5/10/2013

Do'a Penilaian Lomba Kearsipan


Arsip adalah bekas atau hasil suatu kegiatan yang telah dilakukan, baik kegiatan itu adalah suatu keberhasilan atau keberhasilan yang masih tertunda. Arsip perlu ditata, diklasifikasikan, diinventarisir dan dirapikan. Hal ini dimaksudkan bila suatu saat diperlukan untuk pembuktian suati kejadian maka arsip dapat dibuka kembali dan menjadi bukti yang otentik. Belum lama ini diselenggarakan lomba penilaian kearsipan, karena itu menjadi kegiatan ceremonial maka ditutup dengan pembacaan do'a, sebagimana teks dibawah ini:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَللَّهُمَّ أَخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَأَكْرِمْنَا بِنُوْرِ الْفَهْمِ, وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَةِ الْعِلْمِ وَسَهِّلْ لَناَ أَبْوَابَ فَضْلِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.


Ya Allah, ya Rahman ya Rahim, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Disebagian dari kenikmatan yang Engkau berikan sehingga kami dapat mengikuti kegiatan penilaian lomba kearsipan tingkat provinsi Jawa Tengah tahun 2013, dalam keadaan tenteram, damai dan sejahtara.

Ya Allah, ya Qadiru ya Azis, Engkaulah penentu dari segala yang ada di alam ini, dan Engkau Maha Kuasa, tiada sekutu bagi-Mu. Engkau telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Jadikanlah penilaian lomba kearsipan ini sebagai langkah kami, untuk membangun diri menuju kehidupan yang tertib dan istiqomah, disiplin didalam mengabdikan hidup kami, untuk turun membangun bangsa dan negara menuju tatanan kehidupan yang sejahtera lahir dan batin dalam ridha-Mu.

Ya Allah, jauhkanlah kami dari segala sikap berbangga diri atas prestasi yang kami raih, dan jauhkanlah pula sikap bermurung diri karena prestasi yang tertunda. Hanya kepada-Mulah kami memohon dan hanya kepada-Mu kami berserah diri.
Ya Allah janganlah Engkau bebankan kepada kami, beban berat sehingga kami tidak kuat memikulnya. Berilah petunjuk kepada kami, mudahkanlah urusan kami, Berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana orang-orang yang Engkau berikan kenikmatan.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, terangilah hati dan fikiran kami dengan nur hidayah-Mu, agar setiap langkah kami selalu berada dalam naungan ridha-Mu.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ


"Ya Tuhan kami terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.


ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

5/09/2013

Do'a Penutupan TMMD


Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) adalah merupakan salah satu wujud bakti TNI kepada bangsa dan negara. Karena mereka berasal dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat. Bhakti TNI kepada rakyat diwujudkan dalam wujud kemanunggalan TNI kepada rakyat untuk melaksanakan pembangunan di desa. Kegiatan ini bisanya ditutup dengan kegiatan upacara dan ditutup dengan pembacaan do’a. Berikut contoh teks do’anya:

الحمد لله رب العلمين حمدا يوافى نعمه ويكافئ مزيده ياربنا لك الحمد ولك الشكر كما ينبغى لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين


Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu atas segala nikmat dan karunia-Mu, sehingga pada pagi hari ini kami dapat mengikuti Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa Sengkuyung  dalam keadaan aman dan sejahtera. Karena itu sembah sujud kami haturkan kehadirat-MU, karena tiada Tuhan yang berhak menerima pujian kecuali Engkau.

Ya Allah Tuhan yang Maha Kuasa, Engkau telah memperkenankan TNI manunggal dengan rakyat, kembali ke desa, membangun bersama rakyat untuk kepentingan masyarakat, tanamkanlah jiwa dan semangat rakyat untuk membangun bagi kepentingan masyarakat, tanamkanlah pula tradisi untuk melestarikan bhakti para TNI pada masyarakat. Sungguh segala kekuasaan ada pada genggaman-Mu, karena itu hanya kepada-Mu kami memohon dan hanya kepada-Mu kami memuji.

Ya Allah, Tuhan ya qodir, Engkau Maha Kuasa menjadikan sesuatu dari tiada menjadi ada, yang buruk menjadi baik, suatu yang baik menjadi buruk, Engkau berkuasa menghancurkan segala yang ada. Kami berlindung pada-Mu ya Allah, berilah kami ampunan. Curahkanlah rahmat kepada kami, sebagaimana rahmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepada orang-orang sebelum kami, agar kami terhindar dari segala mara bahaya dan bencana.

Ya Allah jadikanlah setiap musibah yang menimpa kami dan saudara-saudara kami, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kepada-Mu. Kami yakin ya Allah segala yang Engkau ciptakan tidak akan sia-sia, karena itu di balik musibah ada hikmahnya, karena itu jadikanlah kesabaran sebagai nafas hidup kami. Agar jiwa dan hati kami selalu terpaut kepada-Mu.

Ya Allah ya ghaffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, dosa para pemimpin kami, muliakanlah ya Allah kedatangan mereka disisi-Mu, amin.

ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار, وصل الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم والحمدلله رب العالمين.

5/07/2013

Ukuran papan nama masjid


Masjid adalah bangunan monumental, simbol kebanggaan bagi umat Islam. Pada asal katanya masjid adalah tempat untuk bersujud, namun mengacu pada kehidupan Rasulllah SAW fungsi masjid dikembangkan sebagai:

1. Tempat bersujud mendekatkan diri kepada Allah,
2. Tempat beri’tikaf, membersihkan diri, menggembleng batin sehingga terjaga keseimbangan dan keutuhan kepribadiannya,
3. Tempat bermusyawarah kaum muslimin memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat,
4. Tempat kaum muslimin berkonsultasi, menyampaikan permasalahan dan meminta bantuan pertolongan,
5. Tempat membina keutuhan jama’ah, mewujudkan gotong royong dan kesejahteraan jama’ah.
6. Tempat meningkatkan kecerdasan umat melalui majlis ta’lim, pendidikan dan pengajaran.
7. Tempat pembinaan dan pengembangan kader pimpinan umat,
8. Tempat melakukan pengaturan dan pengawasan keagamaan umat; dan
9. Tempat mengumpulkan, menyimpan dan mentasarrufkan dana amanah umat.
10. Penampungan korban mushibah
11. Penyampaian informasi ke lingkungan

Fungsi masjid yang demikian banyak, namun kadangkala masjid tidak dikenal oleh masyarakat, karena masjid tidak mempunyai nama, atau namanya disimpan atau sekedar ditulis ditembok atau hanya sekedar nama, demikian pula belum adanya petunjuk arah ke masjid. Karena itu agar masjid dikenal maka ada pedoman untuk pembuatan papan nama masjid dengan ukuran 120 cm x 80 cm atau 150 cm x 90 cm.

Masjid sebagai Islamic center sehingga banyak kegiatan yang diselenggarakan di masjid atau masjid sebagai sekretariatnya sehingga papan nama menjadi banyak, sebagaimana gambar di bawah ini:


Masjid yang besar dengan halaman yang luas tidak hanya sekedar dibuatkan dengan papan nama dengan ukuran tersebut diatas, namun bisa lebih besar sebagaimana gambar di bawah ini.

5/06/2013

Refleksi Kehidupan


Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya. Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya.Namun ia juga tidak bisa memaksa. Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya.

Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi namun ia berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan sepenuh hati.
Sang mandor hanya tersenyum dan berkata, "Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada."

Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya,
ia begitu malas-malasan
ia asal-asalan membuat rangka bangunan
ia malas mencari bahan yang berkualitas
ia gunakan bahan-bahan berkualitas rendah.

sayang sekali...!

ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya.
saat rumah itu selesai.
sang mandor datang untuk memeriksa
saat sang mandor memegang daun pintu depan,
Ia berbalik dan berkata,

"Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!"

