saja maka kain segitiga penutup barang di antara dua paha akan nampak. Dalam musik dangdut “buka sitik jos” sengaja mencari sensasi, para penontonnya tidak segan-segan untuk memelototi goyangannya, semakin ngesot semakin jos membuat histeria para penonton.

Pada suatu saat ada seorang wanita separuh baya, dia masih tampak tanda-tanda bekas kecantikannya ketika muda, kulit yang nampak putih bersih, walaupun sudah ada bintik- bintik hitam dan kemerahan pada kulit yang menandakan bahwa dia sebenarnya sudah tidak remaja lagi. Wanita tersebut ternyata sedang mengantar dan menunggui keluarganya yang sedang antri untuk menunggu periksa dokter. Dengan posisi yang saling berhadapan di antara para penunggu. Ternyata pas di depan wanita cantik itu ada beberapa orang laki-laki yang mau periksa dokter. Nampak salah tingkah, risih dan serba salah, walaupun laki-laki tersebut tergolong sudah tua namun ternyata sesekali masih menyarangkan pandangan tertuju pada paha mulus wanita yang ada dihadapannya. Demikian pula para penunggu yang lain, baik itu laki-laki yang lain atau wanita yang lain, tentu suatu saat akan mengarahkan pandangan pada suatu obyek yang pas ada di depannya. Walaupun sudah berupaya untuk tidak melihat, namun karena posisinya ada di depannya dan saling berhadapan, dengan pas dan terpaksa mengarah pada obyek tersebut.

Apakah ada larangannya bila memandang, mungkin bagi wanita tersebut bukan bermaksud untuk dilihat orang atau bisa juga mencari sensasi, ingin menunjukkan bahwa dirinya masih cantik, menarik dan layak dipandang bahkan diidolakan banyak laki-laki. Bagaimanakah bila itu menjadi obyek pandangan, seluruh orang tertuju padanya, bila pandangan itu hanya sesaat tentu wanita tersebut akan merasa berbangga diri, namun bagaimanakah bila banyak orang yang memelototi dalam tempo yang lama. Hal ini bisa juga mengagumi atau sebaliknya mereka mengolok-olok. Dua hal berlawanan yang sulit untuk dipisahkan. Demikian pula wanita tersebut didalam hati akan merasa risih, puas, bangga atau perasaan-perasan yang lain. Tidak bisa digeneralisasikan bahwa mereka suka atau benci atau biasa-biasa saja. Rasulullah SAW pernah memberikan pesan kepada Ali, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya:

يَا عَلِيُّ, لَا تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَاِنَّ لَكَ الْاُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الْاَخِرَةُ


“ Hai Ali, janganlah ikuti pandangan pertama dengan pamandangan kedua, karena pandangan pertama untukmu (dimaafkan) dan pandangan kedua tidak untukmu (tidak dimaafkan)”.

Kita sadari bahwa penglihatan akan mengarah pada fokus tertentu yang untuk selanjutnya akan menimbulkan interpretasi yang bermacam-macam. Disamping bagi orang lain, wanita tersebut juga duduk dalam posisi yang tidak nyaman, bahkan nampak seperti salah tingkah. Sesekali bahkan berulang kali wanita tersebut berupaya untuk mengalihkan perhatian dengan berpura-pura menelephon, kirim sms atau face bookan. Satu tindakan, namun manimbulkan ketidaksenangan, apakah akan dibiarkan dan dibiasakan, kebiasaan-kebiasaan semacam ini. Ingat bahwa Indonesia adalah negara religious, yang menjunjung tinggi budaya dan norma-norma keagamaan. Area publik tidak bisa disamakan dengan didalam pesta atau didalam diskotik.
Maka jelas bila budaya Barat dengan terang-terangan diadopsi apa adanya, berjalan-jalan di pusat keramaian dan area publik, rumah sakit, pasar, mol tentu akan mengundang perhatian. Memang keelokan tubuh wanita tidak akan berkurang bila dipandang ribuan bahkan jutaan orang, namun sesungguhnya di balik keelokan tubuh wanita tersebut menyimpan aura yang tidak bisa dilihat dengan mata kepala. Sehingga banyak sekali wanita yang secara fisik, seorang atau beberapa wanita tidak lebih menarik dari wanita yang lain. Tapi pesona wanita tersebut menarik perhatian publik, aura dan inner beauty sungguh mengagumkan dan membuat simpatik orang banyak.

Sesungguhnya pada diri wanita itu telah tersimpan keindahan dan keanggunan, setiap orang akan mengaguminya, ibarat pakaian yang mahal akan terimpan didalam etalase atau lemari kaca. Tidak sembarang orang dapat memegangnya, kecuali orang-orang yang serius ingin memilikinya. Namun bila pakaian itu adalah pakaian yang murah atau pakaian yang mahal namun sudah didiscon maka akan digantung, diecerkan dan di dasarkan disembarang tempat, semua orang dapat memegangnya, bahkan dapat coba- mencobanya, mereka hanya akan sekedar melihat-lihat, atau meilih-milih dan memegang-megang saja. Sehingga lama-kelamaan pakain tersebut akan menjadi kusut, lusut, kotor dan nyaris menjadi barang yang tidak berharga sama sekali.

Islam memberikan hadir memberikan solusi atas semua permasalahan umat manusia, Islam memberikan kebebasan kepada umatnya, bahwa setiap aturan syari’at pasti akan mendatangkan kemaslahatan. Setiap wanita diwajibkan untuk menutup aurat, sesunggunya semua yang ada pada wanita adalah aurat, tidak boleh dipertontonan kepada orang lain yang bukan muhrimnya. Kecuali untuk muka dan telapak tangannya. Dengan menggunkan pakaian ini wanita akan bebas untuk bergerak, duduk dengan posisi apapun tidak akan membuat risih orang-orang yang ada disekitarnya. Allah SWT telah memberikan petunjuk:

“ Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS. Annur: 31)

Berdasarkan Riwayat dari Aisyah, bahwasannya Asma’ binti Abu Bakar datang menemui Rasulullah SAW dengan mengenakan pakaian tipis, Rasulullah memalingkan muka darinya dan berkata:

يَا أَسْمَاءُ اِنَّ الْمَرْأَةَ اِذَابَلَغَتِ الْمَحِيْضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا اِلَّا هَذَاوَهَذَا

“Hai Asma’, sesungguhnya apabila seorang wanita telah haidh (mencapai usia baligh), maka tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan kepada wajah dan telapak tangannya)”.

