2/19/2013

Gaya Hidup Sehat Wujudkan Sehat Jasmani dan Rohani


Gaya Hidup Sehat Wujudkan Sehat Jasmani dan Rohani
Gaya hidup sehat yang dalam bahasa popular disebut the health life style, dapat menciptakan kondisi yang sehat jasmani dan rohani. Kesehatan yang paripurna ini dapat tercipta bila dalam hidup ini selalu dapat menciptakan keseimbangan " Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (Alquran surat Al Qashahs ayat 77)
Bagaimanakan cara menjaga keseimbangan hidup ini:
1. Menjaga kondisi waktu, didalam Alquran surat Al' Asr ayat 1-3 Allah SWT telah mewartakan:
" Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".
Semua manusia diberikan waktu yang sama, yaitu dalam sehari semalam sebanyak 24 jam, bagaimanakah kondisi manusia dengan keadilan Allah tersebut, tentunya dapat dirasakan dan dapat diamati ada beberapa golongan:
a. Orang yang sangat berhati-hati didalam menggunakan waktu, dalam segala detak jantung selalu diikuti dengan ucapan dzikir. Orang yang shaleh dalam golongan ini selalu menyesal bila menyia-nyiakan waktu, tidak pernah melalaikan shalat, bahkan di malam haripun ketika orang-orang sedang terlelap, dalam keheningan malam, dan menghabiskan waktu malam untuk tidur, orang yang shaleh selalu menyempatkan untuk bangun malam guna melaksanakan shalat malam dilanjutkan dengan berdzikir dan membaca Alquran. Bahkan dalam berbagai kesempatan selalu memperbanyak pengetahuan dan amalan dengan mengkaji tafsir, hadits dan kitab- kitab lainnya sehingga setiap amal yang dilakukan mempunyai dasar, bukan sebaliknya merasakan ibadahnya sudah amat baik dan amaliyahnya merasa sudah mencapai kesempurnaan namun ternyaata amal ibadahnya itu sia-sia, karena tidak ada dasarnya baik didalam Alquran maupun Al Hadits.
b. Orang yang amat ceroboh didalam menggunakan waktu, baginya waktu siang dan malam adalah sama, bahkan adanya batas-batas waktu untuk menghadap Allah tidak pernah dihiraukan. Maka orang yang ceroboh terhadap waktu bisa jadi dalam hari-harinya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang sia-sia, perbuatan yang tidak bermanfaat, atau bila dikatakan bermanfaat maka lebih banyak madharatnya
2. Setelah dapat menjaga kondisi waktu maka selanjutnya berusaha untuk selalu menjaga fitrah insaniyah selaras dengan perilaku rasul, misalnya:
a. Dalam hal makan dan minum, dari segi zat dan sifatnya maka makan-makanlah makanan yang halal dan thayyib.
Halal menurut tuntunan syari'at, makanan dan minuman yang memenuhi syarat halal, cara memperolehnya halal dan sifatnya juga halal, disamping itu juga memenuhi syarat makanan dan minuman yang thayyib. Yaitu makanan yang sehat dalam arti yang mengandung gizi cukup dan seimbang, thayyib juga bermaksna proporsional artinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, tidak berlebihan (tabdzir) atau berkekurangan, thayyib juga berarti aman yang artinya tidak mengakibatkan timbulnya penyakit misalnya makanan yang sudah rusak, kadaluwarsa atau bercampur dengan najis, sehingga aman didunia dan akherat. Demikian pula ketika makan dan minum, jauhkan dari sifat berlebih-lebihan, karena Rasulullah ketika makan maka berhenti sebelum kenyang, demikain pula ketika minum juga dari sedikit demi sedikit dengan menggunakan cangkir atau gelas bukan menengguk langsung dari botol sebagaimana yang sering kita lakukan.
Didalam tubuh manusia terdiri dari tiga bagian yaitu air, udara dan makanan, bila salah satu berlebihan maka akan menimbulkan gangguan bagi organ tubuh. Bila makan terlalu kenyang maka akan menimbulkan rasa kantuk sebelum waktu tidur. Dengan demikian aktifitas yang seharusnya dapat dilakukan tidak dapat dilaksanakan, bahkan kewajiban sebagai Abdullah dan sebagai khalifatullah juga dilalaikan. Tugas sebagai Abdullah atau sebagai hamba Allah yang lebih menekankan pada konsep hablun minallah yaitu sikap tunduk dan patuh terhadap ketentuan Allah, perwujudannnya langsung tanpa perantara. Sedangkan tugas sebagai khalifatullah adalah bentuk tunduk dan patuh terhadap ketentuan Allah yang diwujudkan dengan bentuk hablun minannas. Maka ketika banyak makan, maka akan menimbulkan kebiasaan banyak tidur, sehingga dengan tidur itu kadang shalatnya lupa, atau melaksanakan shalat hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban atau melaksanakan shalat namun tidak dapat menghadirkan hati, sehingga ibadah shalat yang sudah menjadi kebiasaan tidak dapat membentuk pribadi yang uswatun hasanah, pribadi yang dapat menjadi panutan karena didalam dirinya dapat memberikan contoh yang baik kepada orang lain.