 

Betapa terkejutnya si tukang kayu.
ia sangat menyesal.
kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya,
ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
sekarang akibatnya,
ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

inilah refleksi hidup kita 

Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini.
Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan Anda.
Setiap kali Anda memalu paku, memasang rangka, memasang keramik,
lakukanlah dengan segenap hati dan bijaksana!
Sebab kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu.
Masa depanmu adalalah hasil dari keputusanmu saat ini.

5/04/2013

Unsur Penilaian Lomba K3 Masjid


Masjid merupakan bangunan monumental bagi umat Islam yang dibangun banyak menyita perhatian bahkan dengan mengerahkan segala daya upaya.Sehingga untuk mewujudkan bangunan yang megah dilakukan penggalian dana baik dengan swadaya,memohon bantuan pemerintah,swasta atau dengan bantuan dari luar negeri. Agar segala daya upaya itu tidak menjadi pekerjaan yang sia-sia karena setelah bangunan masjid jadi, tidak lagi dijaga dan diperihara. Sehingga kadang ada masjid yang jorok, kotor ,dan kumuh
Karena itu untuk memacu terhadap kegiatan pengeloaan masjid perlu diselenggarakan lomba K3 masjid,berikut saya sampaikan unsur-unsur penilaian:



I. BIDANG IDAROH

A ASPEK ADMINISTRASI


NO INDIKATOR
1 Papan Nama Masjid
2 Papan Struktur Organisasi Ta'mir Masjid
3 Papan Jadwal Khatib dan Imam
4 Papan Kas Keuangan Masjid
5 Papan Informasi / Kegiatan Masjid
6 Buku Agenda Surat Masuk
7 Buku Agenda Surat Keluar
8 Buku Kas Umum dan Buku bantu Kas
9 Buku Inventaris Masjid
10 Buku Data Jamaah
11 Buku Laporan Kegiatan-Kegiatan Masjid
12 Buku Notulen Rapat
13 Buku Tamu
14 Stempel Masjid
15 Buku Jurnal Khutbah
JUMLAH NILAI


B.ASPEK ORGANISASI DAN PENDUKUNG (Bidang Idaroh)


NO INDIKATOR
1 Program Kerja Kemasjidan
2 Rincian Tugas ( Job Discription ) Ta'mir
3 AD dan ART Kepengurusan Masjid
4 Intensitas Rapat Ta'mir
5 Proses Pengangkatan Ta'mir
6 Remaja Masjid
7 Majlis Ta'lim
8 Taman Pendidikan Al Qur'an
9 Madrasah Diniyah
10 Lembaga Amil Zakat
11 Perpustakaan Masjid
12 Bukti Kepemilikan Tanah/ Sertifikat Tanah
13 IMB ( Izin Mendirikan Bangunan )
14 Jadwal Waktu Sholat Abadi
15 Serifikat Arah Kiblat

JUMLAH NILAI

II. BIDANG IMAROH

A ASPEK PERIBADATAN


NO INDIKATOR
1 Jama'ah Sholat Rawatib
2 Jama'ah Sholat Jum'at
3 Jama'ah Sholat Tarawih
4 Jama'ah Sholat Ied
5 Pelaksanaan Sholat Gerhana
6 Adzan dan Iqomah Lima waktu Sholat
7 Kegiatan Dzikir dan Doa
8 Kegiatan Majlis Ta'lim tiap bulan
9 Kegiatan Tadarrus Al Qur'an
10 Kegiatan Kuliyah Subuh
11 Peringatan Isro' Mi'roj
12 Peringatan Maulid Nabi
13 Peringatan Nuzulul Qur'an
14 Paket kegiatan Bulan Muharram
15 Merawat Jenazah
JUMLAH NILAI

B ASPEK KEGIATAN PENDUKUNG (Bidang Imaroh)


NO INDIKATOR
1 Bimbingan Seni & Budaya Islam
2 Penyelenggaraan TPQ / Madrasah Diniyah
3 Pelayanan Perpustakaan
4 Pelayanan Kesehatan / Poliklinik
5 Kegiatan Remaja Masjid
6 Majalah Dinding & Penerbitan Buletin
7 Pengelolaan Zakat Infaq Shodaqoh
8 Pengelolaan Qurban
9 Kegiatan Santunan Yatim Piatu
10 Kegiatan Khitanan Massal
11 Koperasi

JUMLAH NILAI










III. BIDANG RIAYAH
A ASPEK FISIK BANGUNAN

NO INDIKATOR
1 Arsitek dan Desain Bangunan
2 Ruang Utama
3 Mihrab / Pengimaman
4 Mimbar Khutbah
5 Kantor Masjid
6 Ruang Perpustakaan
7 Ruang TPQ / Madin
8 Ruang Poliklinik
9 Tempat Wudlu
10 WC / Kamar Mandi
11 Drainase / Saluran Pembuangan air Limbah
12 Gudang
13 Tempat Parkir
14 Halaman Masjid
JUMLAH NILAI

B ASPEK PERALATAN (Bidang Riayah)

NO INDIKATOR
1 Sound System
2 Penerangan / Listrik
3 Ketersediaan Air Bersih
4 Karpet / Tikar
5 Rak Buku Perpustakaan
6 Almari tempat Mukena
7 Rak Sepatu / Sandal
8 Kotak Amal
9 Bedug
10 Perlengkapan Kematian
11 Jadwal kebersihan/ petugas kebersihan
12 Alat Kebersihan
JUMLAH NILAI

C ASPEK KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN (Bidang Riayah)

NO INDIKATOR
1 Kebersihan Masjid dan Lingkungan Masjid
2 Kebersihan Perlengkapan Sholat, karpet , tikar dll
3 Kerapian Sarana Prasarana
4 Kondisi Cat Masjid
5 Kebersihan Tempat Wudlu
6 Kebersihan WC / Kamar Mandi
7 Pagar Masjid
8 Kebersihan Halaman
9 Penghijauan / Taman Masjid
JUMLAH NILAI

5/03/2013

Kejamnya Waktu Subuh


Saya yakin di antara kita sudah mengetahui keistimewaan waktu Subuh. Saat ini atau hari ini ada baiknya kita melihat waktu Subuh dengan kacamata yang lain, yaitu dari bahaya waktu Subuh bila kita tidak dapat memanfaatkannya.
Allah bersumpah dalam Al Fajr : “Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.
Ada apa dibalik waktu Subuh? Mengapa Allah bersumpah demi waktu Subuh? Mengapa harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?
Ya, ternyata waktu Subuh benar-benar sangat berbahaya!

Waktu Subuh lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api. Waktu Subuh lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Waktu Subuh lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Jika ada sekawanan perampok menyatroni rumah anda, dan mengambil paksa semua barang anda. Emas dan semua perhiasan di gondolnya. Uang cash puluhan juta diambilnya. Mobil yang belum lunas juga digasaknya. Bagaimana rasa pedih hati anda menerima kenyataan ini?
Ketahuilah, bahwa waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Karena jika anda tertindas sang waktu Subuh sampai melalaikan shalat fajar, maka anda akan menderita kerugian lebih besar dari sekedar uang, perhiasan, laptop dan mobil.
Anda kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya” (HR Muslim).

Waktu Subuh juga lebih menyengsarakan dari sekedar kemiskinan dunia. Karena bagi orang-orang yang tergilas waktu Subuh hingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja pahala shalatnya. “…dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan shalat semalam suntuk” (HR Muslim).
Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Fantastis! Shalat selama sepuluh jam, atau kurang lebih 150 kali shalat! Betapa agung fadhilah shalat Subuh berjamaah ini. Betapa malangnya orang yang tergilas waktu Subuh, orang-orang yang mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.

Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian? Tahukah anda bahwa nabi menyetarakan dengan orang munafik bagi yang tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah?
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
Orang yang tergerus waktu Subuh hingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah adalah orang yang dalam keadaan bahaya, karena disetarakan dengan orang munafik. Padahal, ancaman bagi orang munafik adalah neraka Jahannam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam” (An Nisa:140). Bukankah Jahannam lebih berbahaya dari sekedar kobaran api yang disiram bensin?

Nah, agar tidak merasakan tindasan waktu Subuh yang lebih kejam dari perampokan, agar tidak terkena gilasan waktu Subuh yang lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan agar tidak tertelan gerusan waktu Subuh yang lebih berbahaya dari kobaran api, maka: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh” (Al Falaq:1). Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah (shalat fajar) dan shalat berjamaah di masjid.

5/02/2013

Keuntungan Orang Bertaqwa


Taqwa adalah suatu kata yang mudah untuk diucapakan, namun untuk merealisasikan butuh perjuangan guna mewujudkan hakekat taqwa. Banyak sekali ayat-ayat di dalam Alquran yang memerintahkan kepada umat manusia untuk bertaqwa dan lebih khusus bagi orang yang beriman. Agama Islam mengajarkan bahwa semua ibadah dan semua kebaikan yang di perintahkan Allah adalah untuk mencapai kualitas taqwa. Melalui firmannya Allah SWT memberikan beberapa indikasi untuk mengukur kualitas ketaqwaan seseorang:

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di awaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”. (Ali Imran: 134)

Dalam ayat tersebut Allah SWT menerangkan tentang ciri-ciri orang bertaqwa:
1. Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang-maupun sempit. Jangankan diwaktu sempit atau masa kekurangan, terkadang ketika dalam kondisi berkecukupanpun belum bisa terketuk hatinya untuk menafkahkan hartanya kepada orang-orang yang tidak mampu. Karena itu ingatlah bahwa sesungguhnya penderitaan, kekurangan, lapar, haus dan dahaga adalah sudah menjadi hidangan setiap saat. Karena itu menjadi perilaku yang terpuji ketika didalam masa sulit, sempit dan kekurangan masih terpanggil hatinya untuk mendermakan hartanya.
2. Orang yang menahan amarahnya, yakni mampu mengendalikan diri di saat marah. Jika belum mampu mengendalikan diri di saat marah berarti ibadah puasa kita belum berhasil. Jika mampu mengendalikan diri saat marah berarti telah memiliki sifat sabar. Yakni sabar ketika serba kekurangan dalam hal rizki, sabar ketika menghadapi musibah dan sabar ketika menegakkan kebenaran.
3. Mampu memaafkan kesalah orang lain, baik diminta maupun tidak diminta. Tidak ada rasa dendam terhadap orang lain.
4. Senantiasa ingat kepada Allah (zikrullah). Setelah hatinya tergetar ingat kepada Allah, lisannya tergerak untuk mengucapkan kalimat Allah, selanjutnya hatinya akan menuntun pada perilaku, amal-ibadah selaras dengan perintah Allah.

Taqwa memiliki makna menjaga dan memelihara diri dari siksa dan murka Allah dengan jalan melaksanakan perintah-perintah Allah, taat kepadanya, menjauhi larangan serta perbuatan maksiat. Rasa takut, ketaatan, tunduk, pasrah, cinta, malu terhadap Allah, semuanya adalah merupakan cerminan keberadaan taqwa pada seseorang. Sebenarnya taqwa adalah bila hati seseorang disinari oleh rasa kesadaran yang tinggi untuk beribadah kepada Allah SWT.

Keimanan akan membawa menusia kepada bersih hatinya, tenang jiwanya, lemah lembut bicaranya, sabar hidupnya, pemaaf dan berbaik sangka. Allah tidak akan membiarkan kepada hambanya yang beriman dan berbakti kepadanya. Ia tidak akan membiarkan hambanya yang shalih terombang-ambing dalam kehancuran, asalkan ia tetap memelihara ketaqwaan.
“Barang siapa yang betaqwa dan mengadakan perbaikan, maka tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (QS. Al A’raf: 35)

Allah menjanjikan keberuntungan bagi mereka yang bertaqwa:
1. Datangnya berbagai keberkahan hidup, yakni segala sesuatu yang membuat pemiliknya mendapatkan manfaat dan kebahagiaan, meski secara fisik kelihatan sedikit dan kecil.

“Jika sekiranya penduduk negari-negeri beriman dan bertaqwa pasti Kami (Allah) akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami azab mereka disebabkan perbuatannya”. (QS. Al A’rof: 96)

2. Mendapatkan jalan keluar (makhraj). Seorang yang bertaqwa betapapun sulit dan peliknya persoalan, ia tetap tenang dan yakin kepada pertolongan Allah. Seperti yang dilakukan Musa ketika berada ditepi Laut Merah ketika di kejar oleh Firaun beserta bala tentaranya.
3. Dampak lain dari taqwa adalah anugrah Allah dengan memudahkan segala urusan-urusan yang di jalaninya serta dilimpahkan rizki dari segala penjuru yang sama sekali tidak pernah di duga.

“Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tak di sangka-sangkanya. Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia mencukupi segala kperluannya”. (QS. Attalaq: 2-3)
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadaikan baginya kemudahan dalam urusannya”. (Atthalaq: 4).

Itulah gambaran predikat yang disandang oleh hamba Allah ketika hidup di dunia, dan diakherat kelak Allah akan melipatgandakan dari amal yang telah dilakukan,dihapus segala dosa sehingga akan memperoleh kenikmatan Surgawi, kenikmatan yang belum pernah disaksikan dan belum pernah di rasaka didunia ini. Marilah ketaqwaan itu kita kejar, kita pertahankan dan kita tingkatkan, agar kita menjadi hamba Allah yang merasa selalu dekat kepada Allah dan ingat kepada Allah. Sehingga kehidpan di dunia ini akan merasa tentram damai dan sejahtera dengan mendapat ampunan Allah SWT.

5/01/2013

Agama kang Jejeg


Negari Indonesia sak punika wonten 6 agamai ingkang dipun akui midherek hukum ing negari Indonesia, Inggih punika agami, Islam, Kristen, Katholik, Hindhu, Budha, Konghucu. Sedaya agami punika sampun dipun sempunakaken kanthi agami Islam inggih syari’atipun nabi Muhammad SAW. Saterasipun kangge nindakaken dakwah Islam amar makruf nahi munkar, tumunten tuwuh mapinten-pinten organisasi Islam ingkang gadhahi konsep idiologi ingkang sami.


الحمدلله الذى يهدى من يشاء الى صراط مستقيم نحمده سبحانه وهو البرالرحيم, اشهد ان لا اله الاالله الملك الحق المبين واشهد ان محمدا عبده ورسوله الصادق الوعد الامين, اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين اما بعد: فياايهالمسلمون الكرام اوصيكم واياى بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah,
Manungsa punika salah satunggalipun makhlukipun Gusti Allah ingkang dipun dadosaken kanthi wujud ingkang paling sempurna, “laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwim”. Kanthi punika manungsa dipun paringi akal, qalbun lan nafsu. Kanthi punika kangge ngurus wontenipun alam punika manungsa betahaken aturan. Sahingga wonten ing negari Indonesia sak punika wonten 6 agamai ingkang dipun akui midherek hukum ing negari Indonesia, Inggih punika agami, Islam, Kristen, Katholik, Hindhu, Budha, Konghucu.