Pada tahun 1988- an ketika busana muslim belum begitu populer, karena pada tahun-tahun tersebut belum begitu banyak muslim Indonesia yang mengenakan busana muslim (yang menutup aurat). Namun ada seorang guru pada sekolah SMA swasta yang mengenakan busana muslim, menutup aurat dan longgar, sehingga benar-benar auratnya tertutup demikian pula lekukan-lekukan pada tubuhnya tidak nampak sama sekali. Suatu saat secara tidak sengaja long dresnya menyangkut pada bangku belajar sehingga betisnya disaksikan oleh salah seorang siswa laki-laki. Bagaimanakah ekpresi siswa laki-laki tersebut, ternyata luar biasa, dia amat takjub. Beda denga teman-teman dikelasnya dan wanita-wanita lain yang selalu terlihat betisnya, bahkan dari lutut kebawah kelihatan saja, di lihatnya sebagai hal yang biasa. Namun ternyata melihat wanita berjilbab justru akan menimbulkan penasaran, kagum,hormat dan segan. Mengapa demikian? Jawabannya itulah rahasia wanita, tanpa diperlihatkanpun ternyata sudah amat menarik,namun bila diperlihatkan secara vulgar kadang bisa mengurangi rasa simpati orang lain.

11/28/2013

Do'a Sosialisasi Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat, TPKJM


Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir, kemauan, emosi dan tindakan, gangguan jiwa selalu diikuti dengan adanya kelainan diotak. Gangguan jiwa bisa menimpa siapa saja. Tanpa melihat jenis dan tingkat ekonomi, pendidikan dan pekerjaan.
Gangguan jiwa ada yang ringan ada yang berat, gangguan jiwa yang ringan masih dapat mejalankan perannya di masyarakat, sedangkan gangguan yang berat sudah muncul gangguan dalam menilai realitas. Mereka sudah tidak mampu berfiungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Rehabilitasi para penderita sangat diperlukan, agar mereka dapat berperan kembali aktif ditengah-tengah masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut maka pembinaan bahkan pemulihan pada penderita gangguan jiwa. Kegiatan ini tidak dapat dilakukan secara personal namun hendaknya memalui kerjasama dalam teamwork. Untuk memeberikan pemahaman bagi seluruh kelompok perlu diadakan sosialisasi. Dan kegiatan ini diakhiri dengan pemabcaan do’a, dengan teks sebagimana tersebut.

ﺍﻠﺤﻤﺪ ﷲ ﺮﺐﺍﻠﻌﺎ ﻠﻤﻴﻦ ﺤﻤﺪﺍ ﻴﻮﺍ ﻓﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻮﻴﻜﺎ ﻓﺊ ﻤﺰﻴﺪ ﻩ لا تحصى ثناء عليك انت كما اثنيت على نفسك, ﺍﻠﻟﻬﻢ ﺼل ﻮﺴﻟﻢ ﻋﻠﻰ رسولك ونبيك سيدنا محمد الطاهرالزكى وعلى اله الطيبين واصحابه المتقين


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Disebagian kecil dari kenikmatan yang Engkau berikan, sehingga kami dapat mengikuti kegiatan Sosialisasi Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa tahun 2013, semoga kegiatan ini tercatat sebagai bagian dari amal ibadah kepada-Mu.

Ya Allah, jadikanlah kegiatan ini sebagai pertemuan yang mendatangkan keberkahan, jadikanlah kami hambamu yang sehat lahir dan batin, agar segala perintah-Mu dapat kami laksanakan dengan baik dan larangan-Mu dapat kami hindarkan. Sinarilah hati dan fikiran hamba-Mu dengan nur hidayah karena sesungguhnya Engkaulah zat sebaik-baik pemberi petunjuk. Dan hanya kepada-Mu kami meminta dan memohon pertolongan.

Ya Allah, ringankanlah beban yang diamanatkan kepada kami, mudahkanlah segala urusan kami, tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar dan lurus sebagaimana jalannya orang-orang yang Engkau berikan nikmat, dan janganlah Engkau sesatkan kami setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami. Karena Engkaulah sebaik-baik pemberi petunjuk.


ربنا لا تزغقلوبنا بعد اذ هديتنا وهبلنا من لدنك رحمة انك انت الوهاب
ﺮﺑﻧﺎﺁ ﺗﻧﺎ ﻓﻰ ﺍﻠﺪ ﻧﻴﺎ ﺣﺴﻧﺔ ﻮفى الاﺧﺮﺓ ﺣﺴﻧﺔ ﻮﻗﻧﺎ ﻋﺫ ﺑﺎ ﺍﻠﻧﺎ ﺮ ﻮﺍﻠﺣﻤﺪ ﷲ رب العلمين

11/26/2013

Do’a memasuki kota atau kampung dan menempati suatu tempat


Dunia ini tersusun atas benua, dan didalam benua ada negara, didalam negara tersusun atas provinsi, didalam provinsi terdiri dari kabupaten/ kota, dalam kabupaten/ kota terdiri dari kecamatan dan didalam kecamatan terdiri dari kelurahan, desa/ kampung. Demikian luasnya dunia ini, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa manusia sering bermigrasi dari satu wilayah ke wilayah yang lainnya. Walaupun terkadang perpindahan ini hanya sekedar untuk travelling atau berwisata.

Sesungguhnya tempat yang akan didatangi itu adalah wilayah yang berbeda dengan tempat tinggalnya, demikian pula budaya dan tradisi masyarakat. Dari perbedaan tersebut maka terjadi daya tarik untuk berkunjung dari daerah ke daerah lainya. Belum pasti kedatangan itu disambut dengan baik, karena itu berbekal pada pengetahuan untuk memahami sikap saling menghormati dan menghargai terhadap sesama hidup mutlak diperlukan. Disamping itu tentu saja kita senantiasa memohon keselamatan agar ditempat tersebut dapat diterima dengan baik, tidak dimusuhi, tidak disakiti dan tidak dianiaya.
Rasulullah SAW pada suatu saat pernah berpesan kepada Ali bin Abi Thalib bila akan masuk ke suatu kota atau kampung agar membaca do’a:

أَللّٰهُمَّ اِنِّى أَسْئَلُكَ خَيْرَ هٰذِهِ الْمَدِيْنَةِ وَخَيْرَ مَااكْتَسَبْتُ فِيْهَا. وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ هَا وَشَرِّ مَااكْتَسَبْتُ فِيْهَا. أَللّٰهُمَّ ارْزُقْنِى خَيْرَهَا وَأَعِذْنِى مِنْ شَرِّهَا وَحَبِّبْنَا اِلَى أَهْلِهَا وَحَبِّبْ صَالِحَ أَهْلِهَا اِلَيْنَا

“Ya Allah aku mohon kepada-Mu akan kebaikan yang ada di kota ini, dan kebaikan apa yang aku lakukan padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang aku lakukan padanya. Ya Allah berilah aku rizki atas kebaikannya dan lindungilah aku dari kejahatannya, dan jadikanlah kami cinta kepada penduduknya dan jadikan pulalah penduduknya yang shalih cinta kepada kami”.
Selanjutnya Rasulullah SAW melanjutkan pesannya kepada sahabat Ali, bila menempati suatu tempat maka bacalah:

 أَللّٰهُمَّ أَنْزِلْنَا مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُالْمُنْزِلِيْنَ تَرْزُقُ خَيْرَهُ وَتَدْفَعُ عَنْكَ شَرَّهُ


“Ya Allah tempatkanlah kami di tempat yang berkah dan Engkaulah yang sebaik-baik yang memberikan tempat, Engkau berikan kebaikannya dan Engkau tolak kejahatannya”. (Dikutib dari Buku Detik-detik terakhir kehidupan Rasulullah karya KH. Firdaus AN)

Dengan berbekal pada pesan Rasulullah SAW kita tidak diperkenankan untuk berbuat seenaknya disuatu daerah. Karena adat istiadat dan tata krama suatu daerah tentu berbeda dengan kebiasaan yang sering dilakukan. Sadarilah bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan bisa jadi menyakiti atau merugikan orang lain. Baik disadari atau tanpa kesadaran, karena itu sebaik- baik manusia yang selalu mohon perlindungan kepada Allah SWT. Dengan harapan kedatangan kita membawa kemaslahatan bagi diri sendiri dan orang-orang yang bertempat tinggal ditempat tersebut.

11/25/2013

Do’a Hari Ulang Tahun KORPRI ke-42 Tahun 2013


HUT ke-42 KORPRI jatuh pada tanggal 29 November 2013. Ulang tahun kali ini mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya menata diri dan menjaga kesehatan jasmani dan rohani setiap anggota melalui pembinaan olahraga dan rohani.
KORPRI berupaya terus menerus mengokohkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan meneguhkan semangat netralitas guna mendukung mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi dalam rangka menjaga stabilitas politik. Oleh karena beberapa kegiatan dilakukan yang meliputi bhakti sosial, olahraga, perlombaan dan pertemuan ilmiah. Puncak acara tersebut adalah upacara bendera yang dakhiri dengan pembacaan do’a.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ


Ya Allah, ya Rahman ya Rahim, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu, atas segala kenikmatan yang Engkau berikan, sehingga pada pagi hari ini kami dapat mengikuti Upacara Bendera memperingati Hari Ulang Tahun ke-42 Korp Pegawai Negeri tahun 2013 dalam keadaan tenteram, damai dan sejahtara, semoga kegiatan ini Engkau catat sebagai amal ibadah kepada-Mu

Ya Allah, ya Maliku ya quddus, jadikanlah Upacara Bendera ini sebagai upaya memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa kami. Wujudkanlah soliditas dan solidaritas serta kesetiakawanan seluruh anggota KORPRI, dalam mengawal kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ya Allah wujudkanlah seluruh anggota KORPRI untuk meneguhkan semangat netralitas, dan menjaga integritas serta meningkatkan profesionalisme, guna mendukung terwujudnya pemerintahan yang baik dan terlaksananya reformasi birokrasi.

Karena itu Ya Allah, berilah petunjuk kepada seluruh anggota KORPRI untuk mengexplorasi diri menjadi aparatur negara yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.

Ya Allah, kuatkanlah idiologi, mental dan spiritual untuk menjadi dasar pijakan kami. Agar setiap amal perbuatan, dapat kami pertanggungjawabkan, kepada pemimpin kami, kepada rakyat kami, dan kelak kepada Ilahi Rabbi, zat penguasa alam semesta yang Maha Adil dan Bijaksana, yang tak pernah menghilangkan amal baik dan buruk hamba-Nya.

Karena itu ya Allah, tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar, sebagaimana jalannya orang-orang yang Engkau berikan kenikmatan dan bukan jalannya orang-orang yang Engkau hinakan. Karena itu hanya kepada-Mu kami memohon dan hanya kepada-Mu kami berserah diri.

Ya Allah, ya haadi, janganlah Engkau palingkan hati kami dari ketaatan setelah Engkau berikan petunjuk, teguhkanlah semangat juang kami dalam melanjutkan perjuangan para pendahulu kami.
Ya Allah ya Ghaffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.

رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

11/24/2013

Kisah Teman Lamaku, Tidak Semena-mena Terhadap Sesama Hidup


Pada suatu malam, hp saya berdering, dan ketika saya lihat ternyata nomor tersebut tidak terdaftar dalam hp-ku. Saya panasaran, saya angkat lalu bicara dengan memulai saya mengucapkan salam “assalamu’alaikum” dan dijawab”wa’alaikum salam”. Ternyata yang ngebel adalah teman lama saya yang sudah 25 tahun tidak berjumpa. Dia menyatakan bahwa kelak dalam minggu ini mau kerumah saya, karena dia dulu pernah kerumahku. Dan tertarik dengan udara di kampung yang asri, udara sejuk, angin sepoi-poi, suara gemericik air dan suara burung berkicau saling sahut-sahutan.

Temanku yang sudah 25 tahun tidak bertemu telah memperoleh sukses hidup di kota besar, kehidupan yang bising, panas dan karakter masyarakat yang jauh berbeda dengan masyarakat pedesaan. Dimana di desa bila ada orang asing datang akan menyapa dengan senyuman dan mengajak untuk mampir kerumahnya. Sungguh situasi yang jarang ditemukan di masyarakat perkotaan. Bayang-bayang yang demikian sehingga mengundang minat temanku untuk berlibur ke desa.

