2/21/2014

Wujud Kekuasaan dan Kasih-Sayang Allah-Khutbah Jum'at


Musibah dan bencana yang ada di alam ini apakah kebetulan atau merupakan kehendak dari wujud kekuasaan Allah. Bagi orang yang beriman akan meyakini bahwa semua ini adalah merupakan kehendak Allah, karena dengan musibah dan bencana merupakan ujian bagi hamba-hamba-Nya. Setiap orang hidup pasti diberikan ujian dan cobaan, namun sesungguhnya disaat Allah menunjukkan kekuasaan dan kedigdayaan--Nya Allah mengiringi dengan kasih sayang kepada hamba-Nya. Hal ini karena sudah menjadi hak mutlak Allah yang telah menciptakan kemudian menjaga, melindungi dan memberikan kecukupan kepada hama-hamba-Nya. Allah berbeda dengan makhluknya dan tak ada satu zatpun yang setara dengan Allah.


أَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى أَلَّفَ بِالْاِسْلَامِ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ, وَالَّذِى اَوْجَبَ بِالْاِتِّحَادِ وَحَرَّمَ التَّفَرُّقَ فِى كِتَابِهِ الْمُبِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ هَدٰى مَنْ شَآءَ اِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُدَاعٍ اِلَى الطَّرِيْقِ الْقَوِيْمِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

Kaum muslimin jema’ah Jum’ah Rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, karena dengan iman dan taqwa itulah kita akan termasuk golongan yang akan di mulyakan oleh Allah, inna akramakum ‘inddallahi atqakum” sesungguh yang paling mulia disisi Allah adalah orang –orang yang bertaqwa.
Rasulullah SAW pernah bersabda,

يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً (رواه مسلم)

"Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. (HR. Muslim)

Bila kita cermati fenomena berkembang di alam ini, baru saja negeri ini menangis lantaran terjadinya banyak sekali musibah, angin puting beliung yang memporak-porandakan permukiman, tanah longsor dan banjir dibeberapa wilayah yang belum reda, dan pada hari Kamis 15 Februari terjadi musibah yang melanda tanah air. Gunung Kelut di Kediri Jawa Timur meletus.

Bila kita perhatikan dan kita hayati sedalam- dalamnya, dikala satu sisi manusia berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, disi lain banyak umat manusia yang melakukan kemaksiatan. Disatu sisi umat manusia tidak lagi membedakan halal dan haram, disi lain banyak manusia yang amat berhati-hati dalam sikap dan perbuatan. Satu sisi banyak orang yang berhati-hati dalam hal makan, minum dan berpakaian, makanan dan minuman yang halal dan thayyib. Tak ingin sedikitpun harta yang haram masuk dalam jasatnya namun disisi lain banyak orang yang tidak meperdulikan halal-haram. Disatu sisi banyak umat manusia yang tidak meyakini akan adanya hari kebangkitan yang akan memberikan keadilan atas segala amal perbuatan mansia, disi lain banyak manusia yang amat yakin akan adanya hari kebangkitan, sehingga seluruh hidupnya dibaktikan untuk mewujudkan ketatan kepada Allah SWT.

Inilah dua macam peristiwa yang saling berlawanan yang tidak akan berakhir hingga berakhirnya alam dunia ini. Manusia yang beriman senantiasa memohon kepada Allah akan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada seluruh hamba-Nya, orang yang beriman selalu memohon kebaikan hidup di dunia dan di akhirat. Orang yang beriman meminta agar seluruh umat manusia dijauhkan dari segala macam bencana. Namun ternyata Allah berkehendak lain, Allah menunjukkan kekuasaannya, betapa banyak kerugian yang ditimbulkan dari kekuasaan dan kedigdayaan Allah. Banyak rumah yang hancur, hilangnya nyawa, rusaknya fasilitas umum, jalan, jembatan, gedung-gedung. Dan juga merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Matinya tanaman dan satwa. Banyak manusia yang kehilangan mata pencaharian dan pekerjaan.

Disaat manusia banyak yang menjerit, karena menebarnya abu vulkanik yang mengganggu kesehatan manusia. Betapa banyaknya air yang dibutuhkan untuk membersihkan dan menjinakkan debu-debu yang berterbangan. Berapa ribu kubik air yang diperlukan untuk membersihkan jalan, jembatan, dermaga, bandara, dedaunan dan lain sebagainya. Namun kuasa Allah tidak menjadikan-Nya menjadi sewenang-wenang terhadap hamba-Nya. Allah memberikan kasih-sayang-Nya dengan turunnya hujan yang dapat membersihkan benda-benda yang terkena abu vulkanik, demikian pula menjernihan udara sehingga lingkungan menjadi segar kembali.

Karena itu ketika sedang terkena musibah Allah memerintahkan untuk bersabar.








“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (QS. Al Baqarah: 155-156)

Suatu saat Allah memberikan ujian dalam bentuk kebahagiaan dan pada sisi lain Allah memberikan ujian berupa kesusahan, seperti rasa takut dan kelaparan









“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS. Annahl: 112)

Ujian dari Allah dalam bentuk ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, bila disikapi dengan kesabaran, maka Allah akan memberikan pahala. Dan barang siapa yang berputus asa maka Allah akan menimpakan siksa. Karena itu Allah mengatakan wabassyirish-shabirin dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. Demikian orang yang bersabar akan menyadari dengan sepenuh hati bahwa dirinya merupakan hamba Allah, Allah akan memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Namun dengan perlakuan Allah ini, Dia tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan hamba-Nya. Walaupun hanya sebesar biji sawi kelak di hari Qiyamat akan diberikan balasan oleh Allah. Tak ada manusia yang merasa di dhalimi, kecuali semua hamba Allah akan merasakan keadilan Allah SWT.
Dunia adalah merupakan lahan untuk beribadah, amal dunia tidak akan pernah dilalaikan kecuali akan menjadi bekal seluruh kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Segala bentuk perkataan, perbuatan dan tingkah laku yang lain akan mempengaruhi kebiasaan hidup. Kebiasaan baik akan mendatangkan kebaikan, kebiasaan buruk akan mendatangkan keburukan. Bila dalam waktu singkat nyaris sama saja antara ketaatan dan kedurhakaan, sesungguhnya Allah akan menguji hambanya dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya.

Akhirnya mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat kenikmatan bukan jalannya orang-orang yang dimurkai oleh Allah SWT, amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هٰذَا وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ



الخطبة الثانية

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.