Sedaya agami punika sampun dipun sempunakaken kanthi agami Islam inggih syari’atipun nabi Muhammad SAW. Saterasipun kangge nindakaken dakwah Islam amar makruf nahi munkar, tumunten tuwuh mapinten-pinten organisasi Islam ingkang gadhahi konsep idiologi ingkang sami. Ananging kejawi organisasi Islam ugi wonten organisasi ingkang rumaos organisasi Islam ananging gadhahi konsep idiologi ingkang mlenceng saking dasar hukumipun Islam. Piyambakipun gadhahi keyakinan wonten nabi malih saksampunipun nabi Muhammmad SAW.
Kanthi punika mangga kita gatosaken pangendikanipun Allah SWT QS. Al Ahzab: 40
“ Muhammad iku babar pisan dudu bapak saking wong lanang ing antarane sira, ananging dheweke Rasulullah lan penutupe para nabi. Lan satuhune Allah Maha Pirsa marang sekabehane”.

Ayat punika nedahaken dhateng kita bilih sasampunipun nabi Muhammad sampun boten wonten nabi lan ugi sampun boten wonten wahyu lan kitab suci. Kejawi saking punika Gusti Allah ugi sampun ngendika bilih agami Islam punika sampun sempurna, kasebat wonten ing dalem Alquran surat Al Maidah: 3
“Ing dina iku Ingsun sempurnakake kanggo sira agamanira, lan Ingsun cukupake kanggo sira nikmat Ingsun, lan wus Ingsun ridhai Islam iku dadi agamanira”.

Ayat punika dipun wahyukaken dhateng nabi Muhammad nalika piyambakipun nindakaken haji wada’ utawi haji perpisahan. Tumunten sasampunipun Rasulullah nampi wahyu punika dipun aturaken dhateng para umatipun, lan boten dangu malih Rasulullah SAW seda.
Saking kedadosan punika paring iktibar dhateng kita sedaya bilih sempurnanipun tiyang Islam inggih punika ingkang sampun saget nindakaken ibadah haji tentunipun ingkang sampun mampu. Kaping kalih Allah SWT paring wahyu ingkang ngendikakaken bilih ing dinten punika Allah sampun nyempurnanken agama Islam. Kaping tiga kanthi tansah ngugemi Alquran lan hadisipun Rasulullah SAW Allah badhe nyekapi sedaya kabetahanipun para manungsa. Kaping sekawan Allah SWT sampun paring ridha bilih Islam dados agami kita.

Kanthi punika ikhtilafipun, umat mangga kita sikapi kanthi dewasa, jalaran bedanipun pemikiran punika minangka rahmat saking ngarsa dalem Allah kejawi bedanipun keyakinan ing salebetipun agami punika kedah kita konduraken dhateng Alquran lan hadisipun Rasulullah SAW.
Pemerintah Indonesia sampun paring piugeran kangge mujudaken rukunipun umat beragama, ingkang kawastanan tri kerukunan umat beragama: sepindah rukun kalian tiyang Islam, kaping kalih rukun kalian umat sasanesipun Islam, kaping tiga rukun antawis umat beragama kalian pemerintah, utawi antawis ulama’ lan umaro’.

Insya-Allah kanthi ngugemi syari’at agami Islam kanthi sak sae-saenipun, lan ugi ngugemi syariat agami Islam kanthi paripurna badhe nuwuhaken pribadi muslim ingkang migunani dhateng tiyang sanes. “khairun naas anfa’ahum linnas”.
Kangge mujudaken rukunipun sesami tiyang Islam mangga kita tingkataken keilmuan lan amaliyah, kita kembangaken sikap saling asah-asih lan asuh, mong tinemong, wasiat-winasiyatan kanthi tujuan pados ridhanipun Gusti Allah. Jalaran ibadah kanthi ikhlas badhe pikantuk ridhanipun Gusti Allah, kanthi ridhanipun Gusti Allah kita badhe tansah eling dhateng Gusti Allah lan kita badhe tansah rumaos caket dhateng Allah.
Menawi kita tansah eling lan rumaos caket dhateng Gusti Allah punapa ingkang kita khawatiraken salebetipun gesang ing alam dunya punika, punapa ingkang kita kersakaken salebetipun kita gesang ing alam dunya punika, kejawi dhateng Gusti Allah kita manuwun, jalaran namung Allah zat ingkang Maha Kuwaos, Welas Asih lan boten pilih kasih.


بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هوالسميع العليم.





الخطبة الثانية

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

4/30/2013

Ngiyataken Iman Kanthi Amal Shalih


Iman punika manggenenipun wonten ing manah, ananging kedah dipun ikraraken kanthi lisanipun lan dipun amalaken kanthi amal kesahenan. Kanthi amal ibadah punika yektos badhe ngraosaken nikmatipun anggenipun ngibadah, nindakaken dhawuhipun Allah boten badhe ngraosaken awrat, malah tansah kirang anggenipun nindakaken ibadah fardhu. Kanthi punika tansah kepingin dados tiyang ingkang sempurna sahingga tansah istiqomah anggenipun nindakeken kewajiban lan ugi ibadah sunnah.
Kanthi punika imanipun tambah kiat jalaran sampun istiqomah anggenipun nindakaken ibadah sfardhu lan sunnah. makaten pentingipun usaha ngiyataken iman punika kita aturaken mawi seratan khutbah Jum'at.


اَلْحَمْدُلِلّٰهِ نَوَّرَ قُلُوْبَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِالْمَعْرِفَةِ فَاطْمَئَنَّتْ قُلُوْبُهُمْ بِالتَّوْحِيْدِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ رَسُوْلُهُ, اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ اِلٰى يَوْمِ الْمَوْعُوْدِ أَمَّابَعْدُ فَيَآعِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Allah SWT sampun ngendika, kasebat ing dalem Alquran Surat Ali Imran ayat 102:
“He wong-wong kang pada iman pada taqwaha sira kabeh maring Gusti Allah, kelawan sak bener-benere taqwa lan aja pada mati sira kabeh kejaba mati naa ing sajrone Islam”.

Seda kelawan bekta iman lan taqwa kelebet golonganipun tiyang-tiyang ingkang beja, amargi benjang ing dinten qiyamat badhe pikantuk pitulung saking kanjeng nabi Muhammad SAW sahingga badhe dipun lebetaken wonten ing Suwarga, salah setunggalipun panggenan ingkang dipun idam-idamaken dening sedaya umat manungsa, amargi panggenan punika badhe dipun raosaken hakekat sedaya kebahagian, kamulyan, kenikmatan. Panggenan kangge paring piwales sedaya amal sae ingkang sampun dipun tindakaken sadangunipun gesang ing alam dunya sapunika.

Kanthi punika seda kanthi beta iman lan Islam tegesipun seda ingkang khusnul khatimah, seda ingkang dipun idam-idamaken sedaya umat Islam, ananging seda kelawan bekta predikat punika kedah dipun usahakaken. Inggih punika kanthi tansah istiqomah anggenipun nindakaken sedaya dhawuhipun Allah lan nilar sedaya awisanipun Allah, jalaran pedhotipun nyawa punika boten saget dipun mangertosi. Leres nalika sampun sepuh uawi tasih nem, saweg bungah utawi susah, saweg sugih utawi mlarat, nembe sehat utawi sakit, nembe sare utawi jumeneng lan saterasipun. Sak wekdal-wekdal badhe dipun pundhut dening Allah SWT. Kanthi mekaten Rasulullah SAW nate ngentika:

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَة َتَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلَقٍ حَسَنٍ (رواه احمد والترمذى)

“Taqwaha sira kabeh ing endi papan panggonan, lan walesa tumindak ala kelawan kebagusan, lan tumindaka marang manungsa kelawan tumindak kang bagus”.