25 tahun adalah waktu yang cukup lama , karena ketika dahulu bertemu masih berumur 18 tahun maka sekarang masing-masing telah berusia 43 tahun. Usia kematangan dan kemapanan, matang dalam arti cara berfikir dan kontrol emosinya, mapan dalam arti hidupnya telah mapan, masing-masing telah mempunyai tempat tinggal dan penghasilan. Dan tentu saja masing-masing telah mempunyai anak. Benar juga ketika temanku datang pada malam hari, suasana malam tidak seperti dahulu yang masih gelap-gulita, penerangan dengan menggunakan senthir atau lampu teplok, dengan suara jangkrik saling bersahutan, dan terdengar suara burung hantu yang menakutkan, terasa seram dan seakan ada unsur-unsur mistik. Ternyata sekarang suara-suara telah berganti dengan suara tv dengan chanel yang bermacam-macam.

Temanku masih mempunyai kebiasaan seperti dahulu, pada pagi hari setelah shalat subuh langsung jalan-jalan pagi, sambil menghirup udara segar. Temanku bertanya kenapa tidak terdengar suara burung lagi seperti dahulu. Aku jawab, burung-burung yang dahulu berkicau saling bersahutan sekarang sudah bermigrasi ke pasar. Temaku bertanya “lo kenapa ke pasar”. Ya, burung-burung sekarang ditangkap lalu dikarantina pada sangkar burung. Di pasar burung sangat ramai dengan kicauan beraneka macam burung, bahkan burung-burung tersebut, sekarang sudah banyak yang tinggal di gedung-gedung bahkan di pertokoan. Burung-burung itu sekarang sudah diperjualbelikan, ada yang ingin mengkoleksi berenaka macam jenis burung, ada yang sekedar ingin melestarikan suara-suara burung untuk memperoleh suasana alami ketika berada di rumah.

Begitulah, bahwa sekarang habitat alami sudah tidak bisa hidup di alam bebas, mereka hidup dalam kunglungan sangkar. Walaupun mereka dipenuhi makanannya yang menurut penelitian ahli nutrisi, ternyata pakan buatan lebih bagus karena mengandung nutrisi yang lengkap. Benarkah demikian, kita tidak tahu apa sebenarnya kehendak burung. Mereka senang atau susah, karena manusia tidak mengetahui bahasa burung. Ketika para burung berkicau dengan merdunya, manusia tidak mengetahui sebenarnya mereka sedang bahagia atau susah, sedang menangis atau sedang tertawa. Sedangkan manusia yang bisa bicarapun kadang mereka menangis, tetapi memangisnya karena bahagia, manusia tertawa, namun tertawanya karena stres atau sekedar menghilangkan kepenatan.

Pada suatu saat ketika, aku bersama dengan temanku yang baru pulang dari Semarang, didalam bus ada kenalan dalam bus yang bercerita tentang burung. Nampaknya orang ini senang memelihara burung. Bukan sekedar untuk hiburan, namun burung sudah dijadikan sebagai kebanggaan, bahkan investasi. Karena burung-burung itu yang berharga cukup tinggi, katakanlah cucakrowo, perkutut, murai dan banyak jenis-jenis burung kicau lainnya. Dia begitu antusias dan sangat bersemangat bila bercerita tentang burungnya. Dia bercerita walaupun memelihara burung dengan menyedikan makanan buatan untuk burung, namun masih menyediakan makanan alami burung tersebut. Maksudnya adalah makanan asli burung pada habitat alamnya. Karena dialam bebas mereka tidak mengenal yang namanya pakan pelet. Yang ada hanyalah jenis serangga, buah-buahan dan jens sayur-sayuran. Dia bilang amat berdosa bila tidak menyediakan makanan alami bagi burung-burung piaraannya. Saya dengan temanku belum berkomentar dia memperkuat argumennya lagi.

Sesungguhnya burung-burung itu pada dasarnya juga sangat merindukan pakan alaminya.
Tetapi dibalik kehebatan dan kepeduliannya, ternyata dia memelihara burung satu sangkar hanya seekor saja dan kebanyakan yang dipelihara burung yang jantan. Itupun satu sangkar yang pas-pasan, burung tidak bisa terbang dengan leluasa, punya sayap namun tidak dapat digunakan untuk terbang bebas. Saya sekedar bertanya mengapa burung-burung itu mau berkicau, bersedih, gembira atau? Laki-laki itu berkata sesunggunya burung-burung itu sedang birahi, dia berkicau karena sedang menarik perhatian sang betina. Kalau begitu amat berdosanya, tahu bahwa dia sedang birahi namun dikekang terus nafsunya. Bagaimanakah bila terjadi pada anda selaku manusia. Karena ada laki-laki yang tidak cukup dengan satu istri sehingga melakukan poligami.

Begitulah kehidupan di dunia yang telah diciptkan oleh Allah dalam bentuk berpasang-pasangan. Karena dengan berpasang-pasangan ini akan terjadi keseimbangan hidup. Bagi tumbuhan, bagaimanakah bila ada putik tapi tidak ada serbuk sari. Padi, jagung, gandum sebagai sember makanan pokok bila tidak penyerbukan maka tidak akan menghasilkan biji-bijian. Apalagi hewan hanya satu jenis saja, jantan saja atau betina saja maka tidak akan ada perkembangbiakan. Maka habitat alam akan musnah. Bila tidak ada keseimbangan alam, maka akan terjadi malapetaka. Contohnya bagaimanakah segerombolan monyet atau harimau yang masuk ke perkampungan penduduk untuk mencari mangsa. Karena di habitat alam telah kehabisan makanan. Sehingga mereka masuk ke kampung dan memakan apapun yang diperolehnya. Salah siapakah bila manusia diserang binatang buas.

Marilah bermuhasabah, karena sebaik-baik nanusia yang mau meneliti kekurangan dirinya, mengakui kesalahannya dan berusaha tidak mengulang kesalahan yang sama dalam waktu berbeda serta mau memperbaiki kesalahan dan kekurangannya. Seandainya Sulaiman-Sulaiman (Nabi Sulaiman) yang dapat mengetahui bahasa binatang hidup pada masa sekarang niscaya tidak akan terjadi kesewenang-wenangan terhadap sesama makhluk.

Pengandaian ini tidak akan terjadi, namun implementasinya akan terlaksanakan manakala manusia mau berempati, bukan hanya terhadap sesama manusia namun hendaknya dengan sesama hidup. Tapi yang jadi masalah lagi, terkadang terhadap manusia saja sering terjadi kesewenang-wenangan, memperkosa hak hidup orang lain. Dengan hal ini hendaknya kita dapat berfikir bahwa setiap kejadian akan kembali pada dirinya sendiri. Bila tidak secara langsung maka akan memakan waktu yang cukup lama, atau bisa juga penderitaan dan kesengsaraan akan diterimakan pada anak dan keturunannya. Karena sesungguhnya tidak ada satupun amal perbuatan manusia yang lepas dari pengawasan Allah, dicatat dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
“ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al Zalzalah: 7-8)

Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk pada hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa pada jalan yang diridhai-Nya, amin.