b. Dalam hal tidur, jadikanlah tidur itu sebagai waktu untuk beristirahat, memberikan ketenangan kepada seluruh organ tubuh untuk beristirahat, kecuali kerja jantung yang tidak boleh berhenti, namun kerjanya akan menjadi ringan karena tidak ada beban fisik dan pikiran. Maka ciptakan kondisi tidur yang berkualitas. Karena tidur yang berkualitas akan memberikan kepuasan, bila sebelum tidur badan terasa capek maka setelah bangun tidur badan menjadi segar kembali. Rasulullah memerintahkan berwudhulah sebelum tidur kemudian melaksanakan shalat, sebelum berbaring membaca do'a dan berdzikir dengan posisi tidur miring kesebalah kanan, lalu perbanyak membaca tasbih, tahmid takbir dan tahlil. Usahakan untuk selalu tidur ditempat tidur, hindari kebiasaan tidur disembarang tempat, misalnya dilantai, dishofa, di kursi keculai dalam kondisi darurat.
c. Bangun tidur, biasakan bagun tidur lebih awal, yaitu sebelum waktu subuh, karena bangun pada pagi hari ini akan dapat melaksanakan shalat sunnah yang lain. Bila kondisi sudah sadar namun masih malas untuk bangun maka gosoklah muka dengan kedua tangan sambil membaca do'a kemudian dilanjutkan dengan sedikit menggerakkan badan untuk mengurangi rasa kantuk. Usahakan untuk dapat melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah baik di masjid atau di mushola. Lakukan rutinitas pekerjaan pada pagi hari, hilangkan kebiasan tidur setelah shalat shubuh, karena tidur dipagi hari menyebabkan fakir dalam hal ilmu dan harta. Maukah kita menjadi orang yang fakir dalam hal ilmu dan harta?
d. Buatlah jadwal harian, kapan waktu untuk membaca buku, tadarus Alquran, belajar, mengaji, shalat, nonton TV, beershilaturahim dan berusaha untuk selalu konsisten terhadap jadwal yang telah dirumuskan. Biarkan rasa tertekan, rasa tidak ikhlas senantiasa menghinggapinya, karena bila dapat dilaksanakan secara istiqomah maka akan membuahkan keikhlasan dan sikap rendah hati.
e. Ketika membaca dan menulis hendaknya gunakan penerangan secukupnya, jangan terlalu terang dan jangan taramat redup, berilah ventilasi secukupnya sehingga meyakinkan sirkulasi udara lancar, dan usahakan kondisi lingkungan yang kondusif. Tanamkan kebiasan untuk meletakkan barang pada tempatnya, misalnya buku di rak buku atau almari perpustakaan, sepatu di rak sepatu, baju di almari baju. Pisahkan antara pakaian untuk shalat, untuk kerja, untuk tidur dan untuk santai, gunakan sesuai dengan posisinya. Maka kebiasaan membaca sambil tiduran amat merugikan bagi kesehatan mata dan juga buku yang dibaca karena bisa jadi akan menjadi rusak. Jadikan rumah sebagai taman yang menimbulkan rasa senang kepada orang yang mengunjunginya, banyak pohon rindang yang dapat membuat teduh, sehingga ciptakan kondisi halaman rumah dengan tanaman, didalam rumah dengan hiasan bunga, karena akan menimbulkan kesan indah, nyaman, segar. Dan yakinkan bahwa sinar surya masuk kedalam rumah, untuk mewujudkan ini berilah genteng kaca pada atap rumahnya.
f. Banyaknya penyakit diantara disebabkan karena kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan. Bagi pelajar yang masuk sekolah pada jam 7 pagi, hendaknya telah menyiapkan perlengkapannnya pada malan hari baik mengenai pakaian seragam berserta atributnya, buku-buku dan alat tulis. Maka bila pada pagi hari harus menyemir atau mengikat sepatu, menyeterika baju, menata buku bahkan mengerjakan PR pada pagi hari maka akan menimbulkan rasa gemrungsung, rasa was-was tidak tenang dan selalu merasa kurang siap. Maka tatalah diri dengan menata segala perlengkapan, jangan menunda-nunda pekerjaan, bila pekerjaan dapat diselesaikan hari ini mengapa harus menunggu besok, jangan memandang enteng pekerjaan yang enteng apalagi perkerjaan yang berat, jangan memandang ringan terhadap sesuatu yang dipandang ringan apalagi yang berat, jangan membiarkan kesulitan terus menumpuk namun selalu mengupayakan penyelesaiaannnya, carilah jalan keluar karena janji Allah didalam Alquran:

" Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Alam Nasyrah: 5-6)
g. Jadikanlah hari libur untuk acara santai, tumbuhkan rasa kebersamaan dalam keluarga, ciptakan keharmonisan, hindari pertengkaran, jadikan hari libur untuk menanamkan kedisiplinan secara amaliyah, misalnya untuk melaksanakan kerja bakti dalam rumah, membersihkan rumah dan halaman dan melibatkan diri dalam kegiatan kerja bakti bersih lingkungan, bila perlu pada suatu saat diadakan acara refresing keluarga, tumbuhkan rasa keterbukaan dalam keluarga, terutama antara anak dan orang tua, sehingga dalam acara santai dapat menjadi media control dan melatih anak untuk mempunyai rasa tanggung jawab. Dengan demikian anak yang menjadi kebanggaan orang tua, tidak akan terjebak dalam perilaku menyimpang, misalnya kenakalan remaja , bergaul dengan Narkoba, pergaulan bebas, suka merokok dan sebagainya. Alangkah indahnya, bila kebiasaan hidup sehat senantiasa dapat dibudayakan sehingga dalam keluarga yang menjadi bentuk pemerintahan yang amat kecil dapat mewujudkan keluarga yang sakinah, mawah dan rahmah.