Gulawenthah iman lan taqwa punika kelawan amal ibadah, iman boten namung yakin kemawon, ananging kedah dipun wujudaken kelawan tumindak kesahenan. Sampun kathah ayat-ayat Alquran ingkang paring pitedah lan dhawuhaken bilih iman punika dipun kanteni kalian amal shalih, sahingga piwalesipun boten sanes kejawi Jannatun na’im, inggih punika Suwarga.
Perkawis iman punika Rasulullah SAW ugi nate ngendika:

لَيْسَ اْلاِيْمَانُ بِالتَّمَنِّىْ وَلَا بِالتَّحَلِّىْ وَلَكِنْ مَاوَقَرَ فِى الْقَلْبِ وَصَدَّقَهُ الْعَمَلُ (رواه ابن النجار والديلمي)

“Iman iku ora mung angen-angen lan pepaesan lahir, ananging apa kang manggon ana ing sajroning ati lan dibuktikake kelawan amal”. (HR. Ibnu Najar lan Dailami)

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Satuhunipun amal shalih punika wujud saking iman, sahingga iman ingkang kiat biasanipun amal ibadahipun langkung sae. Lan kosok wangsulipun amal lan pedamelan punika wujud saking iman. Kanthi mekaten amal ibadah ingkang dipun tindakaken kanthi sabar, istiqomah lan tawakal insya-Allah badhe ngasilaken pengalaman nindakaken agami. Sahingga kanthi pengalaman punika badhe tambah yakin kelawan syari’at agami Islam. Agami ingkang dipun ridhani dening Allah lan agami ingkang paring margi kamulyan wiwit dunya dumugining akherat samangke.

Shalat gangsal minangka pokokipun agami kedah dipun sempurnakaken melai saking wudhunipun, waosanipun shalat, wekdalipun, jama’ahipun dipun giyataken, dipun tambah kalian shalat sunnah rawatib, shalat dhuha, tahajud, witir, istikharah lan saterasipun dipun tindakaken yektos badhe nuwuhaken raos ngeh, marem lan mantep ing salelebetipun manah. Semanten ugi ngulinakaken nindakaken shiyam sunnah, maos Alquran, nindakaken dzikir yektos badhe ngraosaken bilih pribadinipun tansah caket dhumateng Allah SWT.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Sedaya amal ibadah ing salebetipun syariat Islam menawi dipun tindakaken kanthi istiqomah lan tansah berupaya dipun sempurnakaken, yektos Gusti Allah badhe tansah paring bimbingan lan pitedah malah Gusti Allah tansah nyebadani panuwun saking kawulanipun. Rasulullah nate ngendika:

اَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِىْ بِى وَاَنَا مَعَهُ اِذَاذَكَرَنِى

"Ingsun (Allah) manut marang penyanane kawula Ingsun marang Ingsun (Allah), Aku nyertani lamun kawula Ingsun eling marang Ingsun:" (HR. Buchari)

اِذَا ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِىْ

Lamun kawula Ingsun eling marang Insun nalika dhewekan mangka Ingsun bakal eling marang dheweke.

وَاِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلَاءٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلَاءٍ خَيْرٍ مِنْهُ

Lamun kawula Ingsun eling marang Ingsun nang ngarepane wong akeh, mangka Aku (Allah) bakal eling marang dheweke nang nggon wong akeh kang luwih bagus.

وَاِنْ تَقَرَّبَ اِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ اِلَيْهِ ذِرَاعًا

Lamun kawula Ingsun nyedhak marang Ingsun sak kilan mangka Ingsun bakal nyedhak sak lengen.

وَاِنْ تَقَرَّبَ اِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ اِلَيْهِ بَاعًا

Lamun kawula Ingsun nyedhak marang Ingsun sak lengen mangka Ingsun bakal nyedhak sak depa.

وَاِنْ اَتَانِى يَمْشِيْ اَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً (رواه البخارى)

Lamun kawula Ingsun nyedhak marang Ingsun kelawan mlaku mangka Ingsun bakal nyedhak kelawan mlayu.

Allah SWT badhe paring piwales dhateng amal ibadah kawulanipun kanthi piwales ingkang langkung sae. Kanthi mekaten mangga kita tansah ningkaten amal ibadah kita, ampun rumaos dados tiyang paling leres lan sampurna, kejawi leres lan sampurna punika kita usahakaken. Sahingga tiyang ingkang tambah iman lan taqwa dhateng Allah badhe tuwuh raos khusuk, khudzuk, tawakal, lan tumakninahipun.
Malah ing perkawis ngibadah kita dipun dhawuhi supados mirsani dhateng tiyang ingkang langkung alim. Mekaten punika dipun maksudaken supados amal ibadah kita boten ical amargi raos riya’, loba, kibir lan sanesipun ingkang ngrisak dhateng amalan kita. Mugi-mugi Allah tansah bimbing kita dhateng margi ingkang sae, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

 

 

 الخطبة الثانية

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

4/29/2013

Pelantikan Panwaslu


الحمد لله رب العالمين حمدايوافى نعمه ويكافئ مزيده ياربنا لك الحمد ولك شكر كما ينبغى لجلال وجهك وعظيم سلطانك اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.


Ya Allah, ya Rahman ya Rahim, Engkau pencurah segala kasih bagi sekalian alam, ditangan-Mu segala puji, maka hanya kepada-Mu kami mengucapkan pujian dan menumpahkan rasa syukur. Disebagian kecil dari kenikmatan yang Engkau berikan sehingga kami dapat mengikuti kegiatan pelantikan Panwaslu se Kabupaten ..................... tahun 2012, dalam keadaan tentram, damai dan sejahtara.

Ya Allah, ya Qadiru, Engkaulah penentu dari segala yang ada di alam ini, karena Engkaulah pemilik segala kerajaan. Dengan kekuasaan dan kemurahan-Mu Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki.

Ya Allah ya Roofi’u ya Mu’izzu, Engkaulah zat yang meninggikan derajat dan juga memuliakan hambanya. Berikanlah petunjuk kepada para anggota panwaslu yang telah dilantik untuk dapat melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya, karena itu bimbinglah mereka dengan petunjuk dan sunnah rasulnya. Agar mereka dapat memenuhi harapan pemerintah, mengawal suksesnya pemilihan Bupati dan wakil Bupati, Gubernur dan wakil gubernur, presiden dan wakil presiden.

Karena itu ya Allah janganlah Engkau sesatkan kepada hamba-Mu setelah Engkau berikan petunjuk, terangilah hatinya, murnikanlah niatnya, teguhkanlah pendiriannya, tumbuhkanlah kreatifitasnya dan tebarkanlah akhlaqul karimah. Sehingga setiap keputusan akan selaras dengan kehendak-Mu.

Ya Allah tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar itu benar dan berilah petunjuk serta kekuatan kepada kami untuk menjalankannya dan tunjukkanlah kepada kami jalan yang salah itu salah dan berilah petunjuk serta kekuatan kepada kami untuk menghindarinya. Karena itu hanya kepada-Mu ya Allah kami memohon dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.

Ya Allah ya ghoffar, ampunilah dosa kami, orang tua kami, para pemimpin kami, kabulkanlah permohonan kami, amin.

ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الا خرة حسنة وقنا عذاب النار, والحمد لله رب العالمين.

4/28/2013

Sederhana dalam makan dan minum


Makan dan minum adalah merupakan fitrah kebutuhan hidup manusia. Karena itu manusia dikatakan masih hidup bila masih mau makan dan minum tentu saja juga bernafas. Namun bedanya kalau bernafas sudak menjadi gerakan reflek menghirup oxigen yang sudah tersedia, dan tidak diketahui batas ambang berlebihannya. Namun bila makan dan minum berkaitan dengan kebutuhan dan nafsu, karena itu bila merasakan enak maka akan makan dan minum yang berlebih-lebihan. Karena itu bagaimanakan petunjuk Allah dan utusannya, marilah kita ikuti naskah khutbah Jum'at sebagaimana tersebut dibawah ini:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ ونفسى بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.