11/19/2013

Do’a melepaskan penderitaan dan hutang yang menumpuk



Penderitaan atau kesedihan lawannya adalah kebahagiaan, selama hidup di dunia dan kelak di hari Qiamat semua umat manusia menginginkan kebahagiaan. Sehingga dengan segala daya upaya, orang-orang yang beriman dan bertaqawa kepada Allah akan berupaya sekuat tenaga untuk selalu berpegang teguh pada Sunnatullah, dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Namun sebaliknya bagi orang-orang kafir, musyrik, fasiq mereka berupaya meraih kebahagiaan sementara yaitu kebagaiaan hidup di dunia saja, sehingga kadang tidak memperhatikan perintah dan larangan Allah. Bagi mereka tidak ada beda antara perintah dan larangan, asalkan hajatnya dapat terpenuhi maka apapun ditempuhnya, sebaliknya bila sesuatu itu merugikan dirinya, maka dengan serta- merta akan ditinggalkan.

Manusia hanya sebatas berusaha dan ikhtiar, hasil akhir Allah yang menentukan, sehingga kadang walaupun sudah berupaya semaksimal mungkin untuk meraih kebahagian namun yang diperoleh penderitaan. Mengapa ini terjadi. Itulah Sunnatullah demikian pula hukum alam menentukan yang demikian. Karena sungguh sempitnya dunia bila kebahagian yang di idam-idamkan dan melakukan upaya untuk meraih kebahagiaan semuanya dapat berjalan sesuai dengan harapan, niscaya di dunia tidak ada orang yang susah, semua akan merasakan bahagia. Sehingga bila tidak ada perbandingan kebahagiaan akan terasa hampa.

Bagaimana orang akan merasakan bahagia bila tidak ada orang yang sedih, bagaimana akan merasa senang bila tidak ada orang yang susah. Kesedihan sesuatu yang tidak diharapkan namun suatu saat pasti akan terjadi, bahkan disanalah kesedihan itu merupakan cobaan dan ujian dari Allah.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 155)

Ketika cobaan itu datang silih berganti, seakan-akan tidak ada habis-habisnya, satu masalah terselesaikan muncul masalah lagi begitu seterusnya. Bagaimana jika suatu daerah yang aman tentram, damai dan sejahtera, kehidupan masyarakat serba berkecukupan, tiba-tiba Allah memberikan cobaan berupa bencana alam, tanah longsong, banjir, badai dan tsunami. Kehidupan masyarakat yang sudah tertata dengan baik, akan berrbalik 180 % , semua akan merasa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta dan buah-buahan. Sehingga segala kemewahan dan hiduap yang serba berkecukupan, secara pelan-pelan hartanya akan berkurang bahkan akan habis, sehingga untuk menutup keperluan hidupnya harus hutang sana-sini hingga tidah terasa hutang menjadi menumpuk. Tiap hari didatangi orang yang mau menagih hutangnya, setiap hari harus sembunyi dari para debitur atau mereka berupaya untuk mencari seribu alasan.

Inilah bahwa kesedihan dan hutang yang banyak itu niscaya sesuatu yang tidak diharapkan oleh semua orang. Karena itu pernah suatu saat salah seorang sahabat Anshar yang bernama Abu Umamah duduk duduk didalam masjid, padahal bukan waktunya untuk menegakkan shalat. Rasullah bertanya wahai Abu Umamah, mengapa kamu tetap tinggal didalam masjid padahal sekarang bukan waktunya untuk menegakkan shalat. Dijawab oleh Abu Umamah, wahai rasul, saat ini saya sedang dirundung kesedihan, hutangku sangat banyak. Mendengar jawaban itu Rasul menjawab, wahai Abu Umamah maukah kamu, aku ajarkan satu kalimat yang dapat membuatmu bahagia dan terlunasi hutang-hutangmu, lalu rasul mengajarkan untuk membaca do’a:

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِوَالْكَسَلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ (اخرجه ابوداوود)

(Allahumma inni a’uzu bika minal hammi wal hazani wa a’uzu bika minal ‘ajzi wal kasali wa a’uzu bika minal jubni wal bukhli wa a’uzu bika min ghalabatiddaini wa qahrirrijal)

Ya Allah sesunggunya aku berlindung kepada-Mu dari kedukaan dan kesusahan, dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan akau berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran dan aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh hutang dan dan penindasan orang. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud)

Demikian bahwa kesedihan tidah akan selesai bila hanya diratapi dan disesali, begitu pula banyaknya hutang tidak akan terlunasi bila senantiasa lemah, malas, takut, kikir dan sifat sifat buruk lainya yang selalu apatis dan tidak mempunyai semangat hidup. Karena itu harus kerja keras, senantiasa bersemangat dan tak lupa senantiasa berusaha, ikhitar dan tawakal kepada Allah SWT. Dan ingatlah bahwa “do’a adalah senjata orang-orang mukmin serta tiang agama dan cahaya yang memancar dari langit dan bumi”. (HR. Tirmizi).
Karena itu agar terhindar dari kondisi sebagaimana diatas, jadikanlah bacaan do’a itu menjadi amalan harian. Selalu diucapkan dengan ikhlas dan semata-mata hanya mengharap ridha dan ampunan dari Allah SWT. Semoga Allah senantiasa meridhai setiap usaha dan ikhtiar kita, amin.

