4/17/2013

Pernikahan Barakah


Rasulullah bersabda: BAITI JANNATI, rumahku adalah Surga bagiku

Rumah tangga yang mawaddah wa rahmah merupakan upaya dalam menciptakan suasana surgawi dalam kehidupan rumah tangga

Rumah tangga terbentuk dari sebuah keluarga yang diawali dengan pernikahan, makna pernikahan menurut bahasa berarti mengumpulkan, sedangkan dalam pandangan para ulama pernikahan memiliki makna sebuah akad yang dikenal oleh masyarakat (mengenai hubungan seorang pria dengan seorang wanita) dengan terpenuhinya rukun serta syarat tertentu untuk berkumpul/ jima' yaitu bersatunya seorang pria dan seorang wanita dalam hubungan sexual.

Pernikahan yang dikehendaki menurut syariat Islam adalah pernikahan yang Barakah yaitu pernikahan yang memiliki tujuan untuk membentuk kehidupan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, keluarga yang tentram dan harmonis dengan ketulusan cinta dan kasih sayang, keluarga yang terbina dengan keteladanan dalam kebaikan dan keluarga yang memiliki tanggung jawab sosial.


Keluarga adalah miniatur kehidupan bermasyarakat, keadaan yang damai dan sejahtera dalam keluarga menjadi indikasi dari suasana kehidupan bermasyarakat. Suasana yang baik harus tercipta dalam kehidupan berkeluarga sebab dari keluarga inilah suasana yang baik dalam bermasyarakat akan tercipta pula. Ada yang berkata, andaikan ada surga di dunia ini maka surga itu adalah kehidupan keluarga yang damai, tentram, aman, nyaman, sejuk, indah, bersih dan sehat, suasana ini tercipta karena keluarga dihiasi oleh ketulusan cinta dan kasih sayang, itulah kehidupan surgawi di dunia. Dan seandainya pula di dunia ini ada neraka maka neraka itu adalah keluarga yang kehidupannya bagai kapal yang berombang ambing gelombang lalu menerjang karang karang dan pecah hancur berantakan puing puingnya terhempas ombak. Keluarga yang terdapat banyak kedustaan dan kebencian , itulah neraka didunia.

Membina keharmonisan keluarga dengan ketulusan cinta, dalam ketulusan cinta terdapat kepercayaan credible (al amin) saling percaya dan tidak ada pengkhianatan diantara keduanya karena ketulusan cinta yang dimiliki merupakan amanah Allah yang harus dijaga sehingga tidak terdapat ruang pada hatinya untuk mengkhianati pasangannya karena Allah always in my heart and watching me all the time Allah yang selalu dihatiku dan mengawasiku setiap waktu, ada kesetiaan/ keyakinan yang mengikat comitment (al yakin) dan memiliki kefashihan dalam berkomunikasi communication skill (fashih) dari pasangan suami isteri serta adanya keteladanan initiative (uswah) dalam sikap dan perbuatan atas prestasi kebaikan dalam kehidupan rumah tangga.

Membangun Rumah Tangga yang berkualitas dengan kasih sayang, kasih sayang di memunculkan sikap bertanggung jawab accountable (al amanah), selalu menggunakan akal pikiran denan bijak tingking (al aqlu), serta adanya kebersamaan dalam mewujudkan kebaikan yang diharapkan bersama team work (al ukhuwah).

Dan diantara tanda tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan pasangan pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih sayang. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda tanda kebesaran Allah bagi orang-orang berpikir. QS. Ar Ruum : 21

Hiasi diri dengan cinta, jadikan hidup penuh dengan makna, awali segala sesuatu yang hendak dilakukan dengan cinta, karena cinta akan membawanya pada keinginan yang baik, jauhkan diri dari sesuatu yang merugikan dan tercela karena hal itu akan menodai makna cinta dan tetaplah dalam tujuan cita-cita yang hendak diraih, itulah buah dari cinta.

Sesungguhnya orang yang mencintai akan selalu patuh berbakti dengan yang dicintai (Syair indah Asy-syafi’i)

Andai cinta itu sejati, pasti akan diterima dengan sepenuh hati,
andai cinta itu sejati, pasti tak ada yang menghianati,
bila cinta itu ada maka kedamaian akan terjaga,
bila cinta itu ada maka hidup akan bermakna

Semoga Allah berkenan memberkahi setiap pernikahan dari hamba hamba-Nya,
karena mereka menjadikan pernikahan sebagai ibadah kepada-Nya, amin.