Perut adalah sumbernya penyakit, karena didalam perutlah tertampung semua yang dimakan. Ada berapa jenis jenis makanan yang setiap hari masuk ke dalam perut, tentu saja ada zat yang di butuhkan oleh tubuh dan ada pula yang tidak di butuhkan. Sehingga yang tidak di butuhkan akan menjadi timbunan lemak dalam tubuh. Allah SWT berfirman:
...makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al a’rof: 31)

Berlebih-lebihan adalah sesuatu yang melampui batas, adapun garis batasnya:
1. Batas thabi’i atau naluri seperti lapar, kenyang, haus dan hilangnya dahaga. Barang siapa yang merasakan lapar kemudian makan dan menghentikan makan ketika sudah merasakan kenyang walaupun masih merasakan enak. Demikian pula ketika merasakan haus kemudian minum dan menghentikan minum ketika hausnya sudah hilang. Maka hal yang demikian ini tidak dapat disebut berlebih-lebihan dalam makan dan minum. Sehingga makanan dan minuman akan berguna baginya. Rasulllah SWT mempunyai kebiasaan senantiasa menghentikan makan ketika merasakan kenyang, bahkan cara makan rasul adalah dengan menggunakan tiga jarinya.
2. Batas ekonomis, yaitu membelanjakan ukuran tertentu sesuai dengan kebutuhan yang diselaraskan dengan pemasukannya. Ukurannya yang tidak menghabiskan seluruh hasil usahanya. Tidaklah kebutuhan hidup dapat di cukupi dalam sewaktu-waktu, karena ada kebutuhan yang dapat dipenuhi dalam waktu singkat. Waktu yang agak lama, atau lama sekali bahkan bisa jadi ada suatu kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi karena penghasilan tidak memungkinkan untuk dicukupi.
3. Batas syara’. Allah SWT telah mengharamkan beberapa jenis makanan. Misalnya bangkai, daging babi, binatang yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah, minuman khamr dan segala yang memabukkan. Memakai pakaian sutera bagi laki-laki dan makan dan minum dengan menggunakan bejana yang terbuat dari emas dan perak. Bila batas syarak ini dilanggar maka berarti telah melakukan perbuatan berlebih-lebihan.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Allah SWT melarang pada hamba-Nya untuk bersikap yang sederhana makan dan minum dalam arti tidak berlebih-lebihan dalam hal makan dan minum. Karena itu menurut Rasulullah SAW bahwa makan pada dasarnya sekedar untuk menegakkan punggungnya saja. Rasul menjauhi makan makanan yang berkebih-lebihan dan rasul mengatakan bahwa didalam tubuh manusia terdiri dari tiga bagian:

.....فَثُلُوْثٌ لِطَعَامِهِ, وَثُلُوْثٌ لِشَرَابِهِ, وَثُلُوْثٌ لِنَفْسِهِ (رواه النساء والترمذى)

“.....maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.

Pedoman dari Rasulullah ini telah disampaikan 14 abad yang lalu, karena memang didalam perut menginginkan pemasukan yang seimbang. Dengan keseimbangan tersebut akan terwujud kesetabilan tubuh, karena sesungguhnya tubuh manusia membutuhkan makanan, minuman dan oksigen. Bila hal ini terjadi ketidakseimbangan maka akan menimbulkan kedisharmonisan dalam tubuh yang akhirnya berdampak pada derajat kesehatan semakin menurun.

Perlu kita ketahui bahwa, munculnya beraneka macam penyakit yang terdeteksi dengan kemajuan science dan teknologi kedokteran dari penyakit jantung yang disebabkan oleh tingginya colesterol, tregeserit, glocosa ini karena pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Demikian pula penyakit asam urat, hypertensi, kangker dan penyakit-penyakit lainnya ini semua diantaranya disebabkan karena makanan, mengkonsumsi makanan yang berlebihan. Sampai pada tindakan tidak memperhatikan makanan yang halal dan haram, tayyib dan madharat. Karena itu Allah SWT memberikan pedoman:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al Baqarah: 168)

Karena itu sebaik-baik muslim dalam hal makan dan minum adalah yang halal dan thayyib. Kebutuhan konsumsi yang halal berarti segala sesuatu yang tidak dilarang oleh syariat Islam, misalnya mengkonsumsi darah, daging babi, daging bangkai (yang mati sendiri), daging hewan hasil sembelihan tanpa menyebut nama Allah, perjudian, dan lain sebagainya, sebagaimana tersebut didalam Alquran surat Al An’am: 145.

Kebutuhan konsumsi yang tayyib secara fisik terlihat kebaikannya dari aspek kesehatan, tidak kotor dan berbau busuk. Dan ketika sudah dimakan menyehatkan badan. Sesungguhnya segala aturan syari’t bila ditepati maka akan mendatangkan kemaslahatan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu ketika mempunyai kebiasaan untuk makan makanan yang berlebihan maka sesungguhnya telah mengikuti langkah-langkah syetan. Dan ketahuilah bahwa syetan itu musuh yang nyata bagi manusia.
Karena itu ketika manusia mengikuti langkah-langkah syetan, maka jalan Allah yang dilarang justeru yang akan dilaksanakan dan manusia akan semakin jauh dari Allah SWT. Rasulullah SAW memerintahkan:

كُلُوْا وَأشْرَبُوْا وَتَصَدَّقُوْا وَالْبَسُوْا فِى غَيْرِ مَخِيْلَةٍ (كِبْرٌ وَاِعْجَابُ النَّفْسِ) وَلَا سَرَفٍ فَاِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعَمِهِ عَلَى عَبْدِهِ (روا النساء وابن ماجه)


“ Makanlah, minumlah dan bersedekahlah, pakailah pakaian tanpa bersikap sombong dan membanggakan diri, tanpa berlebih-lebihan, karena sesungguhnya Allah senang melihat bekas nikmat-nikmat-Nya kepada hamba-Nya”.

بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بما فيه من الايت والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هو السميع العليم.

ألخطبة الثانية

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ أَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.



4/27/2013

Makmuraken Masjid


Masjid inggih punika salah setunggalipun panggenan kangge manembah, sujud dhateng Allah SWT. Kathah masjid dipun bangun dening umat Islam ananging namung semata-mata namung kangge jumenengaken shalat. Panci leres masjid punika panggenan kangge shalat, nanging prayoginipun inggih dipun ginakaken kangge nindakaken ibadah saksanesipun shalat. Kangge gamblangipun sinaosa namung singkat badhe kita aturaken mawi khutbah Jum'at, kanthi seratan ing sak ngandhap punika:

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الاٰمِرِ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّاهِيْ عَنِ الْمُنْكَرِ, وأَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّااللهُ شَهَادَةً مَنْ اَطَاعَهُ وَشَكَرَ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ رَسُوْلُهُ أَصْدَقُ مَنْ أَبْشَرَ وَأَنْذَرَ, اَللّٰهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى النَّبِيِّ الْعَظِيْمِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّابَعْدُ فَيَآعِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Mangga sesarengan kita sami ningkataken iman lan taqwa dhateng Allah SWT, inggih punika kanthi nindakaken dhawuh-dhawuhipun Allah lan nebihi sedaya awisanipun. Salah setunggalipun wujud kita ningkataken ibadah inggih punika kanthi makmuraken masjid.
“Kang kudu ngramekeke masjid-masjide Allah kuwi mung wong-wong kang padha iman marang Allah lan dina akhir serta tetep jumenengake shalat, maringake zakat, lan ora wedi (marang sapa wae) kejaba maring Allah, mula hiya dheweke kabeh kuwi wong-wong kang diarepake kalebu golongane wong-wong kang padha oleh pituduh (QS. Attaubah: 18)

Masjid artosipun inggih punika panggenan kangge sujud lan manembah dhateng Allah. Umat Islam kathah ingkang sami berlomba-lomba anggenipun madegaken masjid, langgar, lan musholla. Malah kathah tiyang Islam sami ikhlas kangge bangun masjid, jalaran kesadaran punika dipun landasi kalian hadits Rasulllah SAW, bilih bangun masjid salah setunggal wujud shadaqah jariyah. Inggih punika amal ibadah ingkang ganjaranipun tansah mili sinaosa tiyang ingkang nindakaken shadaqah sampun seda, selagi masjid punika tasih dipun ginakaken kangge ngibadah mila ganjaranipun boten badhe pedhot.