11/07/2013

Kiat Mengatasi Marah Sebagai Tanda Orang Yang Perkasa


Marah merupakan salah satu sifat manusia, marah biasanya mengarah pada hal-hal yang negatif, karena marah merupakan akhlaqul mazmumah. Didalam agama diajarkan bagaimana upaya untuk melawan marah, yaitu dengan berupaya untuk bersabar. Karena itu sabar merupakan akhlakul karimah, akhlaq terpuji. Didalam kehidupan sehari-hari orang yang sabar akan memperoleh banyak keuntungan. Mengapa? Kok bisa? Karena Allah mencintai orang-orang yang sabar. Dalam kehidupan bermasyarakat bagaimanakah bila ada orang yang suka marah-marah, tentu mereka akan dijauhi orang lain, baik dari kalangan anak-anak, remaja atau orang tua. Bahkan orang-orang akan cenderung untuk mengucilkannya. Sebagai atasan bila suka marah-marah, maka karyawan akan menjauh,guru yang suka marah-marah tidak disukai para peserta didik. Remaja yang suka marah-marah nyaris tidak akan mempunyai teman. Sudah tahu diantara dampak marah demikian sangat merugikan.
Mengapa orang cenderung marah, karena sifat manusia menginginkan segala terjadi sesuai dengan kemauannya. Bahkan sejak zaman dahulu kita mengenal otoriter, orang yang mempunyai sifat ini cenderung ingin memaksakan kehendak kepada orang lain. Bila kehendaknya tidak dituruti maka akan marah-marah. Memang satu sisi kadang dengan marah maka akan meningkatkan kinerja, seorang atasan yang bisanya selalu sabar. Ketika menyaksikan karyawan kinerjanya menurun,suka ngobrol, menunda-nunda pekerjaan,menyia-nyiakan waktu.Suatu saat kesabaran pimpinan tersebut meledak karena dampak perilaku para karyawan menurunkan, produktifitas menurun akhirnya perusahaan mengalami kerugian. Dengan kondisi ini, tentu saja yang paling terpukul adalah pimpinan, karena dampak dari menurunnya produksi maka nyaris penghasilan hanya untuk menggaji karyawannya saja.
Tidak seperti biasanya atasan menyelenggarakan meeting dengan muka yang masam, tidak familier, setiap ucapannya mengandung kekecewaan atas kinerja karyawannya, satu atau dua kalimat disampaikan dengan rasa marah, para karyawan sudah ketakutan dan berjanji tidak akan mengulang perilaku buruk yang merugikan perusahaan. Tanpa ditanyakan seluruh karyawan telah berjanji akan meningkatkan kinerja. Maka setelah meeting selesai para karyawan berkerja pada posnya masing-masing dengan semangat perubahan dan mengilangkan kebiasaan buruk. Inilah bahwa marah kadang membawa dampak positif. Tapi yang perlu diingat bahwa bila marah seperlunya saja. Karena biasanya ketika sedang marah, kata-kata asing yang tidak biasa diucapkan maka akan keluar, gelas piring yang biasanya untuk makan dan minum, kemudian tidak dapat digunakan lagi, karena telah terlanjur dilempar sehingga menjadi pecah.
Rasullah Muhammad SAW pernah berkata “ Bukanlah keperkasaan itu yang dapat mengalahkan musuh-musuhnya tetapi yang dimaksud perkasa adalah orang yang dapat mengendalikan nafsunya ketika sedang marah”. Bila marah tidak dapat dikendalikan maka akan menimbulakan penyesalan yang tidak ada gunanya. Bila marah baik dengan pasangan hidupnya, teman atau saudaranya, telah mengluarkan kata-kata yang tidak enak. Maka kata maaf tidak cukup untuk menghapuskan kemarahannya,sehingga yang ada adalah diam, bahkan saling mendiamkan, tidak ada yang mau mengawali untuk menyapa.
Karena marah, maka akan terjadi permusuhan sehingga menimbulkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Terjadinya perkelaian, pembunuhan. Karena itu demikian dampak negatifnya karena marah itu maka, diperlukan upaya untuk menahan diri ketika sedang marah.
Menurut Imam Al Ghozali, marah adalah nyala api yang bersumber dari api Allah, menyala berkobar-kobar sampai ke ulu hati dan akhirnya muncul dalam gejala-gejala fisik perubahan warna nuka, mata, telinga, sangat gugup, anggota badannya gemetar, giginya gemeretak, jalan mondar-mandir, lubang hidungnya membesar dan mengecil, mulut mengeluarkan kata-kata yang tak terkendali. Bila gejala semacam ini muncul pada pribadi muslim, maka agar mambaca istighfa “Astaghfirullahal azim”, minta ampun kepada Allah dan membaca ta’awudz “A’uzubillahiminasy-syaithanirrajim” saya berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Apabila sedang dalam posisi berdiri agar segera duduk, jika sedang duduk hendaknya segera berbaring, dan jika betul-betul sadar, hendaknya ia segera mangambil air wudhu. Kemarahan berasal dari bara api maka agar didinginkan dengan menggunakan air.
Demikian cara meredakan amarah dari segi perbuatan, adapun dalam segi keilmuan adalah hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Berfikir secara mendalam dan menyadari betapa tinggi nilainya apabila kita mampu menahan amarah, menahan diri, mamapu memberi maaf dan akan memperoleh pahala dari Allah SWT.
2. Betapa akan memperoleh murka Allah, jika nafsu amarahnya diperturutkan secara meluap-luap tanpa berusaha menghentikannya.
3. Berfikir jauh kedepan, betapa akan muncul permusuhan, rasa dendam dari orang yang ia marahi, dan akan terjadi perbuatan disharmoni.
4. Coba ingat-ingat dan bayangkan betapa jeleknya rupa wajahnya ketika sedang marah, dan hentikan segera.
5. Harga diri akan naik dan dikagumi oleh orang, jika mampu menahan marah dan memberi maaf kepada si pelaku sesuai dengan agama Islam.
6. Harus diingat, meneruskan nafsu amarah, berarti kita mengikuti bujukan dan rayuan syetan yang berusaha menjerumuskan manusia ke jalan yang tidak diridhai Allah.
Begitulah, bahwa keluhuran budi setiap muslim ditentukan dari sikap pengendalian diri dan menahan diri dari kemarahan. Bila akan marah lalu bersabar dan ketika sedang marah kemudian tersadar kemudian beristighfar, itulah keluhuran, kemudlian bahkan merupakanwujud keperkasaan pribadi muslim.

