1/26/2015

Tata Cara Tidur Menurut Rasulullah Muhammad SAW



Tidur adalah fitrah sebagai makhluk hidup, termasuk manusia. Bagaimanakah tidur yang benar? Ada yang mengatakan bahwa tidur yang baik adalah tidur yang berkualitas. Karena itu tidak ditentukan banyak sedikitnya waktu. Waktu yang sedikit namun dapat menghilangkan rasa kantuk dan letih. Ada yang tidur berjam-jam namun rasa kantuk tetap menghinggapi sehingga malas untuk segera bergegas dari tempat ridur.

Padahal orang tidur tidak dapat merasakan bahwa berapa waktu menjadi berlalu.
Karena tertidur banyak orang yang kehilangan kesempatan, kehilangan rizki. Pernah terjadi seorang teman yang karena sedang tugas dinas di luar negeri, suatu saat dia mau pulang ke kampung halaman. Untuk menyingkat waktu dia menempuh jalan udara yaitu dengan naik pesawat terbang, dia sampai di bandara lebih awal dari waktu yang ditentukan sehingga harus menunggu. Sambil menunggu dia membaca surat kabar sambil minum dan makan snack. Tak terasa surat kabar yang dibaca terjatuh, dia tidak bisa manahan rasa kantuk sehingga tertidur, bangun setelah pesawat yang akan dinaiki sudah take off dan yang naik pesawat hanya tas dan kopernya.

Karena itu ketika hendak tidur di rumah atau hotel atau tempat lainnya, Rasulullah Muhammad SAW memberikan tuntunan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas:
1. Berwudhu, sebagaimana ketika akan menegakkan shalat.
2. Berbaring dengan posisi miring ke kanan.
3. Berdo’a dengan do’a berikut:

اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ (رواه البخاري


Ya Allah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari azab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus. (HR. Buchari)

Adapun keutamaan membaca do’a ini adalah bila meninggal pada malam itu maka matinya dalam keadaan fitrah. Karena itu jadikanlah do’a ini sebagai penutup ucapan menjelang tidur.