Manawi kita pirsani saking sejarah, Rasulullah SAW bangun masjid punika kangge mujudaken persatuan umat Islam, jalaran ing masjid punika Rasullah ngawontenanken pembinaan umat Islam, Rasulullah ngatur siasat perang, Rasulullah ngawontenaken musyawarah, malah masjid ugi kangge sarana ngrukunaken umat Islam inggih punika antawis sahabat Muhajirin lan Anshar. Dados ing zaman Rasul masjid boten namung kagem shalat kemawon, ananging masjid dodos pusat pendidikan, pelayanan lan pengembangan ekonomi umat Islam. Pramila ing zaman sapunika sasampunipun masjid dipun bangun kanthi megah, mangga kita isi kanthi kegiatan-kegiatan Islam, kita makmuraken masjid ing antawisipun:
1. Shalat jama’ah, bagusipun shalat jama’ah punika dados kabetahanipun sedaya umat Islam. Jalaran shalat jama’ah punika saget kangge sarana nambah bobotipun amal ibadah. 

 صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً (رواه البخارى)

 (ganjaran) shalat jama’ah luwih gedhe tinimbang shalat dewekan (ditikelake) kelwan 27 derajat.

2. Tadarus Alquran, tadarus utawi deresan Alquran ngandung kautaman ingkang kathah, amargi sinaosa boten saget mangertosi maksud lan kandunganipun Alquran ananging Allah paring ganjaran ingkang ageng. Kejawi punika maos Alquran utawi mirengaken Alquran saget kangge jampi.

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ اَمْثَالِهَا

“Sapa wonge, maca sak huruf saking Alquran, mangka bakal entuk sak kebagusan, lan saben kebagusan iku ditikelake dadi sepuluh kebagusan.”. (H.R. Tirmidzi).
"Lan Ingsun nurunake Alquran keterangan-keterangan kang marasake (dadekake waras saka kekeliruan) serta dadi rahmat tumrap wong kang iman" (QS. Al Isro’: 82)

3. Majlis Taklim punika salah satunggaling panggenan kangge jabaraken lan paring keterangan dhateng Alquran lan hadits, umat Islam badhe faham lan mangertosi ilmu, amalan lan kautaman-kautaman ing dalem ajaran Islam tentunipun dipun jelasaken wonten ing majlis taklim. Jalaran sasampunipun Rasulullah seda, namung paring warisan Alquran lan hadits.

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّواْ فِيْمَا اِنْ تَمسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ

"Ingsun tinggalake perkara loro, sapa wonge kang gegondelan marang lorone mangka ora bakal sasar sak lawase, yaiku Alquran lan sunnah rasul".

4. TPQ, Madrasah Diniyah, PTA inggih punika penggenan kangge ngenalaken, ngulinakaken lan ngamalaken Islam kagem para lare. Jaranan manahipun laren tasih suci lan gumantung dhateng tiyang sepuh anggenipun gulamentah dhateng putra-putrinipun. Sahingga tiyang sepuh ingkang boten gadhehi ketrampilan lan keahlihan saha wekdal kangge paring pendidikan agama prayoginipun dipun serahaken dhateng para ustdadz ing TPQ, Madrasah Diniyah utawi PTA (Pendidikan Tradisional Anak)

5. Kuliah subuh. Wekdal enjang dados wekdal kangge melai sedaya pedamelan, saderengipun melai langskung sae dipun bekalikalian ilmu-ilmu agama, sahingga selaminipun makarya tansah gadhahi tekat namung kangge nindakaken ibadah dhateng Allah.

6. Pengetan hari besar Islam, continipun pengetan warsa enggal 1 Muharram, Maulid nabi Muhammad, Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an, Idul Fitri, Idul Adha. Pengetan punika dipun ginakaken kangge nggigah semangatipun tiyang Islam lan ningkataken amal lan ibadahipun dhateng Allah SWT.

7. Khitanan masal, minangka wujud ngladosi kabetahanipun masyarakat utaminipun kagem tiyang-tiyang ingkang oten mampu.

Upaya makmuraken masjid punika boten namung tugas lan jejibahanipun setunggal tiyang, ananging dados tugas lan tanggung jawab sedaya umat Islam. Ingkang dipun pimpin dening takmir masjid, melai saking ketua, sekretaris, bendahara lan ketua bidang imaroh (makmuraken masjid), bidang idaroh (sekretariat) lan bidang riayah (perawatan).

Ngupakara masjid punika dados lahan kangge ningkataken amal ibadah, lan pados karidhaning Gusti Allah. Pramila ing masjid punika dados panggenan kangge nindakaken fastabiqul khairat, inggih punika unggul-unggulan ing perkara kang bagus, pramila supados sedaya masyarakat pikantuk kesempatan kangge amrih kebagusan kang langkung utami tamir masjid dipun pilih lan nindakeken tugas kanthi periodesasi. Saget kalih, tiga, sekawan, gangsal tahun periodesasi. Sasampunipun telas dipun pilih malih, sahingga antawis pengurus saget saling berlomba. Kanthi mekaten kemajenganipun masjid ing saben tahunipun tambah gemregah lan semarak. Lan ingkang baku bilih ing masjid punika utaminipun para pengurus minangka sawah lan sabinipun kagem ngibadah. Tambah giata nggenipun ngupakara masjid lan ngladosi kebetahanipun para jama’ah insya-Allah badhe dipun paringi margi ingkang gampil dening Allah SWT, wiwit donya dumugi akherat samangke.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ


4/26/2013

Pemantapan Administerasi


Untuk menunjang keberhasilan tugas-tugas Penyuluh Agama diharapkan dengan cermat mengikuti petunjuk-petunjuk administrasi. Dalam masalah administrasi hendaknya diperhatikan tentang perlunya jadwal kegiatan, pengadministrasian/ pencatatan dan sistem pelaporan.

A. Jadwal kegiatan
      1. Jadwal harian:
          1.1. Kuliah subuh
          1.2. Membaca buku, surat kabar, mendengarkan radio, melihat TV
          1.3. Melaksanakan kegiatan utama:
                 a. Memberikan penyuluhan
                 b. Home visit/ kunjungan lapangan
                 c. Membina proyek/ kelompok/ sasaran
                 d. Mengadakan konsultasi keluarga
                 e. Menghadiri rapat/ pertemuan-pertemuan.
           1.4. Shalat jama'ah Zuhur
           1.5. Shalat jama'ah Ashar
           1.6. Shalat jama'ah Maghrib
           1.7. Mengadakan pembinaan/ penyuluhan
           1.8. Shalat jama'ah Isya'
           1.9. Mengadakan shilaturahim/ sarasehan/ mendengarkan siaran radio/ TV
           1.10. Menyusun jurnal laporan harian
           1.11. Menyusun agenda kerja esok hari.