11/04/2013

Persiapan Menghadapi Hari Esok, Muhasabah 1 Muharram 1435 H


Satu Muharram adalah merupakan tonggak baru, bagaimanakah setiap insan dapat mempersiapkan segala keperluan untuk hari esok. Oleh karena sebelum kami membahas hal ini terlebih dahulu kami menyampaikan, “Selamat tahun Baru Hijriyah 1435 H, semoga hari esok selalu kita hadapi dengan sikap dan rasa optimis, kita berharap dalam meniti kehidupan, menghabiskan sisa umur yang telah ditentukan oleh Allah SWT, kita selalu berjalan pada jalan yang diridhai oleh Allah SWT”.
Bila kita sadari dan kita hayati, sampai kapankah kita akan diberi kesempatan untuk menghirup udara di alam dunia ini. Semua orang tidak ada yang tahu, bahkan Rasulullahpun juga tidak mengetahui, karena ketika rasul ditanyakan perihal maut, maka rasul hanya menjawab bahwa hal itu merupakan urusan Allah SWT. Manusia hanya diberi kesempatan dan kebebasan untuk memanfaatkan setiap tarikan nafas, untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Sehingga kehidupan manusia akan mempunyai kemanfaatan bagi semua orang. Karena sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Oleh karena itu karena hari esok tidak ada yang mengetahui, siapakah yang menjamin bahwa hari esok kita masih hidup, siapa yang menjamin bahwa hari esok masih sehat wal afiat, siapa yang menjamin bahwa pangkat dan jabatan yang disandangnya besok akan tetap melekat pada dirinya, siapa yang menjamin bahwa harta dan kekuasaan hari esok masih dalam kepemilikannya. Tidak ada satupun makhluk yang dapat menjamin, karena sesungguhnya sekuat dan sekuasa apapun manusia, dia adalah makhluk yang mempunyai sifat fana. Suatu saat akan musnah. Sesungguhnya yang dapat menjamin semua ini hanyalah Allah Yang Maha Kuasa. Tiada daya kekuatan kecuali kekuatannya, bila Allah menghendaki sesuatu (baik atau buruk) maka tak ada satupun makhluk yang dapat menghalang-halangi.
Kekuasaan Allah adalah mutlaq. Dan manusia adalah makhluk yang lemah, yang amat bergantung pada kekuasaan Allah. Karena itu sebaik-baik makhluk yang selalu menyadari bahwa manusia diberikan amanat ganda yaitu sebagai khalifatullah dan sebagai abdullah. Dua sisi berbeda namun tidak dapat dipisah-pisahkan. Kesempuraan manusia ketika dapat mengemban dua tugas ganda ini.
Karena dalam setiap hitungan masa manusia hendaknya selalu memperhatikan setiap perbuatan yang telah dilakukan untuk hari esok:
" Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS.Al Hasyr: 18)

Pada bulan ini kita sekalian masuk pada Muharram 1425 H, tentunya banyak hal yang telah kita lakukan pada masa yang lalu, dan masih banyak hal yang harus kita selesaikan pada masa yang akan datang, berkenaan dengan hidup dan kehidupan manusia ada sesuatu yang direncanakan dan dilaksanakan pada waktu yang pendek, sedang dan pada jangka waktu yang panjang.
Berkenaan dengan persiapan menghadapi masa depan, adalah masa yang belum terjadi dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Baik itu berkaitan dengan hidup dan mati, sehat dan sakit, lapang dan sempit, kaya dan miskin, tua dan muda. Demikian pula tentang pangkat, jabatan dan predikat sebagai orang yang beriman. Oleh karena itu Allah tidak membolehkan kita meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, tetapi Allah membolehkan untuk merencanakan kehidupan pada masa yang akan datang.
Bagi anak-anak dan remaja bagaimana mempersiapkan masa yang akan datang dengan bekal iman dan ilmu. Keduanya bersifat labil, yang mana dari waktu kewaktu perlu adanya pemenuhan kualitas iman dan ilmu, masa depan yang tidak mempunyai ilmu maka akan menuai kesulitan hidup. Maka Rasulullah SAW mewajibkan kepada umatnya untuk mencari ilmu mulai lahir sampai akhir hayat bahkan sampai ke negeri Cina.
Tetapi sebaliknya sepintar apapun orangnya dan berapa banyak ilmu yang dimiliki bila tidak dilandasi dengan iman maka ilmunya tidak akan memberikan keseimbangan, kedamaian dan manfaat bagi orang lain, bahkan bisa jadi akan merugikan dirinya sendiri.
Bagi orang tua bagaimana bisa menerapkan ilmunya ditengah-tengah masyarakat dengan senantiasa menjunjung tinggi akhlaqul karimah, sehingga ilmu, ketrampilan dan keahlian yang dimiliki dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Maka disinilah figur bapak yang kebapakan, ibu yang keibuan dan pemimpin yang dapat memberi suri tauladhan bagi masyarakatnya.
Bagi mereka yang telah udhur, yaitu mereka yang telah mencapai usia tua, bagaimana bisa menciptakan kehidupan yang akan datang, yaitu lebih berkonsentrasi pada kegiatan untuk menempuh kehidupan akherat yang kekal. Kegiatan bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah). Mujahadah (bersungguh-sungguh) dalam beribadah, memperbanyak zikir dan bertaubat kepada Allah. Karena merupakan kemurahan dari Allah dengan usia tua yang berarti bahwa Allah masih memberikan kesempatan untuk menambah amal ibadah dan melakukan tobat. Sehingga bisa mencapai akhir hayat yang khusnul khatimah.
Rencana jangka pendek kita adalah ketika masih hidup di dunia ini, karena di dunia yang fana ini. Dan mensyukuri pribadi masing-masing, bagi yang kaya, kuat, berpangkat dan berjabatan senantiasa diintai dengan kematian. Bila kematian telah datang maka tidak ada yang dapat diperbuatnya lagi, ditinggalkan segala yang dimiliki, kecuali shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh yang mendoakan kepada orang tuanya.
Bila kematian telah datang maka akan beralih pada kehidupan yang panjang, kehidupan yang tanpa batas. Dan sesuatu yang direncanakan serta dilaksanakan pada masa yang singkat, baik itu merupakan amal shaleh atau kejahatan akan menempuh pada kehidupan panjang yang tidak berkesudahan, bila berbuat baik maka akan tenggelam dalam kenikmatan yang abadi, dan kejahatan akan tenggelam dalam kesengsaraan yang abadi pula. Sungguh nyata qodrat serta rahman dan rahim Allah, tidak ada manusia yang teraniaya kecuali berdasar pada apa yang telah dilakukan, Allah SWT berfirman:

“ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan). Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan). Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”. (Al Zalzalah: 7-8)