       2. Jadwal mingguan
            Selain jadwal harian yang bersifat tetap, diperlukan juga jadwal mingguan yang bersifat                perumusan,     pokok-pokok yang akan dikerjakan pada minggu tersebut. Jadwal mingguan ini kemudian pada setiap hari dijadikan jadwal harian. Jadwal mingguan misalnya ditetapkan kapan akan mengerjakan hal-hal tersebut dalam minggu tersebut, misalnya:
            1. Sebagai khatib
            2. Pengajian penyuluhan
            3. Shilaturahim kepada pejabat, pemuka masyarakat
            4. Partisipasi dalam kegiatan social ekonomi
            5. Evaluasi penyuluhan/ pengajian.

B. Peralatan administrasi:
     1. Buku persiapan penyuluhan
     2. Buku laporan
     3. Buku agenda surat dan kegiatan khusus
     4. Buku data tentang sasaran penyuluhan.

Semua kegiatan hendaknya dicatat, ditulis dan didokumentasikan. Catatan dan dokumentasi akan sangat berguna untuk evaluasi penyusunan laporan dan pembuatan program lanjutan yang baik. Dalam sebulan para penyuluh untuk membuat laporan tertulis tentang pelaksanaan tugas dan permasalahan yang dihadainya.

4/25/2013

Wawasan Penyuluh Agama Honorer


Penyuluh Agama Islam adalah mitra bimbingan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji sekaligus sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan tugas membimbing umat Islam dalam mencapai kehidupan yang bermutu dan sejahtera lahir dan batin. Kedudukannya ditengah tengah masyarakat adalah sangat penting dan peranannya cukup besar, baik karena ilmunya maupun keteladanannya dalam pengamalan keagamaan.

Pada masa pembangunan dewasa ini peranan penyuluh agama sangat penting, karena:
1. Pembangunan memerlukan partisipasi masyarakat dan dengan demikian rakyat dan umat beragama perlu dimotivasi untuk berperan serta aktif menyukseskan pembangunan.
2. Umat beragama merupakan salah satu modal dasar pembangunan, maka perlu dimanfaatkan seefektif mungkin sebagai pelaku dan pelaksana pembangunan.
3. Agama merupakan motivator pembangunan, maka ajaran agama harus dapat menggugah dan merangsang umatnya untuk berbuat dan beramal shalih menuju kesejahteraan jasmani dan rohani.
4. Media penyuluhan merupakan sarana dan modal penting dalam melaksanakan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Karena semua masyarakat dan umat beragama mempunyai peranan dan fungsi masing-masing dalam melaksanakan pembanguan maka sebagai pendorong utamanya adalah melalui ajaran agama dengan tujuan agar masyarakat Indonesia yang religius dapat didorong untuk berlomba beramal shalih melalui bahasa dan pendekatan agama.

Begitu besar peran penyuluh agama maka penamannya menjadi Guru agama Honorer (GAH), karena penyuluh agama tersebut honorariumnya disesuaikan dengan guru agama. Berdasarkan keputusan Menteri Agama nomor 79 tahun 1985 Guru Agama Honorer (GAH) diganti menjadi Penyuluh Agama Honorer (PAH) yang mempunyai arti sebagai pembimbing umat beragama dalam rangka pembinaan mental, moral dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta segala aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa agama.

Peranan Penyuluh Agama:
1. Pembimbing masyarakat.
Penyuluh agama hendaknya dapat menjadi barometer bagi pengamalan agama Islam, dimana agama yang mempunyai nilai-nilai universal dapat diapresiasikan oleh para penyuluh agama. Karena itu penyuluh hidup ditengah-tengah masyarakat adalah merupakan figur yang ditokohkan, pemuka agama, tempat untuk bertanya, iman dalam masjid atau mushola. Begitu pula dengan adanya aliran keagamaan, hendaknya penyuluh agama dapat menjernihkan, tidak menambah keruh suasana akan tetapi hendaknya dikembalikan setiap permasalahan yang ada ditengah-tengah masyarakat dikembalikan kepada sumber aslinya yaitu Alquran dan Hadits nabi Muhammad SAW.

2. Sebagai panutan.
Dengan sifat kepemimpinannya Penyuluh Agama tidak hanya memberikan penerangan dalam bentuk ucapan dan kata-katanya saja, akan tetapi bersama-sama mengamalkan dan melaksanakan apa yang dianjurkannya. PA memimpin masyarakat dalam melaksanakan berbagai kegiatan dengan memberi petunjuk dan penjelasan tentang apa yang harus dikerjakan, memulainya secara bersama-sama dan menyelesaikannya secara bersama-sama pula. Keteladanan ini ditanamkan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat dengan penuh kesadaran dan keikhlasan mengikuti petunjuk dan ajakan pimpinannya.

3. Penyambung tugas pendidikan keagamaan pada masyarakat.
Penyuluh Agama sebagai penyambung untuk menyampaikan kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama pada masyarakat bahkan sampai level yang paling bawah. Posisi Penyuluh Agama sangat strategis untuk menyampaikan mission keagamaan dan mission pembangunan.

Pembagian Penyuluh Agama Honorer.
1. Penyuluh agama muda, bertugas pada masyarakat lingkungan pedesaan yang meliputi masyarakat transmigrasi, masyarakat terasing, kelompok remaja atau pemuda, kelompok orang tua, kelompok wanita di wilayah kabupaten.
2. Penyuluh agama madia, bertugas pada masyarakat perkotaan, kelompok remaja/ pemuda, kelompok provesi, daerah rawan, LP, panti sosial, instansi pemerintah/ swasta, rumah sakit dilingkungan kota Kabupaten/ Kotamadia dan Ibukota Provinsi.
3. Penyuluh agama utama, bertugas pada para pejabat instansi pemerintah/ swasta, kelompok ahli dalam berbagai bidang.

Materi penyuluhan:
1. Agama:
1) Aqidah:
Penyuluhan aqidah dimaksudkan untuk menanamkan keyakinan yang teguh akan adanya Allah. Masyarakat agar percaya dan hanya memuja kepada-Nya serta mencintai-Nya. Pokok-pokok aqidah Islamiyah secara sistematis dirumuskan dalam rukun iman yang enam:
(1) Iman kepada Allah
(2) Iman kepada Malaikat
(3) Iman kepada kitab suci
(4) Iman kepada Rasulullah
(5) Iman kepada hari Akhir
(6) Iman kepada qadha dan qadar

2) Ibadah
Pelaksanaan ibadah kepada Allah harus sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, tidak boleh dibuat-buat menurut selera manusia. Pelaksanaan ibadah harus diawali dengan niat dan pernyataan dan sikap yang mutlak bahwa hanya ada satu Tuhan yang wajib disembah yakni Allah dan mengakui dengan sepenuh hati akan kebenaran Muhammad sebagai Rasulullah. Semua itu dirumuskan dalam rukun Islam yang lima:
(1) Mengucapkan dua kalimah syahadat
(2) Melaksanakan ibadah shalat
(3) Mengeluarkan zakat
(4) Melaksanakan ibadah puasa
(5) Melaksanakan haji

3) Akhlaq
Penyuluhan tentang akhlaq ditekankan kepada kesadaran pribadi yang tinggi bahwa segala perbuatan manusia tidak akan lepas dari pengawasan Allah SWT. Contoh akhlaq yang baik adalah: adil, jujur, disiplin, sopan santun terhadap sesama manusia dan lainnya.

4) Alquran
Alquran merupakan sumber ajaran Islam harus dipelajari dengan baik. Dalam rangka mendalami Alquran harus diawali dengan belajar membaca, kemudian memahami isinya dan kemudian dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

5) Sejarah kebudayaan Islam.
Sejarah dan kebudayaan Islam merupakan salah satu materi penyuluhan agama yang sangat penting. Dimaksudkan agar kelompok sasaran memperoleh informasi yang utuh tentang Islam dengan segala aspeknya.


2. Pembanguan:
1) Idiologi
2) Partisipasi