Ada sebuah kisah hikmah dari Atha’ bin Abi Rabah seorang budak kecil berdarah Habasyah (Etiopia) ia dimiliki seorang wanita kaya di Mekah. Walaupun ia seorang budak tetapi ia mempunyai rasa perjuangan, giat berusaha dan ia tahu apa yang harus dilakukan pada masa yang akan datang, sehingga ia membagi aktifitasnya dalam tiga hal:
1. Ia mempergunakan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dimanatkan kepadanya.
2. Untuk beribadah kepada Allah.
3. Untuk menuntut ilmu.
Terdorong oleh semangat juang dari budaknya maka majikan tersebut mau memerdekakannya. Sehingga nyata sekali bahwa segala hal yang terjadi pada diri manusia tergantung kemauan untuk merubahnya, sebagaimana firman Allah:
" Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS. Arra’du: 11)

Mudah-mudahan kita sekalian dapat memulai merencanakan setiap kegiatan pada masa yang akan datang, hindari setiap kegiatan tanpa perencanaan, hindari setiap perbuatan yang asal berjalan, karena akan muncul suatu aktifitas yang seakan-akan menjadi orang yang super sibuk tetapi bila dievaluasi antara yang nampak dengan kenyataan dari hasil yang diperoleh (input dan out put) tidak seimbang.
KH. Hasan Basri mantan Ketua MUI mengatakan, ada empat hal sebagai bekal persiapan menghadapi hari esok:
1. Attuqa (taqwa kepada Allah) adalah bekal utama manusia sebagai tuntutan dasar hidup umat Islam. Tanpa taqwa kehidupan manusia akan mudah terombang-ambingkan oleh keadaan. Manusia tidak mempunyai pedoman hidup karena sandaran vertikal tempat manusia bergantung tidak menjadi keyakinannya. Karena itu kebalikannya orang yang bertaqwa, mereka adalah manusia yang tangguh, karena yakin mempunyai keyakinan yang kuat sebagai sandaran vertikal Allah SWT. Dia tempat bergantung, meminta dan memohon perlindungan. Maka mantaplah pribadi yang bertaqwa.
2. Ilmu, setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu. Dengan ilmu hidup manusia akan menjadi mudah. Namun ilmu hendaknya selalu seimbang antara ilmu yang berorientasi pada kehidupan dunia dan ilmu yang berorientasi pada kehidupan akherat.
3. Adabin yaitu adab, akhlaq, sikap hidup dan sopan santun harus berkembang baik ditengah-tengah masyarakat. Muhammad diutus oleh Allah mempunyai misi untuk menyempurnakan akhlaq sekalian alam. Jadi akhlaq mempunyai peran sentral pada sejarah, perjuangan, perkembangan dan kemajuan Islam.
4. Zuhdun yaitu tidak tertipu oleh dunia ini. Manusia adalah penguasa alam, namun janganlah kehidupan dunia melalaikan untuk selalu ingat kepada Allah. Manusia boleh memiliki dan menguasai harta, namun janganlah harta, pangkat dan jabatan menjadikan pribadi yang diperbudak oleh harta, pangkat dan jabatan sehingga melupakan zat yang Maha Pemberi.

Karena itu Rasulullah SAW memberikan barometer kepada umatnya:
• Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih baik daripada hari kemarin, dialah orang yang beruntung.
• Barang siapa yang keadaannya hari ini sama dengan hari kemarin, dialah orang yang merugi (tertipu).
• Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, dialah orang yang dilaknat (terkutuk). (HR. Hakim)

Pujangga jawa mengatakan "sepi ing pamrih rame ing gawe", sedikit bicara banyak karya mudah-mudahan dapat menjadi motifasi bagi kita sekalian untuk menatap pada masa yang akan datang.

11/01/2013

Do'a Ziarah Hari Pahlawan 10 November 2013


Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Sulit untuk dibayangkan bagaimanakah seandainya dahulu tidak ada pahlawan yang mempunyai semangat juang dan pengorbanan. Bagaimanakah jika para pahlawan tidak mempunyai semangat nasionalisme dan patriotisme. Bagaimanakah jika para pahlawan hanya mementingkan kelompok dan golongannya. Niscaya bangasa Indonesia akan menjadi bangsa yang bercerai-berai, akan selalu ditindas dan diperbudak oleh bangsa lain.
Kita bersyukur, mempunyai para pahlawan dan para pemimpin yang baik sehingga kemerdekaan dapat diperoleh dan kitapun dapat merasakan iklim kemerdekaan. Karena itu sebagai putra bangsa tiada pilihan lain kecuali kita warisi semangat perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Dan tak lupa kita do’akan para pahlawan, agar diampuni dosa dan kesalahannya, dan dimuliakan kedatangannya disisi Allah. Berikut do’a ziarah para pahlawan.


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penagsih dan Penyayang.
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadiratmu, atas segala kasih dan sayang-Mu, pada hari ini kami dapat melaksanakan kegiatan ziarah nasional, Hari Pahlawan 10 November 2013, pada detik-detik yang penuh hikmat ini kami berada pada pusara para pahlawan dan syuhada’ bangsa. Untuk mengenang para pahlawan dan syuhada’ bangsa kami.

Kami berdo’a dan bermunajat kepada-Mu ya Allah akan curahan rahmat dan maghfirah-Mu, untuk para pahlawan dan syuhada’ yang gugur mendahului kami. Ampunilah dan kasih sayangilah para pahlawan kusuma bangsa kami, maafkanlah kesalahan mereka, hormatilah kedatangan mereka, luaskanlah tempat diam mereka, terangilah kuburnya, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan lebih baik, jauhkanlah mereka dari huru-hara kubur dan siksaan api neraka.

Ya Allah ya Ghaffur, ampunan-Mu Maha Luas, kami yakin ya Allah tiada sedikitpun amal ibadah yang Engkau lalaikan, kecuali Engkau telah menyiapkan balasan dengan kebaikan yang melimpah. Karena itu lipatkanlah perjuangan dan pengorbanan para pahlawan menjadi amal jariyah. Kebaikannya akan menghapuskan dosa dan kesalahnnya, mereka menghadap-Mu dalam kondisi fitrah dan penuh dengan ampunan-Mu.

Ya Allah ya Tuhan kami.
Limpahkanlah taufiq dan hidayah-Mu, agar kami dapat menjadi pewaris yang mengemban amanat para pahlawan dan syuhada’ dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan, demi kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa serta terwujudnya kesejahteraan bangsa Indonesia. Jauhkanlah perpecahan dan permusuhan sesama putra bangsa.

Limpahkanlah rahmat dan kasih sayang-Mu kepada para pemimpin bangsa dan Negara kami, agar mampu mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia sebagai negeri yang makmur, adil dan merata serta berada dalam ampunan dan ridha-Mu.


ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار, وصل الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم والحمدلله رب العالمين.